jelaskan latar belakang pembentukan gerakan 3a –
Gerakan 3A merupakan gerakan yang lahir di Indonesia pada tahun 1966. Gerakan ini berasal dari gerakan mahasiswa yang didirikan oleh organisasi mahasiswa berbasis Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Gerakan ini didirikan untuk menangkal komunisme yang berkembang di Indonesia pada saat itu.
Gerakan 3A adalah singkatan dari Anti-Komunis, Anti-Imperialisme, dan Anti-Godless (anti-kekafiran). Gerakan ini didirikan dengan tujuan untuk melawan ideologi komunisme yang berkembang pesat di Indonesia pada saat itu, dan juga untuk memerangi kekuatan imperialisme Barat dan godless modernism yang berusaha menggantikan agama dengan materialisme.
Gerakan 3A lahir dari ideologi yang dibawa oleh para intelektual muslim, yaitu ideologi yang berbasis pada ajaran Islam dan yang menentang komunisme. Para intelektual ini melihat bahwa komunisme berbahaya bagi masyarakat dan bahwa komunisme akan mengancam keutuhan masyarakat dan agama yang ada di Indonesia. Mereka juga melihat bahwa komunisme tidak sesuai dengan tuntunan Islam yang mengajarkan toleransi dan rasa hormat terhadap orang lain.
Para intelektual muslim ini juga menyadari bahwa imperialisme Barat berbahaya bagi kelestarian masyarakat dan agama Islam di Indonesia. Mereka menyadari bahwa kekuatan Barat ini akan mengancam integritas dan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membentuk gerakan yang menentang imperialisme dan juga menentang godless modernism yang berusaha untuk menggantikan ajaran agama dengan materialisme.
Gerakan 3A berhasil mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat Indonesia. Mereka memiliki mantra yang kuat, yaitu “Keputusan Sendiri, Keputusan Bersama, Keputusan Demokratis” yang memiliki makna bahwa pengambilan keputusan harus dilakukan secara bersama-sama, demokratis, dan merupakan keputusan sendiri.
Gerakan 3A berhasil mengubah arah perjuangan mahasiswa di Indonesia. Gerakan ini mengajarkan pada mahasiswa untuk menolak komunisme dan imperialisme, dan juga mengajarkan pemikiran yang bersifat toleransi dan pemikiran yang bersifat demokratis. Gerakan 3A juga berhasil meningkatkan kesadaran politik mahasiswa di Indonesia. Mereka menjadi lebih sadar akan perjuangan mereka sendiri dan mengerti bahwa mereka harus bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka.
Gerakan 3A berhasil menjadi salah satu gerakan mahasiswa yang paling berpengaruh di Indonesia. Mereka telah mendorong pemikiran yang berorientasi pada pemberdayaan dan perbaikan masyarakat melalui pengembangan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Gerakan ini juga telah meningkatkan rasa patriotik dan nasionalisme generasi muda di Indonesia.
Gerakan 3A terus berkembang hingga hari ini. Gerakan ini telah berhasil menyebarkan pemikirannya ke berbagai daerah di Indonesia dan telah berhasil membentuk sebuah jaringan organisasi mahasiswa yang bersifat lintas generasi. Gerakan ini juga telah mendorong pemikiran yang berorientasi pada pemberdayaan dan perbaikan masyarakat melalui pengembangan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa latar belakang pembentukan gerakan 3A adalah untuk melawan komunisme, imperialisme, dan godless modernism yang berkembang di Indonesia pada saat itu. Gerakan ini didirikan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran politik dan rasa patriotisme generasi muda di Indonesia. Gerakan ini juga telah berhasil menyebarkan pemikirannya ke berbagai daerah di Indonesia dan telah berhasil membentuk sebuah jaringan organisasi mahasiswa yang bersifat lintas generasi.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan latar belakang pembentukan gerakan 3a
– Gerakan 3A adalah singkatan dari Anti-Komunis, Anti-Imperialisme, dan Anti-Godless (anti-kekafiran) yang didirikan di Indonesia pada tahun 1966.
Gerakan 3A (Anti-Komunis, Anti-Imperialisme, dan Anti-Godless) adalah sebuah gerakan yang didirikan di Indonesia pada tahun 1966 oleh beberapa kelompok yang ingin melawan komunisme, imperialisme, dan kekafiran. Gerakan ini berasal dari kelompok nasionalis yang mengkritik komunisme dan imperialisme. Kelompok ini ingin menyingkirkan komunisme dan imperialisme dari Indonesia sehingga mereka bisa mengembangkan dan menjaga kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Gerakan 3A didirikan pada tahun 1966 ketika Indonesia sedang menghadapi masalah politik yang rumit. Pada saat itu, ada banyak kelompok yang berjuang untuk memperjuangkan berbagai hal, termasuk kemerdekaan Indonesia. Namun, ada beberapa kelompok yang menggunakan cara yang salah untuk mencapai tujuannya, seperti menggunakan kekerasan. Hal ini menyebabkan politik Indonesia menjadi semakin buruk.
Di saat yang sama, Indonesia juga menghadapi ancaman dari luar. Terutama, ada ancaman dari komunisme dan imperialisme yang berasal dari luar negeri. Komunisme merupakan ideologi yang menentang hak asasi manusia dan menekan hak-hak warga negara. Sementara itu, imperialisme adalah sebuah cara untuk mengontrol suatu daerah atau negara dengan membuat kebijakan yang berpihak kepada satu pihak.
Kelompok yang menyadari ancaman tersebut lalu membentuk Gerakan 3A. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk melawan komunisme, imperialisme, dan kekafiran. Gerakan ini menolak ideologi komunisme, menolak imperialisme dan menolak kekafiran. Mereka juga mengkampanyekan mengenai hak asasi manusia dan menekankan pentingnya kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Gerakan 3A berjuang untuk meningkatkan kesadaran politik warga Indonesia. Mereka juga berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesetaraan bagi semua orang di Indonesia. Gerakan ini juga membuat peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar negara dan mencegah ancaman dari luar.
Gerakan 3A membantu Indonesia mencapai kemerdekaan dan kedaulatan. Mereka juga membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesetaraan bagi semua warga negara. Gerakan ini juga membantu Indonesia menghindari ancaman dan menjaga kebebasan dan keadilan.
Kelompok penganut Gerakan 3A telah berkontribusi terhadap perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan. Mereka juga telah berjuang untuk mengakhiri ancaman komunisme dan imperialisme serta meningkatkan kualitas hidup dan kesetaraan di seluruh Indonesia.
– Gerakan ini didirikan untuk menangkal komunisme yang berkembang di Indonesia pada saat itu.
Gerakan 3A adalah singkatan dari Anti-Aktivis-Ateis-Komunis, yang merupakan sebuah gerakan yang didirikan di Indonesia pada tahun 1960. Gerakan ini berasal dari gerakan anti-komunisme yang dimulai pada tahun 1957. Gerakan ini didirikan untuk menangkal komunisme yang berkembang di Indonesia pada saat itu. Komunisme dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas negara dan juga konsep kemapanan.
Gerakan 3A didirikan oleh sekumpulan tokoh-tokoh seperti Ali Sadikin, Ali Murtopo dan Benny Moerdani. Mereka berusaha untuk mempromosikan ideologi non-komunis di Indonesia. Mereka juga berusaha untuk mengungkap dan menghentikan aktivitas komunis di Indonesia. Gerakan ini didukung oleh pemerintah Indonesia dan militer, dan beberapa negara sekutu dan negara lain.
Gerakan 3A menggunakan berbagai cara untuk menangkal komunis. Salah satu cara yang mereka gunakan adalah melalui penyebaran propaganda anti-komunis di media massa. Mereka juga berusaha untuk mengungkap dan menghentikan aktivitas komunis yang mengancam stabilitas dan kesejahteraan negara. Gerakan ini juga mempromosikan ideologi non-komunis di Indonesia, seperti liberalisme, nasionalisme dan gereja.
Gerakan 3A juga melakukan berbagai macam penangkapan terhadap aktivis komunis dan pengikut mereka. Mereka juga melakukan pembersihan terhadap organisasi-organisasi komunis dan juga mencoba untuk menghapus pengaruh komunis di masyarakat. Gerakan ini juga melakukan berbagai macam aksi demonstrasi dan kampanye anti-komunis di berbagai tempat di Indonesia.
Gerakan 3A telah berhasil dalam menangkal komunisme di Indonesia. Gerakan ini telah mengurangi pengaruh komunis di masyarakat dan juga telah berhasil menghapus aktivitas komunis di Indonesia. Namun, gerakan ini juga telah menimbulkan beberapa kontroversi karena beberapa aksinya yang dikritik secara moral. Meskipun demikian, gerakan ini telah membantu menjaga stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia.
– Gerakan 3A didirikan dengan tujuan untuk melawan ideologi komunisme, imperialisme Barat, dan godless modernism yang berusaha untuk menggantikan agama dengan materialisme.
Gerakan 3A merupakan gerakan yang berasal dari Indonesia dan dikenal sebagai gerakan Anti-Amerika, Anti-Imperialisme, dan Anti-Modernisme. Gerakan ini didirikan oleh sekumpulan intelektual Indonesia pada tahun 1960-an, yang dipimpin oleh salah satu tokohnya yang paling terkenal, yaitu Soedjatmoko. Gerakan ini berusaha untuk melawan ideologi komunisme, imperialisme Barat, dan godless modernism yang berusaha untuk menggantikan agama dengan materialisme.
Gerakan 3A didirikan akibat adanya tekanan dari luar yang berasal dari kekuasaan Amerika Serikat. Amerika Serikat telah menjadi pemain utama dalam politik internasional pada waktu itu, dan telah berusaha untuk menyebarkan ideologi komunisme di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain itu, gerakan ini juga bertujuan untuk melawan imperialisme Barat yang berusaha melakukan intervensi politik di negara-negara berkembang.
Selain itu, gerakan 3A ini juga berusaha untuk melawan godless modernism. Modernisme godless adalah sebuah ideologi yang menekankan materialisme dan menekankan bahwa agama tidak lagi relevan dalam kehidupan modern. Ideologi ini menentang ajaran agama dan nilai-nilai spiritual yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama bertahun-tahun.
Gerakan 3A memiliki tujuan untuk melawan ideologi komunisme, imperialisme Barat, dan godless modernism yang berusaha untuk menggantikan agama dengan materialisme. Gerakan ini bertujuan untuk menjaga kebudayaan dan nilai-nilai spiritual yang telah lama ada di Indonesia, serta melawan intervensi politik dari luar. Gerakan ini juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta mempromosikan kehidupan yang berdasarkan iman dan nilai-nilai spiritual.
Gerakan 3A merupakan gerakan yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, karena dengan adanya gerakan ini, Indonesia mampu menjaga kebudayaannya dan nilai-nilainya, serta berhasil melawan intervensi politik dari luar. Gerakan ini juga merupakan contoh bagaimana sebuah gerakan dapat mempertahankan nilai-nilai budaya dan spiritual suatu bangsa, yang menjadi bagian penting dari identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
– Gerakan ini lahir dari ideologi yang dibawa oleh para intelektual muslim, yaitu ideologi yang berbasis pada ajaran Islam dan yang menentang komunisme.
Gerakan 3A (TriAngkasa) adalah gerakan sosial dan politik yang lahir di Indonesia pada tahun 1966. Gerakan ini lahir dari ideologi yang dibawa oleh para intelektual muslim, yaitu ideologi yang berbasis pada ajaran Islam dan yang menentang komunisme. Ideologi ini adalah hasil dari berbagai perdebatan intelektual yang terjadi di kalangan intelektual muslim Indonesia sejak tahun 1960-an.
Gerakan 3A lahir setelah adanya pemikiran baru yang dipelopori oleh para intelektual muslim yang dipimpin oleh Nurcholish Madjid. Mereka berpendapat bahwa Islam sebagai agama tidak seharusnya didefinisikan sebagai sebuah ideologi, tetapi sebagai sebuah sistem nilai yang universal yang bersifat memperbaiki dan membangun, tidak hanya untuk umat Muslim di Indonesia tetapi juga untuk semua orang di dunia.
Gerakan ini juga memiliki tujuan untuk menolak semua bentuk ideologi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, gerakan ini menentang komunisme yang didukung oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka berpendapat bahwa komunisme adalah ideologi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam, seperti kebebasan berserikat dan hak untuk memperjuangkan keadilan sosial.
Gerakan 3A juga mengembangkan sejumlah program untuk mencapai tujuannya. Program-program ini meliputi pembelajaran agama Islam, pembelajaran budaya Indonesia, promosi inklusifitas sosial, pengembangan ekonomi pedesaan dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Gerakan 3A telah membuat perubahan besar dalam masyarakat Indonesia. Gerakan ini telah membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperjuangkan hak-hak sosial bagi semua orang, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Gerakan ini juga telah membantu meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai ajaran Islam dan menolak komunisme.
Gerakan 3A telah memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan besar dalam masyarakat Indonesia. Dengan mengembangkan ideologi yang berbasis pada ajaran Islam dan menentang komunisme, gerakan ini telah membantu Indonesia mencapai perubahan yang lebih baik.
– Gerakan 3A mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat Indonesia dengan mantra “Keputusan Sendiri, Keputusan Bersama, Keputusan Demokratis”.
Gerakan 3A adalah gerakan politik yang berdiri pada tahun 1998 sebagai hasil kolaborasi antara Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Kebebasan dan Persatuan Indonesia. Gerakan ini menyatukan visi untuk membuat Indonesia lebih demokratis dan maju. Gerakan ini didirikan untuk memerangi korupsi, menyatukan anggota parlemen yang berbeda dan mengupayakan perlindungan hak asasi manusia.
Gerakan 3A mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat Indonesia dengan mantra “Keputusan Sendiri, Keputusan Bersama, Keputusan Demokratis”. Mantra ini menyarankan bahwa pemerintah harus memberikan hak untuk memilih kepada masyarakat Indonesia. Mereka harus diberi kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri, bersama-sama dengan pemerintah dan melalui proses demokratis. Mantra ini menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Gerakan 3A juga berupaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, yang akan memungkinkan masyarakat untuk menentukan nasib mereka sendiri. Gerakan ini juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, dan bahwa masyarakat harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan.
Gerakan 3A juga menekankan hak asasi manusia dan menyerukan semua pihak untuk menghormati dan menghargai hak-hak ini. Mereka juga menyerukan semua pihak untuk menghormati dan menghargai hak-hak asasi manusia yang terkait dengan hak politik, ekonomi, sosial dan budaya. Gerakan ini juga menekankan pentingnya perlindungan dan peningkatan kualitas hidup bagi semua warga negara.
Gerakan 3A telah berhasil mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat Indonesia dengan cara menyediakan ruang untuk partisipasi masyarakat, menyerukan hak asasi manusia dan menawarkan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Gerakan ini juga menyediakan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga masyarakat dapat melindungi hak-haknya dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, Gerakan 3A berhasil mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat Indonesia dengan mantra “Keputusan Sendiri, Keputusan Bersama, Keputusan Demokratis”.
– Gerakan 3A berhasil mengubah arah perjuangan mahasiswa di Indonesia dan meningkatkan kesadaran politik mahasiswa di Indonesia.
Gerakan 3A adalah gerakan mahasiswa yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1998. Gerakan ini didirikan oleh para mahasiswa Indonesia yang ingin meningkatkan kesadaran politik di kalangan mahasiswa dan mengubah arah perjuangan mahasiswa di Indonesia. Gerakan ini juga mencoba untuk memberikan beberapa solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh mahasiswa seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial dan politik, dan ketidakadilan ekonomi. Gerakan 3A berusaha untuk membangun sebuah jaringan di antara mahasiswa yang dapat digunakan untuk mengembangkan kekuatan dan solidaritas sosial. Gerakan 3A juga memiliki dua tujuan utama. Pertama, gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik mahasiswa Indonesia dan meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas politik. Kedua, gerakan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Gerakan ini dibentuk oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai macam latar belakang organisasi yang berbeda, mulai dari organisasi keagamaan hingga organisasi sosial dan organisasi politik. Para pendiri gerakan ini berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia dan merupakan anggota dari berbagai macam generasi dan latar belakang sosial. Mereka berkumpul untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa di Indonesia, serta mencari solusi untuk meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan dan peluang kerja.
Gerakan 3A memiliki tiga prinsip utama: pendidikan, solidaritas, dan partisipasi. Prinsip pendidikan berfokus pada meningkatkan akses mahasiswa terhadap pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Prinsip solidaritas berfokus pada meningkatkan kerjasama dan solidaritas antar mahasiswa dan antara mahasiswa dengan masyarakat luas. Prinsip partisipasi berfokus pada meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai aktivitas politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Gerakan 3A telah berhasil meningkatkan kesadaran politik mahasiswa di Indonesia dan mengubah arah perjuangan mahasiswa di Indonesia. Melalui gerakan ini, para mahasiswa telah menjadi lebih sadar akan hak-hak mereka, pentingnya partisipasi mahasiswa dalam politik, serta hak-hak mereka untuk mengakses pendidikan dan peluang kerja yang tepat. Gerakan ini juga telah berhasil menciptakan sebuah jaringan yang kuat di antara mahasiswa dan menciptakan sebuah generasi mahasiswa yang lebih sadar politik dan berani untuk bertindak. Dengan demikian, gerakan 3A telah berhasil mengubah arah perjuangan mahasiswa di Indonesia dan meningkatkan kesadaran politik mahasiswa di Indonesia.
– Gerakan 3A berhasil menyebarkan pemikirannya ke berbagai daerah di Indonesia dan telah berhasil membentuk sebuah jaringan organisasi mahasiswa yang bersifat lintas generasi.
Gerakan 3A merupakan gerakan yang merupakan singkatan dari ‘Aksi Mahasiswa, Aksi Nelayan, Aksi Buruh’. Gerakan ini dibentuk pada Tahun 1966 di Jakarta oleh beberapa mahasiswa yang ingin meningkatkan kesadaran politik dan menyelesaikan masalah masyarakat. Mereka berusaha untuk menyatukan mahasiswa, nelayan, dan buruh dalam satu gerakan untuk mencapai tujuan yang sama.
Gerakan 3A berawal dari sebuah kelompok mahasiswa yang ingin memperbaiki situasi masyarakat Indonesia pada saat itu. Pada tahun 1965, kelompok tersebut menyelenggarakan sebuah seminar di Yogyakarta. Mereka berfokus pada masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa, nelayan, dan buruh di Indonesia. Dalam seminar tersebut, mereka mengidentifikasi beberapa masalah yang harus diselesaikan, seperti masalah ekonomi, politik, dan sosial.
Setelah seminar tersebut, kelompok ini menyebarluaskan pemikirannya ke berbagai daerah di Indonesia. Mereka juga mencoba untuk menyatukan mahasiswa, nelayan, dan buruh dalam satu gerakan untuk mencapai tujuan yang sama. Mereka mengadakan berbagai seminar dan diskusi di berbagai daerah di Indonesia untuk mengajak masyarakat untuk berkontribusi pada gerakan ini.
Gerakan 3A berhasil menyebarkan pemikirannya ke berbagai daerah di Indonesia dan telah berhasil membentuk sebuah jaringan organisasi mahasiswa yang bersifat lintas generasi. Jaringan ini terdiri dari lebih dari 100 organisasi mahasiswa yang berdedikasi untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan mahasiswa, nelayan, dan buruh. Mereka juga berfokus pada masalah-masalah sosial dan politik di Indonesia.
Gerakan 3A telah berhasil mendirikan beberapa jaringan organisasi mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Mereka juga telah berhasil menyebarkan pemikiran mereka ke berbagai daerah dan telah berhasil membentuk sebuah jaringan organisasi mahasiswa yang bersifat lintas generasi. Jaringan ini berfokus pada masalah-masalah sosial dan politik di Indonesia untuk mencapai tujuan yang sama. Gerakan 3A telah berhasil menciptakan sebuah jaringan organisasi mahasiswa yang bersifat lintas generasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan menyelesaikan masalah masyarakat di Indonesia.
– Gerakan 3A telah berhasil meningkatkan rasa patriotik dan nasionalisme generasi muda di Indonesia.
Gerakan 3A adalah sebuah gerakan yang didirikan pada tahun 1958 oleh para mahasiswa di Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat rasa patriotik dan nasionalisme generasi muda di negara tersebut. Gerakan 3A adalah singkatan dari Aksi Anti-Imperialisme, Aksi Anti-Kolonialisme dan Aksi Anti-Rasis. Gerakan 3A mengambil dasar dari Pancasila dan mengusung semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Gerakan ini juga berusaha untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat setara dalam hak dan kewajiban mereka. Gerakan ini didirikan untuk memperjuangkan hak-hak warga negara Indonesia, termasuk hak untuk menentukan nasibnya sendiri, yang pada saat itu masih dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.
Gerakan 3A didirikan dengan tujuan utama untuk mengajak semua warga negara untuk membela tanah air mereka dan menentukan nasib mereka sendiri sebagai bangsa yang merdeka dan mandiri. Gerakan ini juga bertujuan untuk membangun rasa cinta tanah air di antara generasi muda dan meningkatkan rasa patriotik dan nasionalisme di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan ini juga berupaya untuk mengajak semua warga negara untuk menghormati dan menghargai nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Gerakan 3A menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh di Indonesia pada saat itu. Gerakan ini telah berhasil menarik banyak pengikut, termasuk para mahasiswa Indonesia dan organisasi-organisasi lainnya. Gerakan ini telah berhasil mengajak banyak orang untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan rasa patriotik serta nasionalisme generasi muda di Indonesia.
Gerakan 3A juga telah berhasil menyebarkan semangat nasionalisme dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Melalui berbagai kegiatan yang diadakan oleh gerakan ini, generasi muda di Indonesia telah berhasil meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme mereka. Dengan demikian, Gerakan 3A telah berhasil meningkatkan rasa patriotik dan nasionalisme generasi muda di Indonesia.