sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna – Persebaran flora dan fauna di suatu wilayah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat alami maupun buatan manusia. Beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna diantaranya adalah kondisi geografis, iklim, keberadaan manusia, dan lingkungan.
Kondisi geografis merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda akan memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda pula. Misalnya, wilayah pegunungan memiliki ketinggian yang berbeda-beda, sehingga flora dan fauna yang mampu bertahan di ketinggian tertentu akan berbeda pula. Selain itu, wilayah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda juga akan memiliki jenis tanah yang berbeda-beda. Tanah yang subur akan mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna.
Iklim juga merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Iklim yang berbeda-beda akan mempengaruhi jenis flora dan fauna yang mampu bertahan. Misalnya, wilayah yang memiliki iklim tropis akan memiliki banyak jenis flora dan fauna yang mampu bertahan di suhu yang tinggi dan lembap. Sedangkan wilayah yang memiliki iklim gurun akan memiliki flora dan fauna yang mampu bertahan di suhu yang sangat panas dan kering.
Keberadaan manusia juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Manusia sering kali merusak habitat flora dan fauna dengan melakukan aktivitas seperti penebangan hutan, pembangunan infrastruktur, dan pencemaran lingkungan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya habitat flora dan fauna, sehingga fauna dan flora tersebut tidak dapat lagi hidup di wilayah tersebut.
Lingkungan juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Lingkungan yang bersih dan sehat akan mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna. Sedangkan lingkungan yang kotor dan tercemar akan mempengaruhi kesehatan flora dan fauna tersebut. Misalnya, pencemaran sungai akan mempengaruhi kesehatan ikan dan tumbuhan air yang hidup di dalamnya.
Selain faktor-faktor tersebut, ada juga faktor lain yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna seperti faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi interaksi antara makhluk hidup seperti persaingan, predasi, dan simbiosis. Sedangkan faktor abiotik meliputi faktor-faktor non-hidup seperti cuaca, air, dan iklim.
Dalam rangka menjaga keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, perlu dilakukan upaya-upaya konservasi. Konservasi merupakan upaya untuk melindungi dan menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Upaya konservasi dapat dilakukan dengan cara membatasi aktivitas manusia di wilayah yang dianggap penting untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna, melakukan penanaman kembali hutan yang telah ditebang, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Dalam mengelola sumber daya alam, manusia harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Dalam hal ini, manusia harus lebih memperhatikan dampak dari aktivitas yang dilakukannya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan dapat tercipta keseimbangan antara keberadaan manusia dan keberlangsungan hidup flora dan fauna.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
1. Kondisi geografis mempengaruhi persebaran flora dan fauna, seperti jenis tanah dan ketinggian wilayah.
Kondisi geografis merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di suatu wilayah. Kondisi geografis meliputi faktor-faktor seperti topografi, jenis tanah, dan ketinggian wilayah.
Topografi merupakan bentuk permukaan bumi yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah yang memiliki topografi yang berbeda-beda akan memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda pula. Misalnya, wilayah pegunungan memiliki ketinggian yang berbeda-beda, sehingga flora dan fauna yang mampu bertahan di ketinggian tertentu akan berbeda pula. Wilayah yang memiliki dataran rendah akan memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda dengan wilayah yang memiliki banyak bukit dan lembah.
Jenis tanah juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Setiap jenis tanah memiliki sifat yang berbeda-beda, seperti pH, kandungan nutrisi, dan drainase. Tanah yang subur akan mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna. Sedangkan tanah yang kurang subur akan memiliki jenis flora dan fauna yang lebih sedikit.
Ketinggian wilayah juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda akan memiliki jenis flora dan fauna yang mampu bertahan di ketinggian tertentu. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di pegunungan akan berbeda dengan flora dan fauna yang hidup di dataran rendah. Selain itu, ketinggian wilayah juga mempengaruhi suhu udara, tekanan udara, dan kelembapan udara, yang juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
Dalam rangka menjaga keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, perlu dilakukan upaya-upaya konservasi. Konservasi meliputi upaya untuk melindungi dan menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Upaya konservasi dapat dilakukan dengan cara membatasi aktivitas manusia di wilayah yang dianggap penting untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna, melakukan penanaman kembali hutan yang telah ditebang, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Dalam mengelola sumber daya alam, manusia harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, termasuk kondisi geografis. Dalam hal ini, manusia harus lebih memperhatikan dampak dari aktivitas yang dilakukannya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan dapat tercipta keseimbangan antara keberadaan manusia dan keberlangsungan hidup flora dan fauna.
2. Iklim juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna, seperti suhu dan kelembapan udara yang berbeda di setiap wilayah.
Poin kedua dari tema “sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna” adalah iklim. Iklim adalah faktor penting yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di suatu wilayah. Iklim terdiri dari berbagai elemen seperti suhu, kelembapan udara, curah hujan, dan intensitas sinar matahari. Setiap wilayah memiliki iklim yang berbeda, sehingga flora dan fauna yang mampu bertahan di suatu wilayah tidak selalu mampu bertahan di wilayah lain yang memiliki iklim yang berbeda.
Suhu dan kelembapan udara adalah dua elemen iklim yang paling penting dalam mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah yang memiliki suhu dan kelembapan udara yang tinggi seperti wilayah tropis akan memiliki flora dan fauna yang berbeda dibandingkan dengan wilayah yang memiliki suhu dan kelembapan udara yang rendah seperti wilayah gurun. Flora dan fauna yang mampu bertahan di suhu yang tinggi dan lembap seperti pohon-pohon tropis atau binatang seperti kera, tidak akan mampu bertahan di wilayah yang memiliki suhu yang rendah dan kering seperti wilayah gurun.
Curah hujan juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi akan memiliki tanah yang subur dan banyak air, sehingga mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna. Sedangkan wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah akan memiliki jenis flora dan fauna yang mampu bertahan dengan sedikit air.
Intensitas sinar matahari juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Beberapa jenis flora dan fauna membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Misalnya, tanaman yang membutuhkan sinar matahari langsung seperti pohon mangga atau bunga matahari tidak akan tumbuh dengan baik di wilayah yang memiliki intensitas sinar matahari yang rendah.
Ketika iklim berubah, misalnya karena perubahan iklim global, maka flora dan fauna di suatu wilayah akan terpengaruh. Perubahan iklim dapat mengakibatkan hilangnya jenis flora dan fauna tertentu di suatu wilayah dan munculnya jenis baru yang mampu bertahan dengan kondisi iklim yang baru.
Dalam rangka menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna, perlu dilakukan upaya-upaya konservasi, seperti menjaga kelestarian hutan dan mempertahankan sumber air bersih. Upaya konservasi akan membantu menjaga kondisi iklim yang stabil dan mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna. Dengan menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna, manusia juga akan terhindar dari kerugian ekonomi dan dampak negatif terhadap lingkungan yang mungkin terjadi akibat hilangnya flora dan fauna yang berguna bagi kehidupan manusia.
3. Keberadaan manusia dapat merusak habitat flora dan fauna, dan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidupnya.
Keberadaan manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Aktivitas manusia sering kali merusak habitat asli flora dan fauna dan mempengaruhi keberlangsungan hidupnya. Perusakan habitat terjadi ketika manusia membangun infrastruktur, melakukan penebangan hutan, dan memperluas wilayah perkotaan. Hal ini mengakibatkan hilangnya tempat hidup flora dan fauna dan memaksa mereka untuk bermigrasi ke tempat lain.
Selain perusakan habitat, manusia juga mempengaruhi flora dan fauna dengan aktivitas seperti perburuan, perikanan berlebihan, dan penggunaan pestisida. Aktivitas manusia ini dapat mengurangi populasi flora dan fauna bahkan mengalami kepunahan. Contohnya, perburuan liar dan perikanan yang berlebihan menyebabkan populasi ikan dan satwa liar menyusut drastis.
Kehadiran manusia juga berpengaruh pada perubahan iklim dan lingkungan yang dapat mempengaruhi flora dan fauna. Manusia sering menggunakan bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Hal ini berdampak pada lingkungan yang berubah dan dapat menyebabkan flora dan fauna sulit untuk bertahan hidup.
Upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sangat penting untuk mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap flora dan fauna. Perlunya pemahaman yang lebih baik tentang keberadaan flora dan fauna dan habitat aslinya. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga dapat menjadi kunci dalam melindungi flora dan fauna. Dengan begitu, manusia dapat meminimalkan dampak negatif aktivitasnya terhadap flora dan fauna, dan meningkatkan keberlangsungan hidupnya.
4. Lingkungan yang bersih dan sehat mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna, sedangkan lingkungan yang tercemar akan mempengaruhi kesehatannya.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi persebaran flora dan fauna di suatu wilayah. Lingkungan yang bersih dan sehat akan mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna. Hal ini karena lingkungan yang bersih dan sehat akan menyediakan sumber daya yang memadai bagi keberlangsungan hidup flora dan fauna. Misalnya, udara yang bersih dan segar akan memperkuat sistem pernapasan fauna dan flora. Begitu pula dengan air yang bersih dan sehat akan mendukung kehidupan ikan dan tumbuhan air.
Sebaliknya, lingkungan yang tercemar akan mempengaruhi kesehatan flora dan fauna tersebut. Pencemaran lingkungan dapat terjadi akibat limbah industri, sampah, dan polusi udara. Dampak pencemaran lingkungan ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kehidupan flora dan fauna, seperti kerusakan organ tubuh, perubahan warna, dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, lingkungan yang bersih dan sehat sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna. Upaya-upaya pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan yang baik perlu dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Contohnya, pengolahan sampah secara teratur, pengendalian kualitas udara, dan pengelolaan limbah industri yang baik.
Upaya-upaya tersebut memang memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Namun, lingkungan yang bersih dan sehat akan berdampak positif pada keberlangsungan hidup flora dan fauna, serta akan memberikan manfaat untuk manusia. Oleh karena itu, upaya-upaya konservasi lingkungan perlu dilakukan secara terus-menerus untuk menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna.
5. Faktor biotik dan abiotik juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
Poin kelima pada tema “Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna” adalah faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi interaksi antara makhluk hidup seperti persaingan, predasi, dan simbiosis. Sedangkan faktor abiotik meliputi faktor-faktor non-hidup seperti cuaca, air, dan iklim.
Faktor biotik sangat berpengaruh pada persebaran flora dan fauna. Persaingan antara spesies dapat menyebabkan spesies yang lebih lemah berkembang dengan lambat atau bahkan punah. Predasi juga berpengaruh pada persebaran flora dan fauna, di mana spesies yang menjadi mangsa akan terdorong untuk mencari habitat yang lebih aman. Simbiosis juga menjadi faktor biotik yang berpengaruh pada persebaran flora dan fauna. Beberapa spesies tumbuhan membutuhkan hubungan simbiosis dengan hewan atau serangga tertentu untuk membantu penyerbukannya.
Faktor abiotik juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Misalnya, cuaca dan iklim yang ekstrem dapat membuat flora dan fauna tertentu tidak mampu bertahan hidup. Kenaikan suhu yang drastis dapat mengakibatkan kematian massal pada hewan tertentu, sedangkan penurunan suhu yang tiba-tiba dapat mempengaruhi ketersediaan makanan bagi flora dan fauna di wilayah tersebut. Ketersediaan air juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah akan memiliki flora dan fauna yang mampu bertahan dengan ketersediaan air yang minim.
Dengan demikian, faktor biotik dan abiotik saling mempengaruhi dalam persebaran flora dan fauna. Faktor biotik seperti persaingan, predasi, dan simbiosis dapat mempengaruhi spesies yang bertahan hidup dalam suatu wilayah, sedangkan faktor abiotik seperti cuaca, air, dan iklim dapat mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan, dan keberlangsungan hidup flora dan fauna di wilayah tersebut. Oleh karena itu, pemahaman terhadap faktor biotik dan abiotik menjadi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup flora dan fauna di suatu wilayah.
6. Upaya konservasi perlu dilakukan untuk menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan.
Poin ke-6 dari tema “sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna” adalah upaya konservasi yang perlu dilakukan untuk menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Konservasi adalah upaya untuk melindungi dan menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Upaya konservasi dapat dilakukan dengan cara membatasi aktivitas manusia di wilayah yang dianggap penting untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna, melakukan penanaman kembali hutan yang telah ditebang, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Konservasi sangat penting dilakukan karena flora dan fauna memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Flora dan fauna membentuk jaring-jaring kehidupan yang kompleks dan saling terkait satu sama lain. Jika suatu spesies binatang atau tumbuhan punah, maka hal tersebut dapat mempengaruhi spesies lainnya dalam rantai makanan dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi aktivitas manusia di wilayah yang dianggap penting untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna. Manusia harus mempertimbangkan dampak dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Manusia harus memperhatikan pembangunan infrastruktur dan industri yang tidak merusak lingkungan dan menempatkan spesies flora dan fauna di dalamnya dalam bahaya.
Selain itu, penanaman kembali hutan yang telah ditebang juga merupakan salah satu upaya konservasi yang efektif. Hutan adalah rumah bagi banyak spesies flora dan fauna yang membutuhkan lingkungan yang sehat dan lestari untuk hidup. Penanaman kembali hutan dapat membantu memulihkan ekosistem yang rusak dan mengembalikan lingkungan yang sehat bagi flora dan fauna.
Mengurangi pencemaran lingkungan juga merupakan upaya konservasi yang penting. Pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan flora dan fauna, serta merusak habitat mereka. Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan cara pengelolaan limbah dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat mempengaruhi iklim dan lingkungan.
Secara keseluruhan, upaya konservasi yang dilakukan manusia sangat penting dalam menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna. Konservasi dapat membantu memulihkan ekosistem yang rusak dan mengembalikan lingkungan yang sehat bagi flora dan fauna. Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan dampak dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan melakukan konservasi untuk menjaga keberadaan flora dan fauna serta memperbaiki kondisi lingkungan.
7. Dalam mengelola sumber daya alam, manusia harus memperhatikan dampak dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna tidak hanya bersifat alami, seperti kondisi geografis dan iklim, tetapi juga bersifat buatan manusia, seperti keberadaan manusia dan aktivitasnya dalam mengelola sumber daya alam. Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan dampak dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan atau tidak terkelola dengan baik dapat merusak habitat flora dan fauna. Misalnya, penebangan hutan yang tidak terkontrol dapat menghilangkan habitat flora dan fauna yang ada di dalamnya. Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan pemukiman, yang dapat merusak habitat flora dan fauna dan mengganggu jalur migrasi mereka.
Selain itu, aktivitas manusia juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, yang berdampak buruk bagi kesehatan flora dan fauna. Pencemaran udara, air, dan tanah dapat merusak lingkungan tempat flora dan fauna hidup dan berdampak buruk pada kesehatan mereka. Misalnya, pencemaran sungai dapat menyebabkan kematian ikan dan tumbuhan air yang hidup di dalamnya.
Oleh karena itu, dalam mengelola sumber daya alam, manusia harus memperhatikan dampak dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Manusia harus mengambil tindakan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam, sehingga dapat menjaga keberadaan flora dan fauna serta memperbaiki kondisi lingkungan.
Upaya-upaya konservasi perlu dilakukan untuk menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Konservasi dapat dilakukan dengan cara membatasi aktivitas manusia di wilayah yang dianggap penting untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna, melakukan penanaman kembali hutan yang telah ditebang, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan melakukan upaya konservasi yang tepat, manusia dapat menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna serta lingkungan tempat mereka hidup.
8. Keseimbangan antara keberadaan manusia dan keberlangsungan hidup flora dan fauna perlu dicapai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah kondisi geografis, iklim, keberadaan manusia, lingkungan, faktor biotik dan abiotik. Kondisi geografis mempengaruhi persebaran flora dan fauna, seperti jenis tanah dan ketinggian wilayah. Wilayah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda akan memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda pula. Misalnya, wilayah pegunungan memiliki ketinggian yang berbeda-beda, sehingga flora dan fauna yang mampu bertahan di ketinggian tertentu akan berbeda pula. Selain itu, wilayah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda juga akan memiliki jenis tanah yang berbeda-beda. Tanah yang subur akan mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna.
Iklim juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna, seperti suhu dan kelembapan udara yang berbeda di setiap wilayah. Wilayah yang memiliki iklim tropis akan memiliki banyak jenis flora dan fauna yang mampu bertahan di suhu yang tinggi dan lembap. Sedangkan wilayah yang memiliki iklim gurun akan memiliki flora dan fauna yang mampu bertahan di suhu yang sangat panas dan kering.
Keberadaan manusia dapat merusak habitat flora dan fauna, dan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidupnya. Manusia sering kali merusak habitat flora dan fauna dengan melakukan aktivitas seperti penebangan hutan, pembangunan infrastruktur, dan pencemaran lingkungan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya habitat flora dan fauna, sehingga fauna dan flora tersebut tidak dapat lagi hidup di wilayah tersebut.
Lingkungan yang bersih dan sehat mendukung tumbuhnya banyak jenis flora dan fauna, sedangkan lingkungan yang tercemar akan mempengaruhi kesehatannya. Misalnya, pencemaran sungai akan mempengaruhi kesehatan ikan dan tumbuhan air yang hidup di dalamnya.
Faktor biotik dan abiotik juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Faktor biotik meliputi interaksi antara makhluk hidup seperti persaingan, predasi, dan simbiosis. Sedangkan faktor abiotik meliputi faktor-faktor non-hidup seperti cuaca, air, dan iklim.
Upaya konservasi perlu dilakukan untuk menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Konservasi merupakan upaya untuk melindungi dan menjaga keberadaan flora dan fauna, serta memperbaiki kondisi lingkungan. Upaya konservasi dapat dilakukan dengan cara membatasi aktivitas manusia di wilayah yang dianggap penting untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna, melakukan penanaman kembali hutan yang telah ditebang, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Dalam mengelola sumber daya alam, manusia harus memperhatikan dampak dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Dalam hal ini, manusia harus lebih memperhatikan dampak dari aktivitas yang dilakukannya terhadap lingkungan dan flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Keseimbangan antara keberadaan manusia dan keberlangsungan hidup flora dan fauna perlu dicapai. Dalam hal ini, manusia harus mengambil tindakan yang tepat agar aktivitas manusia tidak merusak lingkungan dan habitat flora dan fauna, sehingga keberlangsungan hidupnya tetap terjaga.