Jelaskan Proses Terbentuknya Urine Primer Sesuai Gambar Berikut

jelaskan proses terbentuknya urine primer sesuai gambar berikut –

Proses terbentuknya urine primer dapat dilihat pada gambar berikut. Proses ini dimulai dengan glomerulus, yang merupakan struktur yang terletak di bawah kapsul Bowman. Glomerulus berfungsi sebagai filter yang menyaring darah sebelum masuk ke dalam renal tubulus. Pada glomerulus, air, elektrolit, dan metabolit berlebih disaring dari darah dan dibuang ke dalam lumen tubulus. Hal ini kemudian menghasilkan urine primer.

Setelah urine primer dibuat oleh glomerulus, ia masuk ke dalam tubulus proksimal. Tubulus proksimal berfungsi untuk memecah molekul-molekul yang tidak diinginkan dan mengendalikan konsentrasi air, elektrolit, dan metabolit dalam urine. Sebagai contoh, tubulus proksimal akan mengendalikan re-absorpsi air dan elektrolit dari urine. Re-absorpsi ini berfungsi untuk mengembalikan air dan elektrolit yang berlebihan ke dalam darah.

Setelah melalui tubulus proksimal, urine primer bergerak ke dalam tubulus sekunder dan kemudian ke dalam tubulus koligasi. Tubulus sekunder berfungsi untuk menyaring metabolit dan elektrolit yang berlebihan dari darah dan mengendalikan konsentrasi air dan metabolit dalam urine. Tubulus koligasi, di sisi lain, berfungsi untuk mengendalikan re-absorpsi air dari urine.

Setelah melewati tubulus koligasi, urine primer bergerak ke dalam pelvis renalis. Pelvis renalis mengendalikan aliran urine dari tubulus ke ureter. Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Urine primer kemudian masuk ke dalam kandung kemih, di mana ia ditahan sampai diperencana, dan kemudian dialirkan melalui uretra.

Jadi, proses terbentuknya urine primer dimulai dengan glomerulus, yang berfungsi untuk menyaring darah, membuat urine primer, dan mengendalikan re-absorpsi air dan elektrolit. Setelah itu, urine primer masuk ke dalam tubulus proksimal dan sekunder, di mana metabolit dan elektrolit berlebihan disaring dari darah dan konsentrasi air dan metabolit dalam urine dikendalikan. Kemudian, urine primer masuk ke dalam tubulus koligasi, di mana re-absorpsi air dari urine dikendalikan. Setelah melewati pelvis renalis dan ureter, urine primer masuk ke dalam kandung kemih, di mana ia ditahan sampai diperencana, dan kemudian dialirkan melalui uretra.

Penjelasan Lengkap: jelaskan proses terbentuknya urine primer sesuai gambar berikut

1. Proses terbentuknya urine primer dimulai dengan glomerulus, yang merupakan struktur yang terletak di bawah kapsul Bowman.

Proses terbentuknya urine primer dimulai dengan glomerulus, yang merupakan struktur yang terletak di bawah kapsul Bowman. Glomerulus adalah filter yang memungkinkan air dan ion, serta berbagai senyawa kecil masuk ke dalam nefron. Neftron adalah struktur anatomi yang terdapat di jaringan ginjal dan bertanggung jawab untuk memproduksi urine. Glomerulus menjadi tempat dimana berbagai senyawa yang tidak dibutuhkan tubuh, seperti urea, dibuang dari darah.

Setelah itu, darah yang telah melewati glomerulus akan masuk ke dalam kapsul Bowman. Kapsul Bowman adalah lapisan yang melapisi glomerulus dan berfungsi sebagai filter yang memungkinkan air dan ion masuk ke dalam nefron. Kapsul Bowman menciptakan tekanan yang memungkinkan air dan ion melewati struktur yang disebut kompleks filtrasi glomerulus.

Kemudian, air dan ion akan masuk ke dalam kolom Henle. Kolom Henle adalah struktur tubular yang tersusun dari sel-sel yang terletak di dalam nefron. Kolom Henle bertanggung jawab untuk mengatur konsentrasi dari air dan ion di dalam nefron. Selain itu, kolom Henle juga mengatur volume urine yang akan diproduksi.

Setelah air dan ion masuk ke dalam kolom Henle, mereka akan lolos melalui kanal distal. Kanal distal merupakan bagian dari nefron yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi dari air, ion, dan senyawa kecil lainnya. Di kanal distal, air dan ion akan diubah konsentrasinya untuk membentuk urine primer.

Urine primer adalah bentuk dari urine yang dihasilkan oleh nefron. Urine primer adalah cairan yang berwarna kuning dan mengandung berbagai senyawa, seperti urea, kreatinin, dan garam. Urine primer akan melewati tubulus kolektif, yang merupakan bagian dari saluran kemih.

Tubulus kolektif adalah struktur yang menghubungkan nefron dengan saluran kemih. Tubulus kolektif mengumpulkan urine primer dan akan menyalurkannya ke saluran kemih. Di saluran kemih, urine primer akan tercampur dengan air dan garam lainnya untuk membentuk urine.

Akhirnya, urine akan dibuang melalui kandung kemih dan disalurkan ke luar tubuh melalui uretra. Urine akan mengalami proses pengurangan volume dan peningkatan konsentrasi, sebelum akhirnya dibuang dari tubuh dan menyelesaikan proses terbentuknya urine primer.

2. Glomerulus berfungsi sebagai filter yang menyaring darah sebelum masuk ke dalam renal tubulus.

Pada gambar terlihat proses terbentuknya urine primer. Proses terbentuknya urine primer terjadi di ginjal. Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring sisa-sisa metabolisme dalam darah dan mengeluarkannya melalui urine.

Proses terbentuknya urine primer dimulai dengan sirkulasi darah menuju ginjal. Darah yang mengalir ke ginjal berisi semua metabolit yang diproduksi dalam tubuh. Darah yang masuk ke ginjal melewati glomerulus. Glomerulus merupakan suatu struktur yang terdiri dari banyak sel yang berfungsi sebagai filter yang menyaring darah sebelum masuk ke dalam renal tubulus. Glomerulus akan memisahkan air dan metabolit yang terkandung dalam darah. Air dan metabolit yang dipisahkan oleh glomerulus akan masuk ke dalam renal tubulus.

Di dalam renal tubulus, metabolit akan dikombinasikan dengan asam, basa, dan garam lainnya untuk membentuk urine primer. Urine primer yang dibentuk berupa cairan yang berisi metabolit dan garam lainnya. Urine primer akan terus bergerak melalui renal tubulus, dan pada saat yang sama, air dan metabolit lain akan dikombinasikan dan disaring kembali. Pada akhir dari renal tubulus, urine primer akan ditransfer ke dalam koligamentum yang merupakan bagian dari ginjal. Di dalam koligamentum, urine primer akan mengalami reabsorbsi dan sekresi sebelum masuk ke dalam pelvis renalis.

Di dalam pelvis renalis, urine primer akan mengalami pengentalan. Di sini, air dan metabolit lainnya akan dipisahkan dan hanya metabolit yang akan dikeluarkan dari tubuh. Urine primer yang telah dikentalkan akan melewati ureter, dan akan dikeluarkan melalui uretra. Inilah proses terbentuknya urine primer.

Dalam proses terbentuknya urine primer, glomerulus berperan sebagai filter yang menyaring darah sebelum masuk ke dalam renal tubulus. Di sini, glomerulus akan memisahkan air dan metabolit yang terkandung dalam darah. Air dan metabolit yang dipisahkan oleh glomerulus ini yang akan masuk ke dalam renal tubulus dan mengalami proses reabsorbsi dan sekresi.

3. Pada glomerulus, air, elektrolit, dan metabolit berlebih disaring dari darah dan dibuang ke dalam lumen tubulus, yang kemudian menghasilkan urine primer.

Urine primer merupakan hasil dari proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubuler, dan sekresi tubuler. Proses terbentuknya urine primer dimulai ketika darah dari arteriola afferen glomerulus mengalir melewati glomerulus. Pada glomerulus, air, elektrolit, dan metabolit berlebih disaring dari darah dan dibuang ke dalam lumen tubulus. Proses ini disebut filtrasi glomerulus. Filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik di membran glomerulus.

Selanjutnya, filtrat yang telah disaring dari darah kemudian berpindah ke lumen tubulus. Di dalam lumen tubulus, proses reabsorpsi tubuler terjadi, yaitu proses pengambilan kembali air, elektrolit, dan metabolit dari lumen tubulus ke aliran darah. Proses reabsorpsi tubuler menggunakan mekanisme aktif atau mekanisme pasif. Mekanisme aktif menggunakan energi ATP untuk membawa molekul dari lumen tubulus ke dalam aliran darah. Mekanisme pasif menggunakan gaya tarik-menarik antara molekul untuk membawa molekul dari lumen tubulus ke dalam aliran darah.

Setelah filtrat dan reabsorpsi tubuler terjadi, selanjutnya proses sekresi tubuler terjadi. Proses sekresi tubuler adalah proses yang menyebabkan bahan toksik atau zat yang tidak diinginkan disekresi ke dalam lumen tubulus. Proses ini juga bergantung pada mekanisme aktif atau mekanisme pasif. Sekresi tubuler menggunakan mekanisme aktif untuk membawa molekul dari aliran darah ke dalam lumen tubulus.

Setelah proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubuler, dan sekresi tubuler dilakukan, hasil dari ketiganya adalah urine primer. Urine primer merupakan filtrat yang telah disaring oleh glomerulus yang telah mengalami reabsorpsi dan sekresi tubuler. Urine primer terdiri dari air, elektrolit, metabolit, dan zat yang tidak diinginkan yang telah disebarkan dari aliran darah. Urine primer kemudian bergerak menuju tubulus kontortus distal dan tubulus kontortus koliguinal untuk menghasilkan urine sekunder.

4. Tubulus proksimal berfungsi untuk memecah molekul-molekul yang tidak diinginkan dan mengendalikan konsentrasi air, elektrolit, dan metabolit dalam urine.

Urine primer merupakan air yang terbentuk dari proses filtrasi glomerulus yang terjadi di ginjal. Proses pembentukan urine primer dimulai dengan masuknya darah kedalam glomerulus melalui arteri aferen, di mana air, elektrolit dan metabolit dipisahkan dari darah. Kompleks glomerulus yang terdiri dari glomerulus dan bowman kapsul, memungkinkan filtrasi glomerulus, di mana air, elektrolit dan metabolit yang tidak diinginkan dipisahkan dari darah lalu masuk ke dalam Bowman kapsul.

Setelah filtrasi glomerulus, air, elektrolit dan metabolit yang dipisahkan masuk ke dalam tubulus proksimal. Tubulus proksimal berfungsi untuk memecah molekul-molekul yang tidak diinginkan dan mengendalikan konsentrasi air, elektrolit, dan metabolit dalam urine. Tubulus proksimal memiliki banyak sel yang mengandung enzim yang dapat memecah molekul-molekul yang tidak diinginkan menjadi komponen yang lebih kecil. Selain itu, tubulus proksimal juga dapat mengendalikan konsentrasi air, elektrolit, dan metabolit dalam urine dengan menggunakan transport aktif dan pasif.

Setelah melalui tubulus proksimal, air, elektrolit, dan metabolit masuk ke dalam tubulus distal. Tubulus distal berfungsi untuk menambah atau mengurangi konsentrasi air, elektrolit, dan metabolit dalam urine. Tubulus distal juga mengatur pH urine dan mengendalikan konsentrasi metabolit dalam urine. Setelah melalui tubulus distal, air, elektrolit, dan metabolit masuk ke dalam collecting duct. Collecting duct berfungsi untuk mengatur aliran dan jumlah air, garam dan metabolit yang masuk ke dalam urine.

Setelah melalui collecting duct, air, elektrolit, dan metabolit akan masuk ke dalam pelvis ginjal, di mana urine primer akan terbentuk. Urine primer merupakan air yang terbentuk dari proses filtrasi glomerulus yang telah dipisahkan dari darah dan disaring melalui tubulus proksimal, distal dan collecting duct. Urine primer juga mengandung air, elektrolit, dan metabolit yang telah dikontrol oleh tubulus proksimal dan distal. Setelah melalui proses ini, urine primer akan dikirim ke kandung kemih untuk ditampung sampai dikeluarkan dari tubuh.

5. Tubulus sekunder berfungsi untuk menyaring metabolit dan elektrolit yang berlebihan dari darah dan mengendalikan konsentrasi air dan metabolit dalam urine.

Gambar yang dimaksud menunjukkan bagaimana proses terbentuknya urine primer. Pada gambar terlihat, proses dimulai dengan glomerulus, yang merupakan cabang dari arteri kortikal yang mengalirkan darah menuju dinding kapiler yang halus. Setelah darah mengalir melewati glomerulus, protein, elektrolit, dan metabolit yang berlebihan akan tertahan oleh filtrasi glomerular. Ini membantu mengurangi jumlah protein, elektrolit, dan metabolit yang berlebihan dalam darah.

Setelah filtrasi glomerular, filtrat dialirkan ke tubulus sekunder. Tubulus sekunder berfungsi untuk menyaring metabolit dan elektrolit yang berlebihan dari darah dan mengendalikan konsentrasi air dan metabolit dalam urine. Proses ini disebut reabsorpsi tubular. Pada tubulus sekunder, metabolit dan elektrolit yang berlebihan dalam filtrat dikumpulkan kembali ke darah melalui proses reabsorpsi. Beberapa metabolit dan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida, akan diserap kembali ke darah dan dikembalikan ke sirkulasi darah.

Selanjutnya, air dan metabolit yang tersisa akan diserap kembali ke darah melalui proses reabsorpsi. Proses ini disebut reabsorpsi air. Pada proses ini, air yang tersisa dalam filtrat akan diserap kembali ke darah melalui tubulus sekunder. Setelah reabsorpsi air, sisa filtrat yang berupa metabolit dan elektrolit yang berlebihan yang tersisa akan bergerak ke ureter. Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih.

Urine primer yang terbentuk dari filtrat yang melewati tubulus sekunder akan dialirkan ke kandung kemih. Pada kandung kemih, urine primer akan dikonsentrasi untuk membentuk urine sekunder. Urine sekunder ini merupakan cairan yang dikeluarkan melalui uretra saat kencing.

Dengan demikian, tubulus sekunder berfungsi untuk menyaring metabolit dan elektrolit yang berlebihan dari darah dan mengendalikan konsentrasi air dan metabolit dalam urine. Tubulus sekunder melakukan reabsorpsi metabolit dan elektrolit yang berlebihan dari darah dan mengembalikannya ke sirkulasi darah. Selain itu, tubulus sekunder juga melakukan reabsorpsi air untuk membentuk urine primer yang dikonsentrasi untuk membentuk urine sekunder.

6. Tubulus koligasi berfungsi untuk mengendalikan re-absorpsi air dari urine.

Urine primer adalah bentuk awal urin yang dihasilkan oleh ginjal. Proses terbentuknya urine primer dimulai dengan filtrasi glomerulus, dimana plasma darah dipisahkan dari sel-sel darah dan diendapkan di Bowman’s capsule. Di dalam glomerulus, protein dan sebagian besar molekul lainnya tidak dapat melewati membran, sementara garam, glukosa, asam amino, dan berbagai metabolit lainnya melewati membran dan disaring masuk ke Bowman’s capsule.

Setelah filtrasi glomerulus, proses terbentuknya urine primer melanjutkan dengan reabsorpsi tubulus proksimal. Di sini, sebagian besar glukosa, amino asam, dan metabolit lainnya dikembalikan ke aliran darah melalui saluran akti yang terhubung dengan tubulus proksimal. Selain itu, garam, ion, dan air juga dikembalikan ke aliran darah melalui saluran pasif.

Setelah reabsorpsi tubulus proksimal, urine primer bergerak ke tubulus intersigmoid. Di sini, sebagian besar asam amino, metabolit, dan garam kondisi dikembalikan ke aliran darah. Namun, beberapa air juga dikembalikan ke dalam aliran darah melalui saluran pasif.

Selanjutnya, urine primer bergerak ke tubulus koligasi. Di sini, air dikembalikan ke dalam aliran darah melalui saluran aktif yang terhubung dengan tubulus koligasi. Hal ini memastikan bahwa aliran darah yang keluar dari ginjal memiliki kadar air yang optimal. Tubulus koligasi juga berfungsi untuk mengendalikan re-absorpsi air dari urine. Ini berarti bahwa jika jumlah air yang melewati glomerulus terlalu banyak, tubulus koligasi akan menyerap air yang berlebihan dan mengembalikannya ke aliran darah.

Setelah melalui tubulus koligasi, urine primer bergerak menuju pelvis renalis. Di sini, urine primer mengalami pengentalan dan menjadi urine sekunder. Urine sekunder kemudian diekskresikan melalui ureter dan menuju kandung kemih. Di dalam kandung kemih, urine sekunder mengalami pengendapan dan menjadi urine jadi. Urine jadi akhirnya dikeluarkan melalui uretra.

Dengan demikian, tubulus koligasi berfungsi untuk mengendalikan re-absorpsi air dari urine. Hal ini memastikan bahwa jumlah air yang melewati glomerulus tidak terlalu banyak dan kandungan air dalam aliran darah yang keluar dari ginjal memiliki kadar air yang optimal.

7. Urine primer masuk ke dalam kandung kemih melalui pelvis renalis dan ureter, di mana ia ditahan sampai diperencana, dan kemudian dialirkan melalui uretra.

Urine primer adalah urine yang diproduksi oleh ginjal dan merupakan produk akhir dari proses filtrasi glomerulus. Proses terbentuknya urine primer dimulai pada ginjal, dimana darah yang berasal dari vena renalis masuk melalui arteri renalis ke dalam glomerulus. Di dalam glomerulus, darah dialirkan melalui membran glomerulus, yang merupakan sejenis filter yang memisahkan molekul-molekul kecil dan terlarut di dalam darah dari molekul-molekul yang lebih besar dan tidak terlarut. Molekul-molekul kecil dan terlarut akan melewati membran glomerulus dan masuk ke dalam lumen Bowmann, yang merupakan ruang antara glomerulus dan tubulus proksimal.

Setelah masuk ke dalam lumen Bowmann, molekul-molekul kecil dan terlarut masuk ke dalam tubulus proksimal. Dalam tubulus proksimal, molekul-molekul kecil dan terlarut akan diserap kembali ke darah melalui aktivitas sel-sel epitel yang terdapat di dalam tubulus proksimal. Selain itu, tubulus proksimal juga dapat mengendalikan jumlah air yang akan diserap kembali ke darah.

Setelah melewati tubulus proksimal, molekul-molekul kecil dan terlarut akan masuk ke dalam lumen tubulus distal. Di dalam lumen tubulus distal, molekul-molekul ini akan diserap kembali ke darah melalui aktivitas sel-sel epitel yang terdapat di dalam tubulus distal. Selain itu, tubulus distal juga dapat mengendalikan jumlah garam yang akan diserap kembali ke dalam darah.

Setelah melewati tubulus distal, molekul-molekul yang belum diserap akan masuk ke dalam lumen kolam kolektor, yang merupakan ruang yang terletak di antara tubulus distal dan pelvis renalis. Di dalam lumen kolam kolektor, molekul-molekul ini akan diserap kembali ke dalam darah melalui aktivitas sel-sel epitel yang terdapat di dalam kolam kolektor.

Setelah melewati kolam kolektor, molekul-molekul yang belum diserap akan masuk ke dalam pelvis renalis. Di dalam pelvis renalis, mereka akan bertemu dengan ureter, yang merupakan saluran yang menghubungkan pelvis renalis dengan kandung kemih. Molekul-molekul ini akan masuk ke dalam kandung kemih melalui ureter, di mana ia akan ditahan sampai diperencana. Setelah diperencana, urine primer akan dialirkan melalui uretra keluar dari tubuh.

Jadi, urine primer yang diproduksi oleh ginjal dimulai pada glomerulus, di mana molekul-molekul kecil dan terlarut di dalam darah dipisahkan. Molekul-molekul ini kemudian masuk ke dalam lumen Bowmann, di mana mereka akan masuk ke dalam tubulus proksimal dan distal, di mana mereka akan diserap kembali ke dalam darah. Molekul-molekul yang belum diserap akan masuk ke dalam kolam kolektor dan pelvis renalis, di mana ia akan bertemu dengan ureter. Urine primer akan masuk ke dalam kandung kemih melalui ureter, di mana ia ditahan sampai diperencana, dan kemudian dialirkan melalui uretra keluar dari tubuh.