Jelaskan Tahapan Tahapan Dalam Komunikasi

jelaskan tahapan tahapan dalam komunikasi –

Komunikasi adalah salah satu bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Ini melibatkan berkomunikasi dengan orang lain untuk mentransfer informasi. Proses komunikasi dimulai dengan pengirim, yang mengirimkan pesan untuk diterima oleh penerima. Proses ini melibatkan beberapa tahapan penting. Berikut adalah beberapa tahapan komunikasi yang harus diikuti:

Pertama, pengirim harus menentukan tujuan komunikasi, yang juga disebut tujuan komunikasi. Ini adalah poin awal dari proses komunikasi yang akan membantu pengirim untuk menentukan informasi yang akan dikirimkan. Dengan tujuan yang jelas, pengirim dapat melanjutkan untuk mengembangkan pesan yang akan dikirimkan.

Kedua, pengirim harus mengembangkan pesan yang akan dikirimkan. Konten pesan harus menjadi jelas dan mudah dimengerti oleh penerima. Hal ini juga harus mencakup informasi yang relevan dan penting bagi penerima.

Ketiga, pengirim harus memilih saluran yang tepat untuk mengirim pesan. Ini adalah saluran yang paling sesuai untuk mengirimkan pesan untuk penerima. Ini bisa berupa email, telepon, surat, atau media sosial.

Keempat, pengirim harus mengirim pesan ke penerima. Setelah membuat pesan, pengirim harus mengirimkannya ke penerima melalui saluran yang dipilih.

Kelima, penerima harus menerima pesan dan memahami pesan. Setelah menerima pesan, penerima harus memahami pesan dan menyerap informasi yang dikirimkan oleh pengirim.

Keenam, penerima harus memberikan respons atas pesan. Respons dapat berupa konfirmasi atau kritik. Ini adalah tahap penting dalam proses komunikasi, karena respon penerima akan membantu pengirim untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang dikirimkan.

Ketujuh, pengirim harus mengevaluasi hasil komunikasi. Ini adalah tahap terakhir dalam proses komunikasi. Dengan mengevaluasi hasil komunikasi, pengirim dapat memahami apakah tujuannya telah tercapai atau tidak.

Ini adalah tujuh tahapan dalam proses komunikasi. Komunikasi efektif bergantung pada bagaimana pengirim dan penerima mengikuti tahap-tahap ini. Ini akan memastikan bahwa pesan yang dikirimkan diterima dengan benar dan tujuan komunikasi tercapai.

Penjelasan Lengkap: jelaskan tahapan tahapan dalam komunikasi

1. Mengidentifikasi tujuan komunikasi

Mengidentifikasi tujuan komunikasi merupakan salah satu tahapan dalam komunikasi yang menjadi langkah awal untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan dan bagaimana menyampaikan informasi yang dimaksud. Komunikasi adalah suatu proses yang digunakan untuk berbagi informasi dan mengembangkan kedekatan antar individu, kelompok, organisasi, ataupun antar negara. Dengan komunikasi, setiap pihak bisa memahami pesan yang disampaikan dan mengambil tindakan yang tepat.

Mengidentifikasi tujuan komunikasi adalah tahap pertama dalam proses komunikasi. Tahap ini penting karena tujuan komunikasi ini akan menentukan jenis informasi yang harus disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya. Dengan mengidentifikasi tujuan komunikasi, kita sebagai komunikator dapat menentukan apa yang ingin disampaikan, dengan kata lain, kita dapat menentukan informasi yang harus disampaikan.

Setelah mengidentifikasi tujuan komunikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan audiens. Dalam komunikasi, ada dua jenis audiens, yaitu internal dan eksternal. Audiens internal adalah orang-orang yang berada dalam satu organisasi atau perusahaan, seperti karyawan, manajer, dan pemimpin. Audiens eksternal adalah orang-orang yang berada di luar organisasi, seperti pelanggan, investor, dan media. Dengan menentukan audiens, kita dapat menentukan jenis bahasa yang harus digunakan dan bagaimana cara menyampaikan informasi.

Selanjutnya adalah menentukan media yang akan digunakan. Media komunikasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak meliputi surat, brosur, majalah, dan koran. Media elektronik meliputi radio, televisi, telepon, dan internet. Dengan memilih media yang tepat, komunikasi akan lebih efektif.

Tahap berikutnya adalah menyusun pesan. Dalam menyusun pesan, kita harus memperhatikan bahwa pesan harus jelas, mudah dimengerti, dan memiliki kualitas yang baik. Pesan yang baik harus menyampaikan informasi yang tepat, jelas, dan singkat. Kita juga harus memperhatikan bagaimana cara menyampaikan pesan agar audiens dapat mengerti dan menanggapi pesan dengan tepat.

Ketika pesan disampaikan, kita harus memperhatikan respon yang diberikan oleh audiens. Ini penting karena respon dari audiens akan menunjukkan apakah informasi yang disampaikan tepat sasaran atau tidak. Jika ada respon yang tidak diharapkan, kita harus mengubah pesan yang disampaikan agar respon dari audiens sesuai dengan yang diharapkan.

Komunikasi merupakan proses yang kompleks dan tidak hanya terdiri dari satu tahap. Oleh karena itu, mengidentifikasi tujuan komunikasi adalah tahapan awal yang penting dalam proses komunikasi. Dengan mengidentifikasi tujuan komunikasi, kita dapat menentukan informasi yang harus disampaikan dan bagaimana cara menyampaikan informasi tersebut dengan efektif.

2. Mengembangkan pesan yang akan dikirimkan

Mengembangkan pesan yang akan dikirimkan adalah proses pembuatan pesan yang akan dikirimkan dengan menyertakan informasi yang sesuai. Proses ini melibatkan pemilihan kata-kata yang tepat, informasi yang tepat, dan juga memastikan bahwa pesan yang dikirimkan jelas dan mudah dimengerti oleh yang menerimanya.

Dalam mengembangkan pesan yang akan dikirimkan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, Anda harus menentukan tujuan komunikasi, yaitu menentukan informasi apa yang ingin Anda sampaikan. Ini bisa berupa informasi yang ingin Anda berikan, informasi yang ingin Anda tanyakan, atau informasi yang ingin Anda klarifikasi. Tujuan komunikasi akan membantu Anda menentukan jenis pesan yang harus dikirimkan dan informasi apa yang harus disertakan.

Kedua, Anda harus memilih kata-kata yang tepat. Memilih kata-kata yang tepat akan membantu Anda menyampaikan pesan dengan jelas dan mudah dimengerti. Ini juga akan membantu Anda menghindari salah paham. Anda juga harus mempertimbangkan penerima pesan ketika memilih kata-kata. Anda harus memastikan bahwa kata-kata yang Anda pilih dapat dimengerti oleh orang yang akan menerima pesan Anda.

Ketiga, Anda harus memastikan bahwa informasi yang disertakan dalam pesan jelas dan sesuai. Ini penting karena informasi yang tidak jelas atau tidak sesuai dapat menyebabkan salah paham. Anda juga harus menyertakan informasi yang relevan. Hal ini akan membantu Anda membuat pesan yang lebih efektif dan memastikan bahwa pesan Anda disampaikan dengan jelas.

Keempat, Anda harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan jelas dan mudah dimengerti. Ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tepat sasaran dan tepat waktu. Anda juga harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak terlalu panjang atau terlalu pendek. Pesan yang terlalu panjang dapat menyebabkan orang yang menerimanya menjadi bosan dan kehilangan minat.

Kelima, Anda harus mengevaluasi pesan yang dikirimkan. Ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang dikirimkan jelas dan mudah dimengerti oleh yang menerimanya. Anda juga harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak mengandung kesalahan atau informasi yang tidak benar.

Mengembangkan pesan yang akan dikirimkan merupakan proses penting dalam komunikasi. Proses ini melibatkan pemilihan kata-kata yang tepat, informasi yang tepat, dan memastikan bahwa pesan yang dikirimkan jelas dan mudah dimengerti. Dengan melakukan proses ini, Anda akan memastikan bahwa pesan yang disampaikan tepat sasaran dan tepat waktu.

3. Memilih saluran yang tepat untuk mengirimkan pesan

Ketika memilih saluran yang tepat untuk mengirimkan pesan, adalah penting untuk mempertimbangkan sejumlah faktor. Saluran pengiriman yang tepat harus memungkinkan untuk menyampaikan informasi dengan efektif, meminimalkan kesalahan komunikasi dan bersifat sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pertama, harus dipertimbangkan bagaimana informasi itu akan diterima oleh penerima. Beberapa saluran komunikasi memungkinkan untuk mendapatkan konfirmasi dari penerima, memastikan bahwa pesan telah tiba dengan benar. Sebagai contoh, email memungkinkan pengirim untuk mendapatkan konfirmasi bahwa pesan telah diterima dan dibaca oleh penerima.

Kedua, harus dipertimbangkan jenis informasi yang akan dikirimkan. Beberapa saluran komunikasi hanya cocok untuk informasi tertentu. Sebagai contoh, surat elektronik adalah saluran yang efektif untuk mengirimkan informasi tulisan, sedangkan telepon atau video call lebih cocok untuk komunikasi verbal.

Ketiga, harus dipertimbangkan apakah saluran komunikasi tersedia untuk semua orang yang terlibat dalam komunikasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa informasi dapat dikirimkan dengan cepat dan efektif. Sebagai contoh, jika semua orang yang terlibat dalam komunikasi tidak memiliki akses ke internet, maka email tidak dapat digunakan sebagai saluran yang tepat.

Keempat, harus dipertimbangkan jenis hubungan yang ada antara pengirim dan penerima. Sebagai contoh, jika hubungan antara kedua belah pihak adalah formal, maka email adalah saluran yang tepat untuk mengirimkan pesan. Namun, jika hubungan antara pengirim dan penerima adalah informal, maka surat atau telepon adalah saluran yang lebih cocok.

Kelima, harus dipertimbangkan biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan saluran komunikasi. Sebagai contoh, jika saluran yang dipilih mahal, maka informasi mungkin tidak akan dapat dikirimkan dengan cepat.

Ketika memilih saluran komunikasi untuk mengirimkan pesan, harus dipertimbangkan jenis informasi yang akan dikirimkan, apakah saluran tersedia untuk semua orang yang terlibat dalam komunikasi, jenis hubungan antara pengirim dan penerima, dan biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan saluran tersebut. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, maka saluran yang tepat dapat dengan mudah dipilih dan digunakan untuk mengirimkan pesan dengan efektif.

4. Mengirimkan pesan kepada penerima

Mengirimkan pesan kepada penerima merupakan tahapan yang terakhir dalam proses komunikasi. Pada tahapan ini, pengirim berusaha untuk menyampaikan pesan dengan benar dan efektif kepada penerima. Komunikator dapat menggunakan berbagai cara untuk mengirimkan pesan, yang dapat berupa lisan, tulisan, ataupun simbol-simbol visual.

Pada saat mengirimkan pesan kepada penerima, komunikator harus memastikan bahwa penerima memahami pesan yang disampaikan. Hal ini penting karena komunikator tidak akan tahu apakah pesan yang dikirimkan telah berhasil disampaikan atau tidak sebelum penerima menyatakan pemahamannya. Oleh karena itu, komunikator harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan disampaikan dengan jelas dan nyata.

Komunikator juga harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan adalah relevan dengan topik yang dibahas dan menarik bagi penerima. Hal ini penting karena jika pesan yang dikirimkan tidak relevan atau tidak menarik, maka penerima tidak akan tertarik untuk mendengarkan pesan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi komunikator untuk memilih pesan yang tepat untuk disampaikan kepada penerima.

Pengirim juga harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak mengandung makna yang salah atau berpotensi menyebabkan konflik. Hal ini penting agar tidak menimbulkan masalah baru dalam komunikasi. Selain itu, komunikator juga harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan tidak akan memicu emosi berlebihan dari penerima.

Kesimpulannya, mengirimkan pesan kepada penerima adalah tahapan terakhir dalam proses komunikasi. Untuk memastikan bahwa pesan yang dikirimkan berhasil disampaikan dengan benar dan efektif, komunikator harus memastikan bahwa pesan yang dikirimkan jelas, relevan, menarik, dan tidak menimbulkan masalah baru.

5. Menerima pesan dan memahaminya

Komunikasi adalah proses saling berinteraksi untuk menyampaikan informasi dan mengembangkan hubungan. Komunikasi adalah penting untuk menciptakan dan memperkuat hubungan interpersonal. Proses komunikasi melibatkan banyak tahapan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tahapan-tahapan dalam komunikasi, dengan fokus pada tahap kelima, yaitu menerima pesan dan memahaminya.

Tahapan pertama dalam komunikasi adalah memilih pesan. Pada tahap ini, pengirim pesan memutuskan bagaimana pesan akan disampaikan dan siapa yang akan menerimanya. Pengirim pesan juga harus memutuskan apakah pesan akan disampaikan verbal, non-verbal, atau melalui tulisan.

Tahapan kedua adalah menyusun pesan. Setelah memilih media untuk menyampaikan pesan, pengirim pesan harus menyusun pesan dengan jelas agar bisa dimengerti oleh penerima pesan. Pengirim pesan juga harus memastikan bahwa pesan mereka menyampaikan informasi yang benar dan tepat.

Tahap ketiga adalah mengirim pesan. Pada tahap ini, pengirim pesan mengirim pesan mereka kepada penerima pesan melalui media yang telah dipilih. Pengirim pesan harus memastikan bahwa pesan mereka disampaikan dengan jelas dan tepat sehingga penerima pesan dapat memahaminya dengan mudah.

Tahap keempat adalah menafsirkan pesan. Setelah menerima pesan, penerima pesan harus menafsirkan pesan tersebut untuk memahaminya. Ini bisa terjadi melalui pembacaan, mendengarkan, atau menonton pesan. Penerima pesan juga harus memastikan bahwa mereka memahami pesan yang disampaikan dan bisa menangkap makna yang sama seperti yang dimiliki oleh pengirim pesan.

Tahap kelima adalah menerima pesan dan memahaminya. Setelah penerima pesan menafsirkan pesan, mereka harus memahami dan menyerap informasi yang disampaikan. Penerima pesan harus memastikan bahwa mereka telah menyerap dan memahami pesan yang disampaikan dengan benar. Jika tidak, mereka harus mengajukan pertanyaan atau mengulangi proses untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memahami pesan tersebut.

Keseluruhan proses komunikasi melibatkan banyak tahapan. Tahapan kelima adalah menerima pesan dan memahaminya. Penerima pesan harus memastikan bahwa mereka telah memahami pesan yang disampaikan dengan benar sebelum merespon. Hal ini penting untuk memastikan bahwa komunikasi berjalan lancar dan informasi yang disampaikan benar-benar tepat.

6. Memberikan respons atas pesan

Respons atas pesan merupakan tahapan terakhir dalam komunikasi yang melibatkan pengirim dan penerima pesan. Respons adalah cara komunikasi yang digunakan untuk membalas pesan yang diterima. Respons ini memberikan konfirmasi bahwa pesan telah diterima dan diterima dengan benar. Respon juga dapat membantu penerima pesan memahami atau mengerti pesan yang dikirim.

Respons dapat berupa verbal, non verbal, ataupun kombinasi keduanya. Respons verbal berupa kalimat yang dikirimkan dalam bentuk lisan atau tertulis yang dapat digunakan untuk memberi tanggapan atas pesan yang dikirim. Respons verbal juga dapat membantu penerima pesan mengerti pesan yang dikirimkan. Respons non verbal adalah respons yang dikirimkan melalui pergerakan tubuh atau ekspresi wajah. Ini bisa berupa senyuman, tersenyum, mengangguk, mengacungkan jari, mengangkat alis, dan sebagainya.

Respons juga dapat berupa tindakan. Tindakan ini menunjukkan bahwa penerima pesan telah memahami pesan yang dikirimkan. Tindakan ini dapat berupa menyelesaikan tugas yang telah diberikan, atau membalas pesan dengan mengirimkan pesan lain. Tindakan ini juga dapat berupa mengubah perilaku atau cara berpikir setelah menerima pesan.

Respons merupakan cara untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dengan benar. Respons juga dapat membantu penerima pesan memahami pesan yang dikirimkan. Respons ini juga menunjukkan bahwa penerima pesan telah memahami isi pesan yang dikirim. Respons juga dapat membantu pengirim pesan memastikan bahwa pesan yang dikirimkan telah sampai ke penerima dengan benar. Respons juga dapat membantu komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien.

7. Mengevaluasi hasil komunikasi

Mengevaluasi hasil komunikasi adalah proses pengkajian untuk menilai kesuksesan komunikasi yang telah dilakukan. Hal ini mencakup menilai apakah tujuan komunikasi telah tercapai, serta mengkaji respon dan reaksi dari penerima pesan. Proses evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa komunikasi telah berhasil dan bahwa pesan telah tersampaikan dengan benar.

Pengkajian ini dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif. Pengkajian kualitatif melibatkan penilaian kesuksesan komunikasi berdasarkan penilaian subjektif oleh para pihak yang terlibat. Sedangkan pengkajian kuantitatif melibatkan penilaian kesuksesan komunikasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama proses komunikasi.

Ada beberapa cara untuk mengevaluasi hasil komunikasi. Pertama, para pihak yang terlibat dapat saling bertukar feedback tentang proses komunikasi yang telah mereka lalui. Ini akan membantu untuk menilai apakah tujuan komunikasi telah tercapai. Kedua, para pihak yang terlibat dapat mengumpulkan data tentang respon dan reaksi dari penerima pesan. Data ini dapat berupa survei, tes, atau komentar. Ketiga, para pihak yang terlibat juga dapat mengumpulkan informasi tentang apa yang telah dicapai sebagai hasil dari komunikasi.

Ketika mengevaluasi hasil komunikasi, penting untuk diingat bahwa komunikasi dapat memiliki dampak positif atau negatif tergantung pada bagaimana pesan disampaikan dan bagaimana penerima pesan meresponsnya. Evaluasi harus mempertimbangkan semua aspek komunikasi untuk memastikan bahwa tujuan komunikasi telah tercapai. Evaluasi juga dapat membantu untuk memahami bagaimana pesan diterima dan bagaimana hal itu dapat diperbaiki untuk komunikasi di masa depan.

Dalam kesimpulannya, evaluasi hasil komunikasi adalah proses penting untuk memastikan bahwa pesan telah tersampaikan dengan benar dan bahwa tujuan komunikasi telah tercapai. Evaluasi ini dapat berupa pengkajian kualitatif atau kuantitatif yang melibatkan penilaian respon dan reaksi dari penerima pesan, serta informasi tentang apa yang telah dicapai sebagai hasil dari komunikasi. Hal ini akan membantu untuk memastikan bahwa komunikasi berhasil dan bahwa pesan telah tersampaikan dengan benar.