gambarkan dan jelaskan siklus hidrologi –
Siklus hidrologi adalah siklus alami yang mengatur distribusi air di permukaan Bumi. Siklus ini dimulai ketika air berubah ke uap air akibat panas matahari. Uap air tersebut bertindak sebagai alat transportasi yang membawa air dari laut dan tanah menuju wilayah yang lebih tinggi seperti gunung atau pegunungan. Di sana, uap air berubah menjadi hujan atau salju. Hujan atau salju yang jatuh ke tanah kembali menjadi air yang mengalir melalui sungai dan danau menuju laut. Ini menciptakan siklus yang berulang.
Ketika air menjadi uap, ia meninggalkan mineral dan garam yang dapat bermanfaat bagi tanaman. Uap air juga berperan dalam menciptakan kondisi yang tepat untuk pertumbuhan tanaman. Jika uap air tidak cukup, jumlah air di sungai dan danau turun, dan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik.
Air dari laut juga dapat mengalir ke tanah. Ini disebut percikan. Percikan mengandung lebih banyak mineral dan garam daripada air sungai dan danau, dan membantu tanaman untuk pertumbuhan.
Air juga dapat menguap kembali ke atmosfer ketika suhu udara meningkat. Uap air yang terbang ke atmosfer ini disebut evaporasi. Evaporasi membantu menciptakan kondisi yang tepat untuk turunnya hujan atau salju.
Setelah hujan atau salju jatuh ke tanah, air mengalir melalui sungai dan danau menuju laut. Ini disebut aliran sungai. Aliran sungai membawa air dari tanah menuju laut, dan membawa mineral dan garam dari laut ke tanah. Ini membantu menjaga keseimbangan air di tanah dan laut.
Siklus hidrologi adalah proses alami yang penting bagi kehidupan di Bumi. Ini membantu menjaga keseimbangan air di permukaan Bumi dan menyediakan air yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, siklus hidrologi membantu menjaga keseimbangan mineral dan garam di laut dan tanah. Siklus ini memastikan ketersediaan air yang konsisten dan bermanfaat bagi kehidupan di Bumi.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: gambarkan dan jelaskan siklus hidrologi
1. Siklus hidrologi adalah siklus alami yang mengatur distribusi air di permukaan Bumi.
Siklus hidrologi adalah siklus alami yang mengatur distribusi air di permukaan Bumi. Ini adalah siklus kunci yang memungkinkan hidrologi, yaitu studi tentang air di permukaan bumi, untuk mencapai kesimpulan yang akurat. Ini juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam dan menyediakan berbagai manfaat bagi ekosistem dan manusia.
Siklus hidrologi dimulai dengan proses evapotranspirasi. Ini adalah proses yang mengubah air permukaan menjadi uap air yang tersebar di atmosfer. Proses ini melibatkan pengembangan uap air oleh kondensasi dan transpirasi tanaman. Selanjutnya, uap air yang merambat di atmosfer menyebabkan hujan atau salju. Hujan atau salju kemudian mengalir ke sungai dan danau atau mengalir ke tanah yang menghasilkan air tanah. Air tanah kemudian mengalir kembali ke laut, menutup siklus hidrologi.
Selain itu, air bisa menyusuri jalur lain dalam siklus ini. Sebagai contoh, air hujan bisa menetes langsung ke tanah, membentuk tanah basah, dan menyebabkan infiltrasi. Infiltrasi adalah proses di mana air tanah yang bergerak ke bawah mengisi lapisan air tanah. Air tanah ini kemudian dapat mengalir ke sungai dan danau, atau menguap kembali ke atmosfer. Selain itu, ada juga aliran lain yang disebut aliran permukaan. Ini adalah proses di mana air hujan mengalir melalui lahan terbuka, seperti sungai dan danau.
Secara keseluruhan, siklus hidrologi merupakan proses alam yang kompleks. Ini menggabungkan berbagai gaya dan aliran air yang berbeda untuk menghasilkan distribusi air yang seimbang di permukaan Bumi. Siklus ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan manfaat penting bagi makhluk hidup. Tanpa siklus ini, hidrologi tidak akan dapat mencapai kesimpulan yang akurat.
2. Air berubah menjadi uap air akibat panas matahari.
Siklus hidrologi adalah siklus yang terjadi di atmosfer yang memiliki hubungan erat dengan perubahan yang terjadi pada air. Siklus ini mencakup proses-proses seperti evaporasi, kondensasi, dan konveksi. Siklus ini berperan penting dalam mengontrol keseimbangan air di bumi dan membantu menjaga iklim.
Proses utama dalam siklus hidrologi adalah evaporasi, kondensasi, dan konveksi. Evaporasi adalah proses di mana air berubah dari cairan menjadi gas. Proses ini terjadi ketika panas matahari menguapkan air dari permukaan laut, sungai, danau, dan lahan. Uap air yang dihasilkan merupakan komponen utama atmosfer yang disebut awan.
Kondensasi adalah proses dimana uap air berubah menjadi cairan. Ini terjadi ketika gas uap air bertemu dengan partikel-partikel lain di udara dan mengumpulkan air. Ketika kondensasi terjadi, awan terbentuk dan dapat memulai proses hujan.
Konveksi adalah proses dimana udara panas dan lembab dari bawah atmosfer naik ke atas dan berubah menjadi awan. Ini bisa terjadi karena perbedaan suhu antara laut dan daratan. Ini berarti bahwa konveksi membantu menciptakan gerakan air di atmosfer.
Kembali ke proses evaporasi, ini adalah proses di mana air berubah menjadi uap air akibat panas matahari. Panas matahari menyebabkan air menguap dari permukaan tanah dan meninggalkan air di permukaan. Uap air ini kemudian akan didorong ke atmosfer oleh angin dan naik ke atas atmosfer. Ketika uap air bertemu dengan udara dingin di atmosfer, ia akan mengondensasikan dan berubah menjadi cairan. Ini akan memulai proses hujan.
3. Uap air berfungsi sebagai alat transportasi yang membawa air dari laut dan tanah menuju wilayah yang lebih tinggi seperti gunung atau pegunungan.
Siklus hidrologi adalah proses alami di mana air bergerak dalam cicrulasi di atmosfer, darat, dan lautan. Uap air adalah bagian integral dari siklus ini dan bertindak sebagai alat transportasi yang membawa air dari laut dan tanah menuju wilayah yang lebih tinggi seperti gunung atau pegunungan.
Proses ini dimulai dengan evaporasi. Hal ini melibatkan pemanasan air dari lautan dan tanah oleh sinar matahari. Suhu air akan meningkat sehingga alirannya dapat berubah dari cairan ke gas. Proses ini disebut evaporasi dan merupakan bagian penting dari siklus hidrologi. Uap air yang terbentuk selanjutnya akan dibawa oleh angin menuju wilayah yang lebih tinggi.
Ketika uap air bertemu dengan bagian lebih tinggi dari atmosfer, awan akan terbentuk. Awan merupakan kondensat dari uap air. Kondensasi adalah proses di mana gas berubah menjadi cairan. Ketika kondensasi terjadi, air akan mengendap di atmosfer sebagai embun atau salju. Embun atau salju yang jatuh akan mengisi danau, sungai, dan danau di wilayah yang lebih tinggi.
Setelah air dari embun dan salju mengisi danau, sungai, dan danau, ia akan kembali ke laut. Proses ini disebut infiltrasi. Infiltrasi melibatkan air yang ditransfer dari permukaan danau, sungai, dan danau ke tanah di bawahnya. Air tanah ini akan kembali ke laut melalui proses lain seperti aliran sungai, pergerakan seluruh tubuh air, dan erosi.
Siklus hidrologi adalah proses alami yang menggambarkan bagaimana air bergerak di atmosfer, darat, dan lautan. Uap air adalah bagian penting dari proses ini. Uap air melayani sebagai alat transportasi yang membawa air dari laut dan tanah menuju wilayah yang lebih tinggi seperti gunung atau pegunungan. Proses ini melibatkan evaporasi, condensasi, infiltrasi, dan erosi. Proses ini sangat penting untuk keseimbangan air dan hidrologi di seluruh dunia.
4. Uap air berubah menjadi hujan atau salju di wilayah yang lebih tinggi.
Siklus hidrologi adalah proses alam yang memungkinkan air untuk bergerak dari satu titik ke titik lain dan kembali lagi. Ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan air di permukaan bumi dan di dalam atmosfer. Siklus hidrologi meliputi empat proses utama: evaporasi, kondensasi, infiltrasi, dan aliran permukaan. Proses ini mengambil air dari danau, sungai, laut, dan tanah dan mengembalikannya kembali ke atmosfer sebagai uap air.
Uap air adalah bentuk gas yang dibentuk oleh air yang menguap dari permukaan bumi. Ini membentuk lapisan uap yang disebut lapisan awan. Ketika uap air terkonsentrasi pada suhu yang cukup rendah, air akan mengkondensasi dan menyebabkan hujan atau salju. Ini terjadi ketika partikel air di dalam awan membeku dan menyebabkan hujan atau salju. Proses ini disebut kondensasi.
Uap air berubah menjadi hujan atau salju di wilayah yang lebih tinggi dalam siklus hidrologi. Ini terjadi ketika partikel air di dalam awan mencapai wilayah dengan suhu yang lebih rendah. Ketika suhu menurun, partikel air menggumpal dan menyebabkan hujan atau salju. Partikel uap air yang dihasilkan oleh evaporasi tersebut akan mengumpul dan menghasilkan awan yang lebih tinggi. Ketika awan tersebut mencapai wilayah yang lebih tinggi, partikel uap air yang terkandung di dalamnya akan terkondensasi dan menyebabkan hujan atau salju.
Hujan atau salju yang jatuh akan mengalir ke lembah dan sungai, akhirnya mengalir ke laut. Air yang mengalir ke laut akan menguap lagi dan menyebabkan siklus hidrologi berulang. Merupakan proses alam yang kompleks dan berkelanjutan.
Siklus hidrologi memiliki dampak besar pada kehidupan manusia. Ini menyediakan air untuk kebutuhan manusia seperti minum, mandi, dan menyiram tanaman. Ini juga menyediakan air untuk kegiatan bisnis dan industri. Hujan dan salju juga menyediakan air untuk mengisi air tawar dan laut. Selain itu, siklus hidrologi juga membantu menjaga keseimbangan alam dan menjaga iklim bumi.
5. Hujan atau salju yang jatuh ke tanah kembali menjadi air yang mengalir melalui sungai dan danau menuju laut.
Siklus hidrologi adalah siklus alami yang menjelaskan cara air mengalir di sekitar permukaan bumi dan bergerak melalui atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Siklus ini mencakup proses-proses yang mengubah air dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Proses-proses ini juga memengaruhi ekosistem dan menentukan keseimbangan air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan hewan.
Ketika air jatuh dari atmosfer sebagai hujan atau salju, ini disebut precipitasi. Ini merupakan awal dari siklus hidrologi. Hujan atau salju yang jatuh ke tanah kemudian mengalir melalui sungai, danau, dan lainnya menuju laut. Ini disebut runoff. Runoff ini dapat mengalir secara alami ke sungai atau dapat dikoleksi dan dialirkan melalui saluran-saluran air.
Selanjutnya, air yang bergerak melalui sungai dan danau menuju laut disebut transportasi. Air yang telah sampai ke laut bergabung dengan air laut dan menyebabkan tingkat laut meningkat. Tingkat air laut yang meningkat ini disebut fase air laut. Air laut yang meningkat ini akan mengalir kembali ke daratan melalui proses pasang surut. Air pasang surut ini disebut fase air terendam.
Ketika air pasang surut mengalir kembali ke daratan, air ini kemudian menguap ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi. Proses ini disebut evaporasi. Evaporasi ini memungkinkan uap air untuk meninggalkan tanah dan mengalir ke atmosfer. Uap air ini kemudian menjadi awan dan kemudian jatuh kembali ke tanah sebagai hujan atau salju, menyelesaikan siklus hidrologi.
Siklus hidrologi sangat penting bagi kesehatan ekosistem dan kehidupan manusia. Air yang bergerak melalui siklus ini mengkondisikan tanah dan menyediakan air untuk tanaman, hewan, dan manusia. Selain itu, siklus hidrologi juga berperan penting dalam mengatur iklim dan menjaga kondisi fisik dan kimia air di permukaan bumi. Oleh karena itu, penting untuk memahami siklus hidrologi dan dampak aktivitas manusia terhadap siklus ini.
6. Uap air meninggalkan mineral dan garam yang bermanfaat bagi tanaman.
Siklus hidrologi adalah siklus alam yang menggambarkan cara air bergerak melalui bumi dan atmosfer. Siklus hidrologi dimulai ketika air menguap dari permukaan air laut atau air tawar dan bergerak ke atmosfer. Kemudian, air tersebut mengalami kondensasi, di mana air mengubah bentuknya dari uap menjadi cair. Uap air yang terkondensasi menjadi hujan, salju, dan es. Uap air juga bergerak melalui atmosfer sebagai awan.
Uap air yang meninggalkan laut diangkut oleh angin menuju gunung. Di puncak gunung, uap air mengalami kondensasi dan menjadi hujan. Uap air yang terkondensasi ini mengandung mineral dan garam yang bermanfaat bagi tanaman. Hal ini penting untuk diingat karena mineral dan garam ini memberikan nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Setelah hujan, air jatuh ke tanah di sekitar gunung, mengalir melalui lembah, dan akhirnya mengalir ke sungai dan laut.
Setelah mengalir melalui sungai dan laut, air kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi. Evaporasi adalah proses di mana air berubah dari cair menjadi uap. Selama proses evaporasi, air meninggalkan mineral dan garam yang bermanfaat bagi tanaman. Mineral dan garam ini penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Setelah air menguap kembali ke atmosfer, air diangkut oleh angin menuju gunung dan mengalami proses kondensasi lagi. Proses ini akan terus berulang hingga air mencapai laut dan mulai mengalir lagi. Dengan demikian, siklus hidrologi berlanjut dan memastikan bahwa air tersedia di bumi dan atmosfer.
Dalam siklus hidrologi, air yang meninggalkan laut diangkut oleh angin ke gunung dan mengalami kondensasi sehingga berubah menjadi hujan. Uap air yang terkondensasi ini mengandung mineral dan garam yang bermanfaat bagi tanaman. Mineral dan garam ini dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan nutrisi untuk tanaman. Setelah air menguap kembali ke atmosfer, air diangkut oleh angin dan berulang hingga air mencapai laut dan mulai mengalir lagi.
7. Air dari laut juga dapat mengalir ke tanah melalui proses percikan.
Siklus hidrologi adalah siklus alami yang menggambarkan bagaimana air di atmosfer, tanah, dan air tawar di bumi diubah dan dipindahkan. Siklus ini terjadi secara alami dan juga berperan penting dalam menopang kehidupan di bumi.
Proses siklus hidrologi dimulai dengan proses evapotranspirasi yang merupakan proses yang mengangkut air ke atmosfer. Proses ini terjadi ketika air di permukaan tanah dan air tawar, serta air laut di atas permukaan menguap ke atmosfer. Selain itu, air juga dapat diserap oleh vegetasi melalui proses transpirasi. Proses ini menyebabkan udara menjadi lembab dan mengandung air.
Kemudian, air lembab yang terkandung dalam udara dapat mengalir ke atmosfer melalui proses kondensasi. Proses ini menyebabkan uap air yang terkandung dalam udara menjadi air hujan atau salju, yang kemudian jatuh ke bumi. Air hujan dan salju ini dapat mengalir ke lembah dan sungai, membentuk danau dan laut.
Setelah itu, air yang mengalir ke lembah, sungai, danau, dan laut dapat diteruskan melalui proses infiltrasi. Proses ini menyebabkan air menyusup ke dalam tanah dan mengisi air tanah. Selain itu, air juga dapat mengalir ke tanah melalui proses percikan. Proses ini terjadi ketika air hujan jatuh ke permukaan tanah dan menyebar ke sekitarnya. Air ini dapat mengisi sungai, danau, dan air tawar di bumi. Air dari laut juga dapat mengalir ke tanah melalui proses percikan. Hal ini terjadi ketika air laut yang dipompa ke permukaan tanah melewati permukaan tanah dan menyebar ke sekitarnya.
Selanjutnya, air tanah dapat mengalir kembali ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi. Proses ini terjadi ketika air tanah menguap ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi. Proses ini terjadi ketika air tanah menembus permukaan tanah dan menguap ke udara.
Proses siklus hidrologi berakhir ketika air kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi. Proses ini menyebabkan uap air yang terkandung di atmosfer menjadi air hujan atau salju, yang kemudian jatuh ke bumi. Proses siklus hidrologi ini penting untuk memastikan bahwa air tersedia bagi kehidupan di bumi.
8. Air juga dapat menguap kembali ke atmosfer ketika suhu udara meningkat.
Siklus hidrologi adalah siklus alami yang menggambarkan cara air bergerak antara atmosfer, tanah, dan tubuh air di bumi. Proses utama yang terlibat dalam siklus air adalah evaporasi, kondensasi, dan pemantauan. Siklus hidrologi menjelaskan bagaimana air bergerak di sekitar bumi dan bagaimana energi matahari mempengaruhi proses-proses tersebut. Ini bisa membantu kita mengerti bagaimana iklim berubah, bagaimana banjir terjadi dan bagaimana pengaruh luar bisa berdampak pada proses siklus air.
Salah satu proses utama dalam siklus air adalah evaporasi. Ini adalah proses kimia di mana air menguap dari permukaan tanah dan tubuh air seperti laut dan danau. Proses ini dimulai ketika energi matahari meningkatkan suhu udara di sekitar permukaan air. Suhu yang lebih tinggi membuat air berubah dari cairan ke gas. Gas ini kemudian menguap dan bergabung dengan atmosfer.
Kondensasi merupakan proses berlawanan dari evaporasi. Ini adalah proses kimia di mana gas air dalam atmosfer berubah menjadi cairan. Kondensasi dimulai ketika partikel debu di atmosfer menangkap cahaya matahari dan menghasilkan panas. Suhu yang lebih tinggi membuat gas dalam atmosfer menyusut dan membentuk kabut atau awan. Partikel-partikel air dalam awan berikatan membentuk tetesan air yang kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan atau salju.
Setelah air jatuh ke bumi, proses berikutnya yang terlibat dalam siklus air adalah pemantauan. Ini adalah proses di mana air jatuh dari atmosfer dan mengalir di bumi. Air dapat mengalir melalui tanah dan mengumpulkan di laut, danau, dan sungai. Beberapa air juga dapat menyerap ke dalam tanah dan beberapa dapat menguap kembali ke atmosfer. Air juga dapat menguap kembali ke atmosfer ketika suhu udara meningkat. Suhu yang lebih tinggi membuat air berubah dari cairan menjadi gas. Gas ini kemudian menguap dan bergabung kembali dengan atmosfer.
Kesimpulannya, siklus hidrologi adalah siklus alami yang menggambarkan cara air bergerak antara atmosfer, tanah, dan tubuh air di bumi. Proses utama yang terlibat dalam siklus air adalah evaporasi, kondensasi, dan pemantauan. Suhu yang lebih tinggi membolehkan air untuk menguap kembali ke atmosfer melalui evaporasi, dan suhu yang lebih rendah membolehkan air untuk kembali ke bumi melalui kondensasi. Air juga dapat mengalir di bumi dan menguap kembali ke atmosfer ketika suhu udara meningkat. Proses ini membantu kita mengerti bagaimana iklim berubah, bagaimana banjir terjadi dan bagaimana pengaruh luar bisa berdampak pada proses siklus air.
9. Aliran sungai membawa air dari tanah menuju laut dan membawa mineral dan garam dari laut ke tanah.
Siklus hidrologi adalah proses alam yang memungkinkan air untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ini memainkan peran penting dalam proses ekologis, menyediakan air untuk ekosistem dan manusia. Siklus hidrologi dimulai dengan air hujan atau salju yang jatuh ke permukaan bumi. Ini kemudian mengalir melalui aliran sungai ke laut dan kembali ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi. Siklus hidrologi ini mencakup semua tempat air berada, bergerak, atau berubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
Aliran sungai adalah salah satu bagian penting dari siklus hidrologi. Aliran sungai mengantarkan air dari tanah menuju laut. Ini memungkinkan air dari daerah yang kurang subur mendapatkan air yang bermanfaat yang disalurkan dari laut. Ini juga memungkinkan penyebaran mineral dan garam ke daerah yang kurang subur. Air sungai mengandung garam yang berasal dari laut, yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah.
Aliran sungai juga membantu menjaga lingkungan alam. Ini melindungi tanah dari erosi dengan mengurangi kecepatan arus air, yang membantu menjaga kualitas air dan mengurangi pencemaran. Aliran sungai juga memungkinkan habitat yang kaya untuk berkembang di sepanjang sungai, menyediakan tempat bagi berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan.
Aliran sungai juga membantu mempercepat siklus hidrologi dengan mempermudah transportasi air dari satu daerah ke daerah lain. Aliran sungai juga membantu menjaga kestabilan iklim dengan membantu mengatur temperatur dan kelembaban di daerah yang berbeda.
Aliran sungai membawa air dari tanah menuju laut, memungkinkan air untuk berpindah dari daerah yang kurang subur menuju laut dan kembali ke atmosfer. Aliran sungai juga membawa mineral dan garam dari laut ke tanah, membantu meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas air. Aliran sungai juga membantu menjaga lingkungan alam dan membantu mempercepat siklus hidrologi. Dengan mengerti bagaimana siklus hidrologi bekerja, kita dapat memanfaatkan air dengan lebih baik dan menjaga lingkungan kita.
10. Siklus hidrologi membantu menjaga keseimbangan air di permukaan Bumi dan menyediakan air yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Siklus hidrologi adalah siklus alami yang membantu menjaga keseimbangan air di permukaan Bumi dan menyediakan air yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Siklus ini menggambarkan bagaimana air bergerak dari awan ke tanah, mengalir ke danau, sungai, dan laut, dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi dan kondensasi.
Pertama-tama, air meninggalkan atmosfer dan jatuh ke permukaan Bumi sebagai hujan, salju, atau salju abu. Ini disebut sebagai proses pengendapan. Air yang jatuh ke tanah merendam tanah dan mengisi sungai, danau, dan laut. Beberapa air juga akan diserap oleh tanaman untuk menyediakan nutrisi dan meningkatkan pertumbuhan.
Setelah mengisi sungai, danau, dan laut, air kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi. Proses ini membantu mengubah air dari cair ke gas, meningkatkan kelembaban di atmosfer, dan membawa air kembali ke awan. Awan ini akan mengendapkan air kembali ke permukaan Bumi sebagai hujan, salju, atau salju abu.
Selain menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman, siklus hidrologi juga membantu menjaga keseimbangan air di permukaan Bumi. Siklus ini menjaga jumlah air yang tersedia dan memastikan bahwa air yang tersedia dapat digunakan oleh tanaman dan makhluk hidup lainnya. Ini juga membantu menjaga keseimbangan iklim dan menjaga kualitas air di permukaan Bumi.
Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan air di permukaan Bumi dan menyediakan air yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Proses evaporasi dan kondensasi membantu mengembalikan air ke atmosfer, membawa air dari awan ke tanah, dan membantu menjaga keseimbangan iklim. Proses pengendapan membantu menyediakan air untuk tanaman dan makhluk hidup lainnya. Dengan menjaga siklus hidrologi yang sehat, kita dapat memastikan bahwa kualitas air dan iklim di permukaan Bumi tetap stabil dan bermanfaat bagi semua makhluk hidup.