Bagaimanakah Proses Pembuatan Garam Dengan Metode Evaporasi

bagaimanakah proses pembuatan garam dengan metode evaporasi –

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi merupakan salah satu cara produksi garam yang populer di seluruh dunia. Metode ini menggunakan proses pengendapan dan evaporasi untuk mengkonsentrasi larutan dan memisahkan garam yang terkandung didalamnya. Proses awalnya dimulai dengan memasukan air laut kedalam kolam evaproasi, yang berfungsi untuk menguapkan air laut dengan memanfaatkan panas matahari. Air laut yang masuk ke dalam kolam akan terus menguap hingga tersisa cairan kental yang mengandung garam.

Setelah air laut menguap, cairan kental yang berisi garam akan dikumpulkan ke dalam wadah yang terpisah dan disimpan di tempat yang teduh. Proses evaporasi berlanjut dengan memanfaatkan panas matahari untuk menguapkan air tersisa dari cairan kental. Air yang menguap akan meninggalkan garam yang terkandung di dalamnya.

Setelah air tersisa menguap, garam yang tersisa akan dikumpulkan dan ditampung dalam wadah yang terpisah. Proses selanjutnya adalah proses penyaringan yang bertujuan untuk menyaring butiran garam yang lebih kecil dan menghilangkan kotoran yang terkandung didalamnya. Selanjutnya, garam yang telah disaring akan dikeringkan dan diproses lagi untuk membuatnya menjadi garam yang siap dikonsumsi.

Setelah proses pengolahan selesai, garam yang dihasilkan akan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh. Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil yang optimal. Meskipun demikian, metode ini tetap menjadi metode yang paling populer untuk memproduksi garam di seluruh dunia. Dengan metode ini, kualitas garam yang dihasilkan juga sangat baik dan bisa diandalkan untuk kebutuhan konsumen.

Penjelasan Lengkap: bagaimanakah proses pembuatan garam dengan metode evaporasi

1. Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi menggunakan proses pengendapan dan evaporasi untuk mengkonsentrasi larutan dan memisahkan garam yang terkandung didalamnya.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu metode tradisional yang digunakan untuk memproduksi garam dari air laut. Metode evaporasi ini menggunakan proses pengendapan dan evaporasi untuk mengkonsentrasi larutan dan memisahkan garam yang terkandung didalamnya.

Metode evaporasi dimulai dengan mengambil air laut dari laut atau sungai dan memindahkannya ke tempat pembuatan garam. Air laut dikumpulkan dalam sebuah tambak atau tangki yang telah ditentukan. Air laut ini kemudian dipanaskan sehingga menguap dan konsentrasi garam yang terkandung didalamnya meningkat.

Setelah itu, air laut yang telah dipanaskan tersebut ditransfer ke dalam sebuah tangki konsentrasi. Tangki ini terus dipanaskan hingga garam mulai terbentuk dalam bentuk kristal. Proses evaporasi ini terus berlanjut hingga konsentrasi garam mencapai kadar yang diinginkan.

Setelah itu, garam yang terbentuk harus dikumpulkan dan dibersihkan. Garam yang terkumpul dipindahkan ke tempat pengeringan untuk mengurangi tingkat kelembaban garam. Proses pengeringan ini terus diulang hingga garam yang dihasilkan mencapai tingkat kelembaban yang diinginkan.

Setelah garam dikeringkan, ia akan dipindahkan ke tempat pengolahan, di mana garam akan dicuci dan ditapis untuk menghilangkan material-material berbahaya yang ada didalamnya. Setelah proses pengolahan selesai, garam siap untuk dipasarkan dan dipakai.

Teknik evaporasi adalah salah satu metode produksi garam yang paling populer. Metode ini telah digunakan sejak jaman dahulu dan masih digunakan hingga saat ini. Metode evaporasi ini sangat efisien dan tidak rumit, sehingga mudah untuk dipraktekkan di berbagai lokasi.

Selain itu, metode evaporasi juga memiliki beberapa keuntungan lainnya, seperti biaya produksi yang rendah, hasil yang konsisten, kualitas tinggi, dan memungkinkan pengendalian kualitas yang baik. Namun, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu yang lama untuk proses pembuatan garam dan biaya yang cukup tinggi untuk investasi awal.

2. Air laut yang dimasukan kedalam kolam evaproasi akan terus menguap hingga tersisa cairan kental yang mengandung garam.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu cara yang digunakan untuk menghasilkan garam dari air laut. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan air laut, yang kemudian dimasukkan ke dalam kolam evaproasi. Kolam ini terdiri dari sebuah tangki yang terbuat dari bahan tahan panas dan tahan korosi. Di dalam kolam ini, air laut tersebut akan dimasukkan melalui saluran yang berfungsi sebagai saluran masuk. Setelah itu, air laut tersebut akan mengalir ke dalam kolam, di mana ia akan dikondisikan untuk menguap.

Proses menguap dari air laut ini diatur dengan menggunakan konstruksi kolam dengan desain tertentu. Konstruksi ini menghasilkan udara panas dalam kolam yang dapat meningkatkan suhu air laut hingga suhu tertentu. Selama proses ini, air laut akan terus menguap hingga tersisa cairan kental yang mengandung garam. Cairan kental ini akan mengendap di dasar kolam dan akan disaring untuk memisahkan air dari garam.

Setelah proses pemisahan selesai, garam yang dihasilkan akan dipindahkan ke tempat penyimpanan. Garam yang dihasilkan melalui proses ini biasanya berwarna putih atau kekuningan tergantung pada jenis garam yang dihasilkan. Garam yang dihasilkan melalui proses ini juga mengandung beberapa mineral lain seperti kalsium, magneisium, klorida, dan sulfat.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi ini dapat menghasilkan garam dengan konsentrasi garam yang lebih tinggi daripada garam yang dihasilkan melalui proses penyulingan. Proses ini juga dapat menghasilkan garam dengan kemurnian yang lebih tinggi. Namun, proses ini juga membutuhkan biaya yang cukup tinggi, karena peralatan yang dibutuhkan untuk proses ini cukup mahal.

Kesimpulannya, proses pembuatan garam dengan metode evaporasi dapat menghasilkan garam dengan kemurnian dan konsentrasi yang lebih tinggi daripada garam yang dihasilkan melalui proses penyulingan. Proses ini dimulai dengan memasukkan air laut ke dalam kolam evaproasi, di mana air laut tersebut akan terus menguap hingga tersisa cairan kental yang mengandung garam. Cairan kental ini kemudian dipisahkan dengan cara disaring dan garam yang dihasilkan dipindahkan ke tempat penyimpanan.

3. Cairan kental yang berisi garam kemudian disimpan di tempat yang teduh dan dilanjutkan dengan memanfaatkan panas matahari untuk menguapkan air tersisa.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah proses yang digunakan untuk mengambil garam yang terkandung dalam air dengan mengubah air menjadi cairan kental yang berisi garam. Proses ini dimulai dengan menyaring air laut atau air tawar melalui medium filter, yang akan menghilangkan partikel-partikel yang terkandung di dalamnya. Setelah air disaring, air dituangkan ke dalam panci besar dengan tingkat keasaman yang telah ditentukan. Disini, proses pemanasan dimulai dengan menggunakan sumber panas, seperti api atau aliran steam. Seiring dengan proses pemanasan, air akan mulai menguap dan cairan kental yang berisi garam akan menggantikan air yang hilang.

Setelah proses pemanasan berakhir, cairan kental yang berisi garam akan ditampung di dalam wadah yang telah disediakan. Cairan yang berisi garam ini kemudian disimpan di tempat yang teduh. Di tempat tertentu di mana matahari bersinar dengan kuat, air yang masih tersisa dalam cairan kental akan menguap karena panas matahari. Ini adalah proses evaporasi. Proses ini akan berlanjut hingga cairan kental yang berisi garam mencapai tingkat kekentalan yang diinginkan.

Setelah proses evaporasi selesai, cairan kental yang berisi garam akan dituangkan ke dalam lubang yang telah disediakan di lantai. Cairan kental ini akan mengering dengan sendirinya dalam beberapa hari. Setelah cairan kental mengering, garam yang telah terkumpul akan dikumpulkan dan diproses lebih lanjut untuk mengubahnya menjadi garam yang layak untuk dijual.

Nah itulah bagaimana proses pembuatan garam dengan metode evaporasi. Proses ini dimulai dengan menyaring air laut atau air tawar melalui medium filter. Setelah itu, air akan dipanaskan hingga menguap dan cairan kental yang berisi garam akan menggantikan air yang hilang. Cairan kental kemudian disimpan di tempat yang teduh dan dilanjutkan dengan memanfaatkan panas matahari untuk menguapkan air tersisa. Setelah proses evaporasi selesai, garam yang telah terkumpul akan dikumpulkan dan diproses lebih lanjut untuk mengubahnya menjadi garam yang layak untuk dijual. Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah proses yang efisien dan efektif.

4. Air yang menguap akan meninggalkan garam yang terkandung di dalamnya.

Proses evaporasi merupakan metode yang sering digunakan untuk membuat garam. Metode ini melibatkan evaporasi air untuk meninggalkan garam yang terkandung di dalamnya. Proses ini memerlukan kondisi tertentu dan kontrol yang ketat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Berikut adalah prosesnya:

1. Penguapan. Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi dimulai dengan penguapan air. Penguapan dilakukan dengan memanaskan air hingga mendidih, sehingga air melepaskan uap dan meninggalkan garam yang terkandung di dalamnya. Penguapan ini dapat dilakukan di laut dengan menciptakan kondisi yang tepat sehingga air dapat melepaskan uap dengan mudah.

2. Penyulingan. Setelah proses penguapan, air yang menguap akan dialirkan ke tangki penyulingan. Di sini, air akan disaring dan disuling untuk memisahkan garam dan air. Proses ini memerlukan waktu yang lama agar garam dapat terpisah dengan benar dan dapat diperoleh hasil yang diinginkan.

3. Pengendapan. Setelah proses penyulingan, garam yang terkandung dalam air akan mengendap di dasar tangki penyulingan. Setelah garam mengendap dengan benar, air akan dialirkan ke tangki pengendapan. Di sini, garam akan dikumpulkan untuk disimpan.

4. Air yang menguap akan meninggalkan garam yang terkandung di dalamnya. Setelah proses penyulingan dan pengendapan, sisa air akan dialirkan kembali ke laut. Air ini tidak berisi garam dan dapat digunakan kembali untuk proses penguapan. Dengan demikian, proses pembuatan garam dengan metode evaporasi dapat berjalan lancar.

Kesimpulannya, proses pembuatan garam dengan metode evaporasi memerlukan beberapa tahapan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Proses ini melibatkan penguapan, penyulingan, pengendapan, dan kembali ke laut untuk meninggalkan garam yang terkandung di dalamnya. Dengan mengikuti tahapan ini, garam yang diproduksi akan memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

5. Garam yang tersisa akan dikumpulkan dan ditampung ke dalam wadah yang terpisah, lalu disaring untuk menyaring butiran garam yang lebih kecil dan menghilangkan kotoran.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu metode tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad untuk memproduksi garam. Metode ini melibatkan menggunakan air laut untuk membuat garam, yang kemudian dipanaskan dan disaring untuk menghasilkan garam yang layak konsumsi. Metode evaporasi dimulai dengan mengumpulkan air laut ke dalam kolam atau kolam terbuka yang berukuran besar. Kemudian, air tersebut dipanaskan untuk membuat air mendidih dan menguap. Ini akan mengakibatkan konsentrasi garam di dalam air meningkat, sehingga meningkatkan konsentrasi garam yang terkumpul di dasar kolam.

Setelah air laut dididihkan, air laut akan dipindahkan ke kolam lain yang berukuran lebih kecil. Kolam ini akan diisi dengan media penyerap seperti pasir atau kerikil. Media penyerap ini berfungsi untuk menyerap konsentrasi garam yang terkumpul di dasar kolam. Setelah garam terserap oleh media penyerap, air laut yang tersisa akan dipindahkan kembali ke kolam asal. Proses ini berulang hingga konsentrasi garam di dalam air mencapai tingkat yang memungkinkan untuk mengambil garam yang terkumpul di dasar kolam.

Setelah semua garam terkumpul di dasar kolam, garam tersebut akan dipanaskan lagi dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Pemanasan ini berfungsi untuk menguapkan air lagi, sehingga garam yang tersisa akan mengering dan menjadi lebih kental. Proses ini akan berlanjut hingga konsentrasi garam yang tertinggal di dalam larutan mencapai tingkat yang memungkinkan untuk dikumpulkan dan ditampung ke dalam wadah yang terpisah.

Ketika garam tersisa telah dikumpulkan dan ditampung ke dalam wadah yang terpisah, garam tersebut harus disaring untuk menyaring butiran garam yang lebih kecil dan menghilangkan kotoran. Proses penyaringan ini dapat dilakukan dengan menggunakan saringan kain atau saringan kertas. Proses penyaringan ini akan memastikan bahwa garam yang dihasilkan adalah garam yang layak konsumsi dan bersih dari kotoran. Setelah proses penyaringan selesai, garam siap untuk dikonsumsi atau dijual.

Dengan demikian, proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu metode tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad untuk membuat garam. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan air laut ke dalam kolam atau kolam terbuka yang berukuran besar, kemudian dipanaskan dan disaring untuk menghasilkan garam yang layak konsumsi. Proses ini berlanjut hingga konsentrasi garam yang tertinggal di dalam larutan mencapai tingkat yang memungkinkan untuk dikumpulkan dan ditampung ke dalam wadah yang terpisah. Setelah garam tersisa telah dikumpulkan dan ditampung, garam tersebut harus disaring untuk menyaring butiran garam yang lebih kecil dan menghilangkan kotoran. Dengan demikian, garam siap untuk dikonsumsi atau dijual.

6. Setelah disaring, garam akan dikeringkan dan diproses lagi untuk membuatnya menjadi garam yang siap dikonsumsi.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu cara untuk memproduksi garam untuk kebutuhan konsumsi manusia. Metode ini memanfaatkan proses evaporasi air untuk memisahkan garam dari air laut atau air tawar. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan air laut atau air tawar yang mengandung garam di dalam suatu kolam atau bejana. Selanjutnya air dalam kolam tersebut dipanaskan hingga air tersebut menguap dan meninggalkan garam di dasar kolam. Proses ini akan berlanjut sampai konsentrasi garam dalam air mencapai titik tertentu.

Setelah itu, garam yang terkumpul di dasar kolam akan dikumpulkan. Setelah dikumpulkan, garam dapat diproses kembali untuk meningkatkan kualitasnya. Garam dapat dipisahkan dari sisa-sisa kotoran dan kotoran lainnya dengan menyaringnya. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat seperti saringan, penyaringan mekanis, atau penyaringan kimia. Setelah disaring, garam akan dikeringkan dan diproses lagi untuk membuatnya menjadi garam yang siap dikonsumsi. Pengeringan ini dapat dilakukan dengan menggunakan panas atau tekanan. Pengeringan menggunakan panas biasanya dilakukan dengan menggunakan oven atau tungku. Metode ini digunakan untuk menghilangkan kelembaban dalam garam dan membuatnya lebih tahan lama. Selain itu, garam juga dapat dikeringkan dengan tekanan. Tekanan ini diterapkan dengan menggunakan mesin pengeringan tekanan.

Setelah garam selesai dikeringkan, garam siap dikonsumsi. Garam yang siap dikonsumsi biasanya dikemas dalam wadah untuk melindungi garam tersebut dari kontaminasi dan kerusakan. Selain itu, garam yang siap dikonsumsi juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan oleh badan pengawas untuk memastikan bahwa garam yang dikonsumsi aman dan berkualitas.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu cara yang efektif untuk memproduksi garam untuk kebutuhan konsumsi manusia. Dengan memanfaatkan proses evaporasi air, garam dapat dipisahkan dari air laut atau air tawar. Setelah itu, garam dapat dikumpulkan, disaring, dikeringkan, dan diproses lagi untuk membuatnya menjadi garam yang siap dikonsumsi. Dengan demikian, proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah cara yang efektif untuk memproduksi garam berkualitas tinggi dan aman untuk dikonsumsi.

7. Garam yang dihasilkan akan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh.

Garam adalah hal yang penting untuk memasak. Ada berbagai cara untuk membuat garam, termasuk metode evaporasi. Proses evaporasi memungkinkan untuk membuat garam dengan menguapkan air dari larutan garam. Ini adalah proses yang cukup rumit dengan beberapa tahap yang harus dilalui.

Pertama, larutan garam yang terdiri dari garam dan air akan dituangkan ke dalam bak evaporasi yang berbentuk silinder, yang berisi sebuah tabung sentrifugal. Tabung sentrifugal memiliki lubang pada bagian bawahnya yang memungkinkan air melewati dan menguap.

Kedua, larutan garam akan didinginkan dengan pendingin udara, sehingga memungkinkan untuk mengurangi suhu larutan dan meningkatkan laju evaporasi.

Ketiga, setelah proses pendingin, sirkulasi udara akan mulai untuk menguapkan air dari larutan garam. Air yang diuapkan akan bergerak menuju tabung sentrifugal dan meninggalkan garam di bak evaporasi.

Keempat, tabung sentrifugal akan berputar pada kecepatan yang tinggi untuk memisahkan air yang diuapkan dari garam.

Kelima, setelah proses sentrifugasi selesai, garam akan bergerak menuju keluar bak evaporasi dan akan diambil oleh karyawan di tempat produksi.

Keenam, garam yang dihasilkan akan dicuci dengan air panas untuk memastikan bahwa semua impuritas terpisah dari produk garam.

Ketujuh, garam yang dihasilkan akan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh. Garam yang disimpan disini akan menjaga kualitas dan daya tahan garam.

Proses evaporasi memungkinkan untuk membuat garam dengan cara yang lebih efisien daripada cara lain. Proses ini juga memungkinkan untuk membuat garam dengan kualitas yang tinggi. Dengan menyimpan garam dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh, kita dapat menjamin bahwa kualitas dan daya tahan garam tetap terjaga.

8. Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil yang optimal.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu cara populer untuk membuat garam. Metode ini dimulai dengan mengonversi air laut menjadi garam kristal dengan mengevaporasi airnya. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil yang optimal. Biasanya, proses ini membutuhkan waktu antara tiga hingga enam bulan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi dimulai dengan mengumpulkan air laut menggunakan sistem penampungan. Air laut kemudian dipompa dan dialirkan melalui lubang-lubang kecil ke dalam lokasi evaporasi. Air laut ini kemudian diheati untuk mengevaporasi airnya. Proses ini terus berlangsung hingga air laut mencapai kepadatan tertentu yang ditentukan oleh tingkat mineral yang terkandung di dalamnya.

Setelah air laut mencapai konsentrasi yang diinginkan, air laut kemudian dialirkan melalui lubang-lubang kecil ke dalam lokasi pembuatan garam. Di sini, garam kristal terbentuk saat air laut mengering. Garam kristal yang terbentuk dari proses ini kemudian dipisahkan dari air laut dengan menggunakan sebuah mesin pemisah garam.

Setelah dipisahkan, garam kristal kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering untuk menghilangkan kelembaban yang masih melekat. Proses pengeringan ini membuat garam menjadi lebih halus dan memungkinkan garam untuk disimpan dalam waktu yang lama. Mesin pengering juga memungkinkan garam untuk diukur dengan tepat dan mencapai kualitas yang diinginkan.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil yang optimal. Namun, hasilnya tentu saja layak untuk diperjuangkan. Selain itu, proses ini juga merupakan cara yang efektif untuk membuat garam yang berkualitas dengan biaya yang sangat rendah. Hal ini membuat proses pembuatan garam dengan metode evaporasi menjadi metode yang populer digunakan untuk membuat garam.

9. Meskipun demikian, metode ini tetap menjadi metode yang paling populer untuk memproduksi garam di seluruh dunia.

Proses evaporasi merupakan metode yang paling populer untuk memproduksi garam di seluruh dunia. Proses ini melibatkan pemanasan cairan yang mengandung garam hingga menguap, meninggalkan kristal garam yang tersisa. Metode ini telah digunakan selama ribuan tahun, dan menghasilkan garam kualitas tinggi yang seragam.

Proses evaporasi dimulai dengan mengumpulkan air laut atau air tawar yang mengandung garam. Air tersebut diencerkan dengan air bersih untuk mengurangi konsentrasi garam, lalu dipanaskan hingga mendidih. Pada titik ini, air menguap dan kristal garam tersisa di dasar.

Setelah air menguap, kristal garam dikumpulkan dan digerus sampai halus. Proses selanjutnya adalah pengeringan. Pengeringan ini dapat dilakukan dengan cara pengayakan, penyaringan, atau pengeringan dengan sinar matahari.

Setelah garam dihancurkan dan dikeringkan, ia ditampung dalam wadah dan disortir untuk menghilangkan partikel kotor dan potongan besar. Garam yang telah disortir kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling untuk menghasilkan garam yang halus dan seragam.

Selain itu, garam juga dapat dikemas dalam berbagai ukuran. Ini bergantung pada kebutuhan para konsumen dan jenis garam yang akan diproduksi. Proses ini juga melibatkan penyaringan ulang untuk memastikan bahwa garam yang dihasilkan bersih dan higienis.

Meskipun proses pembuatan garam dengan metode evaporasi membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tinggi, ia tetap menjadi metode yang paling populer untuk memproduksi garam di seluruh dunia. Proses ini menghasilkan garam berkualitas tinggi, yang membantu meningkatkan kualitas makanan dan kehidupan.

10. Dengan metode ini, kualitas garam yang dihasilkan juga sangat baik dan bisa diandalkan untuk kebutuhan konsumen.

Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengolah air laut, air tawar, dan air lainnya menjadi garam. Metode ini menggunakan energi panas untuk menguapkan air dari larutan garam dan memisahkan garam dari air. Metode ini juga dapat digunakan untuk mengolah air tanah yang mengandung garam. Proses pembuatan garam dengan metode evaporasi ini memiliki 10 langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan garam yang berkualitas baik.

Langkah pertama dalam proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah mengambil air laut atau air tawar yang diperoleh dari sumber lokal. Air ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyaring untuk memisahkan sampah dan benda-benda lain yang tidak diinginkan. Setelah dipisahkan, air yang telah difilter kemudian dipompa ke tangki penyimpanan.

Langkah kedua dalam proses ini adalah menambahkan larutan garam ke dalam air. Ini dapat dengan mudah dilakukan dengan menambahkan garam ke dalam air yang telah disimpan di tangki penyimpanan. Setelah itu, air garam yang telah dicampur tersebut kemudian dipompa ke tangki evaporasi.

Langkah ketiga adalah memasukkan air garam ke dalam tangki evaporasi. Tangki ini mengandung panas yang akan membantu menguapkan air dari air garam. Setelah air habis terevaporasi, garam yang tersisa akan jatuh ke dasar tangki.

Langkah keempat adalah mengeluarkan garam yang telah terkumpul di dasar tangki. Garam ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering yang akan menghilangkan kelembaban yang masih ada. Setelah proses pengeringan selesai, garam akan dipindahkan ke tangki penyimpanan untuk disimpan sebelum dijual ke konsumen.

Langkah kelima adalah melakukan proses pemurnian. Pemurnian dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan. Proses ini termasuk pemisahan berbagai jenis minyak kelapa, kandungan logam berat, dan bahan organik lainnya dari garam.

Langkah keenam adalah menggiling garam dengan menggunakan mesin penggiling. Mesin ini akan membuat garam menjadi halus dan kasar. Hal ini penting agar garam yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Langkah ketujuh adalah mengisi kemasan garam. Proses ini melibatkan mengisi kemasan dengan garam yang telah diproduksi. Proses ini juga melibatkan memastikan bahwa kemasan yang digunakan bersih dan aman untuk konsumsi.

Langkah kedelapan adalah mengencangkan kemasan garam. Ini penting agar garam yang dijual tidak berubah saat sampai di tangan konsumen.

Langkah kesembilan adalah menandai kemasan garam. Pemasangan label berisi informasi penting tentang produk ini, seperti tanggal kadaluwarsa, jenis garam, dan lainnya.

Langkah terakhir dalam proses pembuatan garam dengan metode evaporasi adalah menyetujui produk. Ini melibatkan melakukan pengujian kualitas garam yang dihasilkan untuk memastikan bahwa kualitas garam yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Dengan mengikuti 10 langkah ini, proses pembuatan garam dengan metode evaporasi akan berjalan dengan baik dan menghasilkan garam dengan kualitas yang sangat baik. Garam yang dihasilkan dengan metode ini juga sangat bisa diandalkan untuk kebutuhan konsumen.