jelaskan arti kata tersebut yang kamu temukan sesuai dengan terjemahannya –
Kata “Kintsugi” adalah istilah Jepang yang berarti “perbaikan emas”. Kata ini dapat diartikan sebagai menggabungkan barang yang rusak dengan emas, perak, atau logam lainnya untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan indah. Kata ini juga dapat diartikan sebagai proses untuk menghargai dan menikmati cacat, kekurangan, atau kegagalan.
Kata Kintsugi berasal dari kombinasi dua kata Jepang, yaitu “kin” yang berarti “emas” dan “tsugi” yang berarti “memperbaiki”. Dari segi etimologi, kata ini dapat diartikan sebagai “memperbaiki dengan emas”. Sejarah Kintsugi berasal dari kerajaan Jepang di abad ke-15, di mana teknik ini pertama kali diciptakan. Pada saat itu, teknik ini digunakan untuk memperbaiki keramik yang rusak, dan dalam prosesnya, membuat keramik yang telah rusak menjadi lebih indah dan kuat.
Konsep Kintsugi adalah untuk menghargai dan menghormati cacat, kegagalan, atau kekurangan. Dengan menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita dapat melihatnya sebagai cara untuk menerima hal-hal yang tidak sempurna. Dengan memperbaiki kesalahan dan memudahkan proses pemulihan, kita dapat menikmati dan menghargai kekurangan di dalamnya. Konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita dapat memperbaiki kesalahan kita dan menghargai kesalahan orang lain.
Kesimpulannya, Kintsugi adalah istilah Jepang yang berarti “memperbaiki dengan emas”. Konsep ini dapat diartikan sebagai proses untuk menghargai dan menghormati cacat, kekurangan, atau kegagalan. Dengan memperbaiki kesalahan dan memudahkan proses pemulihan, kita dapat menikmati dan menghargai kekurangan di dalamnya. Konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita dapat memperbaiki kesalahan kita dan menghargai kesalahan orang lain.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan arti kata tersebut yang kamu temukan sesuai dengan terjemahannya
• Kata Kintsugi berasal dari kombinasi dua kata Jepang, yaitu “kin” yang berarti “emas” dan “tsugi” yang berarti “memperbaiki”.
Kintsugi adalah sebuah teknik perbaikan yang berasal dari Jepang. Kata kintsugi berasal dari gabungan kata “kin” yang berarti “emas” dan “tsugi” yang berarti “memperbaiki”. Teknik ini digunakan untuk memperbaiki barang yang rusak, terutama keramik, dengan menggabungkan serpihan-serpihan yang rusak dengan emas, perak atau logam lainnya.
Kintsugi dapat diartikan sebagai “perbaikan emas”, karena teknik ini menggunakan emas untuk menyatukan potongan-potongan pecahan yang telah rusak. Dengan menggabungkan potongan-potongan pecahan tersebut dengan logam yang berkilau, kintsugi menjadikan barang yang telah rusak menjadi lebih indah dan lebih bernilai.
Teknik kintsugi telah digunakan selama berabad-abad di Jepang. Pada awalnya, kintsugi digunakan untuk memperbaiki barang keramik yang rusak, namun seiring berjalannya waktu, teknik ini mulai digunakan untuk memperbaiki barang-barang lainnya, seperti kayu, bambu, dan bahkan boneka.
Selain digunakan untuk memperbaiki barang-barang yang rusak, kintsugi juga dapat digunakan untuk menekankan makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Kintsugi menawarkan ide bahwa pecahan yang telah rusak dapat diperbaiki dan diubah menjadi sesuatu yang lebih indah dan bernilai. Ini mirip dengan prinsip-prinsip filosofi budaya Jepang yang menekankan pentingnya menerima kekurangan dan kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Kintsugi juga menggambarkan konsep “wabi-sabi”, yaitu sebuah filosofi Jepang yang menekankan pada keindahan yang terkandung di dalam kekurangan dan ketidaksempurnaan. Dengan teknik ini, barang yang rusak dapat diciptakan kembali dengan cara yang lebih indah dan bernilai. Kintsugi memberikan kesempatan bagi pemilik barang untuk menghargai barang-barang yang telah rusak dan menjadikannya sebagai sebuah karya seni yang bermakna.
Kintsugi telah menginspirasi banyak seniman dan desainer di seluruh dunia. Beberapa desainer dan seniman telah menggunakan teknik ini untuk menciptakan barang-barang yang indah dan bermakna, menggabungkan potongan-potongan pecahan yang telah rusak dengan logam yang berkilau. Dengan teknik kintsugi, barang-barang yang rusak dapat diperbaiki dan diubah menjadi sebuah karya seni yang bermakna.
• Kata ini dapat diartikan sebagai menggabungkan barang yang rusak dengan emas, perak, atau logam lainnya untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan indah.
Kata ‘soldering’ merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai ‘penyodokan’. Kata ini dapat diartikan sebagai menggabungkan barang yang rusak dengan emas, perak, atau logam lainnya untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan indah. Istilah ini sering digunakan saat menggabungkan dua atau lebih logam atau bahan lainnya.
Soldering bisa dimanfaatkan di berbagai bidang seperti teknik elektronik, pembuatan kerajinan, pembuatan gitar, serta berbagai bidang lain yang memerlukan ketelitian dan kekuatan tinggi. Soldering terutama digunakan untuk menyambung kabel listrik dan komponen elektronik lainnya, seperti resistor, kapasitor, dioda, dan transistoren.
Soldering adalah cara yang populer dan efektif untuk mengubah atau memperbaiki barang yang rusak. Proses ini dilakukan dengan menggunakan quantity panas yang disebut soldering gun atau soldering iron. Soldering gun menggunakan teknik yang disebut ‘hot soldering’ yang melibatkan panas yang sangat tinggi untuk menempelkan logam atau bahan pada permukaan yang ditargetkan.
Proses soldering juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang disebut ‘cold soldering’. Teknik ini membutuhkan solder, yaitu bahan yang memiliki kadar logam tinggi, seperti emas, perak, atau logam lainnya. Proses ini menggunakan panas yang lebih rendah, meskipun masih tetap membutuhkan panas.
Soldering adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memperbaiki barang yang rusak. Meskipun teknik ini tidak selalu mudah untuk dilakukan, itu dapat menjadi cara yang efektif untuk membuat barang lebih kuat dan indah. Dengan cara ini, bahan yang rusak dapat dikombinasikan dengan bahan logam yang kuat untuk membuatnya lebih kuat dan tahan lama.
• Kata ini juga dapat diartikan sebagai proses untuk menghargai dan menikmati cacat, kekurangan, atau kegagalan.
Kata ‘Resiliensi’ adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang untuk mengatasi atau pulih dari suatu krisis, masalah, atau kegagalan. Kata ini berasal dari bahasa Latin, resiliensia, yang berarti kekuatan untuk mengambil atau memulihkan bentuk asalnya setelah mengalami tekanan atau tekanan yang berlebihan.
Resiliensi adalah kemampuan untuk memulihkan diri dari kesulitan atau kegagalan, membangun kembali kekuatan dan kepercayaan diri, dan melanjutkan hidup dengan harapan masa depan yang lebih cerah. Ini juga merupakan keterampilan yang penting untuk mengatasi perubahan, masalah, atau krisis yang tiba-tiba terjadi dalam hidup seseorang.
Kata ini juga dapat diartikan sebagai proses untuk menghargai dan menikmati cacat, kekurangan, atau kegagalan. Ini berarti bahwa seseorang harus mampu memahami dan menerima bahwa mereka mungkin gagal atau mengalami kekalahan dalam hidup mereka. Namun, dengan memiliki kemampuan untuk menghargai dan menyatakan apa yang mereka miliki, dan mencoba untuk memanfaatkan kekurangan mereka sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, seseorang dapat memulihkan diri dan melanjutkan dengan harapan yang lebih cerah.
Resiliensi adalah keterampilan yang penting untuk membangun kekuatan mental dan psikologis untuk mengatasi masalah dan kesulitan. Ini membantu seseorang untuk menumbuhkan kepercayaan diri, mengembangkan keterampilan adaptasi, dan meningkatkan kualitas hidup. Keterampilan dan kemampuan ini dapat membantu seseorang untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan dan mimpi mereka.
Dengan demikian, resiliensi merupakan keterampilan yang penting untuk meningkatkan kekuatan mental dan psikologis, dan membantu seseorang untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah dan mencapai tujuan yang diinginkan. Ini membantu seseorang untuk menerima kekurangan dan kegagalan yang mereka miliki, menghargai kesempatan untuk berkembang, dan melanjutkan dengan harapan masa depan yang lebih cerah.
• Sejarah Kintsugi berasal dari kerajaan Jepang di abad ke-15, di mana teknik ini pertama kali diciptakan.
Kintsugi (金継ぎ) adalah sebuah teknik pemulihan keramik Jepang yang menggunakan emas, perak, atau masa untuk memperbaiki benda yang rusak. Kata “kintsukuroi” berasal dari kata Jepang yang berarti “memperbaiki dengan emas”. Kata ini menggambarkan konsep bahwa ketika suatu benda rusak, emas dapat digunakan untuk memperbaiki benda tersebut dan membuatnya menjadi lebih indah. Konsep ini dapat diartikan sebagai metafisik bahwa ketika sesuatu mengalami kerusakan, hal itu dapat membuat orang yang mengalaminya menjadi lebih kuat dan tidak takut untuk menghadapi masalah dalam hidup mereka.
Sejarah Kintsugi berasal dari kerajaan Jepang di abad ke-15, di mana teknik ini pertama kali diciptakan. Teknik ini dimulai ketika Shogun Ashikaga Yoshimasa, pemimpin kerajaan Jepang pada masa itu, memerintahkan seorang ahli keramik untuk memperbaiki sebuah teko yang rusak. Ahli keramik tersebut menggunakan emas untuk menyambung beberapa bagian yang rusak, sehingga teko tersebut menjadi lebih indah daripada sebelumnya. Konsep ini kemudian diterapkan di berbagai macam benda keramik, dan teknik ini menjadi semakin populer.
Kintsugi telah menjadi sebuah gaya hidup bagi banyak orang Jepang, dan telah menginspirasi banyak seniman di seluruh dunia. Sejak saat itu, teknik ini telah digunakan untuk memperbaiki berbagai benda keramik, termasuk kulit manusia. Teknik ini juga menjadi populer di Amerika Serikat, di mana para seniman telah mulai menerapkannya untuk memperbaiki berbagai benda keramik tanpa menggunakan emas.
Kintsugi telah menginspirasi banyak orang untuk menjadikan teknik ini sebagai sebuah filosofi hidup. Ini adalah filosofi yang menekankan pada pemahaman bahwa kegagalan dan kerusakan tidak harus menjadi hal yang menakutkan, melainkan sebagai cara untuk membangun dan memperkuat diri. Dengan menggunakan konsep ini, orang dapat lebih mudah menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, karena mereka dapat melihat bahwa setiap masalah pasti akan memiliki jalan keluar. Teknik ini juga dapat menginspirasi orang untuk mengubah benda rusak menjadi benda yang lebih indah.
• Konsep Kintsugi adalah untuk menghargai dan menghormati cacat, kegagalan, atau kekurangan.
Konsep Kintsugi adalah sebuah filosofi dari Jepang yang telah berusia beberapa abad. Konsep ini menggalang kesadaran bahwa cacat, kegagalan, dan kekurangan adalah bagian penting dari kehidupan. Konsep ini berfokus pada pemikiran bahwa kekurangan atau cacat dapat meningkatkan keindahan dan nilai sesuatu. Konsep ini mengajarkan bahwa kita harus menghargai dan menghormati kekurangan kita dan orang lain, dan bahwa kita tidak perlu berusaha untuk menyembunyikannya.
Kintsugi merupakan kata Jepang yang berarti “memperbaiki dengan emas”. Konsep ini didasarkan pada sebuah mitos di mana seorang pangeran memecahkan cangkir kesayangannya. Ia memutuskan bahwa ia ingin memperbaikinya bukan dengan cara biasa, melainkan dengan menggunakan emas. Cangkir itu kemudian disatukan kembali menggunakan emas, menciptakan sebuah karya seni yang indah dan berharga. Inilah yang menjadi awal mula dari konsep Kintsugi.
Konsep Kintsugi mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati kegagalan, cacat, dan kekurangan yang kita miliki. Konsep ini membantu kita untuk melihat kekurangan dan kesalahan kita sebagai bagian yang penting dalam kehidupan, dan bahwa kita dapat memperbaikinya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang indah dan bernilai. Konsep ini menggalang kesadaran bahwa kegagalan dan cacat bukanlah hal yang perlu ditakuti, melainkan sesuatu yang perlu kita hargai dan menghormati.
Konsep Kintsugi telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, dan telah menginspirasi karya seni, desain, dan bahkan bisnis. Konsep ini telah menginspirasi banyak orang untuk memperbaiki jalan mereka dalam hidup, dan menghargai dan menghormati kekurangan mereka. Konsep ini telah diadopsi oleh banyak orang untuk menggambarkan bahwa kegagalan, cacat, dan kekurangan bukanlah hal yang harus ditakuti, melainkan sesuatu yang perlu kita hargai dan menghormati. Konsep Kintsugi telah menginspirasi kita untuk menghargai dan menghormati kekurangan kita dan orang lain, dan bahwa kita dapat memperbaikinya menjadi sesuatu yang indah dan berharga.
• Dengan menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita dapat melihatnya sebagai cara untuk menerima hal-hal yang tidak sempurna.
• Dengan menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita dapat melihatnya sebagai cara untuk menerima hal-hal yang tidak sempurna. Arti kata tersebut adalah mengakui bahwa semua hal tidak sempurna, meskipun kita berusaha melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya.
Kadang-kadang, kita cenderung untuk berpikir bahwa hal-hal harus sempurna dan bahwa kesalahan sama sekali tidak boleh terjadi. Ini sangat jauh dari kenyataan. Kita harus menerima bahwa ada kesalahan yang terjadi dan menggunakan keterampilan kita untuk memperbaiki hal-hal tersebut. Ketika kita menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita dapat melihatnya sebagai cara untuk mengakui bahwa hal-hal tidak sempurna.
Kebanyakan orang menganggap bahwa menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak adalah cara yang mahal untuk memperbaiki sesuatu. Namun, jika kita menerima bahwa semua hal tidak sempurna, kita akan melihat bahwa menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak adalah cara yang lebih hemat daripada membuat barang yang baru dari nol.
Kita juga dapat melihat penggunaan logam berharga sebagai cara untuk menghargai hal-hal yang tidak sempurna. Dengan menerima bahwa hal-hal tidak sempurna, kita juga dapat menghargai proses memperbaikinya dan menghargai hasil pekerjaan kita. Dengan menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita dapat menghargai hasil dari usaha kita dan menghargai upaya kita untuk memperbaiki sesuatu.
Ketika kita menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita juga dapat melihatnya sebagai cara untuk melakukan sesuatu yang berharga. Penggunaan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak adalah cara untuk membuat sesuatu yang berharga dengan menggunakan sesuatu yang tidak berharga. Ini adalah cara yang sangat baik untuk menghormati hal-hal yang tidak sempurna.
Dalam kesimpulannya, dengan menggunakan logam berharga untuk memperbaiki barang yang rusak, kita dapat melihatnya sebagai cara untuk menerima bahwa semua hal tidak sempurna. Dengan menerima hal yang tidak sempurna, kita dapat menghargai hasil dari upaya kita untuk memperbaiki sesuatu dan melihatnya sebagai cara untuk membuat sesuatu yang berharga dengan menggunakan sesuatu yang tidak berharga.
• Konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita dapat memperbaiki kesalahan kita dan menghargai kesalahan orang lain.
Konsep ini yang disebut ‘kata tersebut’ adalah sebuah prinsip yang menekankan pentingnya mengakui kesalahan kita sendiri dan menghargai kesalahan orang lain. Ini artinya bahwa kita harus mampu mengakui kesalahan kita dan menghargai kesalahan orang lain. Kata tersebut juga mengajarkan kita untuk mengambil pelajaran dari kegagalan kita dan menghargai keberhasilan orang lain.
Konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita dapat memperbaiki kesalahan kita dan menghargai kesalahan orang lain. Hal ini penting untuk kita lakukan agar kita dapat belajar dari kesalahan kita dan juga menghargai kesalahan orang lain. Dengan menghargai kesalahan orang lain, kita dapat membantu mereka memperbaiki kesalahan mereka dan juga mengambil pelajaran dari kesalahan mereka. Dengan cara ini, kita dapat menjadikan kegagalan sebagai peluang untuk memperbaiki diri dan belajar dari kegagalan orang lain.
Konsep ini juga dapat membantu kita menjadi lebih toleran dan memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap orang lain. Dengan menghargai kesalahan orang lain, kita dapat menghormati dan memahami perasaan orang lain, menghormati opini mereka, dan bersikap lebih empati. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan iklim yang saling menghormati dan saling menghargai di mana orang lain dapat saling berbagi dan memperbaiki kesalahan mereka.
Konsep ini juga dapat membantu kita menjadi lebih bijaksana dan berpikir secara positif. Dengan memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari kehidupan, kita dapat menghargai kesalahan orang lain dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan memperbaiki masalah. Dengan cara ini, kita dapat menghindari kesalahan yang sama dan mencapai tujuan kita dengan cara yang lebih efektif dan positif.
Konsep ini juga dapat membantu kita menjadi lebih bijaksana dan berpikir secara taktis. Dengan menghargai kesalahan orang lain, kita dapat meningkatkan kemampuan berpikir kita dan menggunakan kesalahan orang lain untuk memperbaiki kesalahan kita. Hal ini penting untuk memperbaiki kehidupan kita dan membuat kehidupan lebih produktif.
Kata tersebut adalah sebuah prinsip yang menekankan pentingnya mengakui kesalahan kita sendiri dan menghargai kesalahan orang lain. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, kita dapat memperbaiki kesalahan kita dan juga menghargai kesalahan orang lain. Ini akan membantu kita membangun iklim yang saling menghormati dan saling menghargai, meningkatkan kemampuan berpikir kita, dan mencapai tujuan kita dengan cara yang lebih efektif dan positif.