Pemaparan Suatu Fenomena Atau Kejadian Yang Disengaja Disebut

pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut –

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut ‘framing’. Framing merupakan strategi komunikasi yang digunakan untuk memengaruhi cara orang pandang sebuah peristiwa, fenomena, atau isu yang sedang dihadapi. Framing memberikan konteks tertentu yang memungkinkan orang untuk memahami sebuah fenomena atau kejadian dengan cara yang berbeda. Dengan menggunakan framing, seorang pembuat kebijakan atau komunikator dapat menghadirkan sebuah isu atau fenomena yang sebelumnya mungkin jarang didengar oleh publik, atau mendorong publik untuk berpikir tentang isu tertentu secara berbeda.

Framing adalah sebuah teknik komunikasi yang bisa digunakan oleh para pembuat kebijakan untuk mempengaruhi opini publik tentang sebuah isu atau fenomena tertentu. Teknik ini mendorong publik untuk melihat isu tertentu dari sudut pandang tertentu dan berpikir tentang isu tersebut secara berbeda. Teknik ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah fenomena atau kejadian yang jarang didengar oleh publik.

Ada beberapa konsep yang terkait dengan framing, yaitu framing positif, framing negatif, dan framing strategis. Framing positif adalah framing yang mencoba untuk menggambarkan sebuah isu atau fenomena dengan cara yang positif dan menarik. Misalnya, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mengurus lingkungan, sebuah organisasi bisa menggunakan framing positif dengan menggunakan istilah ‘menghemat energi’. Framing negatif, di sisi lain, adalah strategi komunikasi yang menggambarkan sebuah isu atau fenomena dengan cara yang buruk dan menakutkan. Misalnya, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mengurangi emisi karbon, sebuah organisasi bisa menggunakan framing negatif dengan menggunakan istilah ‘perubahan iklim’. Framing strategis adalah framing yang menggabungkan kedua jenis framing di atas. Misalnya, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mengurangi emisi karbon, sebuah organisasi bisa menggunakan framing strategis dengan menggunakan istilah ‘mengurangi emisi karbon untuk menyelamatkan bumi’.

Framing adalah teknik komunikasi yang berguna untuk memengaruhi cara pandang publik terhadap sebuah isu atau fenomena. Teknik ini bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah isu atau fenomena yang jarang didengar oleh publik, atau mendorong publik untuk berpikir tentang isu tertentu secara berbeda. Framing juga bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah isu atau fenomena dengan cara yang positif atau menakutkan. Dengan menggunakan framing, para pembuat kebijakan bisa mempengaruhi cara pandang publik tentang sebuah isu atau fenomena tertentu.

Penjelasan Lengkap: pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut

– Framing merupakan strategi komunikasi yang digunakan untuk memengaruhi cara orang pandang sebuah peristiwa, fenomena, atau isu yang sedang dihadapi.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing, adalah strategi komunikasi yang digunakan untuk memengaruhi cara orang pandang sebuah peristiwa, fenomena, atau isu yang sedang dihadapi. Dengan framing, seseorang dapat mempengaruhi interpretasi tentang suatu topik secara signifikan dan mengarahkan perhatian masyarakat pada cerita yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi.

Framing dapat digunakan untuk memberikan konteks suatu fenomena atau kejadian, sehingga orang dapat mengerti apa yang terjadi dan bagaimana cara menangani masalah. Dengan kata lain, framing adalah cara untuk membuat suatu isu atau topik menjadi lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Strategi ini juga dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian orang terhadap suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting.

Framing juga dapat digunakan untuk mempengaruhi bagaimana orang pandang suatu isu, fenomena, atau kejadian. Dengan menggunakan framing, seseorang dapat memanipulasi informasi yang disampaikan dan mengarahkan pandangan publik ke arah yang diinginkan. Misalnya, sebuah media dapat menggunakan framing untuk menekankan sisi negatif suatu masalah, yang dapat mengarahkan perhatian masyarakat ke arah yang diinginkan.

Selain itu, framing juga dapat digunakan untuk memengaruhi bagaimana orang bereaksi terhadap suatu masalah. Dengan menggunakan framing, seseorang dapat mempengaruhi respons masyarakat dan mempengaruhi bagaimana orang bereaksi terhadap isu yang sedang dihadapi. Misalnya, seseorang dapat menggunakan framing untuk menekankan bahaya suatu masalah dan mengarahkan perhatian masyarakat ke arah yang diinginkan.

Framing juga dapat digunakan untuk mempengaruhi bagaimana orang menghadapi suatu masalah. Dengan menggunakan framing, seseorang dapat mempengaruhi bagaimana orang mencari solusi untuk masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, seseorang dapat menggunakan framing untuk menekankan pentingnya solusi yang berorientasi pada masalah yang sedang dihadapi, sehingga orang yang terlibat dapat mencari solusi yang tepat.

Dengan demikian, framing merupakan strategi komunikasi yang dapat digunakan untuk mengarahkan pandangan publik ke arah yang diinginkan. Strategi ini dapat digunakan untuk memengaruhi bagaimana orang pandang masalah, bagaimana mereka bereaksi terhadap masalah, dan bagaimana mereka menghadapi masalah. Dengan menggunakan strategi framing, seseorang dapat mengarahkan perhatian masyarakat ke arah yang diinginkan, sehingga masalah yang sedang dihadapi dapat diselesaikan dengan efektif.

– Framing memberikan konteks tertentu yang memungkinkan orang untuk memahami sebuah fenomena atau kejadian dengan cara yang berbeda.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut ‘framing’. Framing adalah proses yang menentukan bagaimana informasi ditampilkan, seperti pemilihan kata-kata, foto, dan gambar yang mencerminkan sebuah topik. Ini memberi konteks tertentu yang memungkinkan orang untuk memahami sebuah fenomena atau kejadian dengan cara yang berbeda.

Framing digunakan untuk memengaruhi pemikiran dan pandangan orang tentang topik atau isu tertentu. Ini dilakukan dengan cara menggunakan kata-kata, gambar, dan frasa yang menyampaikan makna tertentu. Framing juga dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian orang pada konsep yang tertentu atau untuk mengubah cara pandang mereka tentang sebuah topik.

Framing dapat digunakan dalam berbagai situasi. Misalnya, media akan menggunakan framing untuk menentukan cara pandang orang tentang berita yang diberikan. Media juga dapat menggunakan framing untuk memengaruhi pandangan orang tentang sebuah isu politik atau sosial.

Framing juga dapat digunakan oleh organisasi untuk mengubah cara pandang orang tentang produk mereka. Organisasi dapat menggunakan framing untuk mempengaruhi pandangan orang tentang manfaat produk mereka atau untuk menyebarkan informasi tentang produk tersebut.

Framing juga dapat digunakan oleh pemimpin untuk mempengaruhi pandangan orang tentang strategi dan tujuannya. Pemimpin dapat menggunakan framing untuk menekankan poin-poin penting dan menghilangkan informasi yang tidak relevan.

Framing dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk mempengaruhi pandangan orang tentang sebuah topik atau untuk memfokuskan perhatian mereka pada suatu isu. Namun, framing harus digunakan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah benar dan konsisten. Framing yang tidak tepat dapat menyebabkan informasi yang salah atau tidak akurat, yang dapat menyebabkan pandangan yang salah.

– Framing adalah teknik komunikasi yang bisa digunakan oleh para pembuat kebijakan untuk mempengaruhi opini publik tentang sebuah isu atau fenomena tertentu.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing. Istilah ini memiliki arti mengatur atau membentuk sebuah cerita yang menyoroti beberapa aspek tertentu dengan tujuan mempengaruhi pemikiran atau opini publik. Fenomena atau peristiwa disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari cerita, gambar, dan bahkan gambar animasi. Ide yang diterapkan di dalamnya adalah untuk menciptakan cerita yang dapat mempengaruhi pemikiran atau opini publik tentang isu atau fenomena tertentu.

Framing adalah teknik komunikasi yang bisa digunakan oleh para pembuat kebijakan untuk mempengaruhi opini publik tentang sebuah isu atau fenomena tertentu. Teknik ini digunakan untuk menciptakan pemahaman yang khas tentang isu atau fenomena tertentu. Teknik ini dapat digunakan untuk menciptakan cerita yang menggambarkan sebuah fenomena atau isu dengan cara yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik. Tidak hanya pemerintah, framing juga digunakan oleh organisasi, bisnis, dan individu untuk mempromosikan produk, jasa, atau ide yang mereka miliki.

Framing juga dapat digunakan untuk menciptakan sebuah cerita yang menggambarkan suatu isu atau fenomena tertentu dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, dalam kasus yang berhubungan dengan kriminalitas, framing dapat digunakan untuk menciptakan suatu cerita yang menyoroti masalah kriminalitas sebagai masalah sosial yang perlu diatasi melalui pendekatan komunitas berbasis solusi. Dengan menggunakan framing, komunitas dapat memiliki pandangan dan informasi yang lebih baik tentang masalah kriminalitas.

Framing juga dapat digunakan untuk menyoroti dan menekankan sisi-sisi tertentu dari sebuah isu atau fenomena. Hal ini dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang isu atau fenomena tertentu. Misalnya, dalam kasus yang berhubungan dengan isu lingkungan, framing dapat digunakan untuk menyoroti dampak buruk dari perusahaan atau industri terhadap lingkungan. Dengan menggunakan framing, para pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah lingkungan.

Secara keseluruhan, framing adalah teknik komunikasi yang bisa digunakan oleh para pembuat kebijakan untuk mempengaruhi opini publik tentang sebuah isu atau fenomena tertentu. Teknik ini dapat digunakan untuk menciptakan suatu cerita yang menggambarkan isu atau fenomena tertentu dari sudut pandang yang berbeda, menyoroti dan menekankan sisi-sisi tertentu dari sebuah isu atau fenomena, dan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang isu atau fenomena tertentu. Dengan demikian, framing dapat membantu para pemerintah dalam mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.

– Ada beberapa konsep yang terkait dengan framing, yaitu framing positif, framing negatif, dan framing strategis.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing. Konsep framing dirancang untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan suatu kejadian atau fenomena dengan cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Ide dasarnya adalah untuk menjelaskan suatu kejadian atau fenomena sehingga orang lain akan memahaminya dengan cara yang mudah. Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk memahami informasi yang diberikan. Ada beberapa konsep yang terkait dengan framing, yaitu framing positif, framing negatif, dan framing strategis.

Framing positif adalah cara seseorang memaparkan suatu fenomena atau kejadian dengan cara yang menyebabkan perasaan positif dalam orang yang melihatnya. Ini bertujuan untuk meningkatkan citra positif dari fenomena atau kejadian yang dipaparkan. Sebagai contoh, seorang penulis dapat menggunakan frasa yang mencerminkan pandangan yang positif tentang sebuah peristiwa untuk menarik pembaca. Dengan menggunakan framing positif, penulis dapat menyampaikan pesan yang lebih baik kepada pembacanya dan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang topik tertentu.

Framing negatif adalah cara memaparkan fenomena atau kejadian dengan cara yang menyebabkan perasaan negatif dalam orang yang melihatnya. Ini bertujuan untuk menurunkan citra positif dari fenomena atau kejadian yang dipaparkan. Sebagai contoh, seorang penulis dapat menggunakan frasa yang mencerminkan pandangan yang negatif tentang suatu peristiwa untuk menarik pembaca. Dengan menggunakan framing negatif, penulis dapat menyampaikan pesan yang lebih buruk kepada pembacanya dan memberi mereka persepsi yang lebih buruk tentang topik tertentu.

Framing strategis adalah cara memaparkan fenomena atau kejadian dengan cara yang menguntungkan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini bertujuan untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan fenomena atau kejadian yang dipaparkan dengan cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang penulis dapat menggunakan frasa yang mencerminkan pandangan yang strategis tentang suatu peristiwa untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan menggunakan framing strategis, penulis dapat menyampaikan pesan yang lebih efektif kepada pembacanya dan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang topik tertentu.

Kesimpulannya, framing adalah teknik yang dirancang untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan suatu fenomena atau kejadian dengan cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa konsep yang terkait dengan framing, yaitu framing positif, framing negatif, dan framing strategis. Masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda-beda. Framing positif bertujuan untuk meningkatkan citra positif dari fenomena atau kejadian yang dipaparkan. Framing negatif bertujuan untuk menurunkan citra positif dari fenomena atau kejadian yang dipaparkan. Framing strategis bertujuan untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan fenomena atau kejadian yang dipaparkan dengan cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.

– Framing positif adalah framing yang mencoba untuk menggambarkan sebuah isu atau fenomena dengan cara yang positif dan menarik.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing dan ada dua jenis utama, framing positif dan framing negatif. Framing positif adalah framing yang mencoba untuk menggambarkan sebuah isu atau fenomena dengan cara yang positif dan menarik. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan isu atau fenomena yang bersangkutan.

Framing positif dapat digunakan untuk meningkatkan citra dan kredibilitas suatu produk, layanan, atau organisasi. Dengan menggunakan framing positif, organisasi atau individu dapat memamerkan aspek positif dari produk atau layanannya dan memperkuat citra positif yang dimiliki. Dengan cara ini, masyarakat dapat memahami produk atau layanan yang ditawarkan dan menjadikannya sebagai pilihan yang lebih baik.

Framing positif juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan isu atau topik yang berkaitan dengan organisasi atau individu. Dengan menggunakan framing positif, organisasi atau individu dapat menunjukkan aspek positif dari masalah yang bersangkutan dan menarik perhatian masyarakat. Ini akan membuat masyarakat lebih tertarik untuk mempelajari masalah tersebut dan mengetahui lebih banyak tentang topik yang berkaitan.

Framing positif juga dapat digunakan untuk mempengaruhi opini publik. Dengan menggunakan framing positif, organisasi atau individu dapat menyampaikan pesan yang menyatakan bahwa mereka memahami isu atau masalah tersebut dan berusaha untuk menghindarinya. Dengan cara ini, organisasi atau individu dapat mempengaruhi opini publik untuk mendukung mereka atau mendukung posisi mereka.

Untuk membuat framing positif yang efektif, organisasi atau individu harus dapat menyampaikan pesan mereka dengan jelas dan menarik. Pesan harus dapat memberikan informasi yang memadai tentang topik yang bersangkutan dan membuat masyarakat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Selain itu, pesan harus menyampaikan informasi yang bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat dan bertanggung jawab.

– Framing negatif adalah strategi komunikasi yang menggambarkan sebuah isu atau fenomena dengan cara yang buruk dan menakutkan.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing negatif adalah strategi komunikasi yang menggambarkan sebuah isu atau fenomena secara buruk dan menakutkan. Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai media, termasuk media massa, politik, sosial, dan budaya. Ini merupakan teknik yang sering digunakan untuk mempengaruhi opini publik dan menginspirasi pembuat kebijakan untuk bertindak sesuai dengan apa yang telah dipromosikan.

Framing negatif sering digunakan untuk menekankan aspek kejahatan, kemarahan, ketakutan, atau ketidakamanan dari suatu isu atau fenomena. Hal ini bisa mengarahkan perhatian masyarakat kepada bagian atau aspek yang bisa menyebabkan persepsi negatif. Framing negatif juga sering digunakan untuk mengarahkan perhatian masyarakat kepada aspek tertentu dari isu atau fenomena, atau untuk menyembunyikan informasi yang mungkin tidak tepat untuk kepentingan tertentu.

Contoh pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing negatif adalah ketika media menggambarkan suatu masalah sosial sebagai masalah keamanan. Misalnya, ketika media menggambarkan perubahan iklim sebagai ancaman bagi keamanan nasional, yang dapat mengarahkan perhatian masyarakat kepada aspek keamanan dari masalah tersebut.

Penggunaan framing negatif juga dapat menyebabkan persepsi salah dari isu atau fenomena tertentu. Misalnya, ketika media menggambarkan pemukiman padat sebagai tempat yang berbahaya, hal ini dapat menyebabkan persepsi publik bahwa mereka yang tinggal di pemukiman padat adalah orang yang tidak aman. Ini dapat mengarahkan pembuat kebijakan untuk membuat kebijakan yang membatasi kebebasan bagi penduduk pemukiman padat.

Ketika framing negatif digunakan secara berlebihan, dapat menyebabkan persepsi yang salah dan bahkan menyebabkan bias dan diskriminasi terhadap suatu kelompok atau individu. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan ketidakadilan terhadap isu atau fenomena yang sedang dihadapi.

Meskipun framing negatif digunakan untuk mempengaruhi opini publik, ada juga teknik lain yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang sama. Teknik framing positif merupakan teknik komunikasi yang menggambarkan isu atau fenomena dengan cara yang lebih menarik dan menggembirakan. Ini bisa membantu masyarakat untuk melihat masalah secara berbeda dan menemukan solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

– Framing strategis adalah framing yang menggabungkan kedua jenis framing di atas.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing. Framing adalah proses pemilihan dan pengaturan fakta-fakta tertentu yang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap situasi. Framing dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk meningkatkan kesadaran publik tentang suatu isu, mempromosikan pandangan tertentu atau mengarahkan perhatian ke suatu masalah. Ada dua jenis framing yang berbeda: framing positif dan framing negatif.

Framing positif adalah framing yang menekankan aspek positif dari suatu situasi, misalnya dengan menggunakan kata-kata yang menarik dan menyenangkan. Framing positif dapat membantu meningkatkan kesadaran publik dan mempromosikan pandangan yang diyakini oleh para pembuat kebijakan. Contohnya, iklan olahraga yang menggunakan kata-kata seperti “memukau” dan “memukau” untuk menggambarkan atmosfer di lapangan dimaksudkan untuk meningkatkan minat orang terhadap olahraga tersebut.

Di sisi lain, framing negatif adalah framing yang menekankan aspek negatif dari suatu situasi, seperti menggunakan kata-kata yang menakutkan atau menggambarkan situasi sebagai ancaman bagi anggota masyarakat. Framing negatif dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang suatu masalah, tetapi juga dapat memicu ketidakpuasan dan polarisasi. Contohnya, media massa yang menggunakan kata-kata seperti “kelabu” dan “mematikan” untuk menggambarkan situasi di suatu negara dapat memicu rasa takut dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

Framing strategis adalah framing yang menggabungkan kedua jenis framing di atas. Framing strategis adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran publik dan mempromosikan pandangan tertentu. Framing strategis dapat menggabungkan framing positif dan negatif untuk menciptakan suasana yang menarik dan meningkatkan minat orang terhadap suatu masalah.

Contohnya, suatu kampanye video tentang kesehatan mental yang menggabungkan kata-kata yang menarik dan menyenangkan untuk menggambarkan pengalaman yang positif dan kata-kata yang menakutkan untuk menggambarkan pengalaman yang tidak menyenangkan. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah kesehatan mental dan mempromosikan pandangan bahwa masalah ini harus dianggap serius.

Dalam praktiknya, framing strategis memerlukan pemahaman yang mendalam tentang audiens yang dituju dan bagaimana mereka bereaksi terhadap berbagai gaya penuturan. Ini penting untuk memastikan bahwa framing strategis yang digunakan adalah relevan dengan audiens yang dituju dan memiliki dampak yang diharapkan.

Secara keseluruhan, framing adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran publik dan mempromosikan pandangan tertentu. Framing positif dan negatif masing-masing memiliki manfaatnya sendiri, tetapi framing strategis adalah cara yang lebih efektif untuk mencapai tujuan ini. Dengan memahami audiens yang dituju dan menggabungkan kedua jenis framing, pembuat kebijakan dapat menggunakan framing strategis untuk membuat kampanye yang efektif dan berdampak positif.

– Dengan menggunakan framing, seorang pembuat kebijakan atau komunikator dapat menghadirkan sebuah isu atau fenomena yang sebelumnya mungkin jarang didengar oleh publik, atau mendorong publik untuk berpikir tentang isu tertentu secara berbeda.

Pemaparan suatu fenomena atau kejadian yang disengaja disebut framing, yang merupakan proses menyusun sebuah isu atau topik dalam bentuk yang dapat dipahami dan dimengerti oleh audiens tertentu. Tujuan framing adalah menghadirkan sebuah isu atau fenomena yang sebelumnya mungkin jarang didengar oleh publik, atau mendorong publik untuk berpikir tentang isu tertentu secara berbeda.

Framing merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pembuat kebijakan dan komunikator untuk mengkomunikasikan informasi kepada audiens. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menentukan sudut pandang yang akan digunakan untuk menyampaikan informasi dan memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan yang diinginkan. Dengan menggunakan framing, pembuat kebijakan atau komunikator dapat menghadirkan sebuah isu atau fenomena yang sebelumnya mungkin jarang didengar oleh publik, atau mendorong publik untuk berpikir tentang isu tertentu secara berbeda.

Framing juga dapat digunakan untuk menentukan bagaimana isu dapat dikomunikasikan kepada audiens. Dengan menggunakan framing, pembuat kebijakan atau komunikator dapat memilih cara yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada audiens. Misalnya, jika seseorang ingin menyampaikan isu tentang lingkungan, mereka dapat menggunakan framing untuk menyoroti dampak buruk dari tindakan manusia terhadap lingkungan. Dengan demikian, audiens akan lebih mungkin mengingat isu tersebut dan berpikir tentang isu tersebut dengan cara yang berbeda.

Framing juga dapat digunakan untuk mengontrol makna yang tertanam dalam isu atau fenomena tertentu. Dengan menggunakan framing, pembuat kebijakan atau komunikator dapat memilih cara yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada audiens. Dengan menggunakan framing, pembuat kebijakan atau komunikator dapat memilih untuk menyoroti atau menyembunyikan beberapa aspek dari sebuah isu untuk mengendalikan makna yang tertanam dalam isu tersebut.

Framing juga dapat digunakan untuk menciptakan suatu situasi yang menguntungkan pembuat kebijakan atau komunikator. Dengan menggunakan framing, pembuat kebijakan atau komunikator dapat memilih cara yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada audiens dengan cara yang menguntungkan mereka. Misalnya, jika seseorang ingin menyampaikan isu tentang pajak, mereka dapat menggunakan framing untuk menyoroti dampak positif dari pajak terhadap ekonomi sehingga audiens lebih mungkin untuk mendukung kebijakan pajak.

Secara umum, framing merupakan cara yang efektif untuk mengkomunikasikan sebuah isu atau fenomena kepada audiens. Dengan menggunakan framing, pembuat kebijakan atau komunikator dapat menghadirkan sebuah isu atau fenomena yang sebelumnya mungkin jarang didengar oleh publik, atau mendorong publik untuk berpikir tentang isu tertentu secara berbeda. Hal ini dapat membantu pembuat kebijakan atau komunikator untuk mencapai tujuan komunikasi mereka dengan lebih efektif.