sebutkan iklim yang ada di benua afrika – Benua Afrika adalah benua terbesar kedua di dunia setelah Asia. Benua ini memiliki beragam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Iklim di Afrika dipengaruhi oleh banyak faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografisnya. Sehingga, iklim di Afrika dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang berbeda.
Pertama, iklim gurun. Iklim gurun terdapat di sebagian besar wilayah Afrika Utara dan sebagian besar Afrika Barat. Iklim ini ditandai dengan sedikit hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu di siang hari dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Namun, suhu di malam hari bisa sangat dingin, terutama di wilayah gurun Sahara.
Kedua, iklim stepa atau sabana. Iklim ini terdapat di sebagian besar Afrika Timur, Tengah, dan Selatan. Iklim ini memiliki musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Musim hujan dimulai dari November hingga April, sedangkan musim kemarau dimulai dari Mei hingga Oktober. Suhu di daerah ini cukup stabil sepanjang tahun dan berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius.
Ketiga, iklim hutan tropis. Iklim ini terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Iklim ini ditandai dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu di siang hari dapat mencapai lebih dari 30 derajat Celsius dan suhu di malam hari jarang turun di bawah 20 derajat Celsius.
Keempat, iklim gletser. Iklim ini hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika seperti Pegunungan Rwenzori di Uganda. Iklim ini ditandai dengan suhu yang sangat dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 10 derajat Celsius.
Kelima, iklim mediterania. Iklim ini terdapat di sebagian kecil Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Iklim ini memiliki musim panas yang panjang dan kering serta musim dingin yang basah. Suhu di daerah ini berkisar antara 15 hingga 25 derajat Celsius.
Keenam, iklim pegunungan. Iklim ini terdapat di wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair. Iklim ini ditandai dengan suhu yang dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 20 derajat Celsius.
Ketujuh, iklim semi-gurun. Iklim ini terdapat di sebagian kecil Afrika seperti Botswana dan Namibia. Iklim ini memiliki musim hujan yang pendek dan musim panas yang panjang serta kering. Suhu di daerah ini berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius.
Kesimpulannya, benua Afrika memiliki beragam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Dari iklim gurun yang terdapat di sebagian besar wilayah Afrika Utara dan sebagian besar Afrika Barat, iklim stepa atau sabana yang terdapat di sebagian besar Afrika Timur, Tengah, dan Selatan, iklim hutan tropis yang terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Barat, iklim gletser yang hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika, iklim mediterania yang terdapat di sebagian kecil Afrika Utara, iklim pegunungan yang terdapat di wilayah pegunungan di Afrika, dan iklim semi-gurun yang terdapat di sebagian kecil Afrika seperti Botswana dan Namibia. Semua iklim ini memiliki karakteristik dan ciri yang unik dan mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan di daerah tersebut.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan iklim yang ada di benua afrika
1. Benua Afrika memiliki beragam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
1. Benua Afrika memiliki beragam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Benua Afrika merupakan benua terbesar kedua di dunia setelah Asia. Benua ini memiliki wilayah yang sangat luas dan beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan yang tinggi. Wilayah ini juga memiliki berbagai macam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Iklim di Afrika dipengaruhi oleh banyak faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografisnya. Wilayah yang berada di sekitar khatulistiwa mengalami iklim tropis, sedangkan wilayah yang lebih jauh dari khatulistiwa mengalami iklim subtropis atau iklim gurun.
Iklim gurun terdapat di sebagian besar wilayah Afrika Utara dan sebagian besar Afrika Barat. Iklim ini ditandai dengan sedikit hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Wilayah gurun Sahara yang terkenal memiliki curah hujan yang sangat rendah dan suhu yang sangat panas, mencapai lebih dari 40 derajat Celsius di siang hari.
Iklim stepa atau sabana terdapat di sebagian besar Afrika Timur, Tengah, dan Selatan. Iklim ini memiliki musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Musim hujan dimulai dari November hingga April, sedangkan musim kemarau dimulai dari Mei hingga Oktober. Suhu di daerah ini cukup stabil sepanjang tahun dan berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius.
Iklim hutan tropis terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Iklim ini ditandai dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu di siang hari dapat mencapai lebih dari 30 derajat Celsius dan suhu di malam hari jarang turun di bawah 20 derajat Celsius. Iklim ini sangat ideal untuk pertumbuhan tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam.
Iklim gletser hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika seperti Pegunungan Rwenzori di Uganda. Iklim ini ditandai dengan suhu yang sangat dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 10 derajat Celsius. Wilayah ini memiliki es dan salju sepanjang tahun yang membuatnya menjadi daya tarik wisata yang unik.
Iklim mediterania terdapat di sebagian kecil Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Iklim ini memiliki musim panas yang panjang dan kering serta musim dingin yang basah. Suhu di daerah ini berkisar antara 15 hingga 25 derajat Celsius. Wilayah ini memiliki vegetasi yang unik dan beragam.
Iklim pegunungan terdapat di wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair. Iklim ini ditandai dengan suhu yang dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 20 derajat Celsius. Wilayah ini memiliki vegetasi yang unik dan terdapat berbagai macam hewan langka.
Iklim semi-gurun terdapat di sebagian kecil Afrika seperti Botswana dan Namibia. Iklim ini memiliki musim hujan yang pendek dan musim panas yang panjang serta kering. Suhu di daerah ini berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius. Wilayah ini memiliki vegetasi yang unik dan hewan yang langka seperti gajah Afrika yang beradaptasi dengan keadaan iklim yang kering.
Kesimpulannya, beragam iklim yang ada di benua Afrika mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan di daerah tersebut. Iklim gurun, stepa atau sabana, hutan tropis, gletser, mediterania, pegunungan, dan semi-gurun memiliki karakteristik dan ciri yang unik dan berbeda-beda. Hal ini membuat benua Afrika menjadi tempat yang menarik untuk dieksplorasi dan dipelajari.
2. Iklim di Afrika dipengaruhi oleh banyak faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografisnya.
Benua Afrika memiliki beragam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografisnya. Topografi atau bentuk permukaan bumi di Afrika sangat bervariasi, mulai dari dataran rendah, pegunungan, hingga gurun. Topografi ini mempengaruhi iklim di daerah tersebut. Misalnya, daerah pegunungan memiliki iklim yang lebih dingin dan lembab daripada dataran rendah yang cenderung lebih kering.
Jarak dari laut juga mempengaruhi iklim di Afrika. Daerah yang dekat dengan laut cenderung memiliki iklim yang lebih lembab dan sedikit lebih dingin daripada daerah yang jauh dari laut. Contohnya adalah daerah Mediterania di Afrika Utara yang terletak di sepanjang pantai laut Tengah yang memiliki iklim mediterania.
Arus udara seperti angin monsun juga mempengaruhi iklim di Afrika. Angin monsun membawa hujan dari laut ke daratan, sehingga daerah yang dilalui oleh angin monsun cenderung memiliki musim hujan yang lebih panjang dan curah hujan yang lebih tinggi.
Posisi geografis juga mempengaruhi iklim di Afrika. Benua Afrika terletak di sebelah selatan khatulistiwa, sehingga daerah di sebelah selatan benua ini cenderung memiliki iklim yang lebih dingin daripada daerah di sebelah utara. Selain itu, posisi geografis juga mempengaruhi arus laut dan udara yang dapat mempengaruhi iklim di daerah tersebut.
Dengan demikian, faktor-faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografis memainkan peran penting dalam menentukan iklim di benua Afrika. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut menciptakan iklim yang berbeda-beda di setiap daerah di Afrika.
3. Iklim gurun terdapat di sebagian besar wilayah Afrika Utara dan sebagian besar Afrika Barat.
Poin ketiga mengenai iklim gurun di benua Afrika dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa iklim gurun adalah iklim yang ditemukan di daerah-daerah yang memiliki curah hujan yang sangat rendah atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Daerah di Afrika Utara seperti Sahara dan sebagian wilayah Afrika Barat termasuk dalam kategori iklim gurun. Wilayah gurun memiliki karakteristik yang khas, yaitu suhu yang sangat panas pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari karena minimnya vegetasi yang dapat menahan panas. Curah hujan yang sangat rendah membuat daerah ini sangat sulit untuk dihuni dan membuat pertanian yang berkelanjutan sangat sulit untuk dilakukan. Namun, ada beberapa daerah di gurun yang memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti minyak bumi dan gas alam yang menjadi sumber pendapatan utama bagi negara-negara di wilayah ini. Meskipun memiliki lingkungan yang keras dan kurang ramah, beberapa suku nomaden seperti suku Tuareg dan Bedouin masih dapat bertahan hidup di wilayah gurun dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
4. Iklim stepa atau sabana terdapat di sebagian besar Afrika Timur, Tengah, dan Selatan.
Poin keempat dari tema “sebutkan iklim yang ada di benua afrika” adalah iklim stepa atau sabana yang terdapat di sebagian besar Afrika Timur, Tengah, dan Selatan. Iklim ini memiliki musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Musim hujan dimulai dari November hingga April, sedangkan musim kemarau dimulai dari Mei hingga Oktober. Suhu di daerah ini cukup stabil sepanjang tahun dan berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius.
Secara garis besar, iklim stepa atau sabana seringkali dihubungkan dengan padang rumput yang luas dan savana, tempat terdapat banyak binatang seperti gajah, jerapah, dan zebra. Wilayah ini juga memiliki banyak sungai dan danau yang sangat penting dalam mendukung kehidupan manusia dan hewan.
Namun, seiring dengan perubahan iklim global, iklim stepa atau sabana di Afrika semakin tidak stabil. Curah hujan yang semakin tidak terduga dan suhu yang semakin tinggi membuat tanaman dan hewan sulit untuk bertahan hidup. Hal ini dapat memicu bencana seperti kekeringan dan kelaparan di wilayah-wilayah tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat di wilayah Afrika yang memiliki iklim stepa atau sabana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melakukan tindakan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini akan membantu memperlambat perubahan iklim dan menjaga keseimbangan alam yang ada di wilayah tersebut.
5. Iklim hutan tropis terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Barat.
Poin kelima dari tema “sebutkan iklim yang ada di benua Afrika” adalah iklim hutan tropis terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Iklim hutan tropis merupakan salah satu iklim terlembap yang ditandai dengan curah hujan yang sangat tinggi sepanjang tahun dan suhu yang tinggi. Wilayah hutan tropis di Afrika terdiri dari hutan basah dan hutan kering, yang keduanya memiliki vegetasi yang berbeda.
Wilayah hutan basah di Afrika Tengah memiliki curah hujan yang sangat tinggi, berkisar antara 1.500 hingga 2.000 mm per tahun. Hutan basah yang terletak di dekat khatulistiwa ini memiliki suhu rata-rata yang tinggi dan stabil sepanjang tahun, berkisar antara 25 hingga 27 derajat Celsius. Vegetasi di hutan basah Afrika Tengah terdiri dari pohon-pohon besar seperti mahoni, meranti, dan kapur.
Sementara itu, wilayah hutan kering di Afrika Barat memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada hutan basah, berkisar antara 800 hingga 1.500 mm per tahun. Hutan kering ini terletak di daerah yang lebih jauh dari khatulistiwa sehingga memiliki suhu yang lebih tinggi di musim kemarau. Vegetasi di hutan kering Afrika Barat terdiri dari pohon-pohon seperti baobab, akasia, dan pohon pinus.
Hutan tropis Afrika sangat penting bagi keanekaragaman hayati di benua ini. Wilayah hutan tropis ini merupakan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan langka seperti gorila, gajah, dan orangutan Afrika. Namun, hutan tropis di Afrika juga menghadapi ancaman dari deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim.
Dalam rangka menjaga keberlanjutan hutan tropis di Afrika, diperlukan upaya konservasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi deforestasi, meningkatkan pengawasan terhadap perburuan liar, dan memperkuat kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga hutan tropis sebagai sumber kehidupan dan keanekaragaman hayati.
6. Iklim gletser hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika seperti Pegunungan Rwenzori di Uganda.
6. Iklim gletser hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika seperti Pegunungan Rwenzori di Uganda.
Iklim gletser di wilayah Pegunungan Rwenzori di Uganda hanya terdapat pada ketinggian di atas 4.500 meter di atas permukaan laut. Iklim ini terbentuk karena suhu di daerah tersebut sangat dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Daerah ini adalah salah satu daerah dengan iklim gletser terkecil di dunia.
Puncak gunung tertinggi di Pegunungan Rwenzori, Margherita Peak juga memiliki gletser. Gletser ini mulai mencair akibat perubahan iklim global, sehingga menimbulkan bahaya bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar.
Iklim gletser sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan di daerah tersebut. Gletser memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Namun, perubahan iklim global menyebabkan gletser mencair lebih cepat dan mengancam sumber air bersih bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan untuk mencegah perubahan iklim global yang semakin berbahaya.
7. Iklim mediterania terdapat di sebagian kecil Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair.
Poin ketujuh dari tema “sebutkan iklim yang ada di benua Afrika” adalah iklim mediterania terdapat di sebagian kecil Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Iklim mediterania adalah iklim yang dipengaruhi oleh laut Mediterania yang terletak di sebelah selatan Eropa. Iklim ini ditandai dengan musim panas yang panjang dan kering serta musim dingin yang basah. Suhu di daerah ini berkisar antara 15 hingga 25 derajat Celsius.
Di Afrika, iklim mediterania hanya terdapat di sebagian kecil Afrika Utara. Di wilayah ini, musim panas dimulai dari bulan Juni hingga September dengan suhu yang panas dan kering. Sedangkan musim dingin dimulai dari November hingga Maret dengan suhu yang lebih sejuk dan berkisar antara 10 hingga 15 derajat Celsius, serta dilanda curah hujan yang cukup tinggi.
Wilayah Afrika Utara yang memiliki iklim mediterania, seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair, memiliki kekayaan alam yang beragam dan menjadi daerah wisata yang populer. Keadaan iklim yang kering dan panas pada musim panas membuat daerah ini menjadi tempat yang tepat untuk berjemur atau bermain air di pantai. Sedangkan pada musim dingin, curah hujan yang tinggi membuat daerah ini menjadi hijau dan subur, sehingga membuat daerah ini menjadi tempat yang tepat untuk melakukan wisata alam.
Namun, keadaan iklim mediterania di Afrika juga membawa dampak buruk pada lingkungan dan kehidupan manusia. Musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan dan bencana kebakaran, sedangkan curah hujan yang tinggi pada musim dingin bisa menyebabkan banjir dan longsor. Selain itu, iklim mediterania juga mempengaruhi sektor pertanian di daerah ini, di mana pada musim kemarau tanaman sulit tumbuh dan pada musim dingin tanaman mudah terkena penyakit.
Dalam kesimpulannya, iklim mediterania adalah iklim yang terdapat di sebagian kecil Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Iklim ini ditandai dengan musim panas yang panjang dan kering serta musim dingin yang basah. Iklim ini membawa dampak positif dan negatif pada lingkungan dan kehidupan manusia di daerah ini.
8. Iklim pegunungan terdapat di wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair.
Poin ke-8 dari tema “sebutkan iklim yang ada di benua Afrika” membahas tentang iklim pegunungan yang terdapat di wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair.
Iklim pegunungan di Afrika memiliki karakteristik yang berbeda dengan iklim di daerah lainnya. Iklim ini ditandai dengan suhu yang dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 20 derajat Celsius. Iklim ini dipengaruhi oleh topografi pegunungan yang tinggi dan posisi geografisnya.
Wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair memiliki iklim yang serupa dengan iklim Mediterania, namun suhunya lebih dingin karena ketinggian tempatnya. Suhu di daerah ini bisa turun di bawah 0 derajat Celsius di musim dingin. Curah hujan di wilayah pegunungan ini juga lebih tinggi dari wilayah sekitarnya, terutama di musim penghujan.
Iklim pegunungan di Afrika memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan lingkungan di daerah tersebut. Wilayah pegunungan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik. Namun, iklim yang ekstrem di daerah ini juga dapat mempengaruhi aktivitas manusia, seperti pertanian dan pembangunan infrastruktur.
Dalam kesimpulannya, iklim pegunungan di Afrika memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan iklim di daerah lainnya. Iklim ini ditandai dengan suhu yang dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair memiliki iklim yang serupa dengan iklim Mediterania, namun suhunya lebih dingin karena ketinggian tempatnya. Iklim pegunungan di Afrika memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan lingkungan di daerah tersebut.
9. Iklim semi-gurun terdapat di sebagian kecil Afrika seperti Botswana dan Namibia.
Poin ke-1 menyatakan bahwa Benua Afrika memiliki beragam iklim yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Poin ke-2 menyatakan bahwa iklim di Afrika dipengaruhi oleh banyak faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografisnya. Poin ke-3 hingga ke-9 merupakan penjelasan dari jenis-jenis iklim yang ada di Benua Afrika.
Poin ke-9 menyatakan bahwa iklim semi-gurun terdapat di sebagian kecil Afrika seperti Botswana dan Namibia. Iklim ini ditandai dengan hujan yang jarang dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Musim hujan di daerah ini hanya berlangsung selama beberapa bulan saja dan curah hujan yang diterima relatif sedikit. Pada musim kemarau, suhu di daerah ini dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Vegetasi di daerah ini terdiri dari tanaman kaktus, semak dan rumput yang mampu bertahan dengan sedikit air dan suhu yang ekstrem.
Poin ke-8 menyatakan bahwa iklim pegunungan terdapat di wilayah pegunungan di Afrika seperti Pegunungan Atlas di Maroko dan Aljazair. Iklim ini ditandai dengan suhu yang dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 20 derajat Celsius. Pada ketinggian yang lebih tinggi, terdapat salju dan es di puncak gunung. Vegetasi di daerah ini terdiri dari hutan pegunungan dan padang rumput yang cocok untuk peternakan.
Poin ke-7 menyatakan bahwa iklim mediterania terdapat di sebagian kecil Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Iklim ini memiliki musim panas yang panjang dan kering serta musim dingin yang basah. Suhu di daerah ini berkisar antara 15 hingga 25 derajat Celsius. Curah hujan cukup tinggi selama musim dingin, dan pada musim panas terdapat krisis air yang cukup sering terjadi. Vegetasi di daerah ini terdiri dari semak belukar dan hutan yang cocok untuk pertanian.
Poin ke-6 menyatakan bahwa iklim gletser hanya terdapat di wilayah tertentu di Afrika seperti Pegunungan Rwenzori di Uganda. Iklim ini ditandai dengan suhu yang sangat dingin sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi di musim penghujan. Suhu di daerah ini jarang melebihi 10 derajat Celsius. Pada ketinggian yang lebih tinggi, terdapat salju dan es di puncak gunung. Vegetasi di daerah ini terdiri dari tumbuhan yang tahan dingin dan hutan pegunungan.
Poin ke-5 menyatakan bahwa iklim hutan tropis terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Iklim ini ditandai dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu di siang hari dapat mencapai lebih dari 30 derajat Celsius dan suhu di malam hari jarang turun di bawah 20 derajat Celsius. Hutan tropis di daerah ini merupakan habitat bagi banyak spesies flora dan fauna yang unik.
Poin ke-4 menyatakan bahwa iklim stepa atau sabana terdapat di sebagian besar Afrika Timur, Tengah, dan Selatan. Iklim ini memiliki musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Musim hujan dimulai dari November hingga April, sedangkan musim kemarau dimulai dari Mei hingga Oktober. Suhu di daerah ini cukup stabil sepanjang tahun dan berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius. Vegetasi di daerah ini terdiri dari rerumputan dan semak yang cocok untuk peternakan.
Poin ke-3 menyatakan bahwa iklim gurun terdapat di sebagian besar wilayah Afrika Utara dan sebagian besar Afrika Barat. Iklim ini ditandai dengan sedikit hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Suhu di siang hari dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Namun, suhu di malam hari bisa sangat dingin, terutama di wilayah gurun Sahara. Vegetasi di daerah ini terdiri dari tanaman kaktus, semak, dan rumput yang mampu bertahan dengan sedikit air.
Poin ke-2 menjelaskan bahwa iklim di Afrika dipengaruhi oleh banyak faktor seperti topografi, jarak dari laut, arus udara, dan posisi geografisnya. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi curah hujan, suhu, dan kelembapan di setiap daerah di Afrika. Hal ini menjelaskan mengapa setiap daerah di Afrika memiliki iklim yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti jarak dari laut, arus udara, dan topografi juga mempengaruhi iklim di wilayah lain di dunia.