Bagaimana Proses Melihat Yang Terjadi Pada Mata

bagaimana proses melihat yang terjadi pada mata – Mata merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi manusia. Fungsi utama mata adalah untuk melihat dan membantu manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, bagaimana proses melihat yang terjadi pada mata?

Proses melihat dimulai ketika cahaya memasuki mata melalui kornea. Kornea adalah lapisan tipis yang jernih dan melengkung di depan mata yang bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Setelah cahaya melewati kornea, ia akan melewati iris. Iris adalah bagian mata yang memberikan warna pada mata dan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

Setelah melewati iris, cahaya akan jatuh pada lensa mata. Lensa mata adalah struktur yang berbentuk seperti lensa yang dapat berubah bentuk untuk membantu mata dalam memfokuskan cahaya pada retina. Lensa mata memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina.

Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor yang terdiri dari batang dan kerucut. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik yang dapat diproses oleh otak. Batang bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah, sedangkan kerucut bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya yang cukup.

Setelah sel-sel fotoreseptor di retina menerima cahaya, mereka mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirim melalui saraf optik ke otak. Di otak, informasi ini diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat.

Namun, proses melihat tidak hanya terjadi pada mata. Banyak faktor lain yang mempengaruhi bagaimana kita melihat dunia di sekitar kita. Salah satu faktor ini adalah persepsi visual. Persepsi visual adalah cara otak kita memproses informasi visual yang diterima oleh mata. Ini melibatkan proses seperti pengenalan objek, persepsi warna, dan penilaian jarak.

Selain itu, ada juga faktor psikologis yang mempengaruhi proses melihat. Misalnya, persepsi subjektif dan bias yang mungkin mempengaruhi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita.

Untuk memastikan kesehatan mata dan proses melihat yang optimal, sangat penting untuk menjaga kesehatan mata kita. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan memakai kacamata atau lensa kontak jika diperlukan, menghindari melihat layar terlalu lama, memastikan ruangan yang cukup terang ketika membaca atau menulis, dan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Dalam kesimpulan, proses melihat yang terjadi pada mata melibatkan berbagai struktur dan mekanisme yang saling terkait dan saling melengkapi. Selain itu, faktor lain seperti persepsi visual dan faktor psikologis juga mempengaruhi bagaimana kita melihat dunia di sekitar kita. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata dan memahami proses melihat adalah penting bagi kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Penjelasan: bagaimana proses melihat yang terjadi pada mata

1. Cahaya memasuki mata melalui kornea

Proses melihat yang terjadi pada mata dimulai ketika cahaya memasuki mata melalui kornea. Kornea adalah lapisan tipis dan melengkung di depan mata yang bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Kornea memiliki kemampuan untuk membiaskan cahaya dan menariknya ke dalam mata sehingga cahaya dapat mencapai titik fokus di retina.

Saat cahaya memasuki mata, ia melewati lapisan tipis transparan lainnya yang disebut film air mata. Film air mata memiliki fungsi untuk menjaga kelembapan mata dan membantu mencegah infeksi. Setelah cahaya melewati film air mata, ia melewati iris.

Iris adalah bagian mata yang memberikan warna pada mata dan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris berfungsi seperti sekat yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Ketika cahaya yang masuk sangat terang, iris akan mengecil untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Sebaliknya, ketika cahaya yang masuk sangat redup, iris akan melebar untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke dalam mata.

Setelah melewati iris, cahaya akan jatuh pada lensa mata. Lensa mata adalah struktur yang berbentuk seperti lensa yang dapat berubah bentuk untuk membantu mata dalam memfokuskan cahaya pada retina. Lensa mata terdiri dari serat protein yang disebut kristalin. Kristalin membentuk bantalan elastis yang dapat berubah bentuk sesuai dengan keperluan mata. Ketika melihat objek yang berjarak jauh, lensa mata akan meramping. Dan saat melihat objek yang berjarak dekat, lensa mata akan membulat.

Setelah cahaya difokuskan oleh lensa mata pada titik fokus yang tepat pada retina, sel-sel fotoreseptor di retina akan menerima cahaya. Sel-sel ini terdiri dari batang dan kerucut. Sel-sel batang bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah, sedangkan sel-sel kerucut bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya yang cukup.

Ketika sel-sel fotoreseptor menerima cahaya, mereka mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirim melalui saraf optik ke otak. Di otak, informasi ini diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat.

Dalam kesimpulan, proses melihat yang terjadi pada mata dimulai ketika cahaya memasuki mata melalui kornea. Kornea, iris, dan lensa mata bekerja bersama untuk memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina, di mana sel-sel fotoreseptor mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar.

2. Iris mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata

Pada proses melihat, setelah cahaya memasuki mata melalui kornea, selanjutnya akan melewati iris. Iris adalah bagian mata yang berfungsi untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris terletak di sebelah depan lensa mata dan merupakan bagian yang memberikan warna pada mata.

Iris memiliki otot-otot yang dapat mengubah ukurannya untuk memperbesar atau memperkecil lubang yang disebut pupil. Pupil dapat mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dengan cara memperbesar atau memperkecil ukurannya. Ketika cahaya di sekitar kita terang, iris akan memperkecil pupil untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Sebaliknya, ketika cahaya di sekitar kita redup, iris akan memperbesar pupil untuk meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

Pengaturan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan memastikan proses melihat yang optimal. Jika cahaya yang masuk terlalu banyak, hal ini dapat merusak sel-sel retina dan menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Sebaliknya, jika cahaya yang masuk terlalu sedikit, kita akan kesulitan melihat dengan jelas.

Oleh karena itu, iris memainkan peran penting dalam proses melihat. Dengan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata, iris membantu mata dalam memproses cahaya yang masuk dan memastikan bahwa gambar yang dilihat jelas dan tajam.

3. Lensa mata memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina

Saat cahaya memasuki mata, ia melewati kornea, yang bertindak sebagai lensa jernih pertama yang memfokuskan cahaya. Setelah melewati kornea, cahaya memasuki ruang di antara kornea dan iris, dan kemudian melewati iris. Iris adalah bagian mata yang memberikan warna pada mata dan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

Setelah melewati iris, cahaya akan masuk ke lensa mata. Lensa mata adalah struktur yang berbentuk seperti lensa yang terletak di belakang iris dan pupil. Lensa mata dapat berubah bentuk untuk membantu mata dalam memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina.

Ketika cahaya memasuki lensa mata, lensa mata mengubah bentuknya sehingga cahaya difokuskan pada titik fokus yang tepat pada retina. Jika lensa mata tidak dapat berubah bentuk dengan benar, misalnya karena katarak atau presbiopi, cahaya tidak akan difokuskan dengan baik pada retina, yang dapat mengakibatkan penglihatan kabur atau buram.

Jadi, lensa mata sangat penting dalam proses melihat karena ia memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina. Jika lensa mata tidak bekerja dengan baik, penglihatan seseorang dapat terganggu. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan menghindari kondisi kesehatan mata yang dapat mempengaruhi kinerja lensa mata.

4. Sel-sel fotoreseptor di retina mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik

Proses melihat dimulai ketika cahaya memasuki mata melalui kornea, kemudian melewati iris. Iris adalah bagian mata yang memberikan warna pada mata dan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Setelah melewati iris, cahaya akan jatuh pada lensa mata.

Lensa mata adalah struktur yang berbentuk seperti lensa yang dapat berubah bentuk untuk membantu mata dalam memfokuskan cahaya pada retina. Lensa mata memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina.

Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor yang terdiri dari batang dan kerucut. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik yang dapat diproses oleh otak. Batang bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah, sedangkan kerucut bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya yang cukup.

Setelah sel-sel fotoreseptor di retina menerima cahaya, mereka mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirim melalui saraf optik ke otak. Di otak, informasi ini diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat.

Jadi, pada poin keempat, sel-sel fotoreseptor di retina menjadi sangat penting dalam proses melihat. Sel-sel fotoreseptor ini bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik yang dapat diproses oleh otak. Hal ini memungkinkan kita untuk melihat dunia di sekitar kita. Kerusakan pada sel-sel fotoreseptor dapat mengakibatkan gangguan penglihatan dan bahkan kebutaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata dan mencegah kerusakan pada sel-sel fotoreseptor merupakan hal yang penting untuk memastikan proses melihat yang optimal.

5. Sinyal elektrik dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat

Pada tahap ke-4, sel-sel fotoreseptor di retina mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik. Sinyal ini kemudian dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat.

Sinyal elektrik yang dihasilkan oleh sel-sel fotoreseptor di retina kemudian disalurkan melalui dua jenis serabut saraf, yaitu serabut saraf batang dan serabut saraf kerucut. Serabut saraf batang bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah, sedangkan serabut saraf kerucut bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya yang cukup.

Sinyal elektrik dari kedua jenis serabut saraf ini kemudian terkumpul di titik buta mata, di mana mereka bergabung dan membentuk saraf optik. Dari sana, saraf optik membawa sinyal elektrik ke otak melalui jalan saraf optik.

Di otak, sinyal elektrik yang disampaikan oleh saraf optik diteruskan ke pusat penglihatan, di mana informasi ini diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat. Pusat penglihatan terletak di belakang otak dan terdiri dari beberapa area yang berbeda, masing-masing bertanggung jawab untuk memproses informasi visual yang berbeda.

Proses pengolahan informasi visual di otak sangat kompleks dan melibatkan banyak area yang berbeda. Misalnya, beberapa area di pusat penglihatan bertanggung jawab untuk mengenali objek, sedangkan area lainnya bertanggung jawab untuk memproses warna dan kontras. Selain itu, ada juga area yang bertanggung jawab untuk memproses gerakan dan kedalaman.

Setelah informasi visual diproses, kita akhirnya dapat melihat gambar yang kita lihat. Namun, ini tidak hanya dipengaruhi oleh proses yang terjadi pada mata, tetapi juga oleh faktor lain seperti persepsi visual dan faktor psikologis yang mempengaruhi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita.

6. Persepsi visual mempengaruhi bagaimana otak kita memproses informasi visual

Poin keenam dari proses melihat yang terjadi pada mata adalah persepsi visual mempengaruhi bagaimana otak kita memproses informasi visual yang diterima oleh mata. Persepsi visual melibatkan proses pengolahan informasi visual yang terjadi di otak, termasuk pengenalan objek, persepsi warna, dan penilaian jarak.

Pengenalan objek adalah kemampuan otak untuk mengenali objek yang dilihat dengan cepat dan efisien. Otak dapat melakukan pengenalan ini dengan mengenali pola visual yang unik dari objek tersebut. Pola ini kemudian disimpan dalam memori visual kita sehingga kita dapat mengenali objek tersebut ketika kita melihatnya lagi.

Persepsi warna adalah kemampuan otak untuk memproses warna yang diterima oleh mata. Ada tiga jenis sel fotoreseptor dalam retina yang bertanggung jawab untuk menghasilkan persepsi warna: kerucut merah, hijau, dan biru. Kombinasi sinyal dari ketiga jenis sel ini memungkinkan kita untuk melihat spektrum warna yang luas.

Penilaian jarak adalah kemampuan otak untuk mengevaluasi jarak antara objek yang dilihat. Otak menggunakan informasi dari kedalaman, ukuran, dan posisi objek untuk menentukan jarak relatif antara objek-objek yang dilihat.

Namun, persepsi visual tidak selalu akurat dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti konteks, pengalaman, dan harapan. Misalnya, ketika kita melihat gambar yang dikaitkan dengan kata tertentu, kita cenderung melihat gambar tersebut lebih cepat dan lebih mudah daripada gambar yang tidak berhubungan dengan kata tersebut.

Dalam kesimpulan, persepsi visual memainkan peran penting dalam bagaimana otak kita memproses informasi visual yang diterima oleh mata. Kemampuan otak untuk mengenali objek, memproses warna, dan menilai jarak adalah beberapa contoh dari kemampuan persepsi visual. Meskipun persepsi visual dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, memahami bagaimana hal itu terjadi membantu kita untuk memahami bagaimana otak kita memproses dan memahami dunia di sekitar kita.

7. Faktor psikologis seperti persepsi subjektif dan bias mempengaruhi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita

Poin ketujuh pada tema “bagaimana proses melihat yang terjadi pada mata” adalah faktor psikologis seperti persepsi subjektif dan bias mempengaruhi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita.

Persepsi subjektif mengacu pada cara kita mempersepsikan dunia di sekitar kita dengan cara yang unik dan pribadi. Setiap orang memiliki pengalaman dan latar belakang yang berbeda, yang mempengaruhi cara mereka mempersepsikan dan menginterpretasikan informasi visual. Hal ini dapat menghasilkan perbedaan persepsi antara individu yang berbeda dalam situasi yang sama.

Sementara itu, bias adalah kecenderungan kita untuk memproses informasi visual berdasarkan keyakinan atau harapan yang kita miliki, daripada berdasarkan fakta yang sebenarnya. Misalnya, bias konfirmasi adalah kecenderungan kita untuk mencari informasi yang mendukung keyakinan kita, sementara mengabaikan informasi yang tidak sesuai dengan keyakinan kita.

Faktor psikologis seperti persepsi subjektif dan bias dapat mempengaruhi cara kita memahami dan mempersepsikan dunia di sekitar kita. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana kita melihat warna, bentuk, dan jarak, serta bagaimana kita memahami dan menginterpretasikan informasi visual yang diterima oleh mata.

Untuk meminimalkan pengaruh faktor psikologis, penting untuk memastikan bahwa kita memproses informasi visual dengan objektif dan terbuka. Kita dapat melakukan ini dengan mengumpulkan informasi yang cukup, mempertimbangkan perspektif orang lain, dan berusaha untuk menghindari bias konfirmasi atau bias lainnya.

Dalam kesimpulan, faktor psikologis seperti persepsi subjektif dan bias dapat mempengaruhi cara kita mempersepsikan dan memahami dunia di sekitar kita. Oleh karena itu, penting untuk memproses informasi visual secara objektif dan terbuka, dan mempertimbangkan perspektif orang lain dalam memahami informasi visual yang kita terima.

8. Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk memastikan proses melihat yang optimal

8. Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk memastikan proses melihat yang optimal

Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk memastikan proses melihat yang optimal. Kesehatan mata dapat dipertahankan melalui beberapa cara, seperti memakai kacamata atau lensa kontak jika diperlukan, menghindari melihat layar terlalu lama, memastikan ruangan yang cukup terang ketika membaca atau menulis, dan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Memakai kacamata atau lensa kontak adalah cara yang paling umum digunakan untuk memperbaiki masalah penglihatan. Kacamata atau lensa kontak dapat membantu memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina, sehingga membantu memperbaiki masalah refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat.

Menghindari melihat layar terlalu lama juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Layar komputer, smartphone, dan tablet mengeluarkan cahaya biru yang dapat merusak mata jika dilihat terlalu lama. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya dilakukan istirahat mata secara teratur dan membatasi waktu melihat layar.

Selain itu, memastikan ruangan yang cukup terang ketika membaca atau menulis juga dapat membantu menjaga kesehatan mata. Ruangan yang redup dapat membuat mata bekerja lebih keras, sehingga dapat menyebabkan lelah mata atau sakit kepala.

Makan makanan yang sehat dan bergizi juga dapat membantu menjaga kesehatan mata. Makanan yang kaya akan vitamin A, seperti wortel, sayuran hijau, dan buah-buahan, dapat membantu menjaga kesehatan mata dan memperbaiki penglihatan.

Dengan menjaga kesehatan mata, proses melihat dapat berjalan dengan optimal dan kita dapat melihat dengan jelas dan nyaman. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mata secara teratur.

9. Beberapa cara untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan memakai kacamata atau lensa kontak, menghindari melihat layar terlalu lama, memastikan ruangan yang cukup terang, dan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Poin 1: Cahaya memasuki mata melalui kornea

Proses melihat dimulai ketika cahaya memasuki mata melalui kornea. Kornea adalah lapisan tipis yang jernih dan melengkung di depan mata yang bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Kornea berfungsi sebagai lensa awal yang memfokuskan cahaya sebelum melewati lensa mata.

Poin 2: Iris mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata

Setelah cahaya melewati kornea, ia akan melewati iris. Iris adalah bagian mata yang memberikan warna pada mata dan mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris dapat membuka dan menutup untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata tergantung pada kondisi cahaya di sekitarnya.

Poin 3: Lensa mata memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina

Setelah melewati iris, cahaya akan jatuh pada lensa mata. Lensa mata adalah struktur yang berbentuk seperti lensa yang dapat berubah bentuk untuk membantu mata dalam memfokuskan cahaya pada titik fokus yang tepat pada retina. Lensa mata memfokuskan cahaya dengan mengubah bentuknya, sehingga cahaya jatuh pada titik fokus pada retina. Lensa mata juga membantu untuk memperbaiki ketajaman visual.

Poin 4: Sel-sel fotoreseptor di retina mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik

Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor yang terdiri dari batang dan kerucut. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal elektrik yang dapat diproses oleh otak. Batang bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah, sedangkan kerucut bertanggung jawab untuk melihat dalam kondisi cahaya yang cukup.

Poin 5: Sinyal elektrik dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat

Setelah sel-sel fotoreseptor di retina menerima cahaya, mereka mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirim melalui saraf optik ke otak. Di otak, informasi ini diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat. Otak mengintegrasikan informasi dari kedua mata dan menciptakan persepsi tiga dimensi yang memungkinkan kita melihat dunia di sekitar kita.

Poin 6: Persepsi visual mempengaruhi bagaimana otak kita memproses informasi visual

Persepsi visual adalah cara otak kita memproses informasi visual yang diterima oleh mata. Ini melibatkan proses seperti pengenalan objek, persepsi warna, dan penilaian jarak. Persepsi visual dipengaruhi oleh faktor seperti pengalaman sebelumnya, harapan, dan emosi. Oleh karena itu, setiap orang dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama.

Poin 7: Faktor psikologis seperti persepsi subjektif dan bias mempengaruhi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita

Selain persepsi visual, ada juga faktor psikologis yang mempengaruhi cara kita melihat dunia di sekitar kita. Misalnya, persepsi subjektif dan bias yang mungkin mempengaruhi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita. Persepsi subjektif adalah cara kita melihat dunia yang dipengaruhi oleh pengalaman dan kepercayaan pribadi kita. Adanya bias juga dapat mempengaruhi persepsi visual kita, seperti ketika kita lebih cenderung untuk melihat atau mengingat informasi yang memperkuat kepercayaan kita sendiri.

Poin 8: Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk memastikan proses melihat yang optimal

Untuk memastikan kesehatan mata dan proses melihat yang optimal, sangat penting untuk menjaga kesehatan mata kita. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan memakai kacamata atau lensa kontak jika diperlukan, menghindari melihat layar terlalu lama, memastikan ruangan yang cukup terang ketika membaca atau menulis, dan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Poin 9: Beberapa cara untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan memakai kacamata atau lensa kontak, menghindari melihat layar terlalu lama, memastikan ruangan yang cukup terang, dan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Memakai kacamata atau lensa kontak adalah cara yang efektif untuk memperbaiki masalah refraksioner seperti rabun jauh atau rabun dekat. Menghindari melihat layar terlalu lama dapat membantu mengurangi stres mata dan mencegah kelelahan mata. Memastikan ruangan yang cukup terang ketika membaca atau menulis dapat membantu mengurangi ketegangan mata. Makan makanan yang sehat dan bergizi seperti sayuran hijau, ikan, dan buah-buahan dapat membantu menjaga kesehatan mata dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh mata kita.