Fungsi Administrasi Menurut Mills Meliputi

fungsi administrasi menurut mills meliputi –

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi banyak aspek yang saling terkait. Ini termasuk mengatur proses dan kegiatan internal organisasi, menganalisis masalah, mengelola informasi, mengatur sumber daya, menyediakan layanan kepada publik, dan meningkatkan kinerja organisasi. Mills menyebutkan bahwa setiap fungsi administrasi harus mencakup empat tahap untuk mencapai tujuan organisasi.

Pertama, tahap perencanaan. Ini termasuk menetapkan tujuan organisasi dan strategi yang akan digunakan untuk mencapainya. Perencanaan juga melibatkan proses mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul, mengumpulkan data, dan menganalisis informasi. Perencanaan juga berfokus pada pengawasan dan evaluasi progres organisasi selama proses.

Kedua, tahap organisasi. Tahap ini melibatkan pembagian tugas, pengaturan hubungan, pembagian sumber daya, dan mendefinisikan kewenangan. Ini juga termasuk proses menciptakan struktur organisasi yang efektif dan menentukan kontrol yang tepat untuk mencapai tujuan.

Ketiga, tahap aktivitas. Tahap ini melibatkan implementasi kebijakan, prosedur, dan strategi yang telah ditentukan. Ini juga melibatkan penilaian dan pengawasan dari pelaksanaan kebijakan dan prosedur.

Keempat, tahap evaluasi. Ini termasuk mengevaluasi hasil dan melakukan perubahan yang diperlukan. Evaluasi ini juga melibatkan mengevaluasi tingkat kinerja organisasi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul.

Fungsi administrasi menurut Mills juga meliputi pengambilan keputusan. Ini termasuk proses mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis informasi, mengurangi kemungkinan risiko, menentukan alternatif, memilih pilihan terbaik, dan menjalankan keputusan.

Fungsi administrasi menurut Mills juga mencakup pengelolaan sumber daya manusia. Ini termasuk rekrutmen, pelatihan, pengembangan karier, pemberian gaji, dan peningkatan kinerja. Ini juga melibatkan peningkatan produktivitas dan menjaga kesejahteraan karyawan.

Selain itu, fungsi administrasi menurut Mills juga mencakup pengelolaan informasi. Ini termasuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan membagikan informasi. Ini juga melibatkan mengidentifikasi informasi yang diperlukan, mengembangkan teknologi informasi, dan menyediakan akses informasi yang diperlukan.

Pada dasarnya, fungsi administrasi menurut Mills mencakup berbagai aspek yang saling terkait. Ini mencakup proses perencanaan, organisasi, aktivitas, evaluasi, pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan informasi. Semua aspek ini bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan mengimplementasikan fungsi administrasi ini, organisasi dapat mencapai kinerja yang optimal dan mencapai tujuan mereka.

Penjelasan Lengkap: fungsi administrasi menurut mills meliputi

1. Mengatur proses dan kegiatan internal organisasi

Fungsi administrasi menurut Mills merupakan prinsip dasar yang diterapkan dalam manajemen untuk membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Fungsi administrasi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan evaluasi. Salah satu fungsi administrasi adalah mengatur proses dan kegiatan internal organisasi.

Mengatur proses dan kegiatan internal organisasi merupakan fungsi administrasi penting yang memerlukan pemahaman yang luas tentang struktur organisasi dan banyak aspek dari operasi bisnis. Fungsi ini dimulai dengan mengidentifikasi sumber daya yang tersedia dan menentukan bagaimana sumber daya tersebut akan dikelola untuk tujuan yang lebih luas. Ini juga memerlukan pemahaman tentang bagaimana proses dan kegiatan akan berjalan, apa yang harus dilakukan dan bagaimana proses akan dimonitor.

Mengatur proses dan kegiatan internal organisasi juga mencakup mengidentifikasi dan memahami bagaimana tautan antara berbagai unit, cabang, departemen dan karyawan dalam organisasi. Fungsi ini mengharuskan manajer untuk menentukan bagaimana proses internal akan dikelola secara efektif dan efisien. Hal ini juga melibatkan pengidentifikasian dan evaluasi berbagai proses dan kegiatan untuk memastikan bahwa mereka berjalan dengan benar.

Fungsi administrasi ini juga berfokus pada pengembangan dan penerapan prosedur yang akan digunakan untuk mengontrol dan mengatur proses dan kegiatan internal organisasi. Prosedur ini dapat digunakan untuk mengarahkan dan memfasilitasi proses dan kegiatan internal, menciptakan keandalan dan mengurangi ketidakpastian. Prosedur ini juga dapat membantu meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya.

Mengatur proses dan kegiatan internal organisasi juga memerlukan pemahaman tentang bagaimana berbagai aspek bisnis dapat terintegrasi dengan baik dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajer harus memahami bagaimana menggunakan berbagai strategi untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai proses dan kegiatan yang berbeda.

Mengatur proses dan kegiatan internal organisasi pada akhirnya akan membantu dalam mencapai tujuan organisasi. Manajer harus memahami bagaimana mengelola proses dan kegiatan internal untuk memastikan mereka berjalan dengan efisien, efektif dan memenuhi tujuan organisasi. Hal ini akan membantu dalam meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya.

2. Menganalisis masalah

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi menganalisis masalah. Menganalisis masalah adalah proses mencari dan mengidentifikasi masalah yang ada, mencari penyebab masalah, memahami konsekuensi masalah dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Proses ini harus dilakukan secara sistematis dan terencana agar manajer dapat membuat keputusan yang tepat.

Kebanyakan manajer menggunakan beberapa teknik untuk menganalisis masalah. Salah satunya adalah brainstorming. Proses ini memungkinkan para manajer untuk berbagi ide dan mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah. Brainstorming juga memungkinkan para manajer untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi.

Analisis SWOT adalah teknik lain yang digunakan untuk menganalisis masalah. Teknik ini melibatkan identifikasi dan evaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang dihadapi oleh organisasi. Analisis SWOT memberikan pandangan yang lebih luas tentang masalah yang dihadapi dan membantu para manajer memahami dampak yang mungkin terjadi jika mereka tidak mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah.

Penggunaan teknologi juga merupakan teknik yang bisa digunakan untuk menganalisis masalah. Manajer dapat menggunakan software dan aplikasi komputer untuk membantu mereka menganalisis masalah. Software ini dapat membantu mereka dalam menganalisis data, mengidentifikasi patokan kinerja dan membuat perkiraan tentang dampak yang diharapkan dari tindakan yang diambil.

Akhirnya, proses menganalisis masalah bisa dilakukan dengan cara yang berbeda tergantung pada kompleksitas masalah yang dihadapi. Meskipun demikian, proses menganalisis masalah harus dilakukan secara sistematis untuk memastikan bahwa para manajer membuat keputusan yang tepat dan tepat waktu. Dengan cara ini, para manajer dapat meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Mengelola informasi

Mengelola Informasi merupakan salah satu komponen penting dalam fungsi administrasi menurut Mills. Ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti pencatatan, pengolahan data, pengelolaan dokumen, dan pengelolaan informasi.

Pengelolaan informasi merupakan salah satu komponen penting dari fungsi administrasi karena informasi yang tepat akan membantu pengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang sesuai. Proses mengelola informasi meliputi mengumpulkan, menyimpan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang diperlukan.

Mengumpulkan informasi adalah proses pengumpulan informasi yang relevan dari berbagai sumber yang tersedia. Ini juga melibatkan pemilihan sumber informasi yang tepat dan kualitatif. Dokumen, laporan, catatan, dan publikasi dapat digunakan sebagai sumber informasi yang relevan.

Menyimpan informasi adalah proses pemeliharaan informasi yang relevan dan dapat diperbaharui. Ini termasuk pengelolaan dokumen dan arsip yang berhubungan dengan informasi yang dikumpulkan. Ini juga melibatkan mengidentifikasi, menyimpan, dan mengakses informasi yang relevan.

Memproses informasi adalah proses pemrosesan data yang relevan untuk menghasilkan informasi yang berguna. Ini melibatkan mengumpulkan, menyortir, menyimpan, dan menganalisis data untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Menganalisis informasi adalah proses untuk menghasilkan informasi yang berguna dari data yang tersedia. Ini termasuk pengolahan data, analisis kuantitatif, dan analisis kualitatif untuk menghasilkan informasi yang berguna.

Menyebarkan informasi adalah proses menyebarkan informasi yang relevan kepada pihak yang berkepentingan. Ini melibatkan media seperti konferensi, surat, laporan, dan presentasi untuk menyebarkan informasi yang relevan kepada pihak yang berkepentingan.

Jadi, mengelola informasi merupakan salah satu komponen penting dalam fungsi administrasi menurut Mills. Ini meliputi proses mengumpulkan, menyimpan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti pencatatan, pengolahan data, pengelolaan dokumen, dan pengelolaan informasi.

4. Mengatur sumber daya

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi mengatur sumber daya. Mengatur sumber daya meliputi mengatur, menyediakan, dan memelihara sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini termasuk memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan tersedia dan digunakan secara efisien.

Mengatur sumber daya biasanya dimulai dengan penentuan kebutuhan sumber daya. Penentuan ini meliputi identifikasi persyaratan dan kapasitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Setelah itu, organisasi harus membuat keputusan tentang jenis sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, serta bagaimana cara mengelola dan menggunakan sumber daya tersebut.

Selanjutnya, organisasi harus menetapkan persyaratan kualitas dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan. Hal ini membutuhkan penilaian terhadap sejauh mana sumber daya yang tersedia akan memenuhi persyaratan organisasi. Setelah menentukan kebutuhan sumber daya, organisasi harus menentukan bagaimana sumber daya tersebut akan disediakan.

Sebagai bagian dari proses ini, organisasi harus menentukan dari mana sumber daya tersebut akan diperoleh. Hal ini dapat berupa pembelian, sewa, atau dari sumber daya internal. Proses ini juga melibatkan proses seleksi, seperti mencari dan menyeleksi kandidat untuk posisi tertentu, dan juga menentukan metode yang tepat untuk membeli atau menyewa sumber daya yang dibutuhkan.

Organisasi harus memastikan bahwa sumber daya yang disediakan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Ini termasuk memastikan bahwa sumber daya tersebut memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan, dan bahwa sumber daya tersebut memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Setelah sumber daya disediakan, organisasi harus memelihara sumber daya tersebut. Hal ini termasuk memastikan bahwa sumber daya tersebut tetap tersedia untuk digunakan, memastikan bahwa sumber daya tersebut berfungsi dengan benar, dan memastikan bahwa sumber daya tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Mengatur sumber daya merupakan bagian penting dari fungsi administrasi menurut Mills. Mengatur sumber daya membutuhkan organisasi untuk menentukan kebutuhan sumber daya, menentukan cara untuk memperoleh sumber daya, dan memastikan bahwa sumber daya tersebut disediakan dan dipelihara dengan benar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya.

5. Menyediakan layanan kepada publik

Fungsi administrasi menurut Mills adalah tujuh prinsip yang menjelaskan bagaimana administrasi dapat membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Mills menyatakan bahwa tujuh fungsi berikut harus diimplementasikan dengan tepat agar organisasi dapat berhasil. Kelima di antaranya adalah menyediakan layanan kepada publik.

Menyediakan layanan kepada publik merupakan salah satu fungsi utama dari administrasi. Ini merupakan tujuan utama dari organisasi dalam memberikan layanan kepada masyarakat luas. Banyak organisasi modern memiliki tujuan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan publik.

Untuk melayani publik, organisasi harus menyediakan berbagai layanan. Ini bisa berupa layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, transportasi, dan layanan lainnya yang spesifik untuk organisasi tersebut.

Organisasi juga harus menyediakan layanan yang memuaskan. Ini memastikan bahwa standar layanan yang diberikan memenuhi kebutuhan dan harapan publik. Untuk ini, organisasi harus memiliki tujuan jelas dan menerima umpan balik dari publik.

Organisasi harus menyediakan layanan yang memenuhi standar yang disepakati. Ini memastikan bahwa layanan yang diberikan oleh organisasi memenuhi kebutuhan dan harapan publik. Layanan harus dipertahankan dengan baik agar dapat mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan.

Organisasi juga harus menyediakan layanan yang benar-benar berharga. Ini berarti bahwa layanan yang diberikan harus memenuhi standar kualitas dan harus memiliki nilai tambah yang berharga. Layanan ini harus memuaskan pelanggan dan membantu organisasi mencapai tujuannya.

Menyediakan layanan kepada publik adalah salah satu fungsi utama dari administrasi menurut Mills. Ini merupakan salah satu cara untuk melayani dan memenuhi kebutuhan publik. Organisasi harus memastikan bahwa layanan yang diberikan memenuhi standar, memuaskan pelanggan, dan memiliki nilai tambah. Hal ini akan membantu organisasi mencapai tujuannya.

6. Meningkatkan kinerja organisasi

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi enam poin yang saling berkaitan. Salah satu poinnya adalah meningkatkan kinerja organisasi. Kinerja organisasi adalah tingkat keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Peningkatan kinerja organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

Administrasi melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pertama, mengidentifikasi dan mengatur tujuan organisasi. Tujuan organisasi dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. Dengan mengembangkan tujuan jangka panjang, organisasi dapat menentukan arah pengembangan.

Kedua, mengembangkan strategi. Strategi menentukan bagaimana tujuan jangka panjang dapat dicapai. Strategi yang baik harus mencerminkan tujuan organisasi dan memastikan bahwa organisasi tetap relevan dengan perubahan lingkungan. Dengan strategi yang tepat, organisasi dapat bertahan lama.

Ketiga, mengatur dan mengkoordinasikan sumber daya. Sumber daya yang dimaksud termasuk sumber daya manusia, keuangan, alat, dan teknologi. Administrasi juga harus memastikan bahwa sumber daya tersebut digunakan dengan efektif dan efisien.

Keempat, menciptakan kontrol yang efektif untuk memastikan bahwa semua sumber daya digunakan dengan benar. Kontrol yang efektif menghindari penyalahgunaan sumber daya, kesalahan, dan biaya tambahan. Kontrol yang efektif juga memastikan bahwa semua tugas diselesaikan tepat waktu.

Kelima, menciptakan dan mempertahankan komunikasi yang efektif di antara semua anggota organisasi. Komunikasi yang efektif membantu dalam mencapai tujuan organisasi. Ini juga membantu dalam menciptakan iklim kerja yang positif.

Keenam, mengembangkan dan mempertahankan budaya organisasi. Budaya organisasi menentukan sejauh mana anggota organisasi membangun hubungan satu sama lain dan bagaimana mereka bekerja sama. Budaya organisasi yang baik memastikan bahwa semua anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam kesimpulannya, fungsi administrasi menurut Mills meliputi enam poin yang saling berkaitan. Salah satu poinnya adalah meningkatkan kinerja organisasi. Administrasi melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kinerja organisasi, mulai dari mengidentifikasi dan mengatur tujuan organisasi hingga menciptakan dan mempertahankan budaya organisasi. Dengan melakukan hal-hal tersebut, organisasi dapat beroperasi dengan efisien dan efektif, yang akan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

7. Menetapkan tujuan organisasi dan strategi yang akan digunakan untuk mencapainya

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi tujuh komponen penting yang berkaitan dengan operasi dan pengelolaan suatu organisasi. Salah satu dari tujuh komponen ini adalah menetapkan tujuan organisasi dan strategi yang akan digunakan untuk mencapainya.

Menetapkan tujuan organisasi adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan organisasi adalah sasaran yang telah ditetapkan untuk suatu organisasi. Tujuan-tujuan ini harus ditentukan dengan jelas sehingga dapat diukur dan dimonitor secara efektif. Tujuan-tujuan juga harus ditentukan berdasarkan kebutuhan dan aspirasi organisasi secara keseluruhan.

Ketika tujuan organisasi telah ditetapkan, organisasi harus membuat strategi yang akan digunakan untuk mencapainya. Strategi adalah rencana aksi yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi yang efektif harus memperhitungkan berbagai faktor, termasuk sumber daya yang tersedia, kondisi pasar, kebutuhan pelanggan, dan kompetisi yang ada.

Selain itu, strategi harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan konsekuensi yang akan dihadapi saat mencapai tujuan. Strategi juga harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, fungsi administrasi Mills meliputi menetapkan tujuan organisasi dan strategi yang akan digunakan untuk mencapainya. Ini adalah langkah penting yang harus diambil untuk memastikan bahwa organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Tujuan dan strategi yang ditetapkan harus memperhitungkan berbagai faktor dan mengakomodasi perubahan yang terjadi di pasar. Dengan menggunakan strategi yang tepat, organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan sukses.

8. Mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul

Fungsi administrasi menurut Mills adalah cara yang digunakan oleh seorang manajer untuk mengatur, mengendalikan, dan mencapai tujuan kelompok. Fungsi administrasi mencakup semua tindakan yang mengarah pada tujuan yang diinginkan. Mills mengelompokkan fungsi administrasi menjadi delapan, termasuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul.

Mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul merupakan bagian penting dari proses administrasi. Manajer harus dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul sebelum mereka menjadi masalah yang lebih besar. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan sebelum masalah semakin parah.

Manajer harus memahami semua aspek organisasi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul. Mereka harus memahami kekuatan dan kelemahan organisasi, proses operasional, dan kondisi eksternal. Ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi masalah sebelum mereka menjadi terlalu parah.

Manajer juga harus mengidentifikasi sumber masalah. Mereka harus menganalisis setiap aspek organisasi untuk mengidentifikasi sumber masalah. Ini termasuk memeriksa proses operasional, kebijakan dan prosedur, budaya organisasi, dan kondisi eksternal. Mereka harus memahami setiap aspek organisasi agar dapat mengidentifikasi sumber masalah.

Manajer juga harus berkolaborasi dengan anggota lain dalam organisasi untuk mengidentifikasi masalah. Mereka harus mendengarkan pandangan dan ide dari anggota lain dalam organisasi. Ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat oleh manajer.

Manajer juga harus mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul di masa depan. Mereka harus membuat rencana untuk menangani masalah yang mungkin muncul di masa depan. Ini memungkinkan mereka untuk mengantisipasi masalah sebelum mereka menjadi masalah yang lebih besar.

Mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul merupakan bagian penting dari fungsi administrasi menurut Mills. Manajer harus memahami aspek dan sumber masalah, serta berkoordinasi dengan anggota organisasi untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul. Mereka juga harus membuat rencana untuk menangani masalah yang mungkin muncul di masa depan. Dengan mengidentifikasi masalah sedini mungkin, manajer dapat memastikan bahwa organisasi dapat beroperasi dengan efisien dan efektif.

9. Mengumpulkan data dan menganalisis informasi

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi mengumpulkan data dan menganalisis informasi. Dengan mengumpulkan data dan menganalisis informasi, manajer dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif. Pengumpulan data dapat membantu manajer untuk mengetahui kemajuan dan kegagalan organisasi. Data yang dikumpulkan juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kebijakan dan program, menentukan kebutuhan untuk perubahan, dan membuat estimasi untuk masa depan.

Data yang dikumpulkan dapat berupa berbagai jenis informasi, termasuk statistik, survei, dan informasi kualitatif. Statistik adalah data numerik yang digunakan untuk menggambarkan sifat atau karakteristik suatu fenomena. Survei adalah data yang dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner. Informasi kualitatif adalah data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung.

Setelah mengumpulkan data, manajer harus menganalisis informasi. Analisis data dapat membantu manajer untuk memahami situasi organisasi, memperbaiki kebijakan dan program, dan mengambil keputusan yang tepat. Data dapat dianalisis dengan berbagai cara, termasuk statistik deskriptif dan analisis komparatif. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data, sedangkan analisis komparatif digunakan untuk membandingkan data.

Analisis informasi juga dapat digunakan untuk memprediksi masa depan. Manajer dapat membuat estimasi untuk masa depan berdasarkan data historis. Hal ini dapat membantu manajer untuk membuat keputusan yang tepat dan mempersiapkan organisasi untuk berbagai situasi yang mungkin terjadi.

Secara keseluruhan, mengumpulkan data dan menganalisis informasi merupakan salah satu fungsi administrasi yang penting. Dengan mengumpulkan data dan menganalisis informasi, manajer dapat membuat keputusan yang tepat dan efektif, memahami situasi organisasi, memperbaiki kebijakan dan program, dan membuat estimasi untuk masa depan.

10. Pengawasan dan evaluasi progres organisasi

Pengawasan dan evaluasi progres organisasi merupakan salah satu fungsi administrasi menurut Mills. Fungsi ini menyangkut pengawasan dan evaluasi progres organisasi, yang dapat mencakup pemantauan aktivitas dan kinerja karyawan, serta pengukuran kinerja untuk menentukan apakah organisasi telah mencapai tujuannya.

Pengawasan organisasi melibatkan pemantauan berkelanjutan atas kegiatan, proses dan kinerja organisasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa organisasi beroperasi dengan efektif dan efisien, serta mencapai tujuannya. Pengawasan organisasi dapat berupa pemantauan berkelanjutan atas proses, aktivitas dan kinerja karyawan, kontrol biaya, dan pengelolaan kegiatan organisasi secara keseluruhan. Dengan melakukan pengawasan, organisasi dapat menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum.

Evaluasi progres organisasi adalah proses untuk menilai kinerja organisasi dengan menggunakan berbagai metrik dan indikator. Ini mencakup mengukur kemajuan organisasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis kinerja, dan mengidentifikasi masalah dan peluang. Evaluasi progres juga melibatkan menilai kinerja karyawan, proses, dan aktivitas. Hal ini penting untuk dilakukan agar organisasi dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja.

Fungsi pengawasan dan evaluasi progres organisasi memainkan peran penting dalam mengukur kemajuan organisasi dan mengidentifikasi masalah. Pengawasan berkelanjutan atas kinerja karyawan, proses, dan aktivitas memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja. Sementara evaluasi progres memungkinkan organisasi untuk mengukur kemajuan terhadap tujuan yang telah ditetapkan dan menilai kinerja organisasi secara keseluruhan. Dengan melakukan pengawasan dan evaluasi progres secara teratur, organisasi dapat mengukur kemajuan terhadap tujuannya dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuannya.

11. Pembagian tugas, pengaturan hubungan, pembagian sumber daya, dan mendefinisikan kewenangan

Fungsi administrasi adalah proses penting yang melibatkan berbagai tahapan dalam mengelola organisasi. Fungsi ini dipelajari dan diterapkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Mills, fungsi administrasi meliputi 11 poin, yaitu pembagian tugas, pengaturan hubungan, pembagian sumber daya, dan mendefinisikan kewenangan.

Pembagian tugas adalah proses pembagian pekerjaan kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Pembagian tugas membutuhkan pemimpin untuk menetapkan pekerjaan yang harus dikerjakan, menentukan jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, serta menentukan tugas-tugas individu atau kelompok. Pembagian tugas harus sesuai dengan tujuan organisasi dan mengacu pada prinsip efisiensi.

Pengaturan hubungan adalah proses mengatur hubungan antar anggota organisasi. Pengaturan hubungan ini mencakup interaksi antar anggota, struktur pekerjaan, dan komunikasi. Ini membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi anggota untuk bekerja sama dan berkoordinasi satu sama lain.

Pembagian sumber daya adalah proses pembagian sumber daya organisasi kepada anggota organisasi. Pembagian sumber daya meliputi sumber daya finansial, manusia, dan alat. Ini membantu untuk mengatur penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

Mendefinisikan kewenangan adalah proses menentukan tingkat kewenangan anggota organisasi. Ini membantu untuk memastikan bahwa anggota organisasi memahami tugas dan tanggung jawab mereka dan membantu pemimpin untuk mengontrol dan mengawasi kinerja anggota organisasi. Dengan mendefinisikan kewenangan, pemimpin dapat mengatur pengambilan keputusan dan mengontrol kinerja anggota organisasi.

Kesimpulannya, fungsi administrasi menurut Mills meliputi 11 poin, yaitu pembagian tugas, pengaturan hubungan, pembagian sumber daya, dan mendefinisikan kewenangan. Pembagian tugas dan pengaturan hubungan membantu untuk mencapai tujuan organisasi, sementara pembagian sumber daya dan mendefinisikan kewenangan membantu untuk mengontrol dan mengawasi kinerja anggota organisasi. Fungsi administrasi ini membantu pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

12. Implementasi kebijakan, prosedur, dan strategi

Implementasi kebijakan, prosedur, dan strategi merupakan salah satu dari 12 fungsi administrasi menurut teori Mills. Proses ini merujuk pada mengambil tindakan untuk menerapkan atau menjalankan kebijakan, prosedur, dan strategi yang telah ditentukan.

Kebijakan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan harapan dan tujuan organisasi, dan memberi petunjuk untuk tindakan spesifik yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijakan sering digunakan untuk mengatur kinerja, tugas, dan tanggung jawab pegawai. Kebijakan menyediakan landasan bagi organisasi untuk membuat keputusan yang konsisten dan meningkatkan efisiensi.

Prosedur adalah tindakan yang harus diambil untuk melaksanakan kebijakan, dan disusun dalam bentuk langkah-langkah yang mudah diikuti. Prosedur menyediakan gambaran yang jelas bagi para pegawai tentang cara melakukan tugas tertentu. Prosedur juga mengurangi risiko kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pegawai.

Strategi adalah jalan yang harus diambil untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi biasanya mencakup bagaimana organisasi dapat mencapai hasil yang diinginkan dengan cara yang efektif dan efisien. Strategi lebih kompleks dan lebih luas dalam ruang lingkupnya dibandingkan dengan kebijakan dan prosedur. Strategi harus dapat memberikan solusi jangka panjang dan dapat diadaptasi dengan baik dalam lingkungan yang berubah.

Implementasi kebijakan, prosedur, dan strategi adalah proses yang mendukung berbagai fungsi administrasi lainnya. Implementasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan, prosedur, dan strategi yang telah ditentukan dapat tepat waktu, tepat biaya, dan tepat sasaran. Implementasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan, prosedur, dan strategi dapat berjalan tanpa hambatan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer harus memiliki perencanaan yang tepat, komunikasi yang efektif, dan mengawasi pelaksanaan. Perencanaan yang tepat harus mencakup pemilihan orang yang tepat untuk melaksanakan kebijakan, prosedur, dan strategi. Komunikasi yang efektif harus mencakup pengiriman informasi yang konsisten ke semua pihak yang terlibat. Pengawasan pelaksanaan harus memastikan bahwa kebijakan, prosedur, dan strategi diterapkan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Dengan demikian, implementasi kebijakan, prosedur, dan strategi merupakan salah satu dari 12 fungsi administrasi menurut teori Mills. Implementasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan, prosedur, dan strategi dapat diterapkan dengan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat sasaran. Perencanaan yang tepat, komunikasi yang efektif, dan pengawasan pelaksanaan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan ini.

13. Penilaian dan pengawasan dari pelaksanaan kebijakan dan prosedur

Fungsi administrasi menurut Mills merupakan konsep yang menjelaskan bagaimana organisasi dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan mereka. Ini meliputi lima fungsi utama: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan pengukuran. Komponen pengukuran dalam fungsi ini mencakup penilaian dan pengawasan pelaksanaan kebijakan dan prosedur.

Penilaian dan pengawasan merupakan mekanisme penting untuk memastikan bahwa prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi diterapkan dengan benar. Proses ini meliputi identifikasi dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan prosedur, serta modifikasi jika diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini juga memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan menangani masalah yang mungkin terjadi selama pelaksanaan.

Penilaian dan pengawasan juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data untuk menentukan tingkat kesuksesan pelaksanaan. Penilaian dan pengawasan juga dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi selama pelaksanaan, seperti kesalahan manusia atau masalah teknis yang dapat menghambat proses.

Penilaian dan pengawasan kebijakan dan prosedur juga memungkinkan organisasi untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Ini penting karena organisasi harus memastikan bahwa mereka melakukan proses dengan benar dan mengikuti standar yang ditetapkan. Penilaian dan pengawasan kebijakan dan prosedur juga memungkinkan organisasi untuk tetap up-to-date dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan mereka.

Dengan mengikuti konsep Mills, organisasi dapat mencapai efektivitas yang tinggi dalam operasional mereka dengan menggunakan penilaian dan pengawasan kebijakan dan prosedur. Ini akan memberikan organisasi kontrol yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka dengan efisien dan efektif. Penilaian dan pengawasan juga dapat membantu organisasi mengurangi biaya operasional dengan mengidentifikasi masalah sebelum mereka menjadi masalah yang lebih besar. Dengan begitu, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih baik.

14. Evaluasi hasil dan perubahan

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi evaluasi hasil dan perubahan. Evaluasi hasil adalah proses untuk mengukur apakah tujuan dan sasaran telah tercapai atau tidak. Ini juga merupakan cara untuk menentukan kinerja dan mengukur hasil dari tugas-tugas berbeda yang telah dikerjakan oleh organisasi. Evaluasi hasil juga dapat membantu organisasi menentukan seberapa efektif proses yang digunakan untuk mencapai tujuan mereka. Evaluasi hasil dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seperti survei, analisis kinerja, studi kasus, dan lainnya.

Perubahan adalah proses dengan mana organisasi mengadaptasi dan beradaptasi secara dinamis untuk mencapai tujuan mereka. Perubahan adalah proses yang bertujuan untuk membuat organisasi lebih efisien, lebih efektif, dan lebih inovatif. Perubahan juga dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi, serta membantu mereka mencapai tujuan-tujuan mereka.

Untuk mengevaluasi hasil dan perubahan, organisasi harus mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisa data, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah menentukan strategi, organisasi harus mengevaluasi hasil dan perubahan, yang melibatkan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dan perubahan organisasi. Evaluasi ini juga dapat membantu organisasi memahami keterkaitan antara aspek-aspek tertentu dari organisasi, seperti strategi, proses, dan sumber daya.

Setelah mengevaluasi hasil dan perubahan, organisasi harus membuat keputusan tentang bagaimana mengatasi masalah atau memperbaiki proses yang ada. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa tujuan belum tercapai, maka organisasi harus mengambil tindakan untuk memperbaiki proses dan perubahan yang diperlukan. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa tujuan telah tercapai, maka organisasi harus mengambil tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil.

Kesimpulannya, evaluasi hasil dan perubahan adalah salah satu fungsi administrasi menurut Mills. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan dan sasaran telah tercapai, mengevaluasi kinerja, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan. Evaluasi ini juga membantu organisasi mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisa data, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan mereka. Pada akhirnya, evaluasi ini dapat membantu organisasi membuat keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran mereka.

15. Evaluasi tingkat kinerja organisasi

Evaluasi tingkat kinerja organisasi merupakan salah satu fungsi administrasi menurut teori Henry Fayol. Teori ini menekankan bahwa pentingnya mengukur tingkat kinerja organisasi agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Teori ini menyatakan bahwa evaluasi tingkat kinerja organisasi harus menyeluruh, yang melibatkan ukuran kinerja keuangan, manajemen, kepuasan karyawan, kualitas produk, dan sumber daya manusia.

Evaluasi tingkat kinerja organisasi bertujuan untuk mengukur efektivitas yang telah dicapai oleh suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Ini juga bermanfaat untuk membantu manajer mengetahui kinerja organisasi dan kelemahan. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan strategi dan program yang dapat membantu meningkatkan efektivitas organisasi.

Tingkat kinerja organisasi dapat diukur dengan menggunakan berbagai cara. Beberapa cara ini meliputi: penilaian karyawan, survei kepuasan pelanggan, survei kepuasan pemilik, penilaian kinerja dalam jangka panjang, dan pengukuran kinerja terhadap tujuan. Penilaian karyawan bertujuan untuk mengukur tingkat kinerja karyawan. Survei kepuasan pelanggan digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelanggan puas dengan produk dan layanan yang diberikan oleh suatu organisasi. Survei kepuasan pemilik bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemilik perusahaan puas dengan kinerja manajemen. Penilaian kinerja jangka panjang digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengukuran kinerja terhadap tujuan mengukur sejauh mana organisasi telah berhasil mencapai tujuannya.

Evaluasi tingkat kinerja organisasi merupakan salah satu fungsi administrasi yang penting. Ini memungkinkan organisasi untuk mengukur tingkat kinerja mereka, memahami kelemahan mereka dan mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja. Evaluasi ini juga membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan lebih efektif dan efisien. Namun, evaluasi ini harus dilakukan secara teratur dan menyeluruh untuk memastikan bahwa kinerja organisasi tetap berada di level yang diharapkan.

16. Mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul

Administrasi adalah proses yang mengharuskan perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengontrol. Menurut Mills, administrasi meliputi 16 fungsi yang berbeda. Salah satu fungsi tersebut adalah mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul.

Mengidentifikasi masalah merupakan proses untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang mungkin muncul selama proses administrasi. Ini adalah proses yang penting karena akan membantu perencana administrasi mengantisipasi masalah sebelum mereka muncul. Hal ini akan membantu mereka menyelesaikan masalah sebelum mereka menjadi lebih parah.

Pengidentifikasian masalah yang mungkin muncul juga dapat membantu perencana administrasi mengembangkan solusi untuk masalah yang telah dikenal atau bahkan masalah baru. Hal ini dapat membantu menghemat waktu, usaha, dan biaya yang terkait dengan memecahkan masalah.

Pengidentifikasian masalah juga dapat membantu perencana administrasi menyelesaikan masalah lebih cepat dan tepat. Hal ini karena jika mereka mengetahui masalah yang mungkin muncul, mereka dapat mengambil tindakan yang tepat dan cepat untuk menyelesaikannya.

Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul juga akan membantu perencana administrasi meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Hal ini karena mereka akan dapat mengantisipasi masalah sebelum mereka muncul, sehingga mereka dapat menghemat waktu, usaha, dan biaya.

Kesimpulannya, pengidentifikasian masalah yang mungkin muncul merupakan salah satu fungsi administrasi menurut Mills. Dengan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi, perencana administrasi dapat mempersiapkan solusi untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat. Ini akan membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan menghemat waktu, usaha, dan biaya.

17. Mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis informasi, mengurangi kemungkinan risiko, menentukan alternatif, memilih pilihan terbaik, dan menjalankan keputusan

Fungsi administrasi adalah sebuah proses yang mengintegrasikan berbagai komponen penting dalam mencapai tujuan organisasi. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan dan pengorganisasian hingga pengarahan dan pengawasan. Fungsi administrasi telah didefinisikan oleh beberapa ahli organisasi, termasuk oleh Chester I. Barnard dan Herbert A. Simon. Namun, salah satu definisi yang paling populer datang dari yang lain, yaitu Louis D. Mills.

Menurut Mills, fungsi administrasi meliputi tujuh proses yang berbeda. Masing-masing proses ini memiliki tugas yang berbeda dan berfungsi untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah catatan mengenai fungsi administrasi menurut Mills, yang meliputi tujuh proses:

1. Mengidentifikasi masalah – Proses ini melibatkan pengidentifikasian masalah yang dihadapi organisasi. Ini dapat melibatkan identifikasi masalah yang dapat diatasi, atau bahkan mencari masalah yang belum diketahui oleh organisasi.

2. Mengumpulkan data – Proses ini melibatkan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk menganalisis masalah. Ini bisa berupa data internal atau eksternal organisasi.

3. Menganalisis informasi – Proses ini melibatkan analisis data yang diperoleh. Hal ini dapat melibatkan penggunaan teknik seperti pengumpulan data, penelitian, survei, dan lainnya.

4. Mengurangi kemungkinan risiko – Proses ini melibatkan pengurangan risiko yang terkait dengan masalah yang ditangani. Ini dapat melibatkan pengurangan risiko yang terjadi sebagai akibat mengambil keputusan atau tindakan organisasi.

5. Menentukan alternatif – Proses ini melibatkan identifikasi dan evaluasi berbagai alternatif yang tersedia untuk menyelesaikan masalah. Ini dapat melibatkan menentukan berbagai opsi yang tersedia, atau bahkan menciptakan alternatif baru.

6. Memilih pilihan terbaik – Proses ini melibatkan pemilihan opsi yang paling cocok untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dapat melibatkan evaluasi berbagai faktor, seperti biaya dan manfaat.

7. Menjalankan keputusan – Proses ini melibatkan implementasi keputusan yang diambil. Ini bisa melibatkan penerapan keputusan, mengawasi pelaksanaannya, dan melakukan evaluasi untuk mengevaluasi efektivitas keputusan yang diambil.

Kesimpulannya, fungsi administrasi menurut Mills meliputi tujuh proses yang berbeda. Proses-proses ini bertujuan untuk membantu mencapai tujuan organisasi dengan cara mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis informasi, mengurangi kemungkinan risiko, menentukan alternatif, memilih pilihan terbaik, dan menjalankan keputusan.

18. Rekrutmen, pelatihan, pengembangan karier, pemberian gaji, dan peningkatan kinerja

Fungsi administrasi merupakan konsep yang penting dalam manajemen dan didefinisikan oleh C. Wright Mills sebagai “kerangka kerja yang memungkinkan manajer untuk mengatur dan mengendalikan organisasi”. Fungsi ini mencakup berbagai macam proses dan tugas yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya. Beberapa fungsi administrasi utama menurut Mills meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan pengukuran.

Dari lima fungsi ini, lima yang paling umum adalah rekrutmen, pelatihan, pengembangan karier, pemberian gaji, dan peningkatan kinerja. Rekrutmen adalah proses yang mencakup identifikasi, evaluasi, dan perekrutan karyawan baru untuk bergabung dengan organisasi. Pelatihan adalah proses yang membantu para karyawan untuk memperoleh keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja. Pengembangan karier adalah proses yang memfasilitasi karier individu dengan memberikan mereka akses ke pelatihan, mentor, dan asesor untuk memudahkan mereka dalam mencapai tujuan karier mereka. Pemberian gaji adalah proses yang bertujuan untuk mengatur gaji yang disesuaikan dengan kinerja para karyawan. Dan peningkatan kinerja adalah proses yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi melalui identifikasi, evaluasi, dan peningkatan proses dan sistem.

Semua fungsi ini penting untuk menjamin bahwa organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Fungsi administrasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja individual dan kolektif, memastikan bahwa organisasi beroperasi dengan efisien, dan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya. Dengan fungsi administrasi ini, organisasi dapat mengidentifikasi, merancang, dan mengimplementasikan strategi untuk mencapai tujuannya.

Fungsi administrasi juga membantu manajer untuk mengukur kinerja karyawan dan mengevaluasi kinerja organisasi. Dengan menggunakan alat pengukuran kinerja, manajer dapat melihat bagaimana kinerja organisasi dibandingkan dengan tujuan dan sasaran. Ini memungkinkan manajer untuk melihat bagaimana proses dan sistem dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kesimpulannya, fungsi administrasi yang didefinisikan oleh C. Wright Mills adalah kerangka kerja yang memungkinkan manajer untuk mengatur dan mengendalikan organisasi. Fungsi ini termasuk lima yang paling umum yaitu rekrutmen, pelatihan, pengembangan karier, pemberian gaji, dan peningkatan kinerja. Fungsi ini penting untuk memastikan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya dengan efisien dan mengukur kinerja karyawan dan organisasi.

19. Peningkatan produktivitas dan menjaga kesejahteraan karyawan

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi peningkatan produktivitas dan menjaga kesejahteraan karyawan. Hal ini mengacu pada konsep administrasi modern yang dikemukakan oleh Chester Barnard dan Henry Mintzberg, yang berfokus pada manajemen sebagai teknik untuk mencapai tujuan organisasi melalui orang-orang.

Untuk peningkatan produktivitas, Mills menekankan pentingnya mengintegrasikan fungsi administrasi ke seluruh tahap proses bisnis. Ini termasuk melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, memantau dan meningkatkan kinerja mereka, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk efisiensi. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memahami manfaat yang diberikan oleh teknologi modern, seperti sistem informasi, untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, Mills juga menekankan pentingnya menjaga kesejahteraan karyawan untuk memastikan efektifitas dan kepuasan kerja. Ini termasuk memberikan kompensasi dan manfaat yang adil, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan, dan memberikan insentif untuk mendorong kinerja yang baik. Dia juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat antara para pemimpin dan para karyawan untuk mendorong motivasi dan keterlibatan.

Konsep administrasi modern yang dikemukakan oleh Mills menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan menjaga kesejahteraan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Fokus pada pendekatan ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja karyawan, memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka, dan memberikan insentif untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. Dengan kata lain, konsep administrasi modern menekankan pentingnya mengembangkan dan melaksanakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

20. Mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan membagikan informasi

Administrasi merupakan sebuah proses yang terdiri dari berbagai fungsi dan tugas yang berbeda dan saling terkait. Fungsi administrasi didefinisikan oleh seorang ahli ekonomi, Peter Drucker, sebagai “pengaturan dan pengawasan aktivitas manusia agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Fungsi administrasi dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu fungsi strategis dan operasional. Fungsi strategis berkonsentrasi pada perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan, sementara fungsi operasional berkonsentrasi pada pengorganisasian dan pelaksanaan tugas-tugas harian.

Fungsi administrasi menurut Mills meliputi beberapa hal penting, yang saling berhubungan dan berkontribusi terhadap tujuan organisasi. Salah satu fungsi utama adalah mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan membagikan informasi. Hal ini merupakan bagian penting dari fungsi administrasi karena informasi ini akan membantu pengambilan keputusan yang tepat dan memungkinkan manajemen untuk mengontrol dan mengevaluasi kinerja organisasi.

Pertama, manajemen dapat mengumpulkan berbagai macam informasi yang relevan untuk organisasi. Ini bisa berupa laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan pemasaran. Metode pengumpulan informasi dapat berupa survei, observasi, dan wawancara. Setelah mengumpulkan informasi yang diperlukan, manajemen dapat menyimpan informasi tersebut untuk digunakan di masa mendatang.

Kedua, manajemen dapat menganalisis informasi yang telah dikumpulkan. Analisis ini dapat mencakup mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi peluang, menentukan solusi, dan mengevaluasi hasil. Dengan melakukan analisis, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif.

Ketiga, manajemen dapat membagikan informasi yang telah dianalisis kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti presentasi, rapat, laporan, dan lain-lain. Dengan membagikan informasi, manajemen dapat memastikan bahwa informasi yang berguna tersedia bagi semua pihak yang terlibat dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memahami tujuan organisasi.

Fungsi administrasi yang mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan membagikan informasi merupakan bagian penting dari proses administrasi. Dengan melakukan fungsi ini dengan benar, manajemen dapat memastikan bahwa informasi yang tepat tersedia pada saat yang tepat dan memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif. Dengan demikian, fungsi administrasi ini sangat penting bagi kesuksesan organisasi.

21. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan, mengembangkan teknologi informasi, dan menyediakan akses informasi yang diperlukan

Administrasi adalah salah satu dari berbagai aspek manajemen dan sebagai suatu disiplin, merupakan kumpulan norma, prinsip, dan proses yang berhubungan dengan pencapaian tujuan organisasi. Menurut teori administrasi mils, fungsi administrasi terdiri dari 6 fungsi utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, komunikasi, dan pengambilan keputusan.

Dalam menjalankan fungsi administrasi, identifikasi informasi yang diperlukan, pengembangan teknologi informasi, dan penyediaan akses informasi yang diperlukan sering digunakan. Identifikasi informasi yang diperlukan merupakan bagian yang penting dari proses administrasi. Ini berarti bahwa manajer harus mengetahui informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Mills, manajer harus memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan mewakili data yang akurat, terkini, dan relevan untuk tujuan yang ditentukan.

Pengembangan teknologi informasi juga merupakan elemen penting dari fungsi administrasi. Manajer harus mengembangkan dan menggunakan teknologi informasi untuk membantu dalam membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu manajer dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis data, dan membuat keputusan yang tepat. Dengan teknologi informasi, manajer dapat mengakses informasi yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Penyediaan akses informasi yang diperlukan juga merupakan bagian penting dari fungsi administrasi. Manajer harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan dapat diakses oleh staf dan karyawan secara efektif dan efisien. Akses informasi yang diperlukan dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan mempromosikan kolaborasi antar staf dan karyawan. Dengan demikian, manajer harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan dapat dengan mudah diakses oleh semua staf dan karyawan organisasi.

Kesimpulannya, identifikasi informasi yang diperlukan, pengembangan teknologi informasi, dan penyediaan akses informasi yang diperlukan merupakan bagian penting dari fungsi administrasi menurut teori administrasi mils. Identifikasi informasi yang diperlukan memungkinkan manajer untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan akurat untuk tujuan yang ditentukan. Pengembangan teknologi informasi memungkinkan manajer untuk mengakses informasi yang tepat pada waktu yang tepat. Penyediaan akses informasi yang diperlukan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan mempromosikan kolaborasi antar staf dan karyawan. Dengan demikian, fungsi administrasi menurut mils mencakup identifikasi informasi yang diperlukan, pengembangan teknologi informasi, dan penyediaan akses informasi yang diperlukan.