Menjelaskan Perkembangan Fisik Laki Laki Dan Perempuan

menjelaskan perkembangan fisik laki laki dan perempuan – Perkembangan fisik dari seorang anak menjadi dewasa adalah hal yang sangat penting dan menarik untuk dipelajari. Bagi para orang tua, guru, dan pelajar, memahami perkembangan fisik laki-laki dan perempuan adalah hal yang sangat penting agar dapat membantu mereka dalam memahami perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka.

Perkembangan fisik pada laki-laki dan perempuan dimulai sejak masa pubertas. Pubertas adalah masa dimana terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh. Pada laki-laki, pubertas dimulai pada usia sekitar 12-13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 16-17 tahun. Sedangkan pada perempuan, pubertas dimulai pada usia sekitar 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.

Salah satu perubahan yang terjadi pada laki-laki dan perempuan adalah pertumbuhan tinggi badan. Pada laki-laki, tinggi badan dapat meningkat hingga 30 cm selama masa pubertas. Sedangkan pada perempuan, tinggi badan dapat meningkat hingga 20 cm selama masa pubertas. Selain itu, perubahan yang terjadi pada tubuh laki-laki dan perempuan juga termasuk peningkatan massa otot, peningkatan massa tulang, dan peningkatan berat badan.

Pada laki-laki, perkembangan fisik ditandai dengan perubahan suara yang terjadi pada masa pubertas. Suara menjadi lebih berat dan serak karena adanya perubahan pada laring yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang dan tebal. Selain itu, pada laki-laki juga terjadi perubahan pada organ kelamin. Testis dan penis menjadi lebih besar dan bulu-bulu tumbuh di sekitar daerah kemaluan.

Sedangkan pada perempuan, perkembangan fisik ditandai dengan perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Pada masa pubertas, ovarium mulai memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan payudara tumbuh dan bulu kemaluan mulai tumbuh. Selain itu, pada perempuan juga terjadi perubahan pada siklus menstruasi yang menandakan bahwa mereka siap untuk hamil.

Perkembangan fisik pada laki-laki dan perempuan juga mempengaruhi psikologis mereka. Pada laki-laki, perubahan fisik yang terjadi menyebabkan mereka merasa lebih mandiri dan percaya diri. Sedangkan pada perempuan, perubahan fisik yang terjadi dapat menyebabkan mereka merasa tidak nyaman atau malu. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka.

Namun, perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan tidak selalu berjalan lancar. Ada beberapa masalah yang dapat terjadi selama masa pubertas, seperti gangguan pertumbuhan, gangguan hormonal, dan gangguan pada organ reproduksi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak mereka dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Dalam kesimpulannya, perkembangan fisik laki-laki dan perempuan adalah hal yang sangat penting untuk dipahami. Pada masa pubertas, terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh. Perubahan fisik yang terjadi pada laki-laki dan perempuan termasuk peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Selain itu, pada laki-laki juga terjadi perubahan suara dan organ kelamin, sedangkan pada perempuan terjadi perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi psikologis mereka, sehingga perlu diperhatikan oleh orang tua dan guru.

Penjelasan: menjelaskan perkembangan fisik laki laki dan perempuan

1. Perkembangan fisik pada laki-laki dan perempuan dimulai pada masa pubertas.

Perkembangan fisik pada laki-laki dan perempuan dimulai pada masa pubertas ketika terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh. Pada masa pubertas, hormon seks seperti testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan mulai diproduksi oleh kelenjar endokrin. Produksi hormon seks ini menyebabkan perubahan pada tubuh dan mempengaruhi psikologis laki-laki dan perempuan.

Pada laki-laki, pubertas dimulai pada usia sekitar 12-13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 16-17 tahun. Sedangkan pada perempuan, pubertas dimulai pada usia sekitar 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam produksi hormon seks pada laki-laki dan perempuan.

Selama masa pubertas, tubuh laki-laki mengalami perubahan fisik seperti peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Peningkatan tinggi badan pada laki-laki dapat mencapai hingga 30 cm selama masa pubertas. Selain itu, laki-laki juga mengalami perubahan pada organ kelamin seperti testis dan penis yang menjadi lebih besar. Perubahan suara juga terjadi pada laki-laki karena ada perubahan pada laring yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang dan tebal.

Sedangkan pada perempuan, perubahan fisik ditandai dengan perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Pada masa pubertas, ovarium mulai memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan payudara tumbuh dan bulu kemaluan mulai tumbuh. Selain itu, perempuan juga mengalami perubahan pada siklus menstruasi yang menandakan bahwa mereka siap untuk hamil.

Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan pada masa pubertas juga dapat mempengaruhi psikologis mereka. Pada laki-laki, perubahan fisik yang terjadi menyebabkan mereka merasa lebih mandiri dan percaya diri. Sedangkan pada perempuan, perubahan fisik yang terjadi dapat menyebabkan mereka merasa tidak nyaman atau malu. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka.

Dalam kesimpulannya, pubertas adalah masa dimana terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh laki-laki dan perempuan. Perubahan fisik yang terjadi pada laki-laki dan perempuan termasuk peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Selain itu, pada laki-laki juga terjadi perubahan suara dan organ kelamin, sedangkan pada perempuan terjadi perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi psikologis mereka, sehingga perlu diperhatikan oleh orang tua dan guru.

2. Pada laki-laki, pubertas dimulai pada usia sekitar 12-13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 16-17 tahun.

Poin kedua dari tema ‘menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan’ adalah bahwa pubertas pada laki-laki dimulai pada usia sekitar 12-13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 16-17 tahun. Pubertas pada laki-laki ditandai dengan perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh.

Pada saat pubertas, laki-laki mengalami peningkatan produksi hormon testosteron yang menghasilkan banyak efek pada tubuh mereka. Salah satu efek yang paling terlihat adalah peningkatan pertumbuhan dan perkembangan organ kelamin. Testis dan penis menjadi lebih besar dan bulu-bulu tumbuh di sekitar daerah kemaluan.

Selain itu, laki-laki juga mengalami peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Peningkatan ini terjadi karena adanya perubahan pada hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari.

Selama masa pubertas, laki-laki juga mengalami perubahan pada suara mereka. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada laring yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang dan tebal. Suara menjadi lebih berat dan serak, dan dalam beberapa kasus, suara bisa berubah menjadi sangat tinggi atau rendah.

Perubahan fisik pada laki-laki selama masa pubertas juga dapat mempengaruhi psikologis mereka. Laki-laki biasanya merasa lebih mandiri dan percaya diri selama masa pubertas, terutama ketika mereka melihat perubahan positif pada tubuh mereka. Namun, pada beberapa kasus, mereka juga dapat merasa tidak nyaman atau malu dengan perubahan fisik yang terjadi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada anak laki-laki mereka selama masa pubertas. Mereka harus memberikan dukungan dan pengertian untuk membantu anak laki-laki merasa nyaman dengan perubahan fisik yang terjadi dan memahami bahwa perubahan fisik ini adalah hal yang normal dalam proses perkembangan tubuh.

3. Pada perempuan, pubertas dimulai pada usia sekitar 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.

Perkembangan fisik pada laki-laki dan perempuan dimulai pada masa pubertas, dimana terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh. Pada laki-laki, masa pubertas dimulai pada usia sekitar 12-13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 16-17 tahun. Sedangkan pada perempuan, masa pubertas dimulai pada usia sekitar 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.

Pada perempuan, masa pubertas dimulai lebih awal daripada laki-laki karena tubuh perempuan membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencapai kematangan seksual. Selain itu, pubertas pada perempuan juga dimulai lebih awal karena adanya pengaruh hormonal yang berbeda. Pada masa pubertas, ovarium perempuan mulai memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh.

Perubahan fisik pada perempuan termasuk pertumbuhan payudara, tumbuhnya bulu kemaluan, dan pertumbuhan rambut di ketiak. Selain itu, pada perempuan juga terjadi perubahan pada organ reproduksi, dimana rahim mulai tumbuh dan terjadi peningkatan produksi lendir vagina. Pada akhir masa pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, yang menandakan bahwa mereka siap untuk hamil.

Pubertas pada perempuan juga dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti genetik, gizi, kesehatan, dan lingkungan. Misalnya, anak perempuan yang memiliki gizi buruk atau sering sakit dapat mengalami pubertas lebih lambat. Sebaliknya, anak perempuan yang makanan bergizi dan hidup dalam lingkungan yang sehat dapat mengalami pubertas lebih awal.

Untuk itu, penting bagi orang tua dan guru untuk memahami perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan selama masa pubertas. Hal ini dapat membantu mereka dalam memberikan dukungan dan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologis anak perempuan.

4. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan termasuk peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan.

Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan selama masa pubertas termasuk peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Peningkatan tinggi badan pada laki-laki dapat meningkat hingga 30 cm selama masa pubertas, sedangkan pada perempuan dapat meningkat hingga 20 cm selama masa pubertas. Peningkatan tinggi badan ini terjadi karena pertumbuhan tulang panjang pada tubuh yang disebabkan oleh hormon pertumbuhan.

Selain tinggi badan, laki-laki dan perempuan juga mengalami peningkatan massa otot dan massa tulang yang merupakan hasil dari peningkatan produksi hormon testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Hormon-hormon tersebut memicu pertumbuhan otot dan tulang pada tubuh yang membantu dalam membangun kekuatan dan daya tahan tubuh.

Selain itu, selama masa pubertas, laki-laki dan perempuan juga mengalami peningkatan berat badan. Pada laki-laki, peningkatan berat badan terjadi karena peningkatan massa otot dan tulang, sedangkan pada perempuan peningkatan berat badan terjadi karena peningkatan lemak tubuh di sekitar payudara, pinggul, dan paha.

Perubahan fisik ini adalah hal yang normal dan alami terjadi pada laki-laki dan perempuan selama masa pubertas. Namun, perubahan fisik seperti peningkatan berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas. Oleh karena itu, penting bagi laki-laki dan perempuan untuk menjaga pola makan yang sehat dan olahraga secara teratur untuk mengontrol berat badan mereka dan menjaga kesehatan tubuh mereka.

5. Pada laki-laki, perubahan fisik ditandai dengan perubahan suara dan organ kelamin yang menjadi lebih besar.

Pada laki-laki, perkembangan fisik ditandai dengan perubahan pada suara dan organ kelamin. Pada masa pubertas, laki-laki mengalami perubahan pada laring yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang dan tebal. Hal ini menyebabkan perubahan suara yang menjadi lebih berat dan serak. Selain itu, pada masa pubertas, testis dan penis laki-laki juga mengalami pertumbuhan dan menjadi lebih besar. Selain itu, bulu-bulu kemaluan juga mulai tumbuh di sekitar area kemaluan. Perubahan ini terjadi karena adanya peningkatan hormone androgen pada tubuh laki-laki yang menyebabkan pertumbuhan organ genitalia dan bulu kemaluan. Perubahan fisik ini merupakan bagian dari proses alami dalam perkembangan tubuh laki-laki yang menuju kedewasaan dan kematangan seksual. Penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan pendidikan seksual yang tepat dan memadai pada laki-laki, agar mereka dapat memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka dan memahami cara menjaga kesehatan organ genitalia mereka.

6. Pada perempuan, perubahan fisik ditandai dengan perubahan pada organ reproduksi dan payudara.

Pada perempuan, perubahan fisik yang terjadi selama masa pubertas ditandai dengan perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Pada usia sekitar 9-10 tahun, ovarium mulai memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan pertumbuhan payudara. Payudara perempuan menjadi lebih besar dan bulu kemaluan mulai tumbuh. Selain itu, perubahan ini juga menandakan bahwa perempuan telah siap untuk hamil.

Perubahan pada organ reproduksi perempuan juga meliputi pertumbuhan rahim dan vagina. Rahim perempuan menjadi lebih besar dan mampu menampung janin untuk kemudian melahirkan. Sedangkan vagina perempuan menjadi lebih elastis dan memungkinkan terjadinya hubungan seksual atau penetrasi.

Perubahan fisik pada organ reproduksi dan payudara pada perempuan sangat penting untuk diperhatikan. Perempuan harus memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka dan bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi mereka. Orang tua dan guru juga harus memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan agar perempuan dapat menghadapi perubahan ini dengan baik.

Namun, perubahan pada organ reproduksi perempuan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti infeksi, kanker, atau gangguan menstruasi. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi masalah pada organ reproduksi atau payudara.

Dalam kesimpulannya, perubahan fisik pada perempuan selama masa pubertas ditandai dengan perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Hormon estrogen yang diproduksi ovarium menyebabkan pertumbuhan payudara dan bulu kemaluan. Perubahan ini juga menandakan bahwa perempuan telah siap untuk hamil. Perubahan pada organ reproduksi perempuan sangat penting untuk diperhatikan agar dapat menjaga kesehatan reproduksi. Perempuan harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi masalah pada organ reproduksi atau payudara.

7. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi psikologis mereka.

Poin ke-7 dari tema “menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan” adalah “perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi psikologis mereka”. Ketika anak memasuki masa pubertas, perubahan fisik yang terjadi dapat mempengaruhi psikologis mereka. Pada laki-laki, perubahan fisik yang terjadi dapat membuat mereka merasa lebih mandiri, percaya diri dan ingin mengeksplorasi lebih banyak hal. Namun, di sisi lain, perubahan fisik seperti jerawat dan perubahan suara dapat membuat mereka merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri.

Sedangkan pada perempuan, perubahan fisik yang terjadi dapat menyebabkan rasa tidak percaya diri dan malu. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan pada tubuh mereka, seperti pertumbuhan payudara dan bulu kemaluan. Selain itu, perubahan pada siklus menstruasi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Penting bagi orang tua, guru, dan pendidik untuk memahami bahwa perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Orang tua dan guru harus memberikan dukungan pada anak-anak selama masa pubertas, seperti memberikan informasi yang benar mengenai perubahan fisik yang terjadi, mendengarkan keluhan dan kekhawatiran mereka, serta memberikan dorongan dan pujian yang positif pada anak-anak selama masa pubertas.

Selain itu, perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan juga dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Pada masa pubertas, anak-anak dapat lebih tertarik pada hubungan sosial dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman sebaya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk memantau interaksi sosial anak-anak mereka dan memberikan panduan yang benar untuk membantu mereka membangun hubungan yang sehat dan positif.

Dalam kesimpulannya, perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Orang tua dan guru harus memberikan dukungan pada anak-anak selama masa pubertas, seperti memberikan informasi yang benar mengenai perubahan fisik yang terjadi, mendengarkan keluhan dan kekhawatiran mereka, serta memberikan dorongan dan pujian yang positif pada anak-anak selama masa pubertas. Selain itu, perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan juga dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain, sehingga penting bagi orang tua dan guru untuk memantau interaksi sosial anak-anak mereka dan memberikan panduan yang benar untuk membantu mereka membangun hubungan yang sehat dan positif.

8. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mengalami masalah seperti gangguan pertumbuhan, gangguan hormonal, dan gangguan pada organ reproduksi.

Perkembangan fisik laki-laki dan perempuan selama masa pubertas dapat mengalami masalah seperti gangguan pertumbuhan, gangguan hormonal, dan gangguan pada organ reproduksi. Masalah ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan psikologis anak, serta mempengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan.

Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan dapat disebabkan oleh kekurangan hormon pertumbuhan atau masalah pada kelenjar tiroid. Kondisi ini dapat mempengaruhi tinggi badan dan berat badan anak, serta dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, gangguan hormonal juga dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan selama masa pubertas. Pada laki-laki, gangguan hormonal dapat menyebabkan penurunan produksi hormon testosteron, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otot dan kemampuan reproduksi. Pada perempuan, gangguan hormonal dapat menyebabkan masalah pada siklus menstruasi, yang dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan.

Gangguan pada organ reproduksi juga dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan selama masa pubertas. Pada laki-laki, gangguan pada organ reproduksi dapat menyebabkan masalah pada testis atau penis, yang dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi. Pada perempuan, gangguan pada organ reproduksi dapat menyebabkan masalah pada ovarium atau rahim, yang dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan guru untuk memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak mereka selama masa pubertas, dan memberikan perhatian khusus jika ada tanda-tanda masalah seperti pertumbuhan yang lambat, masalah hormonal, atau masalah pada organ reproduksi. Dengan melakukan tindakan yang tepat, anak-anak dapat mendapatkan perawatan yang dibutuhkan untuk memastikan perkembangan fisik dan psikologis yang sehat.

9. Penting bagi orang tua dan guru untuk memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak mereka dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Perkembangan fisik pada laki-laki dan perempuan dimulai pada masa pubertas, dimana terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh. Pada laki-laki, pubertas dimulai pada usia sekitar 12-13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 16-17 tahun. Sedangkan pada perempuan, pubertas dimulai pada usia sekitar 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.

Perubahan fisik yang terjadi pada laki-laki dan perempuan termasuk peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Pada laki-laki, perubahan fisik ditandai dengan perubahan suara dan organ kelamin yang menjadi lebih besar. Suara menjadi lebih berat dan serak karena adanya perubahan pada laring yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang dan tebal. Selain itu, pada laki-laki juga terjadi perubahan pada organ kelamin. Testis dan penis menjadi lebih besar dan bulu-bulu tumbuh di sekitar daerah kemaluan.

Sedangkan pada perempuan, perubahan fisik ditandai dengan perubahan pada organ reproduksi dan payudara. Pada masa pubertas, ovarium mulai memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan payudara tumbuh dan bulu kemaluan mulai tumbuh. Selain itu, pada perempuan juga terjadi perubahan pada siklus menstruasi yang menandakan bahwa mereka siap untuk hamil.

Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi psikologis mereka. Pada laki-laki, perubahan fisik yang terjadi menyebabkan mereka merasa lebih mandiri dan percaya diri. Sedangkan pada perempuan, perubahan fisik yang terjadi dapat menyebabkan mereka merasa tidak nyaman atau malu. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental mereka.

Namun, perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan tidak selalu berjalan lancar. Ada beberapa masalah yang dapat terjadi selama masa pubertas, seperti gangguan pertumbuhan, gangguan hormonal, dan gangguan pada organ reproduksi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan guru untuk memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak mereka dan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Dukungan tersebut dapat berupa memberikan informasi yang akurat, mendengarkan dan memahami perasaan mereka, serta membimbing mereka dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Dalam kesimpulannya, perkembangan fisik laki-laki dan perempuan adalah hal yang sangat penting untuk dipahami. Pada masa pubertas, terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan perubahan fisik pada tubuh. Perubahan fisik yang terjadi pada laki-laki dan perempuan termasuk peningkatan tinggi badan, massa otot, massa tulang, dan berat badan. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan dapat mempengaruhi psikologis mereka, sehingga perlu diperhatikan oleh orang tua dan guru. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan guru untuk memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak mereka dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.