sebutkan langkah langkah menyusun teks laporan hasil observasi – Laporan hasil observasi adalah laporan yang disusun setelah melakukan pengamatan atau observasi terhadap suatu objek atau keadaan tertentu. Laporan ini berguna untuk memberikan informasi secara detail dan akurat mengenai hal yang diamati. Namun, sebelum menyusun laporan hasil observasi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa laporan yang disusun berkualitas dan mudah dipahami. Berikut adalah langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi:
1. Menentukan Tujuan Observasi
Sebelum melakukan observasi, penting untuk menentukan tujuan observasi terlebih dahulu. Tujuan observasi ini akan menjadi acuan dalam melakukan pengamatan dan menentukan apa yang harus diamati. Tujuan observasi yang jelas akan membantu kita dalam menyusun laporan hasil observasi yang baik dan benar.
2. Menentukan Objek yang Diamati
Setelah menentukan tujuan observasi, langkah selanjutnya adalah menentukan objek yang akan diamati. Objek yang diamati harus berkaitan dengan tujuan observasi. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk mengetahui keadaan lingkungan di taman, maka objek yang diamati haruslah lingkungan di taman.
3. Menentukan Metode Observasi
Setelah menentukan objek yang akan diamati, langkah selanjutnya adalah menentukan metode observasi yang akan digunakan. Metode observasi yang digunakan haruslah sesuai dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam observasi adalah wawancara, pengamatan, dan survey.
4. Mengumpulkan Data
Setelah menentukan metode observasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan haruslah relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Data yang dikumpulkan bisa berupa catatan, foto, atau video.
5. Menganalisis Data
Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data bertujuan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data yang dikumpulkan. Dalam analisis data, kita dapat menggunakan berbagai teknik analisis, seperti analisis statistik, analisis kualitatif, atau analisis deskriptif.
6. Menulis Laporan
Setelah menganalisis data, langkah terakhir adalah menulis laporan hasil observasi. Laporan harus memuat informasi yang detail dan akurat mengenai hasil observasi. Laporan harus memuat informasi mengenai tujuan observasi, objek yang diamati, metode observasi yang digunakan, data yang dikumpulkan, dan hasil analisis data. Laporan juga harus memuat kesimpulan dan saran mengenai hal yang diamati.
Dalam menyusun laporan hasil observasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, laporan harus ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas. Kedua, laporan harus memuat informasi yang lengkap dan detail. Ketiga, laporan harus memuat data yang valid dan akurat. Keempat, laporan harus dilengkapi dengan gambar atau grafik untuk mempermudah pemahaman pembaca.
Dalam kesimpulannya, menyusun laporan hasil observasi tidak hanya melibatkan pengamatan dan pengumpulan data. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum dan sesudah pengamatan, seperti menentukan tujuan observasi, menentukan objek yang diamati, menentukan metode observasi, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menulis laporan. Dalam menyusun laporan, perlu diperhatikan beberapa hal, seperti bahasa yang digunakan, informasi yang disampaikan, validitas data, dan penggunaan gambar atau grafik. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, laporan hasil observasi yang dihasilkan akan berkualitas dan mudah dipahami.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan langkah langkah menyusun teks laporan hasil observasi
1. Menentukan tujuan observasi terlebih dahulu.
Langkah pertama dalam menyusun laporan hasil observasi adalah menentukan tujuan observasi terlebih dahulu. Tujuan observasi ini akan menjadi acuan dalam melakukan pengamatan dan menentukan apa yang harus diamati. Dalam menentukan tujuan observasi, sebaiknya kita mempertimbangkan beberapa hal seperti apa yang ingin kita ketahui dari pengamatan tersebut, apa yang ingin dicapai dari pengamatan tersebut, serta siapa yang akan menjadi target pembaca dari laporan hasil observasi.
Tujuan observasi yang jelas akan membantu kita dalam melakukan pengamatan yang fokus dan menghindari pengamatan yang tidak relevan dengan tujuan. Selain itu, tujuan observasi yang jelas juga akan membantu kita dalam menyusun laporan hasil observasi yang baik dan benar.
Contoh sederhana dari menentukan tujuan observasi adalah ketika kita ingin membuat laporan hasil observasi mengenai perilaku konsumen di sebuah pasar swalayan. Tujuan observasi dalam hal ini adalah untuk mengetahui perilaku konsumen saat berbelanja di pasar swalayan untuk membantu pengelola pasar dalam meningkatkan pelayanan dan penjualan. Dalam hal ini, pengamatan harus dilakukan dengan fokus pada perilaku konsumen, seperti kebiasaan memilih barang, frekuensi melakukan pembelian, dan hal-hal lain yang relevan dengan tujuan observasi.
Dengan menentukan tujuan observasi terlebih dahulu, kita juga dapat menentukan apa yang harus dicatat selama pengamatan, jenis data yang harus dikumpulkan, serta metode analisis yang akan digunakan. Sehingga, langkah ini sangat penting dilakukan sebelum melakukan pengamatan dan mengumpulkan data.
2. Menentukan objek yang akan diamati.
Poin kedua dari langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah menentukan objek yang akan diamati. Menentukan objek yang akan diamati merupakan langkah yang penting karena objek yang dipilih haruslah relevan dengan tujuan observasi yang telah ditentukan sebelumnya pada langkah pertama.
Dalam menentukan objek yang akan diamati, kita harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, objek yang dipilih haruslah berkaitan dengan tujuan observasi yang ingin dicapai. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan tanaman di kebun, maka objek yang diamati haruslah tanaman yang tumbuh di kebun tersebut.
Kedua, objek yang dipilih haruslah dapat diamati dengan jelas dan mudah. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pengamatan dan mengumpulkan data. Misalnya, jika objek yang dipilih adalah hewan, maka hewan tersebut haruslah mudah diamati dan tidak terlalu cepat bergerak.
Ketiga, objek yang dipilih haruslah dapat memberikan data yang cukup dan relevan dengan tujuan observasi. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk mengetahui perilaku masyarakat di pasar tradisional, maka objek yang diamati haruslah masyarakat yang berada di pasar tersebut.
Dalam menentukan objek yang akan diamati, kita juga harus memperhatikan aspek keamanan dan etika. Kita harus memastikan bahwa pengamatan yang dilakukan tidak membahayakan objek yang diamati dan tidak melanggar hak privasi atau keamanan orang lain.
Dengan menentukan objek yang akan diamati dengan tepat, kita dapat memastikan bahwa laporan hasil observasi yang disusun akan memberikan informasi yang akurat dan relevan dengan tujuan observasi yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Menentukan metode observasi yang akan digunakan.
Langkah ketiga dalam menyusun teks laporan hasil observasi adalah menentukan metode observasi yang akan digunakan. Metode observasi yang dipilih haruslah sesuai dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam observasi adalah wawancara, pengamatan, dan survey.
Wawancara adalah metode observasi yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan sumber informasi. Metode ini berguna untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai suatu objek atau keadaan yang diamati. Wawancara dapat dilakukan secara langsung atau melalui telepon.
Pengamatan adalah metode observasi yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek atau keadaan yang diamati. Metode ini berguna untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku, kebiasaan, atau pola tertentu yang terjadi pada objek atau keadaan yang diamati. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti kamera atau catatan.
Survey adalah metode observasi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara dengan responden yang diambil secara acak. Metode survey berguna untuk mendapatkan informasi mengenai pandangan atau pendapat responden terhadap suatu objek atau keadaan yang diamati.
Dalam menentukan metode observasi, perlu dipertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode. Wawancara memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam, tetapi bisa memakan waktu yang lebih lama. Pengamatan bisa memberikan informasi mengenai perilaku atau pola tertentu, tetapi tidak bisa memberikan informasi yang mendalam mengenai pandangan atau pendapat responden. Survey bisa memberikan informasi mengenai pandangan atau pendapat responden, tetapi tidak bisa memberikan informasi yang mendalam mengenai objek atau keadaan yang diamati.
Dalam kesimpulannya, menentukan metode observasi yang akan digunakan adalah langkah penting dalam menyusun teks laporan hasil observasi. Metode yang dipilih haruslah sesuai dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam observasi adalah wawancara, pengamatan, dan survey. Perlu dipertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode dalam menentukan metode observasi yang akan digunakan.
4. Mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati.
Poin keempat pada langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Setelah menentukan objek yang akan diamati dan metode observasi yang akan digunakan, selanjutnya adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Data yang dikumpulkan haruslah relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengumpulan data, penting untuk mempersiapkan alat dan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan objek yang diamati. Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah wawancara, pengamatan, atau survey.
Selama melakukan pengumpulan data, pastikan untuk mencatat data secara detail dan lengkap. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan analisis data dan menyusun laporan hasil observasi. Selain itu, pastikan juga untuk memperhatikan kualitas data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan haruslah valid dan akurat agar laporan yang disusun dapat diandalkan.
Setelah selesai mengumpulkan data, selanjutnya adalah mempersiapkan data untuk analisis. Data yang dikumpulkan dapat dianalisis menggunakan berbagai teknik analisis, seperti analisis statistik, analisis kualitatif, atau analisis deskriptif. Teknik analisis yang digunakan haruslah sesuai dengan objek yang diamati dan tujuan observasi.
Dalam hal ini, penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan hasil analisis data sesuai dengan tujuan observasi yang telah ditentukan. Jangan lupa untuk mencatat sumber data yang digunakan agar dapat disebutkan pada saat menyusun laporan hasil observasi.
Dengan mengumpulkan data yang relevan dan mempersiapkan data untuk analisis, langkah ini akan membantu dalam menyusun laporan hasil observasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya.
5. Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data yang dikumpulkan.
Poin ke-5 dalam langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data yang dikumpulkan. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data untuk menemukan pola dan tren dalam data yang diamati. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kesimpulan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis data dapat dilakukan dengan berbagai teknik analisis, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Beberapa teknik analisis yang umum digunakan dalam analisis data adalah analisis statistik, analisis kualitatif, dan analisis deskriptif. Teknik analisis yang dipilih haruslah sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan dan tujuan analisis.
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Validasi data
Sebelum melakukan analisis data, pastikan bahwa data yang dikumpulkan valid dan akurat. Pastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Hal ini akan memastikan bahwa hasil analisis yang dihasilkan benar dan dapat dipercaya.
2. Mengorganisir data
Setelah memastikan bahwa data yang dikumpulkan valid dan akurat, langkah selanjutnya adalah mengorganisir data. Organisasi data bertujuan untuk mempermudah dalam analisis data. Data dapat diorganisir dengan menggunakan tabel, grafik, atau diagram.
3. Memilih teknik analisis
Setelah data diorganisir, langkah selanjutnya adalah memilih teknik analisis yang tepat. Teknik analisis yang dipilih haruslah sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan dan tujuan analisis. Misalnya, jika data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, maka teknik analisis yang digunakan bisa berupa analisis statistik.
4. Menginterpretasi hasil analisis
Setelah melakukan analisis, langkah terakhir adalah menginterpretasi hasil analisis. Hasil analisis haruslah diinterpretasikan dengan benar dan akurat. Interpretasi hasil analisis haruslah berkaitan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati.
Dalam kesimpulannya, analisis data adalah langkah yang penting dalam menyusun laporan hasil observasi. Analisis data bertujuan untuk menemukan pola dan tren dalam data yang dikumpulkan. Hal ini akan memastikan bahwa laporan yang disusun akurat dan dapat dipercaya. Dalam melakukan analisis data, perlu diperhatikan beberapa hal, seperti validasi data, pengorganisasian data, pemilihan teknik analisis, dan interpretasi hasil analisis.
6. Menulis laporan hasil observasi dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas.
Poin keenam dalam langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah menulis laporan hasil observasi dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas. Setelah melakukan pengamatan dan analisis data, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan hasil observasi.
Dalam menyusun laporan, penting untuk memperhatikan bahasa yang digunakan agar mudah dipahami dan jelas. Laporan harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang formal, namun tetap mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan kata-kata teknis harus dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami agar pembaca dapat mengerti.
Penulisan laporan harus mengikuti struktur yang jelas dan teratur. Laporan harus memuat informasi yang lengkap dan detail mengenai hasil pengamatan dan analisis data. Pembaca harus dapat memahami tujuan observasi, objek yang diamati, metode observasi yang digunakan, data yang dikumpulkan, dan hasil analisis data.
Laporan hasil observasi harus disampaikan secara sistematis dan terstruktur dengan penggunaan paragraf yang jelas dan terpisah. Paragraf pertama harus memuat pengenalan mengenai laporan dan tujuan pengamatan. Paragraf selanjutnya harus memuat informasi mengenai objek yang diamati, metode observasi yang digunakan, dan data yang dikumpulkan. Paragraf terakhir harus memuat kesimpulan dan saran terhadap hal yang diamati.
Selain itu, penggunaan kalimat aktif dan bahasa yang lugas harus diprioritaskan agar laporan mudah dipahami oleh pembaca. Gunakan kalimat yang pendek dan jelas untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi laporan. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu dan tidak jelas.
Dalam menyusun laporan hasil observasi, penting untuk menghindari plagiarisme atau penjiplakan dari sumber lain. Setiap informasi yang digunakan dari sumber lain harus dicantumkan dengan jelas dengan menggunakan sistem kutipan yang benar.
Dengan menyusun laporan hasil observasi dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas, pembaca dapat memahami informasi yang disampaikan dengan mudah dan akurat. Hal ini akan mempermudah proses penyebaran informasi dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
7. Laporan harus memuat informasi yang lengkap dan detail.
Poin ketujuh dalam langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah laporan harus memuat informasi yang lengkap dan detail. Setelah data yang diperoleh telah dianalisis, saatnya menulis laporan hasil observasi. Laporan tersebut harus memuat informasi yang lengkap dan detail tentang objek yang diamati dan hasil observasi yang dilakukan.
Pada tahap ini, penulis harus memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan sangat relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Laporan harus memuat informasi yang akurat dan terbaru serta dapat diandalkan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan dan hasil analisisnya untuk memastikan bahwa laporan yang dihasilkan sangat informatif dan sesuai dengan tujuan observasi.
Selain itu, laporan juga harus memuat informasi yang detail. Informasi yang disajikan harus spesifik, terperinci, dan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Laporan harus mencakup semua aspek yang diamati dan tidak boleh menghilangkan informasi penting yang diperoleh selama observasi.
Selain itu, laporan harus disusun dengan format yang jelas dan terstruktur sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan sub-bab atau sub-topik akan memudahkan pembaca untuk menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Dalam menyusun laporan, penulis juga harus memperhatikan tata bahasa dan tata tulis yang baik. Kalimat-kalimat yang digunakan harus singkat, jelas, dan mudah dipahami. Penggunaan ejaan yang benar dan tata bahasa yang baik sangat penting untuk menjaga kredibilitas laporan.
Dalam kesimpulannya, poin ketujuh dalam langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi adalah laporan harus memuat informasi yang lengkap dan detail. Laporan harus memuat informasi yang akurat, terbaru, dan relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Laporan juga harus disusun dengan format yang jelas dan terstruktur serta menggunakan tata bahasa dan tulisan yang baik. Dengan melakukan hal tersebut, laporan hasil observasi yang disusun akan sangat informatif dan mudah dipahami oleh pembaca.
8. Laporan harus memuat data yang valid dan akurat.
Langkah terakhir dalam menyusun laporan hasil observasi adalah memastikan bahwa data yang disajikan dalam laporan tersebut valid dan akurat. Validitas data merujuk pada keabsahan atau kebenaran data, sedangkan akurasi data merujuk pada seberapa dekat data dengan realitas yang diamati. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan telah diuji dan diperiksa untuk memastikan keabsahan dan kebenarannya.
Untuk memastikan kevalidan data, kita dapat melakukan beberapa hal, seperti melengkapi sumber data, memeriksa kembali data, membandingkan data dengan literatur atau referensi lain, dan memeriksa kembali hasil analisis data. Selain itu, kita juga dapat menggunakan teknik statistik atau teknik analisis lainnya untuk memastikan keabsahan data.
Sementara itu, untuk memastikan akurasi data, kita harus memeriksa kembali data dan memastikan bahwa semua data telah terkumpul dan dicatat dengan benar. Selain itu, kita juga harus memeriksa kembali hasil analisis data dan memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan data yang dikumpulkan.
Dalam menyusun laporan hasil observasi, data yang valid dan akurat sangat penting untuk memastikan kepercayaan dalam laporan tersebut. Oleh karena itu, pastikan bahwa data yang disajikan dalam laporan telah diperiksa dan divalidasi sebelum disajikan dalam laporan.
9. Laporan harus dilengkapi dengan gambar atau grafik untuk mempermudah pemahaman pembaca.
Poin 1: Menentukan tujuan observasi terlebih dahulu.
Menentukan tujuan observasi adalah langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan observasi. Tujuan observasi harus jelas dan spesifik, sehingga dapat menjadi acuan dalam melakukan pengamatan dan menentukan apa yang harus diamati. Tujuan observasi yang jelas akan membantu kita dalam menyusun laporan hasil observasi yang baik dan benar. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan di taman, maka objek yang diamati haruslah lingkungan di taman.
Poin 2: Menentukan objek yang akan diamati.
Setelah menentukan tujuan observasi, langkah selanjutnya adalah menentukan objek yang akan diamati. Objek yang diamati harus berkaitan dengan tujuan observasi. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk mengetahui keadaan lingkungan di taman, maka objek yang diamati haruslah lingkungan di taman. Menentukan objek yang akan diamati dengan benar akan memudahkan kita dalam mengumpulkan data yang relevan dan akurat.
Poin 3: Menentukan metode observasi yang akan digunakan.
Setelah menentukan objek yang akan diamati, langkah selanjutnya adalah menentukan metode observasi yang akan digunakan. Metode observasi yang digunakan haruslah sesuai dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam observasi adalah wawancara, pengamatan, dan survey. Memilih metode observasi yang tepat dapat membantu kita dalam mengumpulkan data yang akurat dan relevan.
Poin 4: Mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati.
Setelah menentukan metode observasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan haruslah relevan dengan tujuan observasi dan objek yang diamati. Data yang dikumpulkan bisa berupa catatan, foto, atau video. Penting untuk mengumpulkan data dengan cara yang sistematis dan terstruktur agar data yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan.
Poin 5: Menganalisis data untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data yang dikumpulkan.
Setelah mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data bertujuan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data yang dikumpulkan. Dalam analisis data, kita dapat menggunakan berbagai teknik analisis, seperti analisis statistik, analisis kualitatif, atau analisis deskriptif. Analisis data yang tepat dapat membantu kita dalam memahami hasil observasi dengan lebih baik.
Poin 6: Menulis laporan hasil observasi dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas.
Setelah menganalisis data, langkah terakhir adalah menulis laporan hasil observasi. Laporan harus memuat informasi yang detail dan akurat mengenai hasil observasi. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas. Tujuan dari laporan hasil observasi adalah untuk memberikan informasi secara detail dan akurat mengenai hal yang diamati. Oleh karena itu, laporan harus ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.
Poin 7: Laporan harus memuat informasi yang lengkap dan detail.
Laporan hasil observasi harus memuat informasi yang lengkap dan detail. Laporan harus memuat informasi mengenai tujuan observasi, objek yang diamati, metode observasi yang digunakan, data yang dikumpulkan, dan hasil analisis data. Laporan juga harus memuat kesimpulan dan saran mengenai hal yang diamati. Informasi yang lengkap dan detail akan membuat laporan hasil observasi lebih bermutu dan dapat dipahami oleh pembaca.
Poin 8: Laporan harus memuat data yang valid dan akurat.
Laporan hasil observasi harus memuat data yang valid dan akurat. Validitas data berkaitan dengan sejauh mana data yang dikumpulkan dapat menjadi representasi dari objek yang diamati. Akurasi data berkaitan dengan sejauh mana data yang dikumpulkan sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan valid dan akurat agar laporan yang dihasilkan dapat dipercaya.
Poin 9: Laporan harus dilengkapi dengan gambar atau grafik untuk mempermudah pemahaman pembaca.
Laporan hasil observasi harus dilengkapi dengan gambar atau grafik untuk mempermudah pemahaman pembaca. Gambar atau grafik dapat membantu pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan dalam laporan. Selain itu, gambar atau grafik juga dapat memperjelas hasil observasi dan membuat laporan lebih menarik. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan penggunaan gambar atau grafik dalam menyusun laporan hasil observasi.