Bagaimanakah Tata Surya Terbentuk Seperti Sekarang Ini

bagaimanakah tata surya terbentuk seperti sekarang ini –

Bagaimanakah Tata Surya Terbentuk Seperti Sekarang Ini? Pertanyaan ini telah menarik banyak perhatian dari astronom selama bertahun-tahun. Secara umum, teori yang diterima saat ini adalah Teori Proses Gravitasi Kolaps. Teori ini menyatakan bahwa Tata Surya terbentuk ketika dua awan gas dan debu yang besar bertabrakan cukup kuat untuk menciptakan gaya sentrifugal yang menjaga materi dari awan menjauh dari pusat.

Awan itu sendiri berasal dari materi yang dihasilkan oleh supernova yang meledak sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Supernova adalah proses dimana bintang mati dengan ledakan yang sangat besar, melepaskan materi ke ruang angkasa. Awan itu sendiri bisa berasal dari beberapa supernova yang berbeda, sehingga menciptakan beberapa materi yang berbeda di dalamnya.

Kemudian, gaya gravitasi mulai menarik materi yang ada menuju pusat. Materi yang masuk menuju pusat akan membentuk cincin yang lebih kecil, yang dikenal sebagai protosumber. Cincin itu sendiri akan semakin mengerut dan menyusut, yang akan meningkatkan kepadatan materi di tengah, membuat pusat lebih padat. Ini juga akan menciptakan gaya sentrifugal yang menjaga materi dari awan menjauh dari pusat.

Gaya gravitasi akan terus menarik materi menuju pusat, dan akhirnya, gaya gravitasi akan menjadi lebih kuat daripada gaya sentrifugal. Ini akan membuat materi di pusat untuk menyatu dan membentuk protosun. Dengan meningkatnya kepadatan materi di tengah dan intensitas gravitasi, protosun akhirnya akan menjadi lebih panas, memulai proses fusi nuklir.

Kemudian, protosun akan mulai menarik materi-materi di sekitarnya yang lebih kecil, yang membentuk planet dan satelit. Planet yang jauh dari protosun akan mengambil materi yang ada di sekelilingnya, yang membentuk kulit-kulit bintang yang lebih dingin. Planet yang lebih dekat dengan protosun akan terkena panas yang lebih tinggi, menciptakan kulit-kulit bintang yang lebih panas.

Karena adanya proses ini, Tata Surya terbentuk seperti sekarang. Sekarang, kita tahu bahwa Tata Surya terdiri dari bintang, planet, dan satelit yang terbentuk dari awan gas dan debu yang melepaskan materi ke ruang angkasa, yang disatukan oleh gaya gravitasi dan gaya sentrifugal. Ini adalah proses yang panjang dan kompleks, yang telah menciptakan Tata Surya seperti yang kita lihat sekarang.

Penjelasan Lengkap: bagaimanakah tata surya terbentuk seperti sekarang ini

– Proses awal Tata Surya berasal dari beberapa supernova yang terjadi sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Tata Surya tidak selalu seperti yang kita lihat sekarang. Di masa lalu, tata surya terbentuk melalui proses yang panjang dan kompleks yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses awal Tata Surya berasal dari beberapa supernova yang terjadi sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Supernova adalah ledakan besar yang dapat menghasilkan banyak energi dan berbagai macam partikel seperti elektron, proton, dan neutron. Partikel-partikel ini kemudian menyebar melalui ruang dan bertemu dengan benih awal tata surya.

Benih awal tata surya terdiri dari gas dan debu yang terbentuk dari detritus supernova. Gas dan debu ini dikumpulkan oleh gravitasi dan membentuk sebuah awan yang disebut nebula protosolar. Nebula protosolar berputar dengan kecepatan yang semakin meningkat dan membentuk sebuah disk berongga yang disebut protoplanetary disk. Disk ini terdiri dari gas dan debu yang disusun dalam sebuah lingkaran.

Selama beberapa juta tahun, partikel-partikel di dalam protoplanetary disk menyatu dan menghasilkan partikel-partikel yang lebih besar. Partikel-partikel ini kemudian bertabrakan dan bergerak secara spiral untuk membentuk objek yang lebih besar dan kompleks. Objek ini disebut planetesimals.

Planetesimals terus tumbuh dan bertabrakan sampai akhirnya membentuk planet-planet utama, bulan, dan bintang di Tata Surya. Proses ini disebut akresi. Ketika planet-planet utama terbentuk, mereka menarik gas dan debu yang tersisa, yang kemudian menjadi sisa-sisa atmosfer planet-planet tersebut.

Setelah berakhirnya akresi, tata surya asli terbentuk. Tata surya asli terdiri dari planet-planet utama, bulan, asteroide, dan komet. Tata surya asli kemudian mengalami perubahan selama jutaan tahun, yang menyebabkan perubahan bentuk dan struktur tata surya. Saat ini, tata surya kita terdiri dari 8 planet, berbagai satelit, asteroide, dan komet.

– Awan gas dan debu yang melepaskan materi ke ruang angkasa yang disebut protosumber.

Tata Surya adalah sistem planet yang terdiri dari Matahari, 8 planet, dan banyak objek lainnya yang lebih kecil. Ini adalah tata surya yang paling penting di alam semesta, dan setiap bagiannya dibentuk oleh proses yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Bagaimana tata surya terbentuk seperti sekarang ini?

Proses pembentukan tata surya dimulai dengan apa yang disebut awan gas dan debu yang tersebar di ruang angkasa. Awan ini terdiri dari partikel-partikel yang mikroskopis berupa gas dan debu yang disebut protosumber. Awan ini awalnya relatif homogen dan berada dalam keadaan sejuk. Namun, karena gaya tarik gravitasi, awan gas dan debu ini mulai mengumpul dan menyusut. Ini membuat awan menjadi semakin panas dan tekanan gas membuatnya menjadi semakin padat.

Ketika awan menjadi semakin padat, gaya tarik gravitasi dari partikel-partikel di dalamnya menyebabkan awan mengalami pergeseran. Ini membentuk bagian-bagian yang disebut protoplanet. Protoplanet ini mengumpulkan materi yang terdapat di dalam awan dan menjadi lebih padat dan lebih panas. Akhirnya, protoplanet ini tumbuh menjadi planet seperti yang kita ketahui saat ini.

Ketika protoplanet ini berkembang, beberapa benda mengumpulkan materi yang ada di sekitarnya dan menjadi lebih besar. Ini disebut bintang protosumber. Bintang ini akan menjadi Matahari saat ini. Bintang ini menarik materi di sekitarnya dan mengambil materi dari awan gas dan debu. Bintang ini juga mengeluarkan energi panas yang memanaskan ruang angkasa.

Karena panas dari Matahari, partikel-partikel dari awan gas dan debu mulai menjauh satu sama lain, membentuk lingkaran di sekitar Matahari. Partikel-partikel ini membentuk cincin-cincin debu yang mengelilingi Matahari. Partikel-partikel ini kemudian mengumpulkan materi di sekitarnya dan membentuk planet-planet, satelit-satelit, dan benda-benda lain yang kita lihat di tata surya saat ini.

Inilah cara tata surya terbentuk seperti sekarang. Awan gas dan debu yang melepaskan materi ke ruang angkasa yang disebut protosumber memungkinkan planet, satelit, dan benda lainnya untuk terbentuk. Ini dipersatukan oleh Matahari yang menarik materi dari awan gas dan debu, dan mengeluarkan energi panas yang memanaskan ruang angkasa. Dengan cara ini, tata surya terbentuk seperti yang kita lihat sekarang.

– Gaya gravitasi mulai menarik materi yang ada menuju pusat.

Tata Surya adalah sistem planet yang mengelilingi Matahari. Tata Surya ini dibentuk dari materi gas dan debu yang dikenal sebagai nebulosa. Ini adalah bagian dari galaksi lebih luas yang dikenal sebagai Sistem Bima Sakti. Tata Surya terbentuk dari proses yang luar biasa, yang dimulai dengan gaya gravitasi mulai menarik materi yang ada menuju pusat.

Awalnya, nebulosa yang awalnya berupa gas dan debu memiliki berat jenis yang sama di seluruh wilayahnya. Namun, gaya gravitasi mulai bekerja dan membuat materi menjadi lebih kompak. Ini menyebabkan pusat nebulosa bergerak kepada titik berat. Dalam proses ini, nebulosa mulai menyusut dan menjadi lebih kompak.

Karena tekanan yang semakin meningkat, gas dan debu yang terkompresi mulai meningkat suhu. Suhu di pusat nebulosa mencapai titik kritis yang memungkinkan reaksi nuklir untuk berlangsung. Reaksi nuklir ini menghasilkan banyak energi dan menghasilkan Matahari. Dengan gravitasi yang masih beroperasi, gas dan debu di sekitar Matahari mulai diputar. Ini menghasilkan disk protoplanet yang mengelilingi Matahari.

Disk protoplanet ini mengandung banyak materi yang akan menjadi bahan baku untuk planet-planet dan objek lainnya yang ada di Tata Surya saat ini. Dalam proses ini, gaya gravitasi berperan penting dalam menarik materi-materi ini satu sama lain dan membentuk objek-objek yang berbeda. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dan membentuk ruang angkasa yang kita kenal sekarang.

Ketika proses ini selesai, Tata Surya saat ini memiliki 8 planet, berbagai satelit, asteroid, dan objek lainnya. Planet-planet ini memiliki berbagai ukuran, bentuk, dan sifat. Seiring dengan jalannya waktu, terdapat konsekuensi dari gaya gravitasi yang mengubah bentuk dan sifat Tata Surya, termasuk menyebabkan objek-objek bergerak sebagai hasil dari gaya gravitasi yang berperan.

Dalam kesimpulannya, Tata Surya saat ini terbentuk dari proses yang sangat kompleks yang dimulai dengan gaya gravitasi yang menarik materi yang ada menuju pusat nebulosa. Pada akhirnya, konsekuensi dari gaya gravitasi ini membentuk Tata Surya yang kita lihat sekarang, dengan 8 planet, berbagai satelit, asteroid, dan objek lainnya.

– Gaya sentrifugal menjaga materi dari awan menjauh dari pusat.

Tata Surya adalah sistem planet yang terdiri dari Bumi dan tujuh planet lainnya, serta berbagai objek di ruang angkasa luar, seperti asteroid, komet, dan debu. Semuanya dikelilingi oleh Matahari, yang memberikannya energi. Bagaimanakah Tata Surya terbentuk seperti sekarang ini?

Proses pembentukan Tata Surya dimulai sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Saat itu, ruang angkasa di sekitar Matahari dipenuhi oleh awan gas dan debu yang tersusun dari materi yang berasal dari Supernova, yaitu ledakan hebat yang terjadi pada bintang yang telah mati. Awan gas dan debu ini menyebar karena gaya sentrifugal yang menjaga materi dari awan menjauh dari pusat.

Selanjutnya, awan ini mengalami kompresi, menyebabkan terjadinya tarik-menarik gravitasi antara partikel-partikel di dalamnya. Hal ini menyebabkan awan gas dan debu mulai mengumpul di satu tempat dan berputar lebih cepat. Ini memicu proses kondensasi, di mana partikel-partikel bertabrakan dan menggabungkan diri menjadi benda-benda yang lebih besar.

Benda-benda yang lebih besar ini terus bertabrakan dan menggabungkan diri, membentuk planet-planet yang lebih besar, satelit-satelit, dan asteroid. Planet-planet ini juga terus saling bertabrakan, menyebabkan mereka bergerak menuju orbit yang berbeda-beda.

Selanjutnya, tata surya bergerak membentuk disk yang disebut disk protoplanet. Disk ini menyebar di sepanjang orbit Matahari, yang menyebabkan tata surya bergerak menjadi struktur yang lebih besar. Disk ini juga mengalami proses kondensasi, di mana partikel-partikel bertabrakan dan menggabungkan diri menjadi planet-planet, satelit-satelit, dan asteroid.

Saat ini, Tata Surya terdiri dari Bumi dan tujuh planet lainnya, serta berbagai objek di ruang angkasa luar, seperti asteroid, komet, dan debu. Semuanya dikelilingi oleh Matahari, yang memberikannya energi. Proses pembentukan Tata Surya yang telah dijelaskan di atas dapat dijelaskan dengan lebih lanjut dengan menggunakan teori gravitasi dan teori kinetik.

Kesimpulannya, Tata Surya terbentuk dari awan gas dan debu yang disebar melalui gaya sentrifugal. Proses kondensasi berlangsung di mana partikel-partikel bertabrakan dan menggabungkan diri menjadi benda-benda yang lebih besar, serta bergerak menuju orbit yang berbeda-beda. Proses ini berlanjut hingga menghasilkan Tata Surya seperti sekarang ini.

– Gaya gravitasi menjadi lebih kuat daripada gaya sentrifugal, membuat materi di pusat menyatu dan menciptakan protosun.

Tata Surya adalah sistem gravitasi yang mencakup Matahari, planet, komet, asteroid, dan bintang-bintang lain yang berkaitan. Tata Surya terbentuk dari awan bahan galaksi yang berasal dari kumpulan bintang yang telah lama ada yang disebut kompleks galaksi. Awan bahan galaksi ini mengandung gas, debu, dan butiran-butiran bintang yang sedang berkembang dan bergerak di seluruh galaksi. Di dalam awan bahan ini, ada kekuatan gravitasi yang menarik bahan-bahan ini bersama-sama. Gaya gravitasi ini menarik bahan-bahan ini ke pusat awan bahan, di mana densitas dan tekanan meningkat. Gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh rotasi awan bahan berusaha untuk memisahkan bahan-bahan ini, tetapi gaya gravitasi menjadi lebih kuat daripada gaya sentrifugal, membuat materi di pusat menyatu dan menciptakan protosun.

Sebagai materi menyatu, tekanan dan suhu meningkat, mengakibatkan reaksi nuklir yang menghasilkan energi. Ketika protosun menyala, awan bahan di sekitarnya terpengaruh oleh panas dan cahaya sinar yang dipancarkan oleh protosun. Cahaya sinar ini mengembangkan awan bahan galaksi, menciptakan gelombang gas dan debu yang melingkari protosun. Di pusat gelombang ini, materi di bawah pengaruh gaya gravitasi protosun disatukan menjadi planet-planet dan bintang-bintang lain yang mengelilingi protosun.

Planet-planet dan bintang-bintang lain yang terbentuk di bawah pengaruh gaya gravitasi protosun mulai bergerak di sekitar protosun. Planet-planet ini mulai mengikuti orbit yang ditentukan oleh gaya gravitasi protosun. Gaya gravitasi ini juga menyebabkan planet-planet ini bergerak di sekitar protosun dengan kecepatan yang berbeda. Planet-planet yang lebih jauh dari protosun bergerak dengan kecepatan yang lebih lambat daripada planet-planet yang berada lebih dekat dengan protosun.

Akhirnya, Tata Surya terbentuk dengan protosun sebagai pusatnya dan berbagai planet, komet, asteroid, dan bintang-bintang lain yang terus bergerak di sekitar protosun. Ini adalah cara bagaimana Tata Surya kita sekarang terbentuk. Gaya gravitasi yang menarik bahan-bahan ke pusat awan bahan menciptakan protosun, yang kemudian menciptakan planet-planet dan bintang-bintang lain yang terus bergerak di sekitar protosun.

– Protosun mulai menarik materi-materi di sekitarnya, membentuk planet dan satelit.

Tata Surya merupakan kumpulan bintang, planet, satelit, asteroid, meteor, dan debu yang saling berinteraksi dalam orbit yang mengelilingi Bintang Matahari. Tata Surya telah ada sejak 4,6 milyar tahun yang lalu. Proses penciptaan Tata Surya dimulai dengan adanya materi-materi awal yang tersebar di ruang angkasa. Materi-materi ini kemudian membentuk Protosun, satu bola panas dan berintensitas tinggi yang kemudian menarik materi-materi di sekitarnya. Akibatnya, materi-materi lain mulai bergerak ke arah Protosun, menyebabkan terbentuknya lingkaran-lingkaran gas dan debu di sekelilingnya.

Lingkaran gas dan debu ini kemudian bergerak memberikan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan mereka saling bertabrakan dan menyatu menjadi bola-bola materi yang lebih besar. Proses ini terus berlangsung beberapa miliar tahun hingga akhirnya bola-bola ini menjadi planet dan satelit. Beberapa bola-bola yang lebih kecil juga menyatu dan membentuk asteroid dan meteor.

Karena Protosun terus menarik materi-materi di sekitarnya, jumlah planet dan satelit di Tata Surya terus bertambah. Planet-planet dan satelit-satelit ini kemudian mengorbit di sekitar Tata Surya, menyebabkan terbentuknya orbit-orbit yang stabil dan menyeluruh. Akibatnya, Tata Surya dapat mempertahankan keseimbangannya dan beroperasi dengan baik selama miliaran tahun.

Proses ini juga menyebabkan terbentuknya lapisan atmosfer di sekitar planet-planet dan satelit-satelit. Lapisan atmosfer ini membantu menahan radiasi matahari dan menyimpan panas di planet-planet dan satelit-satelit. Hal ini memungkinkan planet-planet dan satelit-satelit di Tata Surya untuk menjadi tempat yang nyaman untuk hidup.

Dengan demikian, Protosun bertanggung jawab atas penciptaan Tata Surya seperti sekarang ini. Dengan menarik materi-materi di sekitarnya, Protosun berhasil membentuk planet dan satelit yang mengorbitnya. Akibatnya, Tata Surya dapat beroperasi dengan baik selama miliaran tahun dan menjadi tempat yang nyaman untuk hidup.

– Planet yang jauh dari protosun membentuk kulit-kulit bintang yang lebih dingin.

Tata Surya adalah sistem bintang yang berisi Matahari dan objek-objek lain yang terikat pada Matahari oleh gravitasi. Jumlah objek tersebut meliputi planet, planetoid, komet, dan bintang-bintang lain. Tata Surya terbentuk dari gaseous nebula yang dikenal sebagai protosun. Gaseous nebula ini berisi bahan yang dikenal sebagai plasma, yang mengandung gas dan partikel-partikel seperti atom, ion, dan molekul. Plasma ini dipengaruhi oleh campuran medan magnet yang kompleks dan medan gravitasi.

Proses pembentukan Tata Surya dimulai dengan kontraksi gravitasi gaseous nebula. Ada banyak mekanisme yang menyebabkan gaseous nebula ini mengecil dan menjadi lebih padat. Medan gravitasi memukul dari semua objek di dalam nebula menyebabkan nebula mengkontraksi. Selain itu, ada juga efek fotodisipasi yang berperan dalam proses ini. Efek fotodisipasi adalah proses dimana cahaya matahari memecah gas di dalam nebula, menyebabkan gas menjadi lebih padat.

Kontraksi nebula memicu sebuah reaksi yang disebut fusi nuklir. Fusi nuklir adalah proses dimana atom-atom hidrogen mengalami reaksi nuklir untuk menghasilkan energi. Proses ini menyebabkan protosun menjadi lebih terang dan menghasilkan panas. Akibatnya, protosun memancarkan cahaya dan panasnya ke sekelilingnya, membantu mengontrol kontraksi.

Sementara itu, partikel-partikel plasma di dalam nebula mengalami pergeseran akibat tindakan medan magnet dan medan gravitasi. Partikel-partikel ini mengikuti medan magnet dan membentuk bintang-bintang yang lebih dingin dan lebih jauh dari protosun. Ini menyebabkan kulit-kulit bintang lebih dingin daripada bintang-bintang di sekitar protosun.

Kontraksi nebula juga menyebabkan sebagian dari materi menjadi terpisah dari protosun dan bergerak menjauhi protosun. Akibatnya, partikel-partikel ini mengalami pergeseran dan membentuk objek-objek yang bergerak di sekitar protosun. Beberapa dari objek ini membentuk planet-planet yang jauh dari protosun dan membentuk kulit-kulit bintang yang lebih dingin.

Setelah beberapa lama, proses ini menyebabkan protosun dan objek-objek yang bergerak di sekitarnya menjadi lebih stabil. Planet-planet jauh dari protosun membentuk kulit-kulit bintang yang lebih dingin dan Tata Surya pun terbentuk seperti sekarang.

Kesimpulannya, Tata Surya terbentuk dari gaseous nebula yang dipengaruhi oleh medan magnet dan medan gravitasi. Kontraksi gravitasi gaseous nebula memicu reaksi fusi nuklir untuk menghasilkan energi. Partikel-partikel plasma di dalam nebula mengalami pergeseran akibat tindakan medan magnet dan gravitasi, membentuk planet-planet yang jauh dari protosun dan membentuk kulit-kulit bintang yang lebih dingin. Setelah beberapa lama, Tata Surya pun terbentuk seperti sekarang.

– Planet yang lebih dekat dengan protosun membentuk kulit-kulit bintang yang lebih panas.

Tata Surya terbentuk seperti sekarang ini melalui proses yang disebut ‘akresi’. Akresi adalah proses yang terjadi saat materi berputar sekitar protosun, sebuah bintang yang sedang berkembang. Materi tersebut berupa gas dan debu yang diangkut oleh gelombang gravitasi, sehingga bisa terbentuk sistem tata surya.

Dengan akresi, materi berputar dengan kecepatan yang berbeda. Materi yang lebih dekat dengan protosun memiliki kecepatan rotasi yang lebih cepat, sedangkan materi yang lebih jauh dari protosun memiliki kecepatan rotasi yang lebih lambat. Karena perbedaan kecepatan rotasi ini, materi tersebut mengendap menjadi lapisan-lapisan. Lapisan yang paling dekat dengan protosun disebut ‘kulit bintang’ atau ‘kulit bintang panas’. Ini adalah lapisan yang berisi gas dan debu yang sangat panas, yang disebabkan oleh radiasi protosun.

Kulit bintang yang lebih panas ini menarik materi yang berada di lapisan-lapisan yang lebih jauh dari protosun. Karena materi ini bergerak lebih lambat dibandingkan materi yang berada di kulit bintang panas, maka akan terbentuk lapisan-lapisan berbeda dengan jenis materi yang berbeda di setiap lapisan. Lapisan-lapisan ini kemudian akan mengendap menjadi planet-planet, komet, dan asteroide.

Planet yang lebih dekat dengan protosun membentuk kulit-kulit bintang yang lebih panas. Ini karena materi yang berada di sekitar protosun memiliki kecepatan rotasi yang lebih cepat dibandingkan materi yang berada di lapisan-lapisan yang lebih jauh. Materi ini menyebabkan terjadinya penyusupan panas, yang menyebabkan lapisan-lapisan ini menjadi lebih panas dibandingkan dengan lapisan-lapisan yang lebih jauh dari protosun.

Ketika lapisan-lapisan ini menjadi cukup panas, proses akresi akan berhenti. Ini karena gas dan debu yang berada di lapisan-lapisan ini sudah mencapai suhu yang cukup tinggi, sehingga tidak bisa lagi mengikat materi yang berada di sekitarnya. Dengan demikian, lapisan-lapisan ini akan berhenti berputar dan mengendap menjadi planet-planet yang kita lihat di alam semesta saat ini.

Akresi adalah proses yang menyebabkan tata surya terbentuk seperti sekarang ini. Proses ini menyebabkan materi berputar sekitar protosun, sehingga terbentuk lapisan-lapisan dengan jenis materi yang berbeda di setiap lapisan. Planet yang lebih dekat dengan protosun membentuk kulit-kulit bintang yang lebih panas, yang kemudian akan mengendap menjadi planet-planet seperti yang kita lihat di alam semesta saat ini.

– Proses ini telah menciptakan Tata Surya seperti yang kita lihat sekarang.

Tata Surya seperti yang kita lihat sekarang ini terbentuk melalui proses yang telah berlangsung selama jutaan tahun. Proses ini telah menciptakan Tata Surya seperti yang kita lihat sekarang. Proses ini dikenal sebagai teori abu besar. Teori ini menjelaskan bahwa Tata Surya kita sekarang ini merupakan sisa-sisa dari gas dan debu yang berasal dari supernova yang meledak di ruang angkasa.

Awalnya, sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu, ruang angkasa yang kosong ini dipenuhi dengan gas, debu, dan partikel. Gas dan debu inilah yang nantinya akan membentuk Tata Surya. Pada saat ini, ruang angkasa tersebut dipenuhi dengan awan gas dan debu yang besar. Awan gas ini disebut sebagai awan molekuler. Awan molekuler ini berisi gas hidrogen dan helium yang bercampur dengan molekul, partikel, dan debu yang lebih kecil.

Ketika awan molekuler ini menjadi lebih padat, gaya tarik gravitasi mulai memeras awan molekuler tersebut. Gaya tarik ini membuat awan molekuler tersebut menjadi lebih padat dan mengelilingi ruang angkasa di sekitarnya. Akhirnya, awan molekuler tersebut menjadi lebih padat dan membentuk bola besar yang disebut protosun. Protosun ini berputar dengan kecepatan yang cukup kencang dan menimbulkan suhu yang sangat tinggi.

Karena rotasi yang terjadi, protosun tersebut mengalami kontraksi dan memberikan suhu yang lebih tinggi. Kontraksi ini membuat protosun menjadi lebih padat dan menimbulkan tekanan yang besar. Tekanan ini menyebabkan gas-gas yang berada di dalam protosun memanas dan meningkatkan temperatur protosun. Akhirnya, temperatur yang tinggi ini menyebabkan reaksi fusi bahan bakar di dalam protosun. Reaksi fusi ini menghasilkan energi cahaya yang sangat kuat dan menjadikan protosun sebagai matahari.

Selanjutnya, gaya tarik gravitasi protosun menyebabkan sebagian gas dan debu yang terdapat di dalam awan molekuler tersebut dipaksa bergerak mengelilingi matahari. Pada saat yang sama, gas dan debu tersebut juga saling bertabrakan satu sama lain dan mengalami kontraksi. Kontraksi ini menyebabkan gas dan debu tersebut membentuk planet, satelit, asteroide, dan komet. Akhirnya, proses ini menciptakan Tata Surya yang kita lihat sekarang ini.

Tata Surya yang terbentuk ini berisi matahari, planet, satelit, asteroide, komet, dan bintang-bintang. Semua objek ini saling bergerak satu sama lain di ruang angkasa dengan jalur yang ditentukan oleh gaya tarik gravitasi. Gaya tarik gravitasi ini juga dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan dan kematian bintang-bintang yang ada di Tata Surya.

Dari proses yang telah dijelaskan di atas, terlihat bahwa proses ini telah menciptakan Tata Surya seperti yang kita lihat sekarang ini. Proses ini telah berlangsung selama jutaan tahun dan membentuk Tata Surya yang kompleks dan indah. Tata Surya ini telah menjadi salah satu tempat yang paling menarik untuk dijelajahi dan dihayati.