sebutkan ciri ciri piramida penduduk yang berada di negara berkembang – Piramida penduduk adalah suatu grafik yang menunjukkan struktur usia dan jenis kelamin dari sebuah populasi. Piramida penduduk biasanya digunakan sebagai alat untuk mempelajari status demografi suatu negara. Negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, memiliki ciri-ciri piramida penduduk yang berbeda dari negara maju. Berikut adalah beberapa ciri-ciri piramida penduduk di negara berkembang.
Pertama, piramida penduduk di negara berkembang memiliki basis yang lebar. Basis yang lebar menunjukkan adanya tingkat kelahiran yang tinggi. Negara berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi karena faktor-faktor seperti kurangnya akses terhadap pendidikan dan kontrasepsi, serta adanya budaya yang mengedepankan jumlah anak sebagai lambang keberhasilan. Dalam piramida penduduk, basis yang lebar juga menunjukkan bahwa populasi muda sangat banyak.
Kedua, piramida penduduk di negara berkembang memiliki puncak yang sempit. Puncak yang sempit menunjukkan bahwa angka kematian di negara tersebut tinggi. Tingginya angka kematian disebabkan oleh kondisi kesehatan yang buruk, seperti kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Selain itu, negara berkembang juga sering menderita bencana alam yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa.
Ketiga, piramida penduduk di negara berkembang biasanya memiliki bentuk yang menyerupai segitiga. Bentuk segitiga menunjukkan bahwa populasi muda sangat banyak dan populasi tua sangat sedikit. Ini menunjukkan bahwa negara tersebut masih dalam tahap perkembangan, di mana populasi masih dalam usia yang produktif dan sedang membangun negaranya. Namun, jika negara tersebut tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kematian, maka piramida penduduk akan berubah bentuk menjadi seperti jam pasir, di mana populasi tua akan semakin banyak.
Keempat, piramida penduduk di negara berkembang cenderung memiliki perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan. Biasanya, negara berkembang memiliki jumlah populasi laki-laki yang lebih banyak daripada perempuan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya diskriminasi gender, pernikahan dini, dan kekerasan terhadap perempuan. Perbedaan ini juga dapat berdampak pada kemajuan suatu negara, karena perempuan dianggap kurang mampu untuk berpartisipasi dalam bidang politik dan ekonomi.
Kelima, piramida penduduk di negara berkembang seringkali memiliki angka ketergantungan yang tinggi. Angka ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah penduduk yang tidak produktif. Penduduk yang tidak produktif termasuk anak-anak di bawah usia 15 tahun dan orang tua di atas usia 65 tahun. Jika angka ketergantungan tinggi, maka negara tersebut akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
Secara keseluruhan, piramida penduduk di negara berkembang memiliki ciri-ciri yang berbeda dari negara maju. Basis yang lebar menunjukkan tingkat kelahiran yang tinggi, sedangkan puncak yang sempit menunjukkan tingkat kematian yang tinggi. Populasi muda sangat banyak, sementara populasi tua sangat sedikit. Perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan juga sering terjadi, dan angka ketergantungan cenderung tinggi. Untuk memperbaiki kondisi demografi, negara berkembang perlu meningkatkan kualitas hidup penduduknya melalui akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
Rangkuman:
Penjelasan: sebutkan ciri ciri piramida penduduk yang berada di negara berkembang
1. Basis piramida penduduk yang lebar menunjukkan tingkat kelahiran yang tinggi di negara berkembang.
Poin pertama dari ciri-ciri piramida penduduk di negara berkembang adalah basis piramida penduduk yang lebar menunjukkan tingkat kelahiran yang tinggi di negara tersebut. Kelahiran yang tinggi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya akses terhadap pendidikan dan kontrasepsi, serta adanya budaya yang mengedepankan jumlah anak sebagai lambang keberhasilan.
Basis yang lebar di piramida penduduk menunjukkan bahwa populasi muda sangat banyak di negara berkembang. Populasi muda yang besar ini dapat berdampak positif dan negatif pada negara tersebut. Di satu sisi, populasi muda yang besar dapat menjadi modal dasar untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Populasi muda yang berpendidikan dan sehat dapat menjadi sumber daya manusia yang produktif dan inovatif. Di sisi lain, populasi muda yang besar juga dapat menjadi beban bagi negara jika tidak disertai dengan pembangunan yang berkelanjutan. Jumlah penduduk yang meningkat dapat membuat negara kesulitan untuk menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan yang memadai.
Selain itu, basis yang lebar dalam piramida penduduk juga dapat membawa dampak pada kebijakan sosial dan ekonomi negara. Negara berkembang seringkali menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya yang jumlahnya terus bertambah. Oleh karena itu, negara berkembang perlu mengembangkan kebijakan yang mengatasi masalah kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja agar dapat menjamin kesejahteraan penduduknya. Dalam jangka panjang, kebijakan ini dapat membantu negara berkembang memperbaiki kondisi demografi dengan menurunkan tingkat kelahiran dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
2. Puncak piramida penduduk yang sempit menunjukkan tingkat kematian yang tinggi di negara berkembang.
Ciri-ciri piramida penduduk di negara berkembang yang kedua adalah puncak piramida penduduk yang sempit. Puncak yang sempit menunjukkan tingkat kematian yang tinggi di negara tersebut. Tingginya angka kematian di negara berkembang disebabkan oleh kondisi kesehatan yang buruk, seperti kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, negara berkembang juga sering menderita bencana alam yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa.
Puncak piramida penduduk yang sempit menunjukkan bahwa populasi usia tua sangat sedikit. Hal ini bisa menjadi masalah di masa depan ketika populasi usia tua semakin banyak dan butuh perhatian khusus dalam hal pelayanan kesehatan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, negara berkembang perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian, seperti meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik, meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai, dan memperkuat sistem penanggulangan bencana alam.
Puncak piramida penduduk yang sempit juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Populasi usia muda yang banyak dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik. Namun, jika tingkat kematian tinggi, maka potensi pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Oleh karena itu, negara berkembang perlu memperkuat sektor kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya agar dapat memperbaiki kondisi demografi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
3. Bentuk piramida penduduk yang menyerupai segitiga menunjukkan populasi muda yang banyak dan sedikitnya populasi tua di negara berkembang.
Ciri-ciri piramida penduduk di negara berkembang yang ketiga adalah bentuk piramida penduduk yang menyerupai segitiga. Bentuk segitiga menunjukkan bahwa populasi muda sangat banyak dan sedikitnya populasi tua di negara berkembang. Populasi muda yang banyak ini biasanya disebabkan oleh tingginya tingkat kelahiran di negara tersebut. Negara berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi karena faktor-faktor seperti kurangnya akses terhadap pendidikan dan kontrasepsi, serta adanya budaya yang mengedepankan jumlah anak sebagai lambang keberhasilan.
Namun, bentuk segitiga pada piramida penduduk juga menunjukkan bahwa negara tersebut masih dalam tahap perkembangan. Populasi yang masih dalam usia produktif dan sedang membangun negaranya. Oleh karena itu, negara berkembang perlu memperhatikan pendidikan dan kesehatan bagi populasi muda ini agar mereka dapat berkembang dengan baik dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Negara berkembang juga perlu memperhatikan pembangunan infrastruktur dan lapangan kerja agar dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.
Pada saat yang sama, sedikitnya populasi tua pada piramida penduduk juga menunjukkan bahwa negara berkembang masih memiliki tantangan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Tingginya tingkat kematian di negara berkembang biasanya disebabkan oleh kondisi kesehatan yang buruk, seperti kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, dan kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, negara berkembang perlu meningkatkan upaya kesehatan dan akses terhadap fasilitas kesehatan agar dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Secara keseluruhan, bentuk piramida penduduk yang menyerupai segitiga pada negara berkembang menunjukkan tingginya tingkat kelahiran dan sedikitnya populasi tua. Namun, hal ini juga menunjukkan tantangan bagi negara berkembang dalam meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja bagi populasi muda serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya secara keseluruhan.
4. Perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan sering terjadi dalam piramida penduduk di negara berkembang.
Poin keempat dari ciri-ciri piramida penduduk di negara berkembang adalah perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan yang sering terjadi. Biasanya, negara berkembang memiliki jumlah populasi laki-laki yang lebih banyak daripada perempuan.
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya diskriminasi gender. Pada beberapa negara berkembang, perempuan masih mengalami diskriminasi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan politik. Akibatnya, angka kematian pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, pernikahan dini juga sering terjadi pada perempuan di negara berkembang. Pernikahan dini dapat menghambat pendidikan dan karir perempuan serta meningkatkan risiko kematian saat melahirkan.
Perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan juga dapat berdampak pada kemajuan suatu negara. Hal ini disebabkan karena perempuan dianggap kurang mampu untuk berpartisipasi dalam bidang politik dan ekonomi. Padahal, perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan suatu negara. Jika perempuan diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki, maka negara tersebut akan meraih kemajuan yang lebih baik.
Dalam piramida penduduk, perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan dapat dilihat dari bagian kiri dan kanan piramida. Pada bagian kiri, biasanya terdapat lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan, sedangkan pada bagian kanan, terdapat lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki.
Untuk mengatasi perbedaan antara populasi laki-laki dan perempuan dalam piramida penduduk di negara berkembang, diperlukan kesadaran dan upaya dari pemerintah dan masyarakat untuk menghilangkan diskriminasi gender dan memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang. Hal ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan negara.
5. Angka ketergantungan yang tinggi dalam piramida penduduk di negara berkembang.
Poin kelima dari ciri-ciri piramida penduduk di negara berkembang adalah angka ketergantungan yang tinggi. Angka ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah penduduk yang tidak produktif. Penduduk yang tidak produktif termasuk anak-anak di bawah usia 15 tahun dan orang tua di atas usia 65 tahun.
Negara berkembang cenderung memiliki angka ketergantungan yang tinggi karena populasi anak-anak dan orang tua yang besar. Populasi anak-anak yang besar menunjukkan bahwa masih ada banyak pasangan yang memiliki anak banyak, dan ini berarti populasi usia produktif harus memenuhi kebutuhan mereka. Di sisi lain, populasi orang tua yang besar menunjukkan kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan dan sanitasi yang memadai sehingga meningkatkan angka kematian di negara tersebut.
Angka ketergantungan yang tinggi dapat menjadi masalah bagi negara berkembang karena penduduk yang tidak produktif membutuhkan perhatian dan dukungan dari penduduk usia produktif. Jika angka ketergantungan terus meningkat, maka negara tersebut akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Oleh karena itu, negara berkembang perlu meningkatkan kualitas hidup penduduknya melalui akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja untuk mengurangi angka ketergantungan dan meningkatkan produktivitas penduduknya.