jelaskan penyebab runtuhnya kerajaan mataram –
Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Asia Tenggara. Kerajaan ini didirikan di Jawa Tengah pada tahun 732 dan berkembang selama lebih dari tiga abad. Namun, pada tahun 1755, kerajaan ini runtuh karena beberapa faktor.
Pertama, terdapat masalah pembagian kekuasaan antara kedua raja Mataram yang berseteru. Pada tahun 1677, raja Mataram yang kedua, Amangkurat II, menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, Amangkurat III. Namun, Amangkurat II masih menginginkan kontrol dan mencoba untuk mengambil kembali kekuasaan. Hal ini menyebabkan pecah belah dalam kerajaan dan menyebabkan kekacauan intern.
Kedua, invasi Belanda terhadap kerajaan Mataram juga menjadi penyebab runtuhnya kerajaan ini. Belanda mencoba untuk menguasai wilayah Jawa dan mengambil alih kekuasaan dari kerajaan Mataram. Pada tahun 1755, Belanda berhasil menaklukkan kerajaan Mataram dan memecahkannya menjadi beberapa bagian.
Ketiga, konflik internal di kerajaan Mataram juga menyebabkan kerajaan ini akhirnya runtuh. Konflik internal yang terjadi antara pihak-pihak yang berbeda di kerajaan tidak dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini menyebabkan kerajaan menjadi rentan terhadap serangan Belanda.
Keempat, krisis ekonomi juga ikut berperan dalam runtuhnya kerajaan Mataram. Krisis ekonomi yang melanda kerajaan ini membuatnya tidak mampu mempertahankan kekuasaannya dan rentan terhadap serangan luar.
Dari faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab runtuhnya kerajaan Mataram adalah konflik internal antara raja Mataram yang berseteru, invasi Belanda, konflik internal di kerajaan, dan krisis ekonomi. Pembagian kekuasaan antara kedua raja Mataram, invasi Belanda, dan konflik internal di kerajaan secara bersamaan menjadikan kerajaan Mataram rentan terhadap serangan luar. Hal inilah yang menyebabkan kerajaan Mataram akhirnya runtuh.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan penyebab runtuhnya kerajaan mataram
-Kerajaan Mataram didirikan di Jawa Tengah pada tahun 732 dan berkembang selama lebih dari tiga abad.
Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan besar yang didirikan di Jawa Tengah pada tahun 732 dan berkembang selama lebih dari tiga abad. Kerajaan ini terkenal dengan kekayaan kesenian, kesusastraan, dan budaya yang dihasilkannya. Namun, kerajaan ini juga tidak tahan lama dan jatuh pada abad ke-19. Penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram adalah banyak faktor, yang paling utama adalah faktor politik dan militer.
Faktor politik yang paling signifikan adalah kelemahan struktur pemerintahan kerajaan. Pada saat ini, Kerajaan Mataram adalah sebuah monarki absolut, di mana seorang raja memegang semua kekuasaan. Selain itu, juga ada masalah internal yang berkembang antara pemimpin kerajaan. Hal ini membuat kerajaan menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah dikalahkan oleh pihak luar.
Selain masalah politik, faktor militer juga berperan dalam runtuhnya Kerajaan Mataram. Selama tiga abad, kerajaan Mataram sering menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan lain di Jawa Tengah, seperti Banten, Surakarta, dan Yogyakarta. Mereka menggunakan kekuatan militer untuk menyerang dan menguasai kerajaan Mataram. Selain itu, ada juga serangan dari luar, seperti dari Belanda dan Inggris, yang berusaha untuk menguasai wilayah kerajaan Mataram. Hal ini menyebabkan kerajaan Mataram melemah dan akhirnya jatuh.
Selain masalah politik dan militer, ada juga masalah ekonomi yang mempengaruhi keruntuhan Kerajaan Mataram. Selama bertahun-tahun, kerajaan Mataram telah menghadapi tekanan ekonomi sebagai akibat dari serangan militer dan penjajahan Belanda. Kemiskinan di wilayah kerajaan Mataram meningkat, dan pemerintah tidak dapat mengatur ekonomi secara efektif. Hal ini membuat kerajaan semakin lemah dan akhirnya jatuh.
Keruntuhan kerajaan Mataram berlangsung selama beberapa abad. Pada akhirnya, faktor politik, militer, dan ekonomi semuanya memainkan peran dalam kejatuhan kerajaan ini. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya struktur pemerintahan kerajaan Mataram dan bagaimana serangan dari luar dan dalam dapat membuat kerajaan ini jatuh.
-Pada tahun 1755, kerajaan ini runtuh karena beberapa faktor.
Kerajaan Mataram adalah kerajaan kuno yang berdiri di wilayah yang sekarang menjadi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerajaan ini dibangun oleh seorang raja bernama Panembahan Senopati pada abad ke-16. Kerajaan Mataram terkenal di seluruh Asia Tenggara karena kekuatan militer yang kuat dan kekayaan yang luar biasa. Namun, pada tahun 1755, kerajaan ini runtuh karena beberapa faktor.
Pertama adalah konflik internal. Kerajaan Mataram dipecah menjadi dua bagian yang berbeda pada tahun 1749, berdasarkan perjanjian Giyanti antara Sunan Pakubuwano III dan Sunan Mangkubumi. Sunan Pakubuwano III mendirikan Kerajaan Surakarta, sedangkan Sunan Mangkubumi mendirikan Kerajaan Yogyakarta. Kedua kerajaan ini bersaing untuk mengendalikan wilayah Mataram dan mengambil alih tahta kerajaan. Konflik ini menyebabkan kerajaan yang dipecah menjadi dua jadi lemah dan mudah diruntuhkan.
Kedua, adalah kehadiran VOC. VOC adalah perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602. VOC memiliki kekuatan militer yang luar biasa dan ingin mengambil alih wilayah Mataram. VOC mengirim tentara untuk menyerang kerajaan Mataram dan berhasil memaksanya untuk menandatangani surat perjanjian. Surat perjanjian ini berisi hak untuk mengontrol perdagangan di wilayah Mataram. Ini menyebabkan kerajaan Mataram kehilangan kekuasaan dan kekuatannya.
Ketiga, adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah yang serius bagi rakyat kerajaan Mataram. Rakyat miskin tidak dapat membayar pajak dan tidak dapat membangun pertahanan yang kuat. Ini membuat mereka lemah dan mudah dikalahkan oleh VOC.
Keempat, kerajaan Mataram juga mengalami masalah dengan pemerintahan yang buruk. Raja-raja di masa lalu tidak memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan, sehingga kerajaan tidak memiliki daya tahan yang cukup untuk menghadapi serangan VOC.
Kelima, adalah faktor politik. Kerajaan Mataram berkonflik dengan beberapa kerajaan lain di wilayah Asia Tenggara, seperti Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Banten. Kedua kerajaan ini saling bertarung untuk mengambil alih wilayah Mataram. Ini membuat kerajaan Mataram lemah dan mudah dikalahkan.
Keruntuhan kerajaan Mataram pada tahun 1755 adalah hasil dari beberapa faktor, seperti konflik internal, kehadiran VOC, kemiskinan, pemerintahan yang buruk, dan faktor politik. Semua faktor ini berkontribusi pada keruntuhan kerajaan.
-Pertama, terdapat masalah pembagian kekuasaan antara kedua raja Mataram yang berseteru.
Pertama, terdapat masalah pembagian kekuasaan antara kedua raja Mataram yang berseteru. Pada tahun 1645, Kaesang Pangeran, anak dari Sultan Agung, mengambil alih kekuasaan Mataram sebagai raja. Dia mengumumkan bahwa ia akan mengganti Sultan Agung, yang telah wafat, sebagai raja. Ini menimbulkan kemarahan di antara para pembesar Mataram yang lain, khususnya Pangeran Puger, yang merupakan putra mahkota Sultan Agung. Mereka menyatakan bahwa putra mahkota adalah satu-satunya yang layak menggantikan Sultan Agung.
Hal ini menyebabkan ketegangan antara Kaesang Pangeran dan Pangeran Puger. Pangeran Puger mencoba untuk mengambil alih kekuasaan Mataram dengan menggunakan kekuatan militer, tetapi Kaesang Pangeran berhasil mengalahkan usahanya. Akhirnya, Kaesang Pangeran menyatakan bahwa ia dan Pangeran Puger akan berkongsi kekuasaan. Pangeran Puger akan mengontrol bagian selatan Mataram dan Kaesang Pangeran akan mengontrol bagian utara.
Keputusan ini memicu perang antara Kaesang Pangeran dan Pasukan Pangeran Puger. Pertempuran berlangsung selama beberapa tahun, dan akhirnya Kaesang Pangeran memenangkan perang. Namun, perang ini menyebabkan kerusakan yang luas, dan Mataram berada dalam bahaya.
Kedua, Mataram mengalami masalah ekonomi. Pada tahun 1660, Kaesang Pangeran mengirim pasukan ke Jawa Timur untuk mengambil alih sebuah kota. Namun, usaha tersebut gagal dan Mataram mengalami kerugian finansial yang jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Ini menyebabkan Mataram mengalami masalah ekonomi yang serius, yang memicu kelaparan di seluruh wilayah.
Ketiga, Mataram juga mengalami masalah politik. Pada tahun 1677, Kaesang Pangeran mengalami konflik dengan salah satu pembesar, yang disebut Pangeran Trunajaya. Konflik ini berkembang menjadi perang, yang disebut Perang Trunajaya, yang berlangsung selama tiga tahun. Pertempuran-pertempuran menyebabkan kerusakan yang luas dan menyebabkan keruntuhan ekonomi Mataram.
Akhirnya, ketidakstabilan politik dan ekonomi yang dialami oleh Mataram menyebabkan keruntuhan Kerajaan Mataram. Perang-perang yang berlangsung antara Kaesang Pangeran dan Pangeran Puger, serta perang Trunajaya, menyebabkan kelaparan dan kerusakan yang luas di seluruh wilayah. Ini menyebabkan Mataram menjadi negara yang lemah dan tidak berdaya, yang akhirnya menyebabkan keruntuhannya pada tahun 1755.
-Kedua, invasi Belanda terhadap kerajaan Mataram juga menjadi penyebab runtuhnya kerajaan ini.
Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-17. Pemerintahan ini berdiri pada tahun 1613 dan berakhir pada tahun 1755. Kerajaan Mataram terkenal dengan kehormatannya terhadap agama dan budaya, serta kedamaian yang diciptakannya.
Kerajaan Mataram runtuh pada tahun 1755, dan faktor-faktor yang menyebabkan ini beragam. Salah satu faktor yang paling penting adalah pecahnya kerajaan Mataram menjadi dua bagian, yakni Yogyakarta dan Surakarta. Hal ini berawal dari adanya pertikaian antara kedua pihak di dalam kerajaan yang menyebabkan pecahnya kerajaan.
Kedua, invasi Belanda terhadap kerajaan Mataram juga menjadi penyebab runtuhnya kerajaan ini. Belanda datang ke Jawa untuk menguasai pasar dan memperluas pengaruhnya. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menyerang dan menguasai kerajaan Mataram. Belanda menggunakan kekuatan militernya untuk menguasai kerajaan dan menggeser kekuasaan yang ada.
Ketiga, pengaruh kolonialisme Belanda menjadi salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Mataram. Kolonialisme adalah proses dimana suatu negara menguasai wilayah lain dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan politik. Kolonialisme Belanda menghancurkan budaya dan ekonomi kerajaan Mataram. Mereka mengambil alih hak milik tanah, mengubah sistem politik, dan mengubah sistem ekonomi yang ada.
Keempat, adanya konflik internal di kerajaan Mataram juga menjadi salah satu penyebab runtuhnya kerajaan ini. Konflik ini antara pihak yang mengikuti Sunan dan pihak yang mengikuti Sultan. Akibatnya, kerajaan Mataram terpecah menjadi dua bagian dan menyebabkan kerajaan menjadi rentan terhadap ancaman eksternal seperti Belanda.
Kerajaan Mataram runtuh akibat kombinasi dari berbagai faktor internal dan eksternal. Kebijakan pemerintah, invasi Belanda, kolonialisme, dan konflik internal yang tak teratasi adalah beberapa penyebab yang memicu keruntuhan kerajaan ini.
-Ketiga, konflik internal di kerajaan Mataram juga menyebabkan kerajaan ini akhirnya runtuh.
Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-17, yang dipimpin oleh seorang raja bernama Amangkurat I. Kerajaan ini berkembang dengan cepat dan menjadi salah satu yang terbesar di Jawa. Namun, di tahun 1755, kerajaan ini runtuh setelah berbagai faktor menyebabkan runtuhnya.
Pertama, faktor luar adalah salah satu penyebab utama runtuhnya kerajaan Mataram. Di tahun 1755, Belanda menyerang dan mengambil alih kerajaan Mataram. Belanda menggunakan senjata modern dan taktik perang yang canggih untuk menghancurkan kerajaan Mataram. Belanda juga melancarkan strategi politik yang canggih untuk mengambil keuntungan dari kerajaan Mataram.
Kedua, kurangnya upaya pemeliharaan kerajaan Mataram juga menyebabkan kerajaan ini akhirnya runtuh. Sejak awal, kerajaan Mataram berjuang untuk mempertahankan kekuasaannya. Namun, pemerintah Mataram tidak berhasil memelihara kerajaan ini dengan baik. Pemimpin Mataram kurang menyadari kekuatan Belanda dan kurang berupaya untuk mempertahankan kerajaan Mataram dari serangan Belanda.
Ketiga, konflik internal di kerajaan Mataram juga menyebabkan kerajaan ini akhirnya runtuh. Konflik internal antara Raja Amangkurat I dan putranya, Raden Mas Said, menyebabkan kerajaan ini akhirnya runtuh. Salah satu alasan konflik ini adalah Raja Amangkurat I tidak menyetujui kekuasaan Raden Mas Said. Selain itu, konflik antara pemimpin kerajaan Mataram juga menyebabkan kerajaan ini akhirnya runtuh.
Kerajaan Mataram akhirnya runtuh karena berbagai faktor. Faktor luar, kurangnya upaya pemeliharaan kerajaan, dan konflik internal di kerajaan Mataram semuanya berkontribusi pada keruntuhan kerajaan ini. Akhirnya, kerajaan Mataram menghilang dari peta politik Jawa.
-Keempat, krisis ekonomi juga ikut berperan dalam runtuhnya kerajaan Mataram.
Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke-17 Masehi. Kerajaan Mataram lahir pada tahun 1613 dan dipimpin oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kerajaan ini berada di wilayah Jawa Tengah, dan menguasai wilayah Jawa Timur dan sebagian besar Bali. Kerajaan ini berlangsung hingga tahun 1755 ketika ia jatuh ke tangan Belanda.
Penyebab runtuhnya kerajaan Mataram bermacam-macam. Pertama, konflik internal. Selama periode kerajaan Mataram, terdapat banyak konflik intern yang mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi. Pada tahun 1745, ada peristiwa yang disebut Perang Ambal Waru. Perang ini terjadi antara Sultan Agung dan anaknya, Pangeran Puger. Pangeran Puger mencoba untuk memisahkan diri dari Kerajaan Mataram, yang menyebabkan kerusuhan.
Kedua, perang dengan Belanda. Belanda datang ke Jawa Tengah pada tahun 1619, yang juga menyebabkan konflik dengan Kerajaan Mataram. Belanda menginginkan lebih banyak kontrol atas wilayah Jawa Tengah, dan menyebabkan kerajaan Mataram lemah dan tunduk pada Belanda.
Ketiga, kesalahan strategi politik. Selama periode kerajaan Mataram, ada banyak kesalahan strategi politik yang menyebabkan kerajaan ini menjadi lemah. Pemerintah kerajaan tidak dapat mengendalikan wilayah yang mereka kuasai, dan masalah internal yang terjadi menyebabkan kerajaan lemah dan rentan terhadap serangan.
Keempat, krisis ekonomi juga ikut berperan dalam runtuhnya kerajaan Mataram. Selama periode kerajaan, ekonomi Mataram semakin merosot. Inflasi meningkat, dan krisis ekonomi terjadi karena pemerintah yang tidak berdaya. Ini membuat kerajaan Mataram semakin lemah, dan rentan terhadap serangan.
Kerajaan Mataram jatuh pada tahun 1755, ketika Belanda berhasil menguasai wilayah Jawa Tengah. Belanda menguasai wilayah ini untuk selanjutnya mengembangkan perekonomian dan mengontrol politik. Ini menandai akhir dari Kerajaan Mataram dan menandai awal dari penjajahan Belanda atas wilayah Jawa.
Keruntuhan kerajaan Mataram disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konflik internal, perang dengan Belanda, dan kesalahan strategi politik. Krisis ekonomi juga ikut berperan dalam runtuhnya kerajaan Mataram. Ini menyebabkan perekonomian kerajaan menurun, dan membuat kerajaan Mataram rentan terhadap serangan. Perubahan yang terjadi pada Kerajaan Mataram menandai akhir dari kerajaan tersebut dan menandai awal dari penjajahan Belanda.
-Konflik internal yang terjadi antara pihak-pihak yang berbeda di kerajaan dan invasi Belanda menyebabkan kerajaan menjadi rentan terhadap serangan luar.
Kerajaan Mataram adalah sebuah kerajaan yang mengontrol wilayah yang luas di Jawa saat ini, termasuk daerah yang kini dikenal sebagai Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-17 oleh seorang penguasa bernama Sultan Agung. Sultan Agung adalah penguasa abadi yang berhasil menciptakan sebuah kerajaan yang berdiri sendiri dan kuat.
Kerajaan Mataram mencapai puncaknya pada abad ke-18, ketika Sultan Agung menaklukkan wilayah-wilayah di sekitarnya. Pada masa itu, kerajaan ini mengontrol sebagian besar Jawa dan kurang lebih seratus tahun kemudian, kerajaan ini masih bertahan. Namun, pada akhir abad ke-18, kerajaan ini mulai runtuh dan akhirnya pada tahun 1812, kerajaan ini jatuh di bawah serangan Belanda.
Penyebab runtuhnya kerajaan Mataram akan dibahas dalam bagian ini. Salah satu penyebab utamanya adalah konflik internal yang terjadi antara pihak-pihak yang berbeda di kerajaan. Konflik ini bermula dari tahun 1755, ketika Sultan Agung wafat, dan meninggalkan kerajaan tanpa penguasa yang kuat. Sejak saat itu, kerajaan terpecah menjadi beberapa bagian yang berbeda dan masing-masing mencoba untuk memperebutkan kekuasaan.
Konflik internal ini membuat kerajaan rentan terhadap serangan luar. Pada tahun 1806, Belanda mengirimkan pasukan untuk menyerang kerajaan Mataram. Pasukan Belanda berhasil menaklukkan kerajaan dan mengambil alih kendali atas wilayahnya.
Selain konflik internal, Belanda juga menggunakan strategi politik untuk menggoyahkan stabilitas kerajaan. Belanda menggunakan tekanan politik, ekonomi, dan militer untuk memaksa kerajaan untuk mengikuti kehendak mereka. Belanda juga menggunakan kekuatan diplomatik untuk memaksa kerajaan untuk menerima tawaran mereka.
Ini semua berujung pada kekalahan total kerajaan Mataram. Belanda berhasil menaklukkan kerajaan dan memaksa pihak kerajaan untuk menerima kekuasaan Belanda atas wilayahnya. Kerajaan Mataram akhirnya runtuh dan wilayahnya berubah menjadi koloni Belanda.
Kesimpulannya, konflik internal yang terjadi antara pihak-pihak yang berbeda di kerajaan dan invasi Belanda menyebabkan kerajaan menjadi rentan terhadap serangan luar. Ini menyebabkan kerajaan runtuh dan akhirnya berubah menjadi koloni Belanda. Konflik internal dan tekanan dari Belanda adalah dua faktor utama yang menyebabkan kerajaan Mataram mengalami kekalahan dan runtuh.
-Krisis ekonomi yang melanda kerajaan membuatnya tidak mampu mempertahankan kekuasaannya dan rentan terhadap serangan luar.
Krisis ekonomi memainkan peran penting dalam penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram. Krisme ekonomi yang melanda kerajaan membuatnya tidak mampu mempertahankan kekuasaannya dan rentan terhadap serangan luar.
Pada masa awal, Kerajaan Mataram merupakan kerajaan yang kuat dan mampu menguasai daerah-daerah di sekitarnya. Namun, pada abad ke-17, kerajaan ini mulai mengalami krisis ekonomi yang berat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penyebaran penyakit, kekeringan, dan perang-perang yang menghancurkan tanaman dan menyebabkan kelaparan. Ini menyebabkan berkurangnya pendapatan yang bisa diperoleh oleh pemerintah untuk membayar pajak. Hal ini menyebabkan pemerintah kekurangan dana untuk membeli sumber daya, membayar upah pekerja, dan menyediakan perawatan kesehatan bagi rakyatnya.
Selain itu, Kerajaan Mataram juga mengalami krisis politik. Para penguasa kerajaan ini sering bergantian, dan pemerintahan yang berbeda sering bertikai satu sama lain. Hal ini menyebabkan kerajaan menjadi tidak stabil dan dalam bahaya. Pertikaian tersebut juga membuat kerajaan rentan terhadap serangan luar.
Selain itu, kerajaan juga mengalami krisis keamanan. Pada saat itu, Kerajaan Mataram berada di tengah-tengah dua kekuatan besar, yaitu Belanda dan Inggris. Kedua kekuatan ini sama-sama ingin menguasai wilayah kerajaan, sehingga kerajaan ini menjadi sasaran serangan kedua kekuatan. Akibatnya, Kerajaan Mataram tidak mampu bertahan lama dan akhirnya runtuh.
Krisis ekonomi, politik, dan keamanan memang merupakan penyebab utama runtuhnya Kerajaan Mataram. Akibatnya, kerajaan ini tidak mampu mempertahankan kekuasaannya dan rentan terhadap serangan luar. Hal ini menyebabkan kerajaan menjadi tidak stabil dan akhirnya runtuh.
-Penyebab runtuhnya kerajaan Mataram adalah konflik internal antara raja Mataram yang berseteru, invasi Belanda, konflik internal di kerajaan, dan krisis ekonomi.
Kerajaan Mataram merupakan sebuah negara abad ke-17 yang bersejarah di Indonesia. Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah, sekitar Yogyakarta dan Solo. Kerajaan Mataram didirikan pada abad ke-17 dan selama lebih dari 200 tahun, itu bertahan sebagai salah satu kerajaan yang paling kuat di Indonesia.
Meskipun Kerajaan Mataram adalah salah satu kerajaan terkuat di Indonesia, ia akhirnya runtuh pada tahun 1755. Ada beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram yang perlu dipahami. Ini termasuk konflik internal antara raja Mataram yang berseteru, invasi Belanda, konflik internal di kerajaan, dan krisis ekonomi.
Konflik internal antara raja Mataram yang berseteru adalah penyebab utama runtuhnya Kerajaan Mataram. Raja Mataram adalah kepala kerajaan dan ia memiliki hak untuk memilih penerus tahta kerajaan. Namun, pada tahun 1749, raja Mataram memiliki dua penerus yang berbeda, yang masing-masing memiliki pengikut yang berbeda. Kedua raja ini berseteru dan saling mencoba untuk mengalahkan satu sama lain. Hal ini menyebabkan konflik internal di kerajaan dan akhirnya menyebabkan keruntuhannya.
Selain konflik internal antara raja Mataram yang berseteru, invasi Belanda juga berperan dalam runtuhnya Kerajaan Mataram. Pada tahun 1755, Belanda menyerang Kerajaan Mataram dan berhasil mengalahkan pasukan Mataram. Ini menyebabkan keruntuhan kerajaan dan Belanda kemudian mengambil alih sebagian besar wilayah kerajaan.
Selain konflik internal antara raja Mataram yang berseteru dan invasi Belanda, konflik internal di kerajaan juga berkontribusi terhadap runtuhnya Kerajaan Mataram. Konflik internal meliputi masalah politik, ekonomi, dan sosial di dalam kerajaan. Seperti yang telah disebutkan, ada konflik internal antara dua raja yang disebabkan oleh pemilihan penerus tahta kerajaan. Selain itu, masalah politik dan ekonomi juga menyebabkan konflik di dalam kerajaan.
Krisis ekonomi juga berkontribusi terhadap runtuhnya Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram mendapatkan pendapatan dari berbagai sumber, termasuk pajak, pengelolaan hutan, dan pengelolaan lahan pertanian. Namun, pada tahun 1750-an, Kerajaan Mataram mengalami defisit anggaran yang parah. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran yang berlebihan dan pendapatan yang rendah. Hal ini menyebabkan kerajaan kekurangan uang untuk menjalankan pemerintahannya dan akhirnya menyebabkan runtuhnya kerajaan.
Dalam kesimpulan, ada beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram, yaitu konflik internal antara raja Mataram yang berseteru, invasi Belanda, konflik internal di kerajaan, dan krisis ekonomi. Konflik internal antara raja Mataram yang berseteru adalah penyebab utama runtuhnya Kerajaan Mataram, yang disebabkan oleh pemilihan penerus tahta kerajaan. Invasi Belanda, konflik internal di kerajaan, dan krisis ekonomi juga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram.