Sebutkan Syarat Yang Mempengaruhi Tercapainya Sebuah Persetujuan Dalam Negosiasi

sebutkan syarat yang mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi – Negosiasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak dengan tujuan untuk mencapai sebuah kesepakatan atau persetujuan. Dalam negosiasi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sebuah persetujuan dapat tercapai dengan baik. Syarat-syarat tersebut meliputi kepercayaan, kejujuran, keberanian, dan kesabaran.

Kepercayaan adalah salah satu syarat penting dalam negosiasi. Tanpa adanya kepercayaan, sulit bagi kedua belah pihak untuk mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan. Kepercayaan ini meliputi kepercayaan antara kedua belah pihak, kepercayaan pada tujuan yang sama, dan kepercayaan pada kemampuan masing-masing pihak untuk mencapai tujuan tersebut.

Kejujuran juga menjadi syarat yang penting dalam negosiasi. Kejujuran adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat antara kedua belah pihak. Dalam proses negosiasi, kedua belah pihak harus bersikap jujur dan terbuka dalam menyampaikan informasi. Hal ini akan membantu menghindari kesalahpahaman dan mempercepat proses negosiasi.

Keberanian juga menjadi syarat yang penting dalam negosiasi. Dalam proses negosiasi, kedua belah pihak harus berani untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Dengan memiliki keberanian, kedua belah pihak dapat mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kesabaran juga menjadi syarat yang penting dalam negosiasi. Kesabaran diperlukan karena proses negosiasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Kedua belah pihak harus sabar dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang muncul selama proses negosiasi. Dengan memiliki kesabaran, kedua belah pihak dapat mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

Selain syarat-syarat di atas, ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

1. Keterampilan Komunikasi yang Baik
Keterampilan komunikasi yang baik penting dalam proses negosiasi. Kedua belah pihak harus dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien. Kedua belah pihak harus dapat mendengarkan dengan baik, mengajukan pertanyaan, dan memberikan tanggapan yang tepat.

2. Pemahaman yang Mendalam tentang Masalah yang Dibahas
Kedua belah pihak harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas. Hal ini akan membantu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

3. Fleksibilitas
Fleksibilitas juga menjadi faktor penting dalam proses negosiasi. Kedua belah pihak harus fleksibel dalam mencari solusi yang tepat. Fleksibilitas ini meliputi kemampuan untuk mengubah pendapat, mengubah strategi, dan mengubah taktik.

4. Kepemimpinan yang Efektif
Kepemimpinan yang efektif juga sangat penting dalam proses negosiasi. Kedua belah pihak harus memiliki kepemimpinan yang efektif dan mampu mengambil keputusan yang tepat.

5. Kemampuan untuk Menjaga Emosi
Kedua belah pihak harus dapat menjaga emosi selama proses negosiasi. Hal ini akan membantu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

6. Kepatuhan pada Aturan
Kedua belah pihak harus patuh pada aturan yang berlaku selama proses negosiasi. Hal ini akan membantu kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

Dalam proses negosiasi, terdapat banyak syarat dan faktor yang harus dipenuhi agar sebuah persetujuan dapat tercapai dengan baik. Kepercayaan, kejujuran, keberanian, dan kesabaran menjadi syarat penting dalam proses negosiasi. Selain itu, keterampilan komunikasi yang baik, pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas, fleksibilitas, kepemimpinan yang efektif, kemampuan untuk menjaga emosi, dan kepatuhan pada aturan juga menjadi faktor penting dalam proses negosiasi. Dengan memenuhi syarat dan faktor ini, kedua belah pihak dapat mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan.

Penjelasan: sebutkan syarat yang mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi

1. Kepercayaan antara kedua belah pihak

Kepercayaan antara kedua belah pihak adalah syarat yang sangat penting dalam negosiasi. Kedua belah pihak harus saling mempercayai satu sama lain agar dapat mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan. Tanpa adanya kepercayaan, sulit bagi kedua belah pihak untuk merasa nyaman dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama.

Kepercayaan ini meliputi beberapa hal, antara lain kepercayaan pada tujuan yang sama, kepercayaan pada kemampuan masing-masing pihak untuk mencapai tujuan tersebut, dan kepercayaan antara kedua belah pihak. Kedua belah pihak harus memiliki kesamaan tujuan dalam mencapai sebuah kesepakatan dan saling mempercayai kemampuan masing-masing pihak untuk mencapai tujuan tersebut.

Selain itu, kepercayaan antara kedua belah pihak juga berkaitan dengan kejujuran dalam menyampaikan informasi. Kedua belah pihak harus bersikap jujur dan terbuka dalam menyampaikan informasi agar tercipta hubungan yang kuat dan saling mempercayai. Dengan kejujuran, kedua belah pihak dapat menghindari kesalahpahaman dan mempercepat proses negosiasi.

Kepercayaan antara kedua belah pihak juga dapat dibangun melalui pendekatan yang tepat. Pendekatan yang tepat meliputi sikap yang ramah, terbuka, dan sopan. Kedua belah pihak harus dapat membangun hubungan yang baik dan saling menghargai satu sama lain agar tercipta kepercayaan yang kuat.

Dalam proses negosiasi, kepercayaan antara kedua belah pihak akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari negosiasi tersebut. Jika kedua belah pihak saling mempercayai dan memiliki tujuan yang sama, maka kemungkinan besar mereka dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Namun, jika tidak ada kepercayaan antara kedua belah pihak, maka kemungkinan besar proses negosiasi akan sulit dan tidak membuahkan hasil yang diinginkan.

Oleh karena itu, kepercayaan antara kedua belah pihak merupakan syarat penting dalam negosiasi. Kedua belah pihak harus saling mempercayai dan memiliki tujuan yang sama agar dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

2. Kejujuran dalam menyampaikan informasi

Kejujuran dalam menyampaikan informasi adalah syarat penting dalam negosiasi. Kedua belah pihak harus bersikap jujur dan terbuka dalam menyampaikan informasi untuk mencapai kesepakatan yang akurat dan adil. Tanpa kejujuran, sulit bagi kedua belah pihak untuk membangun kepercayaan yang diperlukan pada proses negosiasi.

Penting untuk diingat bahwa kejujuran dalam negosiasi tidak hanya tentang tidak berbohong tetapi juga tentang kejujuran dalam mengungkapkan kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus terbuka dan jujur tentang apa yang mereka harapkan dari proses negosiasi dan bagaimana mereka melihat masalah yang sedang dibahas.

Dalam banyak kasus, kejujuran dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan mempercepat proses negosiasi. Ketika kedua belah pihak jujur dan terbuka dalam menyampaikan informasi, mereka dapat mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu, kejujuran juga dapat membantu membangun hubungan yang kuat antara kedua belah pihak.

Namun, perlu diingat bahwa kejujuran dalam negosiasi tidak selalu mudah dilakukan. Kedua belah pihak mungkin memiliki kepentingan yang berbeda dan mungkin merasa sulit untuk terbuka dan jujur tentang apa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, penting bagi kedua belah pihak untuk saling mendukung dan membangun kepercayaan satu sama lain selama proses negosiasi.

Dalam kesimpulannya, kejujuran dalam menyampaikan informasi adalah syarat penting dalam negosiasi. Kedua belah pihak harus bersikap jujur dan terbuka dalam menyampaikan informasi untuk mencapai kesepakatan yang akurat dan adil. Kejujuran dapat membantu menghindari kesalahpahaman, mempercepat proses negosiasi, membangun hubungan yang kuat, dan mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Keberanian dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru

Poin ketiga dalam syarat yang mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi adalah keberanian dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Dalam negosiasi, kedua belah pihak harus berani untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru dalam mencari solusi yang tepat. Keberanian ini meliputi kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian dan mengambil keputusan yang sulit.

Dalam proses negosiasi, terkadang dibutuhkan pengambilan keputusan yang berisiko. Kedua belah pihak harus berani untuk mengambil risiko tersebut, karena tanpa risiko, sulit bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan. Risiko yang diambil dalam negosiasi dapat berupa risiko finansial, risiko reputasi, atau risiko lain yang terkait dengan tujuan yang ingin dicapai.

Selain itu, kedua belah pihak harus berani mencoba hal-hal baru dalam mencari solusi yang tepat. Dalam negosiasi, terkadang solusi yang sudah ada tidak efektif atau tidak dapat dipakai. Kedua belah pihak harus berani mencoba hal-hal baru dan mengambil pendekatan yang berbeda dalam mencari solusi yang tepat.

Namun, dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru, kedua belah pihak harus juga mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Kedua belah pihak harus berani mengambil risiko, tetapi juga harus bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

Dalam negosiasi, keberanian dalam mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru sangat penting dalam mencari solusi yang tepat dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan. Kedua belah pihak harus berani mengambil risiko, tetapi juga harus mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Dengan memiliki keberanian ini, kedua belah pihak dapat mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan

Kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan adalah syarat penting yang harus ada dalam proses negosiasi. Dalam proses negosiasi, terkadang muncul berbagai masalah dan tantangan yang sangat sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan ketenangan dalam menghadapinya.

Kesabaran dalam proses negosiasi berarti kedua belah pihak harus memiliki kemampuan untuk menahan diri dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Kedua belah pihak harus memiliki kesabaran dalam mendengarkan pandangan dan argumen dari pihak lain. Kedua belah pihak harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi agar tidak terjadi konflik yang lebih besar.

Selain itu, kesabaran dalam proses negosiasi juga berarti kedua belah pihak harus siap menghadapi berbagai tantangan yang muncul. Tantangan dapat datang dari berbagai hal seperti perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, atau bahkan masalah teknis yang muncul dalam proses negosiasi. Kedua belah pihak harus memiliki kesabaran untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.

Kesabaran juga berarti kedua belah pihak harus siap untuk mengulang proses negosiasi hingga beberapa kali. Dalam proses negosiasi, tidak jarang terjadi bahwa sebuah kesepakatan tidak tercapai pada pertemuan pertama. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus memiliki kesabaran untuk mengulang proses negosiasi hingga beberapa kali hingga sebuah kesepakatan dapat tercapai.

Dalam konklusi, kesabaran adalah syarat penting yang harus ada dalam proses negosiasi. Kesabaran diperlukan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang muncul selama proses negosiasi. Kedua belah pihak harus memiliki kemampuan untuk menahan diri, mengendalikan emosi, dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Dengan memiliki kesabaran, kedua belah pihak dapat mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

5. Keterampilan komunikasi yang baik

Keterampilan komunikasi yang baik menjadi salah satu syarat penting dalam tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi. Kedua belah pihak harus mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam negosiasi, komunikasi yang baik meliputi kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, mengajukan pertanyaan yang tepat, memberikan tanggapan yang baik, dan kemampuan untuk memperjelas masalah dan solusi yang diusulkan.

Dengan keterampilan komunikasi yang baik, kedua belah pihak dapat membangun hubungan yang kuat dan menghindari kesalahpahaman antara satu sama lain. Selain itu, keterampilan komunikasi yang baik juga dapat membantu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Keterampilan komunikasi yang baik juga meliputi kemampuan untuk berbicara dengan jelas dan lugas. Kedua belah pihak harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami oleh pihak lain. Hal ini akan mempercepat proses negosiasi dan mencegah terjadinya kesalahpahaman.

Selain itu, keterampilan komunikasi yang baik juga meliputi kemampuan untuk membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Kedua belah pihak harus mampu membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah pihak lain untuk memahami perasaan dan pikiran mereka. Hal ini akan membantu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

Dalam negosiasi, keterampilan komunikasi yang baik menjadi syarat penting yang harus dipenuhi agar sebuah persetujuan dapat tercapai dengan baik. Kedua belah pihak harus mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang sama. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, kedua belah pihak dapat mempercepat proses negosiasi dan mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

6. Pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas

Pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas menjadi salah satu syarat yang mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi. Kedua belah pihak harus memiliki pemahaman yang sama dan cukup tentang masalah yang dibahas agar dapat mencari solusi yang tepat dan efektif.

Pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas ini meliputi pemahaman tentang masalah itu sendiri, penyebab masalah, dan konsekuensi dari berbagai keputusan yang akan diambil. Jika kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama tentang masalah tersebut, maka akan lebih mudah untuk mencari solusi yang tepat dan efektif.

Dalam hal ini, akan lebih baik jika kedua belah pihak melakukan riset dan analisis terlebih dahulu sebelum memasuki proses negosiasi. Menentukan fakta-fakta yang akurat dan data-data yang valid akan membantu kedua belah pihak untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas.

Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan kepentingan masing-masing pihak juga menjadi hal yang penting dalam memahami masalah yang dibahas. Dalam proses negosiasi, kedua belah pihak harus bersikap terbuka dan siap untuk mendengarkan sudut pandang dan kepentingan masing-masing pihak.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dibahas menjadi syarat penting dalam negosiasi. Hal ini akan membantu kedua belah pihak untuk mencari solusi yang tepat dan efektif, sehingga dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

7. Fleksibilitas dalam mencari solusi yang tepat

Fleksibilitas dalam mencari solusi yang tepat adalah salah satu syarat penting dalam negosiasi. Dalam proses negosiasi, mungkin saja ada beberapa masalah atau hambatan yang muncul dan tidak dapat diatasi menggunakan cara konvensional. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus fleksibel dalam mencari solusi yang tepat.

Fleksibilitas ini meliputi kemampuan untuk mengubah pendapat, mengubah strategi, dan mengubah taktik. Dalam negosiasi, kedua belah pihak harus terbuka dengan kemungkinan bahwa solusi yang sudah disepakati sebelumnya tidak selalu berhasil. Kedua belah pihak harus siap untuk mengevaluasi kembali strategi dan taktik yang digunakan.

Selain itu, kedua belah pihak juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah. Dalam proses negosiasi, mungkin saja terjadi perubahan yang tidak terduga seperti perubahan dalam kondisi pasar atau perubahan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut dan mencari solusi yang tepat.

Fleksibilitas juga meliputi kemampuan untuk mengambil risiko. Dalam proses negosiasi, kadang-kadang dibutuhkan keberanian untuk mengambil risiko. Kedua belah pihak harus siap mengambil risiko yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

Dalam keseluruhan proses negosiasi, fleksibilitas menjadi faktor penting untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan. Dengan memiliki fleksibilitas, kedua belah pihak dapat mencari solusi yang lebih baik dan lebih efektif.

8. Kepemimpinan yang efektif dan mampu mengambil keputusan yang tepat

Kepemimpinan yang efektif dan mampu mengambil keputusan yang tepat menjadi salah satu syarat yang mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi. Dalam proses negosiasi, kedua belah pihak membutuhkan pemimpin yang mampu mengarahkan dan memimpin proses negosiasi dengan baik. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu memahami tujuan, kebutuhan, dan kepentingan dari kedua belah pihak. Pemimpin yang efektif juga harus mampu membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Selain itu, seorang pemimpin yang efektif harus mampu membina hubungan yang baik dengan kedua belah pihak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendengarkan dengan baik, memberikan masukan yang konstruktif, dan menghormati pendapat kedua belah pihak. Seorang pemimpin yang efektif juga harus mampu mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik dengan baik.

Dalam proses negosiasi, seorang pemimpin yang efektif juga harus mampu memimpin dengan contoh yang baik. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu menunjukkan sikap yang positif, seperti kejujuran, kerja sama, dan komitmen dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang pemimpin yang efektif juga harus mampu menyeimbangkan kepentingan kedua belah pihak dan membuat keputusan yang adil dan seimbang.

Dalam kesimpulannya, kepemimpinan yang efektif dan mampu mengambil keputusan yang tepat menjadi salah satu syarat yang penting dalam negosiasi. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu memimpin proses negosiasi dengan baik, memahami kebutuhan dan kepentingan kedua belah pihak, membina hubungan yang baik, menunjukkan sikap yang positif, dan membuat keputusan yang adil dan seimbang. Dengan memiliki seorang pemimpin yang efektif, kedua belah pihak dapat mencapai sebuah kesepakatan yang menguntungkan.

9. Kemampuan untuk menjaga emosi selama proses negosiasi

Kemampuan untuk menjaga emosi selama proses negosiasi adalah syarat penting dalam mencapai sebuah persetujuan. Dalam negosiasi, terdapat banyak perbedaan pendapat dan kepentingan antara kedua belah pihak. Hal ini dapat menyebabkan emosi menjadi tidak stabil dan sulit dikendalikan. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus dapat menjaga emosi mereka selama proses negosiasi.

Menjaga emosi yang stabil selama proses negosiasi akan membantu kedua belah pihak untuk mengambil keputusan yang tepat dan mencari solusi yang lebih baik. Dalam situasi yang menegangkan, kemampuan untuk menjaga emosi akan membantu kedua belah pihak untuk tetap fokus pada tujuan utama mereka, yaitu mencapai sebuah persetujuan.

Selain itu, menjaga emosi yang stabil juga akan membantu kedua belah pihak untuk berkomunikasi dengan lebih efektif. Kedua belah pihak harus dapat mengontrol emosi mereka agar tidak mengganggu proses negosiasi. Hal ini akan membantu kedua belah pihak untuk lebih mudah memahami sudut pandang dan kepentingan masing-masing.

Kemampuan untuk menjaga emosi juga akan membantu kedua belah pihak untuk mempertahankan hubungan yang baik setelah proses negosiasi selesai. Setelah mencapai sebuah persetujuan, penting untuk menjaga hubungan yang baik antara kedua belah pihak. Dengan menjaga emosi yang stabil selama proses negosiasi, kedua belah pihak dapat membangun hubungan yang kuat dan saling menghargai.

Dalam proses negosiasi, kemampuan untuk menjaga emosi sangat penting. Kedua belah pihak harus dapat mengontrol emosi mereka agar tidak mengganggu proses negosiasi. Kemampuan untuk menjaga emosi yang stabil selama proses negosiasi akan membantu kedua belah pihak untuk mencapai sebuah persetujuan yang menguntungkan dan mempertahankan hubungan yang baik setelah proses negosiasi selesai.

10. Kepatuhan pada aturan yang berlaku selama proses negosiasi.

Poin ke-10 dari syarat-syarat yang mempengaruhi tercapainya sebuah persetujuan dalam negosiasi adalah kepatuhan pada aturan yang berlaku selama proses negosiasi. Hal ini merupakan syarat penting dalam menciptakan kepercayaan antara kedua belah pihak.

Dalam proses negosiasi, aturan-aturan harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Aturan-aturan ini bisa berupa peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah atau perusahaan, atau bisa juga berupa kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak.

Kepatuhan pada aturan yang berlaku selama proses negosiasi akan membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk mencapai kesepakatan. Jika kedua belah pihak tidak patuh pada aturan yang berlaku, maka proses negosiasi bisa menjadi tidak efektif dan tidak efisien.

Selain itu, dengan patuh pada aturan yang berlaku, kedua belah pihak bisa memperoleh kepercayaan dan rasa saling menghargai satu sama lain. Hal ini akan membantu menciptakan hubungan yang kuat dan mempermudah proses negosiasi.

Kepatuhan pada aturan juga membantu menghindari terjadinya kesalahpahaman atau konflik di kemudian hari. Aturan yang sudah disepakati sebelumnya akan membantu kedua belah pihak untuk berperilaku sesuai dengan kesepakatan tersebut.

Dalam hal ini, penting bagi kedua belah pihak untuk menghormati aturan yang berlaku dan tidak mencoba untuk mengambil keuntungan dengan cara yang tidak etis. Kedua belah pihak harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain dengan adil.

Dalam kesimpulannya, kepatuhan pada aturan yang berlaku selama proses negosiasi merupakan syarat penting dalam menciptakan kepercayaan dan rasa saling menghargai antara kedua belah pihak. Hal ini akan membantu menciptakan hubungan yang kuat dan mempermudah proses negosiasi.