jelaskan pengertian kelompok sosial – Kelompok sosial merupakan salah satu konsep yang penting dalam ilmu sosiologi. Konsep ini mengacu pada sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial dapat terdiri dari berbagai macam bentuk, seperti keluarga, teman, komunitas, organisasi, dan sebagainya.
Menurut Max Weber, kelompok sosial adalah “kumpulan individu yang saling berhubungan secara langsung dan memiliki perasaan saling memiliki”. Sedangkan menurut Emile Durkheim, kelompok sosial adalah “suatu kumpulan individu yang terikat oleh tindakan bersama dan memiliki kesadaran kolektif”.
Kelompok sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal, seperti organisasi dan klub.
Dalam kelompok sosial, terdapat norma-norma yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Norma-norma ini dapat berupa aturan dan nilai yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Norma-norma tersebut dapat mempengaruhi perilaku anggota kelompok dan menjadi faktor penting dalam membentuk identitas sosial.
Selain norma, dalam kelompok sosial terdapat peran sosial yang harus dipenuhi oleh setiap anggota. Peran sosial ini dapat berbeda-beda sesuai dengan jenis kelompok dan posisi anggotanya dalam kelompok tersebut. Peran sosial yang dipenuhi dengan baik dapat meningkatkan status sosial anggota dalam kelompok sosial.
Kelompok sosial juga dapat mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok tersebut. Dalam kelompok sosial, individu dapat merasa terikat dan bertanggung jawab terhadap anggota kelompok lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok tersebut, termasuk perilaku yang positif maupun negatif.
Dalam kelompok sosial, terdapat juga konflik antar anggota kelompok. Konflik ini dapat timbul karena perbedaan nilai, norma, atau tujuan antar anggota kelompok. Konflik ini dapat mempengaruhi dinamika kelompok sosial dan dapat menghasilkan perubahan dalam kelompok tersebut.
Dalam era digital saat ini, kelompok sosial juga dapat terbentuk secara virtual melalui media sosial. Kelompok sosial virtual ini dapat memiliki pengaruh yang sama seperti kelompok sosial yang terbentuk secara fisik. Namun, terdapat juga risiko dari kelompok sosial virtual seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau bully online.
Dalam kesimpulannya, kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder, dan memiliki norma serta peran sosial yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku individu dan dapat menghasilkan konflik antar anggota kelompok. Dalam era digital saat ini, kelompok sosial juga dapat terbentuk secara virtual melalui media sosial.
Rangkuman:
Penjelasan: jelaskan pengertian kelompok sosial
1. Kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama.
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial terbentuk melalui interaksi antarindividu yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, dan biasanya memiliki kesamaan dalam beberapa aspek seperti agama, budaya, profesi, atau hobi.
Dalam kelompok sosial, anggota saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Mereka memiliki kesadaran kolektif yang sama dan berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok sosial dapat terbentuk secara alami, seperti kelompok keluarga dan teman, atau dapat dibentuk secara sengaja, seperti organisasi sosial atau politik.
Setiap kelompok sosial memiliki norma-norma yang harus dipatuhi oleh anggota, seperti aturan perilaku dan nilai-nilai yang dianggap penting oleh kelompok tersebut. Norma-norma ini dapat mempengaruhi perilaku anggota kelompok dan menjadi faktor penting dalam membentuk identitas sosial.
Selain norma, dalam kelompok sosial terdapat peran sosial yang harus dipenuhi oleh setiap anggota. Peran sosial ini dapat berbeda-beda sesuai dengan jenis kelompok dan posisi anggotanya dalam kelompok tersebut. Peran sosial yang dipenuhi dengan baik dapat meningkatkan status sosial anggota dalam kelompok sosial.
Dalam kelompok sosial, individu dapat merasa terikat dan bertanggung jawab terhadap anggota kelompok lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok tersebut, termasuk perilaku yang positif maupun negatif. Selain itu, kelompok sosial dapat mempengaruhi individu dalam hal pandangan, sikap, dan nilai yang diyakini.
Namun, terdapat juga risiko dari kelompok sosial seperti konflik antar anggota kelompok. Konflik ini dapat timbul karena perbedaan nilai, norma, atau tujuan antar anggota kelompok. Konflik ini dapat mempengaruhi dinamika kelompok sosial dan dapat menghasilkan perubahan dalam kelompok tersebut.
Dalam era digital saat ini, kelompok sosial juga dapat terbentuk secara virtual melalui media sosial. Kelompok sosial virtual ini dapat memiliki pengaruh yang sama seperti kelompok sosial yang terbentuk secara fisik. Namun, terdapat juga risiko dari kelompok sosial virtual seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau bully online.
Dalam kesimpulannya, kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku individu dan dapat menghasilkan konflik antar anggota kelompok. Namun, kelompok sosial dapat memberikan dukungan dan kebersamaan yang positif bagi anggota kelompoknya.
2. Kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
Konsep kelompok sosial dalam ilmu sosiologi mengacu pada sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim. Contoh kelompok primer adalah keluarga dan teman dekat. Kelompok primer memiliki sifat yang lebih dekat dan saling mengenal satu sama lain dengan baik. Anggota kelompok primer cenderung memiliki hubungan yang erat dan akrab serta memiliki norma-norma khusus yang hanya berlaku pada kelompok tersebut.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal. Contoh kelompok sekunder adalah organisasi, klub, atau lembaga sosial. Kelompok sekunder memiliki sifat yang lebih formal dan memiliki norma-norma yang lebih jelas dan terstruktur. Anggota kelompok sekunder biasanya tergabung dalam kelompok tersebut atas dasar kepentingan yang sama, seperti hobi atau profesi.
Kedua jenis kelompok sosial memiliki karakteristik yang berbeda dan mempengaruhi dinamika kelompok serta interaksi antar anggota kelompok. Kelompok primer cenderung lebih kuat ikatannya dan mempengaruhi identitas sosial individu, sementara kelompok sekunder lebih terstruktur dan terikat pada tujuan yang sama.
Pemahaman tentang kelompok sosial primer dan sekunder sangat penting dalam analisis sosiologis, terutama dalam memahami hubungan sosial dan dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, individu sering terlibat dalam kelompok sosial yang berbeda dan memiliki peranan penting dalam membentuk identitas dan perilaku sosial. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang kelompok sosial dapat membantu individu dalam memahami dirinya dan lingkungannya dengan lebih baik.
3. Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat.
Kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Dalam pengertian ini, kelompok sosial terdiri dari dua elemen penting yang saling berkaitan, yaitu hubungan sosial dan tujuan bersama. Hubungan sosial dalam kelompok sosial ini dapat berupa hubungan antar individu yang saling berinteraksi secara langsung atau melalui media sosial. Sementara itu, tujuan bersama dari kelompok sosial ini dapat berupa tujuan yang bersifat pribadi maupun tujuan yang bersifat kolektif.
Kelompok sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat. Kelompok primer ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan individu karena mereka dapat memberikan dukungan emosional dan sosial yang kuat. Kelompok primer ini juga merupakan kelompok sosial pertama yang dikenal oleh individu sejak lahir, sehingga mampu membentuk identitas sosial individu.
Sementara itu, kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal, seperti organisasi dan klub. Kelompok ini lebih bersifat impersonal dan tidak memiliki hubungan pribadi yang kuat seperti kelompok primer. Kelompok sekunder ini terbentuk berdasarkan kepentingan bersama atau tujuan yang sama dalam menghasilkan sesuatu yang lebih besar.
Perbedaan antara kelompok primer dan kelompok sekunder terletak pada kedalaman dan intensitas hubungan sosial yang terjalin di antara anggotanya. Hubungan sosial dalam kelompok primer lebih personal dan intim, sedangkan dalam kelompok sekunder, hubungan sosial lebih bersifat formal dan tidak terlalu personal.
Dalam kelompok primer, individu memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan anggota kelompoknya. Kelompok primer ini juga dapat memberikan dukungan sosial dan emosional yang kuat dalam kehidupan individu. Sementara itu, dalam kelompok sekunder, individu lebih mengutamakan tujuan bersama dan kepentingan kolektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam kesimpulannya, kelompok sosial terdiri dari sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat. Kelompok primer ini memberikan dukungan emosional dan sosial yang kuat dalam kehidupan individu. Sementara itu, kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal dan tidak terlalu personal, seperti organisasi dan klub. Kelompok sekunder ini lebih mengutamakan tujuan bersama dan kepentingan kolektif untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal, seperti organisasi dan klub.
Poin keempat dalam menjelaskan pengertian kelompok sosial adalah kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal, seperti organisasi dan klub.
Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang paling dekat dengan individu karena terdiri dari keluarga dan teman dekat. Kelompok ini juga memiliki interaksi yang lebih intens dan intim, serta memiliki peran yang lebih penting dalam membentuk identitas sosial individu. Kelompok primer juga mempengaruhi pembentukan nilai dan norma dalam keluarga dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, kelompok sekunder terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan dan minat yang sama, serta memiliki hubungan sosial yang lebih formal. Kelompok sekunder ini dapat terdiri dari organisasi, klub, atau komunitas sosial. Kelompok sekunder dapat memiliki norma dan peraturan yang lebih formal serta menjadi tempat individu untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat lainnya.
Perbedaan antara kelompok primer dan kelompok sekunder terletak pada karakteristik dari hubungan sosial yang terjalin. Hubungan sosial dalam kelompok primer bersifat personal dan intim, sedangkan hubungan sosial dalam kelompok sekunder bersifat formal dan terbatas.
Dalam kelompok primer, hubungan sosial lebih didasarkan pada perasaan saling memiliki antar anggota kelompok. Sedangkan dalam kelompok sekunder, hubungan sosial didasarkan pada tujuan dan minat yang sama antar anggota kelompok. Oleh karena itu, kelompok primer lebih mempengaruhi identitas sosial individu, sedangkan kelompok sekunder lebih mempengaruhi perilaku sosial individu.
Dalam kesimpulannya, kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal, seperti organisasi dan klub. Kelompok primer mempengaruhi identitas sosial individu, sedangkan kelompok sekunder mempengaruhi perilaku sosial individu.
5. Norma-norma dalam kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku anggota dan menjadi faktor penting dalam membentuk identitas sosial.
Norma-norma dalam kelompok sosial merupakan aturan dan nilai yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Norma-norma ini dapat berbeda-beda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Norma-norma tersebut dapat mempengaruhi perilaku anggota kelompok dan menjadi faktor penting dalam membentuk identitas sosial.
Perilaku individu dalam kelompok sosial dipengaruhi oleh norma-norma kelompok tersebut. Norma-norma ini dapat mempengaruhi perilaku individu, baik itu perilaku positif maupun negatif. Misalnya, dalam kelompok sosial yang memiliki norma-norma positif seperti saling menghargai, saling membantu, dan saling mendukung, maka anggota kelompok akan cenderung untuk menunjukkan perilaku yang baik dan positif. Sebaliknya, dalam kelompok sosial yang memiliki norma-norma yang negatif seperti saling merendahkan, saling menghakimi, dan saling mengejek, maka anggota kelompok akan cenderung menunjukkan perilaku yang negatif.
Selain itu, norma-norma dalam kelompok sosial juga dapat membentuk identitas sosial anggota kelompok. Identitas sosial merupakan gambaran diri individu dalam kelompok sosial. Identitas sosial dapat berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Misalnya, dalam kelompok sosial yang memiliki norma-norma yang kuat seperti keluarga, maka anggota kelompok akan merasa menjadi bagian dari keluarga tersebut dan memiliki identitas sosial sebagai anggota keluarga. Begitu juga dengan kelompok sosial yang lainnya.
Dalam hal ini, norma-norma dalam kelompok sosial memainkan peran penting dalam membentuk perilaku individu dan identitas sosial yang kemudian dapat mempengaruhi hubungan sosial antar individu dalam kelompok sosial tersebut. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami dan menghormati norma-norma dalam kelompok sosialnya demi menciptakan hubungan sosial yang harmonis dan membangun identitas sosial yang baik.
6. Dalam kelompok sosial terdapat peran sosial yang harus dipenuhi oleh setiap anggota.
Poin keenam dari tema “jelaskan pengertian kelompok sosial” adalah bahwa dalam kelompok sosial terdapat peran sosial yang harus dipenuhi oleh setiap anggota. Peran sosial di sini merupakan suatu posisi atau status yang harus diisi oleh setiap anggota kelompok dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Setiap peran sosial mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dan harus dijalankan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam kelompok sosial tersebut.
Peran sosial dalam kelompok sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu peran yang formal dan peran yang informal. Peran formal adalah peran sosial yang diberikan oleh kelompok sosial, seperti ketua kelompok atau sekretaris, dan biasanya diatur oleh aturan dan norma kelompok. Sedangkan peran informal adalah peran sosial yang muncul secara spontan dan tidak direncanakan, seperti mediator atau pendukung dalam kelompok.
Melalui peran sosial yang dipenuhi oleh setiap anggotanya, kelompok sosial dapat berjalan dengan lebih teratur dan efektif. Dalam kelompok sosial yang solid, setiap anggota akan membantu satu sama lain dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan sesuai dengan perannya masing-masing. Peran sosial juga dapat membantu anggota kelompok dalam menentukan identitas sosial mereka dalam kelompok.
Namun, terdapat risiko dalam peran sosial dalam kelompok sosial. Beberapa anggota kelompok mungkin tidak terlalu memperhatikan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan, atau bahkan menolak perannya karena merasa tidak cocok atau tidak nyaman. Hal ini dapat mengganggu kinerja kelompok dan menimbulkan konflik antar anggota.
Dalam kesimpulan, peran sosial adalah suatu posisi atau status yang harus diisi oleh setiap anggota kelompok dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Peran sosial dapat dibagi menjadi peran formal dan informal, dan harus dijalankan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam kelompok sosial tersebut. Peran sosial dapat membantu anggota kelompok dalam menentukan identitas sosial mereka dalam kelompok, namun juga dapat menimbulkan risiko jika tidak dipenuhi dengan baik oleh anggotanya.
7. Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok tersebut.
Kelompok sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku individu yang menjadi anggotanya. Dalam kelompok sosial, individu cenderung menyesuaikan perilakunya dengan norma dan tuntutan kelompok, serta dilandasi dengan keinginan untuk diterima dan diakui oleh sesama anggota.
Anggota kelompok sosial yang berperilaku sesuai dengan norma dan tuntutan kelompok akan mendapatkan dukungan dan pengakuan dari anggota lainnya, sehingga akan memperkuat rasa identitas dan keanggotaannya dalam kelompok. Sebaliknya, jika anggota kelompok tidak mampu memenuhi tuntutan kelompok atau melanggar norma, maka ia dapat mengalami penolakan dan pengucilan dari kelompok.
Misalnya, dalam kelompok remaja, seseorang yang tidak memakai pakaian yang sesuai dengan tren atau tidak memiliki hobi yang umum dianggap keren, dapat mengalami penolakan dan dikeluarkan dari kelompok. Demikian juga dalam kelompok kerja, seseorang yang tidak kompeten dalam tugasnya atau tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, dapat dianggap tidak layak menjadi anggota kelompok dan dipecat dari pekerjaannya.
Oleh karena itu, perilaku individu dalam kelompok sosial tidak hanya dipengaruhi oleh kepribadian dan karakteristik individu, tetapi juga oleh norma dan tuntutan kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok sosial dapat menjadi faktor penting dalam membentuk perilaku individu dan identitas sosialnya.
8. Konflik dapat timbul dalam kelompok sosial karena perbedaan nilai, norma, atau tujuan antar anggota kelompok.
Kelompok sosial merupakan suatu sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Dalam ilmu sosiologi, kelompok sosial merupakan konsep yang penting untuk memahami dinamika hubungan antarindividu dalam masyarakat. Kelompok sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
Kelompok primer adalah kelompok sosial yang bersifat personal dan intim, seperti keluarga dan teman dekat. Kelompok ini memiliki hubungan yang lebih kuat dan saling mengenal satu sama lain secara dekat. Kelompok primer biasanya memiliki norma yang lebih fleksibel dan bersifat informal.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang bersifat formal, seperti organisasi dan klub. Kelompok ini biasanya memiliki tujuan yang lebih spesifik dan norma yang lebih kaku. Anggota kelompok sekunder tidak selalu mengenal satu sama lain secara dekat, namun mereka memiliki hubungan sosial yang terjalin melalui keanggotaan dalam kelompok tersebut.
Norma-norma dalam kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku anggota dan menjadi faktor penting dalam membentuk identitas sosial. Norma-norma ini dapat berupa aturan dan nilai yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Norma-norma tersebut dapat mempengaruhi perilaku anggota kelompok dan menjadi faktor penting dalam membentuk identitas sosial. Identitas sosial ini dapat mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain dan memengaruhi cara mereka melihat diri mereka sendiri.
Dalam kelompok sosial, terdapat peran sosial yang harus dipenuhi oleh setiap anggota. Peran sosial ini dapat berbeda-beda sesuai dengan jenis kelompok dan posisi anggotanya dalam kelompok tersebut. Peran sosial yang dipenuhi dengan baik dapat meningkatkan status sosial anggota dalam kelompok sosial. Namun, jika peran sosial tidak dipenuhi dengan baik, hal ini dapat memicu konflik dalam kelompok sosial.
Kelompok sosial juga dapat mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok tersebut. Dalam kelompok sosial, individu dapat merasa terikat dan bertanggung jawab terhadap anggota kelompok lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku individu dalam kelompok tersebut, termasuk perilaku yang positif maupun negatif. Perilaku individu tersebut dapat mempengaruhi dinamika kelompok sosial secara keseluruhan.
Selain itu, konflik dapat timbul dalam kelompok sosial karena perbedaan nilai, norma, atau tujuan antar anggota kelompok. Konflik ini dapat mempengaruhi dinamika kelompok sosial dan dapat menghasilkan perubahan dalam kelompok tersebut. Konflik ini dapat diatasi dengan cara komunikasi yang baik antar anggota kelompok dan dengan menghargai perbedaan pendapat.
Dalam kesimpulannya, kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan sosial, tujuan, dan norma yang sama. Kelompok sosial dapat dibagi menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku anggota dan dapat memicu konflik antar anggota kelompok. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep kelompok sosial untuk memahami dinamika hubungan antarindividu dalam masyarakat.
9. Kelompok sosial virtual dapat terbentuk melalui media sosial, namun terdapat risiko seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau bully online.
Poin ke-9 dalam tema “jelaskan pengertian kelompok sosial” menyebutkan bahwa kelompok sosial juga dapat terbentuk secara virtual melalui media sosial. Namun, terdapat risiko seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau bully online.
Dalam era digital saat ini, media sosial memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain tanpa batas ruang dan waktu. Hal ini memungkinkan terbentuknya kelompok sosial secara virtual yang terdiri dari anggota yang tidak pernah bertemu secara fisik. Kelompok sosial virtual ini dapat memiliki pengaruh yang sama seperti kelompok sosial yang terbentuk secara fisik.
Namun, terdapat risiko pada kelompok sosial virtual ini. Seiring dengan kebebasan berekspresi yang diberikan oleh media sosial, individu dapat dengan mudah menyebarkan informasi yang tidak benar. Informasi yang tidak benar ini dapat berdampak buruk pada kelompok sosial yang terbentuk secara virtual dan juga pada masyarakat pada umumnya.
Selain itu, kelompok sosial virtual juga rentan terhadap praktik bully online. Individu dapat dengan mudah melakukan intimidasi, pelecehan, dan penghinaan secara daring terhadap anggota kelompok sosial virtual. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anggota kelompok sosial virtual dan dapat memecah belah kelompok tersebut.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab individu dalam berpartisipasi dalam kelompok sosial virtual. Individu harus memahami etika dan norma yang berlaku dalam kelompok sosial virtual dan tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau melakukan bully online terhadap anggota kelompok sosial virtual.
Dalam kesimpulannya, kelompok sosial juga dapat terbentuk secara virtual melalui media sosial. Namun, terdapat risiko seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau bully online. Oleh karena itu, individu harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam berpartisipasi dalam kelompok sosial virtual.