jelaskan bahwa para rasul juga mempunyai sifat jaiz –
Kata “jaiz” dalam bahasa Arab berarti “diizinkan” atau “diperbolehkan”, dan mengingat para rasul merupakan orang yang disuruh oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia, maka dapat dipastikan bahwa mereka juga mempunyai sifat jaiz. Para rasul ditugaskan oleh Allah sebagai pembawa dakwah, mengajarkan agama yang diperintahkan oleh-Nya dan menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia. Bukti dari sifat jaiz mereka adalah semua tindakan yang mereka lakukan dalam menyebarkan dakwah, termasuk mengajarkan agama, mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan baik, memberikan pelajaran kepada mereka, memberikan nasihat, dan sebagainya.
Karena para rasul tidak boleh bertindak dengan sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah, maka mereka hanya boleh berbuat yang jaiz. Para rasul juga selalu memberikan contoh yang baik, mengajarkan akhlak yang mulia, dan menaruh kepercayaan kepada Allah. Mereka selalu mengutamakan ketaatan pada Allah dan meninggalkan apa yang tidak disukai oleh-Nya. Para rasul juga selalu berusaha untuk menyampaikan pesan Allah kepada manusia dengan cara yang baik dan sopan.
Selain itu, para rasul juga selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain, membantu mereka yang membutuhkan bantuan, dan memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang. Para rasul juga mengajarkan kepada manusia untuk bersikap jujur, adil, dan berperilaku yang baik. Mereka juga mengajarkan untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah dan untuk menyembah hanya kepada Allah.
Para rasul juga memerintahkan agar manusia tidak berbuat aniaya, menghormati orang lain, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Dengan demikian, para rasul telah menunjukkan sifat jaiz mereka dengan jelas. Mereka telah membuktikan bahwa mereka mempunyai sifat jaiz dengan mengajarkan kepada manusia apa yang diizinkan oleh Allah dan menghindari apa yang tidak diizinkan oleh-Nya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa para rasul juga mempunyai sifat jaiz. Para rasul selalu menyampaikan wahyu Allah dengan cara yang baik dan sopan, mengajarkan kepada manusia untuk berbuat baik, dan menghindari apa yang tidak diizinkan oleh Allah. Dengan melakukan hal ini, mereka telah membuktikan bahwa mereka mempunyai sifat jaiz dan bertindak sesuai dengan petunjuk Allah. Oleh karena itu, para rasul adalah teladan yang baik bagi umat manusia.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan bahwa para rasul juga mempunyai sifat jaiz
1. Kata “jaiz” dalam bahasa Arab berarti “diizinkan” atau “diperbolehkan”.
Kata “jaiz” dalam bahasa Arab berarti “diizinkan” atau “diperbolehkan”. Ini artinya bahwa para rasul juga mempunyai sifat jaiz. Dengan kata lain, para rasul memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah. Dengan demikian, para rasul memiliki hak untuk memilih apa pun yang diperbolehkan oleh Allah.
Sebagai contoh, Rasulullah Saw adalah orang yang sangat taat kepada Allah dan mengikuti segala perintah-Nya. Dia tidak pernah melanggar hukum Allah, karena itu adalah sifat jaiz yang dimilikinya. Dia juga selalu berusaha untuk mengajarkan hukum-hukum Allah kepada orang-orang di sekitarnya agar mereka juga dapat mengikuti hukum-hukum tersebut.
Selain itu, para rasul juga memiliki sifat jaiz untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit. Contohnya, ketika para rasul menghadapi situasi yang memerlukan mereka untuk membuat keputusan tentang sesuatu, mereka akan mempertimbangkan semua informasi yang mereka miliki dan mengambil keputusan yang terbaik sesuai dengan hukum Allah.
Para rasul juga memiliki sifat jaiz untuk mengajarkan hikmah dan ajaran Allah kepada orang-orang di sekitarnya. Mereka memiliki kemampuan untuk menyampaikan ajaran Allah dengan cara yang terbaik agar orang-orang dapat memahami hakikat dan esensi dari ajaran Allah.
Kesimpulannya, para rasul memiliki sifat jaiz. Ini artinya mereka memiliki hak untuk melakukan hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah, mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit, dan mengajarkan hikmah dan ajaran Allah kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian, para rasul dapat menjadi contoh yang baik bagi orang lain untuk mengikuti ajaran Allah.
2. Para rasul ditugaskan oleh Allah sebagai pembawa dakwah, mengajarkan agama yang diperintahkan oleh-Nya dan menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia.
Para rasul merupakan manusia yang ditugaskan oleh Allah sebagai pembawa dakwah, mengajarkan agama yang diperintahkan oleh-Nya dan menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia. Ini adalah tugas yang luar biasa penting dan agung. Oleh karena itu, para rasul harus memiliki sifat jaiz untuk menjalankan tugas tersebut.
Pertama-tama, para rasul harus memiliki kualitas kepemimpinan yang baik. Mereka harus bisa memimpin dengan baik dan menegakkan aturan yang ditetapkan oleh Allah. Mereka harus konsisten dalam mendukung dan menegakkan nilai-nilai agama, dan juga bisa menjadi teladan yang baik bagi orang lain.
Kedua, para rasul harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan Allah dan mengajarkan agama yang diperintahkan oleh-Nya dengan cara yang benar. Mereka harus bisa mengajarkan agama dengan jelas dan tepat, dan juga bisa menjelaskan dengan jelas kepada orang lain mengapa mereka harus mengikuti perintah Allah.
Ketiga, para rasul harus memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain. Mereka harus bisa menyampaikan pesan Allah dengan cara yang menarik bagi orang lain, sehingga orang lain bisa mengerti dan menerima pesan tersebut secara baik. Mereka juga harus bisa membuat orang lain yakin akan pesan yang disampaikan dan menerimanya.
Keempat, para rasul harus memiliki kesabaran dan ketabahan. Mereka harus mampu bertahan dalam tekanan dan tantangan yang dihadapi dalam proses penyampaian pesan Allah. Mereka harus bisa tetap konsisten dan sabar dalam menyampaikan pesan Allah, meskipun mereka dihadapkan dengan berbagai hambatan dan gangguan.
Oleh karena itu, para rasul harus memiliki sifat jaiz untuk menjalankan tugas yang ditugaskan oleh Allah. Dengan memiliki sifat jaiz, para rasul dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan dapat menyampaikan pesan Allah dengan benar dan efektif. Dengan begitu, mereka dapat berhasil dalam menyampaikan pesan Allah kepada manusia dan menyebarkan dakwah agama Islam.
3. Para rasul hanya boleh berbuat yang jaiz yang diizinkan oleh Allah.
Para rasul adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk membawa ajaran-Nya kepada umat manusia. Mereka adalah contoh yang sempurna bagi umat manusia, dan mereka diberi kekuatan dan kebijaksanaan khusus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya. Pada dasarnya, para rasul memiliki sifat jaiz, yaitu sifat yang baik dan senantiasa berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Menurut Al Quran, para rasul hanya boleh berbuat yang jaiz yang diizinkan oleh Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al Quran, yaitu: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya; sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS Al Isra: 36).
Dengan demikian, para rasul hanya boleh berbuat yang diizinkan oleh Allah. Ini berarti bahwa mereka tidak boleh melakukan apa pun yang dilarang oleh Tuhan. Mereka juga tidak boleh melanggar hukum atau peraturan yang ditetapkan oleh Allah. Di samping itu, para rasul juga harus menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan menghargai perbedaan pandangan.
Selain itu, para rasul juga boleh melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Misalnya, para rasul dapat membantu orang lain yang kurang beruntung, membantu orang lain yang mengalami kesulitan dan menginspirasi orang lain untuk melakukan yang terbaik. Dengan demikian, para rasul dapat memberikan pengaruh positif bagi umat manusia.
Dalam hal ini, para rasul harus selalu berpegang teguh pada ajaran Allah. Mereka harus memiliki sifat-sifat jaiz yang diizinkan oleh Allah sehingga mereka dapat menjadi contoh yang baik dan inspiratif untuk umat manusia. Dengan demikian, para rasul dapat berperan sebagai pembawa ajaran Allah dan menginspirasi orang lain untuk berbuat yang jaiz.
4. Para rasul memberikan contoh yang baik, mengajarkan akhlak yang mulia, dan menaruh kepercayaan kepada Allah.
Para rasul adalah orang-orang yang diutus oleh Allah untuk menyebarkan pesan-Nya dan mengajarkan kebenaran agama. Mereka adalah manusia yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi penerang bagi umat manusia. Oleh karena itu, mereka memiliki beberapa sifat jaiz yang harus dipertahankan.
Pertama, para rasul memberikan contoh yang baik. Mereka menjadi teladan bagi umat manusia, mereka adalah orang yang paling mulia dan memiliki karakter dan perilaku yang baik. Mereka tidak pernah berbicara dalam kebencian, berkata dusta, atau bertindak tidak senonoh. Mereka selalu menjalankan kewajiban mereka sebagai rasul dengan baik dan berusaha untuk menyebarkan pesan Allah dengan bijaksana.
Kedua, para rasul juga mengajarkan akhlak yang mulia. Mereka mengajarkan kepada umat manusia untuk berlaku adil, sabar, dan berbakti kepada orang lain. Mereka juga mengajarkan untuk selalu menjaga kesucian dan kesetiaan. Mereka mengajarkan kita untuk berbakti kepada Allah dengan sepenuh hati dan mengikuti segala perintah-Nya.
Ketiga, para rasul menaruh kepercayaan kepada Allah. Mereka selalu percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Mereka percaya bahwa Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dan memperingatkan orang-orang yang berbuat jahat. Mereka juga mengajarkan untuk selalu menghormati Allah dan berbakti kepada-Nya.
Keempat, para rasul juga mengajarkan untuk mencintai sesama manusia. Mereka mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan kasih sayang tanpa syarat. Mereka mengajarkan kita untuk berlaku adil dan hormat terhadap orang lain, tidak peduli apa latar belakang mereka. Mereka mengajarkan untuk menjaga persaudaraan dan kerjasama sebagai salah satu cara untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Dengan demikian, para rasul memiliki beberapa sifat jaiz yang harus dipertahankan. Mereka memberikan contoh yang baik, mengajarkan akhlak yang mulia, dan menaruh kepercayaan kepada Allah. Mereka juga mengajarkan kasih sayang dan toleransi terhadap sesama manusia. Dengan mengikuti sifat jaiz para rasul, kita akan memiliki kehidupan yang lebih baik dan kaya dengan berkah dari Allah.
5. Para rasul selalu mengutamakan ketaatan pada Allah dan meninggalkan apa yang tidak disukai oleh-Nya.
Para rasul adalah wakil Allah yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu dan membimbing umat manusia. Mereka tidak hanya dipertuhkan oleh Allah, tetapi juga dihormati oleh umat manusia. Para rasul memiliki sifat yang baik untuk mencapai tujuan mereka.
Salah satu sifat yang dimiliki para rasul adalah ketaatan pada Allah. Mereka selalu mengutamakan ketaatan pada Allah dan meninggalkan apa yang tidak disukai oleh-Nya. Ketaatan pada Allah adalah sifat yang sangat dihargai oleh para rasul, karena itu merupakan cara mereka untuk menyatakan rasa hormat dan cinta mereka pada Allah.
Para rasul tidak pernah menyalahi perintah Allah. Mereka selalu mengikuti semua perintah Allah dengan taat dan konsisten. Mereka selalu berusaha untuk menghindari apa yang tidak disukai oleh Allah. Ini membuktikan bahwa mereka benar-benar mencintai Allah dan menghargai-Nya di atas segalanya.
Selain itu, para rasul juga mengajarkan umat manusia untuk mengikuti perintah Allah dan menghindari apa yang tidak disukai-Nya. Mereka menjelaskan bahwa selalu ada batasan yang harus diikuti oleh umat manusia untuk menjaga ketaatan mereka pada Allah. Mereka juga mengingatkan umat manusia untuk menghindari perilaku yang menyalahi perintah Allah.
Para rasul telah memberikan contoh yang baik kepada umat manusia dengan mengutamakan ketaatan pada Allah dan meninggalkan apa yang tidak disukai oleh-Nya. Mereka telah berhasil menyebarkan pesan Allah ke seluruh dunia dan menjadi teladan bagi semua orang. Dengan demikian, para rasul telah membuktikan bahwa mereka telah memiliki sifat yang baik untuk mencapai tujuan mereka.
6. Para rasul selalu berusaha untuk menyampaikan pesan Allah kepada manusia dengan cara yang baik dan sopan.
Para Rasul telah ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyampaikan pesan-Nya kepada manusia. Dengan tugas tersebut, para rasul juga mempunyai sifat jaiz yang harus mereka jalani. Salah satunya adalah mereka selalu berusaha untuk menyampaikan pesan Allah kepada manusia dengan cara yang baik dan sopan.
Pertama, para rasul harus memiliki sikap hormat terhadap orang lain yang menerima pesan mereka. Mereka harus menyampaikan pesan Allah dengan sikap yang ramah dan sopan. Mereka harus menghormati orang lain dan menghargai berbagai pandangan dan keyakinan mereka. Dengan melakukan ini, mereka akan dapat menyampaikan pesan Allah dengan cara yang paling efektif.
Kedua, para rasul juga harus memiliki komitmen yang kuat untuk menyampaikan pesan Allah dengan cara yang benar. Mereka harus memastikan bahwa pesan yang mereka sampaikan tidak mengandung kesalahan atau kesalahpahaman. Mereka harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan adalah benar dan tepat sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Ketiga, para rasul harus menyampaikan pesan Allah dengan cara yang tepat dan sesuai dengan situasi. Mereka harus dapat menyesuaikan pesan-Nya dengan situasi dan keadaan saat itu, sehingga pesan Allah dapat disampaikan dengan cara yang tepat.
Keempat, para rasul juga harus menyampaikan pesan Allah dengan kasih sayang dan sabar. Mereka harus bersikap sabar dan kasih sayang kepada orang yang menerima pesan mereka, karena mereka tahu bahwa orang yang menerima pesan mereka mungkin memiliki pandangan dan keyakinan yang berbeda.
Kelima, para rasul juga harus menyampaikan pesan Allah dengan kedewasaan dan tanggung jawab. Mereka harus dapat menyampaikan pesan Allah dengan cara yang sopan dan tanpa menghakimi orang lain.
Keenam, para rasul juga harus bersikap adil dan jujur saat menyampaikan pesan Allah. Mereka harus menyampaikan pesan Allah dengan cara yang jujur dan adil tanpa berpihak pada satu pihak. Dengan melakukan hal ini, mereka akan dapat menyampaikan pesan Allah dengan cara yang benar dan tepat.
Dengan menyampaikan pesan Allah dengan cara yang baik dan sopan, para rasul dapat membantu manusia untuk mengerti pesan Allah dan mengikuti petunjuk-Nya. Dengan demikian, para rasul telah membuktikan bahwa mereka juga mempunyai sifat jaiz yang harus mereka lakukan.
7. Para rasul juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain, membantu mereka yang membutuhkan bantuan, dan memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang.
Para rasul adalah orang-orang yang dikirim oleh Allah untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada manusia. Mereka juga dianggap sebagai para pemimpin spiritual yang berfungsi untuk mengajar dan mengarahkan manusia ke jalan kebenaran. Oleh karena itu, para rasul harus memiliki sifat-sifat yang baik dan mulia. Salah satu sifat yang dimiliki para rasul adalah sifat jaiz, yang berarti dapat diterima oleh Allah.
Para rasul diperintahkan oleh Allah untuk memenuhi kebutuhan orang lain, membantu mereka yang membutuhkan bantuan, dan memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang. Hal ini sesuai dengan sifat jaiz yang dimiliki oleh para rasul. Mereka harus memiliki sikap peduli terhadap orang lain dan berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan cara ini, para rasul dapat menunjukkan bahwa mereka merupakan contoh yang baik bagi umat manusia.
Para rasul juga dituntut untuk bersikap adil dan berlaku jujur dalam menyampaikan pesan-pesan Allah kepada umatnya. Mereka tidak boleh memilih-milih pelanggan atau menyebarkan pesan-pesan Allah hanya kepada orang-orang tertentu. Mereka juga harus memperlakukan semua orang dengan sama rata dan memberikan nasihat yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Dengan cara ini, para rasul dapat memberikan teladan bagi umat manusia untuk menjalani hidup yang bermoral.
Para rasul juga harus memiliki sikap toleransi dan memahami perbedaan antara orang-orang yang berbeda agama atau pandangan. Mereka harus menerima orang lain sebagai teman dan menghormati pandangan mereka. Para rasul juga harus berusaha untuk memahami masalah dan perbedaan yang mungkin ada di antara orang lain dan mencoba untuk menyelesaikannya dengan cara yang tepat dan bijaksana.
Sebagai kesimpulan, para rasul memiliki sifat-sifat jaiz yang harus dipelihara, yaitu memenuhi kebutuhan orang lain, membantu mereka yang membutuhkan bantuan, dan memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang. Dengan cara ini, para rasul dapat menjadi contoh dan teladan bagi umat manusia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan moral manusia dan mengajarkan mereka untuk hidup berdasarkan ajaran-ajaran Islam.
8. Para rasul juga mengajarkan kepada manusia untuk bersikap jujur, adil, dan berperilaku yang baik.
Ketika berbicara tentang para rasul, ada banyak hal yang bisa dibicarakan tentang mereka. Mereka adalah para pembawa wahyu dari Allah SWT kepada umat manusia, membawa ajaran agama yang benar, dan menjadi teladan bagi umat manusia. Namun, bukan hanya itu. Para rasul juga mempunyai sifat jaiz yang perlu diperhatikan.
Para rasul yang dikenal sebagai pembawa wahyu dan teladan ini tidak hanya mengajarkan kepada manusia tentang ajaran agama yang benar, tetapi juga mengajarkan kepada manusia untuk bersikap jujur, adil, dan berperilaku yang baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai contoh perilaku para rasul dalam sejarah.
Contohnya, Nabi Muhammad SAW memiliki sifat jaiz yang tinggi. Beliau tidak pernah berbohong, selalu menjaga kejujuran, dan selalu menjadi contoh yang baik bagi umat manusia. Beliau juga selalu memperlakukan orang lain dengan adil, meskipun mereka berbeda keyakinan atau agama. Beliau juga selalu mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap jujur, adil, dan berperilaku yang baik.
Para rasul lainnya juga mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam hal ini. Nabi Musa AS selalu jujur dan adil dalam perilakunya, Nabi Ibrahim AS selalu mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap jujur dan berlaku adil, Nabi Isa AS selalu mengajarkan kepada umat manusia untuk menjaga kejujuran, dan Nabi Nuh AS selalu mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap baik dan berperilaku yang baik.
Para rasul juga memiliki sifat jaiz yang lain seperti menghormati orang lain, tidak melakukan tindakan asal-asalan, tidak menuduh tanpa alasan, dan menghargai hak-hak orang lain. Mereka juga selalu mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap jujur, adil, dan berperilaku yang baik. Dengan memahami sifat jaiz para rasul ini, umat manusia dapat mengambil pelajaran untuk menjadi orang yang jujur, adil, dan berperilaku yang baik.
Kesimpulannya, para rasul memang terkenal sebagai pembawa wahyu dan teladan, tetapi mereka juga memiliki sifat jaiz yang harus dihargai. Para rasul juga mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap jujur, adil, dan berperilaku yang baik. Jadi, marilah kita mengambil pelajaran dari para rasul ini dan menjadikan mereka sebagai contoh untuk menjadi orang yang jujur, adil, dan berperilaku yang baik.
9. Para rasul juga memerintahkan agar manusia tidak berbuat aniaya, menghormati orang lain, dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Para rasul adalah orang-orang yang telah ditunjuk oleh Allah untuk menyampaikan perintah-Nya kepada manusia. Mereka mengungkapkan kebenaran yang diberikan oleh Allah melalui wahyu yang diturunkan kepada mereka. Para rasul juga mempunyai sifat jaiz, yang membuat mereka menjadi pemimpin yang baik dan berwibawa. Salah satu sifat jaiz yang dimiliki oleh para rasul adalah mereka memerintahkan agar manusia tidak berbuat aniaya, menghormati orang lain, dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Hal ini berlaku untuk semua rasul yang dikirim oleh Allah, baik dalam konteks sejarah ataupun ajaran agama. Para rasul mengajarkan bahwa manusia harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain, tidak boleh menganiaya atau melukai orang lain, dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Oleh karena itu, para rasul juga memiliki sifat jaiz yang melindungi dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Para rasul juga telah mengajarkan bahwa semua orang harus mematuhi hukum Allah dan menghormati hak asasi manusia. Rasul-rasul yang dikirim oleh Allah tidak pernah mengajarkan untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain atau menghancurkan hak-hak asasi manusia. Justru sebaliknya, mereka mengajarkan bahwa semua orang harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Dalam Al-Quran, Allah Swt memerintahkan para rasul-Nya untuk memerintahkan manusia untuk tidak berbuat aniaya, menghormati orang lain, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Allah Swt mengatakan: “Dan janganlah kamu menganiaya orang lain.” (Al-Isra’: 33). Allah juga menegaskan bahwa manusia harus menghormati hak-hak asasi manusia, seperti hak untuk hidup, hak untuk beribadah, hak untuk memiliki kebebasan berpendapat, dan hak untuk memiliki kebebasan bergerak.
Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan umatnya untuk tidak berbuat aniaya, menghormati orang lain, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berlaku adil terhadap orang lain, dan janganlah kamu melakukan aniaya terhadap manusia.” (Hadis riwayat Muslim).
Kesimpulannya, para rasul memiliki sifat jaiz yang memerintahkan agar manusia tidak berbuat aniaya, menghormati orang lain, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Mereka mengajarkan bahwa semua orang harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain, menurut hukum dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Dengan cara ini, para rasul telah menjadi panutan yang baik bagi umat manusia dan telah menunjukkan cara untuk hidup bersama dalam harmoni.
10. Dengan demikian, para rasul telah menunjukkan sifat jaiz mereka dengan jelas.
Para rasul merupakan orang-orang yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya. Mereka memiliki sifat jaiz, yaitu sifat yang baik dan mulia, yang harus diteladani oleh semua orang.
Sifat jaiz para rasul dapat dilihat dari cara mereka menyampaikan pesan-pesan Allah. Para rasul selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-Nya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Mereka tidak pernah memaksakan pendapat mereka kepada orang lain, tetapi selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan Allah dengan cara yang baik dan beradab.
Kemudian, para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati. Mereka selalu menjalankan perintah Allah dengan ketaatan dan tidak pernah mencari jalan pintas. Mereka selalu bertanggung jawab atas pekerjaan yang mereka lakukan.
Selain itu, para rasul juga memiliki sifat jaiz yang lain, yaitu mereka selalu berusaha untuk menolong orang lain. Mereka tidak pernah memandang rendah orang lain, tetapi selalu bersikap ramah dan berusaha untuk membantu orang lain.
Kemudian, para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara bersikap adil terhadap semua orang. Mereka tidak pernah membedakan orang berdasarkan status, warna kulit, atau latar belakang. Mereka selalu bersikap adil dan menghargai hak semua orang.
Para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara tidak mudah berputus asa. Mereka selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan Allah dengan tekun dan tidak pernah berhenti berusaha meskipun orang lain tidak mau mendengarnya.
Kemudian, para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara bersikap jujur dan setia. Mereka selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah dengan jujur dan setia. Mereka tidak pernah berbuat curang atau berbohong.
Para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara bersikap pandai. Mereka selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan Allah dengan cara yang bijaksana dan cerdas. Mereka tidak pernah berbicara dengan cara yang membingungkan orang lain.
Kemudian, para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara berani. Mereka selalu berusaha untuk menyampaikan pesan-pesan Allah meskipun mereka banyak menghadapi kesulitan. Mereka tidak pernah takut atau gentar dalam menyampaikan pesan-pesan Allah.
Para rasul juga menunjukkan sifat jaiz mereka dengan cara bersyukur. Mereka selalu berterima kasih kepada Allah atas semua nikmat yang diberikan kepada mereka.
Dengan demikian, para rasul telah menunjukkan sifat jaiz mereka dengan jelas. Mereka telah menjadi contoh yang baik dan mulia untuk semua orang. Semoga kita dapat meneladani sifat jaiz para rasul. Amin.