Bagaimana Kira Kira Pengarang Mengakhiri Ceritanya

bagaimana kira kira pengarang mengakhiri ceritanya –

Pengarang selalu mencari cara untuk mengakhiri cerita dengan cara yang berkesan. Mereka ingin meninggalkan pesan yang kuat di akhir kisah, sehingga para pembaca tak hanya mendapatkan hiburan tapi juga memikirkan tentang moral dari cerita. Namun, bagaimana kira-kira pengarang mengakhiri ceritanya?

Pertama-tama, pengarang biasanya mencari cara untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita. Mereka ingin memastikan bahwa masalah yang dihadapi oleh para tokoh telah terselesaikan dengan sempurna. Seringkali, pengarang ingin menyampaikan bahwa para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka. Mereka ingin para pembacanya mengambil pelajaran dari cerita yang mereka baca.

Selain itu, pengarang juga akan mencari cara untuk menciptakan ending yang memiliki kesan yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca. Mereka ingin membuat para pembaca merasa terhibur dan bahkan tergerak dengan cerita yang mereka baca. Misalnya, pengarang mungkin akan mengakhiri cerita dengan suasana yang romantis, menggambarkan para tokoh bahagia bersama. Atau, pengarang mungkin akan mengakhiri cerita dengan kesedihan, menggambarkan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya.

Kemudian, pengarang juga akan mencari cara untuk membuat ending cerita yang memiliki arti lebih dalam. Mereka ingin menyampaikan pesan yang dalam dan bermakna, sehingga para pembaca dapat mengambil arti dan pelajaran dari cerita. Mereka juga ingin para pembaca untuk menghargai dan mengingat cerita yang mereka baca.

Jadi, bagaimana kira-kira pengarang mengakhiri ceritanya? Mereka akan mencari cara untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita, menciptakan ending yang berkesan dan memiliki arti lebih dalam, dan menyampaikan pesan yang kuat di akhir cerita. Dengan cara ini, para pembaca akan mendapatkan hiburan dan juga banyak pelajaran dari cerita yang mereka baca.

Penjelasan Lengkap: bagaimana kira kira pengarang mengakhiri ceritanya

1. Mencari cara untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita.

Mengakhiri sebuah cerita dapat menjadi hal yang sangat menantang bagi suatu pengarang. Terlepas dari apakah itu sebuah novel, drama, cerpen, atau fiksi lainnya, pengarang harus mencari cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita mereka. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, dari plot twist yang tak terduga hingga pengakhiran yang diharapkan. Bagaimanapun, menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita adalah kunci untuk membuat pengakhiran yang mengesankan.

Salah satu cara yang paling umum bagi pengarang untuk menyelesaikan masalah utama dalam sebuah cerita adalah dengan membuat plot twist yang mengejutkan. Ini adalah cara untuk membuat pembaca tertarik dengan cerita, dengan membuat mereka berpikir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Plot twist bisa berupa apa saja, dari perubahan situasi yang tak terduga hingga karakter yang tiba-tiba muncul. Beberapa pengarang juga menggunakan plot twist untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita mereka. Dengan menggunakan plot twist ini, pengarang dapat membuat pembaca tertarik dan juga menyelesaikan masalah utama dalam cerita.

Selain plot twist, pengarang juga dapat menggunakan pengakhiran yang diharapkan untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita. Pengakhiran yang diharapkan adalah jenis pengakhiran yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pengarang. Ini adalah jenis pengakhiran yang pembaca mungkin telah memperkirakan dan diharapkan oleh pengarang. Dengan menggunakan jenis pengakhiran ini, pengarang dapat memastikan bahwa masalah utama dalam cerita mereka telah diselesaikan dengan cara yang sesuai.

Meskipun plot twist dan pengakhiran yang diharapkan adalah cara yang umum dan efektif untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita, ada juga beberapa pengarang yang menggunakan cara lain untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita mereka. Beberapa pengarang menggunakan cara yang lebih tak terduga untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita mereka, seperti menggunakan karakter yang berbeda untuk menyelesaikannya. Beberapa pengarang juga menggunakan cara yang kurang umum untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita, seperti menggunakan kata-kata yang tepat atau menggunakan konflik yang berbeda untuk menyelesaikannya.

Jadi, bagaimanapun juga, menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah utama dalam sebuah cerita adalah hal yang penting untuk membuat pengakhiran yang mengesankan. Meskipun ada berbagai cara untuk mencapainya, plot twist dan pengakhiran yang diharapkan adalah dua cara yang paling umum dan efektif untuk menyelesaikan masalah utama dalam sebuah cerita. Beberapa pengarang juga dapat menggunakan cara lain untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita mereka. Semua yang penting adalah bahwa pengarang menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah utama dalam cerita mereka.

2. Menciptakan ending yang memiliki kesan yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca.

Pengarang harus menciptakan ending yang memiliki kesan yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca untuk mengakhiri cerita mereka. Ending yang berkesan akan meninggalkan kesan yang tahan lama pada para pembaca, dan akan menjadi bagian dari sejarah literatur. Untuk menciptakan ending yang berkesan, pengarang harus memastikan bahwa mereka telah menciptakan karakter yang dapat dipercaya dan kompleks, serta menciptakan plot yang memiliki susunan yang logis dan menghibur. Setelah itu, pengarang harus menciptakan ending yang memiliki kesan yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca.

Mereka harus memastikan bahwa ending menjawab semua pertanyaan yang telah diajukan selama cerita, dan memastikan bahwa para pembaca merasa bahwa mereka telah mengalami perjalanan yang memuaskan. Ending yang berkesan bisa datang dalam berbagai bentuk. Mereka bisa berupa akhir yang damai, dimana semua masalah yang telah dihadapi oleh karakter telah teratasi, atau akhir yang tragis, dimana karakter mengalami kegagalan atau tewas.

Bagaimanapun, ending harus memiliki kesan yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca. Pengarang harus menghubungkan poin-poin kunci dari cerita dan memastikan bahwa mereka telah meyakinkan para pembaca bahwa segala hal yang telah diceritakan selama cerita memiliki kesimpulan yang masuk akal. Mereka juga harus memastikan bahwa para pembaca merasakan emosi yang berbeda-beda saat membaca ending.

Ending yang berkesan juga harus menyisipkan unsur-unsur yang bisa dicontoh oleh para pembaca. Pengarang harus menciptakan ending yang bisa menginspirasi para pembaca, serta menimbulkan berbagai perasaan, seperti harapan, haru, dan harapan. Pengarang harus menciptakan ending yang bisa membuat para pembaca merasa terhubung dengan karakter, serta merasa bahwa mereka ikut mengalami perjalanan yang diciptakan oleh pengarang.

Dengan kata lain, pengarang harus menciptakan ending yang memiliki kesan yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca. Ini bisa dicapai dengan menciptakan karakter yang meyakinkan dan kompleks, serta menciptakan plot yang memiliki susunan yang logis dan menghibur. Pengarang juga harus memastikan bahwa endingnya menjawab semua pertanyaan yang telah diajukan selama cerita, serta membuat para pembaca merasakan berbagai emosi. Akhirnya, pengarang harus menciptakan ending yang bisa menginspirasi para pembaca dan membuat mereka merasa terhubung dengan karakter. Dengan begitu, pengarang dapat menciptakan ending yang mendalam dan berkesan bagi para pembaca.

3. Menyampaikan pesan yang dalam dan bermakna.

Ketika pengarang mengakhiri sebuah cerita, ia biasanya ingin menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Biasanya, pengarang ingin menyampaikan pesan yang dalam dan bermakna, yang tersirat dalam konflik cerita. Untuk mencapai ini, pengarang akan menggunakan berbagai teknik seperti simbolisme, metode komparatif, dan ironi.

Simbolisme adalah alat bahasa yang digunakan pengarang untuk menggambarkan arti yang lebih dalam dari apa yang dikatakannya. Simbol-simbol ini dapat mencerminkan nilai-nilai tertentu, misalnya cinta, keadilan, atau kebenaran. Dengan menggunakan simbolisme, pengarang dapat menyampaikan pesan yang dalam.

Metode komparatif juga dapat digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan pesan yang dalam. Metode ini memungkinkan pengarang untuk membandingkan dan membedakan dua hal yang berbeda. Dengan menggunakan metode komparatif, pengarang dapat menggunakan perbandingan untuk menyampaikan sebuah pesan.

Ironi juga merupakan alat yang kuat yang dapat digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan pesan yang dalam. Ironi adalah ketika sesuatu yang dikatakan atau dilakukan berlawanan dengan apa yang dimaksudkan. Ironi dapat digunakan untuk menggambarkan situasi yang kompleks atau menyampaikan sesuatu yang tidak bisa dikatakan secara langsung.

Pengarang juga dapat menggunakan berbagai teknik lain untuk menyampaikan pesan yang dalam. Teknik ini dapat mencakup penggunaan percakapan, karakter, dan latar belakang. Misalnya, pengarang dapat menggunakan percakapan untuk menyampaikan pandangan yang dalam tentang kehidupan, atau menggunakan karakter untuk menggambarkan bagaimana keputusan yang diambil oleh orang lain dapat mempengaruhi orang lain.

Dalam mengakhiri cerita, tujuan utama pengarang adalah menyampaikan pesan yang dalam dan bermakna. Dengan menggunakan berbagai teknik seperti simbolisme, metode komparatif, dan ironi, pengarang dapat menyampaikan pesan yang dalam dan bermakna kepada pembacanya. Dengan menggunakan teknik ini, pengarang dapat menggambarkan bagaimana konflik dalam cerita mempengaruhi orang lain dan menyampaikan nilai-nilai yang diperjuangkan di dalamnya. Teknik ini dapat membantu pengarang menyampaikan pesan yang dalam dan bermakna yang akan menyentuh pembaca dan meninggalkan kesan yang mendalam.

4. Menyampaikan pesan yang kuat di akhir cerita.

Ketika seseorang membaca sebuah cerita, mereka biasanya ingin mengetahui bagaimana cerita itu akan berakhir. Dalam menulis, mengakhiri cerita merupakan bagian yang paling penting. Bagaimana pengarang mengakhiri cerita dapat membuat perbedaan yang signifikan antara cerita yang baik dan cerita yang buruk.

Salah satu cara yang paling populer yang digunakan pengarang untuk mengakhiri cerita adalah dengan menyampaikan pesan yang kuat di akhir cerita. Pesan ini dapat mencakup berbagai hal, seperti nilai-nilai penting, moralitas tertentu, atau bahkan pekerjaan dengan menjadi contoh nyata. Hal ini dapat membantu pembaca memahami dan mengingat cerita yang telah mereka baca.

Dengan menggunakan pesan yang kuat di akhir cerita, pengarang dapat meningkatkan tingkat keterikatan pembaca dengan cerita yang ditulis. Ini dapat membantu pembaca mengambil pelajaran dan mengingatnya lebih lama. Hal ini juga dapat membantu membangun hubungan yang lebih dalam antara pembaca dan cerita yang ditulis.

Ketika menyampaikan pesan yang kuat di akhir cerita, pengarang harus menjaga agar pesannya tidak terlalu berlebihan. Pesan yang terlalu berlebihan akan mengaburkan tujuan cerita dan mengurangi kesan yang disampaikan. Pengarang juga harus memastikan bahwa pesannya sesuai dengan tema cerita.

Untuk menyampaikan pesan yang kuat di akhir cerita, pengarang harus memastikan bahwa pesan tersebut terkait dengan semua bagian cerita lainnya. Ini akan memastikan bahwa pesan tersebut sesuai dengan tujuan cerita dan juga dapat membantu pembaca memahami cerita lebih dalam.

Kesimpulannya, menyampaikan pesan yang kuat di akhir cerita dapat membantu meningkatkan kekuatan cerita dan membantu pembaca memahami dan mengingat cerita dengan lebih baik. Dengan menggunakan pesan yang kuat di akhir cerita, pengarang dapat membantu pembaca menemukan dan mengingat pelajaran yang bisa mereka ambil dari cerita yang ditulis. Dengan demikian, pengarang dapat memastikan bahwa cerita yang ditulis memberikan kesan yang kuat bagi pembaca.

5. Menginginkan para pembaca untuk menghargai dan mengingat cerita yang mereka baca.

Mengakhiri cerita dapat menjadi salah satu bagian terberat dari proses menulis. Pengarang harus mengambil kesempatan untuk membuat para pembaca merasa terpuaskan dengan keseluruhan cerita. Dengan demikian, pengarang dapat menghasilkan kesan yang mendalam pada para pembaca. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan mengakhiri cerita dengan cara yang membuat para pembaca merasa puas dan ingin mengingat cerita yang mereka baca.

Pertama, akhir cerita harus menutup semua cerita. Hal ini berarti bahwa semua plot twist, konflik, dan pengembangan karakter harus dijelaskan. Jika pembaca meninggalkan cerita dengan rasa penasaran atau bahkan rasa kecewa, maka mereka akan kehilangan kesan positif yang mereka dapatkan. Oleh karena itu, pengarang harus memastikan bahwa semua pertanyaan yang timbul selama cerita telah dijawab.

Kedua, akhir cerita harus meninggalkan para pembaca dengan sedikit “keajaiban”. Ini bisa berupa kejutan, plot twist, atau bahkan perubahan konflik. Hal ini akan membuat para pembaca merasa terkejut dan terkesan dengan cerita yang mereka baca. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih terdorong untuk mengingat cerita yang mereka baca.

Ketiga, akhir cerita harus meninggalkan para pembaca dengan kesan yang positif. Ini bisa berupa kesimpulan yang menyenangkan atau bahkan perjalanan karakter yang berhasil. Hal ini akan membuat para pembaca merasa terhibur dan terpengaruh oleh cerita mereka.

Keempat, akhir cerita harus menonjolkan tema yang ingin disampaikan oleh pengarang. Tema tersebut harus ditekankan oleh akhir cerita, sehingga para pembaca akan merasa bahwa mereka telah mendapatkan inti cerita yang ingin disampaikan.

Kelima, akhir cerita harus meninggalkan para pembaca dengan kesan bahwa cerita yang mereka baca adalah penting. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat para pembaca merasa bahwa mereka telah mendapatkan sesuatu yang berharga dari cerita yang mereka baca. Dengan demikian, mereka akan merasa terdorong untuk menghargai dan mengingat cerita yang mereka baca.

Kesimpulannya, mengakhiri cerita dapat menjadi salah satu bagian terberat dari proses menulis. Namun, dengan memastikan bahwa semua pertanyaan yang timbul selama cerita telah dijawab, membuat para pembaca merasa terkejut dan terkesan, menonjolkan tema yang ingin disampaikan oleh pengarang, dan membuat para pembaca merasa bahwa mereka telah mendapatkan sesuatu yang berharga dari cerita yang mereka baca, maka pengarang akan berhasil meninggalkan para pembaca dengan kesan bahwa mereka harus menghargai dan mengingat cerita yang mereka baca.

6. Menggambarkan bahwa para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka.

Pengarang biasanya menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan karakter tokohnya dan menciptakan situasi yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, pada akhir cerita, mereka harus memiliki sesuatu yang mereka pelajari dari pengalaman mereka. Ini adalah bagaimana tokoh memutuskan untuk bertindak di masa depan atas dasar apa yang telah mereka pelajari dari kisah.

Untuk mengakhiri cerita dengan cara yang memiliki arti, pengarang harus memastikan bahwa para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka. Dengan menggunakan proses berpikir, para tokoh harus dipaksa untuk menganalisis situasi yang mereka hadapi dan menarik kesimpulan dari pengalaman mereka. Mereka harus dipaksa untuk meninjau tindakan mereka dan memahami bagaimana tindakan ini dapat memengaruhi masa depan mereka.

Pengarang dapat menggunakan potongan-potongan dialog, monolog, dan deskripsi untuk menggambarkan bagaimana para tokoh telah berkembang dan belajar dari pengalaman mereka. Potongan-potongan dialog dapat digunakan untuk menyoroti perubahan yang terjadi pada karakter tokoh, sedangkan monolog dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana tokoh berpikir tentang pengalaman mereka. Deskripsi yang tepat dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana tokoh telah berkembang dan tumbuh sebagai akibat pengalaman mereka.

Pengarang juga dapat menggunakan adegan epik untuk menggambarkan bagaimana para tokoh telah berhasil mencapai tujuan mereka. Adegan epik ini dapat menggambarkan bagaimana mereka telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka. Misalnya, tokoh dapat mengambil keputusan yang tepat setelah meninjau kembali pengalaman mereka.

Pengarang juga dapat menggunakan simbolisme dan metode abstrak untuk menggambarkan bagaimana para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka. Simbolisme dan metode abstrak dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan, pikiran, dan tindakan para tokoh. Misalnya, pengarang dapat menggunakan simbolik untuk menggambarkan bagaimana tokoh telah berkembang karena pengalaman mereka.

Akhirnya, pengarang dapat menggunakan pengulangan untuk menekankan bagaimana para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka. Pengulangan dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana tokoh telah mengubah perilaku mereka atau bagaimana mereka telah mengubah pandangan mereka tentang sesuatu. Pengulangan dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana tokoh telah tumbuh dan berkembang karena pengalaman mereka.

Dengan demikian, pengarang dapat menggunakan berbagai cara untuk menggambarkan bagaimana para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka. Mereka dapat menggunakan dialog, monolog, deskripsi, adegan epik, simbolisme, metode abstrak, dan pengulangan untuk menggambarkan bagaimana para tokoh telah berkembang dan tumbuh karena pengalaman mereka. Dengan demikian, pengarang dapat mengakhiri cerita dengan cara yang memiliki makna dan menunjukkan bahwa para tokoh telah belajar sesuatu dari pengalaman mereka.

7. Menggambarkan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya.

Mengakhiri sebuah cerita adalah bagian yang paling penting dari sebuah karya fiksi. Hal ini penting untuk membuat pembaca merasa puas dengan cerita dan bagian dari tujuan dan pesan yang ingin disampaikan penulis. Cara terbaik untuk mengakhiri sebuah cerita adalah dengan menggambarkan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya. Hal ini dapat membuat pembaca merasa dorongan untuk terus berjuang dan tetap optimis meskipun mereka tidak berhasil menyelesaikan masalah mereka.

Pengarang dapat menggunakan berbagai cara untuk mengakhiri sebuah cerita dengan menggambarkan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya. Salah satu cara adalah dengan menggunakan kata-kata yang membuat pembaca merasa sedih dan putus asa. Kata-kata ini harus dipilih dengan hati-hati untuk menciptakan suasana yang tepat dan mendesak pembaca untuk tetap optimis. Pengarang juga dapat menggunakan dialog antar karakter untuk menggambarkan bagaimana para tokoh telah berjuang melalui masalah, tetapi tidak berhasil menyelesaikannya.

Selain itu, pengarang juga dapat menggunakan latar belakang, peristiwa atau konflik yang membuat para tokoh berjuang dengan masalah mereka. Misalnya, jika latar belakang cerita adalah sebuah keluarga yang dihancurkan oleh perang, maka pengarang dapat menggambarkan bagaimana para tokoh telah berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan keluarga mereka, tetapi tidak berhasil. Ini akan menggambarkan bagaimana para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya.

Cara lain untuk menggambarkan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya adalah dengan menggunakan konflik internal. Konflik internal ini dapat menggambarkan perasaan para tokoh saat mereka menghadapi masalah yang mereka hadapi. Misalnya, jika para tokoh berjuang melawan penyakit, maka pengarang dapat menggambarkan bagaimana mereka berjuang dengan perasaan takut, putus asa, dan putus harapan, namun tetap berjuang melawan kondisi mereka. Ini akan memberi pembaca pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya.

Pengarang juga dapat menggunakan musik untuk menggambarkan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya. Musik dapat mengungkapkan berbagai perasaan dan melengkapi tujuan dan pesan cerita. Misalnya, jika pengarang ingin menggambarkan bagaimana para tokoh berjuang melawan masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya, maka pengarang dapat menggunakan musik yang menggambarkan rasa sedih dan putus asa. Ini akan membuat para tokoh terasa lebih nyata dan dapat membuat pembaca merasa lebih terhubung dengan para tokoh.

Dalam mengakhiri sebuah cerita, penting untuk memastikan bahwa para tokoh telah berjuang melalui masalah tapi tidak berhasil menyelesaikannya. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, dialog antar karakter, latar belakang, peristiwa atau konflik, dan musik yang tepat, pengarang dapat menciptakan suasana yang sesuai dan mendesak pembaca untuk tetap optimis meskipun mereka tidak berhasil menyelesaikan masalah mereka. Ini dapat membuat pembaca merasa puas dengan cerita dan bagian dari tujuan dan pesan yang ingin disampaikan penulis.

8. Menginginkan para pembaca untuk mengambil arti dan pelajaran dari cerita.

Ungkapan “akhir cerita adalah inti dari semuanya” benar-benar menggambarkan bagaimana pentingnya bagi seorang pengarang untuk memutuskan cerita mereka dengan cara yang tepat. Akhir cerita harus membuat para pembaca merasa puas dan bersemangat untuk membaca lebih jauh. Seorang pengarang harus memikirkan strategi yang tepat untuk mengakhiri cerita mereka.

Salah satu cara bagi seorang pengarang untuk mengakhiri cerita mereka adalah dengan memastikan bahwa mereka telah menjelaskan semua yang mereka inginkan pembaca untuk dipahami. Mereka harus menyimpulkan bagaimana semua karakter dan alur cerita saling berinteraksi dan mencapai kesimpulan. Mereka juga harus menyajikan narasi yang menyeluruh dan menarik, serta memastikan bahwa pembaca benar-benar mengerti apa yang terjadi.

Selain itu, seorang pengarang juga harus memastikan bahwa mereka telah memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pembaca. Ini termasuk menyampaikan bagaimana karakter berkembang selama cerita, dan juga mengklarifikasi alasan utama yang mendorong alur cerita. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembaca mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi di akhir cerita.

Selain itu, seorang pengarang juga harus memastikan bahwa pembaca merasa selesa dengan cara cerita berakhir. Ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa karakter memperoleh apa yang mereka cari sepanjang cerita. Dengan menyarankan bahwa karakter berhasil mencapai tujuannya, para pembaca akan merasa puas dengan cara cerita berakhir.

Terakhir, seorang pengarang harus menginginkan para pembaca untuk mengambil arti dan pelajaran dari cerita. Pengarang harus mencoba untuk membuat pembaca berpikir tentang topik yang dihadirkan di dalam cerita, dan menyarankan bahwa ada banyak hal yang dapat dipelajari. Dengan begitu, pembaca dapat meninggalkan cerita dengan berbagai arti dan pelajaran yang dapat mereka ambil.

Kesimpulannya, mengakhiri cerita dengan baik merupakan bagian penting dari menulis. Seorang pengarang harus memastikan bahwa mereka telah menyelesaikan narasi dengan tepat, menyajikan semua informasi yang diperlukan, dan membuat pembaca merasa nyaman dengan cara cerita berakhir. Terakhir, seorang pengarang harus menginginkan para pembaca untuk mengambil arti dan pelajaran dari cerita. Dengan begitu, para pembaca akan merasa puas dan siap untuk membaca lebih jauh.