jelaskan prinsip piramida terbalik dalam teks berita – Piramida terbalik adalah salah satu prinsip penulisan berita yang umum digunakan dalam jurnalisme. Prinsip ini digunakan untuk menulis berita dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga membantu pembaca memahami informasi yang diberikan dengan lebih cepat dan mudah. Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi yang kurang penting.
Prinsip piramida terbalik dilandaskan pada asumsi bahwa pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita. Oleh karena itu, penulis berita harus memilih informasi yang paling penting dan menempatkannya di bagian awal artikel, sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran umum tentang berita tersebut dengan cepat.
Dalam prinsip piramida terbalik, bagian awal artikel biasanya disebut sebagai lead. Lead harus berisi informasi yang paling penting dari berita tersebut, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Lead juga harus menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk membaca seluruh artikel.
Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Prinsip piramida terbalik juga memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan. Hal ini sangat penting dalam industri jurnalisme yang seringkali memiliki batas waktu yang ketat dan ruang terbatas dalam media cetak.
Contoh penggunaan prinsip piramida terbalik dapat ditemukan dalam berbagai macam jenis berita, mulai dari berita politik, olahraga, hingga berita kriminal. Sebagai contoh, ketika menulis berita tentang penangkapan seorang penjahat, lead harus menjelaskan siapa penjahat tersebut dan mengapa dia ditangkap. Selanjutnya, informasi tambahan seperti bagaimana penjahat itu tertangkap atau apa yang akan terjadi selanjutnya dapat ditambahkan di bagian bawah artikel.
Namun, meskipun prinsip piramida terbalik sering digunakan dalam jurnalisme, beberapa kritikus berpendapat bahwa hal ini dapat menyebabkan kehilangan nuansa dan detail yang mungkin penting untuk dipahami dalam konteks yang lebih luas. Oleh karena itu, beberapa penulis berita mulai mempertimbangkan untuk menggunakan metode penulisan berita yang lebih fleksibel dan memberikan tempat yang lebih penting bagi nuansa dan detail.
Dalam kesimpulannya, prinsip piramida terbalik adalah prinsip penulisan berita yang sangat efektif dan efisien. Prinsip ini membantu pembaca memahami informasi yang disampaikan dengan cepat dan mudah, serta memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan. Meskipun ada beberapa kritikus yang menentang penggunaan prinsip ini, prinsip piramida terbalik tetap menjadi salah satu metode penulisan berita yang paling umum digunakan dalam jurnalisme.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan prinsip piramida terbalik dalam teks berita
1. Prinsip piramida terbalik adalah salah satu prinsip penulisan berita yang umum digunakan dalam jurnalisme.
Prinsip piramida terbalik adalah salah satu prinsip penulisan berita yang sangat umum digunakan dalam jurnalisme. Prinsip ini digunakan oleh para penulis berita untuk menulis artikel berita dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga membantu pembaca memahami informasi yang diberikan dengan lebih cepat dan mudah.
Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi yang kurang penting. Hal ini dilakukan karena pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita. Oleh karena itu, penulis berita harus memilih informasi yang paling penting dan menempatkannya di bagian awal artikel, sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran umum tentang berita tersebut dengan cepat.
Bagian awal artikel dalam prinsip piramida terbalik biasanya disebut sebagai lead. Lead harus berisi informasi yang paling penting dari berita tersebut, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Informasi ini harus disajikan secara singkat dan jelas agar pembaca bisa memahami inti dari berita tersebut dengan cepat. Selain itu, lead juga harus menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk membaca seluruh artikel.
Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam prinsip piramida terbalik, editor juga dapat memotong bagian belakang artikel jika diperlukan, tanpa harus kehilangan informasi yang penting.
Prinsip piramida terbalik sangat efektif dalam penulisan berita karena memungkinkan pembaca untuk segera mendapatkan informasi yang paling penting dari berita tersebut. Prinsip ini juga membantu penulis berita untuk menulis artikel dengan cara yang lebih efisien, karena mereka tidak perlu mencantumkan seluruh informasi secara detail dalam bagian awal artikel.
Contoh penggunaan prinsip piramida terbalik dapat ditemukan dalam berbagai macam jenis berita, mulai dari berita politik, olahraga, hingga berita kriminal. Dengan mengikuti prinsip piramida terbalik, penulis berita dapat memastikan bahwa artikel mereka akan lebih mudah dipahami dan menarik bagi pembaca.
2. Prinsip ini digunakan untuk menulis berita dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga membantu pembaca memahami informasi yang diberikan dengan lebih cepat dan mudah.
Prinsip piramida terbalik merupakan salah satu teknik penulisan berita yang banyak digunakan dalam jurnalisme. Prinsip ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang paling penting terlebih dahulu dalam sebuah artikel berita, diikuti dengan informasi yang kurang penting secara bertahap. Prinsip ini digunakan untuk menulis berita dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga pembaca dapat memahami informasi yang diberikan dengan lebih cepat dan mudah.
Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting biasanya disajikan dalam lead atau bagian awal artikel. Lead harus berisi informasi yang menjawab pertanyaan 5W+1H, yaitu who (siapa), what (apa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Dalam hal ini, penulis berita harus memilih informasi terpenting yang dapat menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk membaca seluruh artikel.
Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut secara bertahap dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan. Informasi yang kurang penting akan ditempatkan di bagian belakang artikel. Prinsip piramida terbalik ini memungkinkan pembaca untuk mendapatkan gambaran utama tentang artikel berita hanya dengan membaca bagian awal saja.
Prinsip piramida terbalik sangat penting dalam dunia jurnalistik karena pembaca cenderung memiliki waktu terbatas untuk membaca sebuah artikel berita. Dalam keadaan tertentu, pembaca bahkan hanya membaca bagian awal artikel sebelum memutuskan untuk membaca seluruhnya atau tidak. Oleh karena itu, dengan menggunakan prinsip piramida terbalik, penulis dapat menyajikan informasi yang paling penting terlebih dahulu, sehingga pembaca dapat memahami informasi yang disampaikan dengan lebih cepat dan mudah.
Dalam kesimpulannya, prinsip piramida terbalik adalah teknik penulisan berita yang sangat efektif dan efisien dalam menyajikan informasi. Dengan menyajikan informasi yang paling penting terlebih dahulu, pembaca dapat memahami informasi yang disampaikan dengan lebih cepat dan mudah, serta membantu penulis berita dalam menulis artikel yang singkat dan jelas.
3. Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi yang kurang penting.
Prinsip piramida terbalik adalah salah satu prinsip penulisan berita yang umum digunakan dalam jurnalisme. Prinsip ini digunakan untuk menulis berita dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga membantu pembaca memahami informasi yang diberikan dengan lebih cepat dan mudah.
Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi yang kurang penting. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembaca memperoleh informasi yang paling penting terlebih dahulu dan dapat memahami gambaran umum dari berita tersebut. Dengan cara ini, pembaca dapat mengetahui inti dari berita tersebut tanpa perlu membaca keseluruhan artikel.
Informasi yang paling penting biasanya disajikan di bagian awal artikel, yang disebut sebagai lead. Lead harus berisi informasi yang paling penting dari berita tersebut, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Lead juga harus menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tertarik untuk membaca seluruh artikel.
Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memudahkan pembaca untuk memilih informasi yang ingin mereka baca dengan lebih spesifik.
Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang kurang penting ditempatkan di bagian belakang artikel. Hal ini memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan. Dalam industri jurnalisme, penyunting seringkali memiliki batas waktu yang ketat dan ruang terbatas dalam media cetak. Dengan prinsip ini, editor dapat memotong bagian belakang artikel jika perlu tanpa mengurangi informasi penting yang disajikan di bagian awal artikel.
Dalam kesimpulannya, prinsip piramida terbalik memungkinkan pembaca untuk memahami informasi yang diberikan dengan lebih mudah dan cepat. Informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi yang kurang penting. Dengan cara ini, pembaca dapat memperoleh gambaran umum dari berita tersebut tanpa perlu membaca keseluruhan artikel.
4. Prinsip piramida terbalik dilandaskan pada asumsi bahwa pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita.
Poin keempat dari tema “jelaskan prinsip piramida terbalik dalam teks berita” adalah “Prinsip piramida terbalik dilandaskan pada asumsi bahwa pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita.”
Prinsip piramida terbalik didasarkan pada pemahaman bahwa pembaca berita umumnya memiliki keterbatasan waktu untuk membaca seluruh isi artikel berita. Oleh karena itu, penulis berita harus memastikan bahwa informasi yang paling penting dan relevan disajikan terlebih dahulu di dalam artikel, yang kemudian diikuti oleh informasi yang kurang penting.
Dalam hal ini, penulis berita harus mengidentifikasi informasi yang paling penting dan menempatkannya di awal artikel. Dengan menempatkan informasi yang paling penting di awal artikel, maka pembaca berita dapat memperoleh gambaran umum tentang sebuah berita dalam waktu singkat, sebelum mereka memutuskan untuk melanjutkan membaca berita secara keseluruhan atau tidak.
Prinsip piramida terbalik juga memungkinkan pembaca yang memiliki waktu terbatas untuk memperoleh informasi yang paling penting dari sebuah berita, tanpa harus membaca seluruh artikel. Hal ini juga memungkinkan pembaca untuk memilih seberapa dalam mereka ingin membaca sebuah berita.
Dengan demikian, prinsip piramida terbalik membantu pembaca berita memahami informasi yang disajikan dengan cepat dan mudah, dan juga memungkinkan penulis berita untuk menulis berita secara lebih efisien, sehingga lebih banyak berita dapat diproduksi dalam waktu yang singkat.
5. Dalam prinsip piramida terbalik, bagian awal artikel biasanya disebut sebagai lead.
Poin kelima dari tema “Jelaskan prinsip piramida terbalik dalam teks berita” menjelaskan bahwa dalam prinsip piramida terbalik, bagian awal artikel disebut sebagai lead. Lead adalah paragraf pertama dalam artikel berita dan harus memuat informasi paling penting dan menarik perhatian pembaca.
Lead harus mampu menjawab pertanyaan dasar jurnalistik seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Lead juga harus ditulis dengan cara yang menarik dan memotivasi pembaca untuk membaca keseluruhan artikel.
Pilihan informasi yang disertakan dalam lead haruslah informasi yang paling penting dan relevan dengan topik yang dibahas dalam artikel. Dengan cara ini, pembaca akan langsung mendapatkan pemahaman awal tentang topik yang dibahas dalam artikel dan dapat memutuskan apakah ingin melanjutkan membaca atau tidak.
Penempatan informasi yang paling penting di bagian awal artikel juga membantu pembaca memahami informasi yang disajikan dengan lebih cepat dan mudah. Hal ini sangat penting karena pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita. Oleh karena itu, penempatan informasi yang paling penting di lead sangat penting dalam membuat artikel berita yang efektif dan efisien.
Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang kurang penting atau pendukung disajikan di bagian belakang artikel. Hal ini memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan dan memastikan informasi paling penting tetap terdapat di artikel meskipun ada pembatasan ruang atau waktu.
Dalam kesimpulannya, poin kelima dari tema “Jelaskan prinsip piramida terbalik dalam teks berita” menjelaskan bahwa lead adalah bagian awal artikel yang harus memuat informasi paling penting dan menarik perhatian pembaca. Penempatan informasi yang paling penting di lead sangat penting dalam membuat artikel berita yang efektif dan efisien. Penempatan informasi yang kurang penting di bagian belakang artikel memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan dan memastikan informasi paling penting tetap terdapat di artikel meskipun ada pembatasan ruang atau waktu.
6. Lead harus berisi informasi yang paling penting dari berita tersebut, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa.
Dalam prinsip piramida terbalik, bagian awal artikel yang disebut sebagai lead harus memuat informasi yang paling penting dari berita tersebut. Lead harus memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dasar seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Tujuan dari lead adalah untuk menjelaskan esensi dari berita tersebut sehingga pembaca bisa memahami inti dari informasi yang diberikan.
Penulis berita harus memilih informasi yang paling penting dan menarik dalam lead, sehingga pembaca bisa tertarik untuk membaca seluruh artikel. Lead harus ditulis dengan singkat dan jelas, sehingga pembaca bisa memahami informasi yang diberikan dengan cepat dan mudah.
Contoh lead yang baik adalah “Seorang pejabat pemerintah senior ditangkap oleh badan anti korupsi karena terlibat dalam skandal korupsi senilai 10 miliar rupiah.” Dalam contoh ini, lead memberikan informasi penting tentang siapa yang ditangkap (seorang pejabat pemerintah senior) dan mengapa (terlibat dalam skandal korupsi senilai 10 miliar rupiah).
Lead yang efektif dapat membantu pembaca memahami inti dari berita dengan cepat, sehingga mereka bisa memutuskan apakah ingin membaca seluruh artikel atau tidak. Oleh karena itu, lead harus ditulis dengan hati-hati dan memuat informasi yang paling penting dari berita tersebut.
7. Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut.
Dalam prinsip piramida terbalik, setelah lead disajikan, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Penulis berita harus menyusun informasi dengan cara yang logis dan jelas sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahami informasi yang disajikan. Hal ini memungkinkan pembaca untuk memilih untuk membaca seluruh artikel atau hanya beberapa bagian tertentu yang mereka anggap penting.
Penulis berita juga harus mempertimbangkan fakta-fakta dan informasi yang tidak langsung terkait dengan lead namun tetap penting untuk disajikan. Informasi ini harus disajikan secara berurutan dan dengan urutan yang logis, sehingga pembaca bisa memahami informasi dengan baik.
Dalam mengembangkan informasi setelah lead, penulis juga harus memperhatikan gaya penulisan dan bahasa yang digunakan. Penulis harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menghindari penggunaan kata-kata yang rumit atau teknis.
Dengan menggunakan prinsip piramida terbalik, penulis berita dapat menyajikan informasi secara efektif dan efisien. Prinsip ini juga memungkinkan pembaca untuk memahami informasi dengan cepat dan mudah, serta memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan.
8. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Prinsip piramida terbalik dalam penulisan berita memiliki ciri khas utama yaitu penempatan informasi yang paling penting di bagian awal artikel atau yang biasa disebut dengan lead. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang apa yang sedang terjadi dan memberikan informasi yang penting untuk dicerna oleh pembaca secara cepat dan mudah.
Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Tapi, informasi tersebut akan diurutkan dengan cara yang berbeda. Informasi yang disajikan akan menurun secara berurutan, dimulai dengan yang paling penting hingga yang kurang penting.
Pada prinsip ini, pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, jika pembaca hanya membutuhkan informasi yang penting, maka pembaca bisa membaca bagian awal artikel atau lead saja. Namun, jika pembaca ingin mengetahui informasi yang lebih detail dan mendalam, maka pembaca bisa membaca seluruh artikel.
Dalam hal ini, penulis berita harus memastikan bahwa informasi yang disajikan tetap relevan dan sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Terkadang, penulis berita dapat menambahkan informasi yang kurang penting dan tidak relevan dengan topik, sehingga mengakibatkan pembaca menjadi bosan dan tidak tertarik untuk membaca seluruh artikel.
Kemudian, prinsip piramida terbalik dalam penulisan berita dilandaskan pada asumsi bahwa pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita. Oleh karena itu, prinsip ini sangat bermanfaat untuk membantu pembaca memahami dan menyampaikan informasi yang relevan dengan cepat dan mudah.
Dalam prinsip piramida terbalik ini, bagian awal artikel biasanya disebut sebagai lead. Lead harus berisi informasi yang paling penting dari berita tersebut, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Dengan begitu, pembaca bisa mendapatkan gambaran umum tentang berita tersebut dengan cepat.
Dalam keseluruhan artikel, penulis berita harus menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam prinsip piramida terbalik, penulis berita juga harus memperhatikan kesesuaian informasi yang disajikan dengan topik yang sedang dibahas. Penulis berita harus memastikan bahwa informasi yang disajikan relevan dengan topik dan tidak menambahkan informasi yang tidak penting atau tidak relevan. Dalam prinsip piramida terbalik, kesederhanaan dan kejelasan informasi adalah hal yang sangat diutamakan.
9. Prinsip piramida terbalik juga memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan.
Poin kesembilan dari prinsip piramida terbalik dalam teks berita adalah bahwa prinsip ini memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan. Hal ini sangat penting dalam industri jurnalisme, di mana waktu dan ruang seringkali terbatas. Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting ditempatkan di bagian awal artikel, yang disebut sebagai lead. Setelah itu, informasi yang lebih rinci dan detail disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan.
Namun, terkadang ada hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan editor untuk memotong bagian belakang artikel. Misalnya, jika terdapat perubahan pada berita tersebut atau jika ada berita baru yang lebih penting yang perlu diberitakan, editor dapat memutuskan untuk memotong bagian belakang artikel agar berita yang baru dapat dimuat. Selain itu, jika ada kesalahan atau ketidakakuratan dalam artikel yang perlu diperbaiki, editor juga dapat memotong bagian belakang artikel untuk memberikan ruang bagi koreksi.
Dalam prinsip piramida terbalik, editor dapat memotong bagian belakang artikel karena informasi yang paling penting telah disampaikan di bagian awal artikel. Dengan demikian, pembaca masih dapat memahami inti dari berita tersebut meskipun bagian belakangnya telah dipotong. Oleh karena itu, prinsip piramida terbalik sangat membantu dalam membantu editor dan wartawan untuk menyampaikan informasi secara efektif dan efisien kepada pembaca.
10. Contoh penggunaan prinsip piramida terbalik dapat ditemukan dalam berbagai macam jenis berita, mulai dari berita politik, olahraga, hingga berita kriminal.
Prinsip piramida terbalik adalah salah satu prinsip penulisan berita yang umum digunakan dalam jurnalisme. Prinsip ini digunakan untuk menulis berita dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga membantu pembaca memahami informasi yang diberikan dengan lebih cepat dan mudah.
Dalam prinsip piramida terbalik, informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi yang kurang penting. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembaca bisa mendapatkan gambaran umum tentang berita tersebut dengan cepat dan mudah.
Prinsip piramida terbalik dilandaskan pada asumsi bahwa pembaca cenderung tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca seluruh artikel berita. Oleh karena itu, penulis berita harus memilih informasi yang paling penting dan menempatkannya di bagian awal artikel, sehingga pembaca bisa mendapatkan gambaran umum tentang berita tersebut dalam waktu yang singkat.
Dalam prinsip piramida terbalik, bagian awal artikel biasanya disebut sebagai lead. Lead harus berisi informasi yang paling penting dari berita tersebut, seperti siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Dengan demikian, pembaca bisa langsung memahami inti dari berita tersebut tanpa harus membaca seluruh artikel.
Setelah lead, penulis berita akan menambahkan informasi yang lebih mendalam dan detail tentang berita tersebut. Informasi ini akan disajikan dalam bentuk paragraf yang menurun secara berurutan, sehingga pembaca bisa membaca sebanyak atau secukupnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memungkinkan pembaca untuk memilih berapa banyak detail yang ingin mereka ketahui tentang suatu berita.
Prinsip piramida terbalik juga memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan. Hal ini sangat penting dalam industri jurnalisme yang seringkali memiliki batas waktu yang ketat dan ruang terbatas dalam media cetak.
Contoh penggunaan prinsip piramida terbalik dapat ditemukan dalam berbagai macam jenis berita, mulai dari berita politik, olahraga, hingga berita kriminal. Sebagai contoh, ketika menulis berita tentang penangkapan seorang penjahat, lead harus menjelaskan siapa penjahat tersebut dan mengapa dia ditangkap. Selanjutnya, informasi tambahan seperti bagaimana penjahat itu tertangkap atau apa yang akan terjadi selanjutnya dapat ditambahkan di bagian bawah artikel.
Dalam kesimpulannya, prinsip piramida terbalik adalah prinsip penulisan berita yang sangat efektif dan efisien. Prinsip ini membantu pembaca memahami informasi yang disampaikan dengan cepat dan mudah, serta memungkinkan editor untuk memotong bagian belakang artikel jika diperlukan. Meskipun ada beberapa kritikus yang menentang penggunaan prinsip ini, prinsip piramida terbalik tetap menjadi salah satu metode penulisan berita yang paling umum digunakan dalam jurnalisme.