Bagaimanakah Sistem Gerak Pada Vertebrata Dan Invertebrata

bagaimanakah sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata – Sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata merupakan suatu sistem yang digunakan dalam melakukan aktivitas bergerak. Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kedua jenis hewan ini memiliki sistem gerak yang berbeda-beda.

Pada vertebrata, sistem gerak terdiri dari otot, tulang, dan sendi. Otot pada vertebrata terdiri dari otot rangka dan otot polos. Otot rangka adalah otot yang terdapat pada tulang belakang dan membantu dalam gerakan tubuh. Sedangkan otot polos adalah otot yang terdapat pada organ seperti lambung dan usus, yang membantu dalam melakukan kontraksi untuk memindahkan makanan.

Tulang pada vertebrata juga memiliki peran penting dalam sistem gerak. Tulang berfungsi sebagai kerangka tubuh yang memberikan dukungan dan bentuk tubuh. Tulang juga berperan dalam melindungi organ-organ vital seperti otak dan jantung. Selain itu, tulang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka.

Sendi pada vertebrata juga memberikan peran penting dalam sistem gerak. Sendi menghubungkan dua tulang dan memungkinkan gerakan tubuh. Beberapa jenis sendi pada vertebrata antara lain sendi peluru, sendi engsel, dan sendi bola dan soket.

Sementara itu, pada invertebrata, sistem gerak terdiri dari otot dan eksoskeleton. Otot pada invertebrata berfungsi sebagai penggerak tubuh dan membantu dalam melakukan aktivitas bergerak. Eksoskeleton adalah kulit keras yang melindungi tubuh invertebrata dan memberikan dukungan.

Beberapa jenis invertebrata memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kalsium karbonat, seperti pada moluska dan echinodermata. Sedangkan jenis invertebrata lainnya memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin, seperti pada serangga dan kepiting.

Jenis gerakan pada vertebrata dan invertebrata juga berbeda-beda. Pada vertebrata, gerakan tubuh dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, berenang, dan terbang. Sedangkan pada invertebrata, gerakan tubuh dapat dilakukan dengan cara meluncur, merayap, dan terbang.

Meskipun sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata berbeda, keduanya memiliki kesamaan dalam hal fungsi dan tujuan. Sistem gerak pada kedua jenis hewan ini berfungsi untuk memungkinkan hewan bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Tujuan dari sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata adalah untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

Dalam evolusi, sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi. Perubahan ini terjadi untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

Dalam kesimpulannya, sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata memiliki perbedaan dalam hal komponen dan jenis gerakan. Namun, keduanya memiliki kesamaan dalam hal fungsi dan tujuan. Sistem gerak pada kedua jenis hewan ini juga terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya.

Penjelasan: bagaimanakah sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata

1. Vertebrata memiliki sistem gerak yang terdiri dari otot, tulang, dan sendi.

Sistem gerak pada vertebrata terdiri dari otot, tulang, dan sendi. Otot pada vertebrata terdiri dari otot rangka dan otot polos yang bertugas dalam gerakan tubuh dan memindahkan makanan. Otot rangka terletak pada tulang belakang dan membantu dalam gerakan tubuh. Otot polos terletak pada organ seperti lambung dan usus, yang membantu dalam melakukan kontraksi untuk memindahkan makanan.

Tulang pada vertebrata memiliki peran penting dalam sistem gerak. Tulang berfungsi sebagai kerangka yang memberikan dukungan dan bentuk tubuh serta melindungi organ-organ vital seperti otak dan jantung. Selain itu, tulang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka.

Sendi pada vertebrata juga memberikan peran penting dalam sistem gerak. Sendi menghubungkan dua tulang dan memungkinkan gerakan tubuh. Beberapa jenis sendi pada vertebrata antara lain sendi peluru, sendi engsel, dan sendi bola dan soket.

Sistem gerak pada vertebrata juga terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya. Perubahan ini terjadi untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup. Misalnya, burung memiliki sayap yang berfungsi untuk terbang sehingga memungkinkan mereka untuk mencari makanan dan menghindari predator. Ikan memiliki sirip dan ekor yang memungkinkan mereka berenang di dalam air.

Dalam kesimpulannya, sistem gerak pada vertebrata terdiri dari otot, tulang, dan sendi. Ketiga komponen tersebut memiliki peran penting dalam gerakan tubuh dan memungkinkan hewan vertebrata untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta meningkatkan kemampuan bertahan hidup. Perubahan dan adaptasi dalam sistem gerak pada vertebrata terus terjadi dalam evolusinya.

2. Otot pada vertebrata terdiri dari otot rangka dan otot polos yang membantu dalam gerakan tubuh dan memindahkan makanan.

Sistem gerak pada vertebrata terdiri dari otot, tulang, dan sendi. Otot pada vertebrata terdiri dari otot rangka dan otot polos. Otot rangka adalah otot yang terdapat pada tulang belakang dan membantu dalam gerakan tubuh. Otot rangka juga membantu dalam menopang berat tubuh dan mempertahankan postur tubuh.

Sementara itu, otot polos adalah otot yang terdapat pada organ seperti lambung dan usus. Otot polos berkontraksi untuk memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Otot polos juga membantu dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Otot rangka pada vertebrata terdiri dari otot-otot yang terhubung ke tulang pada berbagai titik melalui tendon. Otot-otot ini diatur oleh sistem saraf yang mengirimkan sinyal elektrik ke otot. Ketika otot menerima sinyal ini, otot akan berkontraksi dan menghasilkan gerakan.

Otot polos pada vertebrata juga diatur oleh sistem saraf dan menghasilkan gerakan kontraksi yang lebih lambat daripada otot rangka. Otot polos juga memerlukan energi yang lebih sedikit daripada otot rangka.

Dalam kesimpulannya, otot pada vertebrata terdiri dari otot rangka dan otot polos. Otot rangka membantu dalam gerakan tubuh dan menopang berat tubuh, sedangkan otot polos membantu dalam memindahkan makanan melalui saluran pencernaan dan memompa darah ke seluruh tubuh. Otot-otot ini diatur oleh sistem saraf dan menghasilkan gerakan ketika menerima sinyal dari sistem saraf.

3. Tulang pada vertebrata berfungsi sebagai kerangka dan melindungi organ-organ vital seperti otak dan jantung.

Sistem gerak pada vertebrata memiliki tiga komponen utama yaitu otot, tulang, dan sendi. Otot pada vertebrata terdiri dari dua jenis yaitu otot rangka dan otot polos. Otot rangka adalah otot yang terdapat pada tulang belakang dan membantu dalam gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, dan mengangkat beban. Sedangkan otot polos terdapat pada organ-organ seperti lambung dan usus, yang membantu dalam melakukan kontraksi untuk memindahkan makanan.

Tulang pada vertebrata berfungsi sebagai kerangka tubuh yang memberikan dukungan dan bentuk tubuh. Tulang juga berperan dalam melindungi organ-organ vital seperti otak dan jantung. Tulang belakang pada vertebrata terdiri dari beberapa tulang yang disebut vertebrae. Vertebrae ini memiliki cakram fleksibel di antara setiap tulang untuk memberikan fleksibilitas pada tulang belakang.

Sistem gerak pada vertebrata juga memiliki sendi yang menghubungkan dua tulang dan memungkinkan gerakan tubuh. Beberapa jenis sendi pada vertebrata antara lain sendi peluru, sendi engsel, dan sendi bola dan soket. Sendi peluru memungkinkan gerakan bebas dari satu tulang terhadap tulang yang lain seperti pada bahu. Sendi engsel memungkinkan gerakan satu arah seperti pada siku dan lutut. Sedangkan sendi bola dan soket memungkinkan gerakan bebas di sekitar satu pusat seperti pada pinggul.

Dalam sistem gerak pada vertebrata, otot dan tulang bekerja sama untuk menghasilkan gerakan tubuh yang diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, dan mengangkat beban. Selain itu, tulang juga berfungsi sebagai perlindungan bagi organ-organ vital seperti otak dan jantung. Sistem gerak pada vertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

4. Sendi pada vertebrata memungkinkan gerakan tubuh dan terdiri dari beberapa jenis seperti sendi peluru, sendi engsel, dan sendi bola dan soket.

Poin keempat dalam penjelasan mengenai sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata adalah mengenai sendi pada vertebrata. Sendi merupakan struktur yang menghubungkan dua tulang dan memungkinkan gerakan tubuh. Pada vertebrata, sendi terdiri dari beberapa jenis seperti sendi peluru, sendi engsel, dan sendi bola dan soket.

Sendi peluru merupakan jenis sendi yang memungkinkan gerakan pada semua arah, seperti pada bahu dan pinggul. Sendi engsel terdiri dari dua permukaan yang meluncur satu sama lain, seperti pada siku dan lutut. Sendi bola dan soket terdiri dari permukaan bola pada satu tulang dan soket pada tulang yang lain, seperti pada persendian pinggul.

Sendi pada vertebrata memiliki peran penting dalam sistem gerak. Sendi memungkinkan gerakan tubuh yang fleksibel dan membantu hewan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, berenang, dan terbang. Sendi juga membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah cedera pada tulang dan otot.

Selain itu, sendi pada vertebrata juga mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya. Beberapa jenis vertebrata memiliki sendi yang sangat fleksibel, seperti pada kadal dan ular, yang memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan gesit. Sedangkan pada mamalia, sendi pada kaki belakang telah mengalami perubahan dan adaptasi yang memungkinkan hewan untuk berlari dengan kecepatan tinggi.

Dalam kesimpulannya, sendi pada vertebrata memungkinkan gerakan tubuh yang fleksibel dan membantu hewan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sendi juga mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

5. Invertebrata memiliki sistem gerak yang terdiri dari otot dan eksoskeleton.

Poin kelima dari tema “bagaimanakah sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata” adalah “Invertebrata memiliki sistem gerak yang terdiri dari otot dan eksoskeleton”. Sistem gerak pada invertebrata lebih sederhana dibandingkan dengan vertebrata karena invertebrata tidak memiliki tulang belakang. Oleh karena itu, eksoskeleton atau kulit luar yang keras dan kaku menjadi penting untuk memberikan dukungan pada tubuh dan sebagai tempat melekatnya otot.

Otot pada invertebrata berfungsi sebagai penggerak tubuh dan membantu dalam melakukan aktivitas bergerak. Otot pada invertebrata sangat beragam dan berkembang sesuai dengan kebutuhan spesiesnya. Beberapa jenis invertebrata memiliki otot yang sangat kuat seperti pada cumi-cumi dan kelompok moluska lainnya. Kelompok serangga juga memiliki otot yang kuat yang memungkinkan mereka untuk terbang dan melompat.

Eksoskeleton pada invertebrata terbuat dari bahan-bahan yang berbeda-beda tergantung pada spesiesnya. Beberapa jenis invertebrata memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kalsium karbonat seperti pada moluska dan echinodermata, sedangkan jenis invertebrata lainnya memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin seperti pada serangga dan kepiting.

Eksoskeleton pada invertebrata memiliki beberapa keuntungan. Pertama, eksoskeleton memberikan dukungan pada tubuh dan melindungi organ-organ dalam dari cedera. Kedua, eksoskeleton juga melindungi tubuh dari predator dan lingkungan yang berbahaya. Ketiga, eksoskeleton memberikan tempat melekatnya otot-otot tubuh yang memungkinkan invertebrata untuk bergerak.

Namun, eksoskeleton juga memiliki beberapa keterbatasan. Eksoskeleton yang keras dan kaku membuat invertebrata menjadi kurang fleksibel dan terbatas dalam gerakannya. Oleh karena itu, beberapa jenis invertebrata seperti cacing dan siput memiliki eksoskeleton yang lebih lunak.

Secara keseluruhan, sistem gerak pada invertebrata lebih sederhana dibandingkan dengan vertebrata tetapi tetap efektif dalam membantu invertebrata melakukan aktivitas bergerak dan bertahan hidup di lingkungan sekitar.

6. Otot pada invertebrata berfungsi sebagai penggerak tubuh dan eksoskeleton berfungsi sebagai kulit keras yang melindungi tubuh dan memberikan dukungan.

Poin keenam dari tema “Bagaimanakah sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata” adalah mengenai otot dan eksoskeleton pada invertebrata. Invertebrata memiliki sistem gerak yang terdiri dari otot dan eksoskeleton. Otot pada invertebrata berfungsi sebagai penggerak tubuh dan membantu dalam melakukan aktivitas bergerak. Otot tersebut dapat berkontraksi dan meregang untuk menghasilkan gerakan pada tubuh invertebrata.

Sementara itu, eksoskeleton pada invertebrata berfungsi sebagai kulit keras yang melindungi tubuh invertebrata dan memberikan dukungan bagi tubuhnya. Eksoskeleton pada invertebrata terbuat dari bahan yang berbeda-beda, misalnya kalsium karbonat pada moluska dan echinodermata, atau kitin pada serangga dan kepiting.

Eksoskeleton invertebrata yang terbuat dari kitin memiliki kelebihan yaitu ringan dan kuat, sehingga memberikan dukungan yang baik bagi tubuh dan melindungi tubuh dari predator. Namun, eksoskeleton juga memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuh invertebrata. Oleh karena itu, invertebrata harus melepaskan eksoskeleton lama dan membuat yang baru setiap kali tubuhnya bertambah besar.

Beberapa jenis invertebrata memiliki sistem gerak yang unik, seperti pada cacing tanah yang memiliki otot yang panjang dan berkontraksi secara bergantian untuk meluncur di dalam tanah. Kepiting memiliki ekor yang kuat yang berfungsi sebagai penggerak saat berenang, sedangkan kaki-kaki serangga berfungsi sebagai penggerak saat melompat.

Meskipun sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata berbeda, keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang sama, yaitu untuk memungkinkan hewan bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Tujuan dari sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata adalah untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

7. Gerakan tubuh pada vertebrata dapat dilakukan dengan berjalan, berlari, berenang, dan terbang.

Pada vertebrata, gerakan tubuh dapat dilakukan dengan berjalan, berlari, berenang, dan terbang. Gerakan tubuh ini berbeda-beda tergantung pada spesies hewan yang bersangkutan. Contohnya, beberapa jenis vertebrata seperti kadal dan ular dapat merayap atau memanjat, sedangkan burung dan kelelawar dapat terbang.

Gerakan tubuh pada vertebrata juga tergantung pada struktur tubuhnya. Contohnya, hewan yang memiliki kaki panjang dan kuat seperti gajah dan jerapah dapat berjalan atau berlari dengan cepat. Sedangkan hewan seperti ikan dan lumba-lumba dapat berenang dengan bantuan sirip dan ekor yang khas.

Selain itu, gerakan tubuh pada vertebrata juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Contohnya, beberapa jenis burung migran dapat terbang jarak jauh untuk mencari makan atau tempat berlindung dari musim dingin yang datang.

Gerakan tubuh pada vertebrata sangat penting untuk keberlangsungan hidupnya. Gerakan tubuh yang efektif membantu hewan dalam mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

Dalam evolusi, gerakan tubuh pada vertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup. Sebagai contoh, beberapa jenis mamalia seperti kuda dan sapi telah dijinakkan dan digunakan manusia untuk membantu dalam melakukan aktivitas pertanian atau transportasi.

Secara keseluruhan, gerakan tubuh pada vertebrata sangatlah penting untuk keberlangsungan hidupnya dan terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya.

8. Sedangkan gerakan tubuh pada invertebrata dapat dilakukan dengan cara meluncur, merayap, dan terbang.

Gerakan tubuh pada vertebrata dan invertebrata memiliki perbedaan. Pada vertebrata, gerakan tubuh dapat dilakukan dengan berjalan, berlari, berenang, dan terbang. Berjalan adalah gerakan tubuh yang dilakukan dengan menopang tubuh pada kaki atau kaki belakang, sedangkan berlari adalah gerakan tubuh dengan menopang tubuh pada dua atau lebih kaki. Berenang adalah gerakan tubuh yang dilakukan pada lingkungan air, dan terbang adalah gerakan tubuh yang dilakukan dengan menggunakan sayap pada hewan seperti burung dan kelelawar.

Sedangkan gerakan tubuh pada invertebrata dapat dilakukan dengan cara meluncur, merayap, dan terbang. Meluncur adalah gerakan tubuh pada hewan seperti ular dan cacing yang dilakukan dengan merayap pada permukaan tanah dan memanfaatkan getaran untuk bergerak maju. Merayap adalah gerakan tubuh pada hewan seperti kecoa dan semut yang dilakukan dengan menempel pada permukaan dan menggunakan kaki untuk bergerak maju. Terbang adalah gerakan tubuh pada hewan seperti lalat dan kupu-kupu yang dilakukan dengan menggunakan sayap. Gerakan tubuh pada invertebrata sangat bervariasi tergantung pada jenis hewan dan lingkungannya.

Meskipun gerakan tubuh pada vertebrata dan invertebrata berbeda, tujuan dari gerakan tubuh pada kedua jenis hewan ini sama, yaitu untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

9. Tujuan dari sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata adalah untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

Tujuan dari sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata adalah untuk memungkinkan hewan bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sistem gerak pada kedua jenis hewan ini berfungsi untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

Pada vertebrata, gerakan tubuh dapat dilakukan dengan berjalan, berlari, berenang, dan terbang. Gerakan ini memungkinkan vertebrata untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator. Contohnya, burung menggunakan kemampuan terbangnya untuk mencari makanan dan menghindari predator.

Sedangkan pada invertebrata, gerakan tubuh dapat dilakukan dengan cara meluncur, merayap, dan terbang. Gerakan ini memungkinkan invertebrata untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator. Contohnya, kepiting menggunakan kemampuan meluncurnya untuk mencari makanan dan menghindari predator.

Adaptasi juga merupakan tujuan dari sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata. Kedua jenis hewan ini terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup. Contohnya, beberapa jenis ikan laut dapat beradaptasi dengan lingkungan laut yang gelap dengan mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan cahaya (bioluminesensi) untuk menarik mangsa atau menghindari predator.

Dalam kesimpulannya, sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memungkinkan hewan bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Tujuan dari sistem gerak pada kedua jenis hewan ini adalah untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator. Sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

10. Sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

Sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata memiliki peran penting dalam aktivitas bergerak hewan. Pada vertebrata, sistem gerak terdiri dari otot, tulang, dan sendi. Otot pada vertebrata terdiri dari otot rangka dan otot polos. Otot rangka terletak pada tulang belakang dan membantu dalam gerakan tubuh. Sedangkan otot polos terletak pada organ tubuh seperti lambung dan usus yang membantu dalam melakukan kontraksi untuk memindahkan makanan.

Tulang pada vertebrata berfungsi sebagai kerangka tubuh yang memberikan dukungan dan bentuk tubuh. Tulang juga berperan dalam melindungi organ-organ vital seperti otak dan jantung. Selain itu, tulang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka. Sendi pada vertebrata juga memberikan peran penting dalam sistem gerak. Sendi menghubungkan dua tulang dan memungkinkan gerakan tubuh. Beberapa jenis sendi pada vertebrata antara lain sendi peluru, sendi engsel, dan sendi bola dan soket.

Sementara itu, pada invertebrata, sistem gerak terdiri dari otot dan eksoskeleton. Otot pada invertebrata berfungsi sebagai penggerak tubuh dan membantu dalam melakukan aktivitas bergerak. Eksoskeleton adalah kulit keras yang melindungi tubuh invertebrata dan memberikan dukungan. Beberapa jenis invertebrata memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kalsium karbonat, seperti pada moluska dan echinodermata. Sedangkan jenis invertebrata lainnya memiliki eksoskeleton yang terbuat dari kitin, seperti pada serangga dan kepiting.

Gerakan tubuh pada vertebrata dapat dilakukan dengan berjalan, berlari, berenang, dan terbang. Sedangkan gerakan tubuh pada invertebrata dapat dilakukan dengan cara meluncur, merayap, dan terbang. Tujuan dari sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata adalah untuk mencari makanan, mencari pasangan untuk berkembang biak, dan menghindari predator.

Sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya. Perubahan ini terjadi untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup. Dalam evolusi, sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata terus mengalami perubahan dan adaptasi. Sebagai contoh, evolusi burung yang dulunya tidak dapat terbang, namun setelah mengalami adaptasi dan perubahan pada sayap dan tulang, burung kini dapat terbang dengan indah.

Dengan demikian, sistem gerak pada vertebrata dan invertebrata memiliki perbedaan dalam hal komponen dan jenis gerakan. Namun, keduanya memiliki kesamaan dalam hal fungsi dan tujuan. Sistem gerak pada kedua jenis hewan ini juga terus mengalami perubahan dan adaptasi dalam evolusinya untuk memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup.