jelaskan sistematika karya ilmiah – Karya ilmiah merupakan suatu bentuk tulisan yang mengacu pada hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Karya ilmiah dapat berbentuk artikel, laporan, atau jurnal yang biasanya diterbitkan dalam media tertentu. Sistematika karya ilmiah sendiri merujuk pada tata cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang baik dan benar.
Sistematika karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting yang harus ada dalam sebuah karya ilmiah, yakni: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Setiap bagian tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang berkualitas.
Pendahuluan menjadi bagian pertama dalam karya ilmiah yang harus disusun dengan baik. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar dan memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Pendahuluan juga harus memuat latar belakang dari topik tersebut, masalah yang ingin dipecahkan, serta tujuan dan manfaat dari penelitian atau kajian yang dilakukan.
Bagian kedua dalam karya ilmiah adalah tinjauan pustaka. Pada bagian ini, penulis harus memaparkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Tinjauan pustaka juga membantu penulis untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan dan memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah.
Metode penelitian menjadi bagian ketiga dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan secara detail tentang desain penelitian yang digunakan, populasi dan sampel yang diambil, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang dilakukan. Metode penelitian harus dijelaskan dengan jelas dan rinci agar pembaca dapat memahami dengan baik tentang bagaimana penelitian dilakukan.
Hasil penelitian menjadi bagian keempat dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian. Data tersebut harus disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulis juga harus menyajikan hasil analisis data yang telah dilakukan.
Pembahasan menjadi bagian kelima dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah diperoleh. Pembahasan harus mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dibahas pada bagian kedua. Selain itu, penulis juga harus memperkuat argumen yang diutarakan dengan data dan fakta yang relevan.
Kesimpulan menjadi bagian keenam dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menyimpulkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan. Kesimpulan juga harus mengacu pada tujuan dan manfaat penelitian yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan.
Daftar pustaka menjadi bagian terakhir dalam karya ilmiah yang harus disusun dengan baik. Pada bagian ini, penulis harus mencantumkan sumber-sumber yang telah digunakan dalam penelitian atau kajian yang dilakukan. Daftar pustaka harus disusun dengan rapi dan memenuhi aturan yang berlaku.
Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, sistematika yang baik dan benar sangat penting untuk diperhatikan. Sistematika yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami isi dari karya ilmiah tersebut. Selain itu, dengan menggunakan sistematika yang baik, seorang penulis dapat menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan sistematika karya ilmiah
1. Karya ilmiah merupakan bentuk tulisan yang mengacu pada hasil penelitian atau pengkajian dalam suatu bidang ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah merupakan bentuk tulisan yang mengacu pada hasil penelitian atau pengkajian dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, karya ilmiah harus disusun dengan cara yang sistematis dan terstruktur agar dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah yang berkualitas. Sistematika karya ilmiah merupakan tata cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang baik dan benar.
Sistematika karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Setiap bagian tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang berkualitas.
Pendahuluan merupakan bagian pertama dalam karya ilmiah yang harus disusun dengan baik. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar dan memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Pendahuluan juga harus memuat latar belakang dari topik tersebut, masalah yang ingin dipecahkan, serta tujuan dan manfaat dari penelitian atau kajian yang dilakukan.
Tinjauan pustaka menjadi bagian kedua dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus memaparkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Tinjauan pustaka juga membantu penulis untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan dan memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah.
Metode penelitian menjadi bagian ketiga dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan secara detail tentang desain penelitian yang digunakan, populasi dan sampel yang diambil, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang dilakukan. Metode penelitian harus dijelaskan dengan jelas dan rinci agar pembaca dapat memahami dengan baik tentang bagaimana penelitian dilakukan.
Hasil penelitian menjadi bagian keempat dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian. Data tersebut harus disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulis juga harus menyajikan hasil analisis data yang telah dilakukan.
Pembahasan menjadi bagian kelima dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah diperoleh. Pembahasan harus mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dibahas pada bagian kedua. Selain itu, penulis juga harus memperkuat argumen yang diutarakan dengan data dan fakta yang relevan.
Kesimpulan menjadi bagian keenam dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menyimpulkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan. Kesimpulan juga harus mengacu pada tujuan dan manfaat penelitian yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan.
Daftar pustaka menjadi bagian terakhir dalam karya ilmiah yang harus disusun dengan baik. Pada bagian ini, penulis harus mencantumkan sumber-sumber yang telah digunakan dalam penelitian atau kajian yang dilakukan. Daftar pustaka harus disusun dengan rapi dan memenuhi aturan yang berlaku.
Secara keseluruhan, sistematika karya ilmiah sangat penting untuk diperhatikan agar karya ilmiah tersebut dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah yang berkualitas. Setiap bagian dalam sistematika karya ilmiah memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda sehingga harus disusun dengan cermat dan rapi agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
2. Sistematika karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Sistematika karya ilmiah adalah tata cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang baik dan benar. Bagian-bagian dalam sistematika karya ilmiah memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda.
Poin kedua menjelaskan bahwa sistematika karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Pendahuluan menjadi bagian pertama dalam karya ilmiah yang harus disusun dengan baik. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar dan memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Pendahuluan juga harus memuat latar belakang dari topik tersebut, masalah yang ingin dipecahkan, serta tujuan dan manfaat dari penelitian atau kajian yang dilakukan.
Tinjauan pustaka menjadi bagian kedua dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus memaparkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Tinjauan pustaka juga membantu penulis untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan dan memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah.
Metode penelitian menjadi bagian ketiga dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan secara detail tentang desain penelitian yang digunakan, populasi dan sampel yang diambil, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang dilakukan. Metode penelitian harus dijelaskan dengan jelas dan rinci agar pembaca dapat memahami dengan baik tentang bagaimana penelitian dilakukan.
Hasil penelitian menjadi bagian keempat dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian. Data tersebut harus disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulis juga harus menyajikan hasil analisis data yang telah dilakukan.
Pembahasan menjadi bagian kelima dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah diperoleh. Pembahasan harus mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dibahas pada bagian kedua. Selain itu, penulis juga harus memperkuat argumen yang diutarakan dengan data dan fakta yang relevan.
Kesimpulan menjadi bagian keenam dalam karya ilmiah. Pada bagian ini, penulis harus menyimpulkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan. Kesimpulan juga harus mengacu pada tujuan dan manfaat penelitian yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan.
Daftar pustaka menjadi bagian terakhir dalam karya ilmiah yang harus disusun dengan baik. Pada bagian ini, penulis harus mencantumkan sumber-sumber yang telah digunakan dalam penelitian atau kajian yang dilakukan. Daftar pustaka harus disusun dengan rapi dan memenuhi aturan yang berlaku.
Secara keseluruhan, sistematika karya ilmiah harus diikuti oleh penulis guna menghasilkan karya ilmiah yang baik dan benar. Dengan mengikuti sistematika tersebut, pembaca dapat memahami dengan baik isi dari karya ilmiah yang dibuat oleh penulis.
3. Pendahuluan berfungsi sebagai pengantar dan memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah.
Pendahuluan menjadi bagian pertama dalam sistematika karya ilmiah. Bagian ini berfungsi sebagai pengantar dan memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Pendahuluan harus disusun dengan baik dan menarik agar pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut.
Pada bagian pendahuluan karya ilmiah, penulis harus memperkenalkan topik yang akan dibahas dan memberikan gambaran umum tentang masalah yang ingin dipecahkan melalui penelitian atau kajian yang dilakukan. Penulis juga harus menyajikan latar belakang dari topik tersebut dan memberikan alasan mengapa topik tersebut perlu diteliti atau dikaji lebih lanjut.
Selain itu, pada bagian pendahuluan, penulis juga harus mengetengahkan tujuan dan manfaat dari penelitian atau kajian yang dilakukan. Tujuan penelitian harus dijelaskan secara jelas dan rinci agar pembaca memahami dengan baik tentang apa yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut. Manfaat dari penelitian atau kajian juga harus dijelaskan dengan jelas dan relevan sehingga pembaca dapat memahami mengapa topik tersebut penting untuk diteliti atau dikaji.
Bagian pendahuluan karya ilmiah juga harus disusun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Penulis harus mempertimbangkan target pembaca yang diinginkan dan menggunakan bahasa yang sesuai dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulis juga harus memperhatikan gaya penulisan agar pendahuluan menjadi menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.
Dalam keseluruhan, bagian pendahuluan yang baik akan memperkuat keseluruhan karya ilmiah. Pendahuluan yang baik akan memberikan gambaran umum tentang topik yang dibahas dan memotivasi pembaca untuk membaca lebih lanjut tentang penelitian atau kajian yang dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk menyusun pendahuluan dengan baik dan menarik agar pembaca tertarik membaca karya ilmiah yang disusun.
4. Tinjauan pustaka membantu penulis untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan dan memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah.
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dari sistematika karya ilmiah. Bagian ini berfungsi untuk membahas teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Tinjauan pustaka harus dilakukan secara cermat dan sistematis agar dapat menghasilkan informasi yang relevan dan akurat.
Dalam melakukan tinjauan pustaka, penulis harus mencari sumber-sumber yang terpercaya dan relevan. Sumber-sumber tersebut dapat berupa buku, jurnal ilmiah, artikel, paper, dan sebagainya. Setelah sumber-sumber telah ditemukan, penulis harus membaca dengan seksama dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah.
Setelah informasi terkumpul, penulis harus menganalisis dan mengevaluasi informasi tersebut agar dapat menentukan metode penelitian yang akan digunakan dalam karya ilmiah. Tinjauan pustaka juga membantu penulis dalam memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah. Dengan memperkuat argumen, karya ilmiah akan menjadi lebih meyakinkan dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Selain itu, tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai acuan bagi pembaca dalam memahami topik yang dibahas dalam karya ilmiah. Dalam tinjauan pustaka, penulis harus menyajikan informasi dengan bahasa sendiri agar dapat dimengerti oleh pembaca yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Dengan melakukan tinjauan pustaka yang baik dan benar, penulis dapat menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, tinjauan pustaka harus dilakukan dengan seksama dan sistematis agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan relevan.
5. Metode penelitian menjelaskan secara detail tentang desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang dilakukan.
Poin ke-5 dari sistematika karya ilmiah adalah metode penelitian. Metode penelitian menjelaskan secara detail tentang desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang dilakukan. Hal ini penting dalam sebuah karya ilmiah karena metode penelitian yang digunakan harus dapat memenuhi standar akademik yang berlaku dan memberikan keakuratan yang tinggi pada hasil penelitian.
Desain penelitian yang dijelaskan pada bagian metode penelitian harus mempertimbangkan tujuan penelitian dan jenis data yang akan dikumpulkan. Selain itu, penelitian juga harus memperhatikan populasi dan sampel yang akan diambil. Pemilihan populasi dan sampel yang tepat akan mempengaruhi validitas dan generalisasi hasil penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian juga harus dijelaskan secara rinci dalam karya ilmiah. Teknik pengumpulan data dapat berupa wawancara, observasi, angket, atau studi dokumentasi. Setiap teknik pengumpulan data memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus dipertimbangkan dalam penelitian.
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisis data. Analisis data harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan dengan benar. Analisis data dapat menggunakan metode statistik atau analisis kualitatif, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
Dalam menjelaskan metode penelitian, penulis harus menyajikan informasi secara jelas dan rinci. Hal ini penting agar pembaca dapat memahami dengan baik tentang bagaimana penelitian dilakukan dan memastikan bahwa penelitian yang dilakukan dapat diulang oleh orang lain dengan hasil yang sama. Dengan menjelaskan metode penelitian dengan baik, karya ilmiah yang dihasilkan akan memiliki keakuratan dan validitas yang tinggi serta mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
6. Hasil penelitian menyajikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram.
Poin keenam dalam sistematika karya ilmiah adalah hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis harus menyajikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian. Data tersebut harus disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulis juga harus menyajikan hasil analisis data yang telah dilakukan.
Hasil penelitian merupakan bagian yang penting dalam sebuah karya ilmiah karena merupakan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan. Bagian ini harus memuat data-data yang diperoleh dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan dengan cara yang sistematis dan terperinci. Data tersebut harus disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, seperti tabel, grafik, atau diagram.
Selain itu, penulis juga harus menyajikan hasil analisis data yang telah dilakukan. Hasil analisis ini harus dipresentasikan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pembaca dan harus dijelaskan dengan rinci. Hasil analisis ini juga harus dihubungkan dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan.
Penulis juga harus memperhatikan keakuratan data dan informasi yang disajikan dalam bagian hasil penelitian. Data yang tidak akurat dapat menghasilkan kesimpulan yang salah dan dapat mempengaruhi kualitas karya ilmiah secara keseluruhan.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan bagian hasil penelitian dalam karya ilmiah, penulis harus memperhatikan data yang digunakan dan memastikan bahwa data tersebut akurat dan relevan dengan topik yang dibahas. Selain itu, penulis juga harus memperhatikan cara penyajian data agar mudah dipahami oleh pembaca dan dapat mendukung kesimpulan yang dihasilkan pada bagian kesimpulan.
7. Pembahasan menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah diperoleh serta memperkuat argumen yang diutarakan dengan data dan fakta yang relevan.
Sistematika karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting, salah satunya adalah pembahasan. Pada bagian ini, penulis menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah diperoleh serta memperkuat argumen yang diutarakan dengan data dan fakta yang relevan.
Pembahasan merupakan bagian yang sangat penting dalam karya ilmiah karena pada bagian ini penulis harus menjelaskan secara rinci tentang hasil penelitian yang telah diperoleh dan menginterpretasikan data tersebut sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas bagi pembaca tentang hasil penelitian. Pembahasan juga dapat memperkuat argumen yang telah diutarakan pada bagian pendahuluan dan tinjauan pustaka.
Dalam pembahasan, penulis harus mampu menjelaskan secara rinci tentang hasil penelitian yang telah diperoleh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyajikan data dan hasil analisis data dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah. Selain itu, penulis juga harus mampu menjelaskan arti dan makna dari hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bidang ilmu pengetahuan yang diteliti.
Selain itu, pembahasan juga harus mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Dalam hal ini, penulis harus mampu menghubungkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh para peneliti lain dalam bidang yang sama. Dengan demikian, pembaca dapat memahami dengan lebih jelas tentang posisi hasil penelitian yang telah diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan yang diteliti.
Pada bagian pembahasan, penulis juga harus memperkuat argumen yang telah diutarakan dengan data dan fakta yang relevan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengacu pada data dan fakta yang telah diperoleh dari hasil penelitian atau dari hasil penelitian terdahulu yang telah dibahas pada bagian tinjauan pustaka. Dengan demikian, argumen yang diutarakan pada karya ilmiah tersebut akan lebih kuat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam keseluruhan bagian pembahasan, penulis harus mampu menyajikan hasil penelitian dengan cara yang jelas, sistematis, dan logis. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan struktur kalimat dan penggunaan kata yang tepat sehingga dapat memudahkan pembaca untuk memahami isi dari karya ilmiah tersebut. Dengan demikian, pembahasan yang baik akan dapat memperkuat kualitas dari karya ilmiah yang dibuat oleh penulis.
8. Kesimpulan menyimpulkan hasil penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan.
Poin ke-8 dari penjelasan mengenai sistematika karya ilmiah adalah kesimpulan. Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan. Kesimpulan merupakan bagian yang sangat penting dalam karya ilmiah karena memberikan gambaran tentang hasil penelitian secara menyeluruh.
Kesimpulan harus mengacu pada tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Selain itu, kesimpulan juga harus memperlihatkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan. Dalam kesimpulan, penulis juga dapat menyajikan saran atau rekomendasi yang dapat diambil dari hasil penelitian.
Kesimpulan harus disusun dengan singkat dan jelas. Isi dari kesimpulan harus merupakan rangkuman dari seluruh bagian dalam karya ilmiah. Kesimpulan juga harus mempertegas dan menguatkan argumen yang telah diutarakan pada bagian pembahasan. Dalam kesimpulan, penulis juga dapat menyajikan temuan-temuan baru yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, dan menjelaskan implikasi dari temuan tersebut.
Kesimpulan harus diakhiri dengan kalimat yang kuat dan jelas. Kalimat tersebut harus memperlihatkan bahwa kesimpulan telah memenuhi tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan yang telah diajukan pada bagian pendahuluan.
Dalam kesimpulan, penulis juga dapat mengidentifikasi keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan. Hal tersebut sangat penting karena dapat membantu pembaca untuk memahami batasan-batasan dari penelitian tersebut, serta memberikan inspirasi bagi penulis lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.
Kesimpulan merupakan bagian terakhir dari karya ilmiah dan menjadi kesan terakhir yang akan ditinggalkan oleh penulis kepada pembaca. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan kesan yang baik dan memuaskan bagi pembaca.
9. Daftar pustaka mencantumkan sumber-sumber yang telah digunakan dalam penelitian atau kajian yang dilakukan.
Sistematika karya ilmiah merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang baik dan benar. Setiap bagian dalam karya ilmiah memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda untuk memperjelas dan memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah.
Pada poin 1 dikatakan bahwa karya ilmiah merupakan bentuk tulisan yang mengacu pada hasil penelitian atau pengkajian dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, karya ilmiah harus disusun dengan sistematika yang baik dan benar agar mudah dipahami oleh pembaca dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pada poin 2 dijelaskan bahwa sistematika karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Setiap bagian tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam menyusun sebuah karya ilmiah yang berkualitas.
Pada poin 3, pendahuluan berfungsi sebagai pengantar dan memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Pendahuluan juga harus memuat latar belakang dari topik tersebut, masalah yang ingin dipecahkan, serta tujuan dan manfaat dari penelitian atau kajian yang dilakukan. Dalam pendahuluan, penulis harus mampu membuat pembaca tertarik untuk terus membaca karya ilmiah yang disusun.
Pada poin 4, tinjauan pustaka membantu penulis untuk menentukan metode penelitian yang akan digunakan dan memperkuat argumen yang diutarakan dalam karya ilmiah. Tinjauan pustaka juga memuat teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Dalam tinjauan pustaka, penulis harus mampu memilih sumber-sumber yang relevan dan berkualitas tinggi.
Pada poin 5, metode penelitian menjelaskan secara detail tentang desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang dilakukan. Metode penelitian harus dijelaskan dengan jelas dan rinci agar pembaca dapat memahami dengan baik tentang bagaimana penelitian dilakukan. Dalam bagian ini, penulis harus mampu memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai penelitian yang telah dilakukan.
Pada poin 6, hasil penelitian menyajikan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram. Penulis harus mampu menyajikan data dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, hasil penelitian juga harus disajikan secara obyektif dan tidak memihak.
Pada poin 7, pembahasan menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah diperoleh serta memperkuat argumen yang diutarakan dengan data dan fakta yang relevan. Pembahasan harus mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dibahas pada bagian kedua. Dalam pembahasan, penulis harus mampu menghubungkan hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dipaparkan.
Pada poin 8, kesimpulan menyimpulkan hasil penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan pada bagian pendahuluan. Kesimpulan juga harus mengacu pada tujuan dan manfaat penelitian yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Dalam kesimpulan, penulis harus mampu menyampaikan pesan-pesan penting yang dapat diambil dari hasil penelitian.
Pada poin 9, daftar pustaka mencantumkan sumber-sumber yang telah digunakan dalam penelitian atau kajian yang dilakukan. Daftar pustaka harus disusun dengan rapi dan memenuhi aturan yang berlaku. Dalam daftar pustaka, penulis harus mencantumkan sumber-sumber yang relevan dan berkualitas tinggi yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah.