Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut Dengan Kerajaan Maritim

mengapa kerajaan sriwijaya disebut dengan kerajaan maritim –

Mengapa Kerajaan Sriwijaya disebut dengan Kerajaan Maritim? Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Nusantara. Nama kerajaan ini berasal dari nama sungai Palembang, yaitu Sungai Sriwijaya. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-7 dan menyebar ke daerah-daerah di sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka.

Kerajaan Sriwijaya disebut dengan Kerajaan Maritim karena jalur laut merupakan cara utama untuk berkomunikasi dan mengembangkan hubungan dagang dengan daerah lain. Kerajaan ini juga menjadi pusat perdagangan antara India dan Tiongkok. Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang paling berpengaruh di Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan maritim karena kemampuan mereka untuk mengontrol jalur laut di sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka. Hal ini memungkinkan kerajaan untuk mengontrol dan mengatur arus lalu lintas di jalur laut tersebut. Mereka juga dapat mengatur tarif pajak yang berlaku untuk para pedagang yang melintasi jalur laut tersebut.

Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan maritim karena kemampuan mereka dalam membangun jalur perdagangan dengan berbagai negara di Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya memiliki hubungan dagang dengan negara-negara di sekitar seperti China, Vietnam, Thailand dan Myanmar. Jalur perdagangan ini menjadi jalur perdagangan penting yang menghubungkan Asia Tenggara dengan India dan Tiongkok.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki sebuat armada laut yang luar biasa. Mereka memiliki kapal-kapal berukuran besar yang dapat membawa ribuan orang dan banyak barang. Armada ini juga digunakan untuk mengendalikan wilayah laut di sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka.

Kerajaan Sriwijaya juga mengembangkan kebudayaan maritim dan pelayaran melalui gerakan kelautan yang disebut dengan ‘Sriwijaya Laut’. Gerakan ini mencakup perjalanan kelautan dan pelayaran di sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka. Hal ini menjadi sebuah faktor penting yang membuat kerajaan ini disebut sebagai kerajaan maritim.

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh di Asia Tenggara. Mereka dikenal sebagai kerajaan maritim karena kemampuannya dalam membangun jalur laut, membangun armada laut, serta mengembangkan kebudayaan maritim dan pelayaran melalui gerakan kelautan yang disebut dengan ‘Sriwijaya Laut’. Hal ini menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh di Asia Tenggara.

Penjelasan Lengkap: mengapa kerajaan sriwijaya disebut dengan kerajaan maritim

1. Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Nusantara.

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang pernah ada di Nusantara. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-7 dan memiliki berbagai cabang di seluruh Nusantara. Kerajaan ini terkenal karena kekuatan militer dan ekonomi yang luar biasa. Mereka juga memiliki pengaruh yang luas di Asia Tenggara, India, dan China.

Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena sebagian besar jalur perdagangan mereka berada di laut. Jalur ini menghubungkan Sriwijaya dengan berbagai negara di sekitar wilayah Asia Tenggara. Dengan bantuan pelayaran, kerajaan ini dapat mengirimkan barang-barang dan jasa ke berbagai tempat di Asia Tenggara untuk meningkatkan ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya.

Kerajaan Sriwijaya juga banyak memiliki pelabuhan dan tempat-tempat perdagangan yang memungkinkan mereka untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara di sekitarnya. Pelabuhan-pelabuhan ini juga menjadi tempat tinggal bagi ribuan orang yang berasal dari berbagai daerah di Asia Tenggara. Selain itu, pelayaran dari kerajaan ini juga memungkinkan mereka untuk bertukar informasi dan budaya dengan berbagai negara di sekitarnya.

Selain itu, kerajaan Sriwijaya juga mengembangkan kemampuan maritim mereka dengan menciptakan senjata-senjata maritim yang lebih canggih. Mereka juga membangun sejumlah kapal berukuran besar yang dapat mengirimkan barang-barang dan jasa ke berbagai tempat di sekitarnya.

Kerajaan Sriwijaya telah lama menjadi bagian penting dari sejarah maritim Asia Tenggara. Mereka adalah salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh di wilayah ini dan memberikan dampak besar bagi pembangunan ekonomi dan budaya di sekitarnya. Hal inilah yang menyebabkan kerajaan ini disebut sebagai kerajaan maritim.

2. Jalur laut merupakan cara utama untuk berkomunikasi dan mengembangkan hubungan dagang dengan daerah lain.

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7. Kerajaan ini didirikan di Pulau Sumatera, dan dikenal luas sebagai kerajaan maritim karena kemampuannya untuk mengendalikan komunikasi dan hubungan dagang melalui jalur laut.

Jalur laut memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan Kerajaan Sriwijaya. Jalan laut merupakan cara utama untuk berkomunikasi dan mengembangkan hubungan dagang dengan daerah lain. Dengan menggunakan jalur laut, Kerajaan Sriwijaya dapat mengirim barang, manusia, dan informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan mudah.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki armada laut yang kuat untuk melindungi wilayahnya dari serangan musuh. Armada laut tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan lalu lintas dan melakukan ekspansi. Kerajaan Sriwijaya juga menggunakan kemampuan armadanya untuk mengendalikan dan mengatur hubungan dagang dengan daerah lain.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki pelabuhan yang sangat kuat. Pelabuhan ini merupakan tempat tinggal para pedagang dari berbagai daerah. Pelabuhan ini juga berfungsi sebagai pusat perdagangan, yang memungkinkan pedagang untuk bertemu dan berdagang antar wilayah. Di samping itu, pelabuhan juga memungkinkan kerajaan untuk mengontrol dan mengatur aliran barang dan informasi dari daerah lain.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki hubungan dagang dengan daerah lain melalui jalur laut. Mereka berdagang dengan daerah seperti India, Tiongkok, dan Arab. Mereka juga berdagang dengan wilayah di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaka, Siam, dan Brunei. Melalui hubungan dagang ini, Kerajaan Sriwijaya dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran wilayahnya.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kerjasama dengan para pedagang laut untuk meningkatkan jalur perdagangan laut mereka. Para pedagang laut ini membawa berbagai jenis barang ke wilayah Sriwijaya, termasuk hasil bumi, makanan, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk pembangunan.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki hubungan diplomatik dengan daerah lain. Mereka berusaha untuk membangun hubungan baik dengan negara-negara di sekitarnya, seperti Siam, Malaya, dan Tiongkok. Mereka juga membuka jalur diplomatik dengan Jepang, India, dan beberapa negara lain.

Dengan semua ini, dapat dikatakan bahwa jalur laut memainkan peran penting dalam pembangunan dan kemajuan Kerajaan Sriwijaya. Jalur laut dianggap sebagai cara utama untuk berkomunikasi dan mengembangkan hubungan dagang dengan daerah lain, sehingga menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim.

3. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan antara India dan Tiongkok.

Kerajaan Sriwijaya terletak di lepas pantai Sumatera, yang memungkinkan mereka menjadi salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Timur. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan penting antara India dan Tiongkok dengan menggunakan jalur laut yang mereka kendalikan. Hal ini penting karena jalur laut ini merupakan jalur perdagangan utama antara benua Asia dan benua Afrika. Kerajaan Sriwijaya memiliki keuntungan strategis lainnya yang berasal dari lokasinya yang dekat dengan kerajaan-kerajaan maritim lainnya di Asia Tenggara, seperti Srivijaya dan Jawa.

Kerajaan Sriwijaya sangat menguntungkan dari segi perdagangan, karena mereka dapat mengkonsolidasikan sebagian besar jalur laut yang tersedia. Mereka mengkontrol jalur laut yang menghubungkan India dan Tiongkok, memungkinkan mereka untuk mengontrol perdagangan antara kedua negara. Selain itu, Sriwijaya juga mengkontrol jalur laut yang menghubungkan India dengan Arab Saudi dan jalur laut yang menghubungkan India dengan Afrika. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengendalikan arus perdagangan antara India dan para pembeli di kawasan lain.

Kerajaan Sriwijaya juga mengendalikan jalur perdagangan maritim yang terkenal, yaitu jalur laut dari India ke Tiongkok, yang disebut juga sebagai Jalan Samudera. Jalur ini menghubungkan India ke Tiongkok melalui perairan di Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Laut Cina Timur. Selain itu, jalur ini juga menghubungkan Tiongkok ke Afrika barat. Melalui jalur ini, Sriwijaya memiliki akses ke berbagai produk yang dibutuhkan oleh para pembeli di India dan Tiongkok.

Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan penting antara India dan Tiongkok karena mereka mengkontrol jalur laut yang menghubungkan kedua negara. Selain itu, mereka juga mengkontrol jalur laut yang menghubungkan India dengan Arab Saudi dan jalur laut yang menghubungkan India dengan Afrika. Dengan adanya jalur laut yang mereka kontrol, kerajaan Sriwijaya dapat mengendalikan arus perdagangan antara India dan Tiongkok. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan banyak manfaat ekonomi dari kegiatan perdagangan yang mereka lakukan.

4. Kerajaan Sriwijaya dapat mengontrol dan mengatur arus lalu lintas di jalur laut sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka.

Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena kemampuan mereka untuk mengontrol dan mengatur arus lalu lintas di jalur laut sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka.

Kerajaan Sriwijaya memiliki keunggulan dalam hal navigasi dan pengetahuan tentang lautan. Mereka menggunakan sistem navigasi tradisional yang dikenal sebagai ‘lintasan laut’. Ini adalah sistem navigasi yang menggunakan bintang sebagai rujukan untuk menentukan arah, yang digunakan oleh para pelaut untuk menemukan jalur laut yang aman dan terjamin. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengontrol lalu lintas di daerah tersebut dan memastikan bahwa lalu lintas di jalur laut berjalan dengan lancar.

Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur kapal laut yang berlayar di jalur laut tersebut. Mereka memiliki kekuatan militer yang kuat dan dapat memonitor lalu lintas di jalur laut sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengatur tarif untuk kapal-kapal yang berlayar di jalur laut tersebut.

Kerajaan Sriwijaya juga dapat mengontrol perdagangan laut di jalur laut tersebut. Mereka dapat memonitor dan mengawasi kegiatan perdagangan antar negara yang berlangsung di jalur laut tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengatur dan mengontrol arus masuk dan keluar barang dari daerah tersebut.

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh di Kepulauan Nusantara. Mereka memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur arus lalu lintas di jalur laut sekitar Laut Jawa dan Selat Malaka, yang memungkinkan mereka untuk memonitor dan mengatur perdagangan antar negara. Kemampuan ini membuat mereka menjadi salah satu kerajaan maritim paling berpengaruh di wilayah tersebut.

5. Kerajaan Sriwijaya memiliki hubungan dagang dengan berbagai negara di Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan yang berdiri di wilayah Asia Tenggara selama abad ke-7 hingga abad ke-13. Kerajaan ini dikenal sebagai Kerajaan Maritim karena kemampuannya dalam menguasai lautan, baik melalui hubungan dagang maupun kekuatan militernya. Kerajaan Sriwijaya telah berperan penting dalam mempengaruhi perkembangan politik, agama, budaya, dan ekonomi di wilayah Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena memiliki sejumlah keunggulan maritim yang luar biasa. Pertama, kerajaan ini memiliki teknologi navigasi yang canggih. Selain itu, mereka juga mampu mengendalikan ratusan kapal dan membuat rute pelayaran yang aman melalui lautan. Kedua, kerajaan ini memiliki kekuatan militer yang kuat. Mereka dapat membangun dan mempertahankan kekuasaan mereka di lautan dengan menggunakan pasukan bersenjata dan kekuatan angkatan laut. Ketiga, kerajaan ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan batasan wilayahnya. Mereka dapat mengendalikan wilayah lautan, sehingga menghalangi lawan-lawan mereka untuk melakukan serangan.

Keempat, kerajaan ini memiliki kemampuan untuk mengontrol perdagangan laut. Mereka dapat mengatur jalur pelayaran, tarif perdagangan, dan perjanjian dagang. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengendalikan arus komoditi, kekayaan, dan informasi di wilayah Asia Tenggara. Kelima, kerajaan ini memiliki hubungan dagang dengan berbagai negara di Asia Tenggara. Hubungan dagang ini mencakup perdagangan komoditi, seperti rempah-rempah, pakaian, dan logam, serta perdagangan informasi dan budaya. Mereka juga mampu mengontrol arus barang dagangan, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan dagang.

Kerajaan Sriwijaya berada di jalur lintas samudera dan menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara. Ini adalah kerajaan yang kuat dan kaya yang memiliki kemampuan maritim yang luar biasa. Kekuatan militer dan kemampuan navigasi mereka membuat mereka mampu menguasai lautan dan mengontrol perdagangan di wilayah Asia Tenggara. Hubungan dagang yang mereka miliki dengan berbagai negara di Asia Tenggara juga memberikan keuntungan bagi mereka. Hal ini menyebabkan kerajaan ini disebut sebagai Kerajaan Maritim.

6. Kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang luar biasa.

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan paling berpengaruh di Nusantara pada abad ke-7 sampai ke-14. Kerajaan ini terkenal karena keterlibatannya dalam budaya dan perdagangan maritim. Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim karena kekuatan maritimnya yang luar biasa.

Kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang luar biasa. Armada ini terdiri dari berbagai jenis kapal, mulai dari kapal perang hingga kapal dagang. Kapal-kapal ini dibangun dengan baik dan didukung oleh teknologi yang canggih untuk memastikan kemampuan navigasi yang superior. Kapal-kapal tersebut digunakan untuk berlayar ke berbagai tempat di seluruh Nusantara untuk tujuan perdagangan, eksplorasi, dan penyebaran agama dan budaya.

Kerajaan Sriwijaya juga menyebarkan kekuatan maritimnya dengan menciptakan jaringan cabang di seluruh Nusantara. Jaringan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kerajaan memiliki akses ke sumber daya penting, seperti logam mulia, rempah-rempah, dan barang-barang lainnya, serta menyebarkan kebudayaan dan agama.

Selain itu, armada laut Kerajaan Sriwijaya juga memainkan peran penting dalam perang. Kerajaan aktif melakukan perang melawan kerajaan lain di seluruh Nusantara. Kerajaan Sriwijaya memiliki kapal-kapal perang yang kuat yang dapat digunakan untuk memerangi musuh dan mempertahankan wilayahnya.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan lalu lintas laut di seluruh Nusantara. Armada laut Kerajaan Sriwijaya membantu mengawasi lalu lintas laut di seluruh Nusantara dan membuatnya aman bagi para pelaut.

Kerajaan Sriwijaya merupakan contoh yang menarik dari kekuatan maritim. Armada laut yang luar biasa ini memungkinkan kerajaan untuk berdagang dengan negara lain, menyebarkan kebudayaan dan agama, bertempur melawan lawan-lawannya, dan mengendalikan lalu lintas laut di seluruh Nusantara. Jadi, tidak mengherankan jika Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim.

7. Kerajaan Sriwijaya berkembang melalui gerakan kelautan yang disebut dengan ‘Sriwijaya Laut’.

Kerajaan Sriwijaya disebut dengan kerajaan maritim karena keberadaan lautan yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kerajaan tersebut. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang mengontrol wilayah di pantai utara Sumatera dan Jawa. Kesuksesan Kerajaan Sriwijaya berkembang melalui gerakan kelautan yang disebut dengan ‘Sriwijaya Laut’. Gerakan ini merupakan pergerakan kelautan rutin yang dilakukan oleh para pemimpin Kerajaan Sriwijaya untuk mengatur perdagangan dan hubungan diplomasi dengan negara-negara lain.

Gerakan kelautan ini dimulai dengan para pemimpin Kerajaan Sriwijaya yang meninggalkan wilayah perairan di pantai utara Sumatera dan mengarah ke lepas pantai Semenanjung Malaya, Filipina, Pulau Cina Selatan, dan bahkan ke Jepang. Para pemimpin Kerajaan Sriwijaya juga bergerak ke selatan dan mengarah ke Samudera Hindia. Mereka mencapai India, Arab, Mesir dan Afrika. Mereka mencapai tujuan-tujuan mereka dengan menggunakan kapal-kapal yang mereka gunakan untuk mengarungi lautan dan mengadakan perdagangan dengan negara-negara lain.

Kerajaan Sriwijaya banyak menguasai wilayah laut di sekitar Semenanjung Malaya dan Sumatera. Perdagangan laut dengan negara-negara lain menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Sriwijaya. Dengan gerakan kelautan mereka, para pemimpin Kerajaan Sriwijaya mengembangkan jaringan perdagangan internasional yang menguntungkan. Mereka menukar berbagai macam produk dengan berbagai macam mata uang yang berbeda.

Kerajaan Sriwijaya juga mengembangkan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Pada abad ke-7 hingga ke-13, para pemimpin Kerajaan Sriwijaya berinteraksi dengan raja-raja di Jepang, Tiongkok, India, dan Arab. Mereka menjalin hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara tersebut dan bekerjasama dalam berbagai hal.

Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara. Keberadaan lautan yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Sriwijaya memberikan kesempatan bagi para pemimpinnya untuk mengembangkan jaringan perdagangan dan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Gerakan kelautan yang disebut dengan ‘Sriwijaya Laut’ merupakan salah satu faktor yang memungkinkan Kerajaan Sriwijaya untuk berkembang dan menjadi kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara.

8. Kerajaan Sriwijaya membangun kebudayaan maritim dan pelayaran melalui gerakan kelautan.

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berdiri sejak abad ke-7 hingga abad ke-14 Masehi di wilayah sekarang Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Pada periode ini, kerajaan ini menjadi salah satu negara maritim terbesar di Asia Tenggara dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan budaya maritim dan pelayaran.

Pada abad ke-7, Sriwijaya berhasil membangun sebuah sistem maritim yang diperluas. Kerajaan ini menjangkau berbagai wilayah laut di Asia Tenggara. Pada masa keemasannya, kerajaan ini berdiri di tengah-tengah jalur perdagangan internasional yang meliputi India, China, dan Jepang. Ini memungkinkan kerajaan ini untuk mengontrol sebagian besar lalu lintas laut di Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya membangun kebudayaan maritim dan pelayaran melalui gerakan kelautan. Dalam mengembangkan kebudayaan maritim, kerajaan ini membangun dan mengoperasikan armada dan perahu untuk melayari dan menjelajahi lautan. Kerajaan juga mengirim kapal-kapal mereka ke berbagai wilayah laut untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan laut, jalur perdagangan, dan wilayah-wilayah baru yang belum diketahui.

Kerajaan Sriwijaya juga mempromosikan pelayaran melalui pengembangan pelabuhan-pelabuhan dan tempat-tempat penampungan kapal. Ini memungkinkan armada kerajaan untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan ini ketika mereka berlayar. Pelabuhan-pelabuhan ini juga menyediakan penginapan dan jasa-jasa lain bagi para pelaut.

Selain itu, Sriwijaya juga membangun sistem navigasi yang canggih untuk mendukung pelayaran. Sistem navigasi ini menggunakan kompas magnetik, bintang-bintang, dan cara-cara lain untuk membantu para pelaut menentukan arah mereka. Sistem ini menyebabkan navigasi di lautan di Asia Tenggara menjadi lebih mudah dan aman.

Kerajaan Sriwijaya juga mempromosikan perdagangan laut melalui gerakan kelautan. Armada kerajaan ini menjangkau berbagai wilayah laut, termasuk India, China, dan Jepang, untuk menukarkan barang-barang dan informasi. Ini memungkinkan Sriwijaya menjadi salah satu pusat perdagangan laut utama di Asia Tenggara.

Kerajaan Sriwijaya juga banyak berkontribusi dalam pengembangan perikanan di Asia Tenggara. Para pelaut kerajaan ini mengembangkan metode-metode baru untuk menangkap ikan dan mengatur perdagangan ikan, yang membantu meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat pendukungnya.

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kontribusi yang penting dalam bidang teknologi maritim. Para pelaut kerajaan ini telah mengembangkan berbagai alat dan mesin untuk membantu mereka dalam pelayaran. Ini termasuk kompas, trampel, dan alat-alat navigasi lainnya.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa kerajaan Sriwijaya memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mengembangkan kebudayaan maritim dan pelayaran melalui gerakan kelautan. Ini memungkinkan kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara dan membantu meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.