sebutkan dan jelaskan terlebih dahulu elemen-elemen dari formula lasswell –
Formula Lasswell merupakan formula yang digunakan untuk menjelaskan komunikasi politik. Formula ini ditemukan oleh Harold D. Lasswell, seorang ahli komunikasi politik dan filsafat. Formula ini menjelaskan bagaimana pesan politik dikirimkan, diterima, dan direspon. Formula ini dapat digunakan untuk menganalisis komunikasi politik dan untuk memahami pola komunikasi yang terjadi. Formula ini terdiri dari enam elemen yang perlu untuk dipahami.
Pertama adalah siapa yang mengirimkan pesan. Ini adalah bagian dari formula yang menjelaskan pengirim pesan. Pengirim pesan dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi.
Kedua adalah siapa yang menerima pesan. Ini adalah bagian dari formula yang menjelaskan penerima pesan. Penerima pesan dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat.
Ketiga adalah media yang digunakan untuk mengirimkan pesan. Media yang digunakan dapat berupa media cetak, media elektronik, atau media online.
Keempat adalah isi pesan. Isi pesan berisi informasi yang disampaikan oleh pengirim.
Kelima adalah tujuan pesan. Tujuan pesan dapat berupa untuk memengaruhi, memicu aksi, atau menyebarkan informasi.
Keenam adalah respon yang diterima. Respon yang diterima dapat berupa tindakan, pemahaman, atau perubahan.
Dengan mengetahui elemen-elemen dari Formula Lasswell, kita dapat lebih memahami bagaimana komunikasi politik berlangsung. Kita dapat dengan mudah menganalisis komunikasi politik yang terjadi dan memahami pola komunikasi yang terjadi. Dengan memahami elemen-elemen dalam formula ini, kita dapat menggunakan formula ini untuk menganalisis komunikasi politik yang terjadi dan menemukan cara untuk membentuk komunikasi politik yang lebih efektif.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: sebutkan dan jelaskan terlebih dahulu elemen-elemen dari formula lasswell
1. Formula Lasswell merupakan formula yang digunakan untuk menjelaskan komunikasi politik.
Formula Lasswell adalah teori komunikasi yang dikembangkan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948. Teori ini digunakan untuk menjelaskan komunikasi politik dan berfokus pada aspek-aspek seperti tujuan, pengirim, pesan, media, dan penerimanya. Formula Lasswell bertujuan untuk menjelaskan bagaimana seseorang atau kelompok dapat mempengaruhi masyarakat dengan menggunakan komunikasi. Ini juga membantu untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Formula Lasswell terdiri dari lima elemen yang saling berhubungan. Pertama, pesan yang dikirim. Ini adalah informasi atau ide yang dikirimkan oleh pengirim. Kedua, pengirim. Ini adalah orang atau kelompok yang mengirim pesan. Ketiga, media. Ini adalah cara bagaimana pesan dikirimkan. Keempat, penerima. Ini adalah orang atau kelompok yang menerima pesan. Dan yang terakhir, tujuan. Ini adalah apa yang ingin dicapai oleh pengirim melalui komunikasi.
Ketika menggunakan formula Lasswell, penting untuk memahami setiap elemen secara mendalam. Ini akan membantu dalam menentukan bagaimana pesan yang dikirimkan akan diterima dan bagaimana tujuan akan dicapai. Misalnya, jika tujuan adalah mengubah sikap masyarakat, maka pengirim harus mengirimkan pesan yang tepat melalui media yang sesuai ke penerima yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Formula Lasswell juga telah menjadi dasar untuk berbagai teori komunikasi lainnya seperti teori agenda setting, teori komunikasi massa, dan teori media sosial. Hal ini karena ia menyoroti pentingnya peran media, pengirim, dan penerima dalam komunikasi. Teori ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana komunikasi politik mempengaruhi masyarakat dan juga bagaimana masyarakat dapat mempengaruhi politik dengan menggunakan komunikasi.
Formula Lasswell adalah teori komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan komunikasi politik. Ini terdiri dari lima elemen yaitu pesan, pengirim, media, penerima, dan tujuan. Dengan menggunakan formula ini, kita dapat memahami bagaimana pesan dikirimkan dan bagaimana tujuan dapat dicapai. Ini juga merupakan dasar untuk berbagai teori komunikasi lainnya seperti teori agenda setting dan teori media sosial.
2. Formula ini ditemukan oleh Harold D. Lasswell, seorang ahli komunikasi politik dan filsafat.
Harold D. Lasswell adalah seorang ahli komunikasi politik dan filsafat yang lahir pada tahun 1902 di Chicago, Illinois. Ia diakui sebagai salah satu ahli komunikasi modern yang paling berpengaruh dan lahir di Amerika Serikat. Ia banyak berkontribusi dalam bidang komunikasi politik dan filsafat, khususnya dalam bidang komunikasi massa.
Terutama, Lasswell adalah yang pertama yang mengembangkan formula untuk memahami proses komunikasi, yang ia yang dikenal sebagai “Lasswell’s Communication Model”. Dalam model ini, ia menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang melibatkan empat elemen penting: pengirim, pesan, media, dan penerima.
Model Lasswell menekankan bahwa segala sesuatu yang terkait dengan proses komunikasi harus dipertimbangkan secara eksplisit. Elemen-elemen formula ini adalah sebagai berikut:
1. Pengirim adalah sumber informasi atau pembuat pernyataan yang dikomunikasikan kepada penerima.
2. Pesan adalah informasi yang dikirimkan dari pengirim kepada penerima. Pesan dapat berupa teks, suara, gambar, atau kombinasi dari semuanya.
3. Media adalah cara atau kendaraan yang digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim kepada penerima. Media dapat berupa televisi, radio, surat kabar, buletin, internet, atau lainnya.
4. Penerima adalah seseorang yang menerima pesan dari pengirim melalui media. Penerima dapat berupa individu, kelompok, atau jaringan.
Formula Lasswell dibentuk pada tahun 1948, dan telah digunakan sebagai dasar untuk banyak model komunikasi yang berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa, untuk mengirimkan pesan yang efektif, semua aspek yang terkait dengan komunikasi harus dipertimbangkan. Model Lasswell juga menekankan pentingnya mengetahui siapa penerima pesan, sehingga pesan dapat disampaikan dengan cara yang tepat.
Formula Lasswell telah mendapatkan banyak pengakuan sebagai standar untuk menilai proses komunikasi. Ia telah banyak membantu dalam memahami bagaimana proses komunikasi berlangsung dan diterima secara efektif. Selain itu, formula ini juga telah membantu dalam mengembangkan model komunikasi yang lebih maju.
Formula Lasswell yang ditemukan oleh Harold D. Lasswell adalah salah satu contoh yang paling penting dari bagaimana seorang ahli komunikasi dapat membantu dalam mengembangkan model komunikasi yang berhasil. Karena itu, formula ini masih dipakai hingga hari ini untuk membantu memahami bagaimana proses komunikasi berlangsung dan bagaimana pesan dapat disampaikan dengan efektif.
3. Formula ini terdiri dari enam elemen, yaitu siapa yang mengirimkan pesan, siapa yang menerima pesan, media yang digunakan untuk mengirimkan pesan, isi pesan, tujuan pesan, dan respon yang diterima.
Formula Lasswell adalah model yang digunakan untuk menganalisis komunikasi dalam konteks sosial. Model ini diciptakan oleh Harold D. Lasswell, seorang ahli komunikasi politik dari Amerika Serikat. Formula ini mengajarkan kita bagaimana memahami komunikasi secara menyeluruh dengan menganalisis segala aspek yang terkait dengan komunikasi. Formula ini terdiri dari enam elemen, yaitu siapa yang mengirimkan pesan, siapa yang menerima pesan, media yang digunakan untuk mengirimkan pesan, isi pesan, tujuan pesan, dan respon yang diterima.
Pertama, siapa yang mengirimkan pesan adalah elemen pertama dalam formula Lasswell. Orang yang mengirimkan pesan ini disebut pengirim. Pengirim adalah orang yang menciptakan pesan dan mengirimkannya kepada orang lain. Dalam beberapa kasus, pengirim bisa berupa saluran informasi, seperti media massa, publikasi, dan lain-lain.
Kedua, siapa yang menerima pesan adalah elemen kedua dalam formula Lasswell. Orang yang menerima pesan ini disebut penerima. Penerima dapat berupa individu, kelompok, atau masyarakat. Ini juga menggambarkan bagaimana pesan dikirimkan dan diterima oleh penerima.
Ketiga, media yang digunakan untuk mengirimkan pesan adalah elemen ketiga dalam formula Lasswell. Media merupakan alat yang digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim kepada penerima. Media komunikasi yang biasa digunakan adalah surat kabar, televisi, radio, telepon, internet, dan lain-lain.
Keempat, isi pesan adalah elemen keempat dalam formula Lasswell. Isi pesan disebut juga konten pesan. Ini menggambarkan konten yang disampaikan dalam pesan tersebut. Ini mencakup informasi, gagasan, perasaan, dan data lainnya yang ada di dalam pesan.
Kelima, tujuan pesan adalah elemen kelima dalam formula Lasswell. Tujuan pesan adalah tujuan yang diinginkan oleh pengirim. Tujuan pesan dapat bervariasi, mulai dari menyampaikan informasi, bersikap persuasif, hingga mengubah tindakan atau sikap penerima.
Keenam, respon yang diterima adalah elemen keenam dalam formula Lasswell. Ini menggambarkan bagaimana penerima memproses pesan yang dikirimkan. Respon ini bisa berupa tindakan, perasaan, atau pikiran yang ditimbulkan setelah menerima pesan.
Formula Lasswell menyediakan cara bagi kita untuk menganalisis komunikasi secara menyeluruh. Ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana pesan dikirimkan, diterima, dan diproses. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat meningkatkan efektifitas komunikasi kita dan menghasilkan hasil yang lebih baik.
4. Dengan mengetahui elemen-elemen dari Formula Lasswell, kita dapat lebih memahami bagaimana komunikasi politik berlangsung.
Formula Lasswell adalah formula komunikasi yang diciptakan oleh Harold D. Lasswell pada tahun 1948. Formula ini mengkategorikan kegiatan komunikasi politik menjadi lima elemen utama. Elemen-elemen ini merupakan komponen yang diperlukan agar komunikasi politik dapat berlangsung dengan sukses.
Elemen pertama adalah Who (siapa). Ini adalah bagian dari formula yang mengacu pada siapa yang melakukan komunikasi politik. Hal ini juga mencakup siapa yang mengirim dan menerima informasi.
Elemen kedua adalah Says What (apa yang dikatakan). Ini adalah bagian dari formula yang mengacu pada apa yang dikatakan dalam komunikasi politik. Ini meliputi informasi yang dikirim dan diterima.
Elemen ketiga adalah In Which Channel (saluran mana). Ini adalah bagian dari formula yang mengacu pada saluran komunikasi yang digunakan. Ini mencakup saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima informasi, seperti media sosial, televisi, radio, majalah, dan lainnya.
Elemen keempat adalah With What Effect (dengan efek apa). Ini adalah bagian dari formula yang mengacu pada efek yang diharapkan dari komunikasi politik. Ini meliputi tujuan komunikasi politik dan dampak yang diharapkan.
Elemen kelima adalah On Whom (siapakah). Ini adalah bagian dari formula yang mengacu pada siapa yang menjadi target dari komunikasi politik. Ini meliputi siapa yang akan menerima pesan dan bagaimana pesan tersebut akan dipahami dan digunakan.
Dengan mengetahui elemen-elemen dari Formula Lasswell, kita dapat lebih memahami bagaimana komunikasi politik berlangsung. Formula ini membantu kita untuk mengidentifikasi siapa yang mengirim dan menerima informasi, informasi apa yang dikirim, melalui saluran mana informasi dikirim, dengan tujuan efek apa, dan target dari komunikasi politik. Dengan mengetahui ini, kita dapat memahami bagaimana komunikasi politik berlangsung, dan bagaimana ia bisa dipengaruhi oleh saluran komunikasi yang dipilih dan informasi yang dikirim. Dengan demikian, kita dapat membuat penggunaan komunikasi politik yang lebih efektif dan lebih efisien.
5. Kita dapat dengan mudah menganalisis komunikasi politik yang terjadi dan memahami pola komunikasi yang terjadi.
Formula Lasswell adalah model klasik yang digunakan untuk menganalisis komunikasi politik. Model ini dikembangkan oleh Harold Lasswell, seorang ahli politik, di tahun 1948. Model ini banyak digunakan untuk menganalisis komunikasi politik karena mudah dipahami dan diterapkan dalam berbagai situasi. Formula Lasswell terdiri dari lima elemen utama: siapa yang berkomunikasi, apa yang dikomunikasikan, kapan komunikasi terjadi, ke mana komunikasi dikirim, dan dengan tujuan apa komunikasi tersebut dikirim.
Pertama, siapa yang berkomunikasi, ini merujuk pada siapa yang memberikan informasi. Dalam komunikasi politik, pelaku komunikasi dapat berupa tokoh politik, partai politik, pemerintah, media, atau organisasi lainnya yang berhubungan dengan politik.
Kedua, apa yang dikomunikasikan, ini merujuk pada informasi yang dikomunikasikan. Informasi ini dapat berupa gagasan, pandangan, atau pemikiran politik dari pelaku komunikasi.
Ketiga, kapan komunikasi terjadi, ini merujuk pada waktu atau momen dimana komunikasi terjadi. Kapan komunikasi terjadi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keadaan politik saat itu, isu politik yang sedang hangat, atau acara politik tertentu.
Keempat, ke mana komunikasi dikirim, ini merujuk pada siapa yang menerima informasi. Dalam komunikasi politik, penerima informasi dapat berupa publik, media, atau organisasi lainnya yang berhubungan dengan politik.
Kelima, dengan tujuan apa komunikasi tersebut dikirim, ini merujuk pada tujuan atau alasan pelaku komunikasi mengirim informasi. Tujuan dari komunikasi politik dapat berupa mengubah pendapat publik, memengaruhi isu politik, menjelaskan suatu kebijakan, atau mengkampanyekan suatu partai politik.
Dengan mengetahui elemen-elemen ini dari formula Lasswell, kita dapat dengan mudah menganalisis komunikasi politik yang terjadi dan memahami pola komunikasi yang terjadi. Dengan memahami pola komunikasi, kita dapat memahami isu-isu politik yang sedang hangat di masyarakat dan memahami pengaruh komunikasi politik terhadap publik. Selain itu, kita juga dapat mengidentifikasi strategi komunikasi yang digunakan oleh pelaku komunikasi politik untuk mencapai tujuan mereka. Dengan demikian, formula Lasswell dapat membantu kita memahami komunikasi politik secara lebih mendalam.
6. Dengan memahami elemen-elemen dalam formula ini, kita dapat menggunakan formula ini untuk menganalisis komunikasi politik yang terjadi dan menemukan cara untuk membentuk komunikasi politik yang lebih efektif.
Formula Lasswell adalah rumus yang digunakan untuk menganalisis komunikasi dan mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk komunikasi. Formula ini dikembangkan oleh Harold Lasswell, seorang ahli politik Amerika Serikat yang berfokus pada komunikasi politik. Formula ini menjelaskan bahwa tujuan komunikasi adalah untuk mengidentifikasi siapa yang mengirim pesan, apa pesannya, melalui media apa pesan itu dikirim, untuk siapa pesannya dikirim, dan apa hasilnya.
Formula ini terdiri dari enam elemen yang berbeda. Pertama, siapa yang mengirim pesan. Ini dikenal sebagai Pengirim dan dapat berupa individu, sekelompok, organisasi, atau pemerintah. Kedua, apa pesannya. Ini disebut Isi Pesan dan dapat berupa informasi, ide, opini, atau instruksi. Ketiga, melalui media apa pesan itu dikirim. Ini disebut Media dan dapat berupa cetak, radio, televisi, internet, atau lainnya. Keempat, untuk siapa pesannya dikirim. Ini disebut Penerima dan dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau pemerintah. Kelima, bagaimana pesan itu disampaikan. Ini disebut Metode Komunikasi dan dapat berupa verbal, nonverbal, atau kombinasi keduanya. Keenam, apa hasilnya. Ini disebut Hasil Komunikasi dan dapat berupa perubahan tingkah laku, opini, atau pandangan.
Dengan memahami elemen-elemen dalam formula ini, kita dapat menggunakan formula ini untuk menganalisis komunikasi politik yang terjadi dan menemukan cara untuk membentuk komunikasi politik yang lebih efektif. Misalnya, kita dapat mengidentifikasi siapa yang mengirim pesan, apa pesannya, melalui media apa pesan itu dikirim, untuk siapa pesannya dikirim, dan bagaimana pesan itu disampaikan. Dengan menggunakan informasi ini, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki komunikasi politik yang terjadi.
Formula Lasswell telah menjadi dasar bagi banyak penelitian tentang komunikasi politik. Ini telah digunakan untuk menganalisis bagaimana komunikasi politik berperan dalam masalah politik dan bagaimana komunikasi politik dapat diatur untuk mencapai tujuan yang lebih efektif. Formula ini juga telah digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang membentuk komunikasi politik dan untuk memahami bagaimana komunikasi politik berfungsi. Formula Lasswell adalah cara yang efektif untuk memahami bagaimana komunikasi politik berfungsi dan bagaimana cara mengatur komunikasi politik untuk mencapai tujuan yang lebih efektif.