Jelaskan Macam-macam Batuan Beku

jelaskan macam-macam batuan beku – Bumi adalah planet yang terdiri dari berbagai jenis batuan. Salah satu jenis batuan yang ada di bumi adalah batuan beku. Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava yang terdapat di dalam bumi. Batuan beku memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristalnya. Berikut ini adalah beberapa jenis batuan beku yang sering ditemukan di bumi.

1. Batuan beku beku plutonik

Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Contoh dari batuan beku plutonik adalah granit, diorit, dan gabro.

Granit adalah batuan beku plutonik yang terdiri dari feldspar, kuarsa, serta mika. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Granit sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja.

2. Batuan beku beku vulkanik

Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan terdiri dari kristal yang kecil. Contoh dari batuan beku vulkanik adalah basal, andesit, dan riolit.

Basalt adalah batuan beku vulkanik yang terdiri dari mineral olivin, piroksen, dan plagioklas. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan sering ditemukan di dasar laut. Basalt sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti jalan raya dan trotoar.

3. Batuan beku beku hipabisal

Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Contoh dari batuan beku hipabisal adalah porfiri dan pegmatit.

Porfiri adalah batuan beku hipabisal yang terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Batuan ini sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja.

4. Batuan beku beku subvulkanik

Batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Contoh dari batuan beku subvulkanik adalah diabas dan andesit porfiri.

Diabas adalah batuan beku subvulkanik yang terdiri dari mineral feldspar dan piroksen. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai dan dinding.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa batuan beku memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristalnya. Batuan beku memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti sebagai bahan bangunan, bahan kerajinan, dan bahan tambang. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis batuan beku sangat penting untuk perkembangan industri dan ekonomi suatu negara.

Penjelasan: jelaskan macam-macam batuan beku

1. Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava di dalam bumi.

Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava yang terdapat di dalam bumi. Magma sendiri adalah cairan panas yang terdiri dari mineral, gas, dan air yang terkumpul di dalam kerak bumi. Ketika magma naik ke permukaan, maka disebut sebagai lava. Pendinginan magma atau lava tersebut dapat terjadi secara cepat atau lambat, sehingga menghasilkan berbagai jenis batuan beku.

Proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava menghasilkan kristal-kristal mineral dalam batuan beku. Kristal-kristal tersebut membentuk tekstur dan bentuk kristal yang berbeda-beda pada setiap jenis batuan beku. Selain itu, kandungan mineral dalam magma atau lava juga mempengaruhi jenis dan sifat batuan beku yang terbentuk.

Batuan beku terbentuk di dalam bumi dan kemudian terbawa ke permukaan oleh proses tektonik dan erosi. Batuan beku juga dapat terbentuk di bawah permukaan bumi dan tidak pernah mencapai permukaan. Beberapa jenis batuan beku, seperti granit dan basalt, sering digunakan sebagai bahan bangunan, sementara jenis batuan beku lainnya digunakan sebagai bahan kerajinan atau bahan tambang.

Dengan pemahaman tentang proses terbentuknya batuan beku dari magma atau lava, kita dapat memahami mengapa setiap jenis batuan beku memiliki karakteristik yang berbeda dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk kepentingan manusia.

2. Jenis batuan beku dibedakan berdasarkan kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristalnya.

Jenis-jenis batuan beku dibedakan berdasarkan kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristalnya. Kandungan mineral dalam batuan beku dapat beragam dan berbeda-beda pada setiap jenis batuan. Tekstur batuan beku juga dapat berbeda-beda, tergantung pada kondisi pembekuan magma atau lava. Misalnya, jika magma atau lava mendingin perlahan dan cukup lama, maka kristal yang terbentuk di dalam batuan akan lebih besar dan kasar. Sedangkan jika magma atau lava mendingin secara cepat, maka kristal yang terbentuk di dalam batuan akan lebih kecil dan halus.

Selain itu, bentuk kristal dalam batuan beku juga dapat mempengaruhi jenis batuan. Kristal dalam batuan beku dapat berbentuk seperti kubus, heksagonal, atau bahkan tidak beraturan. Bentuk kristal ini dapat menunjukkan jenis mineral yang terkandung dalam batuan beku dan kondisi lingkungan saat proses pembekuan magma atau lava.

Kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristal dalam batuan beku dapat membantu mengidentifikasi jenis batuan beku. Misalnya, batuan beku plutonik, seperti granit, diorit, dan gabro, memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kandungan mineral feldspar, kuarsa, serta mika. Sedangkan batuan beku vulkanik, seperti basal, andesit, dan riolit, memiliki tekstur yang halus dan terdiri dari mineral olivin, piroksen, dan plagioklas.

Dengan memahami kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristal dalam batuan beku, maka kita dapat membedakan jenis batuan beku dengan lebih mudah. Pengetahuan ini sangat penting dalam industri pertambangan, bahan bangunan, dan kerajinan, karena setiap jenis batuan beku memiliki keunikan dan nilai ekonomi yang berbeda-beda.

3. Batuan beku terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain batuan beku plutonik, vulkanik, hipabisal, dan subvulkanik.

Batuan beku terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain batuan beku plutonik, vulkanik, hipabisal, dan subvulkanik. Setiap jenis batuan beku memiliki karakteristik yang berbeda, seperti tekstur, warna, dan kandungan mineral.

Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Contoh dari batuan beku plutonik adalah granit, diorit, dan gabro. Granit adalah salah satu jenis batuan beku plutonik yang terdiri dari feldspar, kuarsa, serta mika. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Granit sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja.

Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan terdiri dari kristal yang kecil. Contoh dari batuan beku vulkanik adalah basal, andesit, dan riolit. Basalt adalah salah satu jenis batuan beku vulkanik yang terdiri dari mineral olivin, piroksen, dan plagioklas. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan sering ditemukan di dasar laut. Basalt sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti jalan raya dan trotoar.

Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Contoh dari batuan beku hipabisal adalah porfiri dan pegmatit. Porfiri adalah salah satu jenis batuan beku hipabisal yang terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Batuan ini sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja.

Batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Contoh dari batuan beku subvulkanik adalah diabas dan andesit porfiri. Diabas adalah salah satu jenis batuan beku subvulkanik yang terdiri dari mineral feldspar dan piroksen. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai dan dinding.

Karakteristik dari setiap jenis batuan beku ini dapat membantu dalam mengenali asal-usul batuan dan memperkirakan lingkungan pembentukannya. Selain itu, pengetahuan tentang jenis-jenis batuan beku sangat penting dalam penambangan dan industri konstruksi.

4. Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi dan memiliki tekstur yang kasar.

Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi. Magma yang mendingin ini mengalami kristalisasi dan pembekuan yang sangat lambat sehingga kristal-kristal yang terbentuk dalam magma dapat tumbuh besar. Batuan beku plutonik memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Kandungan mineral yang terdapat pada batuan beku plutonik sangat bervariasi, tergantung pada kondisi pembentukan dan sifat magma yang membentuknya.

Beberapa contoh batuan beku plutonik adalah granit, diorit, dan gabro. Granit adalah batuan beku plutonik yang terdiri dari feldspar, kuarsa serta mika. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Granit sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja. Diorit terbentuk dari magma yang mengandung mineral plagioklas dan batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Gabro terbentuk dari magma yang mengandung mineral plagioklas dan piroksen. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai dan dinding.

Batuan beku plutonik memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena sifatnya yang keras dan tahan lama. Batuan ini sering digunakan sebagai bahan bangunan seperti lantai, dinding, dan meja. Selain itu, batuan beku plutonik juga sering digunakan sebagai bahan kerajinan seperti patung dan hiasan rumah.

5. Contoh dari batuan beku plutonik adalah granit, diorit, dan gabro.

Batuan beku plutonik merupakan satu dari beberapa jenis batuan beku yang ada di bumi. Batuan ini terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi. Magma ini terdiri dari campuran mineral yang cair dan sangat panas. Ketika magma tersebut mendingin, maka akan terbentuklah batuan beku plutonik.

Batuan beku plutonik memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Kristal yang terdapat pada batuan ini bisa mencapai ukuran beberapa sentimeter. Hal ini disebabkan oleh proses pendinginan yang lambat sehingga kristal memiliki waktu yang cukup lama untuk tumbuh.

Contoh dari batuan beku plutonik adalah granit, diorit, dan gabro. Granit terbentuk dari kuarsa, feldspar, dan mika. Batuan ini sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja. Diorit terbentuk dari feldspar, piroksen, dan amfibol. Batuan ini memiliki warna yang gelap dan biasanya digunakan sebagai bahan bangunan. Gabro terbentuk dari feldspar dan piroksen. Batuan ini memiliki warna yang gelap dan sering digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan tambang.

Jenis batuan beku plutonik memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena kekuatannya yang tinggi dan tahan lama. Selain itu, batuan ini juga sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja. Maka dari itu, pemahaman tentang jenis-jenis batuan beku plutonik sangat penting untuk perkembangan industri dan ekonomi suatu negara.

6. Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi dan memiliki tekstur yang halus.

Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi. Lava adalah cairan yang terdiri dari magma yang keluar dari gunung berapi dan mengalir ke permukaan bumi. Ketika lava keluar dari gunung, suhu dan tekanan yang tinggi membuat lava mendingin secara cepat dan membentuk batuan beku vulkanik. Karena terbentuk dari lava, batuan ini memiliki tekstur yang halus dan sering terdapat gelembung udara yang terperangkap di dalamnya.

Contoh dari batuan beku vulkanik antara lain basal, andesit, dan riolit. Basal adalah batuan beku vulkanik yang terbentuk dari mineral olivin, piroksen, dan plagioklas. Basal sering ditemukan di dasar laut dan memiliki tekstur yang halus. Andesit adalah batuan beku vulkanik yang terdiri dari plagioklas, piroksen, dan kuarsa. Batuan ini memiliki kandungan mineral yang berbeda-beda dan memiliki tekstur yang halus. Riolit adalah batuan beku vulkanik yang terdiri dari feldspar, kuarsa, dan mika. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan terdapat gelembung udara yang terperangkap di dalamnya.

Batuan beku vulkanik memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti sebagai bahan bangunan dan bahan kerajinan. Beberapa bangunan terkenal di dunia, seperti Piramida Mesir, dibangun menggunakan batuan beku vulkanik. Selain itu, batuan beku vulkanik juga digunakan sebagai bahan kerajinan seperti patung dan perhiasan. Oleh karena itu, pemahaman tentang batuan beku vulkanik sangat penting untuk perkembangan industri dan ekonomi suatu negara.

7. Contoh dari batuan beku vulkanik adalah basal, andesit, dan riolit.

Poin ke-7 dari tema “Jelaskan Macam-Macam Batuan Beku” adalah contoh dari batuan beku vulkanik, yaitu basal, andesit, dan riolit. Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi dan memiliki tekstur yang halus, serta terdiri dari kristal yang kecil.

Basal adalah salah satu contoh dari batuan beku vulkanik. Basal terbentuk dari magma yang berada di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Batuan ini terdiri dari mineral olivin, piroksen, dan plagioklas yang memberikan warna hitam atau abu-abu pada batuan. Basal sering ditemukan di dasar laut dan sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti jalan raya dan trotoar.

Andesit juga termasuk dalam jenis batuan beku vulkanik. Andesit terbentuk dari magma yang mendingin di sekitar gunung berapi dan memiliki kandungan mineral yang berbeda-beda. Batuan ini terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, dan hornblende dengan warna putih, abu-abu, atau hijau. Andesit sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan bahan dekorasi.

Riolit adalah batuan beku vulkanik yang terbentuk dari magma yang kaya akan silika. Batuan ini memiliki warna abu-abu hingga merah muda dan terdiri dari mineral kuarsa, feldspar, dan mika. Riolit memiliki tekstur yang halus dan sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan bahan kerajinan.

Dalam industri konstruksi, batuan beku vulkanik memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan suhu tinggi. Selain itu, batuan beku vulkanik juga sering digunakan dalam industri pertambangan dan geologi karena kandungan mineral yang beragam. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis batuan beku, termasuk batuan beku vulkanik, sangat penting untuk pengembangan industri dan ekonomi suatu negara.

8. Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan.

Poin kedelapan dari tema “Jelaskan Macam-Macam Batuan Beku” adalah “Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan”. Batuan beku hipabisal merupakan jenis batuan beku yang terletak di antara batuan beku plutonik dan vulkanik. Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Proses pembekuan magma tersebut terjadi di kedalaman yang bervariasi, sehingga kristal-kristal yang terbentuk di dalamnya juga bervariasi.

Salah satu contoh dari batuan beku hipabisal adalah porfiri. Porfiri terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Porfiri memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Kristal-kristal yang besar tersebut terbentuk di dalam magma yang mendingin secara perlahan, sementara kristal-kristal kecil terbentuk di permukaan magma yang mendingin secara cepat.

Contohnya yang lain adalah pegmatit. Pegmatit memiliki kandungan mineral yang sangat beragam dan dapat membentuk kristal yang sangat besar. Pegmatit terbentuk dari magma yang mendingin perlahan di kedalaman yang dangkal. Karena proses pendinginan yang lambat, kristal-kristal yang terbentuk di dalamnya dapat tumbuh dengan ukuran yang besar.

Batuan beku hipabisal memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kandungan mineralnya yang bervariasi, seperti emas, perak, tembaga, dan seng. Selain itu, batuan beku hipabisal juga sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja.

Dalam ilmu geologi, pemahaman tentang batuan beku hipabisal sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang sejarah geologis suatu daerah. Pemahaman ini dapat membantu dalam penemuan sumber daya mineral dan energi yang terkait dengan batuan beku hipabisal.

9. Batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan.

Poin ke-8 dan ke-9 akan dijelaskan bersamaan dalam satu penjelasan.

Poin ke-8 dan ke-9 menjelaskan tentang batuan beku hipabisal dan subvulkanik. Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan, sedangkan batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan.

Kedua jenis batuan beku ini memiliki kesamaan dalam hal proses terbentuknya. Magma yang mendingin di bawah permukaan bumi mengalami proses kristalisasi dan pembekuan menjadi batuan beku. Namun, perbedaan terletak pada lokasi kristalisasi dan pembekuan magma.

Pada batuan beku hipabisal, magma mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Hal ini membuat batuan beku hipabisal memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Contoh dari batuan beku hipabisal adalah porfiri dan pegmatit.

Sementara pada batuan beku subvulkanik, magma mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan. Batuan beku subvulkanik memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar di bagian dalam dan kristal yang kecil di bagian luar. Contoh dari batuan beku subvulkanik adalah diabas dan andesit porfiri.

Kedua jenis batuan beku ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan bangunan, bahan kerajinan, dan bahan tambang. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis batuan beku sangat penting untuk perkembangan industri dan ekonomi suatu negara.

10. Batuan beku memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan bangunan, bahan kerajinan, dan bahan tambang.

1. Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava di dalam bumi.

Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava yang terdapat di dalam bumi. Magma adalah cairan panas yang terdiri dari mineral, gas, dan air yang terdapat di dalam bumi. Sedangkan lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi. Ketika magma atau lava tersebut mendingin dan membeku, maka terbentuklah batuan beku. Proses pembekuan ini terjadi secara lambat pada magma yang terperangkap di dalam bumi dan secara cepat pada lava yang keluar ke permukaan.

2. Jenis batuan beku dibedakan berdasarkan kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristalnya.

Jenis batuan beku dibedakan berdasarkan kandungan mineral, tekstur, dan bentuk kristalnya. Kandungan mineral pada batuan beku menentukan sifat fisik dan kimia dari batuan tersebut. Tekstur batuan beku menggambarkan ukuran dan bentuk kristal yang terdapat pada batuan tersebut. Sedangkan bentuk kristal pada batuan beku dipengaruhi oleh kondisi pembekuan magma atau lava tersebut.

3. Batuan beku terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain batuan beku plutonik, vulkanik, hipabisal, dan subvulkanik.

Batuan beku terdiri dari berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan kondisi pembekuan magma atau lava tersebut. Beberapa jenis batuan beku antara lain batuan beku plutonik, vulkanik, hipabisal, dan subvulkanik. Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi. Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi. Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Sedangkan batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan.

4. Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi dan memiliki tekstur yang kasar.

Batuan beku plutonik terbentuk dari magma yang mendingin secara perlahan di dalam bumi. Karena proses pendinginan yang lambat, maka kristal yang terbentuk pada batuan ini menjadi besar dan kasar. Batuan beku plutonik memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Beberapa contoh dari batuan beku plutonik antara lain granit, diorit, dan gabro.

5. Contoh dari batuan beku plutonik adalah granit, diorit, dan gabro.

Granit, diorit, dan gabro adalah contoh dari batuan beku plutonik. Granit terdiri dari feldspar, kuarsa, serta mika. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Granit sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja. Diorit adalah batuan beku plutonik yang memiliki kandungan mineral plagioklas dan amfibol. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar. Gabro adalah batuan beku plutonik yang memiliki kandungan mineral piroksen dan plagioklas. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan terdiri dari kristal yang besar.

6. Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi dan memiliki tekstur yang halus.

Batuan beku vulkanik terbentuk dari lava yang mendingin secara cepat di permukaan bumi. Karena proses pendinginan yang cepat, kristal yang terbentuk pada batuan ini menjadi kecil dan halus. Batuan beku vulkanik memiliki tekstur yang halus dan terdiri dari kristal yang kecil. Beberapa contoh dari batuan beku vulkanik antara lain basal, andesit, dan riolit.

7. Contoh dari batuan beku vulkanik adalah basal, andesit, dan riolit.

Basal, andesit, dan riolit adalah contoh dari batuan beku vulkanik. Basal adalah batuan beku vulkanik yang terdiri dari mineral olivin, piroksen, dan plagioklas. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan sering ditemukan di dasar laut. Andesit adalah batuan beku vulkanik yang terdiri dari mineral plagioklas dan amfibol. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan sering ditemukan di daerah pegunungan. Riolit adalah batuan beku vulkanik yang terdiri dari kuarsa, feldspar, dan mika. Batuan ini memiliki tekstur yang halus dan sering ditemukan di daerah vulkanik.

8. Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan.

Batuan beku hipabisal terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian muncul ke permukaan. Proses pembekuan magma pada batuan beku hipabisal lebih cepat daripada pada batuan beku plutonik. Batuan beku hipabisal memiliki tekstur yang kasar di bagian dalam dan tekstur yang halus di bagian luar. Beberapa contoh dari batuan beku hipabisal antara lain porfiri dan pegmatit.

9. Batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan.

Batuan beku subvulkanik terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi dan kemudian mengeras menjadi batuan. Proses pembekuan magma pada batuan beku subvulkanik lebih cepat daripada pada batuan beku plutonik. Batuan beku subvulkanik memiliki tekstur yang kasar di bagian dalam dan tekstur yang halus di bagian luar. Beberapa contoh dari batuan beku subvulkanik antara lain diabas dan andesit porfiri.

10. Batuan beku memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan bangunan, bahan kerajinan, dan bahan tambang.

Batuan beku memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan digunakan dalam berbagai industri. Batuan beku digunakan sebagai bahan bangunan, seperti lantai, dinding, dan meja. Batuan beku juga digunakan sebagai bahan kerajinan, seperti patung dan perhiasan. Selain itu, batuan beku juga digunakan sebagai bahan tambang, seperti emas dan tembaga. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis batuan beku sangat penting untuk perkembangan industri dan ekonomi suatu negara.