Jelaskan Macam Macam Plastida Pada Sel Tumbuhan

jelaskan macam macam plastida pada sel tumbuhan –

Plastida adalah salah satu bagian terpenting dari sel tumbuhan yang berfungsi sebagai penyimpan nutrisi dan memproduksi oksigen. Plastida ini mengandung struktur seperti pigmen yang menghasilkan warna, seperti klorofil yang bertanggung jawab untuk menangkap energi matahari untuk proses fotosintesis. Plastida terdiri dari beberapa jenis, yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Berikut ini adalah macam-macam plastida yang terdapat pada sel tumbuhan.

Chloroplast adalah plastida yang berfungsi utama dalam sel tumbuhan. Mereka adalah tempat terjadinya proses fotosintesis, di mana klorofil menangkap energi matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Kloroplas mempunyai berbagai jenis pigmen yang menghasilkan warna pada tumbuhan. Plastida ini memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen seperti klorofil a, b, dan xanthophyll.

Leucoplast adalah plastida yang berfungsi sebagai penyimpanan. Plastida ini mengandung bahan-bahan seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang digunakan untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan. Leucoplas tidak memiliki pigmen seperti kloroplast. Mereka juga memiliki lapisan membran lipid.

Chromoplast adalah plastida yang mengandung pigmen yang menghasilkan warna berbeda. Chromoplast mengandung pigmen seperti karotenoid yang membuat tumbuhan berwarna merah, kuning, dan orange. Pigmen ini tidak memiliki struktur membran dan berfungsi untuk menarik serangga untuk membantu proses reproduksi.

Amiloplast adalah plastida yang berfungsi untuk menyimpan dan memproduksi pati. Plastida ini mengandung enzim-enzim dan pigmen yang diperlukan untuk mengubah glukosa menjadi pati. Mereka juga memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen.

Elaioplast adalah plastida yang berfungsi untuk menghasilkan lemak dan minyak yang digunakan untuk menopang pertumbuhan sel tumbuhan. Plastida ini mengandung lipid, glikosida, terpena, dan pigmen. Elaioplas memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen seperti klorofil.

Plastoglobulus adalah plastida yang berfungsi sebagai penyimpanan karbon. Plastida ini mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan pigmen. Mereka juga memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen.

Secara keseluruhan, plastida adalah organel yang penting dalam sel tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan nutrisi, menghasilkan pigmen, dan memproduksi oksigen. Jenis-jenis plastida di atas memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mereka terdiri dari chloroplast, leucoplast, chromoplast, amiloplast, elaioplast, dan plastoglobulus. Semua jenis plastida ini memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen yang berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

Penjelasan Lengkap: jelaskan macam macam plastida pada sel tumbuhan

1. Plastida adalah salah satu bagian penting dari sel tumbuhan yang berfungsi sebagai penyimpan nutrisi dan memproduksi oksigen.

Plastida adalah salah satu bagian penting dari sel tumbuhan yang berfungsi sebagai penyimpan nutrisi dan memproduksi oksigen. Plastida adalah organel sel yang ditemukan hanya pada sel tumbuhan. Plastida memiliki pigment seperti klorofil yang memungkinkannya untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan untuk membentuk molekul glukosa melalui proses fotosintesis. Selain itu, plastida bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengalirkan nutrisi melalui sel tumbuhan.

Ada beberapa jenis plastida yang ditemukan pada sel tumbuhan, yaitu kloroplas, leukoplas, chromoplas, amyloplas, dan elaioplas. Kloroplas adalah jenis plastida yang paling umum ditemukan pada sel tumbuhan. Kloroplas memiliki pigmen klorofil yang memungkinkannya untuk melakukan fotosintesis. Kloroplas juga menyimpan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel untuk berfungsi dengan baik.

Leukoplas adalah jenis plastida yang tidak memiliki pigmen klorofil. Plastida ini berfungsi untuk menyimpan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel. Chromoplas adalah jenis plastida yang mengandung pigmen karotenoid dan lainnya. Plastida ini memiliki warna kuning, merah, dan oranye. Chromoplas berperan dalam menahan energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan.

Amyloplas adalah jenis plastida yang mengandung enzim amilase yang berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Plastida ini juga berfungsi untuk menyimpan dan mengalirkan nutrisi melalui sel. Elaioplas adalah jenis plastida yang menyimpan lemak dan minyak. Plastida ini juga mengandung enzim lipase yang berfungsi untuk mencerna lemak dan minyak.

Kesimpulannya, plastida adalah bagian penting dari sel tumbuhan yang berfungsi sebagai penyimpan nutrisi dan memproduksi oksigen. Ada beberapa jenis plastida yang ditemukan pada sel tumbuhan, yaitu kloroplas, leukoplas, chromoplas, amyloplas, dan elaioplas. Masing-masing jenis plastida memiliki kegunaan yang berbeda dalam menyimpan nutrisi dan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan.

2. Kloroplas adalah plastida yang berfungsi utama dalam sel tumbuhan dan di mana proses fotosintesis terjadi.

Plastida adalah salah satu komponen utama sel tumbuhan yang menyimpan klorofil, pigmen, dan enzim yang terlibat dalam fotosintesis dan metabolis lainnya. Ada tiga jenis plastida yang umum ditemukan pada sel tumbuhan, yaitu kloroplas, leukoplas, dan proplastida. Kloroplas adalah plastida yang berfungsi utama dalam sel tumbuhan dan di mana proses fotosintesis terjadi.

Kloroplas memiliki banyak fungsi penting dalam sel tumbuhan. Pertama, kloroplas menyimpan klorofil, pigmen yang menyerap cahaya matahari, yang kemudian digunakan untuk melanjutkan proses fotosintesis. Klorofil juga menyerap CO2 dari lingkungan untuk bergabung dengan air untuk membentuk glukosa. Kedua, kloroplas berfungsi sebagai tempat penyimpanan nutrisi, seperti karotenoid, tokoferol, asam lemak, dan fitokimia lainnya. Ketiga, kloroplas juga mengatur metabolisme dan transportasi ion dalam sel tumbuhan.

Kloroplas memiliki beberapa komponen utama, yaitu membran, matriks, dan pigment. Membran merupakan lapisan pelindung yang melindungi kloroplas dari lingkungan luar. Matriks adalah bagian dalam kloroplas yang berisi pigmen klorofil, pigmen karotenoid, dan molekul protein. Pigmen klorofil berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari untuk melanjutkan proses fotosintesis. Pigmen karotenoid berfungsi untuk menyerap sinar ultraviolet sehingga sel tumbuhan dapat melindungi diri dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Kloroplas merupakan bagian utama sel tumbuhan dan berperan penting dalam fotosintesis. Fotosintesis adalah proses di mana kloroplas mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam glukosa. Proses ini dimulai dengan penyerapan cahaya oleh klorofil dan karotenoid. Energi cahaya kemudian diteruskan ke molekul CO2 untuk membentuk glukosa. Glukosa kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai aktivitas sel.

Kloroplas sangat penting untuk sel tumbuhan karena ia memungkinkan sel untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Tanpa kloroplas, sel tumbuhan tidak dapat memproduksi makanan dan oksigen yang diperlukan untuk bertahan hidup. Kloroplas juga bertanggung jawab untuk menyimpan nutrisi dan mengatur metabolisme sel. Secara keseluruhan, kloroplas merupakan bagian penting dari sel tumbuhan dan memainkan peran penting dalam kesehatan sel dan kesehatan tumbuhan secara keseluruhan.

3. Plastida Kloroplas memiliki berbagai jenis pigmen yang menghasilkan warna pada tumbuhan.

Plastida adalah organel sel yang berisi pigmen yang memungkinkan sel tumbuhan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat digunakan. Plastida memiliki berbagai jenis dan berperan penting dalam proses fotosintesis sel tumbuhan. Plastida yang paling umum adalah kloroplas, leukoplas, chromoplas, dan amiloplas. Masing-masing jenis plastida ini memiliki fungsi yang berbeda dalam sel tumbuhan.

Kloroplas adalah jenis plastida yang paling umum ditemukan di sel tumbuhan. Kloroplas memiliki berbagai jenis pigmen yang menghasilkan warna pada tumbuhan. Pigmen ini meliputi pigmen klorofil, karotenoid, xanthophyll, dan fikobilin. Klorofil adalah pigmen yang paling penting dan menyerupai warna hijau. Fungsinya adalah untuk menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan. Karotenoid adalah pigmen yang menghasilkan warna-warna merah, kuning, dan oranye. Xanthophyll adalah pigmen yang menghasilkan warna kuning. Fikobilin adalah pigmen yang menghasilkan warna biru hingga ungu.

Selain pigmen, kloroplas juga mengandung sejumlah enzim yang membantu dalam proses fotosintesis. Enzim ini mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia yang digunakan oleh sel tumbuhan. Kloroplas juga bertanggung jawab untuk menyimpan produk fotosintesis seperti glukosa.

Kloroplas memiliki berbagai jenis pigmen yang menghasilkan warna pada tumbuhan. Pigmen ini memberikan warna pada tumbuhan, yang merupakan bagian penting dari proses fotosintesis. Selain itu, kloroplas berperan dalam menyimpan produk fotosintesis dan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan.

4. Leucoplast adalah plastida yang berfungsi sebagai penyimpanan yang mengandung bahan-bahan seperti karbohidrat, protein, dan lemak.

Plastida adalah organel sel yang terdapat pada sel tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan membantu dalam fotosintesis. Plastida berfungsi untuk membantu sel tumbuhan dalam berbagai proses penting seperti respirasi, fotosintesis, dan metabolisme. Ada empat jenis plastida yaitu kloroplas, amiloplas, leucoplas, dan proplastida.

Kloroplas adalah plastida yang berfungsi untuk fotosintesis. Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang dapat menyerap energi cahaya matahari untuk mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan. Kloroplas juga mengandung klorofil dan pigmen lainnya seperti karoten, xantofil, dan fikosianin yang bertanggung jawab atas produksi oksigen dan karbohidrat.

Amiloplas adalah jenis plastida yang berfungsi untuk menyimpan karbohidrat dalam sel tumbuhan. Karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen dan amilosa. Amiloplas juga berperan dalam pembuatan dan penyimpanan pati dalam sel tumbuhan.

Leucoplast adalah jenis plastida yang berfungsi sebagai penyimpanan yang mengandung bahan-bahan seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu leucoplast juga berperan dalam pengangkutan bahan dari satu bagian sel ke bagian lain. Leucoplast juga berfungsi untuk mengubah bahan asam organik menjadi bahan yang dapat disimpan.

Proplastida adalah jenis plastida yang merupakan bagian dari sel tumbuhan yang masih berkembang. Proplastida terdiri dari komponen seperti kalsium karbonat, lemak, protein, dan karbohidrat. Proplastida berfungsi untuk membantu sel tumbuhan dalam proses seperti respirasi, metabolisme, dan fotosintesis. Proplastida juga berperan dalam pembentukan sel tumbuhan dan membantu sel tumbuhan dalam pembuatan klorofil.

Semua jenis plastida sangat penting bagi sel tumbuhan karena mereka berperan dalam berbagai proses penting seperti respirasi, metabolisme, fotosintesis, dan pembentukan sel. Plastida juga berperan dalam proses penyimpanan nutrisi dan pembentukan klorofil yang diperlukan oleh sel tumbuhan untuk berkembang.

5. Chromoplast adalah plastida yang mengandung pigmen yang menghasilkan warna berbeda.

Chromoplast adalah salah satu jenis plastida yang terdapat pada sel tumbuhan. Plastida merupakan organel yang terdapat dalam sel tumbuhan yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengatur metabolisme kimiawi. Plastida terbagi menjadi empat jenis, yaitu: kloroplas, amiloplas, leukoplas, dan chromoplast. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

Chromoplast adalah plastida yang mengandung pigmen yang menghasilkan warna berbeda. Pigmen ini berguna untuk menghasilkan pigment warna-warni yang dapat terlihat oleh mata manusia. Pigmen ini juga bertanggung jawab untuk menyerap cahaya matahari dan menghasilkan energi untuk pertumbuhan sel. Chromoplast terdapat dalam berbagai jenis tumbuhan, seperti bunga dan buah-buahan.

Chromoplast dibagi menjadi dua jenis, yaitu tipe karotenoid dan klorofil. Karotenoid adalah pigmen yang menghasilkan warna-warna seperti orange, merah, dan kuning. Ini juga menyerap cahaya matahari dan menghasilkan energi untuk pertumbuhan sel. Klorofil adalah pigmen yang menghasilkan warna hijau. Ini menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang berguna untuk pertumbuhan sel.

Chromoplast juga memiliki fungsi lain di luar pigmen yang dapat menghasilkan warna. Chromoplast dapat menyimpan zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan sel, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Chromoplast juga bertanggung jawab untuk menyimpan zat-zat yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi, seperti klorofil dan karotenoid.

Chromoplast memiliki struktur yang kompleks. Chromoplast terdiri dari selubung luar, inti, dan tiga lapisan organel. Lapisan organel ini berisi selular dan protein. Lapisan luar terdiri dari selulosa dan protein. Inti berisi kloroplasid yang memiliki molekul pigmen. Selubung luar berfungsi untuk melindungi chromoplast dari kerusakan dan infeksi yang mungkin terjadi.

Dengan demikian, jelas bahwa chromoplast adalah salah satu jenis plastida yang terdapat dalam sel tumbuhan. Chromoplast mengandung pigmen yang menghasilkan warna berbeda. Chromoplast juga bertanggung jawab untuk menyimpan zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dan menghasilkan energi. Chromoplast memiliki struktur yang kompleks, terdiri dari selubung luar, inti, dan tiga lapisan organel. Dengan fungsi tersebut, chromoplast memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel tumbuhan.

6. Amiloplast adalah plastida yang berfungsi untuk menyimpan dan memproduksi pati.

Amiloplast merupakan salah satu jenis plastida yang terdapat pada sel tumbuhan. Plastida merupakan organel yang terdapat pada sel tumbuhan yang berfungsi sebagai penyimpan dan pemproduksi zat-zat tertentu. Plastida dibagi menjadi dua jenis yaitu plastida yang berwarna dan plastida yang tidak berwarna. Amiloplast adalah salah satu jenis plastida yang berwarna.

Amiloplast berfungsi untuk menyimpan dan memproduksi pati. Pati merupakan molekul kompleks yang terdiri dari glukosa. Molekul pati banyak digunakan oleh tumbuhan untuk menyimpan energi dan disimpan dalam bentuk amiloplast. Di dalam amiloplast, molekul glukosa disintesis menjadi molekul pati.

Amiloplast juga mengandung enzim yang disebut amilase. Enzim ini berfungsi untuk memecah molekul pati menjadi glukosa. Proses ini dikenal sebagai degradasi pati. Enzim ini penting untuk proses respirasi, biosintesis lemak, asam amino, dan senyawa lainnya.

Selain itu, amiloplast juga mengandung pigmen yang disebut klorofil. Klorofil berperan dalam proses fotosintesis, di mana tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil juga berperan dalam proses pembentukan pigmen lain yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Dalam amiloplast, pigmen klorofil dapat disimpan dan diringankan. Ini memberi tumbuhan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah jumlah pigmen klorofil yang disimpan. Selain itu, amiloplast juga mengandung protein dan lipida yang berperan dalam berbagai proses selular.

Amiloplast merupakan salah satu jenis plastida yang terdapat pada sel tumbuhan. Amiloplast berfungsi untuk menyimpan dan memproduksi pati. Amiloplast juga mengandung enzim amilase, pigmen klorofil, protein, dan lipida yang berperan dalam berbagai proses selular. Dengan berbagai fungsi yang dimilikinya, amiloplast membantu tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

7. Elaioplast adalah plastida yang berfungsi untuk menghasilkan lemak dan minyak.

Elaioplast adalah salah satu jenis plastida yang ditemukan pada sel tumbuhan dan berfungsi untuk menghasilkan lemak dan minyak. Plastida adalah struktur sel yang berfungsi sebagai organel yang berperan penting dalam metabolisme sel. Plastida meliputi kloroplas, amiloplast, elaioplast, dan kromoplast. Kloroplas adalah plastida yang berfungsi untuk menangkap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel untuk proses metabolisme. Amiloplast adalah plastida yang berfungsi untuk menyimpan dan mengubah karbohidrat menjadi glikogen. Kromoplast adalah plastida yang berfungsi untuk menyimpan dan mengubah pigmen yang menyebabkan sel tumbuhan memiliki warna.

Elaioplast adalah plastida yang berfungsi untuk menghasilkan lemak dan minyak. Struktur elaioplast terdiri dari dinding plastida tipis yang meliputi inti plastida dan juga memiliki outer membrane. Elaioplast dapat ditemukan di sel-sel tumbuhan yang berfungsi untuk menghasilkan lemak dan minyak. Elaioplast berfungsi untuk menghasilkan dan menyimpan lemak dan minyak yang dibutuhkan sel tumbuhan untuk berfotosintesis dan menyimpan cadangan energi. Lemak dan minyak yang diproduksi oleh elaioplast juga dapat digunakan untuk penguatan sel atau untuk melepaskan zat yang tidak diinginkan oleh sel.

Elaioplast terutama berperan dalam metabolisme lipid dan sebagian komponen metabolisme sel tumbuhan. Elaioplast juga mengontrol proses biosintesis lemak dan minyak. Elaioplast juga berperan dalam proses lain seperti pemecahan senyawa, sintesis asam lemak, dan sintesis trigliserida. Elaioplast juga dapat membantu sel tumbuhan untuk mengatur kandungan airnya dan membantu dalam proses pembentukan dinding sel.

Karena elaioplast berperan penting dalam metabolisme sel tumbuhan, jika terjadi gangguan pada elaioplast maka akan mengakibatkan gangguan pada metabolisme sel tumbuhan dan juga menyebabkan kerusakan pada sel. Gangguan pada elaioplast dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti sinar matahari yang berlebihan atau oleh penyakit sel. Oleh karena itu penting untuk memastikan elaioplast tetap sehat agar metabolisme sel tumbuhan tetap normal.

8. Plastoglobulus adalah plastida yang berfungsi sebagai penyimpanan karbon.

Plastoglobulus adalah salah satu jenis plastida yang berfungsi di dalam sel tumbuhan. Plastida adalah organel yang berasal dari endosperm atau makanan yang diberikan melalui sel induk. Plastida di dalam sel tumbuhan tersusun dari membran lipoprotein yang mengandung berbagai enzim dan molekul asam organik. Plastida bertanggung jawab untuk berbagai fungsi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Plastida dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu plastida yang berdifusi dan plastida yang tidak berdifusi. Plastida yang berdifusi meliputi plastoglobulus, lisosom, tonoplast, dan kloroplas.

Plastoglobulus adalah plastida yang berfungsi sebagai penyimpanan karbon. Organel ini terdiri dari selulosa, lignin, dan karbohidrat. Kompleks karbon yang disimpan di dalam plastoglobulus disebut ‘karbon sink’. Karbon sink dalam plastoglobulus berfungsi sebagai tempat penyimpanan karbon yang berasal dari fotosintesis. Plastoglobulus juga mengandung berbagai macam senyawa nitrogen, seperti asam nitrat, asam nitrit, dan asam nitrosum.

Selain berfungsi sebagai penyimpanan karbon, plastoglobulus juga memiliki fungsi lain, yakni sebagai tempat penyimpanan lipid dan protein. Lipid yang disimpan di dalam plastoglobulus berasal dari asam lemak yang diproduksi oleh sel tumbuhan. Protein yang disimpan di dalam plastoglobulus berasal dari protein yang diproduksi oleh sel tumbuhan. Protein yang disimpan di dalam plastoglobulus berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Plastoglobulus adalah bagian penting dari sel tumbuhan. Selain berfungsi sebagai penyimpanan karbon, plastoglobulus juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan lipid dan protein. Plastoglobulus juga membantu mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Plastoglobulus adalah salah satu jenis plastida yang penting bagi tumbuhan dan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

9. Semua jenis plastida memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen yang berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

Plastida merupakan organel sel yang berfungsi untuk menyimpan nutrisi atau pigmen yang berbeda-beda pada sel tumbuhan. Plastida memiliki membran lipid yang meliputi lapisan pigmen yang berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi. Plastida terdiri dari beberapa jenis yaitu:

1. Chloroplast. Chloroplast adalah jenis plastida yang terdapat pada sel tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan pigmen hijau yang disebut klorofil. Chloroplast mengandung enzim yang bertanggung jawab untuk mengubah energi matahari menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan melalui proses fotosintesis. Chloroplast memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen klorofil yang berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

2. Leucoplast. Leucoplast adalah jenis plastida yang tidak terdapat pigmen, namun berfungsi untuk menyimpan nutrisi dalam bentuk karbohidrat, protein, dan lemak. Leucoplast memiliki membran dari lapisan lipid dan tidak mengandung pigmen. Membran ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

3. Amiloplast. Amiloplast adalah jenis plastida yang berfungsi untuk menyimpan dan mengubah karbohidrat menjadi amilum (tepung). Amiloplast memiliki membran dari lapisan lipid dan tidak mengandung pigmen. Membran ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

4. Proplastid. Proplastid adalah jenis plastida yang terdapat pada sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan kimiawi yang berbeda. Proplastid memiliki membran dari lapisan lipid dan tidak mengandung pigmen. Membran ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

5. Chromoplast. Chromoplast adalah jenis plastida yang berfungsi untuk menyimpan pigmen seperti karotenoid. Chromoplast memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen karotenoid yang berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

6. Elaioplast. Elaioplast adalah jenis plastida yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Elaioplast memiliki membran dari lapisan lipid dan tidak mengandung pigmen. Membran ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi.

Semua jenis plastida memiliki membran dari lapisan lipid dan pigmen yang berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi. Meskipun memiliki fungsi yang berbeda-beda, semua jenis plastida memiliki struktur yang sama yaitu membran lipid dan pigmen. Membran ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya nutrisi, sehingga nutrisi dapat disimpan dan dikonversi menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel tumbuhan.