jelaskan 3 landasan filosofis pendidikan –
Landasan filosofis pendidikan merupakan konsep pendidikan yang berlandaskan pada filsafat. Landasan filosofis pendidikan ini mencakup berbagai aspek seperti tujuan, konsep, proses, dan strategi pendidikan. Hal ini penting untuk memahami konsep pendidikan dan untuk mengembangkan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat.
Konsep landasan filosofis pendidikan adalah suatu bentuk dasar berpikir yang mendasari proses pendidikan. Landasan filosofis pendidikan menyatakan bahwa pendidikan memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai, seperti mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan keterampilan emosional. Landasan filosofis pendidikan juga menyatakan bahwa pendidikan harus berfokus pada aspek pandangan dan pendekatan yang ditawarkan dalam proses pendidikan.
Ada tiga landasan filosofis pendidikan yang penting untuk diketahui. Pertama, landasan realisme filosofis. Landasan realisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada kebenaran, nilai, dan hakikat. Pendidikan harus menekankan pada realitas konkret dan tidak hanya menekankan pada teori. Landasan realisme filosofis juga menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada kemampuan intelektual dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Kedua, landasan idealisme filosofis. Landasan idealisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada nilai, nilai moral, dan etika. Landasan idealisme filosofis juga menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada pengembangan potensi unik individu dan menciptakan budaya belajar yang kondusif.
Ketiga, landasan pragmatisme filosofis. Landasan pragmatisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada praktik, ketersediaan, dan kondisi lingkungan yang mendukung. Pendidikan harus menekankan pada proses belajar yang terfokus pada pemecahan masalah. Landasan pragmatisme filosofis juga menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada pengalaman belajar yang kaya agar siswa dapat belajar secara optimal.
Kesimpulan, landasan filosofis pendidikan adalah suatu bentuk dasar berpikir yang mendasari proses pendidikan. Ada tiga landasan filosofis pendidikan yang penting untuk diketahui yaitu realisme filosofis, idealisme filosofis, dan pragmatisme filosofis. Landasan ini berfokus pada tujuan pendidikan, nilai-nilai pendidikan, keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan proses belajar. Dengan memahami landasan filosofis pendidikan ini, diharapkan dapat mengembangkan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan 3 landasan filosofis pendidikan
1. Landasan filosofis pendidikan adalah suatu bentuk dasar berpikir yang mendasari proses pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan adalah suatu bentuk dasar berpikir yang mendasari proses pendidikan. Hal ini melibatkan pertanyaan dan jawaban tentang apa tujuan pendidikan, bagaimana pendidikan harus dilakukan, dan siapa yang akan menjadi pembelajar, guru, atau kurikulum. Landasan filosofis pendidikan ini membantu menentukan filosofi pendidikan yang akan diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan terdiri dari tiga bentuk utama: realisme, idealisme, dan pragmatisme. Realisme menekankan pada kebenaran obyektif dan konsep tentang objek atau konsep yang dianggap sebagai realita yang dapat dipelajari. Idealisme berfokus pada pemahaman tentang realitas melalui bahan dari pikiran atau abstraksi. Idealisme menekankan pembelajaran melalui pemikiran dan pemahaman konseptual. Pragmatisme menekankan pada penerapan konsep untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan hasil yang bermanfaat. Pragmatisme menekankan pada penerapan konsep dalam situasi nyata untuk menghasilkan hasil yang bermanfaat.
Realisme dalam pendidikan menekankan pada pengajaran fakta dan abstraksi yang dapat diterapkan pada situasi nyata. Ini berfokus pada pengajaran konsep dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Realisme juga mencakup pengajaran rasionalisme, yang menekankan pada kemampuan berpikir secara rasional dan logis.
Idealisme dalam pendidikan berfokus pada pemahaman tentang realitas melalui pemikiran dan konsep abstrak. Idealisme berfokus pada pengajaran moral dan etika, yang memberikan penekanan pada pengembangan karakter dan moral. Idealisme berfokus pada pengajaran tentang hakikat diri dan bagaimana menghargai hakikat diri orang lain.
Pragmatisme dalam pendidikan menekankan pada penerapan konsep untuk menyelesaikan masalah dan menghasilkan hasil yang bermanfaat. Pragmatisme menekankan pada penerapan konsep dalam situasi nyata untuk menghasilkan hasil yang bermanfaat. Pragmatisme juga menekankan pada pendekatan interdisiplin, yang menggabungkan beberapa disiplin ilmu dan konsep untuk menyelesaikan masalah. Pragmatisme berfokus pada pengajaran keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, Landasan filosofis pendidikan adalah suatu bentuk dasar berpikir yang mendasari proses pendidikan. Hal ini melibatkan pertanyaan dan jawaban tentang apa tujuan pendidikan, bagaimana pendidikan harus dilakukan, dan siapa yang akan menjadi pembelajar, guru, atau kurikulum. Tiga bentuk utama landasan filosofis pendidikan adalah realisme, idealisme, dan pragmatisme. Masing-masing landasan filosofis memiliki tujuan dan fokus yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk membantu membentuk karakter siswa, meningkatkan kemampuan berpikir, dan membantu siswa mencapai kesuksesan dalam hidup.
2. Landasan filosofis pendidikan menyatakan bahwa pendidikan memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai.
Landasan filosofis pendidikan merupakan dasar yang menjadi pondasi bagi pendidikan. Hal ini berarti bahwa, pendidikan harus didasarkan pada prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Landasan filosofis pendidikan menyatakan bahwa pendidikan memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai. Tujuan ini mencakup sejumlah hal, mulai dari pengembangan kemampuan dan keterampilan individu hingga pengembangan nilai-nilai moral dan spiritual.
Pertama, pendidikan harus berfokus pada membantu siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam hidup. Tujuan ini mencakup pengembangan keterampilan akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung. Tujuan ini juga mencakup pengembangan keterampilan sosial dan emosional seperti mengontrol emosi, bekerja dengan orang lain, dan memecahkan masalah.
Kedua, pendidikan harus berfokus pada pembentukan nilai-nilai moral dan spiritual. Tujuan ini meliputi pembentukan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan rasa hormat. Tujuan ini juga meliputi pembentukan nilai-nilai spiritual seperti kepatuhan kepada Tuhan dan nilai-nilai yang melibatkan etika dan agama.
Ketiga, pendidikan harus berfokus pada pengembangan karakter. Tujuan ini mencakup pengembangan kemampuan untuk berfikir secara kritis, menilai situasi dengan akurat, dan mengambil keputusan yang tepat. Tujuan ini juga mencakup pengembangan kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat dan etis.
Keempat, pendidikan harus berfokus pada pengembangan kemampuan untuk bertanggung jawab. Tujuan ini mencakup pembentukan kemampuan untuk memahami dan memenuhi kewajiban pribadi, sosial, dan profesional. Tujuan ini juga mencakup pembentukan kemampuan untuk beradaptasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat.
Kelima, pendidikan harus berfokus pada pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan. Tujuan ini mencakup pengembangan keterampilan seperti mengelola diri, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat. Tujuan ini juga mencakup pengembangan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Landasan filosofis pendidikan menyatakan bahwa pendidikan memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai. Tujuan tersebut mencakup pengembangan keterampilan akademik dan sosial-emosional, pembentukan nilai-nilai moral dan spiritual, pengembangan karakter, pengembangan kemampuan untuk bertanggung jawab, dan pengembangan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Dengan menetapkan tujuan-tujuan ini, pendidikan dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
3. Ada tiga landasan filosofis pendidikan yang penting untuk diketahui, yaitu realisme filosofis, idealisme filosofis, dan pragmatisme filosofis.
Realisme filosofis merupakan landasan filosofis pendidikan yang berasumsi bahwa dunia nyata yang dapat dilihat dan dirasakan itu ada. Realisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menjadi sarana untuk membimbing siswa untuk mengenal, memahami, dan menghargai dunia nyata yang ada di sekitar mereka. Dengan kata lain, realisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus memfokuskan pada pengajaran tentang dunia nyata dan bukan tentang dunia abstrak.
Idealisme filosofis merupakan landasan filosofis pendidikan yang berasumsi bahwa dunia abstrak ada. Idealisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menjadi sarana untuk membimbing siswa untuk berpikir tentang dunia abstrak. Dengan kata lain, idealisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus memfokuskan pada pengajaran tentang dunia abstrak dan bukan tentang dunia nyata.
Pragmatisme filosofis merupakan landasan filosofis pendidikan yang berasumsi bahwa dunia nyata dan dunia abstrak ada dan saling terkait. Pragmatisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menjadi sarana untuk membimbing siswa untuk berpikir tentang dunia nyata dan dunia abstrak secara bersamaan. Dengan kata lain, pragmatisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus memfokuskan pada pengajaran tentang dunia nyata dan dunia abstrak secara bersamaan.
Kesimpulannya, ada tiga landasan filosofis pendidikan yang penting untuk diketahui, yaitu realisme filosofis, idealisme filosofis, dan pragmatisme filosofis. Ketiga landasan filosofis ini memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam pendidikan. Realisme filosofis menekankan pada pengajaran tentang dunia nyata, idealisme filosofis menekankan pada pengajaran tentang dunia abstrak, dan pragmatisme filosofis menekankan pada pengajaran tentang dunia nyata dan dunia abstrak secara bersamaan. Oleh karena itu, setiap pendidik harus mengetahui ketiga landasan filosofis tersebut untuk bisa menyusun rencana pengajaran yang optimal. Dengan memahami ketiga landasan filosofis tersebut, pendidik dapat mengatur pengajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan jenis siswa yang akan mereka ajarkan.
4. Landasan realisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada kebenaran, nilai, dan hakikat.
Landasan realisme filosofis merupakan suatu cara berpikir yang menekankan pada bahwa realitas yang ada dan melibatkan pengakuan terhadap kebenaran, nilai, dan hakikat. Realisme filosofis telah menjadi salah satu dari tiga landasan filosofis pendidikan yang berlaku, bersama dengan idealisme dan pragmatisme. Ini menekankan pada bahwa pendidikan harus mengikuti pendekatan realistik dalam proses pembelajarannya, dengan menekankan pada kebenaran, nilai, dan hakikat.
Realisme filosofis berfokus pada kebenaran, nilai, dan hakikat itu sendiri. Ia berpendapat bahwa realitas adalah suatu aspek yang pasti dan bahwa hal tersebut tidak boleh diragukan. Realisme berfokus pada pencarian kebenaran dan nilai yang eksistensinya dalam dunia nyata. Dengan kata lain, realitas adalah sesuatu yang ada di luar pikiran individu dan memiliki hakikat tersendiri.
Kemampuan untuk mengakui hakikat akan membantu siswa dalam mencapai pemahaman yang lebih baik tentang realitas. Ini juga akan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang nilai dan hakikat dalam kehidupan mereka. Dengan cara ini, realitas akan menjadi dasar bagi siswa untuk membangun pemahaman tentang dunia di sekitarnya.
Realisme filosofis juga menekankan pada pengembangan nilai seperti kejujuran, kesetiaan, dan keadilan. Dengan pendekatan ini, siswa akan diajarkan cara mencari nilai-nilai tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam keseharian mereka. Ini akan membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang nilai-nilai ini dan meningkatkan kesadaran mereka tentang bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam kehidupan mereka.
Realisme filosofis juga sangat penting dalam menentukan kurikulum dan program pendidikan. Pendekatan ini akan memastikan bahwa kurikulum yang diberikan kepada siswa memiliki tujuan yang jelas dan berkaitan dengan kebenaran, nilai, dan hakikat. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia mereka dan bagaimana mereka dapat menggunakan hakikat ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dengan demikian, landasan realisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada kebenaran, nilai, dan hakikat. Ini akan membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang dunia mereka dan bagaimana mereka dapat menggunakan hakikat ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan pendekatan ini, kurikulum dan program pendidikan yang diberikan kepada siswa akan memiliki tujuan yang jelas dan berkaitan dengan kebenaran, nilai, dan hakikat.
5. Landasan idealisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada nilai, nilai moral, dan etika.
Landasan idealisme filosofis adalah salah satu dari tiga landasan filosofis penting yang mempengaruhi cara pandang kita tentang pendidikan. Idealisme filosofis berfokus pada gagasan bahwa tindakan, pemikiran, dan konsep yang abstrak lebih penting daripada aspek materi dunia ini. Para idealis filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada nilai, nilai moral, dan etika. Mereka berpendapat bahwa pendidikan harus membantu siswa mencapai kesempurnaan dengan mendorong mereka untuk berpikir secara kritis dan mengeksplorasi pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai spiritual, moral, dan etika.
Idealisme filosofis juga menekankan bahwa pendidikan harus bertujuan untuk menciptakan orang yang berpikiran tinggi. Idealis mengajarkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesempurnaan, dan dengan demikian, mereka menekankan bahwa orang harus belajar untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang realitas. Mereka menekankan bahwa pendidikan harus menekankan keterampilan berpikir, imajinasi dan kreativitas. Idealis percaya bahwa pendidikan harus menekankan pada pengembangan karakter dan moralitas, karena itu merupakan kunci untuk membangun kecerdasan moral dan spiritual.
Idealisme filosofis juga menekankan bahwa pendidikan harus bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai warga yang bertanggung jawab di masyarakat. Idealisme melihat pendidikan sebagai cara untuk meningkatkan tingkat keterampilan berpikir manusia sehingga mereka dapat menggunakan kecerdasan moral dan spiritual untuk memahami kehidupan dan untuk membuat keputusan yang bijaksana. Dengan demikian, idealisme menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada nilai-nilai dan etika yang dianggap penting bagi pengembangan moral dan spiritual manusia.
Idealisme filosofis juga menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada pengembangan karakter yang lebih baik. Idealis mengajarkan bahwa pendidikan harus menekankan pada pengembangan karakter yang sehat, yang melibatkan nilai-nilai moral dan etika yang positif. Pendidikan idealis melihat karakter sebagai bagian penting dari pengembangan manusia. Mereka percaya bahwa pendidikan harus menekankan pada pengembangan karakter yang baik agar siswa dapat menjadi warga yang bertanggung jawab di masyarakat.
Kesimpulannya, landasan idealisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada nilai, nilai moral, dan etika. Idealis mengajarkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesempurnaan dan bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai warga yang bertanggung jawab di masyarakat. Idealisme juga menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada pengembangan karakter yang baik, yang melibatkan nilai-nilai moral dan etika yang positif. Dengan demikian, landasan idealisme filosofis adalah salah satu dari tiga landasan filosofis penting yang mempengaruhi cara pandang kita tentang pendidikan.
6. Landasan pragmatisme filosofis menekankan bahwa pendidikan harus menekankan pada praktik, ketersediaan, dan kondisi lingkungan yang mendukung.
Landasan pragmatisme filosofis merupakan salah satu landasan filosofis pendidikan yang menekankan pada praktik, ketersediaan, dan kondisi lingkungan yang mendukung. Landasan ini didasarkan pada pemikiran John Dewey, seorang filsuf Amerika yang berpandangan bahwa kebahagiaan, pengetahuan, dan kemajuan dapat diperoleh melalui pengalaman dan percobaan. Dewey menekankan pada pentingnya pengalaman langsung dan mengklaim bahwa percobaan akan lebih menghasilkan pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam daripada teori. Dewey menekankan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membantu siswa belajar bagaimana hidup dengan lebih baik.
Pragmatisme merupakan pendekatan yang berfokus pada apa yang dapat dilakukan siswa dan cara yang bisa mereka gunakan untuk belajar dan berkembang. Dewey menekankan bahwa pendidikan harus mengacu pada kondisi sosial dan budaya dari suatu daerah atau komunitas. Menurutnya, pendidikan harus menekankan pada praktik, ketersediaan, dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk membantu siswa belajar cara-cara yang efektif.
Selain menekankan pada praktik, ketersediaan, dan kondisi lingkungan yang mendukung, landasan pragmatisme filosofis juga menekankan pada pentingnya pengalaman langsung. Dewey menekankan bahwa pengalaman langsung akan memberikan kepada siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang berharga untuk kehidupan mereka. Dia juga menekankan bahwa pendidikan harus memfokuskan pada kontekstualitas dan relevansi, sehingga siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya ke situasi sehari-hari.
Kemudian, pada landasan pragmatisme filosofis, Dewey menekankan pentingnya pendidikan kolaboratif, di mana guru dan siswa berkolaborasi untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Dewey menekankan bahwa pendidikan harus melibatkan partisipasi dari semua pihak, sehingga siswa dapat membangun keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan mereka.
Selain itu, Dewey juga menekankan pentingnya keterbukaan dan toleransi. Pendidikan harus didasarkan pada prinsip-prinsip keterbukaan dan toleransi, sehingga siswa dapat memahami bahwa perbedaan budaya, nilai, dan pandangan adalah hal yang wajar.
Dengan demikian, landasan pragmatisme filosofis menekankan pada pentingnya praktik, ketersediaan, dan kondisi lingkungan yang mendukung dalam pendidikan. Menurut landasan ini, pendidikan harus memfokuskan pada pengalaman langsung, kolaborasi, keterbukaan, dan toleransi. Dengan menekankan pada hal-hal tersebut, pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi siswa untuk belajar dan berkembang.
7. Landasan filosofis pendidikan penting untuk memahami konsep pendidikan dan untuk mengembangkan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat.
Landasan filosofis pendidikan dapat didefinisikan sebagai dasar filosofis yang digunakan untuk menentukan pendekatan dan tujuan pendidikan. Landasan filosofis pendidikan digunakan untuk menentukan konsep pendidikan, tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan metode untuk mencapai tujuan pendidikan. Landasan filosofis pendidikan sangat penting untuk memahami konsep pendidikan dan mengembangkan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat.
Ada tiga landasan filosofis pendidikan yang paling penting dan utama yang digunakan dalam proses pendidikan. Pertama, landasan filosofis yang berorientasi pada kemajuan. Ide ini menekankan bahwa pendidikan harus berfokus pada peningkatan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan siswa untuk mencapai kemajuan dalam bidang akademik, sosial, ekonomi dan lainnya. Ini juga menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai, norma dan etika yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup siswa.
Kedua, landasan filosofis yang berorientasi pada kesejahteraan. Pendidikan harus mengutamakan pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang bertujuan untuk membantu siswa membangun kehidupan yang sejahtera. Ini juga menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai, norma dan etika yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup siswa.
Ketiga, landasan filosofis yang berorientasi pada keterampilan untuk memahami. Pendidikan harus berfokus pada peningkatan keterampilan anak untuk memahami dan mengevaluasi informasi dari dunia luar. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kritis, serta keterampilan untuk memahami dan mengevaluasi informasi.
Keempat, landasan filosofis yang berorientasi pada keterampilan untuk berkontribusi. Pendidikan harus berfokus pada peningkatan keterampilan anak untuk berkontribusi pada masyarakat dan mengembangkan kontribusi yang berdampak positif pada masyarakat. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai, norma dan etika yang dapat digunakan untuk membantu anak membangun kontribusi yang positif bagi masyarakat.
Kelima, landasan filosofis yang berorientasi pada kemandirian. Pendidikan harus berfokus pada peningkatan keterampilan anak untuk berdiri sendiri dan membuat keputusan untuk diri mereka sendiri. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengembangan keterampilan berpikir secara mandiri, berani dan independen, serta keterampilan untuk membuat keputusan yang bijaksana.
Keenam, landasan filosofis yang berorientasi pada pengembangan kreativitas. Pendidikan harus berfokus pada peningkatan keterampilan anak untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan kreativitas mereka untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai, norma dan etika yang dapat digunakan untuk membantu anak mengembangkan kreativitas mereka.
Ketujuh, landasan filosofis yang berorientasi pada pengembangan kolaborasi. Pendidikan harus berfokus pada peningkatan keterampilan anak untuk bekerja sama dan bekerja bersama dalam situasi yang berbeda. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengembangan nilai-nilai, norma dan etika yang dapat digunakan untuk membantu anak belajar bagaimana bekerja sama dan bekerja bersama dalam situasi yang berbeda.
Kesimpulannya, landasan filosofis pendidikan penting untuk memahami konsep pendidikan dan untuk mengembangkan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat. Landasan filosofis terdiri dari tiga landasan utama, yaitu landasan filosofis berorientasi pada kemajuan, kesejahteraan, dan keterampilan untuk memahami, serta empat landasan tambahan, yaitu landasan berorientasi pada keterampilan untuk berkontribusi, kemandirian, pengembangan kreativitas dan pengembangan kolaborasi. Semua landasan filosofis ini penting untuk memahami konsep pendidikan dan mengembangkan model pendidikan yang tepat untuk anak dan masyarakat.