Jelaskan Perbedaan Sel Eukariotik Dan Sel Prokariotik

jelaskan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik – Sel adalah unit terkecil kehidupan yang memiliki fungsi dan struktur tertentu. Dalam dunia biologi, sel dibagi menjadi dua jenis yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Perbedaan antara kedua jenis sel ini terletak pada struktur, fungsi, dan kompleksitasnya.

Sel prokariotik merupakan jenis sel yang paling sederhana dan dapat ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria. Sel ini memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti. Sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki bentuk yang beragam seperti bulat, batang, atau spiral.

Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Dinding sel pada bakteri terdiri dari peptidoglikan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Sitoplasma pada sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria atau kloroplas.

Sel eukariotik merupakan jenis sel yang lebih kompleks dan dapat ditemukan pada semua organisme eukariota seperti hewan, tumbuhan, dan fungi. Sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Sel eukariotik memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik.

Struktur sel eukariotik terdiri dari membran sel, membran inti, nukleus, mitokondria, kloroplas (jika ada), dan sitoplasma. Membran sel pada sel eukariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Membran inti pada sel eukariotik memisahkan nukleus dari sitoplasma dan mengatur masuk dan keluarnya molekul-molekul dari nukleus. Nukleus pada sel eukariotik berfungsi untuk menyimpan materi genetik sel. Mitokondria pada sel eukariotik berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui respirasi seluler. Kloroplas pada sel tumbuhan berfungsi untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan glukosa. Sitoplasma pada sel eukariotik juga terdapat organel-organel lain seperti ribosom, retikulum endoplasma, dan lisosom.

Sel eukariotik dan sel prokariotik memiliki perbedaan dalam hal fungsi dan kompleksitas. Sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel. Sedangkan sel prokariotik hanya memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki organel yang kompleks. Sel eukariotik juga memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Sedangkan sel prokariotik tidak memiliki kemampuan diferensiasi sel.

Dalam kesimpulannya, sel eukariotik dan sel prokariotik memiliki perbedaan dalam hal struktur, fungsi, dan kompleksitas. Sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel. Sedangkan sel prokariotik hanya memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki organel yang kompleks. Perbedaan ini membuktikan bahwa setiap jenis sel memiliki perannya masing-masing dalam menjalankan fungsi kehidupannya.

Penjelasan: jelaskan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik

1. Sel prokariotik merupakan jenis sel yang paling sederhana dan dapat ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria.

Salah satu perbedaan antara sel eukariotik dan sel prokariotik terletak pada kompleksitas strukturnya. Sel prokariotik adalah jenis sel yang paling sederhana dan dapat ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Oleh karena itu, materi genetik pada sel prokariotik berada di dalam sitoplasma.

Sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,1 hingga 5 mikrometer, sedangkan sel eukariotik memiliki ukuran yang lebih besar, yaitu berkisar antara 10 hingga 100 mikrometer. Sel prokariotik memiliki bentuk yang beragam, seperti bulat, batang, atau spiral, tergantung pada jenis bakteri atau cyanobacteria yang membentuknya.

Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Dinding sel pada bakteri terdiri dari peptidoglikan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Sitoplasma pada sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria atau kloroplas.

Perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik ini mempengaruhi kompleksitas dan kemampuan sel dalam melakukan fungsi-fungsi tertentu. Sel prokariotik cenderung lebih sederhana dan terbatas dalam kemampuan dan fungsi yang dapat dilakukan. Sedangkan sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel, sehingga memiliki kemampuan yang lebih luas dan kompleks.

Dalam kesimpulannya, sel prokariotik adalah jenis sel yang sederhana dan dapat ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Perbedaan struktur ini mempengaruhi kemampuan sel prokariotik dalam melakukan fungsi-fungsi tertentu. Sedangkan sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel, sehingga memiliki kemampuan yang lebih luas dan kompleks.

2. Sel eukariotik merupakan jenis sel yang lebih kompleks dan dapat ditemukan pada semua organisme eukariota seperti hewan, tumbuhan, dan fungi.

Poin kedua dari perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik adalah bahwa sel eukariotik merupakan jenis sel yang lebih kompleks dan dapat ditemukan pada semua organisme eukariota seperti hewan, tumbuhan, dan fungi. Sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik, dan mempunyai beberapa organel yang berbeda-beda tergantung jenis selnya.

Salah satu organel yang dimiliki oleh sel eukariotik adalah membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Nukleus berfungsi untuk menyimpan materi genetik sel, seperti DNA dan RNA. Selain itu, sel eukariotik juga memiliki organel lain seperti mitokondria, kloroplas (jika terdapat pada sel tumbuhan), ribosom, retikulum endoplasma, dan lisosom.

Mitokondria pada sel eukariotik berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui respirasi seluler, sedangkan kloroplas pada sel tumbuhan berfungsi untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan glukosa. Ribosom pada sel eukariotik berfungsi untuk memproduksi protein, sedangkan retikulum endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan lipid. Lisosom pada sel eukariotik berfungsi untuk mencerna materi organik, seperti bakteri dan sel-sel yang rusak.

Selain itu, sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Diferensiasi sel ini terjadi karena sel eukariotik memiliki kemampuan untuk mengaktifkan atau mematikan gen tertentu dalam DNA mereka.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan beragam dibandingkan dengan sel prokariotik. Sel eukariotik memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel dan memiliki kemampuan diferensiasi sel. Sedangkan sel prokariotik hanya memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki organel yang kompleks.

3. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma.

Poin ke-3 pada tema “jelaskan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik” menyatakan bahwa sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma.

Struktur sel prokariotik yang sederhana terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Dinding sel pada bakteri terdiri dari peptidoglikan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Sitoplasma pada sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria atau kloroplas.

Sementara itu, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Membran inti pada sel eukariotik memisahkan nukleus dari sitoplasma dan mengatur masuk dan keluarnya molekul-molekul dari nukleus. Nukleus pada sel eukariotik berfungsi untuk menyimpan materi genetik sel.

Perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik ini memiliki implikasi besar pada cara sel melakukan fungsi-fungsinya. Karena sel eukariotik memiliki membran inti, maka molekul-molekul yang dibutuhkan untuk aktivitas sel harus melewati membran inti terlebih dahulu sebelum dapat mencapai sitoplasma. Selain itu, karena nukleus pada sel eukariotik memiliki fungsi penting dalam penyimpanan materi genetik, maka proses replikasi dan transkripsi DNA berlangsung di dalam nukleus.

Dalam kesimpulannya, perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik pada poin ke-3 ini memiliki implikasi besar pada cara sel melakukan fungsi-fungsinya. Membran inti pada sel eukariotik memisahkan nukleus dari sitoplasma dan mengatur masuk dan keluarnya molekul-molekul dari nukleus, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki membran inti dan lebih terbuka untuk melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

4. Sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik.

Poin keempat menjelaskan bahwa sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,1 hingga 5 mikrometer, sedangkan sel eukariotik lebih besar dengan ukuran berkisar antara 10 hingga 100 mikrometer. Perbedaan ukuran ini disebabkan oleh perbedaan struktur dan kompleksitas sel.

Sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel. Sebagai contoh, sel eukariotik memiliki mitokondria yang berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui respirasi seluler, serta kloroplas pada sel tumbuhan yang berfungsi untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan glukosa. Selain itu, sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah.

Sementara itu, sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki organel yang kompleks. Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Dinding sel pada bakteri terdiri dari peptidoglikan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Sitoplasma pada sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria atau kloroplas.

Perbedaan ukuran sel prokariotik dan sel eukariotik juga berkaitan dengan kemampuan sel tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas sel. Sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai aktivitas sel yang kompleks, seperti melakukan differensiasi sel, sintesis protein, dan menghasilkan energi. Sedangkan sel prokariotik memiliki kemampuan yang lebih terbatas dalam melakukan aktivitas sel, seperti melakukan metabolisme, reproduksi, dan pertukaran zat-zat dengan lingkungan sekitarnya.

Dalam kesimpulannya, perbedaan ukuran sel prokariotik dan sel eukariotik berkaitan dengan kompleksitas dan kemampuan sel dalam melakukan aktivitas sel. Sel eukariotik yang lebih besar memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel. Sedangkan sel prokariotik yang lebih kecil memiliki struktur yang sederhana dan memiliki kemampuan yang lebih terbatas dalam melakukan aktivitas sel.

5. Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Sedangkan struktur sel eukariotik terdiri dari membran sel, membran inti, nukleus, mitokondria, kloroplas (jika ada), dan sitoplasma.

Poin ke-5 dalam penjelasan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik menjelaskan bahwa struktur sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan yang signifikan. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma saja. Sedangkan sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan terdiri dari beberapa komponen penting, yaitu membran sel, membran inti, nukleus, mitokondria, kloroplas (jika ada), dan sitoplasma.

Dinding sel pada sel prokariotik berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Dinding sel pada bakteri terdiri dari peptidoglikan, sedangkan pada cyanobacteria terdiri dari polisakarida. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel serta mempertahankan bentuk sel. Sitoplasma pada sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria atau kloroplas.

Sementara itu, sel eukariotik memiliki membran sel yang berfungsi sebagai pengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel serta mempertahankan bentuk sel. Membran inti pada sel eukariotik memisahkan nukleus dari sitoplasma dan mengatur masuk dan keluarnya molekul-molekul dari nukleus. Nukleus pada sel eukariotik berfungsi untuk menyimpan materi genetik sel dan mengatur ekspresi gen. Mitokondria pada sel eukariotik berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui respirasi seluler. Kloroplas pada sel tumbuhan berfungsi untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan glukosa. Sitoplasma pada sel eukariotik juga terdapat organel-organel lain seperti ribosom, retikulum endoplasma, dan lisosom.

Perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik menjelaskan bahwa sel eukariotik memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel prokariotik. Hal ini menjadikan sel eukariotik memiliki kemampuan yang lebih beragam dalam melakukan berbagai aktivitas sel seperti metabolisme, sintesis protein, respirasi, fotosintesis, dan sebagainya. Oleh karena itu, sel eukariotik lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki kemampuan diferensiasi sel yang lebih baik dibandingkan dengan sel prokariotik.

6. Sel eukariotik memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki organel yang kompleks.

Poin keenam dalam menjelaskan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik adalah sel eukariotik memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki organel yang kompleks. Organel-oganel ini memungkinkan sel eukariotik untuk melakukan berbagai fungsi dan aktivitas yang kompleks.

Sel eukariotik memiliki berbagai macam organel seperti mitokondria, kloroplas, ribosom, retikulum endoplasma, dan lisosom. Mitokondria berfungsi sebagai tempat produksi energi dalam bentuk ATP yang digunakan oleh sel. Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam sel. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai tempat produksi dan distribusi protein dalam sel. Lisosom berfungsi sebagai tempat pemrosesan dan penghancuran zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel.

Sedangkan pada sel prokariotik, tidak terdapat organel yang kompleks. Meskipun demikian, sel prokariotik memiliki struktur dan mekanisme yang memungkinkan mereka untuk melakukan fungsi-fungsi seluler yang penting. Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Dinding sel pada sel prokariotik berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Sitoplasma pada sel prokariotik memiliki DNA dan ribosom yang digunakan untuk sintesis protein.

Perbedaan jumlah dan kompleksitas organel antara sel eukariotik dan sel prokariotik juga mempengaruhi kemampuan sel untuk melakukan fungsi tertentu dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Sedangkan sel prokariotik tidak memiliki kemampuan diferensiasi sel.

Dalam kesimpulannya, perbedaan jumlah dan kompleksitas organel antara sel eukariotik dan sel prokariotik mempengaruhi kemampuan sel untuk melakukan fungsi tertentu dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sel eukariotik memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki organel yang kompleks. Organel-oganel ini memungkinkan sel eukariotik untuk melakukan fungsi dan aktivitas yang kompleks dan berbeda-beda, seperti melakukan fotosintesis, respirasi seluler, sintesis protein, dan lain lain.

7. Sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Sedangkan sel prokariotik tidak memiliki kemampuan diferensiasi sel.

Poin 1: Sel prokariotik merupakan jenis sel yang paling sederhana dan dapat ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria.

Sel prokariotik merupakan jenis sel yang paling sederhana dan ditemukan pada bakteri dan cyanobacteria. Sel ini memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti. Sel prokariotik juga memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Meskipun demikian, sel prokariotik memiliki kemampuan untuk melakukan pergerakan aktif dan reproduksi melalui pembelahan sel.

Poin 2: Sel eukariotik merupakan jenis sel yang lebih kompleks dan dapat ditemukan pada semua organisme eukariota seperti hewan, tumbuhan, dan fungi.

Sel eukariotik merupakan jenis sel yang lebih kompleks dan memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik. Sel eukariotik dapat ditemukan pada semua organisme eukariota seperti hewan, tumbuhan, dan fungi. Sel eukariotik memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma dan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik.

Poin 3: Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma.

Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, sehingga DNA yang dimilikinya tidak terpisah dari sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik, DNA disimpan di dalam membran inti yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Membran inti pada sel eukariotik juga berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya molekul-molekul dari nukleus.

Poin 4: Sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik.

Ukuran sel prokariotik lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki ukuran sekitar 1 hingga 5 mikrometer, sedangkan sel eukariotik memiliki ukuran sekitar 10 hingga 100 mikrometer. Perbedaan ukuran ini membuat sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks dan memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel.

Poin 5: Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Sedangkan struktur sel eukariotik terdiri dari membran sel, membran inti, nukleus, mitokondria, kloroplas (jika ada), dan sitoplasma.

Struktur sel prokariotik terdiri dari dinding sel, membran sel, dan sitoplasma. Dinding sel pada sel prokariotik terdiri dari peptidoglikan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada sel dan melindungi sel dari lingkungan luar. Membran sel pada sel prokariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Sitoplasma pada sel prokariotik tidak memiliki organel seperti mitokondria atau kloroplas.

Sedangkan pada sel eukariotik, struktur sel terdiri dari membran sel, membran inti, nukleus, mitokondria, kloroplas (jika ada), dan sitoplasma. Membran sel pada sel eukariotik berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya zat-zat yang diperlukan oleh sel. Membran inti pada sel eukariotik memisahkan nukleus dari sitoplasma dan mengatur masuk dan keluarnya molekul-molekul dari nukleus. Nukleus pada sel eukariotik berfungsi untuk menyimpan materi genetik sel. Mitokondria pada sel eukariotik berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui respirasi seluler. Kloroplas pada sel tumbuhan berfungsi untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan glukosa. Sitoplasma pada sel eukariotik juga terdapat organel-organel lain seperti ribosom, retikulum endoplasma, dan lisosom.

Poin 6: Sel eukariotik memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel, sedangkan sel prokariotik tidak memiliki organel yang kompleks.

Sel eukariotik memiliki banyak organel yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam aktivitas sel seperti mitokondria dan kloroplas yang berperan dalam produksi energi, ribosom yang berperan dalam sintesis protein, serta lisosom dan peroksisom yang berperan dalam penguraian zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel. Sedangkan sel prokariotik tidak memiliki organel yang kompleks seperti sel eukariotik.

Poin 7: Sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Sedangkan sel prokariotik tidak memiliki kemampuan diferensiasi sel.

Sel eukariotik memiliki kemampuan untuk melakukan diferensiasi sel, yaitu kemampuan untuk memproduksi sel-sel yang berbeda untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Kemampuan ini memungkinkan organisme eukariotik untuk memiliki berbagai macam organ dan jaringan yang berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Sedangkan sel prokariotik tidak memiliki kemampuan diferensiasi sel karena memiliki struktur yang sederhana dan tidak memiliki organel yang kompleks.