sebutkan dua jenis perkembangbiakan tumbuhan – Perkembangbiakan tumbuhan adalah suatu proses reproduksi yang dilakukan oleh tumbuhan untuk memperbanyak diri. Tumbuhan memiliki berbagai jenis perkembangbiakan, namun pada artikel ini kami akan membahas dua jenis perkembangbiakan tumbuhan yaitu generatif dan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif adalah proses reproduksi tumbuhan yang melibatkan pembentukan benih atau biji. Proses ini terjadi melalui pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sel kelamin jantan terdapat pada serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan tumbuhan seperti antera pada bunga. Sedangkan sel kelamin betina terdapat pada bagian betina tumbuhan seperti putik pada bunga. Proses pembuahan ini akan membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji atau buah.
Salah satu contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan generatif adalah pohon mangga. Pohon mangga memiliki bunga yang terdiri dari bagian jantan dan betina. Serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan diterbangkan oleh angin atau diserbuki oleh serangga ke bagian betina. Proses pembuahan ini akan membentuk biji di dalam buah mangga.
Perkembangbiakan vegetatif adalah proses reproduksi tumbuhan yang tidak melibatkan pembentukan biji atau benih. Proses ini terjadi melalui pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan oleh berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, atau daun.
Salah satu contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif adalah singkong. Singkong dapat diperbanyak dengan cara membelah rimpang atau dengan cara stek. Pada cara membelah rimpang, rimpang singkong yang telah tua dibelah menjadi beberapa bagian dan ditanam kembali. Sedangkan pada cara stek, bagian batang singkong yang telah dipotong ditanam kembali di tanah dan akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Perkembangbiakan vegetatif juga dapat dilakukan oleh tumbuhan dengan cara menyambung. Contohnya adalah cara menyambung pada tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, atau anggur. Pada cara menyambung, dua bagian tanaman yang berbeda dihubungkan sehingga dapat tumbuh bersama menjadi satu tanaman.
Dalam pertanian, perkembangbiakan vegetatif sering digunakan untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Dengan cara ini, bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
Kesimpulannya, tumbuhan memiliki berbagai jenis perkembangbiakan yang dapat dilakukan untuk memperbanyak diri. Dua jenis perkembangbiakan yang umum dilakukan oleh tumbuhan adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif melibatkan pembentukan biji atau benih, sedangkan perkembangbiakan vegetatif melibatkan pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Kedua jenis perkembangbiakan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan dua jenis perkembangbiakan tumbuhan
1. Tumbuhan memiliki berbagai jenis perkembangbiakan untuk memperbanyak diri.
Tumbuhan memiliki berbagai jenis perkembangbiakan untuk memperbanyak diri. Dalam proses perkembangbiakan ini, tumbuhan menghasilkan keturunan baru yang memiliki sifat dan karakteristik yang mirip atau sama dengan induknya. Jenis-jenis perkembangbiakan tumbuhan ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan generatif dan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif adalah proses reproduksi tumbuhan yang melibatkan pembentukan benih atau biji. Proses ini terjadi melalui pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sel kelamin jantan terdapat pada serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan tumbuhan seperti antera pada bunga. Sedangkan sel kelamin betina terdapat pada bagian betina tumbuhan seperti putik pada bunga. Proses pembuahan ini akan membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji atau buah. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan generatif adalah pohon mangga.
Perkembangbiakan vegetatif adalah proses reproduksi tumbuhan yang tidak melibatkan pembentukan biji atau benih. Proses ini terjadi melalui pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan oleh berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, atau daun. Salah satu contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif adalah singkong. Singkong dapat diperbanyak dengan cara membelah rimpang atau dengan cara stek. Pada cara membelah rimpang, rimpang singkong yang telah tua dibelah menjadi beberapa bagian dan ditanam kembali. Sedangkan pada cara stek, bagian batang singkong yang telah dipotong ditanam kembali di tanah dan akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Kedua jenis perkembangbiakan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan. Perkembangbiakan generatif dapat menghasilkan variasi genetik baru yang dapat meningkatkan daya adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan. Namun, proses perkembangbiakan generatif membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan keturunan baru. Sementara itu, perkembangbiakan vegetatif sangat cepat dan efektif untuk memperbanyak tumbuhan dengan sifat yang sama persis dengan induknya. Namun, proses ini dapat menghasilkan tumbuhan yang rentan terhadap penyakit dan tidak memiliki keberagaman genetik yang cukup.
Dalam pertanian, kedua jenis perkembangbiakan ini sering digunakan untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Perkembangbiakan vegetatif digunakan untuk memperbanyak bibit tanaman dengan sifat yang sama persis dengan induknya, sedangkan perkembangbiakan generatif digunakan untuk menghasilkan variasi genetik baru yang dapat meningkatkan daya adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan. Dengan mengetahui jenis-jenis perkembangbiakan tumbuhan, petani dan peneliti dapat memilih metode perkembangbiakan yang tepat untuk memperbanyak tumbuhan dengan efektif dan efisien.
2. Dua jenis perkembangbiakan tumbuhan yang akan dibahas adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif.
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri melalui berbagai jenis perkembangbiakan. Dua jenis perkembangbiakan tumbuhan yang akan dibahas dalam artikel ini adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif.
Perkembangbiakan generatif adalah jenis perkembangbiakan yang melibatkan pembentukan benih atau biji. Proses ini terjadi ketika sel kelamin jantan tumbuhan bertemu dengan sel kelamin betina tumbuhan. Sel kelamin jantan terdapat pada serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan tumbuhan seperti antera pada bunga. Sel kelamin betina terdapat pada bagian betina tumbuhan seperti putik pada bunga. Pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina ini disebut pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan, zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi biji atau buah.
Sementara itu, perkembangbiakan vegetatif adalah jenis perkembangbiakan yang tidak melibatkan pembentukan benih atau biji. Dalam jenis perkembangbiakan ini, tumbuhan dapat memperbanyak diri dengan cara membentuk tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan oleh berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, atau daun. Dalam perkembangbiakan vegetatif, tumbuhan baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan tumbuhan asal atau induknya.
Dalam pertanian, perkembangbiakan vegetatif sering digunakan untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Dengan cara ini, bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Namun, perkembangbiakan generatif masih menjadi pilihan yang utama dalam budidaya tanaman karena dapat menghasilkan variasi tumbuhan baru yang lebih baik.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan. Sebagai contoh, perkembangbiakan generatif lebih cocok digunakan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat-sifat yang berbeda, sedangkan perkembangbiakan vegetatif lebih cocok digunakan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan induknya.
Dalam kesimpulannya, tumbuhan memiliki berbagai jenis perkembangbiakan yang dapat dilakukan untuk memperbanyak diri. Dua jenis perkembangbiakan tumbuhan yang umum dilakukan adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif. Kedua jenis perkembangbiakan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan.
3. Perkembangbiakan generatif melibatkan pembentukan biji atau benih melalui pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina.
Perkembangbiakan tumbuhan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perkembangbiakan generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif adalah suatu proses reproduksi yang melibatkan pembentukan biji atau benih melalui pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina pada tumbuhan. Proses ini terjadi pada bagian reproduktif tumbuhan, seperti bunga.
Dalam perkembangbiakan generatif, serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan tumbuhan seperti antera pada bunga akan diterbangkan oleh angin atau diserbuki oleh serangga ke bagian betina tumbuhan seperti putik pada bunga. Setelah itu, sel kelamin jantan akan bertemu dengan sel kelamin betina dan membentuk zigot. Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji atau buah.
Perkembangbiakan generatif sangat penting dalam memperbanyak tumbuhan, terutama dalam mempertahankan keragaman genetik pada populasi tumbuhan. Selain itu, biji yang dihasilkan dari perkembangbiakan generatif juga memiliki keunggulan dalam hal daya tumbuh dan ketahanan terhadap lingkungan.
Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan generatif adalah pohon mangga. Pohon mangga memiliki bunga yang terdiri dari bagian jantan dan betina. Serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan diterbangkan oleh angin atau diserbuki oleh serangga ke bagian betina. Proses pembuahan ini akan membentuk biji di dalam buah mangga.
Perkembangbiakan generatif juga dapat digunakan untuk menghasilkan varietas baru pada tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan, seperti tanaman hias dan tanaman pangan, perkembangbiakan generatif dilakukan dengan cara pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas baru yang lebih unggul.
Dalam kesimpulannya, perkembangbiakan generatif adalah suatu proses reproduksi yang melibatkan pembentukan biji atau benih melalui pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina pada tumbuhan. Proses ini terjadi pada bagian reproduktif tumbuhan, seperti bunga. Bijinya memiliki keunggulan dalam hal daya tumbuh dan ketahanan terhadap lingkungan serta dapat digunakan untuk menghasilkan varietas baru pada tumbuhan.
4. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan generatif adalah pohon mangga.
Perkembangbiakan generatif adalah salah satu cara reproduksi tumbuhan yang melibatkan pembentukan biji atau benih. Proses ini terjadi ketika sel kelamin jantan yang terdapat pada serbuk sari bertemu dengan sel kelamin betina pada putik. Hasil dari pertemuan ini adalah pembentukan zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji atau buah.
Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan generatif adalah pohon mangga. Pohon mangga memiliki bunga yang terdiri dari bagian jantan dan betina. Serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan diterbangkan oleh angin atau diserbuki oleh serangga ke bagian betina. Proses pembuahan ini akan membentuk biji di dalam buah mangga.
Perkembangbiakan generatif memiliki kelebihan yaitu dapat mempertahankan keragaman genetik dalam suatu populasi tumbuhan. Selain itu, biji atau benih yang dihasilkan juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan.
Namun, perkembangbiakan generatif juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan keturunan baru. Selain itu, proses ini juga tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti cuaca dan serangga yang membantu dalam penyerbukan.
Dalam pertanian, perkembangbiakan generatif sering digunakan untuk menghasilkan bibit tumbuhan yang unggul. Dengan cara ini, bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
5. Perkembangbiakan vegetatif tidak melibatkan pembentukan biji atau benih melainkan pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri.
Perkembangbiakan vegetatif adalah jenis perkembangbiakan tumbuhan yang tidak melibatkan pembentukan biji atau benih. Proses ini dilakukan dengan cara memperbanyak diri dari satu tumbuhan induk ke tumbuhan baru. Tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif dapat melakukan proses ini melalui berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, atau daun.
Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Tunas: Perkembangbiakan vegetatif dapat terjadi melalui pembentukan tunas baru. Tunas adalah bagian tumbuhan yang tumbuh dari batang atau akar. Tunas ini kemudian akan berkembang menjadi tumbuhan baru dengan sifat yang sama seperti tumbuhan induknya.
2. Pembelahan rimpang: Beberapa tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan vegetatif melalui pembelahan rimpang. Rimpang adalah bagian tanaman yang tumbuh di bawah tanah, seperti pada umbi-umbian. Dengan membelah rimpang menjadi beberapa bagian, tumbuhan baru dapat tumbuh dari setiap bagian rimpang tersebut.
3. Stek: Perkembangbiakan vegetatif juga dapat dilakukan dengan cara stek. Cara stek adalah dengan memotong bagian batang dari tumbuhan induk dan kemudian ditanam di tanah. Setelah beberapa waktu, bagian batang tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif adalah singkong dan tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, atau anggur. Perkembangbiakan vegetatif sering digunakan dalam pertanian untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Bibit yang dihasilkan dengan cara ini memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
Perkembangbiakan vegetatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihannya adalah bahwa proses ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, dan bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Namun, kelemahannya adalah bahwa bibit yang dihasilkan tidak memiliki variasi genetik dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, baik perkembangbiakan generatif maupun vegetatif memiliki peran penting dalam memperbanyak tumbuhan.
6. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif adalah singkong dan tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, atau anggur.
Perkembangbiakan vegetatif adalah salah satu jenis perkembangbiakan tumbuhan yang tidak melibatkan pembentukan biji atau benih, melainkan pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif adalah singkong dan tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, atau anggur.
Pada singkong, perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara membelah rimpang atau dengan cara stek. Pada cara membelah rimpang, rimpang singkong yang telah tua dibelah menjadi beberapa bagian dan ditanam kembali. Sedangkan pada cara stek, bagian batang singkong yang telah dipotong ditanam kembali di tanah dan akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Selain singkong, tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, atau anggur juga dapat melakukan perkembangbiakan vegetatif dengan cara menyambung. Pada cara menyambung, dua bagian tanaman yang berbeda dihubungkan sehingga dapat tumbuh bersama menjadi satu tanaman. Misalnya pada tanaman jeruk, dapat dilakukan penyambungan antara batang bawah yang tahan terhadap penyakit dengan batang atas yang menghasilkan buah-buahan berkualitas tinggi.
Perkembangbiakan vegetatif juga dapat dilakukan oleh tumbuhan dengan cara daun, batang, atau akar. Contohnya, pada tanaman kaktus, bagian batang yang terpotong dapat ditanam kembali di tanah dan akan tumbuh menjadi tanaman kaktus baru. Pada tumbuhan bambu, rimpang yang tumbuh di bawah tanah dapat tumbuh menjadi batang baru dan tumbuh menjadi bambu baru.
Perkembangbiakan vegetatif sering digunakan dalam pertanian untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Dengan cara ini, bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Selain itu, perkembangbiakan vegetatif juga dapat menghasilkan tanaman yang lebih cepat berbuah dan memiliki kualitas yang lebih baik.
Dalam pengembangan tanaman, pemilihan jenis perkembangbiakan yang tepat sangat penting untuk dipertimbangkan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Perkembangbiakan generatif dan vegetatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun keduanya sama-sama penting dalam memperbanyak tumbuhan dan memenuhi kebutuhan manusia akan bahan pangan dan kebutuhan pertanian.
7. Perkembangbiakan vegetatif sering digunakan dalam pertanian untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul.
Poin ke-7 dari tema “sebutkan dua jenis perkembangbiakan tumbuhan” menjelaskan bahwa perkembangbiakan vegetatif sering digunakan dalam pertanian untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Hal ini dikarenakan perkembangbiakan vegetatif memungkinkan bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
Dalam dunia pertanian, bibit tanaman yang unggul sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Oleh karena itu, para petani sering melakukan pemilihan bibit unggul dan memperbanyak bibit tersebut dengan menggunakan perkembangbiakan vegetatif. Dengan cara ini, bibit yang dihasilkan memiliki sifat dan karakteristik yang sama persis dengan induknya, sehingga dapat menjamin kualitas dan produktivitas tanaman yang dihasilkan.
Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti stek atau pembelahan rimpang. Cara ini sangat efektif untuk memperbanyak bibit tanaman seperti jeruk, apel, anggur, dan lain-lain. Selain itu, perkembangbiakan vegetatif juga dapat dilakukan dengan cara menyambung pada tanaman buah-buahan. Dengan cara ini, dua bagian tanaman yang berbeda dihubungkan sehingga dapat tumbuh bersama menjadi satu tanaman.
Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif selain menjamin sifat dan karakteristik bibit yang dihasilkan sama persis dengan induknya, juga dapat mempercepat waktu produksi. Bibit yang dihasilkan dari perkembangbiakan vegetatif dapat tumbuh lebih cepat dan lebih produktif daripada bibit yang dihasilkan dari perkembangbiakan generatif.
Namun, kelemahan dari perkembangbiakan vegetatif adalah kurangnya variasi genetik pada bibit yang dihasilkan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan bibit tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karena itu, perkembangbiakan generatif tetap dibutuhkan dalam pertanian untuk mempertahankan variasi genetik pada tanaman.
Dalam kesimpulannya, perkembangbiakan vegetatif sering digunakan dalam pertanian untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif adalah menjamin sifat dan karakteristik bibit yang dihasilkan sama persis dengan induknya dan mempercepat waktu produksi. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan vegetatif adalah kurangnya variasi genetik pada bibit yang dihasilkan. Oleh karena itu, perkembangbiakan generatif tetap dibutuhkan dalam pertanian untuk mempertahankan variasi genetik pada tanaman.
8. Kedua jenis perkembangbiakan tumbuhan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan.
1. Tumbuhan memiliki berbagai jenis perkembangbiakan untuk memperbanyak diri. Perkembangbiakan tumbuhan adalah suatu proses reproduksi yang dilakukan oleh tumbuhan untuk memperbanyak diri. Proses ini dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada jenis tumbuhan dan lingkungan tempat tumbuhan tersebut hidup. Beberapa contoh jenis perkembangbiakan tumbuhan adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif.
2. Dua jenis perkembangbiakan tumbuhan yang akan dibahas adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif dan vegetatif merupakan dua cara utama tumbuhan untuk memperbanyak diri. Perbedaan utama antara kedua jenis perkembangbiakan ini terletak pada cara reproduksi yang dilakukan.
3. Perkembangbiakan generatif melibatkan pembentukan biji atau benih melalui pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina. Proses perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terjadi melalui pembuahan, yaitu pertemuan antara sel kelamin jantan dan betina. Sel kelamin jantan terdapat pada serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan tumbuhan seperti antera pada bunga, sedangkan sel kelamin betina terdapat pada bagian betina tumbuhan seperti putik pada bunga. Proses pembuahan ini akan membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji atau buah.
4. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan generatif adalah pohon mangga. Pohon mangga memiliki bunga yang terdiri dari bagian jantan dan betina. Serbuk sari yang dihasilkan oleh bagian jantan diterbangkan oleh angin atau diserbuki oleh serangga ke bagian betina. Proses pembuahan ini akan membentuk biji di dalam buah mangga. Melalui perkembangbiakan generatif, tumbuhan dapat menghasilkan keturunan baru dengan sifat genetik yang berbeda-beda dan lebih beragam.
5. Perkembangbiakan vegetatif tidak melibatkan pembentukan biji atau benih melainkan pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Proses perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan terjadi melalui pembentukan tunas baru atau perbanyakan dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan oleh berbagai bagian tumbuhan seperti akar, batang, atau daun. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif adalah singkong dan tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, atau anggur.
6. Perkembangbiakan vegetatif sering digunakan dalam pertanian untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul. Dalam pertanian, perkembangbiakan vegetatif sering digunakan untuk memperbanyak bibit tanaman yang unggul dengan cara memotong bagian tumbuhan yang sehat dan menumbuhkan kembali. Dengan cara ini, bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya, sehingga dapat menghasilkan hasil yang sama baiknya dengan induknya.
7. Kedua jenis perkembangbiakan tumbuhan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan. Perkembangbiakan generatif memiliki kelebihan yaitu dapat menghasilkan keturunan baru dengan sifat genetik yang lebih beragam, sementara kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan hasil. Sedangkan kelebihan perkembangbiakan vegetatif adalah dapat memperbanyak tumbuhan dengan cepat dan mudah, sementara kelemahannya adalah keturunan yang dihasilkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya dan tidak memiliki keragaman genetik. Oleh karena itu, pemilihan jenis perkembangbiakan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tumbuhan yang bersangkutan.