Jelaskan Yang Dimaksud Kegiatan Ekstraktif

jelaskan yang dimaksud kegiatan ekstraktif –

Kegiatan ekstraktif adalah proses untuk mengekstrak suatu bahan dari sumber alam. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan oleh masyarakat. Proses ini umumnya dilakukan dengan cara memanfaatkan alam sebagai sumber bahan baku. Kegiatan ekstraktif bisa meliputi pertambangan, eksplorasi minyak dan gas, pemanenan hutan, dan budidaya ikan.

Pertambangan adalah kegiatan ekstraktif yang paling umum. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengekstrak bahan-bahan seperti batu bara, mineral, dan logam. Proses ini umumnya menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai langkah untuk memastikan prosesnya berjalan aman dan efisien.

Eksplorasi minyak dan gas juga termasuk kegiatan ekstraktif. Proses ini biasanya dilakukan untuk mengekstrak minyak dan gas dari lapisan-lapisan bawah tanah. Kegiatan ini bisa menghasilkan banyak uang dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Namun, prosesnya juga berisiko merusak lingkungan. Oleh karena itu, eksplorasi ini juga harus dilakukan dengan aman dan hati-hati.

Pemanenan hutan juga termasuk kegiatan ekstraktif. Ini merupakan proses untuk mengekstrak bahan-bahan dari hutan seperti kayu, daun, dan bahan-bahan lainnya. Proses ini bisa menghasilkan banyak uang untuk masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Namun, prosesnya juga dapat merusak habitat satwa dan mengurangi keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, pemanenan hutan harus dilakukan dengan hati-hati dan dilindungi oleh pemerintah.

Budidaya ikan juga termasuk kegiatan ekstraktif. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengekstrak ikan dari laut. Proses ini bisa menghasilkan banyak uang bagi masyarakat yang tinggal di sekitar laut. Selain itu, budidaya ikan juga bisa meningkatkan produksi ikan dan mengurangi kekurangan protein di sekitar daerah. Namun, prosesnya juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan merusak ekosistem laut. Oleh karena itu, budidaya ikan juga harus dilakukan dengan aman dan benar.

Kesimpulannya, kegiatan ekstraktif merupakan proses untuk mengekstrak bahan dari sumber alam. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan produk yang bisa digunakan oleh masyarakat. Proses ini juga dapat berisiko merusak lingkungan jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai langkah untuk memastikan prosesnya berjalan dengan aman dan efisien.

Penjelasan Lengkap: jelaskan yang dimaksud kegiatan ekstraktif

1. Kegiatan ekstraktif adalah proses untuk mengekstrak suatu bahan dari sumber alam.

Kegiatan ekstraktif adalah proses untuk mengekstrak suatu bahan dari sumber alam. Kegiatan ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan baku dan bahan mentah yang diperlukan untuk industri dan juga untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan ekstraktif biasanya melibatkan penggalian, penambangan, dan pengolahan bahan.

Kegiatan ekstraktif dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu kegiatan yang berorientasi pada sumber daya dan kegiatan yang berorientasi pada produk. Kegiatan yang berorientasi pada sumber daya mencakup aktivitas eksplorasi, penggalian, pengolahan dan produksi untuk mengekstrak bahan-bahan penting dari sumber alam. Kegiatan yang berorientasi pada produk melibatkan proses pengolahan tambahan untuk memperoleh produk yang bermanfaat.

Kegiatan ekstraktif ini dapat bervariasi dari skala kecil hingga skala besar. Kegiatan skala kecil dapat melibatkan penggalian sedikit bahan alam untuk tujuan pribadi, sementara kegiatan skala besar melibatkan penggalian bahan alam dalam jumlah besar untuk tujuan industri. Kegiatan ekstraktif biasanya diarahkan untuk memperoleh bahan baku, minyak bumi, gas alam, bijih logam, batu bara, dan mineral.

Kegiatan ekstraktif dapat menimbulkan dampak yang berpotensi merugikan lingkungan. Ini dapat berupa merusak habitat, membuat tanah tererosi, menghasilkan polusi, dan membahayakan kesehatan manusia. Untuk mengurangi dampak ini, beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan efek yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstraktif. Di antara upaya ini adalah memastikan bahwa kegiatan ekstraktif dilakukan sesuai dengan persyaratan lingkungan dan memastikan bahwa pemulihan lingkungan dilakukan dengan benar.

Kegiatan ekstraktif telah lama digunakan oleh manusia. Kegiatan ini telah membantu manusia untuk memperoleh bahan baku dan bahan mentah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan hidup. Namun, kegiatan ini juga dapat menimbulkan dampak yang berpotensi merugikan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kegiatan ekstraktif dilakukan dengan benar dan sesuai dengan persyaratan lingkungan yang berlaku.

2. Pertambangan adalah kegiatan ekstraktif yang paling umum.

Kegiatan ekstraktif adalah suatu proses yang digunakan untuk mengekstraksi bahan alam dari sumber daya alamnya. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari seluruh ekonomi dan merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam untuk tujuan produksi dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ekstraktif dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu pertambangan dan eksplorasi minyak. Kedua kegiatan ini menggunakan teknologi yang berbeda untuk mengekstraksi sumber daya alam. Pertambangan merupakan kegiatan ekstraktif yang paling umum. Pertambangan adalah proses menggali dan mengekstraksi bahan-bahan berharga dari dalam tanah atau air. Proses ini melibatkan penggunaan alat-alat seperti dump truck, alat berat, dan mesin-mesin khusus untuk mengambil bahan-bahan berharga dari dalam tanah.

Pertambangan banyak digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan seperti batu bara, uranium, emas, perak, dan tembaga. Selain itu, beberapa bahan lainnya seperti bijih besi, mangan, dan nikel juga dapat diekstraksi dari tambang. Selain itu, pertambangan juga digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan mineral penting seperti alumunium, magnesium, dan fosfat. Selain itu, beberapa bahan organik seperti batu gamping, batu pasir, dan tanah liat juga dapat diekstraksi dari tambang.

Kegiatan pertambangan mengandung banyak risiko bagi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan pertambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, karena limbah yang dihasilkan dari aktivitas ini dapat merusak habitat dan menyebabkan kerusakan ekosistem. Selain itu, aktivitas ini juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan tanah yang dapat menyebabkan kerugian lingkungan dan kesehatan manusia.

Karena itu, ada beberapa aturan dan peraturan yang harus dipatuhi dalam kegiatan pertambangan. Aturan tersebut harus memastikan bahwa aktivitas ini dilakukan dengan cara yang aman bagi lingkungan dan masyarakat. Pemerintah juga mengatur kegiatan ini dengan memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan cara yang aman dan mengatur aspek lingkungan, sosial dan ekonomi dari kegiatan ini.

Kesimpulannya, pertambangan adalah salah satu kegiatan ekstraktif yang paling umum. Kegiatan ini melibatkan proses mengekstraksi bahan-bahan berharga dari dalam tanah atau air. Proses ini mengandung banyak risiko bagi masyarakat dan lingkungan, dan karenanya perlu diatur dengan benar untuk memastikan bahwa aktivitas ini dilakukan dengan cara yang aman bagi lingkungan dan masyarakat.

3. Eksplorasi minyak dan gas juga termasuk kegiatan ekstraktif.

Kegiatan ekstraktif adalah proses mengambil sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi. Proses ini melibatkan berbagai aktivitas untuk mengambil dan mengolah sumber daya alam, seperti batu bara, minyak, dan gas.

Eksplorasi minyak dan gas adalah salah satu jenis kegiatan ekstraktif yang melibatkan proses mencari, menemukan, dan mengekstrak minyak dan gas dari dalam bumi. Proses ini biasanya dimulai dengan menggunakan teknologi seperti seismik dan satelit untuk menemukan lokasi yang paling proporsional untuk eksplorasi. Sebelum mengekstrak sumber daya alam, perusahaan pertambangan harus memastikan bahwa lokasi yang dipilih telah memenuhi semua persyaratan lingkungan dan keselamatan.

Setelah lokasi yang tepat untuk eksplorasi dipilih, aktivitas ekstraksi dapat dimulai. Pertama-tama, sumur akan dibor di lokasi tersebut untuk mencapai zona minyak dan gas. Setelah sumur mencapai zona yang tepat, pompa akan digunakan untuk menarik minyak dan gas dari bawah tanah. Pada tahap ini, penyaringan akan dilakukan untuk memisahkan minyak dan gas yang berbeda.

Selain itu, proses ekstraksi minyak dan gas juga melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu untuk meningkatkan efisiensi produksi. Ini dikenal sebagai proses ‘pengotoran’ dan bertujuan untuk meningkatkan aliran minyak dan gas dari sumur. Proses ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas minyak dan gas yang diekstrak.

Kegiatan ekstraksi minyak dan gas juga melibatkan penggunaan teknologi canggih untuk mengontrol produksi. Teknologi ini termasuk sistem pemantauan dan pengontrolan yang dapat mengendalikan aliran minyak dan gas dari sumur, serta meningkatkan efisiensi produksi.

Kegiatan ekstraksi minyak dan gas memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan. Akibatnya, saat ini banyak negara yang menerapkan kebijakan lingkungan yang ketat untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan ekstraksi. Salah satu kebijakan yang umum adalah untuk membatasi jumlah sumur yang boleh dibuka dan mengatur pengambilan minyak dan gas dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

Kesimpulan, eksplorasi minyak dan gas merupakan salah satu jenis kegiatan ekstraktif yang melibatkan proses mencari, menemukan, dan mengekstrak minyak dan gas dari dalam bumi. Proses ini memerlukan teknologi canggih untuk mengontrol produksi dan memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan. Oleh karena itu, banyak negara yang menerapkan kebijakan lingkungan yang ketat untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan ekstraksi.

4. Pemanenan hutan juga termasuk kegiatan ekstraktif.

Kegiatan ekstraktif adalah kegiatan yang melibatkan penggalian atau pengeboran untuk mengekstraksi sumber daya alam, seperti minyak, gas alam, batu bara, dan mineral. Kegiatan ini termasuk juga pengambilan kayu atau pemanenan hutan. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap sumber daya yang terbatas.

Pemanenan hutan adalah kegiatan ekstraktif yang dilakukan untuk menggali kayu atau sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemanenan hutan bertujuan untuk mengambil kayu, tanaman, dan hewan dari hutan. Proses ini melibatkan pemotongan pohon dan penggalian tanah untuk mengekstrak sumber daya yang ada di dalam hutan. Pemanenan hutan juga bertujuan untuk mengambil hasil hutan yang dapat dimanfaatkan untuk produk, seperti makanan, obat-obatan, kertas dan kayu bakar.

Kegiatan ekstraktif ini juga dilakukan untuk mendukung pertanian, seperti mengambil tanah untuk menanam tanaman, mengambil mineral untuk pupuk, dan mengambil kayu untuk membangun rumah. Pemanenan hutan juga dapat digunakan untuk meningkatkan manfaat hutan, seperti mengurangi jumlah pohon yang mati akibat serangan hama atau penyakit, mengatur habitat hewan, dan meningkatkan kualitas air.

Namun, kegiatan ekstraktif juga memiliki efek negatif, seperti kerusakan hutan akibat pemanenan yang tidak berkelanjutan dan penebangan liar. Pemanenan yang tidak berkelanjutan menyebabkan hilangnya habitat hewan, polusi air dan udara, dan kerusakan ekosistem. Penebangan liar juga menyebabkan kerusakan hutan, polusi, penurunan kualitas air, dan erosi tanah.

Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan ekstraktif, banyak negara telah menerapkan peraturan dan regulasi yang ketat. Misalnya, banyak negara telah mengadopsi Undang-Undang Konservasi Hutan sebagai alat untuk melindungi hutan. Undang-Undang ini menetapkan batasan bagi jumlah kayu yang dapat dipanen dan mengharuskan pemanen untuk memelihara hutan dan menjaga habitat hewan.

Kesimpulannya, pemanenan hutan termasuk kegiatan ekstraktif yang dilakukan untuk mengambil kayu dan sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemanenan hutan dapat meningkatkan manfaat hutan jika dilakukan secara bertanggung jawab. Namun, jika tidak dilakukan dengan bijak, pemanenan hutan dapat menyebabkan kerusakan hutan dan ekosistem. Untuk mencegah kerusakan hutan, negara-negara telah menerapkan peraturan dan regulasi yang ketat.

5. Budidaya ikan juga termasuk kegiatan ekstraktif.

Kegiatan ekstraktif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil sesuatu dari lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan ini dapat berupa pengambilan sumber daya alam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh manusia secara alami maupun secara budaya. Kegiatan ekstraktif dapat mencakup pengambilan sumber daya alam, seperti kayu, minyak bumi, dan gas alam, serta pengambilan kekayaan alam, seperti tanah, air, dan binatang.

Budidaya ikan adalah salah satu kegiatan ekstraktif yang dilakukan manusia untuk mengambil manfaat dari lingkungan alam. Budidaya ikan adalah proses menangkap ikan, memeliharanya, dan kemudian menjualnya untuk menghasilkan keuntungan. Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa populasi ikan tetap stabil dan untuk memenuhi kebutuhan makanan manusia.

Kegiatan budidaya ikan dapat dilakukan di alam bebas atau di kolam-kolam budidaya ikan di daratan. Di alam bebas, nelayan menangkap ikan dengan menggunakan berbagai alat, seperti jaring, jala, dan alat selam. Di kolam-kolam budidaya ikan, manusia menangkap ikan dan memeliharanya di dalam kolam khusus, yang dapat diciptakan dengan menggunakan teknologi modern.

Kegiatan budidaya ikan juga termasuk dalam kegiatan ekstraktif karena ikan yang ditangkap dan dipelihara kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan makanan manusia. Budidaya ikan juga dapat meningkatkan populasi ikan di alam bebas, karena ikan yang ditangkap dari alam bebas kemudian dipelihara dengan baik sebelum dijual.

Kegiatan budidaya ikan juga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. Kegiatan budidaya ikan dapat menghasilkan keuntungan bagi petani ikan dan nelayan, sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan mereka. Kegiatan budidaya ikan juga dapat meningkatkan akses masyarakat lokal terhadap makanan yang bernutrisi.

Kegiatan ekstraktif seperti budidaya ikan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, kegiatan ini juga dapat membahayakan ekosistem. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang tepat untuk memastikan bahwa kegiatan budidaya ikan tetap berada dalam batas yang dapat diterima. Jika tidak, ekosistem laut dapat terancam dan budidaya ikan tidak lagi dapat bermanfaat bagi manusia.

6. Proses kegiatan ekstraktif bisa menghasilkan banyak uang dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

Kegiatan ekstraktif adalah suatu proses untuk mengambil zat-zat dari sumber alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Proses ini biasanya mengambil zat-zat yang terkandung dalam tanah, air, dan udara. Kegiatan ekstraktif ini juga dikenal dengan nama “penambangan” karena terkait dengan penambangan bahan-bahan mentah untuk dijadikan produk yang berguna. Kegiatan ekstraktif ini bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti untuk membangun infrastruktur, untuk produksi energi dan bahan baku, serta untuk kebutuhan lainnya.

Kegiatan ekstraktif harus dilakukan dengan cermat dan mengikuti prosedur tertentu. Proses kegiatan ekstraktif harus mengikuti standar dan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti standar teknis, standar keselamatan, dan standar lingkungan. Proses ini juga harus menggunakan alat yang tepat untuk memastikan bahwa sumber daya yang dikumpulkan dapat digunakan dengan efisien dan aman.

Kegiatan ekstraktif bisa menghasilkan banyak uang dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Uang yang dihasilkan dari proses kegiatan ekstraktif dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti membangun infrastruktur, membangun fasilitas kesehatan, dan memfasilitasi akses pendidikan. Hal ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Selain itu, kegiatan ekstraktif juga dapat membantu untuk meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Proses ini juga dapat membantu untuk meningkatkan kualitas lingkungan, karena proses ekstraktif yang tepat dapat membantu untuk mengurangi dampak lingkungan yang berlebihan.

Kegiatan ekstraktif juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses ini dapat membantu untuk meningkatkan kualitas masyarakat dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk kemajuan dan pembangunan.

Dalam kesimpulan, kegiatan ekstraktif merupakan proses penting untuk membantu masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Proses kegiatan ekstraktif bisa menghasilkan banyak uang dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ekstraktif juga dapat membantu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7. Proses kegiatan ekstraktif juga dapat berisiko merusak lingkungan jika tidak dilakukan dengan benar.

Kegiatan ekstraktif adalah kegiatan yang menggunakan sumber daya alam untuk memperoleh bahan baku atau produk yang dapat digunakan untuk tujuan berbagai macam. Kegiatan ini telah digunakan sejak zaman dahulu kala dan masih menjadi bagian penting dari perekonomian global. Secara umum, kegiatan ekstraktif melibatkan proses penggalian, pencarian, pengiriman, dan pemrosesan bahan baku yang diperoleh dari alam. Kegiatan ini dapat mencakup berbagai jenis sumber daya alam, termasuk batu bara, gas alam, minyak bumi, bauksit, emas, dan perak.

Proses kegiatan ekstraktif terdiri dari beberapa tahap. Pertama, lokasi yang potensial untuk sumber daya alam harus ditemukan dan dikaji. Setelah itu, tahap pencarian dan penggalian harus dilakukan untuk memperoleh bahan baku yang diinginkan. Ketika sudah ada bahan baku, tahap pengiriman harus dilakukan untuk memastikan bahwa bahan baku dapat sampai ke lokasi pemrosesan. Tahap berikutnya adalah pemrosesan, di mana bahan baku diolah untuk menghasilkan produk akhir.

Proses kegiatan ekstraktif juga dapat berisiko merusak lingkungan jika tidak dilakukan dengan benar. Pertama, proses pencarian dan penggalian dapat menyebabkan lubang besar di tanah yang dapat menyebabkan erosi dan kerusakan tanah. Kedua, proses pengiriman dapat menyebabkan polusi udara yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Ketiga, proses pemrosesan dapat menghasilkan limbah berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Keempat, proses kegiatan ekstraktif juga dapat menyebabkan kerusakan habitat alam yang dapat menyebabkan kepunahan spesies.

Oleh karena itu, penting bagi para pelaku usaha untuk menyadari risiko lingkungan yang terkait dengan kegiatan ekstraktif. Mereka harus memastikan bahwa setiap tahap kegiatan ekstraktif dilakukan dengan benar dan mengikuti aturan dan peraturan lingkungan yang berlaku. Mereka juga harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif yang terkait dengan kegiatan ekstraktif. Hal ini dapat dilakukan dengan meminimalkan penggunaan bahan kimia, mengurangi limbah, dan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan. Dengan cara ini, kegiatan ekstraktif dapat dilakukan dengan aman dan bertanggung jawab.

8. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai langkah untuk memastikan prosesnya berjalan dengan aman dan efisien.

Kegiatan ekstraktif adalah proses untuk mengambil bahan baku dari sumber alam. Kegiatan ekstraktif memerlukan penggalian, pengerukan, penambangan, dan pengolahan bahan mentah. Kegiatan ini juga melibatkan pengambilan bahan baku dari kedalaman bawah tanah, air laut, dan lain-lain. Pada dasarnya, kegiatan ekstraktif bertujuan untuk mengekstraksi bahan mentah yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir.

Kegiatan ekstraktif secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu penambangan dan pengolahan. Penambangan merupakan proses untuk mengekstraksi bahan mentah dari sumber alam. Penambangan bisa melibatkan penggalian, pengerukan, dan penggalian di bawah tanah. Pengerukan merupakan proses untuk mengambil bahan mentah dari jenis tanah yang berbeda seperti tanah liat, kerikil, dan pasir. Penggalian di bawah tanah adalah proses untuk mengambil bahan mentah dari sumber alam yang berada di bawah permukaan tanah.

Pengolahan adalah bagian lain dari proses ekstraktif. Proses ini melibatkan pengolahan bahan mentah yang diperoleh dari penambangan. Pengolahan ini bisa mencakup proses kimia, fisik, dan biologi untuk mengubah bahan mentah menjadi produk akhir yang dapat digunakan oleh konsumen. Misalnya, pengolahan logam bisa mencakup proses pengolahan panas atau pengelasan untuk mengubah logam mentah menjadi produk akhir yang dapat digunakan oleh konsumen.

Kegiatan ekstraktif memiliki dampak beragam terhadap lingkungan, yang dapat mencakup pencemaran air, tanah, dan udara; kebakaran hutan; dan penghancuran habitat alami. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai langkah untuk memastikan bahwa proses ekstraktif berjalan dengan aman dan efisien. Terutama, pemerintah melakukan pengaturan yang ketat untuk mengontrol dampak lingkungan dari kegiatan ekstraktif. Pemerintah juga menetapkan standar keselamatan, kualitas, dan operasi yang harus dipatuhi oleh industri ekstraktif.

Beberapa contoh langkah yang diambil pemerintah untuk mengatur kegiatan ekstraktif adalah pengendalian pencemaran air; pengendalian penggunaan bahan kimia; pengendalian polusi udara; pengendalian peningkatan temperatur air; dan pengendalian kerusakan habitat alami. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa industri ekstraktif menjalankan operasi mereka dengan aman dan mengikuti standar kualitas yang telah ditentukan. Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa industri ekstraktif menghasilkan produk yang aman untuk konsumen.

Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai langkah untuk memastikan prosesnya berjalan dengan aman dan efisien. Pemerintah melakukan pengaturan ketat untuk mengontrol dampak lingkungan yang mungkin disebabkan oleh kegiatan ekstraktif. Pemerintah juga menetapkan standar keselamatan, kualitas, dan operasi yang harus dipatuhi oleh industri ekstraktif. Selain itu, pemerintah memastikan bahwa industri ekstraktif menghasilkan produk yang aman untuk konsumen. Dengan melakukan berbagai langkah ini, pemerintah bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan ekstraktif dapat menghasilkan bahan baku yang berkualitas tinggi tanpa menimbulkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan.