Jelaskan Pengertian Perilaku Menyimpang

jelaskan pengertian perilaku menyimpang – Perilaku menyimpang atau sering disebut dengan deviant behavior adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku ini dapat berupa tindakan yang melanggar hukum, norma agama, norma sosial, atau etika yang berlaku dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok yang merasa tidak puas dengan norma atau aturan yang berlaku. Mereka merasa bahwa norma atau aturan tersebut tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan mereka, sehingga melakukan tindakan yang melanggar norma atau aturan tersebut. Sebagai contoh, tindakan merampok, mencuri, atau melakukan kekerasan merupakan bentuk perilaku menyimpang yang melanggar hukum dan norma sosial.

Perilaku menyimpang juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti lingkungan, keluarga, dan teman sebaya. Misalnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak kondusif dapat mengalami gangguan perilaku dan cenderung melakukan tindakan menyimpang. Begitu juga dengan keluarga yang tidak memberikan pendidikan moral yang baik pada anak-anaknya, dapat membuat anak-anak tersebut cenderung melakukan tindakan menyimpang.

Selain itu, perilaku menyimpang juga dapat terjadi akibat adanya faktor psikologis pada individu. Seseorang yang mengalami gangguan mental atau emosional cenderung melakukan tindakan menyimpang yang merugikan dirinya maupun orang lain. Contohnya, seseorang yang mengalami gangguan kepribadian psikopat dapat melakukan tindakan kekerasan tanpa alasan yang jelas.

Perilaku menyimpang dapat berdampak negatif pada individu maupun masyarakat. Individu yang melakukan perilaku menyimpang dapat merugikan dirinya sendiri, seperti kehilangan kepercayaan diri, kecanduan narkoba, atau bahkan masuk penjara. Sementara itu, masyarakat akan terganggu ketika ada individu atau kelompok yang melakukan tindakan menyimpang yang merugikan masyarakat, seperti merusak fasilitas umum, mencuri, atau melakukan kekerasan.

Oleh karena itu, penanganan perilaku menyimpang sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi. Upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat, khususnya kepada generasi muda agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Dalam hal ini, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter dan moral individu agar dapat menghindari perilaku menyimpang. Keluarga harus memberikan pendidikan moral yang baik kepada anak-anaknya, sekolah harus memberikan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulumnya, dan masyarakat harus memberikan pengawasan dan pendidikan moral yang baik pada lingkungannya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku, sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalisir dan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman.

Penjelasan: jelaskan pengertian perilaku menyimpang

1. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Norma atau aturan tersebut dapat berupa hukum, norma agama, norma sosial, atau etika yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang melanggar norma atau aturan tersebut dan seringkali dianggap sebagai tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Perilaku menyimpang dapat berbentuk tindakan yang melanggar hukum seperti pencurian, perampokan, atau kekerasan. Selain itu, perilaku menyimpang juga dapat berbentuk tindakan yang melanggar norma sosial seperti bullying, penggunaan narkotika, atau pergaulan bebas. Perilaku menyimpang juga dapat berbentuk tindakan yang melanggar norma agama seperti mabuk-mabukan atau berzina.

Perilaku menyimpang seringkali dilakukan oleh individu atau kelompok yang merasa tidak puas dengan norma atau aturan yang berlaku. Mereka merasa bahwa norma atau aturan tersebut tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan mereka, sehingga melakukan tindakan yang melanggar norma atau aturan tersebut. Namun, tindakan yang dilakukan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, dan seringkali berdampak negatif pada masyarakat.

Upaya penanganan dan pencegahan perilaku menyimpang sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi. Selain itu, upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat, khususnya kepada generasi muda agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Dalam hal ini, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter dan moral individu agar dapat menghindari perilaku menyimpang. Keluarga harus memberikan pendidikan moral yang baik kepada anak-anaknya, sekolah harus memberikan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulumnya, dan masyarakat harus memberikan pengawasan dan pendidikan moral yang baik pada lingkungannya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku, sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalisir dan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman.

2. Perilaku menyimpang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok yang merasa tidak puas dengan norma atau aturan yang berlaku.

Pada poin kedua, dijelaskan bahwa perilaku menyimpang dapat dilakukan oleh individu atau kelompok yang merasa tidak puas dengan norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena individu atau kelompok tersebut merasa bahwa norma atau aturan yang ada tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan mereka.

Contohnya, seseorang yang merasa bahwa norma sosial yang mengatur tentang cara berpakaian tidak sesuai dengan selera atau keinginannya, dapat melakukan tindakan menyimpang dengan memakai pakaian yang dianggap aneh atau mengejutkan. Begitu juga dengan kelompok yang merasa bahwa aturan yang diterapkan dalam organisasinya kurang adil, dapat melakukan tindakan menyimpang seperti mogok atau melakukan tindakan sabotase.

Namun, tidak semua individu atau kelompok yang tidak puas dengan norma atau aturan yang berlaku melakukan tindakan menyimpang. Ada juga yang mencoba untuk merubah norma atau aturan tersebut melalui jalur yang sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya, dengan mengajukan usulan atau protes secara damai.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa tindakan menyimpang bukanlah cara yang tepat untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap norma atau aturan yang berlaku. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menghormati dan mematuhi norma atau aturan yang sudah ditetapkan, serta jika ingin merubahnya, harus melakukannya melalui jalur yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Dalam hal ini, peran pemerintah juga sangat penting dalam menetapkan norma atau aturan yang bersifat adil dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemerintah juga harus memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat atau protes terhadap norma atau aturan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga, dapat tercipta masyarakat yang memiliki perilaku yang baik dan dapat menjunjung tinggi norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat.

3. Perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti lingkungan, keluarga, dan teman sebaya.

Perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti lingkungan, keluarga, dan teman sebaya. Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang dapat mempengaruhi perilaku yang dilakukan. Jika lingkungan tidak kondusif dan penuh dengan kekerasan, maka seseorang akan lebih mudah terpapar dan melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

Selain itu, keluarga juga memegang peran penting dalam membentuk perilaku seseorang. Keluarga yang tidak memberikan pendidikan moral yang baik dan tidak memberikan perhatian yang cukup pada anak-anaknya dapat membuat anak-anak tersebut cenderung melakukan tindakan menyimpang.

Teman sebaya juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Jika teman sebaya melakukan tindakan menyimpang dan seringkali melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka seseorang akan lebih mudah terpengaruh dan melakukan tindakan menyimpang yang sama.

Perilaku menyimpang yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan, keluarga, dan teman sebaya dapat dicegah dengan memberikan pendidikan moral yang baik sejak dini. Keluarga harus memberikan perhatian yang cukup dan memberikan pendidikan moral yang baik pada anak-anaknya. Sekolah juga harus memberikan pendidikan karakter yang baik dan mengajarkan norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Masyarakat juga harus memberikan perhatian pada lingkungannya dengan mengajarkan nilai-nilai moral yang baik dan memberikan pengawasan yang cukup pada anak-anak dan remaja.

Dalam hal ini, penting bagi individu untuk memilih lingkungan yang kondusif dan teman sebaya yang baik untuk menghindari perilaku menyimpang yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan demikian, diharapkan tercipta masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku, sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalisir dan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman.

4. Perilaku menyimpang juga dapat terjadi akibat adanya faktor psikologis pada individu.

Perilaku menyimpang dapat terjadi akibat adanya faktor psikologis pada individu. Faktor psikologis ini dapat berupa gangguan mental atau emosional yang membuat individu sulit untuk mengontrol diri dan tindakan mereka. Seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan seperti psikopat, skizofrenia, atau gangguan kepribadian dapat melakukan tindakan menyimpang tanpa alasan yang jelas.

Selain itu, faktor emosional seperti stres, kecemasan, atau depresi juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Seseorang yang mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan cenderung melakukan tindakan menyimpang seperti mengonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol untuk menghilangkan rasa cemas atau stress.

Faktor psikologis yang menyebabkan perilaku menyimpang juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Anak-anak atau remaja yang mengalami gangguan mental atau emosional seperti ADHD, gangguan bipolar, atau depresi cenderung melakukan tindakan menyimpang seperti merusak fasilitas umum atau melakukan kekerasan secara fisik.

Oleh karena itu, penanganan perilaku menyimpang yang disebabkan oleh faktor psikologis sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang seperti psikolog atau psikiater. Terapi atau konseling psikologis dapat membantu individu untuk mengatasi gangguan mental atau emosional yang menyebabkan mereka melakukan perilaku menyimpang.

Dalam hal ini, penting juga bagi masyarakat untuk lebih memahami dan memperhatikan individu yang mengalami gangguan mental atau emosional. Masyarakat dapat memberikan dukungan dan peduli pada individu tersebut agar tidak melakukan tindakan menyimpang yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

5. Perilaku menyimpang dapat berdampak negatif pada individu maupun masyarakat.

Poin kelima dari tema “Jelaskan Pengertian Perilaku Menyimpang” adalah bahwa perilaku menyimpang dapat berdampak negatif pada individu maupun masyarakat.

Perilaku menyimpang dapat merugikan individu yang melakukannya. Contohnya, tindakan merampok, mencuri, atau melakukan kekerasan akan berakibat pada risiko masuk penjara, kehilangan kepercayaan diri, kecanduan narkoba, atau bahkan merusak hubungan sosial. Hal ini dapat menghambat perkembangan individu serta memengaruhi hubungan dengan lingkungan sosialnya.

Tidak hanya merugikan individu, perilaku menyimpang juga dapat merugikan masyarakat pada umumnya. Tindakan merusak fasilitas umum, mencuri, atau melakukan kekerasan tidak hanya merugikan orang yang menjadi korban, tetapi juga merugikan masyarakat secara keseluruhan. Perilaku menyimpang dapat menimbulkan rasa takut, ketidakamanan, dan ketidakpercayaan dalam masyarakat.

Selain itu, tindakan menyimpang juga dapat mengganggu ketertiban dan keamanan sosial yang telah disepakati bersama dalam masyarakat. Masyarakat yang merasa tidak aman dan tidak nyaman akan mengganggu kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, penanganan perilaku menyimpang menjadi sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Dalam hal penanganan perilaku menyimpang, pihak yang berwenang seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan. Upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat. Dalam hal ini, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter dan moral individu agar dapat menghindari perilaku menyimpang.

Dengan menghindari perilaku menyimpang, masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak negatif dari perilaku menyimpang agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.

6. Penanganan perilaku menyimpang sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi.

Poin keenam pada tema ‘jelaskan pengertian perilaku menyimpang’ adalah bahwa penanganan perilaku menyimpang sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi. Hal ini disebabkan karena perilaku menyimpang dapat merugikan individu maupun masyarakat secara umum.

Penanganan perilaku menyimpang dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, melalui penegakan hukum dan keamanan oleh pihak berwenang, seperti kepolisian. Pihak kepolisian memiliki tugas untuk menangani tindak kejahatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang melakukan perilaku menyimpang. Dalam hal ini, pihak kepolisian akan menindak tegas pelaku yang melakukan tindakan menyimpang tersebut.

Kedua, melalui lembaga sosial. Lembaga sosial memiliki peran penting dalam membantu individu yang mengalami masalah perilaku menyimpang. Lembaga sosial dapat memberikan bantuan berupa konseling, terapi, atau rehabilitasi kepada individu yang mengalami masalah perilaku menyimpang. Dalam hal ini, lembaga sosial juga dapat memberikan pendampingan dan dukungan kepada keluarga yang terkena dampak dari perilaku menyimpang.

Ketiga, melalui lembaga rehabilitasi. Lembaga rehabilitasi memiliki peran penting dalam membantu individu yang mengalami masalah perilaku menyimpang untuk kembali ke dalam kehidupan sosial masyarakat. Lembaga rehabilitasi dapat memberikan bantuan berupa terapi, konseling, atau pelatihan keterampilan agar individu yang mengalami masalah perilaku menyimpang dapat kembali ke dalam kehidupan sosial masyarakat.

Penanganan perilaku menyimpang juga perlu dilakukan secara preventif, yaitu dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat, khususnya kepada generasi muda agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, serta melalui kampanye sosial yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga sosial.

Dalam kesimpulannya, penanganan perilaku menyimpang sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi. Upaya preventif juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat, khususnya kepada generasi muda agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku, sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalisir dan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman.

7. Upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat.

Poin ketujuh dalam tema “jelaskan pengertian perilaku menyimpang” adalah “upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat.”

Upaya pencegahan terhadap perilaku menyimpang perlu dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat.

Pendidikan moral yang baik dapat membentuk karakter dan sikap positif individu dalam menghadapi situasi dan kondisi yang sulit. Pendidikan moral juga dapat membantu seseorang untuk memiliki rasa empati terhadap orang lain dan mendorong untuk bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Selain itu, peraturan yang jelas dan diterapkan dengan tegas oleh pihak yang berwenang juga menjadi faktor penting dalam pencegahan perilaku menyimpang. Dengan adanya peraturan yang jelas, masyarakat akan lebih mudah memahami dan menghargai nilai-nilai norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Peraturan yang tegas dan diterapkan dengan konsisten juga dapat memberikan efek jera dan mencegah munculnya perilaku menyimpang.

Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti penyuluhan, sosialisasi, dan kampanye. Penyuluhan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang pentingnya menghargai norma dan aturan dalam masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan melalui media massa atau kegiatan-kegiatan di masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku. Kampanye juga dapat dilakukan untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah perilaku menyimpang dan memperkuat nilai-nilai positif dalam masyarakat.

Dengan demikian, pencegahan perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat. Hal ini merupakan upaya yang efektif dalam membentuk karakter dan sikap positif individu serta mencegah munculnya perilaku menyimpang dalam masyarakat.

8. Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter dan moral individu agar dapat menghindari perilaku menyimpang.

Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter dan moral individu agar dapat menghindari perilaku menyimpang. Keluarga memegang peran penting dalam membentuk karakter anak-anak sejak dini. Orang tua harus memberikan pengajaran dan contoh perilaku yang baik kepada anak-anaknya agar mereka dapat memahami pentingnya norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu, orang tua juga harus memberikan pengawasan yang ketat terhadap anak-anaknya untuk mencegah mereka terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Sekolah juga memegang peran penting dalam membentuk karakter dan moral individu. Sekolah tidak hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulumnya. Sekolah harus memberikan pengajaran tentang pentingnya norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat serta memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa. Selain itu, sekolah juga dapat memberikan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan kepribadian yang baik.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral individu. Masyarakat harus memberikan pengawasan dan memberikan contoh perilaku yang baik kepada lingkungannya. Masyarakat dapat memberikan kegiatan positif yang dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kepribadian individu, seperti kegiatan olahraga, seni, atau kegiatan sosial.

Dengan peran keluarga, sekolah, dan masyarakat yang aktif dalam membentuk karakter dan moral individu, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku. Masyarakat yang memiliki karakter dan moral yang baik akan menghindari perilaku menyimpang, sehingga akan tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang.

Namun, jika sudah terjadi perilaku menyimpang, penanganan yang tepat perlu dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi. Pihak yang berwenang harus memberikan penanganan yang sesuai dengan jenis perilaku menyimpang yang dilakukan dan memberikan rehabilitasi agar individu tersebut dapat kembali ke masyarakat dengan perilaku yang baik dan sesuai dengan norma yang berlaku.

9. Harapannya adalah tercipta masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku, sehingga perilaku menyimpang dapat diminimalisir dan masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman.

Perilaku menyimpang adalah tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan oleh individu atau kelompok yang merasa tidak puas dengan norma atau aturan yang berlaku. Sebagai contoh, tindakan seperti merampok, mencuri atau melakukan kekerasan adalah tindakan yang dianggap menyimpang karena melanggar hukum dan norma sosial yang berlaku.

Perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor lingkungan, keluarga, dan teman sebaya. Lingkungan yang tidak kondusif, keluarga yang kurang memberikan pendidikan moral yang baik, atau pergaulan dengan teman sebaya yang buruk dapat menjadi pemicu untuk melakukan perilaku menyimpang. Selain itu, faktor psikologis pada individu seperti gangguan mental atau emosional juga dapat memicu perilaku menyimpang.

Perilaku menyimpang dapat berdampak negatif pada individu maupun masyarakat. Individu yang melakukan perilaku menyimpang dapat merugikan dirinya sendiri, seperti kehilangan kepercayaan diri, kecanduan narkoba, atau bahkan masuk penjara. Sementara itu, masyarakat akan terganggu ketika ada individu atau kelompok yang melakukan tindakan menyimpang yang merugikan masyarakat, seperti merusak fasilitas umum, mencuri, atau melakukan kekerasan.

Untuk mengatasi dan mencegah perilaku menyimpang, penanganan sangat penting dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti kepolisian, lembaga sosial, atau lembaga rehabilitasi. Namun, upaya pencegahan juga perlu dilakukan dengan memberikan pendidikan moral dan peraturan yang jelas kepada masyarakat. Dalam hal ini, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter dan moral individu agar dapat menghindari perilaku menyimpang.

Dengan terciptanya masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi norma dan aturan yang berlaku, diharapkan perilaku menyimpang dapat diminimalisir. Masyarakat akan menjadi lebih aman dan nyaman ketika norma dan aturan yang berlaku dapat dipegang teguh oleh setiap individu dalam masyarakat. Sehingga, harapan dari pencegahan dan penanganan perilaku menyimpang adalah terciptanya masyarakat yang aman, nyaman, dan beradab.