Jelaskan Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Dan Sesudah Tahun 1908

jelaskan perbedaan perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 –

Tahun 1908 merupakan salah satu titik penting untuk perjuangan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan. Sebelum tahun 1908, Indonesia telah memasuki era penjajahan Belanda yang lama dan menyakitkan. Di bawah penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia mengalami berbagai macam bentuk penindasan. Masyarakat Indonesia dianggap sebagai manusia kelas dua dan dilarang melakukan banyak hal yang dilakukan oleh orang Belanda.

Sejak tahun 1908, ketika Belanda membentuk pemerintah Hindia Belanda, masyarakat Indonesia mulai menunjukkan perlawanan terhadap penjajahan. Pada tahun yang sama, Indonesia juga melihat lahirnya berbagai organisasi dan gerakan politik yang menentang penjajahan Belanda. Gerakan ini mengajak masyarakat Indonesia untuk menentang penjajahan dan menginginkan kemerdekaan.

Beberapa organisasi yang berdiri pada tahun 1908 seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah beberapa organisasi yang menentang penjajahan Belanda. Organisasi-organisasi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperjuangkan hak-hak manusia Indonesia dan memastikan bahwa Indonesia akan merdeka. Perjuangan ini berhasil menarik banyak pemuda dan pemudi Indonesia yang bersedia berkorban untuk mencapai tujuan tersebut.

Organisasi-organisasi tersebut melakukan berbagai macam aksi untuk menunjukkan protes mereka terhadap penjajahan Belanda. Mereka mengadakan demonstrasi, menulis surat-surat kepada pemerintah Belanda, dan mengadakan berbagai macam kegiatan lainnya untuk mendorong pemerintah Belanda untuk melepaskan Indonesia.

Selain itu, pada tahun 1908 juga lahir sebuah gerakan yang disebut “Aksi Non-Kooperasi Indonesia” (ANKI). Gerakan ini menuntut pemerintah Belanda untuk melepaskan Indonesia dan menolak untuk bekerja di bawah pemerintah Belanda. Gerakan ini berhasil membuat pemerintah Belanda takut dan membuat mereka berpikir untuk melepaskan Indonesia.

Diperlukan waktu yang lama untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia menjadi lebih menyeluruh dan lebih luas. Organisasi-organisasi yang berdiri pada tahun 1908 telah meningkatkan perjuangan mereka untuk menentang penjajahan Belanda dan memperjuangkan hak-hak manusia Indonesia. Hal ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan hak-hak mereka dan memberikan mereka semangat untuk terus berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebelum tahun 1908, perjuangan Indonesia hanya berfokus pada protest terhadap penjajahan Belanda. Namun, setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia berubah menjadi lebih luas dan menyeluruh. Organisasi-organisasi yang berdiri pada tahun 1908 telah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak-hak mereka dan memberikan mereka semangat untuk berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.

Penjelasan Lengkap: jelaskan perbedaan perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908

1. Tahun 1908 adalah titik penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan.

Tahun 1908 adalah titik penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan. Perjuangan ini dimulai sejak tahun 1808 ketika Belanda mulai menjajah Indonesia dan terus berlanjut hingga tahun 1908. Sejak tahun 1808, para pemimpin bangsa Indonesia telah mencoba berbagai cara untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka. Mereka melakukan berbagai tindakan sosial dan politik untuk mempromosikan kemerdekaan.

Sebelum tahun 1908, para pemimpin bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka. Pada tahun 1817, organisasi pertama yang bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yaitu Gereja Merdeka Belanda dibentuk. Organisasi ini dibentuk oleh para pemimpin bangsa Indonesia yang kemudian menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan. Organisasi ini bertujuan untuk mendorong pemahaman dan rasa kebangsaan di kalangan masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1845, para pemimpin bangsa Indonesia mulai mempublikasikan ide-ide kemerdekaan Indonesia melalui media. Tujuan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kemerdekaan Indonesia. Ide-ide ini juga dimuat dalam koran-koran Belanda seperti De Indische Courant dan De Locomotief.

Pada tahun 1877, para pemimpin bangsa Indonesia juga mencoba melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menerbitkan surat-surat yang menyerukan kemerdekaan Indonesia. Surat-surat ini dibagi di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Surat-surat ini juga menyerukan agar para pemimpin bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Pada tahun 1908, para pemimpin bangsa Indonesia mulai melakukan berbagai macam perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Perlawanan ini bertujuan untuk mengakhiri penjajahan Belanda di Indonesia. Perlawanan ini mencakup berbagai macam protes dan aksi, seperti demonstrasi, pemogokan, dan aksi-aksi sabotase.

Pada tahun 1908, para pemimpin bangsa Indonesia juga mulai membentuk organisasi-organisasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Organisasi-organisasi ini adalah Perhimpunan Nasional Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI). Organisasi-organisasi ini bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai cara, seperti demonstrasi, pemogokan, dan sabotase.

Pada tahun 1908, para pemimpin bangsa Indonesia juga mulai membentuk organisasi-organisasi internasional yang bertujuan untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Organisasi-organisasi ini adalah Komite Kebangsaan Indonesia (KKI), Komite Kebangsaan Indonesia Utara (KKIU), dan Komite Kebangsaan Indonesia Barat (KKIB). Organisasi-organisasi ini bertujuan untuk mendorong kemerdekaan Indonesia dengan cara mengadakan konferensi-konferensi internasional, menggalang dukungan internasional, dan mengadakan kampanye-kampanye publik.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebelum tahun 1908, para pemimpin bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Upaya-upaya ini meliputi berbagai macam tindakan sosial dan politik, serta penerbitan surat-surat yang menyerukan kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah tahun 1908, para pemimpin bangsa Indonesia mulai melakukan berbagai macam perlawanan terhadap penjajahan Belanda, membentuk organisasi-organisasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta membentuk organisasi-organisasi internasional untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

2. Sebelum tahun 1908, masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai bentuk penindasan di bawah penjajahan Belanda.

Pada zaman penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai bentuk penindasan. Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan tidak dimulai sebelum 1908. Sebelum 1908, masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai bentuk penindasan yang mengharuskan mereka untuk tetap tunduk pada penjajahan.

Mulai dari awal abad ke-19, Belanda telah mengatur berbagai tata tertib dan regulasi untuk mengontrol masyarakat Indonesia. Sistem pajak yang berat yang dikenakan terhadap masyarakat Indonesia merupakan salah satu bentuk penindasan yang paling menonjol. Belanda juga mengadopsi sistem kontrol yang kuat untuk mengontrol budaya, sosial, ekonomi dan politik masyarakat Indonesia.

Belanda juga menggunakan kekuasaan untuk memaksa masyarakat Indonesia untuk menyerahkan hak milik mereka. Mereka juga menggunakan kekerasan untuk memaksa masyarakat Indonesia untuk mengikuti kebijakan Belanda. Bahkan, Belanda juga menggunakan eksploitasi buruh dan kekerasan untuk memaksa masyarakat Indonesia untuk bekerja di tempat kerja yang mereka tentukan.

Selain itu, Belanda juga menggunakan pendidikan sebagai alat untuk mengontrol masyarakat Indonesia. Belanda menetapkan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi di Indonesia dan memaksa masyarakat Indonesia untuk menggunakan bahasa tersebut. Belanda juga mengadopsi berbagai bentuk pendidikan untuk mengajarkan budaya dan nilai-nilai Belanda.

Karena itu, sebelum tahun 1908, masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai bentuk penindasan di bawah penjajahan Belanda. Mereka telah dipaksa untuk mengikuti tata tertib dan regulasi yang ditentukan oleh Belanda, kehilangan kepemilikan tanah, dipaksa untuk bekerja, dan dipaksa untuk menggunakan bahasa Belanda. Mereka juga harus mengikuti berbagai bentuk pendidikan yang ditentukan oleh Belanda. Dengan demikian, perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak dimulai sebelum 1908.

3. Pada tahun 1908, berbagai organisasi dan gerakan politik yang menentang penjajahan Belanda lahir.

Tahun 1908 merupakan tahun yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Di tahun ini, berbagai organisasi dan gerakan politik yang menentang penjajahan Belanda lahir. Peristiwa ini menandai perubahan besar dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Sebelum tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia terutama terfokus pada tindakan-tindakan yang bersifat individu. Individu-individu yang turut berjuang melawan penjajahan Belanda meliputi tokoh-tokoh seperti R.A. Kartini, Sudirman, dan Ahmad Dahlan. Mereka berjuang memperjuangkan hak-hak dan kebebasan dasar yang diabaikan oleh Belanda.

Pada tahun 1908, gerakan politik dan organisasi yang menentang Belanda lahir. Gerakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ki Hajar Dewantara, dan Soetardjo Kartohadikusumo. Mereka menyadari perlunya kerjasama di antara rakyat untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Mereka juga menyadari bahwa hanya dengan kerjasama yang erat dapat membuat suara rakyat terdengar dan dapat memaksa Belanda untuk mengakui hak-hak mereka.

Gerakan-gerakan politik dan organisasi yang lahir pada tahun 1908 menawarkan sebuah cara baru bagi rakyat untuk berjuang melawan Belanda. Mereka membentuk organisasi seperti Sarekat Islam dan Partai Nasional Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak dan kebebasan rakyat. Ini berarti bahwa, untuk pertama kalinya, rakyat Indonesia memiliki wadah untuk berkumpul dan bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Selain itu, gerakan-gerakan politik dan organisasi yang lahir pada tahun 1908 juga memiliki tujuan yang jelas. Mereka ingin mencapai tujuan seperti mencapai kemerdekaan dan hak-hak sosial yang lebih baik. Hal ini berbeda dengan perjuangan individu sebelumnya yang tidak memiliki tujuan jelas.

Dalam satu dekade, gerakan-gerakan yang lahir pada tahun 1908 berhasil mengubah perjuangan bangsa Indonesia. Ini adalah kali pertama dimana rakyat Indonesia berkumpul dan bersatu untuk memperjuangkan hak-hak dan kebebasan mereka. Ini juga merupakan kali pertama dimana rakyat Indonesia memiliki tujuan jelas untuk mencapai kemerdekaan. Perjuangan bangsa Indonesia di tahun 1908 merupakan titik balik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

4. Beberapa organisasi yang lahir pada tahun 1908 seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah beberapa organisasi yang menentang penjajahan Belanda.

Organisasi yang lahir pada tahun 1908, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah beberapa organisasi yang memiliki peran besar dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Belanda. Organisasi-organisasi ini muncul sebagai bentuk permulaan gerakan kemerdekaan dari Belanda.

Organisasi-organisasi ini memiliki tujuan yang berbeda-beda. Budi Utomo didirikan dengan tujuan untuk memajukan kesadaran politik dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sarekat Islam didirikan dengan tujuan untuk melawan penindasan Belanda dan menyatukan rakyat Indonesia melalui agama. Sedangkan Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan dengan tujuan untuk menyatukan berbagai kekuatan dan menggerakkan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Perbedaan perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 adalah perjuangan sebelum tahun 1908 terutama dilakukan secara individu, sedangkan sesudah tahun 1908, perjuangan dilakukan secara berorganisasi. Sebelum tahun 1908, rakyat Indonesia melakukan berbagai aksi protes individual yang berupa demonstrasi, boikot dan lain-lain. Aksi-aksi ini memang tidak dapat menggoyahkan kekuasaan Belanda, tetapi ini menjadi titik tolak bagi rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Sesudah tahun 1908, organisasi-organisasi yang lahir seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan PNI membawa perubahan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka menyatukan berbagai kekuatan dan menggerakkan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Organisasi-organisasi ini juga mendorong rakyat Indonesia untuk melakukan aksi-aksi yang lebih konkret dalam perjuangan kemerdekaan, seperti demonstrasi, pemboikotan, dan lain-lain. Hal ini membantu mendorong rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan akhir yaitu kemerdekaan.

Organisasi-organisasi yang lahir pada tahun 1908 ini memberikan energi baru bagi rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Hal ini berhasil membantu Indonesia mencapai kemerdekaan pada tahun 1945. Tanpa organisasi-organisasi ini, mungkin kemerdekaan Indonesia tidak akan tercapai dengan cepat. Oleh karena itu, organisasi-organisasi ini sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

5. Pada tahun 1908, gerakan “Aksi Non-Kooperasi Indonesia” (ANKI) lahir untuk menuntut pemerintah Belanda melepaskan Indonesia.

Pada tahun 1908, gerakan “Aksi Non-Kooperasi Indonesia” (ANKI) lahir untuk menuntut pemerintah Belanda melepaskan Indonesia. ANKI, yang didirikan oleh kaum intelektual Indonesia, menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. ANKI adalah suatu pergerakan yang bertujuan untuk menyatukan para pemuda dan intelektual Indonesia untuk mendukung revolusi nasional. ANKI memiliki tujuan untuk melawan pendudukan Belanda di Indonesia melalui penolakan untuk berpartisipasi dalam sistem pemerintahan Belanda.

Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, terutama berkonsentrasi pada hak asasi manusia, politik, dan ekonomi. Pada tahun 1903, organisasi nasional pertama di Indonesia, Budi Utomo, didirikan. Budi Utomo berupaya untuk meningkatkan kesadaran politik dan hak-hak politik bagi bangsa Indonesia. Pada tahun 1906, organisasi lain, Sarekat Islam, didirikan. Sarekat Islam berfokus pada peningkatan kesadaran politik dan ekonomi di antara pemuda dan pekerja Indonesia. Pada tahun yang sama, Partai Nasional Indonesia juga didirikan. Partai ini bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak politik dan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Belanda.

Namun, dengan lahirnya ANKI pada tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia mulai bergeser. Perjuangan bangsa Indonesia mulai bergerak ke arah revolusi nasional. ANKI menekankan pentingnya pemuda dan intelektual untuk bersatu melawan pendudukan Belanda. ANKI juga menekankan pentingnya pemuda dan intelektual untuk melawan sistem pemerintahan Belanda dengan menolak untuk berpartisipasi dalam sistem pemerintahan Belanda. ANKI juga bertujuan untuk menciptakan kesadaran politik dan ekonomi dengan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial.

Selanjutnya, pada tahun 1911, organisasi Sarekat Rakyat didirikan. Organisasi ini dibentuk untuk mendorong perjuangan nasional dengan menggalang dukungan dari para pekerja dan petani Indonesia. Pada tahun 1912, Partai Komunis Indonesia juga didirikan. Partai ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai sosialisme dan revolusi nasional di Indonesia. Pada tahun yang sama, organisasi lain, Partai Nasionalis Indonesia, juga didirikan. Partai ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial.

Kesimpulannya, sebelum tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia meliputi hak asasi manusia, politik, dan ekonomi. Namun, dengan lahirnya ANKI pada tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia bergeser ke arah revolusi nasional. ANKI dan organisasi politik seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Sarekat Rakyat, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Nasionalis Indonesia, semuanya bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai revolusi nasional di Indonesia. Dengan demikian, perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908 cukup berbeda.

6. Setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia menjadi lebih luas dan menyeluruh dengan berbagai macam aksi yang dilakukan untuk menunjukkan protes terhadap penjajahan Belanda.

Tahun 1908 adalah tahun yang bersejarah dan penting bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka. Tahun ini adalah tahun ketika Belanda secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia adalah wilayah dalam negeri dan menjadikan Belanda sebagai pemerintah yang berkuasa. Hal ini menandakan berakhirnya era penjajahan yang berlangsung selama 300 tahun. Meskipun Belanda masih memiliki kontrol yang kuat, tahun 1908 adalah awal dari perjuangan yang akan datang.

Sebelum tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia terbatas dan sebagian besar dilakukan secara lokal oleh pemimpin lokal dan rakyat yang menentang Belanda. Perlawanan ini biasanya melawan kebijakan Belanda yang ditujukan untuk meningkatkan kontrol mereka terhadap wilayah ini. Akan tetapi, para pemimpin lokal dan rakyat tidak bisa bersatu untuk membuat gerakan yang lebih besar.

Setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia menjadi lebih luas dan menyeluruh dengan berbagai macam aksi yang dilakukan untuk menunjukkan protes terhadap penjajahan Belanda. Aktivitas ini meliputi demonstrasi massal, penulisan dan penerbitan karya-karya sastra, serta pembentukan organisasi dan partai politik yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Hal ini memberikan momentum bagi para pemimpin untuk membangun kerjasama antara komunitas lokal dan menciptakan sebuah gerakan yang lebih besar untuk mencapai tujuan bersama.

Gerakan ini mencapai puncaknya pada tahun 1945, ketika Bangsa Indonesia secara resmi menyatakan kemerdekaan. Perjuangan yang dimulai pada tahun 1908 akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Bangsa Indonesia berhasil mencapai tujuan mereka dan merdeka dari penjajahan Belanda.

Perjuangan bangsa Indonesia mulai dari tahun 1908 telah membuktikan kepemimpinan yang brilian dan kesetiaan para pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Selama berabad-abad, para pemimpin lokal dan rakyat telah bersatu untuk menentang penjajahan Belanda dan mencapai kemerdekaan. Perjuangan ini telah menginspirasi banyak orang untuk memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak mereka yang telah lama terabaikan.

7. Setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak-hak mereka dan memberikan mereka semangat untuk berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.

Sebelum tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia terbatas pada gerakan politik dan bantuan dari para pemimpin lokal. Pada awal abad ke-20, kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari pentingnya hak-hak mereka dan tidak tahu bagaimana cara untuk berkontribusi dalam perjuangan. Perjuangan bangsa Indonesia saat itu masih fokus pada aksi-aksi kecil yang dilakukan oleh para pemimpin lokal.

Setelah tahun 1908, perjuangan bangsa Indonesia mulai berubah. Pergerakan politik Indonesia mulai berkembang dengan cepat dan mulai menarik minat masyarakat Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia saat itu juga menjadi jauh lebih kompleks dan terorganisir, dengan berbagai macam organisasi yang berpartisipasi dalam proses ini.

Perjuangan bangsa Indonesia juga menjadi lebih terfokus pada masalah kemerdekaan Indonesia. Para pemimpin lokal mulai memberikan bantuan kepada para pejuang, memberikan bantuan finansial dan memberikan pelatihan dan pendidikan politik. Pada saat yang sama, para pemimpin lokal juga mulai membangun kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak-hak mereka dan memberikan mereka semangat untuk berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.

Para pemimpin lokal mulai menyebarkan kesadaran tentang hak-hak masyarakat Indonesia dengan menyebarkan informasi tentang kemerdekaan, membuat pernyataan publik, mengadakan demonstrasi, dan menulis artikel di koran-koran. Para pejuang juga mulai menyebarkan informasi tentang hak-hak masyarakat Indonesia ke seluruh pelosok Indonesia, dengan menyebarkan buku-buku, majalah, dan majalah-majalah yang berisi informasi tentang kemerdekaan.

Kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak-hak mereka dan semangat untuk berkorban untuk kemerdekaan Indonesia semakin meningkat setelah tahun 1908. Para pemimpin lokal mulai memberikan bantuan kepada para pejuang, memberikan bantuan finansial, menyediakan pelatihan dan pendidikan politik, dan menyebarkan informasi tentang hak-hak masyarakat Indonesia.

Para pejuang juga mulai menyadari pentingnya kemerdekaan Indonesia dan mulai berkorban untuk mendukung perjuangan. Para pejuang mulai berpartisipasi dalam demonstrasi, menulis artikel di koran-koran, dan berbicara di radio untuk menyebarkan informasi tentang hak-hak masyarakat Indonesia dan untuk mendukung perjuangan.

Perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908 telah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak-hak mereka dan memberikan mereka semangat untuk berkorban untuk kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya kesadaran dan semangat ini, para pejuang Indonesia telah berhasil mencapai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 telah menjadi dasar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia yang berhasil.