sebutkan contoh seni grafis cetak tinggi – Seni grafis cetak tinggi adalah salah satu teknik cetak yang memungkinkan sebuah gambar atau desain untuk dicetak ke media lainnya, seperti kertas, kain, atau bahkan plastik. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin. Berikut ini adalah beberapa contoh seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia.
1. Woodcutting (ukiran kayu)
Woodcutting atau ukiran kayu adalah salah satu teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok kayu dengan menggunakan alat ukir tertentu. Setelah gambar atau desain selesai diukir, blok kayu tersebut dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya, seperti kertas atau kain. Teknik ini digunakan untuk membuat karya seni seperti cetakan kayu Jepang dan cetakan kayu Cina.
2. Linocut (ukiran linoleum)
Linocut atau ukiran linoleum adalah teknik cetak tinggi yang mirip dengan woodcutting, tetapi menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum. Sebuah gambar atau desain diukir ke dalam blok linoleum dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Setelah blok linoleum diukir, dicelupkan ke dalam tinta, dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman modern untuk membuat karya seni cetak.
3. Etching (etsa)
Etching atau etsa adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam, seperti tembaga atau seng. Sebuah lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam dan kemudian dibiarkan mengikis permukaan logam yang tidak dilindungi oleh lapisan tersebut. Setelah gambar atau desain selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Rembrandt dan Goya.
4. Aquatint (akwatinta)
Aquatint atau akwatinta adalah teknik cetak tinggi yang serupa dengan etsa, tetapi menggunakan asam dan resin untuk menciptakan efek yang lebih halus dan bergradasi. Permukaan plat logam diberi lapisan resin halus dan kemudian dipanaskan. Resin meleleh dan menempel pada permukaan plat logam, membentuk titik-titik yang berbeda-beda ukurannya. Lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam, yang akan mengikis logam di antara titik-titik resin. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Francisco Goya dan James McNeill Whistler.
5. Drypoint (ukiran kering)
Drypoint atau ukiran kering adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Teknik ini mirip dengan etsa, tetapi tidak menggunakan lapisan asam. Karena tidak ada lapisan asam, garis yang diukir menjadi lebih kasar dan tidak rata. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Albrecht Dürer dan Rembrandt.
Seni grafis cetak tinggi adalah salah satu teknik cetak yang sangat populer dan telah digunakan selama berabad-abad. Teknik ini memiliki keunikan dan keindahan yang sangat khas dan menjadi inspirasi banyak seniman di seluruh dunia. Dari teknik cetak kayu kuno hingga teknik cetak logam modern, seni grafis cetak tinggi dapat menghasilkan karya seni yang sangat indah dan memukau.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan contoh seni grafis cetak tinggi
1. Seni grafis cetak tinggi adalah teknik cetak yang memungkinkan gambar atau desain dicetak ke media lainnya.
Seni grafis cetak tinggi adalah teknik cetak yang memungkinkan gambar atau desain dicetak ke media lainnya, seperti kertas, kain, atau bahkan plastik. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin. Seni grafis cetak tinggi telah digunakan sejak zaman dahulu dan masih populer hingga saat ini. Teknik ini memberikan keunikan tersendiri pada setiap karya seni yang dihasilkan.
Seni grafis cetak tinggi memiliki beberapa jenis, antara lain woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint. Teknik woodcutting atau ukiran kayu adalah teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok kayu dengan menggunakan alat ukir tertentu. Setelah gambar atau desain selesai diukir, blok kayu tersebut dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya, seperti kertas atau kain. Teknik ini digunakan untuk membuat karya seni seperti cetakan kayu Jepang dan cetakan kayu Cina.
Selain woodcutting, ada juga teknik linocut atau ukiran linoleum. Teknik ini mirip dengan woodcutting, tetapi menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum. Sebuah gambar atau desain diukir ke dalam blok linoleum dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Setelah blok linoleum diukir, dicelupkan ke dalam tinta, dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman modern untuk membuat karya seni cetak.
Teknik etching atau etsa adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam, seperti tembaga atau seng. Sebuah lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam dan kemudian dibiarkan mengikis permukaan logam yang tidak dilindungi oleh lapisan tersebut. Setelah gambar atau desain selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Rembrandt dan Goya.
Aquatint atau akwatinta adalah teknik cetak tinggi yang serupa dengan etsa, tetapi menggunakan asam dan resin untuk menciptakan efek yang lebih halus dan bergradasi. Permukaan plat logam diberi lapisan resin halus dan kemudian dipanaskan. Resin meleleh dan menempel pada permukaan plat logam, membentuk titik-titik yang berbeda-beda ukurannya. Lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam, yang akan mengikis logam di antara titik-titik resin. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Francisco Goya dan James McNeill Whistler.
Terakhir adalah teknik drypoint atau ukiran kering. Teknik ini mirip dengan etsa, tetapi tidak menggunakan lapisan asam. Karena tidak ada lapisan asam, garis yang diukir menjadi lebih kasar dan tidak rata. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Albrecht Dürer dan Rembrandt.
Dalam keseluruhan, seni grafis cetak tinggi memberikan kebebasan bagi seniman untuk mengekspresikan diri mereka melalui gambar atau desain yang diukir. Seni grafis cetak tinggi telah membantu menciptakan banyak karya seni yang indah dan memukau di dunia seni rupa.
2. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin.
Seni grafis cetak tinggi adalah salah satu teknik cetak yang memungkinkan gambar atau desain dicetak ke media lainnya, seperti kertas, kain, atau bahkan plastik. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin.
Burin adalah alat yang digunakan untuk mengukir gambar atau desain pada blok atau plat cetak. Burin terbuat dari logam dan memiliki ujung yang tajam dan runcing, sehingga memudahkan seniman untuk mengukir gambar atau desain dengan detail yang halus dan presisi.
Teknik ini memungkinkan seniman untuk mencetak gambar atau desain yang sama berkali-kali. Dalam proses cetak tinggi, blok atau plat yang telah diukir akan dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya.
Proses cetak tinggi membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi dari seniman, karena kesalahan dalam pengukiran gambar atau desain dapat membuat cetakan menjadi rusak atau tidak sempurna. Namun, hasil akhir dari teknik cetak tinggi ini sangat memukau dan memiliki keunikan yang tidak dapat ditemukan pada teknik cetak lainnya.
Beberapa contoh seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia adalah woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint. Setiap teknik cetak tinggi memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, sehingga dapat menciptakan karya seni yang sangat beragam dan menarik.
3. Beberapa contoh seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia adalah woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint.
Seni grafis cetak tinggi adalah teknik cetak yang memungkinkan gambar atau desain dicetak ke media lainnya. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin. Ada beberapa jenis seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia, yaitu woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint.
1. Woodcutting atau ukiran kayu adalah teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok kayu dengan menggunakan alat ukir tertentu. Setelah gambar atau desain selesai diukir, blok kayu tersebut dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya, seperti kertas atau kain. Teknik ini digunakan untuk membuat karya seni seperti cetakan kayu Jepang dan cetakan kayu Cina.
2. Linocut atau ukiran linoleum adalah teknik cetak tinggi yang mirip dengan woodcutting, tetapi menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum. Sebuah gambar atau desain diukir ke dalam blok linoleum dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Setelah blok linoleum diukir, dicelupkan ke dalam tinta, dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman modern untuk membuat karya seni cetak.
3. Etching atau etsa adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam, seperti tembaga atau seng. Sebuah lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam dan kemudian dibiarkan mengikis permukaan logam yang tidak dilindungi oleh lapisan tersebut. Setelah gambar atau desain selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Rembrandt dan Goya.
4. Aquatint atau akwatinta adalah teknik cetak tinggi yang serupa dengan etsa, tetapi menggunakan asam dan resin untuk menciptakan efek yang lebih halus dan bergradasi. Permukaan plat logam diberi lapisan resin halus dan kemudian dipanaskan. Resin meleleh dan menempel pada permukaan plat logam, membentuk titik-titik yang berbeda-beda ukurannya. Lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam, yang akan mengikis logam di antara titik-titik resin. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Francisco Goya dan James McNeill Whistler.
5. Drypoint atau ukiran kering adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Teknik ini mirip dengan etsa, tetapi tidak menggunakan lapisan asam. Karena tidak ada lapisan asam, garis yang diukir menjadi lebih kasar dan tidak rata. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Albrecht Dürer dan Rembrandt.
Secara keseluruhan, seni grafis cetak tinggi adalah teknik cetak yang memungkinkan sebuah gambar atau desain untuk dicetak ke media lainnya. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin. Ada beberapa contoh seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia, yaitu woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint. Setiap teknik memiliki keunikan dan keindahan yang sangat khas dan menjadi inspirasi banyak seniman di seluruh dunia. Dari teknik cetak kayu kuno hingga teknik cetak logam modern, seni grafis cetak tinggi dapat menghasilkan karya seni yang sangat indah dan memukau.
4. Woodcutting atau ukiran kayu adalah teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini.
Seni grafis cetak tinggi adalah teknik cetak yang memungkinkan gambar atau desain dicetak ke media lainnya. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin. Beberapa contoh seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia adalah woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint.
Woodcutting atau ukiran kayu adalah teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok kayu dengan menggunakan alat ukir tertentu. Setelah gambar atau desain selesai diukir, blok kayu tersebut dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya, seperti kertas atau kain. Teknik ini sangat populer di Asia, terutama di Jepang dan Cina, dan digunakan untuk membuat cetakan kayu yang indah dan khas.
Woodcutting sering digunakan untuk menciptakan gambar atau desain dengan garis tegas, bentuk sederhana, dan penggunaan warna yang minimal. Teknik ini juga cocok untuk mencetak gambar atau desain yang besar dan kasar. Woodcutting mampu menciptakan efek yang dramatis dan sangat khas, sehingga banyak seniman modern yang masih menggunakan teknik ini untuk menciptakan karya seni cetak yang unik dan menarik.
Dalam sejarahnya, teknik woodcutting digunakan oleh banyak seniman terkenal, seperti Albrecht Dürer, yang menciptakan gambar atau desain yang sangat halus dan rinci dengan teknik ini. Woodcutting juga digunakan oleh seniman modern seperti Henri Matisse dan Pablo Picasso yang menciptakan karya seni cetak dengan teknik ini.
Dalam perkembangannya, teknik woodcutting juga digunakan untuk menciptakan karya seni cetak dengan teknik campuran, seperti penggabungan dengan teknik cetak tinggi lainnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, teknik cetak kayu juga berkembang dengan adanya mesin cetak modern yang memungkinkan gambar atau desain untuk dicetak dalam jumlah besar dengan hasil yang sama persis.
Kesimpulannya, teknik woodcutting adalah salah satu contoh seni grafis cetak tinggi yang sangat populer dan telah digunakan selama berabad-abad. Teknik ini memiliki keunikan dan keindahan yang sangat khas dan menjadi inspirasi banyak seniman di seluruh dunia. Dari teknik cetak kayu kuno hingga teknik cetak modern, seni grafis cetak tinggi dapat menghasilkan karya seni yang sangat indah dan memukau.
5. Linocut atau ukiran linoleum adalah teknik cetak tinggi yang mirip dengan woodcutting, tetapi menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum.
Linocut atau ukiran linoleum adalah teknik cetak tinggi yang mirip dengan woodcutting. Namun, teknik ini menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum, yang terbuat dari campuran getah alami dari pohon karet dan serat linen. Linoleum lebih mudah diukir daripada kayu, sehingga seniman dapat menghasilkan detail yang lebih halus pada gambar atau desain mereka. Linocut juga lebih ramah lingkungan karena linoleum bisa didaur ulang. Oleh karena itu, teknik ini menjadi pilihan populer di kalangan seniman modern. Seniman seperti Pablo Picasso dan Henri Matisse menggunakan teknik ini dalam beberapa karya seni mereka.
6. Etching atau etsa adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam, seperti tembaga atau seng.
Poin keenam dari tema “Sebutkan Contoh Seni Grafis Cetak Tinggi” adalah etching atau etsa. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam, seperti tembaga atau seng. Pertama-tama, sebuah plat logam diberi lapisan pelindung seperti lilin atau vernis lunak. Kemudian, gambar atau desain diukir pada plat tersebut menggunakan burin atau pisau tajam. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam asam. Asam akan bereaksi dengan logam yang terbuka tadi dan mengikisnya. Lapisan pelindung kemudian dihilangkan dan plat logam tersebut dicelupkan ke dalam tinta. Setelah itu, plat logam dicetak ke media lainnya, seperti kertas atau kain.
Teknik etsa ini memberikan hasil cetakan dengan detail yang sangat halus dan bergradasi, sehingga sangat cocok untuk membuat karya seni yang rumit. Teknik ini juga memungkinkan seniman untuk menciptakan tekstur dan efek yang berbeda-beda pada karya seni mereka. Beberapa seniman terkenal yang menggunakan teknik etsa adalah Rembrandt, Goya, dan Whistler. Karya seni cetak etsa juga sering digunakan untuk membuat ilustrasi buku, kartu pos, dan poster.
Namun, teknik etsa juga memiliki kelemahan. Pengukiran pada plat logam yang dihasilkan oleh burin atau pisau tajam membuat plat logam menjadi kusam dan tidak rata. Oleh karena itu, cetakan yang dihasilkan dari teknik etsa umumnya terbatas dalam jumlah yang lebih sedikit dan lebih mahal dibandingkan dengan teknik cetak tinggi lainnya. Meskipun demikian, teknik etsa tetap menjadi salah satu teknik cetak tinggi yang sangat populer di antara para seniman dan pencinta seni.
7. Aquatint atau akwatinta adalah teknik cetak tinggi yang serupa dengan etsa, tetapi menggunakan asam dan resin untuk menciptakan efek yang lebih halus dan bergradasi.
Aquatint atau akwatinta adalah salah satu teknik cetak tinggi yang serupa dengan etching, tetapi menggunakan asam dan resin untuk menciptakan efek yang lebih halus dan bergradasi. Teknik ini pertama kali dikembangkan pada abad ke-18 dan menjadi populer pada abad ke-19. Dalam aquatint, permukaan plat logam diberi lapisan resin halus dan kemudian dipanaskan. Resin meleleh dan menempel pada permukaan plat logam, membentuk titik-titik yang berbeda-beda ukurannya.
Setelah itu, plat logam tersebut dicelupkan ke dalam asam yang akan mengikis logam di antara titik-titik resin. Dengan cara ini, berbagai tingkat kegelapan dapat dicapai pada gambar atau desain yang diinginkan. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya.
Aquatint adalah teknik cetak yang kompleks dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu karya. Namun, teknik ini memungkinkan seniman untuk menciptakan gambar atau desain dengan gradasi warna yang halus dan berbeda-beda. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman untuk menciptakan karya seni cetak yang sangat indah dan memukau, termasuk Francisco Goya dan James McNeill Whistler.
8. Drypoint atau ukiran kering adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam.
1. Seni grafis cetak tinggi adalah teknik cetak yang memungkinkan gambar atau desain dicetak ke media lainnya. Dalam teknik ini, sebuah gambar atau desain diukir ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin atau pisau yang tajam. Setelah proses pengukiran selesai, blok atau plat tersebut dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya seperti kertas, kain, atau plastik.
2. Teknik ini melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam blok atau plat dengan menggunakan alat yang disebut burin. Burin atau pisau yang tajam digunakan untuk mengukir gambar atau desain ke dalam blok atau plat. Hal ini memungkinkan seniman untuk menciptakan garis dan tekstur yang berbeda, tergantung pada teknik pengukiran yang digunakan.
3. Beberapa contoh seni grafis cetak tinggi yang terkenal dan terbaik di dunia adalah woodcutting, linocut, etching, aquatint, dan drypoint. Setiap teknik memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, tergantung pada bahan yang digunakan dan teknik pengukiran yang dipilih. Woodcutting atau ukiran kayu adalah teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Linocut atau ukiran linoleum adalah teknik cetak tinggi yang mirip dengan woodcutting, tetapi menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum.
4. Woodcutting atau ukiran kayu adalah teknik cetak tinggi tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Dalam teknik ini, gambar atau desain diukir ke dalam blok kayu dengan menggunakan pisau atau burin. Setelah gambar atau desain selesai diukir, blok kayu dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya seperti kertas atau kain. Teknik ini digunakan untuk membuat karya seni seperti cetakan kayu Jepang dan cetakan kayu Cina.
5. Linocut atau ukiran linoleum adalah teknik cetak tinggi yang mirip dengan woodcutting, tetapi menggunakan bahan yang lebih lunak, yaitu linoleum. Dalam teknik ini, gambar atau desain diukir ke dalam blok linoleum dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Setelah blok linoleum diukir, dicelupkan ke dalam tinta, dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman modern untuk membuat karya seni cetak.
6. Etching atau etsa adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam, seperti tembaga atau seng. Dalam teknik ini, sebuah lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam dan kemudian dibiarkan mengikis permukaan logam yang tidak dilindungi oleh lapisan tersebut. Setelah gambar atau desain selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Rembrandt dan Goya.
7. Aquatint atau akwatinta adalah teknik cetak tinggi yang serupa dengan etsa, tetapi menggunakan asam dan resin untuk menciptakan efek yang lebih halus dan bergradasi. Permukaan plat logam diberi lapisan resin halus dan kemudian dipanaskan. Resin meleleh dan menempel pada permukaan plat logam, membentuk titik-titik yang berbeda-beda ukurannya. Lapisan asam diterapkan ke permukaan plat logam, yang akan mengikis logam di antara titik-titik resin. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Francisco Goya dan James McNeill Whistler.
8. Drypoint atau ukiran kering adalah teknik cetak tinggi yang melibatkan pengukiran gambar atau desain ke dalam plat logam dengan menggunakan burin atau pisau yang tajam. Teknik ini mirip dengan etsa, tetapi tidak menggunakan lapisan asam. Karena tidak ada lapisan asam, garis yang diukir menjadi lebih kasar dan tidak rata. Setelah selesai diukir, plat logam dicelupkan ke dalam tinta dan kemudian dicetak ke media lainnya. Teknik ini digunakan oleh banyak seniman, termasuk Albrecht Dürer dan Rembrandt.