sebutkan hal hal yang harus ada dalam laporan wawancara – Laporan wawancara adalah salah satu jenis laporan yang sering dibuat oleh jurnalis, peneliti, atau mahasiswa yang melakukan penelitian. Laporan wawancara adalah deskripsi tentang hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber. Namun, laporan wawancara yang baik harus memiliki beberapa unsur yang penting agar dapat memberikan informasi yang akurat dan berguna bagi pembaca. Berikut adalah beberapa hal yang harus ada dalam laporan wawancara.
1. Identitas narasumber
Hal pertama yang harus ada dalam laporan wawancara adalah identitas narasumber. Identitas narasumber meliputi nama, usia, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Hal ini penting untuk memberikan gambaran tentang siapa narasumber dan mengapa dia memiliki otoritas untuk memberikan pendapat atau informasi tentang topik yang dibahas.
2. Tujuan wawancara
Selain identitas narasumber, laporan wawancara yang baik juga harus menjelaskan tujuan wawancara. Tujuan wawancara dapat berbeda-beda tergantung pada topik yang dibahas. Tujuan wawancara harus jelas dan terperinci agar pembaca dapat memahami tujuan penelitian atau topik yang dibahas.
3. Pertanyaan wawancara
Pertanyaan wawancara adalah salah satu hal yang paling penting dalam laporan wawancara. Pertanyaan yang diajukan harus relevan dengan topik yang dibahas dan harus dapat menghasilkan jawaban yang mendalam dan informatif dari narasumber. Pertanyaan dalam laporan wawancara harus disajikan secara terperinci dan urutan pertanyaan harus logis sehingga pembaca dapat mengikuti alur wawancara.
4. Jawaban narasumber
Setelah pertanyaan disajikan, laporan wawancara harus menjelaskan jawaban narasumber dengan jelas dan terperinci. Jawaban narasumber harus disajikan secara lengkap sehingga pembaca dapat memahami pendapat atau informasi yang disampaikan. Jawaban narasumber juga harus dikutip secara akurat dan sesuai dengan konteks.
5. Analisis dan kesimpulan
Setelah menjelaskan jawaban narasumber, laporan wawancara harus dilengkapi dengan analisis dan kesimpulan. Analisis dan kesimpulan harus didasarkan pada jawaban narasumber dan harus memberikan gambaran yang jelas tentang topik yang dibahas. Analisis dan kesimpulan harus disajikan secara logis dan mudah dipahami oleh pembaca.
6. Sumber referensi
Laporan wawancara yang baik harus dilengkapi dengan sumber referensi yang akurat. Sumber referensi dapat berupa buku, jurnal, atau artikel yang relevan dengan topik yang dibahas. Sumber referensi harus disajikan secara lengkap dengan judul, penulis, dan tahun terbit.
7. Format laporan
Laporan wawancara harus memiliki format yang jelas dan terstruktur sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Format laporan dapat berupa paragraf, tabel, atau grafik yang dapat memperjelas informasi yang disampaikan.
Dalam membuat laporan wawancara, penting untuk memperhatikan unsur-unsur yang telah disebutkan di atas. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, laporan wawancara dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan hal hal yang harus ada dalam laporan wawancara
1. Identitas narasumber harus disebutkan dalam laporan wawancara.
Identitas narasumber adalah hal pertama yang harus disebutkan dalam laporan wawancara. Identitas narasumber meliputi nama, usia, pekerjaan, latar belakang pendidikan, dan informasi penting lainnya yang dapat memberikan gambaran tentang siapa narasumber dan mengapa dia memiliki otoritas untuk memberikan pendapat atau informasi tentang topik yang dibahas.
Penyebutan identitas narasumber dalam laporan wawancara bertujuan untuk memberikan kredibilitas pada informasi yang disampaikan. Identitas narasumber juga dapat membantu pembaca untuk memahami sudut pandang atau perspektif narasumber terhadap topik yang dibahas.
Selain itu, identitas narasumber juga dapat membantu pembaca dalam melakukan pengecekan atau verifikasi terhadap informasi yang disampaikan. Dengan mengetahui identitas narasumber, pembaca dapat mencari informasi lebih lanjut mengenai narasumber tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik yang dibahas.
Oleh karena itu, penting untuk mencantumkan identitas narasumber secara lengkap dan akurat dalam laporan wawancara. Identitas narasumber harus disajikan dengan jelas dan terperinci sehingga pembaca dapat memahami siapa narasumber dan mengapa informasi yang disampaikan dapat dianggap relevan dan berharga.
2. Tujuan wawancara harus jelas dan terperinci dalam laporan wawancara.
Poin kedua yang harus ada dalam laporan wawancara adalah tujuan wawancara. Setiap wawancara memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung pada topik yang dibahas. Oleh karena itu, penting untuk menjelaskan tujuan wawancara secara jelas dan terperinci dalam laporan wawancara.
Tujuan wawancara dapat berupa ingin mengetahui pendapat narasumber tentang suatu topik, ingin memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang suatu hal, atau ingin mengumpulkan data untuk penelitian. Dalam laporan wawancara, tujuan wawancara harus disajikan dengan jelas dan terperinci agar pembaca dapat memahami apa yang ingin dicapai melalui wawancara tersebut.
Tujuan wawancara yang jelas dan terperinci juga dapat membantu narasumber mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan wawancara. Narasumber dapat mengetahui topik yang akan dibahas dan mempersiapkan jawaban yang relevan dengan topik tersebut.
Selain itu, tujuan wawancara juga dapat membantu pembaca dalam memahami konteks wawancara. Pembaca dapat mengetahui apa yang ingin dicapai melalui wawancara tersebut dan bagaimana informasi yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Dalam laporan wawancara, tujuan wawancara harus disajikan secara terperinci dan jelas agar dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang maksud dan tujuan dari wawancara tersebut. Hal ini dapat membantu pembaca memahami konteks wawancara dan memberikan manfaat yang lebih besar dalam membaca laporan wawancara tersebut.
3. Pertanyaan wawancara harus relevan dengan topik yang dibahas dan disajikan secara terperinci.
Pertanyaan wawancara adalah hal yang sangat penting dalam laporan wawancara. Pertanyaan yang diajukan kepada narasumber harus relevan dengan topik yang dibahas sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, pertanyaan wawancara harus dipikirkan secara matang sebelum melakukan wawancara.
Pertanyaan wawancara harus disajikan secara terperinci dalam laporan wawancara agar pembaca dapat memahami proses wawancara dengan baik. Pertanyaan yang terperinci dapat memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan wawancara dan topik yang dibahas. Selain itu, urutan pertanyaan juga harus logis sehingga pembaca dapat mengikuti alur wawancara dengan mudah.
Dalam membuat pertanyaan wawancara, peneliti atau jurnalis harus mempertimbangkan konteks dan situasi narasumber. Pertanyaan yang diajukan harus menghormati narasumber dan tidak menyinggung perasaannya. Selain itu, pertanyaan juga harus dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga narasumber dapat memberikan jawaban yang jelas dan terperinci.
Dalam laporan wawancara, pertanyaan yang diajukan harus disajikan secara terperinci dan merupakan bagian dari alur wawancara. Hal ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang topik yang dibahas dan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan. Dengan demikian, poin ketiga dalam ‘sebutkan hal hal yang harus ada dalam laporan wawancara’, yaitu pertanyaan wawancara harus relevan dengan topik yang dibahas dan disajikan secara terperinci, sangat penting untuk memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca.
4. Jawaban narasumber harus disajikan secara lengkap dan dengan kutipan yang akurat sesuai konteks.
Poin keempat dalam hal-hal yang harus ada dalam laporan wawancara adalah jawaban narasumber harus disajikan secara lengkap dan dengan kutipan yang akurat sesuai konteks. Setelah mengajukan pertanyaan, narasumber akan memberikan jawaban yang harus disajikan secara terperinci dalam laporan. Hal ini penting untuk memberikan informasi yang akurat dan mendalam tentang topik yang dibahas.
Jawaban narasumber harus disajikan secara lengkap dan tidak dirubah atau dipotong-potong untuk menyesuaikan dengan kepentingan penulis. Selain itu, kutipan dalam laporan wawancara harus akurat dan sesuai dengan konteks. Kutipan yang tidak akurat dapat mengubah makna dari jawaban narasumber dan dapat menyesatkan pembaca.
Dalam menyajikan jawaban narasumber, penulis laporan wawancara harus memperhatikan gaya bahasa narasumber. Gaya bahasa narasumber harus dipertahankan agar tidak terjadi perubahan makna pada jawaban narasumber. Jika ada kesalahan dalam jawaban narasumber, penulis harus melakukan klarifikasi atau meminta narasumber untuk memberikan jawaban yang lebih jelas dan terperinci.
Selain itu, penulis harus menyajikan jawaban narasumber secara objektif tanpa memihak atau menunjukkan pandangan pribadi. Dalam laporan wawancara, narasumber harus menjadi fokus utama dan penulis harus memberikan kesempatan kepada narasumber untuk menyampaikan pendapat atau informasi secara bebas dan terbuka.
Dengan menyajikan jawaban narasumber secara lengkap dan akurat, laporan wawancara dapat memberikan informasi yang akurat dan mendalam tentang topik yang dibahas. Hal ini dapat membantu pembaca dalam memahami topik yang dibahas dan memberikan pandangan yang lebih luas tentang topik tersebut.
5. Analisis dan kesimpulan harus didasarkan pada jawaban narasumber dan disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca.
Poin kelima dalam hal-hal yang harus ada dalam laporan wawancara adalah analisis dan kesimpulan. Setelah menjawab pertanyaan yang disajikan, narasumber memberikan informasi yang penting tentang topik yang dibahas. Namun, informasi ini belum cukup untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang topik tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pembuat laporan wawancara untuk menganalisis jawaban narasumber dan menyimpulkan informasi yang diperoleh.
Analisis dan kesimpulan harus didasarkan pada jawaban narasumber yang telah disajikan. Analisis harus memperjelas informasi yang diberikan oleh narasumber dan menambahkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang dibahas. Analisis ini dapat berupa analisis kualitatif atau kuantitatif tergantung pada metode penelitian yang digunakan.
Setelah melakukan analisis, laporan wawancara harus dilengkapi dengan kesimpulan. Kesimpulan harus mencakup informasi yang paling penting dari hasil wawancara dan harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca. Kesimpulan harus memberikan gambaran yang jelas tentang topik yang dibahas dan dapat memberikan pandangan yang lebih luas tentang topik tersebut.
Penting untuk menghindari membuat kesimpulan yang bersifat subjektif atau berdasarkan opini pribadi. Kesimpulan harus didasarkan pada fakta dan informasi yang diperoleh dari narasumber. Hal ini akan membuat laporan wawancara menjadi lebih objektif dan dapat dipercaya oleh pembaca.
Dalam melakukan analisis dan membuat kesimpulan, penting juga untuk mempertimbangkan konteks yang ada. Analisis dan kesimpulan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan harus relevan dengan topik yang dibahas. Dengan melakukan analisis dan kesimpulan yang tepat, laporan wawancara akan memberikan informasi yang berguna dan dapat digunakan oleh pembaca.
6. Sumber referensi harus disajikan secara lengkap dengan judul, penulis, dan tahun terbit.
Poin keenam dari hal-hal yang harus ada dalam laporan wawancara adalah sumber referensi harus disajikan secara lengkap dengan judul, penulis, dan tahun terbit. Sumber referensi adalah salah satu unsur penting dalam laporan wawancara karena dapat memberikan kekuatan dan kredibilitas pada informasi yang disampaikan. Ketika kita melakukan wawancara, kita dapat meminta saran atau rekomendasi dari narasumber mengenai sumber referensi yang relevan dengan topik yang dibahas.
Dalam laporan wawancara, sumber referensi harus dijelaskan secara lengkap dan akurat. Sumber referensi dapat berupa buku, jurnal, atau artikel yang relevan dengan topik yang dibahas. Setiap sumber referensi harus dijelaskan dengan judul, penulis, dan tahun terbit yang terperinci sehingga pembaca dapat memeriksa sumber referensi tersebut untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.
Selain itu, jika kita merujuk pada sumber referensi lain dalam laporan wawancara, kita harus mengutip sumber referensi tersebut secara akurat sesuai dengan standar penulisan akademik. Hal ini penting untuk menghindari tudingan plagiarisme yang dapat merusak reputasi penulis. Oleh karena itu, penting untuk selalu mencantumkan sumber referensi yang akurat dan tepat dalam laporan wawancara agar informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.
7. Format laporan harus jelas dan terstruktur agar mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.
Poin ke-7 dari hal yang harus ada dalam laporan wawancara adalah format laporan harus jelas dan terstruktur agar mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Format laporan yang baik harus memuat informasi secara teratur dan sistematis, sehingga pembaca dapat mengikuti alur cerita dengan mudah.
Format laporan wawancara dapat berupa paragraf, tabel, atau grafik yang dapat memperjelas informasi yang disampaikan. Setiap bagian dalam laporan wawancara harus diberi judul, seperti pendahuluan, pertanyaan, jawaban, analisis, kesimpulan, dan sumber referensi, agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur cerita.
Selain itu, format laporan wawancara harus memperhatikan tata bahasa dan ejaan yang benar agar terlihat profesional dan mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami juga penting untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Dalam membuat format laporan wawancara, perlu juga memperhatikan ukuran font, spasi, dan margin yang digunakan. Ukuran font dan spasi harus cukup besar agar dapat dibaca dengan mudah, sedangkan margin harus cukup lebar agar tidak terlalu padat.
Dengan memperhatikan format yang jelas dan terstruktur, laporan wawancara dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Format yang baik juga dapat memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disajikan dan memberikan kesan bahwa laporan tersebut dibuat dengan serius dan profesional.