Bagaimana Penerapan Pancasila Pada Orde Baru

bagaimana penerapan pancasila pada orde baru – Orde Baru merupakan masa pemerintahan Indonesia dari tahun 1966 hingga 1998 yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Pada masa ini, pemerintah Indonesia mengadopsi ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang dijadikan sebagai landasan dalam setiap kebijakan dan program pemerintah.

Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru diawali dengan adanya upaya untuk menegakkan keamanan dan ketertiban negara. Pemerintah melakukan pembersihan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap merusak keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, pemerintah juga melakukan pembangunan nasional dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi.

Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, pemerintah mengembangkan program-program pembangunan seperti pembangunan infrastruktur, pertanian, perindustrian, dan energi. Selain itu, program pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan juga diperhatikan dengan baik oleh pemerintah. Seluruh program pembangunan tersebut diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Penerapan nilai-nilai Pancasila pada masa Orde Baru juga tercermin dalam kebijakan politik pemerintah. Pemerintah mengutamakan stabilitas politik dan keamanan dalam setiap kebijakan yang diambilnya. Hal ini tercermin dalam adanya kebijakan politik luar negeri yang menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain di dunia.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan sistem demokrasi pancasila yang dianggap sebagai bentuk demokrasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Sistem demokrasi pancasila mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan sehingga tercipta suasana harmonis dalam kehidupan berdemokrasi.

Namun demikian, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga menghadapi beberapa kritik dan tantangan. Salah satu kritik yang sering diarahkan adalah terkait dengan hak asasi manusia. Beberapa kelompok masyarakat dianggap mengalami pelanggaran hak asasi manusia seperti pemaksaan untuk mengikuti ideologi pemerintah dan penindasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap tidak sejalan dengan pemerintah.

Selain itu, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga dianggap tidak adil dalam pembagian kekayaan dan kesempatan. Kelompok-kelompok tertentu dianggap lebih diuntungkan dalam pembangunan ekonomi sehingga terjadi kesenjangan sosial yang cukup besar.

Meskipun demikian, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pemerintah berhasil membangun negara yang stabil, sejahtera, dan berkeadilan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Meskipun ada kekurangan dan kritik, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap memberi kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.

Penjelasan: bagaimana penerapan pancasila pada orde baru

1. Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru diawali dengan upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara.

Pada masa Orde Baru, penerapan Pancasila diawali dengan upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara. Pemerintah menganggap bahwa keamanan dan ketertiban negara merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan nasional.

Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat keamanan dan ketertiban negara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membubarkan organisasi-organisasi yang dianggap merusak keamanan dan ketertiban masyarakat. Organisasi-organisasi yang dianggap mengancam keamanan negara seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Gerakan September Tiga (G30S) dibubarkan secara resmi oleh pemerintah.

Selain itu, pemerintah juga melakukan tindakan keras terhadap mereka yang dianggap melanggar hukum dan merusak ketertiban masyarakat. Pemerintah membentuk lembaga-lembaga keamanan seperti TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri (Kepolisian Republik Indonesia) untuk menangani masalah keamanan dan ketertiban negara.

Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga tercermin dalam sikap pemerintah yang mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau kelompok. Pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan yang dianggap bisa memperkuat kedaulatan negara dan memajukan pembangunan nasional.

Upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara merupakan langkah awal dalam penerapan Pancasila pada masa Orde Baru. Dengan menciptakan kondisi yang aman dan stabil, pemerintah bisa memfokuskan perhatian pada pembangunan nasional dan menjamin keberlangsungan pembangunan di masa depan.

Namun, ada juga kritik yang mengarah pada upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara ini. Beberapa kelompok masyarakat dianggap mengalami pelanggaran hak asasi manusia seperti penangkapan dan penyiksaan yang tidak manusiawi. Hal ini menunjukkan bahwa upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara tersebut tidak selalu berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila yang menghargai hak asasi manusia.

Dalam kesimpulannya, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru diawali dengan upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan nasional. Meskipun ada kritik terkait pelanggaran hak asasi manusia, upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara tetap menjadi langkah awal yang penting dalam penerapan Pancasila pada masa Orde Baru.

2. Pemerintah melakukan pembangunan nasional dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi.

Pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi landasan dalam setiap kebijakan dan program pemerintah. Salah satu upaya dalam penerapan Pancasila adalah melalui pembangunan nasional yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi.

Pemerintah melakukan pembangunan secara masif di berbagai sektor, seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur lainnya. Selain itu, upaya pembangunan juga dilakukan di sektor pertanian, perindustrian, dan energi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat ekonomi nasional.

Pemerintah juga memberikan perhatian yang serius terhadap pembangunan manusia. Program-program pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan dijadikan prioritas oleh pemerintah. Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas manusia Indonesia sehingga mampu bersaing di kancah global.

Selain itu, pemerintah juga mengedepankan prinsip keadilan sosial dalam pembangunan. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu. Pemerintah mengembangkan program-program kesejahteraan sosial seperti bantuan sosial, program pemenuhan kebutuhan dasar, dan program pengentasan kemiskinan.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan sistem demokrasi pancasila yang mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan. Sistem ini dianggap sebagai sistem demokrasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Pemerintah juga memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam rangka mengedepankan nilai gotong royong, pemerintah juga mengembangkan program-program yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Program-program ini meliputi pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya, masyarakat diberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan Pancasila pada masa Orde Baru diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Pemerintah melakukan pembangunan nasional yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi. Dalam proses pembangunan, pemerintah juga memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif.

3. Program-program pembangunan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Pemerintah melakukan pembangunan nasional dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi.

Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan, pemerintah melakukan berbagai program pembangunan. Program-program pembangunan tersebut diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta membangun infrastruktur yang memadai di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah juga memperhatikan pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan.

Program-program pembangunan tersebut dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat. Pemerintah memperhatikan kesejahteraan masyarakat dalam setiap kebijakan yang diambilnya. Hal ini tercermin dalam adanya program-program bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu, seperti program bantuan pangan, bantuan pendidikan, dan bantuan kesehatan.

Pemerintah juga membuka peluang kerja dengan mengembangkan sektor industri dan pertanian. Selain itu, pemerintah juga mengembangkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan negara dan masyarakat.

Program-program pembangunan tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi. Pemerintah membangun infrastruktur dengan prinsip merata dan adil bagi seluruh masyarakat. Pemerintah juga memperhatikan hak-hak masyarakat dan kepentingan bersama dalam setiap kebijakan yang diambilnya.

Dalam upaya menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan, pemerintah juga mengembangkan program-program bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil kesenjangan sosial dan mewujudkan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam hal ini, penerapan nilai-nilai Pancasila pada masa Orde Baru diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Pemerintah melakukan program pembangunan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan yang diambilnya.

4. Penerapan nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kebijakan politik pemerintah yang mengutamakan stabilitas politik dan keamanan.

Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia mengadopsi ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kebijakan dan program pemerintah. Salah satu contoh penerapan Pancasila adalah dalam kebijakan politik pemerintah yang mengutamakan stabilitas politik dan keamanan.

Pemerintah saat itu berupaya untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan negara dengan cara menegakkan hukum dan menindak tegas setiap bentuk kejahatan. Pemerintah juga melakukan tindakan pembersihan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap merusak keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti gerakan komunis yang dituduh sebagai pihak yang ingin menggulingkan pemerintah.

Selain itu, pemerintah juga mengedepankan nilai gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi dalam kebijakan-kebijakan yang diambil. Hal ini tercermin dalam program-program pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Contohnya, pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur, pertanian, perindustrian, dan energi dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program-program pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan juga diperhatikan dengan baik oleh pemerintah. Semua program pembangunan tersebut diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan sistem demokrasi pancasila yang dianggap sebagai bentuk demokrasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Pemerintah mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan sehingga tercipta suasana harmonis dalam kehidupan berdemokrasi.

Dalam keseluruhan kebijakan politiknya, pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru selalu mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan landasan dalam setiap kebijakan dan program pemerintah. Meskipun ada kritik terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap memberi kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

5. Pemerintah juga menerapkan sistem demokrasi pancasila yang mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan.

Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia menerapkan sistem demokrasi pancasila dalam pengambilan keputusan. Sistem ini mengutamakan musyawarah dan mufakat antara pemerintah dan rakyat dalam mengambil keputusan. Dalam sistem demokrasi pancasila, setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat, memberikan saran dan kritik, serta mengambil keputusan bersama dalam forum musyawarah.

Sistem demokrasi pancasila ini dianggap sebagai bentuk demokrasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Hal ini karena sistem ini menekankan pada kepentingan bersama dan mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan. Selain itu, dalam sistem demokrasi pancasila, setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat sehingga tercipta suasana harmonis dalam kehidupan berdemokrasi.

Dalam penerapan sistem demokrasi pancasila pada masa Orde Baru, pemerintah membentuk berbagai macam lembaga untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Lembaga-lembaga tersebut antara lain DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), dan DPA (Dewan Pertimbangan Agung). Selain itu, pemerintah juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengajukan aspirasi dan keluhan melalui lembaga-lembaga seperti Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Meskipun demikian, sistem demokrasi pancasila pada masa Orde Baru juga menghadapi beberapa kritik. Beberapa kelompok masyarakat menganggap sistem ini hanya formalitas belaka dan tidak memberikan kebebasan yang sebenarnya dalam mengeluarkan pendapat dan mengekspresikan diri. Selain itu, dalam beberapa kasus, pemerintah juga dianggap menggunakan kekuasaannya untuk menekan dan membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Namun demikian, penerapan sistem demokrasi pancasila pada masa Orde Baru tetap memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa Indonesia. Sistem ini mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan menciptakan suasana harmonis dalam kehidupan berdemokrasi. Meskipun terdapat kritik dan tantangan, sistem demokrasi pancasila pada masa Orde Baru tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia dalam membangun negara yang demokratis dan berkeadilan.

6. Terdapat kritik terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan.

Poin keenam dalam tema “Bagaimana Penerapan Pancasila pada Orde Baru” menyebutkan bahwa terdapat kritik terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan. Kritik ini terutama berasal dari kelompok-kelompok masyarakat yang merasa tidak diuntungkan oleh kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru.

Salah satu isu terbesar dalam kritik terhadap Orde Baru adalah pelanggaran hak asasi manusia. Pada masa Orde Baru, pemerintah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok-kelompok yang dianggap tidak sejalan dengan pemerintah, seperti aktivis politik, pengkritik pemerintah, dan kelompok minoritas. Pelanggaran hak asasi manusia ini meliputi penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan.

Selain masalah hak asasi manusia, kritik juga ditujukan kepada ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan. Pemerintah pada masa Orde Baru dianggap lebih memihak pada kelompok-kelompok tertentu dalam pembangunan ekonomi, sehingga terjadi kesenjangan sosial yang cukup besar. Beberapa kelompok masyarakat dianggap tidak mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendapatkan akses kekayaan dan kesempatan.

Namun, pemerintah pada masa Orde Baru juga melakukan upaya untuk mengatasi kritik tersebut. Pemerintah membentuk lembaga-lembaga seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengatasi masalah hak asasi manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga melakukan reformasi ekonomi untuk mengatasi ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan.

Meskipun terdapat kritik terhadap penerapan Pancasila pada masa Orde Baru, namun pemerintah berhasil membangun negara yang stabil, sejahtera, dan berkeadilan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia dan memberi kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.

7. Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap memberi kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Poin 1: Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru diawali dengan upaya menegakkan keamanan dan ketertiban negara.

Pada awal masa Orde Baru, Indonesia mengalami kekacauan politik dan sosial yang cukup parah. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai Pancasila dimulai dengan upaya untuk menegakkan keamanan dan ketertiban negara. Pemerintah melakukan pembersihan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap merusak keamanan dan ketertiban masyarakat. Pembersihan ini dilakukan melalui operasi militer seperti Operasi Trisula dan Operasi Seroja.

Dalam rangka mempertahankan keamanan dan ketertiban negara, pemerintah Orde Baru juga mengeluarkan beberapa undang-undang seperti Undang-Undang Anti Terorisme dan Undang-Undang Keamanan Negara. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam hal ini adalah menjaga keamanan dan ketertiban negara sebagai landasan dalam setiap kebijakan dan program pemerintah.

Poin 2: Pemerintah melakukan pembangunan nasional dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi.

Pemerintah Orde Baru melakukan pembangunan nasional dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi. Nilai-nilai ini dianggap sebagai landasan dalam pembangunan nasional yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Pemerintah Orde Baru melakukan pembangunan infrastruktur, pertanian, perindustrian, dan energi. Selain itu, program pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan juga diperhatikan dengan baik oleh pemerintah. Seluruh program pembangunan tersebut diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Poin 3: Program-program pembangunan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Pemerintah Orde Baru mengarahkan program-program pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi menjadi dasar dalam pembangunan nasional.

Pemerintah Orde Baru melakukan pembangunan infrastruktur, pertanian, perindustrian, dan energi. Selain itu, program pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan juga diperhatikan dengan baik oleh pemerintah. Seluruh program pembangunan tersebut diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Poin 4: Penerapan nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kebijakan politik pemerintah yang mengutamakan stabilitas politik dan keamanan.

Penerapan nilai-nilai Pancasila pada masa Orde Baru tercermin dalam kebijakan politik pemerintah. Pemerintah Orde Baru mengutamakan stabilitas politik dan keamanan dalam setiap kebijakan yang diambilnya. Hal ini tercermin dalam adanya kebijakan politik luar negeri yang menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain di dunia.

Pemerintah Orde Baru juga melakukan beberapa reformasi politik seperti pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dianggap sebagai bentuk demokrasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

Poin 5: Pemerintah juga menerapkan sistem demokrasi pancasila yang mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan.

Pemerintah Orde Baru menerapkan sistem demokrasi pancasila yang mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan. Sistem demokrasi pancasila dianggap sebagai bentuk demokrasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

Dalam sistem demokrasi pancasila, setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam pengambilan keputusan. Keputusan diambil melalui musyawarah dan mufakat sehingga tercipta suasana harmonis dalam kehidupan berdemokrasi.

Poin 6: Terdapat kritik terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan.

Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga menghadapi beberapa kritik dan tantangan. Salah satu kritik yang sering diarahkan adalah terkait dengan hak asasi manusia. Beberapa kelompok masyarakat dianggap mengalami pelanggaran hak asasi manusia seperti pemaksaan untuk mengikuti ideologi pemerintah dan penindasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap tidak sejalan dengan pemerintah.

Selain itu, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga dianggap tidak adil dalam pembagian kekayaan dan kesempatan. Kelompok-kelompok tertentu dianggap lebih diuntungkan dalam pembangunan ekonomi sehingga terjadi kesenjangan sosial yang cukup besar.

Poin 7: Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap memberi kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Meskipun demikian, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pemerintah berhasil membangun negara yang stabil, sejahtera, dan berkeadilan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Meskipun ada kekurangan dan kritik, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru tetap memberi kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.