jelaskan sejarah jembatan periode romawi kuno –
Jembatan adalah salah satu struktur bangunan yang paling penting dalam sejarah manusia, terutama untuk menghubungkan dua tempat yang tidak berdekatan. Sejarah jembatan dimulai sejak zaman Romawi Kuno. Pada zaman itu, bangunan jembatan dibangun untuk menghubungkan dua tempat dengan tujuan yang berbeda.
Romawi Kuno adalah salah satu periode sejarah yang paling penting dalam sejarah jembatan. Pada saat itu, bangunan jembatan dipandang sebagai karya seni arsitektur yang luar biasa. Beberapa bangunan jembatan dari era Romawi Kuno masih ada sampai sekarang dan kita bisa melihat betapa kuatnya struktur jembatan ini selama ribuan tahun.
Jembatan Romawi Kuno adalah salah satu jenis jembatan tertua di dunia. Bahan yang digunakan untuk membangun jembatan Romawi Kuno beragam, mulai dari batu, kayu, dan bahkan tanah liat. Struktur jembatan terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pelat, balok, dan pondasi. Pelat menghubungkan dua titik, balok menopang struktur, dan pondasi yang berfungsi untuk menstabilkan struktur.
Selain itu, jembatan Romawi Kuno juga dikenal dengan teknik konstruksi mereka yang unik. Teknik ini disebut teknik konstruksi arsitektur Romawi Kuno. Teknik ini dikenal karena ketahanan struktur yang tinggi, karena berbagai material yang digunakan dalam konstruksi jembatan.
Bangunan jembatan Romawi Kuno memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa jembatan juga menggunakan arsitektur yang memungkinkan air mengalir di bawahnya. Hal ini membuat bangunan jembatan Romawi Kuno lebih mudah dibangun di tempat-tempat yang memiliki lanskap yang terjal.
Bangunan jembatan Romawi Kuno menjadi inspirasi bagi banyak arsitek dan insinyur saat ini. Beberapa jembatan modern di seluruh dunia masih menggunakan teknik konstruksi yang sama dengan yang digunakan pada zaman Romawi Kuno.
Jadi, sejarah jembatan pada periode Romawi Kuno adalah salah satu sejarah bangunan jembatan tertua di dunia. Bangunan jembatan Romawi Kuno menggunakan berbagai bahan dan menggunakan teknik konstruksi yang unik. Struktur jembatan Romawi Kuno masih dapat dilihat di berbagai tempat di seluruh dunia hingga saat ini.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan sejarah jembatan periode romawi kuno
1. Sejarah jembatan dimulai pada zaman Romawi Kuno.
Sejarah jembatan dimulai pada zaman Romawi Kuno. Di masa ini, jembatan sudah mulai digunakan untuk menghubungkan kota-kota yang berjarak jauh. Mereka menggunakan jembatan untuk menyeberangi sungai, dan untuk menghubungkan berbagai wilayah.
Jembatan romawi kuno dibangun dengan teknik yang disebut arcuari. Pada dasarnya, teknik ini adalah teknik pembangunan jembatan dengan menggunakan bentangan baja. Arcuari adalah teknik paling tua yang digunakan dalam pembangunan jembatan. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman Romawi Kuno.
Karena arcuari, jembatan Romawi Kuno dapat dibangun dengan lebih kokoh dan kuat. Ini memungkinkan jembatan Romawi Kuno untuk tahan lama hingga saat ini. Salah satu contoh yang terkenal adalah Jembatan Alcantara di Tarragona, Spanyol. Jembatan ini dibangun pada tahun 106 Masehi dan masih bertahan hingga saat ini.
Arcuari juga membantu dalam membangun jembatan yang lebih luas. Ini membuat jembatan Romawi Kuno dapat menjadi lebih berguna dalam menghubungkan kota-kota dan wilayah. Sebagai contoh, Jembatan Pons Aemilius di Roma, Italia. Jembatan ini dibangun pada tahun 142 SM dan masih berdiri hingga saat ini.
Jembatan Romawi Kuno merupakan salah satu peninggalan sejarah yang penting. Ini adalah bukti bahwa teknologi pembangunan jembatan telah berkembang sejak zaman Romawi Kuno. Arcuari telah membantu dalam membangun jembatan yang lebih kuat dan luas, yang membantu dalam menghubungkan kota-kota dan wilayah. Beberapa jembatan Romawi Kuno masih bertahan hingga saat ini, dan menjadi bukti penting dari sejarah jembatan.
2. Bangunan jembatan pada zaman Romawi Kuno dipandang sebagai karya seni arsitektur yang luar biasa.
Sejarah jembatan Romawi Kuno bermula sejak tahun 312 SM. Pada masa itu, jembatan dibangun untuk membantu orang Romawi dalam berperang, menjelajahi wilayah baru dan menghubungkan komunitas yang terpisah. Pada awalnya, jembatan di Romawi Kuno hanya terbuat dari kayu, tetapi di masa kemudian, mereka mulai membangun jembatan dari batu dan bahkan baja.
Bangunan jembatan Romawi Kuno dipandang sebagai karya seni arsitektur yang luar biasa. Mereka menggunakan teknik konstruksi yang rumit untuk menciptakan jembatan yang tahan lama, tahan gempa, dan memiliki estetika yang menarik. Mereka juga menggunakan inovasi teknologi seperti pemasangan batu dan pemasangan baja untuk membangun jembatan yang kokoh dan tahan lama.
Bangunan jembatan Romawi Kuno juga dikenal karena konstruksi mereka yang indah. Mereka menggunakan arsitektur yang rumit dan memasang batu-batu yang berbeda dalam susunan yang unik. Mereka menggunakan kombinasi yang berbeda dari batu, baja, dan kayu untuk membangun jembatan yang kokoh dan menarik.
Karya arsitektur jembatan Romawi Kuno masih bisa kita saksikan hingga saat ini. Beberapa jembatan Romawi Kuno masih berdiri di seluruh dunia, seperti Jembatan Milvian di Roma, Jembatan Ponte Vecchio di Firenze, dan Jembatan Pont du Gard di Gardon, Prancis. Mereka menyediakan catatan sejarah tentang keterampilan konstruksi dan pemahaman arsitektur yang dimiliki oleh orang Romawi Kuno.
Bangunan jembatan Romawi Kuno adalah salah satu karya arsitektur yang paling indah dan rumit yang pernah diciptakan. Mereka telah meninggalkan karya seni arsitektur yang luar biasa yang masih terlihat hingga saat ini. Kami masih dapat mempelajari teknik konstruksi dan arsitektur yang dimiliki oleh orang Romawi Kuno sebagai bentuk penghormatan terhadap keterampilan mereka.
3. Jembatan Romawi Kuno adalah salah satu jenis jembatan tertua di dunia.
Jembatan Romawi Kuno adalah salah satu jenis jembatan tertua di dunia. Sebagai salah satu pemimpin teknologi terkemuka pada masa itu, orang-orang Romawi telah menciptakan banyak teknologi jembatan yang masih digunakan sampai sekarang. Sejarah jembatan romawi kuno berasal dari abad ke-6 SM, ketika Romawi menguasai sebagian besar dari Mediterania. Kemampuan teknologi mereka dalam membangun jembatan yang kuat dan handal adalah salah satu alasan mereka bisa mendominasi wilayah tersebut.
Pada awalnya, jembatan Romawi Kuno dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti batu dan kayu. Untuk membuat jembatan, para ahli teknologi Romawi menggabungkan bahan-bahan alami dengan besi dan paku baja. Kombinasi ini membuat jembatan yang kuat dan tahan lama. Beberapa contoh jembatan Romawi Kuno yang masih ada sampai saat ini adalah Jembatan Ponte Vecchio di Florence, Italia, dan Jembatan Alcantara di Toledo, Spanyol.
Selain menggunakan bahan-bahan alami, para ahli teknologi Romawi juga menggunakan teknologi arsitektur untuk membuat jembatan yang lebih kuat dan handal. Teknologi arsitektur yang digunakan termasuk jembatan bertingkat, jembatan bebas gantung, dan jembatan tiga arka. Teknologi arsitektur ini memungkinkan para ahli teknologi untuk membuat jembatan yang lebih kuat dan tahan lama.
Jembatan Romawi Kuno juga berbeda dari jenis lainnya karena mereka biasanya mencakup jauh lebih luas. Beberapa jembatan Romawi Kuno yang terkenal dibangun di sepanjang sungai Tiber dan sungai Rhine. Beberapa jembatan Romawi Kuno juga mencakup jarak yang sangat jauh, seperti Jembatan Milvian di Roma yang mencakup sepanjang hampir 3.5 km.
Kesimpulannya, jembatan Romawi Kuno adalah salah satu jenis jembatan tertua di dunia. Para ahli teknologi Romawi telah menciptakan teknik membangun jembatan yang kuat dan tahan lama dengan menggabungkan bahan-bahan alami dengan besi dan paku baja. Mereka juga menggunakan teknologi arsitektur untuk membuat jembatan yang lebih kuat dan tahan lama. Beberapa contoh jembatan Romawi Kuno yang masih ada sampai saat ini adalah Jembatan Ponte Vecchio di Florence, Italia, dan Jembatan Alcantara di Toledo, Spanyol.
4. Bahan yang digunakan untuk membangun jembatan Romawi Kuno beragam, mulai dari batu, kayu, dan bahkan tanah liat.
Jembatan telah ada sejak periode Romawi Kuno. Sejarah jembatan Romawi kuno berasal dari Mesir Kuno, Yunani kuno, hingga Romawi kuno. Mereka mengembangkan teknologi dan desain jembatan yang berbeda dengan sistem konstruksinya.
Ketika Romawi kuno membangun jembatan, mereka menggunakan berbagai bahan untuk membangunnya. Mereka menggunakan kayu, batu, tanah liat, dan bahkan bahan padat lainnya. Mereka menggabungkan bahan-bahan ini untuk membuat jembatan yang kuat dan tahan lama.
Kayu digunakan untuk membuat rak dan pilar jembatan. Mereka menggunakan kayu yang dibentuk dengan kokoh dan kuat. Kayu tersebut kemudian disalut dengan pelapis seperti semen, tanah liat, atau bahan lainnya untuk membuatnya lebih kuat.
Batu adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat jembatan Romawi kuno. Batu-batu tersebut digunakan untuk membuat bagian dasar jembatan. Batu-batu tersebut dirancang untuk mendukung rak dan pilar. Mereka juga menggunakan batu untuk membuat konstruksi jembatan.
Tanah liat juga digunakan untuk membangun jembatan Romawi kuno. Tanah liat digunakan untuk membuat bagian dasar jembatan. Tanah liat juga digunakan untuk melekatkan batu-batu bersama-sama. Tanah liat juga membantu untuk meningkatkan stabilitas jembatan dan membuatnya lebih kuat.
Beberapa bahan lainnya juga digunakan untuk membangun jembatan Romawi kuno. Mereka menggunakan bahan seperti semen, kulit, dan bahan padat lainnya untuk membuat jembatan yang kuat dan tahan lama. Mereka juga menggunakan logam untuk membuat jembatan yang kuat.
Jadi, bahan yang digunakan untuk membangun jembatan Romawi kuno beragam. Mereka menggunakan kayu, batu, tanah liat, dan bahan padat lainnya untuk membuat jembatan yang kuat dan tahan lama. Jembatan yang dibangun dengan bahan-bahan ini masih digunakan sampai saat ini di seluruh dunia.
5. Struktur jembatan Romawi Kuno terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pelat, balok, dan pondasi.
Jembatan adalah bentuk struktur yang diperlukan untuk menghubungkan dua tempat yang berbeda. Jembatan Romawi Kuno telah mengalami perkembangan yang signifikan selama berabad-abad. Sejarah jembatan Romawi Kuno dimulai dengan konstruksi pertama yang dibuat oleh bangsa Romawi pada abad ke-3 SM. Selama masa itu, jembatan dirancang sebagai struktur yang kuat dan tahan lama untuk memungkinkan aliran lalu lintas yang lancar.
Romawi Kuno adalah pemimpin dalam teknik jembatan. Mereka telah membangun jembatan dengan berbagai jenis material, termasuk batu, kayu, dan baja. Kebanyakan jembatan Romawi Kuno terbuat dari batu yang telah dipotong dengan tepat, kemudian disusun dengan rapi untuk membentuk struktur yang kuat.
Struktur jembatan Romawi Kuno terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pelat, balok, dan pondasi. Pelat adalah bagian yang diletakkan di atas balok, yang kemudian disusun dengan rapi untuk membentuk struktur jembatan. Balok adalah bagian yang membentuk struktur jembatan. Bagian ini biasanya dibuat dari batu atau kayu. Pondasi adalah bagian yang menyediakan dukungan untuk struktur jembatan. Bagian ini biasanya dibuat dari batu, beton, atau logam.
Selain tiga bagian utama, jembatan Romawi Kuno juga dibuat dengan bagian-bagian lain seperti balok lintang, balok pendukung, dan balok tengah. Balok lintang digunakan untuk menopang beban jembatan. Balok pendukung digunakan untuk menyokong struktur jembatan dan mengurangi tekanan pada bagian lain. Balok tengah digunakan untuk meningkatkan kestabilan jembatan.
Jembatan Romawi Kuno juga digunakan untuk mengurangi hambatan aliran lalu lintas, seperti menghubungkan kota-kota, memungkinkan aliran sungai yang lancar, dan membuat jalan bagi arus perdagangan. Beberapa jembatan Romawi Kuno masih berdiri hingga hari ini, menunjukkan kekuatan dan ketangguhan mereka. Beberapa contoh yang masih berdiri hari ini adalah jembatan Ponte Milvio di Roma, jembatan Ponte Nomentano-Baccina di Roma, dan jembatan Ponte Fabricio di Roma.
Dengan demikian, jembatan Romawi Kuno adalah bentuk struktur yang dibuat dengan tepat dan kuat untuk menghubungkan kota-kota dan memungkinkan aliran lalu lintas yang lancar. Struktur jembatan Romawi Kuno terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pelat, balok, dan pondasi. Bagian-bagian ini digunakan untuk membentuk struktur jembatan yang kuat dan tahan lama. Beberapa jembatan Romawi Kuno masih berdiri hingga hari ini, menunjukkan kekuatan dan ketangguhan mereka.
6. Jembatan Romawi Kuno juga dikenal dengan teknik konstruksi arsitektur Romawi Kuno yang memiliki ketahanan struktur yang tinggi.
Jembatan merupakan bagian penting dalam sejarah manusia. Pada masa Romawi Kuno, jembatan digunakan untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang berjarak jauh. Jembatan Romawi Kuno dikenal dengan teknik konstruksi arsitektur Romawi Kuno yang memiliki ketahanan struktur yang tinggi.
Konstruksi arsitektur Romawi Kuno dimulai sekitar abad ke-7 SM. Pada awalnya, jembatan Romawi Kuno terutama dibangun dari kayu dengan tiang-tiang kayu yang berjarak antara satu sama lain. Selanjutnya, bangunan ini dibangun dengan bahan-bahan berbeda seperti batu, bata, dan semen yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan struktural jembatan.
Konstruksi arsitektur Romawi Kuno juga mencakup penggunaan arsitektur, teknik, dan desain yang berbeda-beda untuk meningkatkan ketahanan struktur jembatan. Sejumlah jembatan dibangun dengan menggunakan teknik konstruksi yang disebut bukaan Genoa. Teknik ini menggunakan tiang-tiang yang berbeda-beda untuk menjaga kekuatan struktural jembatan.
Teknik lain yang digunakan dalam konstruksi arsitektur Romawi Kuno adalah teknik konstruksi arches. Teknik ini menggunakan arsitektur arca untuk meningkatkan kekuatan struktural jembatan. Arsitektur arca juga digunakan untuk menjaga stabilitas jembatan, mengurangi beban pada struktur jembatan, dan meningkatkan ketahanan struktural jembatan.
Selain teknik konstruksi arsitektur Romawi Kuno, arsitektur teknik jembatan Romawi Kuno juga mencakup penggunaan sistem gerbang, pilar, dan lintasan jembatan. Sistem gerbang menggunakan pilar dan lintasan untuk meningkatkan kekuatan struktural jembatan. Pilar dan lintasan jembatan digunakan untuk menjaga stabilitas jembatan.
Jembatan Romawi Kuno juga dikenal dengan teknik konstruksi arsitektur Romawi Kuno yang memiliki ketahanan struktur yang tinggi. Arsitektur Romawi Kuno yang diadopsi pada masa itu telah membantu dalam pembangunan jembatan yang kuat dan tahan lama. Beberapa jembatan yang dibangun pada masa itu masih ada sampai sekarang, memberikan kita kesempatan untuk melihat arsitektur Romawi Kuno yang telah bertahan lama.
7. Beberapa jembatan Romawi Kuno menggunakan arsitektur yang memungkinkan air mengalir di bawahnya.
Jembatan Romawi Kuno merupakan salah satu seni arsitektur paling terkenal di dunia. Mereka awalnya dibangun untuk menghubungkan wilayah yang tidak berdekatan satu sama lain, memungkinkan orang untuk berpindah dengan mudah. Kemudian, teknologi ini tumbuh menjadi karya seni yang indah dan menarik.
Jembatan Romawi Kuno dibangun pada abad ke-7 SM di dunia Romawi. Mereka menggunakan material seperti batu dan marmer untuk membangun struktur mereka. Mereka juga menggunakan teknik seperti konstruksi kayu dan teknik menembusi untuk menambah daya tahan mereka. Kemudian, jembatan ini dibangun untuk menghubungkan kota-kota besar seperti Roma, Gades, dan Karrar.
Karena jembatan Romawi Kuno dibangun di Indonesia yang berlimpah air, arsitek harus menciptakan struktur yang memungkinkan air mengalir di bawahnya. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan membangun struktur yang memiliki jalan bawah tanah. Lembah-lembah besar akan ditutupi dengan jembatan, dan jalan bawah tanah dibangun di bawahnya. Pembuatan jalan bawah tanah ini memungkinkan air mengalir di bawah jembatan tanpa mengganggu struktur.
Beberapa jembatan Romawi Kuno lainnya menggunakan struktur lintasan yang memungkinkan air mengalir di bawahnya. Struktur ini terdiri dari beberapa lintasan yang bertumpuk di atas satu sama lain. Ini memungkinkan air mengalir di bawah jembatan tanpa mengganggu struktur.
Beberapa jembatan Romawi Kuno lainnya menggunakan berbagai teknik untuk mencegah air mengganggu struktur. Teknik ini termasuk penggunaan material yang tahan air seperti marmer dan batu, serta penggunaan dinding-dinding pengalir untuk membantu mengalirkan air.
Beberapa jembatan Romawi Kuno lainnya juga menggunakan arsitektur yang memungkinkan air mengalir di bawahnya. Mereka menggunakan struktur jembatan yang berbentuk arus. Struktur ini memungkinkan air mengalir di bawah jembatan tanpa mengganggu struktur. Teknik ini juga membantu mengurangi tekanan pada struktur jembatan.
Jembatan Romawi Kuno menggunakan berbagai teknik untuk memungkinkan air mengalir di bawahnya. Mereka menggunakan teknik seperti konstruksi kayu, teknik menembus, struktur lintasan, material tahan air, dan arsitektur arus. Teknik ini membantu memastikan bahwa struktur tidak terganggu oleh air. Teknik ini juga membantu memastikan bahwa jembatan Romawi Kuno akan berdiri untuk waktu yang lama.
8. Bangunan jembatan Romawi Kuno menjadi inspirasi bagi banyak arsitek dan insinyur saat ini.
Jembatan merupakan struktur penting yang memungkinkan manusia untuk menyeberangi sungai, lembah, dan lintasan jalan yang luas. Sejak zaman Romawi Kuno, bangunan jembatan telah berkembang pesat, menghubungkan kota-kota dan negara-negara di seluruh dunia. Sejarah jembatan Romawi Kuno berakar pada abad ke-5 SM, dengan bangunan jembatan Romawi yang dibangun di seluruh Eropa, Mesir, dan Asia.
Meskipun bangunan jembatan Romawi Kuno berbeda-beda, beberapa karakteristik umum yang mereka miliki adalah bahwa jembatan-jembatan ini sering diperkuat dengan batu dan besi, dan mereka juga memiliki bentuk yang khas, yang berfokus pada kestabilan dan daya tahan. Beberapa jembatan Romawi Kuno yang paling terkenal, seperti jembatan Alcantara di Spanyol, jembatan Ponte Vecchio di Italia, dan jembatan Cestius di Roma, masih berdiri sampai sekarang.
Karena jembatan Romawi Kuno banyak dibangun di lokasi-lokasi yang berat dan menantang, arsitek dan insinyur modern telah banyak belajar dari struktur dan teknik konstruksi yang digunakan untuk membangun jembatan-jembatan tersebut. Arsitek dan insinyur saat ini telah mempelajari teknik pembuatan romawi yang rumit dan kompleks, seperti teknik pembuatan batu, pemecahan masalah struktural, dan pembuatan jembatan yang kokoh.
Bangunan jembatan Romawi Kuno juga telah menginspirasi banyak arsitek dan insinyur modern untuk menghasilkan desain-desain yang lebih kuat dan tahan lama. Jembatan-jembatan Romawi Kuno telah menjadi standar untuk desain jembatan modern, menjadi inspirasi bagi banyak arsitek dan insinyur saat ini. Sebagai contoh, jembatan Alcantara di Spanyol telah menginspirasi jembatan modern lainnya, seperti jembatan Goderich di Ontario, Kanada.
Karena jembatan-jembatan Romawi Kuno telah bertahan selama ribuan tahun, bangunan jembatan Romawi Kuno menjadi inspirasi bagi banyak arsitek dan insinyur saat ini. Arsitek dan insinyur modern telah belajar dari teknik pembuatan dan struktur yang digunakan dalam membangun jembatan Romawi Kuno, dan juga telah menirunya untuk menghasilkan desain-desain jembatan modern. Dengan demikian, jembatan Romawi Kuno telah menginspirasi banyak arsitek dan insinyur modern untuk menghasilkan desain jembatan yang lebih kuat dan tahan lama.
9. Beberapa jembatan modern di seluruh dunia masih menggunakan teknik konstruksi yang sama dengan yang digunakan pada zaman Romawi Kuno.
Jembatan adalah salah satu bentuk konstruksi yang paling kuno yang digunakan sepanjang sejarah. Kita dapat melacak sejarah konstruksi jembatan ke periode Romawi Kuno, dimana para arsitek membuat jembatan yang kuat dan tahan lama dengan teknik konstruksi yang unik.
Pada zaman Romawi Kuno, jembatan-jembatan dibangun untuk menghubungkan kota-kota dan menyediakan jalur distribusi yang efisien bagi pasukan, barang dan informasi. Mereka juga menggunakan jembatan untuk menghubungkan lokasi-lokasi strategis seperti benteng dan kota-kota. Pada awalnya, arsitek Romawi menggunakan kayu atau batu untuk membangun jembatan mereka.
Teknik konstruksi yang digunakan di masa Romawi Kuno sebagian besar masih sama dengan yang digunakan di masa sekarang. Mereka menggunakan teknik pemecahan tekanan yang membagi tekanan yang diberikan oleh arus air atau jalan raya ke beberapa bagian jembatan. Mereka juga menggunakan konsep jembatan gantung, membangun jembatan-jembatan dengan menggantungkan beban dari tiang-tiang di atasnya.
Banyak jembatan yang dibangun pada zaman Romawi Kuno masih berdiri hingga saat ini. Di Italia, jembatan yang dikenal sebagai Pons Aemilius, dibangun tahun 19 SM, masih berdiri hingga saat ini. Di Inggris, jembatan seperti jembatan London Bridge yang dibangun pada tahun 2 SM masih ada hingga saat ini.
Beberapa jembatan modern di seluruh dunia masih menggunakan teknik konstruksi yang sama dengan yang digunakan pada zaman Romawi Kuno. Beberapa teknik termasuk pemecahan tekanan, jembatan gantung, menggunakan tiang-tiang untuk menopang jembatan, dan menggunakan bahan-bahan yang kuat seperti batu dan besi untuk membangunnya.
Jembatan Romawi Kuno benar-benar merupakan sebuah keajaiban arsitektur. Meskipun teknik konstruksi mereka mungkin tidak sesophistocated seperti yang kita lihat di masa kini, namun jembatan yang mereka buat masih berdiri hingga saat ini. Beberapa jembatan modern di seluruh dunia juga menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada zaman Romawi Kuno. Dengan demikian, sejarah jembatan Romawi Kuno telah memengaruhi arsitektur modern sampai saat ini.