sebutkan panitia kongres pemuda 2 – Pada tanggal 28 Oktober 1928, sejumlah pemuda Indonesia berkumpul di Jakarta untuk mengadakan Kongres Pemuda II. Kongres ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang telah diadakan pada tahun 1926 di Bandung. Kongres Pemuda II dianggap sebagai tonggak sejarah bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengadakan Kongres Pemuda II, dibentuklah sebuah panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kongres tersebut. Panitia ini terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Berikut ini adalah sejumlah nama-nama panitia Kongres Pemuda II yang berhasil dikumpulkan:
1. Soegondo Djojopoespito
Soegondo Djojopoespito merupakan salah satu tokoh pemuda yang terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia lahir pada tanggal 20 Januari 1902 di Yogyakarta dan merupakan lulusan dari HIK (Hogere Indische Kweekschool) di Solo. Ia terpilih sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II.
2. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai penulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Talawi, Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903. Pada saat Kongres Pemuda II, ia menjabat sebagai sekretaris panitia.
3. Sutan Takdir Alisjahbana
Sutan Takdir Alisjahbana adalah seorang penulis dan sastrawan terkenal di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Sumatera Barat. Pada saat Kongres Pemuda II, ia bertugas sebagai anggota panitia.
4. Amir Sjarifuddin
Amir Sjarifuddin adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia lahir pada tanggal 27 Juni 1907 di Pekalongan, Jawa Tengah. Pada saat Kongres Pemuda II, ia juga bertugas sebagai anggota panitia.
5. Wikana
Wikana adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai pengacara dan aktivis politik. Ia lahir pada tanggal 10 Oktober 1902 di Surakarta, Jawa Tengah. Pada saat Kongres Pemuda II, ia bertugas sebagai anggota panitia.
6. Sartono
Sartono adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai seorang guru dan aktivis politik. Ia lahir pada tanggal 19 Desember 1902 di Yogyakarta. Pada saat Kongres Pemuda II, ia juga bertugas sebagai anggota panitia.
7. Mohammad Natsir
Mohammad Natsir adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai politikus dan ulama. Ia lahir pada tanggal 17 Juli 1908 di Solok, Sumatera Barat. Pada saat Kongres Pemuda II, ia bertugas sebagai anggota panitia.
Demikianlah sejumlah nama-nama panitia Kongres Pemuda II yang berhasil dikumpulkan. Dari daftar tersebut, terlihat jelas bahwa panitia Kongres Pemuda II terdiri dari sejumlah tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu. Kehadiran mereka di dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan panitia kongres pemuda 2
1. Pada tanggal 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta. Kongres ini merupakan tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang diadakan pada tahun 1926 di Bandung. Kongres Pemuda II diadakan sebagai wadah untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengadakan Kongres Pemuda II, dibentuklah sebuah panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kongres tersebut. Panitia tersebut terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kongres Pemuda II dianggap sebagai tonggak sejarah bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia karena pada saat itu, para pemuda Indonesia berhasil menyusun Sumpah Pemuda yang menegaskan bahwa Bangsa Indonesia satu, Bahasa Indonesia satu, dan Tanah Air Indonesia satu. Sumpah Pemuda tersebut kemudian menjadi dasar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Soegondo Djojopoespito terpilih sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II. Ia merupakan seorang tokoh pemuda yang terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mohammad Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia Kongres Pemuda II. Ia merupakan seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai penulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, panitia Kongres Pemuda II juga terdiri dari sejumlah tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu, seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Sjarifuddin, Wikana, Sartono, dan Mohammad Natsir. Kehadiran mereka di dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dari Kongres Pemuda II ini, terjadi semangat nasionalisme yang tinggi di kalangan pemuda Indonesia. Semangat ini kemudian membawa perjuangan kemerdekaan Indonesia ke tahap selanjutnya. Kongres Pemuda II juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap pergerakan kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam menumbuhkan rasa persatuan bangsa dan semangat nasionalisme.
2. Kongres Pemuda II diadakan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang diadakan pada tahun 1926 di Bandung.
Kongres Pemuda II diadakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang diadakan pada tahun 1926 di Bandung. Kongres Pemuda I sendiri diadakan sebagai wadah bagi para pemuda Indonesia untuk menyampaikan aspirasi dan cita-cita mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah Kongres Pemuda I, terdapat beberapa peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti misalnya penolakan terhadap pengakuan Pemerintah Hindia Belanda terhadap Indonesia sebagai “negeri jajahan” di Konferensi London pada tahun 1927 dan insiden penangkapan tokoh-tokoh nasionalis Indonesia pada tahun 1928.
Dalam situasi yang semakin menghangat itu, para pemuda Indonesia merasa perlu untuk mengadakan Kongres Pemuda II untuk membahas perjuangan kemerdekaan Indonesia yang semakin mendesak. Kongres Pemuda II dianggap sebagai tonggak sejarah bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana para pemuda Indonesia yang hadir pada kongres tersebut menyepakati Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda merupakan janji yang diucapkan oleh para pemuda Indonesia untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda ini terdiri dari tiga butir, yaitu satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Melalui Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia menegaskan kembali tekad mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam Kongres Pemuda II, sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I, dibentuklah sebuah panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kongres tersebut. Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Soegondo Djojopoespito, Mohammad Yamin, Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Sjarifuddin, Wikana, Sartono, dan Mohammad Natsir.
Dengan adanya Kongres Pemuda II dan Sumpah Pemuda, semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin membara di kalangan pemuda Indonesia. Kongres Pemuda II dianggap sebagai salah satu tonggak sejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana para pemuda Indonesia berhasil menyatukan tekad mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
3. Untuk mengadakan Kongres Pemuda II, dibentuklah sebuah panitia.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta. Kongres ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang diadakan pada tahun 1926 di Bandung. Kongres Pemuda II dianggap sebagai tonggak sejarah bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengadakan Kongres Pemuda II, dibentuklah sebuah panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kongres tersebut. Panitia ini terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sejumlah tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu terlibat dalam panitia ini.
Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari beberapa tokoh seperti Soegondo Djojopoespito yang terpilih sebagai ketua panitia, Mohammad Yamin sebagai sekretaris panitia, Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Sjarifuddin, Wikana, Sartono, dan Mohammad Natsir sebagai anggota panitia. Keberadaan mereka di dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Panitia Kongres Pemuda II bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam Kongres Pemuda II, mulai dari lokasi, akomodasi, hingga materi yang akan dibahas di kongres tersebut. Selain itu, panitia juga bertanggung jawab untuk mengundang para tokoh nasionalis Indonesia serta para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia untuk hadir dalam kongres tersebut.
Dalam kongres Pemuda II, para peserta membahas berbagai isu penting terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satu hasil kongres tersebut adalah Sumpah Pemuda yang menyatakan bahwa “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa”. Sumpah tersebut dianggap sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beragam. Dengan demikian, Kongres Pemuda II dan panitia yang terlibat dalam penyelenggaraannya merupakan bagian penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
4. Panitia ini terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada poin keempat dari tema “Sebutkan Panitia Kongres Pemuda 2”, disebutkan bahwa panitia Kongres Pemuda II terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Panitia ini dibentuk untuk mengatur dan mempersiapkan acara Kongres Pemuda II yang diadakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta.
Pemuda-pemuda terkemuka yang menjadi anggota panitia ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti aktivis politik, penulis, sastrawan, guru, dan ulama. Mereka adalah tokoh-tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu. Kehadiran mereka di dalam panitia tersebut menunjukkan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari tokoh-tokoh seperti Soegondo Djojopoespito yang merupakan lulusan HIK di Solo dan terpilih sebagai ketua panitia. Kemudian ada Mohammad Yamin yang terkenal sebagai penulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menjabat sebagai sekretaris panitia. Sutan Takdir Alisjahbana yang terkenal sebagai penulis dan sastrawan juga menjadi anggota panitia, demikian pula dengan Amir Sjarifuddin yang merupakan pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI).
Selain itu, Wikana yang terkenal sebagai pengacara dan aktivis politik, Sartono yang merupakan seorang guru dan aktivis politik, dan Mohammad Natsir yang merupakan seorang politikus dan ulama, juga menjadi anggota panitia Kongres Pemuda II. Semua anggota panitia ini memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam mempersiapkan dan mengatur jalannya Kongres Pemuda II.
Dengan terbentuknya panitia Kongres Pemuda II yang terdiri dari pemuda-pemuda terkemuka dari berbagai daerah di Indonesia, Kongres Pemuda II dapat diadakan dengan lebih teratur dan terarah. Panitia ini juga berhasil membuat program yang jelas dan konkret untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Kongres Pemuda II dianggap sebagai tonggak sejarah bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
5. Soegondo Djojopoespito terpilih sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II.
Soegondo Djojopoespito terpilih sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II karena ia dianggap sebagai tokoh pemuda yang aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Soegondo lahir pada 20 Januari 1902 di Yogyakarta dan merupakan lulusan dari HIK (Hogere Indische Kweekschool) di Solo. Ia pernah aktif di organisasi-organisasi pemuda seperti Jong Java dan Jong Islamieten Bond. Selain itu, Soegondo juga pernah terlibat dalam perjuangan melawan penjajah Belanda dengan bergabung dalam Pasukan Pelopor pada tahun 1927. Kepemimpinan Soegondo dalam panitia Kongres Pemuda II diharapkan dapat membawa kongres tersebut menuju kesuksesan.
6. Mohammad Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia Kongres Pemuda II.
Pada Kongres Pemuda II yang diadakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, Mohammad Yamin diangkat sebagai sekretaris panitia. Mohammad Yamin adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang sangat berpengaruh pada masa itu. Ia lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Talawi, Sumatera Barat. Pendidikan awalnya dilakukan di sekolah dasar di Talawi, kemudian melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Padang, dan SMA di Bukittinggi. Setelah lulus dari SMA, Yamin melanjutkan pendidikannya ke HIK (Hogere Indische Kweekschool) di Bandung.
Selama masa sekolahnya, Yamin aktif dalam kegiatan organisasi dan menjadi anggota Jong Islamieten Bond (JIB) dan Jong Sumatranen Bond (JSB). Setelah lulus dari HIK, ia bekerja sebagai guru di beberapa sekolah di Jakarta dan Bandung. Pada tahun 1927, ia terpilih sebagai anggota Volksraad, yaitu sebuah badan legislatif yang dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda.
Pada saat Kongres Pemuda II, Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia. Tugasnya adalah mengatur berbagai persiapan untuk pelaksanaan kongres, termasuk penyediaan tempat, pemilihan delegasi, dan penyusunan agenda kongres. Selain itu, sebagai seorang tokoh nasionalis yang aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Yamin juga ikut berperan dalam mengembangkan visi dan misi Kongres Pemuda II, yang pada akhirnya menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setelah Kongres Pemuda II, Yamin terus aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia terlibat dalam penulisan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang dibentuk oleh Soekarno pada tanggal 19 Agustus 1945. Yamin juga menjadi salah satu tokoh yang terlibat dalam penyusunan UUD 1945. Atas jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Mohammad Yamin dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia dan diabadikan namanya dalam berbagai institusi dan jalan di Indonesia.
7. Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Sjarifuddin, Wikana, Sartono, dan Mohammad Natsir juga bertugas sebagai anggota panitia Kongres Pemuda II.
Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seluruh anggota panitia tersebut telah terpilih melalui proses pemilihan yang demokratis dan transparan. Mereka adalah tokoh-tokoh nasionalis Indonesia yang memiliki visi dan misi yang sama untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Selain Soegondo Djojopoespito sebagai ketua panitia dan Mohammad Yamin sebagai sekretaris panitia, terdapat lima tokoh lainnya yang juga bertugas sebagai anggota panitia Kongres Pemuda II. Mereka adalah Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Sjarifuddin, Wikana, Sartono, dan Mohammad Natsir.
Sutan Takdir Alisjahbana merupakan seorang penulis dan sastrawan terkenal di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Sumatera Barat. Pada saat Kongres Pemuda II, ia bertugas sebagai anggota panitia.
Amir Sjarifuddin adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia lahir pada tanggal 27 Juni 1907 di Pekalongan, Jawa Tengah. Pada saat Kongres Pemuda II, ia juga bertugas sebagai anggota panitia.
Wikana adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai pengacara dan aktivis politik. Ia lahir pada tanggal 10 Oktober 1902 di Surakarta, Jawa Tengah. Pada saat Kongres Pemuda II, ia bertugas sebagai anggota panitia.
Sartono adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai seorang guru dan aktivis politik. Ia lahir pada tanggal 19 Desember 1902 di Yogyakarta. Pada saat Kongres Pemuda II, ia juga bertugas sebagai anggota panitia.
Mohammad Natsir adalah seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai politikus dan ulama. Ia lahir pada tanggal 17 Juli 1908 di Solok, Sumatera Barat. Pada saat Kongres Pemuda II, ia bertugas sebagai anggota panitia.
Dengan kehadiran tokoh-tokoh nasionalis Indonesia yang terkemuka dan berpengaruh pada masa itu dalam panitia Kongres Pemuda II, hal ini membuktikan bahwa kongres tersebut merupakan suatu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.
8. Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu.
Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari sejumlah tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu. Dalam panitia tersebut terdapat Soegondo Djojopoespito, seorang tokoh pemuda terkemuka yang terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terpilih sebagai ketua panitia. Selain itu, terdapat pula Mohammad Yamin, seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai penulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan terpilih sebagai sekretaris panitia Kongres Pemuda II.
Selain Soegondo Djojopoespito dan Mohammad Yamin, terdapat pula sejumlah anggota panitia lainnya yang juga merupakan tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu. Contohnya seperti Sutan Takdir Alisjahbana, seorang penulis dan sastrawan terkenal di Indonesia, Amir Sjarifuddin, seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI), Wikana, seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai pengacara dan aktivis politik, Sartono, seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai seorang guru dan aktivis politik, serta Mohammad Natsir, seorang tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal sebagai politikus dan ulama.
Kehadiran mereka di dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menunjukkan bahwa para tokoh nasionalis Indonesia pada masa itu sangat peduli terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berusaha untuk memajukan bangsa Indonesia.
9. Kehadiran mereka di dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta. Kongres Pemuda II diadakan sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang diadakan pada tahun 1926 di Bandung.
Untuk mengadakan Kongres Pemuda II, dibentuklah sebuah panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kongres tersebut. Panitia ini terdiri dari sejumlah pemuda terkemuka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Panitia Kongres Pemuda II terdiri dari tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu. Keberadaan mereka dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Soegondo Djojopoespito terpilih sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II. Ia merupakan salah satu tokoh pemuda yang terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mohammad Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia Kongres Pemuda II. Ia terkenal sebagai penulis teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Sjarifuddin, Wikana, Sartono, dan Mohammad Natsir juga bertugas sebagai anggota panitia Kongres Pemuda II. Mereka adalah tokoh nasionalis Indonesia yang terkenal dan berpengaruh pada masa itu.
Kehadiran mereka di dalam panitia tersebut membuktikan bahwa Kongres Pemuda II merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam Kongres Pemuda II, mereka berhasil menyusun Sumpah Pemuda yang merupakan tekad bersama untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan berjuang untuk kemerdekaannya.
Dengan demikian, Kongres Pemuda II dan keberadaan panitia yang terdiri dari tokoh-tokoh nasionalis Indonesia tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kongres Pemuda II menjadi momentum awal yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi tonggak sejarah dalam upaya menyatukan bangsa Indonesia.