Sebutkan Aliran Aliran Deformatif Dengan Tokohnya

sebutkan aliran aliran deformatif dengan tokohnya –

Aliran deformatif adalah sebuah cabang dari kajian kritis dari sastra yang menekankan pada aspek formal dari teks sastra, yang berarti bahwa aspek-aspek seperti rima, meter, dan struktur kalimat sangat penting. Deformatif kadang-kadang dikenal sebagai teori formalisme, sebuah aliran yang menekankan pada persyaratan-persyaratan formal dari sebuah teks sastra. Deformatif telah menjadi aliran penting di dunia sastra sejak awal abad 20-an, ketika intelektual Rusia mengembangkan aliran ini. Beberapa tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran deformatif adalah Viktor Shklovsky, Yuri Tynyanov, dan Boris Eikhenbaum.

Viktor Shklovsky adalah seorang intelektual Rusia yang dikenal dengan teori deformatifnya yang dikenal sebagai “teori dekomposisi”. Menurut teori ini, sebuah teks sastra harus dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan kemudian diperiksa untuk melihat bagaimana bagian-bagian tersebut berinteraksi satu sama lain. Teori ini, yang menekankan pada pentingnya fokus pada bagian-bagian kecil daripada pada teks sastra secara keseluruhan, telah menjadi dasar dari sebagian besar kajian deformatif.

Yuri Tynyanov adalah seorang intelektual Rusia yang dikenal karena teori deformatifnya yang dikenal sebagai “teori ritme”. Menurut teori ini, ritme dan meter dalam teks sastra harus dicermati secara khusus untuk memahami teks sastra secara keseluruhan. Teori ini menekankan pada pentingnya mencermati bagaimana ritme dan meter dapat mempengaruhi struktur dan karakter sebuah teks sastra.

Boris Eikhenbaum adalah seorang intelektual Rusia yang dikenal dengan teori deformatifnya yang dikenal sebagai “teori otokritik”. Menurut teori ini, sebuah teks sastra dapat dipahami dengan cara mempelajari bagaimana struktur, kata, dan frase yang digunakan dalam teks sastra. Teori ini menekankan pada pentingnya menyelidiki bagaimana sebuah teks sastra dapat mempengaruhi pembaca melalui pemilihan kata dan frase.

Secara keseluruhan, aliran deformatif telah menjadi salah satu aliran penting di dunia sastra sejak awal abad 20-an. Beberapa tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan teori deformatif adalah Viktor Shklovsky, Yuri Tynyanov, dan Boris Eikhenbaum. Dengan teorinya yang memfokuskan pada pentingnya fokus pada bagian-bagian kecil daripada pada teks sastra secara keseluruhan, ritme dan meter, dan struktur dan karakter dari teks sastra, karya-karya mereka telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi dunia sastra.

Penjelasan Lengkap: sebutkan aliran aliran deformatif dengan tokohnya

1. Aliran deformatif adalah sebuah cabang dari kajian kritis dari sastra yang menekankan pada aspek formal dari teks sastra.

Aliran deformatif adalah cabang dari kajian kritis sastra yang berfokus pada aspek formal dari teks sastra. Ini bertentangan dengan aliran kritis sastra lainnya seperti aliran biografi dan psikologis yang menekankan aspek biografi dan psikologis dari teks sastra. Aliran deformatif telah menjadi aliran yang penting dalam kajian sastra kritis, karena menekankan aspek formal dari teks sastra, seperti penggunaan bahasa dan struktur.

Aliran deformatif berasal dari pengaruh teori sastra strukturalisme, yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana bahasa dan struktur menciptakan efek formal pada teks sastra. Teori ini dikembangkan oleh para tokoh penting seperti Ferdinand de Saussure, Roman Jakobson, dan Roman Ingarden. Pemikiran ini menekankan pentingnya struktur dalam teks sastra dan bagaimana struktur ini dapat mempengaruhi pengalaman membaca.

Salah satu kontribusi penting aliran deformatif adalah teori prosa yang dikembangkan oleh Roman Jakobson. Teori ini menekankan pentingnya struktur dalam teks prosa dan bagaimana struktur ini dapat mempengaruhi pengalaman membaca. Dalam teorinya, Jakobson membedakan antara teks yang terstruktur dan teks yang tidak terstruktur. Dia juga meneliti bagaimana struktur dapat digunakan untuk menciptakan efek formal pada teks.

Roman Ingarden adalah tokoh lain yang membuat kontribusi penting dalam aliran deformatif. Ia adalah seorang fenomenolog dan ahli teori sastra yang mengembangkan teori tentang teks sastra sebagai struktur yang kompleks. Dalam teorinya, ia menekankan pentingnya struktur dalam teks sastra dan bagaimana struktur ini dapat mempengaruhi pengalaman membaca.

Selain itu, aliran deformatif juga telah terinspirasi oleh teori sastra post-strukturalisme. Ide-ide ini dikembangkan oleh para tokoh seperti Jacques Derrida, Michel Foucault, dan Jacques Lacan. Pemikiran ini menekankan pentingnya memahami struktur teks sastra dan bagaimana struktur ini dapat mempengaruhi pengalaman membaca.

Kesimpulannya, aliran deformatif adalah cabang dari kajian kritis sastra yang menekankan pada aspek formal dari teks sastra. Ini telah membantu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana struktur teks sastra dapat mempengaruhi pengalaman membaca. Para tokoh penting yang telah membuat kontribusi penting dalam aliran ini termasuk Ferdinand de Saussure, Roman Jakobson, Roman Ingarden, Jacques Derrida, Michel Foucault, dan Jacques Lacan.

2. Aliran deformatif juga dikenal sebagai teori formalisme.

Aliran deformatif atau yang juga dikenal sebagai teori formalisme adalah salah satu aliran filsafat yang muncul pada abad ke-20. Ini berkembang dari sebuah cabang ilmu pengetahuan yang berfokus pada bentuk dan struktur serta mencari arti dari berbagai bentuk dan struktur. Ini termasuk semua aspek kreatif, seperti karya seni, musik, arsitektur, sastra, dan bahasa. Teori ini menekankan pentingnya bentuk dan struktur dalam mengungkapkan makna dan esensi dari sebuah karya. Aliran deformatif mencoba untuk menghilangkan fokus mereka pada berbagai bentuk dan struktur yang ada di dunia seni.

Aliran deformatif juga dikenal sebagai teori formalisme, yang menekankan pentingnya bentuk dan struktur dalam mengungkapkan makna dan esensi dari sebuah karya. Dengan menggunakan pendekatan formal, teori ini memungkinkan para seniman untuk mengeksplorasi berbagai bentuk dan struktur untuk mengungkapkan arti yang lebih dalam dari suatu karya. Beberapa tokoh yang mengembangkan aliran ini adalah Vladimir Propp, Roman Jakobson, Yuri Tynyanov, dan Boris Eikhenbaum. Propp mengembangkan konsep struktur yang menjadi dasar untuk sebuah karya sastra dan menekankan pentingnya struktur yang mengacu pada semiotika. Sementara Jakobson mengembangkan teori yang menekankan pentingnya fungsi bahasa dalam mengungkapkan makna.

Tynyanov mengembangkan konsep yang disebut sintaktik, yang menekankan pentingnya bentuk dan struktur dari sebuah karya. Ia menekankan pentingnya bentuk dan struktur sebagai bagian dari proses kreatif. Eikhenbaum mengembangkan teori yang menekankan pentingnya bentuk dan struktur dalam mengungkapkan makna dan esensi dari sebuah karya. Ia menekankan pentingnya komposisi dan struktur sebagai bagian dari proses kreatif.

Aliran deformatif menekankan pentingnya bentuk dan struktur dalam mengungkapkan makna dan esensi dari sebuah karya. Teori ini telah menjadi dasar bagi banyak seniman dan ilmuwan untuk mengungkapkan makna yang lebih dalam dari sebuah karya. Dengan menggunakan pendekatan formal, para seniman dapat menggunakan berbagai bentuk dan struktur untuk mengungkapkan arti yang lebih dalam dari sebuah karya. Beberapa tokoh yang mengembangkan aliran ini adalah Vladimir Propp, Roman Jakobson, Yuri Tynyanov, dan Boris Eikhenbaum, yang telah membantu menciptakan sebuah teori yang menekankan pentingnya bentuk dan struktur dalam mengungkapkan makna dan esensi.

3. Beberapa tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran deformatif adalah Viktor Shklovsky, Yuri Tynyanov, dan Boris Eikhenbaum.

Aliran deformatif merupakan sebuah pergerakan dalam ilmu sastra yang berasal dari Rusia. Ide ini muncul pada awal abad 20 dan telah menjadi salah satu aliran paling penting dan kritis dalam teori sastra. Aliran ini berfokus pada penekanan pertentangan antara karya sastra dan karya non-sastra, serta pada fokus pada teknik-teknik yang digunakan oleh penulis untuk meningkatkan efek kesadaran dari karya-karya mereka.

Meskipun aliran deformatif berasal dari Rusia, beberapa tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran ini berasal dari berbagai negara dan latar belakang. Salah satu tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran deformatif adalah Viktor Shklovsky. Ia adalah seorang penulis Rusia yang mengembangkan teori yang dikenal sebagai teori deformatif di tahun 1915. Teori ini berfokus pada penekanan pertentangan antara karya sastra dan karya non-sastra, serta menekankan pada teknik-teknik yang digunakan oleh penulis untuk meningkatkan efek kesadaran dari karya-karya mereka.

Selain Shklovsky, Yuri Tynyanov juga merupakan tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran deformatif. Ia adalah seorang penulis Rusia yang mengembangkan teori yang dikenal sebagai teori strukturalisme formal. Teori ini berfokus pada penekanan kepada struktur dari sebuah karya sastra, serta bagaimana struktur ini dapat meningkatkan efek kesadaran dari karya tersebut.

Terakhir, Boris Eikhenbaum adalah tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran deformatif. Ia adalah seorang kritikus Rusia yang mengembangkan teori yang dikenal sebagai teori biografi kreatif. Teori ini menekankan pada bagaimana karya sastra dikaitkan dengan karakter dan biografi penulisnya, serta bagaimana ini dapat meningkatkan efek kesadaran dari karya-karya tersebut.

Kesimpulannya, aliran deformatif merupakan salah satu aliran paling penting dan kritis dalam teori sastra. Beberapa tokoh penting yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan aliran ini adalah Viktor Shklovsky, Yuri Tynyanov, dan Boris Eikhenbaum. Ketiganya telah mengembangkan teori-teori yang berbeda-beda yang berfokus pada bagaimana karya sastra dapat meningkatkan efek kesadaran dari karya-karya mereka.

4. Teori deformatif Viktor Shklovsky dikenal sebagai “teori dekomposisi”.

Teori deformatif Viktor Shklovsky dikenal sebagai “teori dekomposisi”. Teori deformatif ini adalah salah satu aliran utama dalam kritik sastra dan karya sastra, yang dikembangkan oleh sekelompok intelektual terkenal dari awal abad ke-20. Ini melibatkan reinterpretasi dan reinterpretasi karya sastra dalam kehidupan masyarakat. Teori ini menekankan pentingnya menganalisis bagaimana sastra membentuk, mengubah, dan mengekspresikan nilai-nilai budaya.

Aliran deformatif terdiri dari beberapa tokoh dan teori yang berbeda. Salah satu tokoh yang paling terkenal adalah Viktor Shklovsky, yang mengembangkan teori dekomposisi. Ide ini menekankan pentingnya memahami bagaimana sastra mengubah bahasa dan konsep-konsep dasar budaya. Dengan melihat bagaimana sastra mengubah bahasa dan konsep, Shklovsky berpikir bahwa kita dapat menemukan nilai-nilai budaya yang tersembunyi di dalamnya.

Tokoh lain yang juga berperan penting dalam aliran deformatif adalah Roman Jakobson dan Yuri Lotman. Keduanya mengembangkan teori tentang komunikasi verbal dan nonverbal dalam sastra. Menurut teori mereka, sastra bukan hanya tentang mengekspresikan nilai-nilai budaya, tetapi juga tentang menciptakan sebuah sistem komunikasi yang lebih kompleks. Dengan melihat bagaimana sastra menggabungkan verbal dan nonverbal, kita dapat memahami bagaimana nilai-nilai budaya tersebar di dalamnya.

Tokoh lain yang berperan penting dalam aliran deformatif adalah Mikhail Bakhtin. Dia mengembangkan teori tentang dialog dan konstruksi identitas. Menurut teori ini, setiap orang memiliki identitas yang berbeda yang dipengaruhi oleh budaya dan lingkungannya. Dengan melihat bagaimana sastra mengubah dan menyebarkan nilai-nilai budaya, Bakhtin berpikir bahwa kita dapat mengidentifikasi berbagai jenis identitas yang ada di dalamnya.

Aliran deformatif adalah salah satu aliran utama dalam kritik sastra dan karya sastra. Ini melibatkan reinterpretasi dan reinterpretasi karya sastra dalam kehidupan masyarakat. Teori deformatif Viktor Shklovsky dikenal sebagai “teori dekomposisi”. Teori ini menekankan pentingnya menganalisis bagaimana sastra membentuk, mengubah, dan mengekspresikan nilai-nilai budaya. Selain Shklovsky, aliran ini juga terdiri dari beberapa tokoh lain seperti Roman Jakobson dan Yuri Lotman, serta Mikhail Bakhtin. Dengan melihat bagaimana masing-masing tokoh memahami sastra dan budaya, kita dapat mengetahui bagaimana aliran deformatif memengaruhi karya sastra dan kritik sastra masa kini.

5. Teori deformatif Yuri Tynyanov dikenal sebagai “teori ritme”.

Teori deformatif Yuri Tynyanov dikenal sebagai “teori ritme”. Teori ini menunjukkan bahwa struktur dan bentuk sebuah karya sastra tidak hanya ditentukan oleh penulis, tetapi juga oleh pembaca yang membaca dan menafsirkan teks. Teori ini juga menekankan pada konsep ritme dalam karya sastra. Aliran deformatif adalah aliran yang menekankan pada bagaimana sebuah teks bisa diinterpretasikan berbeda-beda oleh pembaca yang berbeda.

Aliran ini dipelopori oleh Yuri Tynyanov, seorang kritikus sastra dan sejarawan Rusia yang hidup pada abad ke-20. Teori deformatif yang dibawa oleh Tynyanov menekankan pada aspek interpretatif dari karya sastra, yang berarti bahwa para pembaca dapat menafsirkan arti teks berbeda-beda.

Salah satu aliran deformatif yang paling terkenal adalah aliran deformatif strukturalis. Aliran ini disebut juga sebagai strukturalisme sastra. Aliran ini diperkenalkan oleh Roman Jakobson, seorang ilmuwan dan kritikus sastra Rusia. Aliran ini menekankan pada pentingnya struktur dan bentuk dari sebuah karya sastra. Struktur dan bentuk ditentukan oleh bagaimana kata-kata, kalimat, dan paragraf digunakan untuk menyusun sebuah karya sastra.

Aliran deformatif lain yang dibawa oleh Tynyanov adalah aliran deformatif psikologis. Aliran ini menekankan pada pentingnya faktor psikologis yang mempengaruhi interpretasi sebuah karya sastra. Aliran ini mempercayai bahwa seorang pembaca akan menginterpretasikan sebuah karya sastra berbeda-beda tergantung pada pengalaman mereka, latar belakang, dan keyakinan.

Aliran deformatif juga termasuk aliran deformatif historis. Aliran ini menekankan pada hubungan antara karya sastra dan periode di mana itu ditulis. Aliran ini mempertimbangkan bagaimana karya sastra tersebut dipengaruhi oleh budaya dan periode di mana ia diciptakan. Aliran deformatif historis juga mempertimbangkan bagaimana karya sastra tersebut telah berubah seiring berjalannya waktu.

Kesimpulannya, teori deformatif yang dibawa oleh Yuri Tynyanov dikenal sebagai “teori ritme”. Teori ini menekankan pada pentingnya interpretasi sebuah karya sastra oleh pembaca. Aliran-aliran deformatif yang dibawa oleh Tynyanov adalah aliran deformatif strukturalis, aliran deformatif psikologis, dan aliran deformatif historis. Ketiga aliran ini menekankan pada pentingnya struktur, faktor psikologis, dan periode di mana karya sastra diciptakan.

6. Teori deformatif Boris Eikhenbaum dikenal sebagai “teori otokritik”.

Boris Eikhenbaum adalah seorang kritikus dan teoritis sastra Rusia abad ke-20. Ia adalah salah satu kontributor terbesar dari aliran deformatif. Deformatif adalah aliran sastra yang berfokus pada kritik dan esai sastra, menganalisis sastra dari perspektif sejarah, dan menekankan keterlibatan pribadi penulis dalam proses pembuatan karya sastra. Aliran ini berkembang pada abad ke-20, dengan teori yang dikembangkan oleh para teoritis sastra seperti Eikhenbaum, Maksim Gorky, dan Vladimir Propp.

Teori deformatif Boris Eikhenbaum dikenal sebagai “teori otokritik”. Teori ini berkonsentrasi pada pemahaman kompleksitas individu penulis dan gaya bahasa mereka, serta bagaimana itu tercermin dalam karya mereka. Eikhenbaum mengklaim bahwa sastra adalah hasil dari proses pemikiran otokritis, yang berarti bahwa gaya penulisan dan pilihan kata-kata dalam sebuah karya dapat dikaitkan dengan kepribadian dan khasanah pengalaman pribadi penulis.

Teori ini berfokus pada menganalisis karya sastra dengan cara yang berbeda dari para teoritis sastra sebelumnya. Pada dasarnya, teori ini menekankan pentingnya mengidentifikasi gaya unik penulis dan bagaimana itu tercermin dalam karya mereka. Ini juga menekankan pentingnya mengikuti alur cerita sebuah karya dan bagaimana hal itu berhubungan dengan kepribadian dan khasanah pengalaman pribadi penulis.

Selain teori otokritik, aliran deformatif juga mencakup teori biokritik. Teori ini menekankan pentingnya menganalisis karya sastra dari perspektif biografis penulis. Ini berarti bahwa sebuah karya dianalisis dengan mempertimbangkan dunia pribadi penulis, sejarah keluarga, dan pengalaman hidup yang memengaruhi karya mereka.

Aliran deformatif juga mencakup teori sosiokritik, yang dikembangkan oleh Maksim Gorky. Teori ini menekankan pentingnya menganalisis karya sastra dari perspektif sosial. Ini berarti bahwa sebuah karya dianalisis dengan mempertimbangkan situasi sosial di mana karya itu dibuat, termasuk budaya, agama, dan politik.

Teori deformatif juga mencakup teori struktur-morfologis, yang dikembangkan oleh Vladimir Propp. Teori ini berkonsentrasi pada menganalisis karya sastra dengan cara yang berbeda dari para teoritis sebelumnya. Teori ini menekankan pentingnya mengikuti alur cerita sebuah karya dan bagaimana hal itu berhubungan dengan struktur kompleks karya sastra.

Secara keseluruhan, aliran deformatif adalah aliran sastra yang berfokus pada kritik dan esai sastra, menganalisis sastra dari perspektif sejarah, dan menekankan keterlibatan pribadi penulis dalam proses pembuatan karya sastra. Aliran ini dikembangkan oleh para teoritis sastra seperti Boris Eikhenbaum, Maksim Gorky, dan Vladimir Propp. Teori deformatif Boris Eikhenbaum dikenal sebagai “teori otokritik” dan berkonsentrasi pada pemahaman kompleksitas individu penulis dan gaya bahasa mereka, serta bagaimana itu tercermin dalam karya mereka. Teori ini juga menekankan pentingnya mengikuti alur cerita sebuah karya dan bagaimana hal itu berhubungan dengan kepribadian dan khasanah pengalaman pribadi penulis.

7. Aliran deformatif telah menjadi aliran penting di dunia sastra sejak awal abad 20-an.

Aliran deformatif adalah aliran yang menekankan pergeseran dalam cara pandang sastra dan seni. Aliran ini juga menunjukkan bahwa sastra dan seni dapat berubah dan berkembang dengan waktu. Aliran deformatif menekankan paham individualisme, menghargai keunikan dan membenarkan penyimpangan konvensional. Aliran ini menekankan bahwa seni dan sastra bukanlah produk yang statis yang ditentukan oleh nilai-nilai dan budaya tertentu.

Aliran deformatif dimulai pada awal abad ke-20. Pada saat itu, sebagian besar sastra Jerman didominasi oleh realisme dan naturalisme. Namun, pada 1920-an, aliran deformatif mulai menjadi aliran penting di dunia sastra. Tokoh-tokoh utama dalam aliran ini adalah Bertolt Brecht, Alfred Döblin, dan Robert Musil.

Bertolt Brecht adalah penulis, dramawan, dan pemimpin teater Jerman. Dia mengembangkan teater politik dan semiotik dalam drama-dramanya, seperti “The Threepenny Opera” dan “The Caucasian Chalk Circle”. Dia mencoba untuk mengganggu perspektif dan narasi konvensional dan membuat penonton untuk merenungkan pemikirannya.

Alfred Döblin adalah novelis Jerman yang terkenal. Dia adalah salah satu penulis yang menggunakan teknik deformatif dalam novel-novelnya. Dia menggunakan teknik-teknik seperti ritme dan pola sintaksis yang rumit dan menggunakan penggambaran visual untuk mengekspresikan konflik psikologis.

Robert Musil adalah seorang novelis dan pemikir Jerman. Ia adalah penulis yang menggunakan teknik deformatif dalam novel-novelnya, seperti “The Man Without Qualities” dan “The Confusions of Young Törless”. Musil mencoba untuk mengganggu narasi dan perspektif konvensional dan untuk menghasilkan pemahaman baru tentang dunia dan kehidupan.

Kesimpulannya, aliran deformatif telah menjadi aliran penting di dunia sastra sejak awal abad 20-an. Tokoh-tokoh utama dalam aliran ini adalah Bertolt Brecht, Alfred Döblin, dan Robert Musil. Mereka menggunakan berbagai teknik deformatif untuk mengembangkan narasi dan perspektif baru yang menantang pemahaman konvensional tentang sastra dan seni.