Percakapan Bahasa Sunda 2 Orang Tentang Perkenalan

percakapan bahasa sunda 2 orang tentang perkenalan –

“Hai, nama anu?” tanya seseorang yang baru saja bertemu dengan seorang lain di tengah malam.

“Nya, aku Siska,” jawab Siska dengan senyum manis. “Kamu siapa?”

“Aku Dede,” jawab Dede dengan antusias. “Senang bisa bertemu kamu, Siska. Kamu tinggal di mana?”

“Aku tinggal di daerah Bandung,” jawab Siska dengan ramah. “Kamu?”

“Aku tinggal di Jakarta,” jawab Dede. “Oh, aku dengar kamu suka olahraga. Apa yang kamu sukai?”

“Oh, aku suka banyak olahraga,” jawab Siska. “Aku suka lari, renang, dan bersepeda. Kamu?”

“Aku juga suka lari dan bersepeda,” jawab Dede. “Kadang-kadang aku bermain futsal juga. Aku juga suka membaca buku.”

“Oh, kamu memang orang yang bersemangat,” kata Siska dengan senang. “Aku juga suka membaca buku. Aku punya banyak novel favoritku.”

“Oh, bagus,” jawab Dede. “Kita harus bercerita tentang novel kita nanti. Bagaimana kalau kita bertemu di taman di sini besok?”

“Bagus,” jawab Siska dengan senang. “Aku akan menunggumu di sana.”

“Baiklah,” jawab Dede. “Sampai jumpa besok!”

Setelah itu, Siska dan Dede pun berpisah. Mereka berjanji untuk bertemu di taman di hari berikutnya. Mereka berjanji untuk bercerita tentang buku-buku favorit mereka dan memiliki percakapan yang berharga. Mereka berharap bisa bertemu lagi dan menjadi teman baik.

Penjelasan Lengkap: percakapan bahasa sunda 2 orang tentang perkenalan

1. Seseorang baru saja bertemu seorang lain di tengah malam dan bertanya “Hai, nama anu?”

Percakapan bahasa Sunda 2 orang tentang perkenalan merupakan salah satu contoh dari cara orang Sunda berinteraksi. Percakapan ini biasanya dimulai dengan salam sapaan yang sopan, kemudian berlanjut dengan saling berkenalan. Dalam contoh di atas, seseorang baru saja bertemu seorang lain di tengah malam dan bertanya “Hai, nama anu?” yang berarti “Hai, namamu siapa?”.

Pada contoh ini, orang yang bertanya akan menunggu jawaban dari orang yang ditanya. Jawaban yang umum diberikan adalah “Nama saya (nama)”. Dalam bahasa Sunda, orang yang bertanya akan menjawab “Hai, nami (nama)”. Selanjutnya, orang yang ditanya akan menjawab dengan “Salam, nami (nama)”. Ini berarti bahwa orang yang ditanya berkenalan dengan orang yang bertanya.

Selanjutnya, orang yang bertanya pasti akan bertanya lagi tentang informasi lain. Hal ini bergantung pada situasi dan tujuan percakapan. Mungkin orang yang bertanya akan bertanya “Aya di mana?” yang berarti “Dari mana kamu?”. Orang yang ditanya akan menjawab “Saya asal (daerah)”.

Selain bertanya tentang informasi pribadi, orang yang bertanya mungkin juga akan bertanya mengenai informasi lain seperti hoby, pekerjaan, atau kegiatan yang sedang dilakukan. Hal ini untuk membangun interaksi yang lebih baik antara kedua orang tersebut.

Percakapan bahasa Sunda 2 orang tentang perkenalan dapat digunakan untuk mengenalkan diri atau membangun hubungan antar sesama orang Sunda. Dengan cara ini, orang lain akan merasa lebih nyaman dan terhubung dengan orang yang bertanya. Percakapan bahasa Sunda 2 orang tentang perkenalan adalah cara yang efektif untuk membangun hubungan.

2. Siska menjawab dengan senyum manis dan menanyakan “Kamu siapa?”

Ketika Siska berhadapan dengan si pengenal, ia tersenyum manis dan bertanya, “Kamu siapa?”. Ini merupakan percakapan standar bahasa Sunda yang biasa digunakan ketika berkenalan dengan seseorang yang tidak dikenal.

Pertanyaan ini bertujuan untuk menanyakan identitas si pengenal dan memulai perkenalan. Menanyakan nama, tempat tinggal, dan organisasi atau profesi yang dimiliki adalah cara yang umum digunakan untuk menjaga kesopanan dan mengikuti etiket perkenalan yang berlaku.

Setelah Siska bertanya siapa orang itu, si pengenal dapat menjawab dengan menyebutkan nama, tempat tinggal, dan organisasi atau profesi yang ia miliki. Pada saat ini, ia juga harus menanyakan identitas Siska. Ini adalah cara yang tepat untuk membalas pertanyaan Siska dan melanjutkan perkenalan.

Identitas Siska dapat disampaikan dalam bahasa Sunda dengan menyebutkan nama, tempat tinggal, dan organisasi atau profesi yang ia miliki. Dengan demikian, si pengenal dapat memperoleh informasi mengenai identitas Siska, yang memungkinkan perkenalan tersebut untuk berlanjut.

Setelah identitas kedua orang tersebut terungkap, perkenalan dapat berlanjut dengan bertukar informasi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka. Mereka dapat berbicara tentang minat, hobi, ataupun rencana di masa depan. Pertukaran informasi ini memungkinkan mereka untuk lebih akrab satu sama lain.

Jadi, ketika Siska bertanya “Kamu siapa?”, ini adalah bentuk perkenalan standar bahasa Sunda yang biasa digunakan untuk menanyakan identitas si pengenal. Setelah identitas kedua orang tersebut terungkap, perkenalan dapat berlanjut dengan bertukar informasi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka. Dengan demikian, mereka dapat saling mengenal lebih jauh satu sama lain.

3. Dede menjawab dengan antusias dan mengajukan pertanyaan “Kamu tinggal di mana?”

Perkenalan adalah salah satu cara untuk membangun pertemanan. Dengan berkenalan, orang dapat saling berkenalan, membuka diri, dan mengenal satu sama lain. Pada percakapan bahasa Sunda 2 orang tentang perkenalan, Anda dapat menemukan beberapa frasa yang umum digunakan.

Saat melakukan perkenalan, salah satu orang akan mengajukan pertanyaan tentang identitas dan informasi lainnya. Pertanyaan ini dapat meliputi informasi seperti nama, asal, profesi, dan lain sebagainya.

Pada percakapan bahasa Sunda 2 orang tentang perkenalan, salah satu orang akan mengajukan pertanyaan “Kamu siapa?”. Pertanyaan ini akan dijawab dengan menyebutkan nama dan lainnya. Misalnya, “Saya Dede”.

Setelah itu, orang yang bersangkutan akan mengajukan pertanyaan lagi. Pertanyaan ini dapat berkisar dari topik yang sama. Misalnya, “Kamu tinggal di mana?”.

Dede menjawab dengan antusias dan mengajukan pertanyaan “Kamu tinggal di mana?”. Pada saat ini, Dede akan menjawab dengan memberikan informasi tentang tempat tinggalnya. Misalnya, “Saya tinggal di Bandung”.

Lalu, Dede akan mengajukan pertanyaan lainnya. Pertanyaan ini akan berkisar dari topik yang sama. Misalnya, “Kamu lahir di mana?” atau “Kamu bekerja di mana?”. Dede akan menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan informasi yang diperlukan.

Setelah itu, Dede dapat mengajukan pertanyaan lainnya. Pertanyaan ini dapat berkisar dari topik yang berbeda. Misalnya, “Kamu suka apa?” atau “Kamu memiliki hobi apa?”.

Dede akan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan begitu, orang yang bersangkutan dapat lebih mengenal Dede dan membangun pertemanan.

Percakapan bahasa Sunda 2 orang tentang perkenalan adalah cara yang baik untuk membangun hubungan. Dengan melakukan perkenalan, orang dapat saling berkenalan, membuka diri, dan mengenal satu sama lain. Dengan begitu, orang dapat membangun hubungan yang baik dan saling mengenal.

4. Siska menjawab bahwa dia tinggal di daerah Bandung dan menanyakan “Kamu?”

Percakapan bahasa Sunda antara Siska dan temannya bisa dibilang adalah sebuah perkenalan. Perkenalan adalah cara yang bagus untuk berkenalan dengan orang baru dan mengenal mereka lebih dekat. Pada percakapan ini, Siska dan temannya mulai berkenalan dengan saling menyapa dan menanyakan lokasi tinggal masing-masing.

Pertama, Siska menyapa temannya dengan menanyakan lokasi tinggalnya. Dia bertanya, “Kamu tinggal di mana?”. Dia ingin menanyakan lokasi tinggal temannya lebih dulu untuk mengetahui lebih banyak tentangnya.

Kemudian, teman Siska menjawab bahwa dia tinggal di Purwakarta. Dia bertanya balik, “Daerah Bandung?”. Dia ingin memastikan jika Siska tinggal di daerah Bandung, untuk memastikan bahwa keduanya berada di daerah yang sama.

Setelah itu, Siska menjawab bahwa dia tinggal di daerah Bandung. Dia bertanya balik, “Kamu?”. Dia ingin menanyakan lokasi tinggal temannya lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak tentang mereka.

Kemudian, teman Siska menjawab bahwa dia tinggal di Purwakarta. Dia menambahkan bahwa dia berasal dari daerah tersebut. Dengan demikian, keduanya berasal dari daerah yang berbeda dan mengetahui lebih banyak tentang lokasi tinggal masing-masing.

Setelah itu, percakapan bisa dilanjutkan dengan lebih banyak pertanyaan dan jawaban untuk memperluas perkenalan. Mereka bisa saling berbagi informasi tentang diri mereka, seperti hobi, pekerjaan, keluarga, dan lain-lain. Dengan begitu, mereka dapat mengenal satu sama lain lebih dekat.

5. Dede menjawab bahwa dia tinggal di Jakarta dan menanyakan “Apa yang kamu sukai?”

Percakapan bahasa Sunda antara dua orang tentang perkenalan bisa dimulai dengan salah satu orang yang menanyakan perkenalan. Dalam contoh ini, akan diasumsikan bahwa yang pertama menanyakan perkenalan adalah orang yang disebut Dede.

Dede: Hai, namaku Dede.

Orang lain: Hai, namaku Tomi. Senang berkenalan denganmu.

Dede: Senang juga berkenalan denganmu. Dari mana kamu berasal?

Tomi: Aku berasal dari Bandung. Apa tentangmu?

Dede: Aku berasal dari Jakarta. Apa yang kamu sukai?

Tomi: Aku suka bermain video game dan baca buku. Apa yang kamu sukai?

Dede: Aku suka bermain musik dan membaca komik. Di mana kamu tinggal di Jakarta?

Tomi: Aku tinggal di wilayah kelurahan Cempaka Putih. Di mana kamu tinggal?

Dede: Aku tinggal di wilayah kelurahan Menteng.

Setelah itu, percakapan bahasa Sunda dua orang tentang perkenalan bisa berlanjut dengan pertanyaan tentang hal-hal lain yang berhubungan dengan mereka berdua, seperti hobi, makanan favorit, atau pekerjaan mereka. Misalnya, Tomi bisa bertanya kepada Dede apakah dia suka menonton film atau apakah dia punya hobi lain. Dede bisa menjawab bahwa dia suka menonton film dan juga suka berolahraga.

Percakapan bahasa Sunda antara dua orang tentang perkenalan juga bisa meliputi topik seperti keluarga, teman, aktivitas yang biasa mereka lakukan, dan lain-lain. Misalnya, Tomi bisa bertanya kepada Dede apakah dia memiliki saudara atau teman. Dede bisa menjawab bahwa dia memiliki seorang adik dan beberapa teman. Tomi bisa bertanya kepada Dede apa yang biasanya dia lakukan di luar jam kerja atau setelah sekolah. Dede bisa menjawab bahwa dia biasanya berolahraga atau bermain alat musik.

Percakapan bahasa Sunda antara dua orang tentang perkenalan juga bisa mencakup informasi tentang tujuan mereka bertemu, seperti alasan mereka bertemu atau apa yang mereka harapkan dari pertemuan itu. Misalnya, Tomi bisa bertanya kepada Dede apa yang membuat mereka berdua bertemu. Dede bisa menjawab bahwa mereka berdua bertemu untuk berbagi informasi tentang minat masing-masing dan untuk saling mengenal.

Dalam percakapan bahasa Sunda antara dua orang tentang perkenalan, juga penting untuk mencari tahu bagaimana mereka berdua dapat saling bantu satu sama lain. Misalnya, Tomi bisa bertanya kepada Dede apakah Dede membutuhkan sesuatu yang bisa dia bantu. Dede bisa menjawab bahwa dia membutuhkan saran tentang bagaimana dia dapat meningkatkan kemampuannya dalam bermain musik.

Dalam percakapan bahasa Sunda antara dua orang tentang perkenalan, juga penting untuk mencari tahu bagaimana mereka berdua dapat saling mendukung. Misalnya, Tomi bisa bertanya kepada Dede apa yang bisa dia lakukan untuk mendukung Dede dalam bermain musik. Dede bisa menjawab bahwa Tomi dapat membantunya dengan mendengarkan lagu-lagu yang dia ciptakan dan memberi dukungan moral.

Dengan demikian, percakapan bahasa Sunda antara dua orang tentang perkenalan bisa mencakup berbagai topik, mulai dari informasi dasar tentang diri mereka, tujuan mereka bertemu, hobi, keluarga, cara saling bantu, dan cara mendukung. Dengan menyelesaikan percakapan ini, mereka berdua akan saling mengenal lebih jauh dan menghabiskan waktu bersama yang menyenangkan.

6. Siska menjawab bahwa dia suka banyak olahraga seperti lari, renang, dan bersepeda dan menanyakan “Kamu?”

Percakapan bahasa Sunda 2 orang ini terkait dengan perkenalan. Pertama, salah satu orang memulai dengan menanyakan nama dari orang yang ia jumpai. Lalu orang yang disapa akan menjawab dengan menyebutkan namanya. Setelah itu, orang yang memulai akan menanyakan lagi tentang hobi atau kegiatan yang disukai oleh orang yang disapa.

Dalam percakapan bahasa Sunda 2 orang ini, Siska adalah orang yang disapa. Siska memulai dengan menyebutkan namanya dan menjawab pertanyaan dari orang yang memulai tentang hobi atau kegiatan yang ia sukai. Siska menjawab bahwa dia suka banyak olahraga seperti lari, renang, dan bersepeda. Di sini, Siska juga menanyakan balik “Kamu?” kepada orang yang memulai.

Dengan demikian, jawaban dari pertanyaan tersebut akan diterima oleh Siska. Jawaban ini akan menjadi bagian dari perkenalan. Melalui jawaban ini, Siska dapat mengetahui lebih banyak tentang orang yang memulai, termasuk tentang hobi atau kegiatan yang disukai oleh orang tersebut. Dengan menanyakan balik, Siska juga dapat membangun hubungan dengan orang yang memulai.

Di samping itu, Siska dapat memperluas wawasannya tentang hobi dan kegiatan yang disukai orang lain. Dengan begitu, Siska dapat mengetahui lebih banyak tentang hobi dan kegiatan yang dapat dilakukan bersama orang lain. Hal ini akan membantu Siska untuk memulai pertemanan dengan orang-orang di sekitarnya.

Demikianlah, percakapan bahasa Sunda 2 orang ini mengenai perkenalan. Pertama, salah satu orang memulai dengan menanyakan nama orang yang disapa. Lalu orang yang disapa akan menjawab dengan menyebutkan namanya dan menanyakan hobi atau kegiatan yang disukai oleh orang yang disapa. Dalam kasus ini, Siska menjawab bahwa dia suka banyak olahraga seperti lari, renang, dan bersepeda dan menanyakan balik “Kamu?”. Dengan demikian, Siska dapat memperluas wawasannya tentang hobi dan kegiatan yang disukai orang lain dan membangun hubungan dengan orang yang memulai.

7. Dede menjawab bahwa dia juga suka lari dan bersepeda dan bermain futsal serta suka membaca buku dan menanyakan “Apa novel favoritmu?”

Percakapan bahasa sunda 2 orang tentang perkenalan adalah salah satu cara untuk berkenalan dengan orang lain. Percakapan bahasa Sunda adalah salah satu dari banyak bahasa yang digunakan di Indonesia. Percakapan bisa dimulai dengan pertanyaan tentang siapa yang berbicara, alasan untuk berbicara, dan tujuan dari percakapan.

Kedua orang bisa dimulai dengan saling berkenalan, misalnya, siapa namamu, dari mana kamu, apa yang kamu sukai, dan apa yang kamu lakukan. Salah satu orang bisa memulai percakapan dengan menanyakan siapa nama orang lain, dari mana mereka berasal, dan apa yang mereka sukai.

Misalnya, Ani bisa menanyakan kepada Dede, “Halo Dede, nama saya Ani. Dari mana kamu berasal?” Dede bisa menjawab dengan menyebutkan namanya dan asalnya.

Kemudian Ani bisa melanjutkan dengan menanyakan apa yang Dede sukai. Dede bisa menjawab dengan menyebutkan bahwa dia suka lari, bersepeda, bermain futsal, membaca buku, dan banyak lagi.

Setelah itu, Ani bisa menanyakan lebih lanjut tentang hobi Dede. Misalnya, Ani bisa bertanya, “Oh, kamu suka membaca buku? Apa novel favoritmu?” Dede bisa menjawab dengan menyebutkan novel favoritnya.

Dengan menanyakan hal-hal seperti ini, Ani dan Dede bisa mengetahui lebih banyak tentang satu sama lain dan membuat percakapan yang lebih hangat. Percakapan ini bisa berlanjut dengan bertukar pengalaman dan cerita, atau bahkan bertukar kontak untuk bertemu lagi.

Dengan begitu, Ani dan Dede bisa saling berkenalan lebih dalam dan bisa menjadi teman yang baik satu sama lain. Percakapan bahasa Sunda adalah salah satu cara untuk bertemu dan mengenal orang lain, dan percakapan tentang perkenalan adalah cara yang bagus untuk memulai percakapan tersebut.

8. Siska senang dan menjawab bahwa dia punya banyak novel favoritnya dan Dede mengajukan ide untuk bertemu di taman di hari berikutnya

Percakapan bahasa Sunda antara 2 orang tentang perkenalan adalah salah satu cara yang baik untuk membangun hubungan. Percakapan ini antara Siska dan Dede dimulai dengan Dede memperkenalkan dirinya. Dede bercerita tentang kegemarannya dalam membaca novel dan menanyakan pada Siska apakah dia punya novel favorit. Siska tertarik dengan obrolan mereka dan menjawab bahwa dia punya banyak novel favoritnya.

Setelah itu, Dede mengajukan ide untuk bertemu di taman di hari berikutnya. Dia berharap bahwa dia dan Siska dapat berbagi cerita tentang novel favorit mereka. Siska senang dengan ide tersebut dan setuju untuk bertemu di taman di hari berikutnya. Dia mengatakan bahwa dia bersedia berbagi cerita tentang novel favoritnya di hari berikutnya.

Di sini, Dede dan Siska saling memahami dan menghargai satu sama lain. Mereka berbagi minat dan obrolan menarik tentang novel favorit mereka. Ini membuat mereka merasa nyaman dan terhubung satu sama lain. Mereka juga menunjukkan keramahan dan keinginan untuk berbagi. Dengan ini, mereka dapat membangun hubungan yang lebih erat antara satu sama lain.

Keduanya juga memiliki semangat yang sama untuk berdiskusi tentang novel favorit mereka. Mereka juga berusaha untuk menjadwalkan pertemuan di hari berikutnya di taman. Dengan ini, mereka dapat berbagi pemikiran, ide, dan perasaan mereka tentang novel favorit mereka. Ini akan membantu mereka untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain.

Jadi, percakapan bahasa Sunda antara 2 orang tentang perkenalan membantu Dede dan Siska untuk membangun hubungan yang erat dan saling menghormati. Mereka juga dapat saling berbagi pemikiran, ide, dan perasaan mereka tentang novel favorit mereka. Ini akan membantu mereka untuk membangun hubungan yang lebih erat, saling menghargai, dan berbagi satu sama lain.

9. Siska dan Dede pun berpisah dan berjanji untuk bertemu di taman di hari berikutnya untuk bercerita tentang buku-buku favorit mereka dan memiliki percakapan yang berharga

Siska dan Dede adalah dua orang yang baru saja bertemu. Siska adalah seorang mahasiswa yang sedang mencari tempat belajar di taman. Dia melihat Dede yang sedang membaca di sana dan berpikir bahwa Dede mungkin bisa memberinya beberapa saran tentang tempat belajar yang baik. Mereka berdua berkenalan dan Siska menceritakan tentang keinginannya untuk belajar di taman. Dede menyarankan beberapa tempat yang cocok untuk Siska dan memberinya beberapa tips tentang bagaimana menemukan tempat belajar yang tepat.

Selain itu, mereka juga berbicara tentang minat baca mereka. Dede memperkenalkan buku-buku favoritnya dan menceritakan tentang alasan mengapa ia tertarik dengan buku-buku tersebut. Siska juga menceritakan tentang buku-buku favoritnya dan bagaimana ia menemukan buku-buku tersebut. Mereka berdua terus berbicara tentang buku-buku yang mereka sukai dan berbagi informasi tentang buku-buku yang mereka baca.

Selain itu, mereka juga berbicara tentang tujuan mereka dalam membaca. Dede menyatakan bahwa minatnya untuk membaca adalah untuk menambah pengetahuan dan untuk menjadi lebih berpengalaman. Siska menyatakan bahwa dia suka membaca untuk menghilangkan stres dan meningkatkan empati. Mereka berdua pun berbagi opini mereka tentang topik ini dan saling menghargai pandangan masing-masing.

Setelah itu, Siska dan Dede pun berpisah dan berjanji untuk bertemu di taman di hari berikutnya untuk bercerita tentang buku-buku favorit mereka dan memiliki percakapan yang berharga. Kedua mereka menyimpulkan bahwa percakapan yang mereka lakukan sudah memberi mereka banyak informasi tentang buku-buku yang mereka baca dan bagaimana mereka bisa menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang topik-topik yang mereka bahas. Kedua mereka juga menyadari bahwa percakapan yang berharga adalah hasil dari percakapan yang membangun dan berharga. Dengan ini, kedua mereka pun berpisah dengan harapan untuk bertemu kembali di taman di hari berikutnya untuk berbagi informasi tentang buku-buku favorit mereka.

10. Mereka berharap bisa bertemu lagi dan menjadi teman baik.

Percakapan bahasa Sunda antara 2 orang tentang perkenalan adalah cara yang bagus untuk membangun hubungan antara orang-orang. Pada percakapan tersebut, orang-orang akan saling memperkenalkan diri mereka, berbicara tentang minat mereka, dan berbagi informasi tentang diri mereka. Kemudian, mereka akan berdiskusi tentang hal-hal yang mereka punya dalam kesamaan dan hal-hal yang membuat mereka berbeda. Dengan melakukan hal ini, mereka akan membangun kesadaran dan akrab satu sama lain.

Ketika dua orang mulai berbicara bahasa Sunda tentang perkenalan, mungkin mereka akan memulai dengan menyapa satu sama lain. Salah satu orang dapat berkata, “Hai, nama saya Adit. Senang bertemu dengan Anda.” Kemudian, orang lain akan menyapa dengan mengucapkan namanya. “Hai, Adit. Nama saya Nena. Senang bertemu dengan Anda juga.”

Setelah itu, mereka dapat lanjut ke bagian berikutnya dari perkenalan dengan berbicara tentang minat dan hobi mereka. Adit mungkin akan mengatakan, “Saya tertarik dengan olahraga, apa yang Anda sukai?” Nena mungkin akan menjawab, “Saya suka menggambar dan membuat karya seni.”

Kemudian, mereka dapat berbicara tentang pengalaman dan kebiasaan mereka. Adit mungkin akan berkata, “Saya suka melakukan hiking setiap Sabtu pagi”, dan Nena mungkin akan menjawab, “Saya suka membaca di malam hari.” Ini akan membantu mereka mengetahui lebih banyak tentang satu sama lain.

Setelah mengetahui beberapa hal tentang satu sama lain, mereka akan berharap bisa bertemu lagi dan menjadi teman baik. Mereka mungkin bertukar nomor telepon atau akun media sosial mereka. Mereka juga dapat mengatur untuk bertemu di suatu tempat di lain waktu untuk berbicara lebih dalam lagi.

Dengan demikian, dua orang yang berbicara bahasa Sunda tentang perkenalan akan membangun hubungan yang kuat. Mereka akan saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik, berbagi pengalaman mereka, dan berdiskusi tentang hal-hal yang mereka punya dalam kesamaan. Pada akhirnya, mereka akan berharap bisa bertemu lagi dan menjadi teman baik.