bagaimana ciri laporan hasil wawancara yang baik itu –
Bagaimana Ciri Laporan Hasil Wawancara yang Baik Itu?
Menulis laporan wawancara membutuhkan proses yang tepat untuk menentukan informasi penting yang harus disampaikan. Laporan wawancara yang baik adalah laporan yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan dan menyampaikan informasi yang akurat. Dalam artikel ini, kami akan menyoroti ciri-ciri laporan wawancara yang baik.
Pertama, laporan wawancara yang baik harus didasarkan pada informasi yang akurat. Hal ini berarti bahwa laporan harus ditulis dengan persis sesuai dengan apa yang dikatakan oleh narasumber. Pertanyaan harus ditulis dengan tepat, dan respon yang diberikan oleh narasumber harus dicatat dengan benar. Jika ada informasi yang salah dicatat, laporan tersebut dapat menjadi tidak berguna dan juga dapat menimbulkan masalah.
Kedua, laporan wawancara yang baik harus mudah dipahami. Laporan harus disajikan dalam bahasa yang jelas dan sederhana sehingga semua orang dapat memahaminya. Jika laporan terlalu rumit, orang lain tidak akan pernah mengetahui apa yang dimaksudkan oleh narasumber.
Ketiga, laporan wawancara yang baik harus berisi informasi yang relevan. Wawancara harus menyertakan informasi yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan. Apabila informasi yang diberikan tidak relevan, maka laporan tersebut akan menjadi tidak berguna bagi orang lain.
Keempat, laporan wawancara yang baik harus menyertakan informasi yang akurat. Setiap informasi yang disajikan harus dikonfirmasi sebelum disertakan dalam laporan. Jika ada informasi yang salah, itu dapat menimbulkan masalah dan juga akan menurunkan kualitas laporan.
Kelima, laporan wawancara yang baik harus disusun dengan baik. Harus ada struktur yang jelas dan logis yang diterapkan, dan laporan harus didistribusikan secara adil antara narasumber. Ini akan memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat mudah dicerna dan dipahami.
Keenam, laporan wawancara yang baik harus berisi kesimpulan yang jelas. Kesimpulan dari laporan harus berisi informasi yang terfokus dan relevan untuk tujuan tertentu. Jika kesimpulan terlalu jauh dari informasi yang disampaikan, laporan bisa menjadi tidak berguna bagi orang lain.
Kesimpulannya, laporan wawancara yang baik harus akurat, mudah dipahami, relevan, akurat, bersusun dengan baik, dan berisi kesimpulan yang jelas. Dengan menggunakan standar-standar ini, laporan wawancara akan efektif dan bermanfaat bagi orang lain.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: bagaimana ciri laporan hasil wawancara yang baik itu
1. Laporan wawancara yang baik harus didasarkan pada informasi yang akurat.
Laporan wawancara yang baik harus didasarkan pada informasi yang akurat. Ini adalah salah satu prinsip dasar dalam membuat laporan wawancara yang baik. Laporan ini harus mencerminkan gambaran yang akurat tentang informasi yang dikumpulkan dari wawancara. Dengan kata lain, laporan harus menyajikan informasi yang akurat, komprehensif, dan berdasarkan data yang dikumpulkan dari wawancara.
Untuk memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan dari wawancara akurat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa wawancara dilakukan dengan benar. Ini berarti bahwa wawancara harus mencakup semua topik yang relevan dan menghindari bias atau interpretasi yang salah. Juga, orang yang melakukan wawancara harus memahami bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat dan menghindari pembicaraan yang berlebihan. Dengan kata lain, wawancara harus dijalankan secara profesional untuk memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan akurat.
Selain itu, laporan wawancara yang baik harus memuat informasi yang akurat dan lengkap. Ini berarti bahwa laporan harus menyertakan detail yang cukup dari wawancara, termasuk nama pembicara, informasi biografi, dan konteks wawancara. Laporan juga harus menyertakan gambaran yang jelas tentang topik yang dibahas dalam wawancara dan bagaimana ini berkaitan dengan tujuan utama laporan.
Selain itu, laporan wawancara yang baik harus menyediakan wawasan yang berharga dari wawancara yang telah dilakukan. Ini berarti bahwa laporan harus menyajikan bukti yang kuat untuk mendukung kesimpulan dan kesimpulan yang ditarik. Laporan juga harus menyertakan analisis yang ditulis dengan jelas tentang informasi yang dikumpulkan dari wawancara.
Akhirnya, laporan wawancara yang baik harus menyertakan pernyataan yang menguraikan informasi yang diperoleh dari wawancara. Laporan ini harus menguraikan kesimpulan yang ditarik dari informasi yang dikumpulkan dari wawancara. Pernyataan ini harus jelas, berdasarkan data yang dikumpulkan, dan juga harus mengungkapkan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan untuk mencapai tujuan laporan.
Jadi, untuk memastikan bahwa laporan wawancara yang baik didasarkan pada informasi yang akurat, ada beberapa prinsip yang harus diikuti. Pertama, wawancara harus dilakukan dengan benar. Kedua, laporan harus menyertakan informasi yang akurat dan lengkap. Ketiga, laporan harus menyediakan wawasan yang berharga. Dan terakhir, laporan harus menyertakan pernyataan yang menguraikan informasi yang diperoleh dari wawancara. Dengan mematuhi prinsip-prinsip ini, diharapkan laporan wawancara yang baik akan didasarkan pada informasi yang akurat.
2. Laporan wawancara yang baik harus mudah dipahami.
Laporan wawancara yang baik (atau laporan hasil wawancara) adalah salah satu alat yang paling penting dalam proses pengumpulan data. Laporan ini berfungsi untuk mempresentasikan hasil wawancara dan menyampaikan temuan-temuan yang diperoleh dari wawancara. Dengan kata lain, laporan wawancara adalah cara yang digunakan untuk menyatakan hasil wawancara kepada orang lain.
Untuk membuat laporan wawancara yang baik, suatu organisasi harus mengikuti beberapa petunjuk, salah satunya adalah menyusun laporan wawancara yang mudah dipahami. Dengan kata lain, laporan yang baik harus mudah dimengerti oleh orang lain. Ini penting karena dengan laporan yang mudah dimengerti, pembaca laporan dapat dengan mudah mengerti tujuan dan hasil dari wawancara.
Untuk memastikan bahwa laporan wawancara yang dibuat mudah dipahami, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, laporan harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan sederhana. Hal ini penting karena laporan yang ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami akan lebih mudah dipahami oleh orang lain. Dengan menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana, laporan wawancara akan lebih mudah dipahami.
Kedua, laporan harus ditulis dalam bentuk ringkas. Ini penting karena laporan yang panjang dan bertele-tele akan membuat orang lain kehilangan minat pada laporan. Dengan menyusun laporan dalam bentuk ringkas, orang lain akan lebih mudah memahami isi dari laporan.
Ketiga, laporan harus jelas dan terstruktur. Laporan yang terstruktur akan membuat orang lain lebih mudah mengikuti alur laporan. Dengan menyusun laporan secara terstruktur, orang lain akan lebih mudah mengikuti alur laporan dan memahami kesimpulan yang ditarik dari wawancara.
Keempat, laporan harus menyertakan grafik dan tabel untuk memudahkan pembaca. Hal ini penting karena dengan menyertakan grafik dan tabel, pembaca laporan akan lebih mudah memahami temuan-temuan yang diperoleh dari wawancara.
Kelima, laporan harus menyertakan kesimpulan yang jelas. Hal ini penting karena kesimpulan yang jelas akan membantu orang lain memahami hasil wawancara. Dengan kesimpulan yang jelas, orang lain dapat memahami apa yang dicapai dari wawancara.
Kesimpulannya, laporan wawancara yang baik harus mudah dipahami. Untuk memastikan laporan wawancara yang baik itu mudah dipahami, organisasi harus menerapkan beberapa petunjuk, seperti menggunakan bahasa yang jelas, menyusun laporan dalam bentuk ringkas, menyusun laporan secara terstruktur, menyertakan grafik dan tabel, dan menyertakan kesimpulan yang jelas. Dengan menerapkan petunjuk-petunjuk ini, maka laporan wawancara yang baik akan mudah dipahami.
3. Laporan wawancara yang baik harus berisi informasi yang relevan.
Laporan wawancara yang baik adalah suatu karya tulis yang berisi hasil kesimpulan dari wawancara yang telah dilakukan. Laporan wawancara tersebut sangat penting bagi pihak yang melakukan wawancara karena dapat digunakan untuk menyimpulkan informasi yang diperoleh selama wawancara. Oleh karena itu, laporan wawancara yang baik harus berisi informasi yang relevan.
Informasi yang relevan dalam laporan wawancara adalah informasi yang berkaitan dengan tujuan wawancara. Tujuan wawancara mungkin berbeda-beda, namun laporan wawancara harus berisi informasi yang berkaitan dengan tujuan wawancara itu. Misalnya, jika tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui tentang kondisi ekonomi di suatu wilayah, laporan wawancara harus berisi informasi tentang tingkat pendapatan rata-rata, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan lain sebagainya.
Selain itu, informasi yang relevan juga harus berisi kesimpulan atau konklusi yang dibuat oleh wawancara. Laporan wawancara harus berisi konklusi yang dibuat berdasarkan informasi yang didapatkan selama wawancara. Misalnya, jika tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui tentang kondisi ekonomi di suatu wilayah, laporan wawancara harus berisi konklusi tentang tingkat pendapatan rata-rata, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan lain sebagainya dalam wilayah tersebut.
Informasi yang relevan juga harus berisi data dan fakta yang dikumpulkan selama wawancara. Laporan wawancara harus berisi data dan fakta yang diperoleh dari hasil wawancara. Misalnya, jika tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui tentang kondisi ekonomi di suatu wilayah, laporan wawancara harus berisi data dan fakta tentang tingkat pendapatan rata-rata, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan lain sebagainya di wilayah tersebut.
Selain itu, informasi yang relevan juga harus berisi rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil wawancara. Laporan wawancara harus berisi rekomendasi yang diberikan dari hasil wawancara. Rekomendasi ini harus berkaitan dengan tujuan wawancara. Misalnya, jika tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui tentang kondisi ekonomi di suatu wilayah, laporan wawancara harus berisi rekomendasi tentang cara meningkatkan pendapatan rata-rata, mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi tingkat pengangguran, dan lain sebagainya di wilayah tersebut.
Dengan demikian, laporan wawancara yang baik harus berisi informasi yang relevan. Informasi yang relevan harus berisi tujuan wawancara, kesimpulan yang dibuat, data dan fakta yang didapatkan, dan rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil wawancara. Dengan memasukkan informasi yang relevan tersebut, maka laporan wawancara yang dihasilkan akan lebih baik.
4. Laporan wawancara yang baik harus menyertakan informasi yang akurat.
Laporan wawancara yang baik adalah cara yang efektif untuk menyimpan dan menganalisa informasi yang diperoleh dari wawancara. Laporan wawancara yang baik menyediakan informasi yang akurat, luas, dan komprehensif. Dengan laporan wawancara yang baik, orang yang membaca laporan akan memiliki gambaran yang jelas mengenai kondisi wawancara dan hasilnya.
Salah satu ciri laporan wawancara yang baik adalah menyertakan informasi yang akurat. Laporan harus mencakup semua informasi yang relevan dan menyertakan detail yang tepat tentang wawancara. Ini termasuk informasi tentang subjek wawancara, tanggal wawancara, waktu wawancara, lokasi wawancara, dan informasi lain yang diperlukan untuk memahami wawancara. Informasi yang akurat juga termasuk kutipan dari wawancara dan komentar yang dibuat oleh pewawancara atau subjek wawancara.
Selain menyertakan informasi yang akurat, laporan wawancara yang baik juga harus menyertakan informasi yang komprehensif. Ini berarti bahwa laporan harus mencakup semua informasi yang diperoleh dari wawancara. Laporan harus menyertakan gambaran yang jelas tentang latar belakang wawancara, tujuan wawancara, dan temuan yang diperoleh dari wawancara. Laporan juga harus menyertakan detail tentang cara wawancara dilakukan, termasuk siapa yang hadir, bagaimana pertanyaan diajukan, dan bagaimana subjek wawancara merespons.
Karena laporan wawancara yang baik harus memuat informasi yang akurat, laporan harus disusun dengan rapi dan sistematis. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, dan harus menyertakan detail yang tepat tentang informasi yang disajikan. Laporan juga harus memiliki struktur yang jelas dan logis, dengan subjudul yang menyertai setiap bagian. Dengan demikian, orang yang membaca laporan dapat dengan mudah memahami dan menganalisa informasi yang disajikan.
Laporan wawancara yang baik juga harus menyertakan kesimpulan dan rekomendasi. Laporan harus menyajikan kesimpulan berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara, dan menyertakan rekomendasi tentang tindakan yang harus diambil. Dengan menyertakan kesimpulan dan rekomendasi, laporan wawancara yang baik akan memberikan pandangan yang jelas dan mendalam tentang temuan wawancara.
Dengan memenuhi semua ciri laporan wawancara yang baik, laporan wawancara akan menjadi cara yang efektif untuk menyimpan dan menganalisa informasi yang diperoleh dari wawancara. Laporan wawancara yang baik harus menyertakan informasi yang akurat, luas, dan komprehensif, serta memuat kesimpulan dan rekomendasi yang tepat. Dengan menyusun laporan wawancara dengan rapi dan sistematis, para pembaca akan memiliki gambaran yang jelas tentang hasil wawancara.
5. Laporan wawancara yang baik harus disusun dengan baik.
Laporan wawancara adalah laporan yang berisi hasil wawancara yang dilakukan oleh seseorang. Laporan ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari informasi yang didapatkan dari wawancara. Laporan ini bisa digunakan oleh pihak yang memerlukan informasi, atau bisa jadi sebagai bahan untuk keputusan sebuah organisasi. Oleh karena itu, laporan hasil wawancara yang baik harus disusun dengan baik.
Pertama, laporan wawancara yang baik harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan ini harus bisa dijelaskan dengan jelas di dalam laporan. Tujuan ini harus juga sesuai dengan informasi yang didapat dari hasil wawancara. Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka laporan wawancara akan lebih mudah disusun, dan akan lebih mudah dimengerti pembaca.
Kedua, laporan wawancara yang baik harus menyertakan data yang akurat. Data yang dimasukkan ke dalam laporan harus sesuai dengan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara. Data yang dimasukkan ke dalam laporan harus dibuat jelas dan mudah dipahami. Jika terdapat kesalahan data, maka laporan akan menjadi tidak akurat.
Ketiga, laporan wawancara yang baik harus menyertakan kesimpulan yang jelas. Setelah memasukkan data yang akurat, maka laporan harus menyertakan kesimpulan. Kesimpulan ini harus jelas dan mudah dipahami. Kesimpulan ini harus juga sesuai dengan data yang telah dimasukkan ke dalam laporan.
Keempat, laporan wawancara yang baik harus menyertakan rekomendasi. Setelah memasukkan kesimpulan, maka laporan harus juga menyertakan rekomendasi. Rekomendasi ini harus jelas dan mudah dipahami. Rekomendasi ini harus juga sesuai dengan kesimpulan yang telah dibuat.
Kelima, laporan wawancara yang baik harus disusun dengan baik. Setelah memasukkan semua informasi yang diperlukan, maka laporan harus disusun dengan baik. Laporan harus disusun dengan rapi dan mudah dipahami. Jika laporan disusun dengan buruk, maka informasi yang terkandung di dalamnya akan sulit dipahami.
Dengan demikian, laporan wawancara yang baik harus disusun dengan baik. Tujuan yang jelas, data yang akurat, kesimpulan yang jelas, rekomendasi yang jelas, dan penyusunan yang rapi harus dimasukkan ke dalam laporan. Dengan menyusun laporan dengan baik, maka laporan wawancara akan lebih mudah dimengerti dan lebih bermanfaat.
6. Laporan wawancara yang baik harus berisi kesimpulan yang jelas.
Kesimpulan adalah salah satu bagian penting dari laporan wawancara yang baik. Tanpa kesimpulan yang jelas, laporan wawancara tidak akan memberikan manfaat yang diharapkan oleh pembaca. Oleh karena itu, penting bagi para penulis laporan untuk memastikan bahwa mereka menyertakan kesimpulan yang jelas dan bermakna dalam laporan wawancara mereka.
Kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara harus merangkum informasi yang dikumpulkan dari wawancara. Para penulis laporan harus menggunakan informasi yang dikumpulkan dari wawancara untuk menyimpulkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Kesimpulan yang jelas harus menyertakan informasi yang dikumpulkan dari hasil wawancara dan mengidentifikasi jawaban yang diberikan oleh narasumber.
Selain itu, kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara juga harus memiliki tujuan yang jelas. Para penulis laporan harus menyimpulkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan tujuan tertentu. Tujuan ini harus didefinisikan dalam kesimpulan dan harus menjelaskan bagaimana jawaban dari wawancara terkait dengan tujuan yang ditentukan.
Selain itu, kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara juga harus bersifat objektif. Para penulis laporan harus memastikan bahwa kesimpulan yang mereka rancang tidak dipengaruhi oleh pandangan atau pendapat pribadi. Oleh karena itu, para penulis laporan harus memastikan bahwa kesimpulan yang mereka rancang hanya didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari wawancara.
Kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara juga harus menyertakan konteks yang tepat. Para penulis laporan harus memastikan bahwa kesimpulan yang mereka buat memiliki konteks yang tepat. Hal ini penting karena kesimpulan yang tidak memiliki konteks yang tepat tidak akan memberikan manfaat yang diharapkan oleh pembaca.
Akhirnya, kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara harus menyertakan arahan yang jelas. Para penulis laporan harus menyimpulkan jawaban dari wawancara dengan menyertakan arahan yang jelas yang dapat dilakukan oleh pembaca. Arahan ini harus jelas dan harus menjelaskan bagaimana jawaban dari wawancara dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Secara keseluruhan, kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara merupakan bagian yang penting yang harus dimiliki oleh para penulis laporan. Kesimpulan yang jelas harus merangkum informasi yang dikumpulkan dari wawancara, harus memiliki tujuan yang jelas, harus bersifat objektif, harus memiliki konteks yang tepat dan harus menyertakan arahan yang jelas untuk pembaca. Dengan kesimpulan yang jelas dalam laporan wawancara, para penulis laporan dapat memastikan bahwa laporan wawancara mereka dapat memberikan manfaat yang diharapkan oleh pembaca.