jelaskan perkembangan sistem ekonomi masyarakat pra aksara –
Sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara menawarkan gambaran tentang cara hidup masyarakat di masa lalu. Sebelum adanya era Aksara, masyarakat di Indonesia telah membangun berbagai sistem ekonomi yang dapat membantu mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara memiliki beberapa karakteristik yang cukup unik dan menarik.
Salah satu karakteristik utama dari sistem ekonomi masyarakat pra Aksara adalah bahwa mereka memiliki mata uang yang berbeda dari yang ada saat ini. Hal ini karena pada saat itu, masih belum ditemukan teknologi untuk menciptakan uang kertas atau koin. Oleh karena itu, masyarakat pra Aksara memiliki mata uang berupa batu, logam, atau bahan-bahan lain yang bisa diperdagangkan. Selain itu, barang-barang yang dapat diperdagangkan pada saat itu juga berbeda dengan yang ada saat ini, karena teknologi yang tersedia masih sangat sederhana.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara juga cukup berbeda dari sistem ekonomi yang ada saat ini dalam hal produksi dan distribusi. Pada saat itu, masyarakat lebih banyak melakukan produksi barang sendiri, dan barang yang dihasilkan dibagi rata di antara anggota masyarakat. Selain itu, barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat juga dibeli dari orang lain di sekitarnya.
Berbeda dengan sistem ekonomi modern, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat daripada keuntungan. Masyarakat pra Aksara tidak mengenal istilah uang atau keuntungan, sehingga mereka cenderung akan menggunakan barang-barang yang mereka hasilkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara juga dapat dibedakan dari sistem ekonomi modern dalam hal cara mereka berpikir tentang pembagian sumber daya. Masyarakat pra Aksara cenderung lebih berorientasi pada kesetaraan dan pembagian sumber daya, sehingga mereka dapat menggunakan sumber daya yang tersedia secara adil.
Dengan demikian, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara menawarkan gambaran tentang cara hidup yang berbeda dari yang ada saat ini. Meskipun tidak ada uang, masyarakat pra Aksara masih dapat menggunakan barang-barang yang mereka hasilkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sistem ekonomi ini juga lebih berorientasi pada kesetaraan dan pembagian sumber daya, yang tentu saja memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara dapat dianggap sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan perkembangan sistem ekonomi masyarakat pra aksara
1. Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara memiliki mata uang yang berbeda dari yang ada saat ini karena belum adanya teknologi untuk menciptakan uang kertas atau koin.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara adalah sistem ekonomi yang berasal dari masyarakat pra-aksara di Indonesia, yang berasal sebelum abad ke-4 Masehi. Sistem ekonomi ini memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari sistem ekonomi yang ada saat ini. Salah satu karakteristik terpenting adalah mata uang yang berbeda dari yang ada saat ini.
Mata uang yang digunakan oleh masyarakat pra-aksara adalah barang-barang yang berharga, seperti emas, perak, tembaga, besi, dan lainnya. Ini berbeda dengan sistem ekonomi modern yang menggunakan uang kertas atau uang logam. Jadi, mata uang yang digunakan di masa lalu berbeda dari yang digunakan saat ini.
Tidak ada teknologi yang tersedia untuk membuat uang kertas atau koin pada masa lalu. Karena itu, masyarakat pra-aksara harus menggunakan barang-barang berharga sebagai alat tukar. Ini membuat sistem ekonomi mereka sangat berbeda dari yang ada saat ini.
Selain itu, masyarakat pra-aksara juga menggunakan berbagai cara lain untuk melakukan transaksi. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan sistem barter. Sistem barter adalah sistem perdagangan dimana dua pihak bertukar barang tanpa menggunakan uang. Ini merupakan cara yang populer untuk melakukan transaksi di masa lalu.
Masyarakat pra-aksara juga memiliki sistem keuangan yang kompleks. Mereka menggunakan berbagai macam instrumen keuangan, seperti hutang, simpanan, dan lainnya. Ini membuat sistem ekonomi mereka lebih maju daripada yang ada saat ini.
Dari semua poin di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi masyarakat pra-aksara memiliki mata uang yang berbeda dari yang ada saat ini karena belum adanya teknologi untuk menciptakan uang kertas atau koin. Namun, masyarakat pra-aksara memiliki sistem ekonomi yang kompleks dan maju meskipun tanpa teknologi modern. Sistem ekonomi ini telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia hingga sekarang.
2. Pada sistem ekonomi masyarakat pra Aksara, produksi barang lebih banyak dilakukan sendiri dan barang-barang yang dihasilkan dibagi rata di antara anggota masyarakat.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara adalah model ekonomi yang digunakan sebelum penemuan Aksara. Sistem ini sering disebut sebagai ekonomi komunal atau ekonomi berbagi. Pada sistem ini, produksi barang lebih banyak dilakukan sendiri, dan barang-barang yang dihasilkan dibagi rata di antara anggota masyarakat.
Pada sistem ekonomi masyarakat pra Aksara, anggota masyarakat saling bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Mereka bersama-sama menangani masalah pangan, pakaian, dan tempat tinggal. Mereka juga bekerja sama untuk menangani masalah pertanian, peternakan, perburuan, dan pengumpulan hasil hutan.
Produksi barang di sistem ekonomi masyarakat pra Aksara terutama berfokus pada produksi barang untuk kebutuhan sehari-hari. Produksi barang-barang yang lebih tinggi nilainya, seperti barang kerajinan, dikerjakan oleh para ahli. Ini karena mereka memiliki keterampilan dan keahlian yang lebih tinggi dibandingkan dengan anggota masyarakat lain.
Dalam sistem ekonomi masyarakat pra Aksara, semua anggota masyarakat berbagi dalam produksi barang-barang yang dihasilkan. Hasil produksi barang-barang ini kemudian dibagi rata di antara anggota masyarakat. Sistem ini didasarkan pada konsep ‘Saluran Cair’, di mana semua anggota masyarakat berbagi dalam produksi barang-barang yang dihasilkan.
Barang-barang yang dihasilkan juga dibagi rata di antara anggota masyarakat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat mendapatkan bagian dari hasil produksi. Ini adalah bentuk dari solidaritas sosial dan juga melindungi mereka yang memiliki keterbatasan produksi.
Pada sistem ekonomi masyarakat pra Aksara, masyarakat bergantung pada pengertian dan keadilan sosial untuk memastikan bahwa produksi barang-barang yang dihasilkan dibagi secara adil di antara anggota masyarakat. Ini juga berarti bahwa masyarakat harus menghormati hak-hak dan kepentingan semua anggota masyarakat yang terlibat.
Itulah penjelasan singkat tentang sistem ekonomi masyarakat pra Aksara. Pada sistem ini, produksi barang lebih banyak dilakukan sendiri, dan barang-barang yang dihasilkan dibagi rata di antara anggota masyarakat. Sistem ini didasarkan pada konsep ‘Saluran Cair’, di mana semua anggota masyarakat berbagi dalam produksi barang-barang yang dihasilkan. Sistem ini juga didasarkan pada pengertian dan keadilan sosial yang tinggi untuk memastikan bahwa barang-barang yang dihasilkan dibagi secara adil di antara anggota masyarakat.
3. Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat daripada keuntungan.
Sistem ekonomi merupakan suatu sistem yang mengatur bagaimana sumber daya diperoleh, diatur, dan dibagikan di masyarakat. Sistem ekonomi dapat berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. Salah satu sistem ekonomi yang pernah terjadi di masa lampau adalah sistem ekonomi masyarakat pra Aksara. Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat daripada keuntungan.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara memiliki beberapa karakteristik penting. Pertama, masyarakat pra Aksara tidak memiliki mata uang sebagai alat pembayaran. Mereka dapat menukar barang dan jasa dengan menggunakan barang sebagai alat tukar. Kedua, masyarakat pra Aksara menggunakan sebuah sistem ekonomi yang disebut sistem ekonomi berbasis agraris. Mereka menggantungkan kehidupan mereka pada tanah yang mereka tanami. Ketiga, masyarakat pra Aksara juga menggunakan sistem ekonomi yang disebut sistem ekonomi barter. Barter adalah sistem ekonomi dimana barang dan jasa ditukar tanpa menggunakan mata uang.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat daripada keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari cara bagaimana mereka melakukan tukar menukar barang dan jasa. Mereka lebih menekankan kebutuhan daripada mencari keuntungan. Mereka juga tidak menggunakan mata uang sebagai alat pembayaran. Justru, mereka menggunakan barang sebagai alat tukar.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara sangat berbeda dengan sistem ekonomi modern yang berorientasi pada keuntungan. Dalam sistem ekonomi modern, mata uang digunakan sebagai alat pembayaran. Selain itu, sistem ekonomi modern juga menekankan pada keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari cara bagaimana para pengusaha berusaha untuk memperoleh keuntungan dari produk yang mereka hasilkan.
Meskipun sistem ekonomi masyarakat pra Aksara cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat daripada keuntungan, namun sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan terbesar adalah tidak adanya standar harga yang berlaku. Hal ini berarti bahwa harga barang atau jasa bisa berfluktuasi dari waktu ke waktu. Selain itu, sistem ekonomi ini juga tidak memiliki mekanisme untuk mencegah inflasi (kenaikan harga).
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara merupakan sistem ekonomi yang cenderung lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat daripada keuntungan. Meskipun demikian, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi masyarakat pra Aksara seharusnya digantikan dengan sistem ekonomi modern yang lebih efektif.
4. Masyarakat pra Aksara lebih berorientasi pada kesetaraan dan pembagian sumber daya daripada mengutamakan keuntungan.
Masyarakat pra Aksara adalah masyarakat yang berada di era sebelum tulisan aksara ditemukan. Mereka adalah masyarakat yang masih hidup secara tradisional dan memiliki sistem ekonomi yang berbeda dengan sistem ekonomi modern yang ada saat ini. Di masa lalu, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara lebih berorientasi pada kesetaraan dan pembagian sumber daya daripada mengutamakan keuntungan.
Pertama, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara banyak berfokus pada pembagian sumber daya, yang berarti bahwa semua orang yang terlibat harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk memanfaatkan dan mendapatkan manfaat dari sumber daya yang tersedia. Ini berbeda dengan sistem ekonomi modern, di mana keuntungan adalah tujuan utama dan pembagian sumber daya sering tidak diperhatikan. Di masa lalu, masyarakat pra Aksara menghargai semua sumber daya yang tersedia dan memastikan bahwa semua orang yang terlibat bisa mendapatkan manfaat dari sumber daya tersebut.
Kedua, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara juga lebih berorientasi pada kesetaraan, yang berarti bahwa semua orang harus mendapatkan hak yang sama untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Di masa lalu, orang-orang biasanya berbagi semua sumber daya yang tersedia dan memastikan bahwa semua orang mendapatkan hak yang sama untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya tersebut. Mereka juga memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya mendapatkan bagian yang proporsional dari hasilnya.
Ketiga, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara juga menghargai kerja keras dan berusaha untuk mencegah pembagian yang tidak adil dari sumber daya. Di masa lalu, orang-orang biasanya berbagi sumber daya dan memastikan bahwa semua orang yang terlibat mendapatkan bagian yang proporsional yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Mereka juga berusaha untuk mencegah pembagian sumber daya yang tidak adil.
Keempat, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara juga mempromosikan keselarasan antar individu dan antar kelompok. Di masa lalu, kelompok masyarakat biasanya diatur dengan baik dan mereka berusaha untuk mempertahankan kesetaraan dan keselarasan antar individu dan antar kelompok. Mereka juga memastikan bahwa semua kelompok yang terlibat mendapatkan bagian yang adil dari sumber daya yang tersedia.
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi masyarakat pra Aksara lebih berorientasi pada kesetaraan dan pembagian sumber daya daripada mengutamakan keuntungan. Mereka menghargai semua sumber daya yang tersedia, mempromosikan kerja keras, mencegah pembagian yang tidak adil, dan mempromosikan keselarasan antar individu dan antar kelompok. Sistem ekonomi modern yang ada saat ini sangat berbeda dengan sistem ekonomi masyarakat pra Aksara, tetapi kita masih dapat mengambil pelajaran dari sistem ekonomi masa lalu.
5. Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal kesetaraan dan pembagian sumber daya.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara adalah sistem ekonomi yang berkembang di Indonesia sebelum adanya peradaban aksara. Sistem ekonomi ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk pertanian, perburuan, dan perdagangan. Sistem ekonomi ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan memperoleh keuntungan.
Masyarakat pra Aksara di Indonesia telah mengembangkan sistem ekonomi yang beragam. Salah satu sistem yang digunakan adalah sistem ekonomi barter, dimana masyarakat dapat bertukar barang atau jasa tanpa menggunakan uang. Sistem ini juga dapat digunakan untuk memperoleh sumber daya, seperti tanah, air, dan kayu bakar.
Selain itu, masyarakat pra Aksara juga mengembangkan sistem ekonomi pertanian. Sistem ini meliputi tanam-menanam, memanen, dan menyimpan hasil pertanian. Sistem ini juga dapat digunakan untuk menjual hasil pertanian di pasar atau menukarnya dengan barang lain yang diperlukan.
Para pemimpin masyarakat pra Aksara juga memainkan peran penting dalam mengembangkan sistem ekonomi. Mereka membuat beberapa aturan untuk mengatur sistem ekonomi dan menjamin kesetaraan antar warga masyarakat. Mereka juga dapat memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dibagikan secara adil.
Sistem ekonomi masyarakat pra Aksara memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal kesetaraan dan pembagian sumber daya. Misalnya, aturan yang dibuat oleh para pemimpin masyarakat memastikan bahwa semua warga masyarakat mendapatkan bagian yang adil dari sumber daya yang tersedia. Pada saat yang sama, aturan tersebut juga memastikan bahwa sumber daya dibagikan secara merata di antara masyarakat.
Selain itu, sistem ekonomi ini juga membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih mudah. Mereka dapat menggunakan sistem barter untuk memperoleh barang atau jasa yang diperlukan tanpa harus menggunakan uang. Ini membuat masyarakat lebih fleksibel dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya.
Kesimpulannya, sistem ekonomi masyarakat pra Aksara memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal kesetaraan dan pembagian sumber daya. Sistem ini memastikan bahwa sumber daya dibagikan secara adil dan merata kepada semua warga masyarakat. Selain itu, sistem ini juga membuat masyarakat lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan mereka.