Bagaimana Cara Allah Bertindak Untuk Menyelamatkan Sadrakh Mesakh Dan Abednego

bagaimana cara allah bertindak untuk menyelamatkan sadrakh mesakh dan abednego – Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah tiga orang Yahudi yang hidup pada zaman raja Nebukadnezar di Babel. Mereka adalah orang-orang yang setia pada Tuhan dan menolak menyembah berhala yang dikerjakan oleh raja Nebukadnezar. Akibatnya, raja marah dan memberikan ancaman untuk membakar mereka hidup-hidup. Namun, Allah bertindak untuk menyelamatkan mereka dari api yang mematikan.

Bagaimana Allah bertindak untuk menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego? Pertama-tama, Allah memberikan keberanian pada tiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka. Mereka tidak takut dengan ancaman dari raja Nebukadnezar dan tetap setia pada Tuhan. Mereka yakin bahwa Tuhan mereka akan menyelamatkan mereka dari bahaya.

Kedua, Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani tiga orang Yahudi tersebut di dalam api. Dalam Kitab Daniel 3:25, kita dapat membaca bahwa raja Nebukadnezar melihat empat orang berjalan di dalam api, bukan tiga orang seperti yang ia lihat sebelumnya. Empat orang itu diyakini sebagai tiga orang Yahudi dan Malaikat Tuhan yang menyertai mereka. Kehadiran Malaikat tersebut menunjukkan bahwa Tuhan tidak meninggalkan tiga orang Yahudi tersebut sendirian di dalam api.

Ketiga, Allah mengendalikan api sehingga tidak membakar tiga orang Yahudi tersebut. Meskipun api tersebut sangat panas dan mematikan, tiga orang Yahudi tersebut tidak terluka sedikit pun. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengatur segala sesuatunya, termasuk kekuatan api.

Keempat, Allah mengubah hati raja Nebukadnezar sehingga ia mengakui kebesaran Tuhan. Setelah melihat tiga orang Yahudi tersebut selamat dari api, raja Nebukadnezar mengakui bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang benar dan kuasa. Ia bahkan memberikan perintah untuk tidak menghina Allah Yahudi dan mempromosikan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ke dalam jabatan tinggi di kerajaannya.

Dalam kisah ini, Allah menunjukkan bahwa Ia memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya. Meskipun tiga orang Yahudi tersebut menghadapi bahaya yang besar, Allah tidak meninggalkan mereka sendirian dan menyertai mereka di dalam api. Keberanian mereka dalam mempertahankan iman mereka menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya.

Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Allah memiliki kuasa untuk mengatasi segala sesuatunya dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita.

Penjelasan: bagaimana cara allah bertindak untuk menyelamatkan sadrakh mesakh dan abednego

1. Allah memberikan keberanian pada tiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka.

Poin pertama dalam tema ‘bagaimana cara allah bertindak untuk menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego’ adalah bahwa Allah memberikan keberanian pada tiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka. Saat raja Nebukadnezar memerintahkan seluruh penduduk Babel untuk menyembah patung emas yang ia buat, tiga orang Yahudi tetap setia pada Tuhan mereka. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menolak menyembah berhala tersebut, bahkan ketika mereka diancam dengan hukuman mati.

Allah memberikan keberanian pada tiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka. Mereka memiliki iman yang kuat pada Tuhan dan yakin bahwa mereka tidak akan menyembah berhala tersebut meskipun itu berarti mereka harus menghadapi hukuman mati. Keberanian mereka dalam mempertahankan keyakinan mereka adalah hasil dari kemampuan Allah untuk memberikan kekuatan pada mereka untuk tetap teguh.

Tentu saja, keberanian tersebut tidak datang begitu saja. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego telah melatih diri mereka untuk menjadi orang-orang yang setia pada Tuhan. Mereka telah mengenal Tuhan dengan baik dan yakin bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah mereka. Dalam keadaan apapun, mereka selalu mengandalkan Tuhan dan bertekad untuk mempertahankan iman mereka.

Allah memberikan keberanian pada tiga orang Yahudi tersebut dengan memberikan iman yang kuat dan keyakinan yang tidak tergoyahkan pada mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah umat-Nya dan siap untuk membantu mereka dalam segala situasi. Allah tidak hanya memberikan kekuatan pada tiga orang Yahudi tersebut, namun juga pada setiap orang yang setia pada-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan keberanian untuk mempertahankan keyakinan kita. Meskipun hal tersebut tidak selalu mengancam nyawa kita, tetapi tetap saja membutuhkan keberanian untuk tetap teguh pada keyakinan kita. Dalam hal ini, kita dapat belajar dari kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah kita dan memberikan keberanian pada kita untuk mempertahankan keyakinan kita, asalkan kita selalu mengandalkan-Nya.

2. Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani tiga orang Yahudi tersebut di dalam api.

Poin kedua dari tema ‘bagaimana cara Allah bertindak untuk menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego’ adalah bahwa Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani tiga orang Yahudi tersebut di dalam api. Kisah ini terjadi ketika raja Nebukadnezar memerintahkan tiga orang Yahudi tersebut untuk menyembah berhala yang ia buat. Namun, mereka menolak mentaatinya dan memilih untuk tetap setia pada Tuhan mereka. Akibatnya, raja marah dan memerintahkan mereka untuk dibakar hidup-hidup.

Namun, ketika tiga orang Yahudi tersebut berada dalam api, Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani mereka. Dalam Kitab Daniel 3:25, kita dibuat terkesan bahwa raja Nebukadnezar melihat empat orang berjalan di dalam api, bukan tiga orang seperti yang ia lihat sebelumnya. Empat orang itu diyakini sebagai tiga orang Yahudi dan Malaikat Tuhan yang menyertai mereka. Kehadiran Malaikat tersebut menunjukkan bahwa Tuhan tidak meninggalkan tiga orang Yahudi tersebut sendirian di dalam api.

Dalam Perjanjian Lama, malaikat seringkali dikirim oleh Allah untuk membantu manusia dalam situasi sulit atau berbahaya. Malaikat sendiri merupakan makhluk surgawi yang memiliki kuasa dan kekuatan yang luar biasa. Dalam kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, kehadiran Malaikat Tuhan menunjukkan bahwa Allah selalu siap untuk membantu dan melindungi orang yang setia pada-Nya.

Selain itu, kehadiran Malaikat Tuhan di dalam api juga menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk melindungi umat-Nya dari bahaya apapun. Tiga orang Yahudi tersebut tidak berada dalam keadaan yang mudah, namun Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menjaga dan melindungi mereka dari api yang mematikan.

Dalam kisah ini, Allah menunjukkan bahwa Ia memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan siap untuk membantu dan melindungi umat-Nya dari segala bahaya. Keberanian tiga orang Yahudi tersebut dalam mempertahankan iman mereka menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya. Kita sebagai manusia perlu selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita, dan siap untuk membantu dan melindungi kita dalam setiap situasi yang sulit.

3. Allah mengendalikan api sehingga tidak membakar tiga orang Yahudi tersebut.

Poin ketiga dari kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah Allah mengendalikan api sehingga tidak membakar tiga orang Yahudi tersebut. Setelah tiga orang Yahudi tersebut menolak untuk menyembah berhala yang dikerjakan oleh raja Nebukadnezar, raja tersebut marah dan memberikan ancaman untuk membakar mereka hidup-hidup. Namun, ketika tiga orang Yahudi tersebut dilemparkan ke dalam api yang sangat panas, mereka tidak terluka sedikit pun.

Hal ini terjadi karena Allah mengendalikan api tersebut. Ia memiliki kuasa untuk mengatur segala sesuatunya, termasuk kekuatan api. Kehadiran Allah yang mengendalikan api tersebut menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan yang memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya.

Kisah ini menunjukkan bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah umat-Nya dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya. Meskipun tiga orang Yahudi tersebut menghadapi bahaya yang besar, Allah tidak meninggalkan mereka sendirian dan menyertai mereka di dalam api. Dalam hal ini, Allah menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan yang penuh kasih dan selalu siap untuk melindungi umat-Nya yang setia.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia seringkali menghadapi banyak masalah dan tantangan yang sulit diatasi. Namun, melalui kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, kita diajak untuk percaya bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengatasi segala sesuatunya, bahkan kekuatan api sekalipun. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita.

4. Allah mengubah hati raja Nebukadnezar sehingga ia mengakui kebesaran Tuhan.

Poin keempat dari cara Allah bertindak untuk menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah dengan mengubah hati raja Nebukadnezar sehingga ia mengakui kebesaran Tuhan. Sebelumnya, raja Nebukadnezar adalah seorang penguasa yang sombong dan merasa dirinya memiliki kuasa yang mutlak. Ia tidak mengakui keberadaan Tuhan Yahudi yang disembah oleh tiga orang Yahudi tersebut.

Namun, setelah melihat tiga orang Yahudi tersebut selamat dari api, raja Nebukadnezar mengakui bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang benar dan kuasa. Ia bahkan memberikan perintah untuk tidak menghina Allah Yahudi dan mempromosikan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ke dalam jabatan tinggi di kerajaannya. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menyelamatkan tiga orang Yahudi tersebut, tetapi juga berhasil membuka hati raja yang sombong.

Allah memiliki kuasa yang besar untuk mengubah hati manusia. Kita sebagai manusia seringkali merasa bahwa kita memiliki segalanya dan tidak membutuhkan pertolongan dari Allah. Namun, Allah selalu punya cara untuk membuka hati kita dan mengajarkan bahwa hanya Dia yang memiliki kuasa yang mutlak dan segala-galanya berasal dari-Nya. Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengingatkan kita bahwa Allah selalu hadir dan siap membuka hati kita jika kita membuka diri terhadap-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi situasi sulit yang menguji iman dan kepercayaan kita pada Allah. Namun, jika kita tetap setia pada Tuhan dan mengandalkan-Nya, Allah pasti akan bertindak untuk menyelamatkan kita. Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita untuk selalu percaya bahwa Allah selalu siap menyelamatkan kita dari segala bahaya dan mengubah hati orang-orang yang meragukan-Nya.

5. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya.

Poin kelima dari tema “Bagaimana cara Allah bertindak untuk menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego” adalah bahwa kisah ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya. Kisah ini menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah orang yang percaya dan setia pada-Nya, dan Ia memiliki kekuasaan untuk mengatasi segala sesuatu.

Dalam kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Allah tidak hanya memberikan keberanian pada ketiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka, namun juga mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani mereka di dalam api. Malaikat tersebut menunjukkan bahwa Allah tidak meninggalkan tiga orang Yahudi tersebut sendirian di dalam api, dan selalu memiliki kuasa atas segala sesuatu.

Selain itu, Allah juga mengendalikan api sehingga tidak membakar tiga orang Yahudi tersebut. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas, bahkan api yang sangat mematikan pun bisa diatur oleh-Nya. Allah tidak hanya mampu mengatur segala sesuatu, tetapi juga mempertahankan orang yang setia pada-Nya dari segala bahaya.

Selain itu, Allah juga mengubah hati raja Nebukadnezar sehingga ia mengakui kebesaran Tuhan. Raja Nebukadnezar yang sebelumnya memusuhi dan mengancam ketiga orang Yahudi tersebut, akhirnya mengakui kebesaran Tuhan mereka dan mempromosikan mereka ke dalam jabatan tinggi di kerajaannya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengubah hati orang yang tadinya bermusuhan dengan-Nya.

Kisah ini menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah orang yang percaya dan setia pada-Nya, dan Ia memiliki kekuasaan untuk mengatasi segala sesuatu. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita. Kita juga harus selalu setia pada-Nya dan tidak takut menghadapi segala bahaya, karena Allah selalu siap untuk melindungi dan menyelamatkan kita.

6. Keberanian tiga orang Yahudi tersebut menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya.

Poin keenam dari tema ‘Bagaimana Cara Allah Bertindak untuk Menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego’ adalah bahwa keberanian ketiga orang Yahudi tersebut menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi ancaman yang besar ketika mereka menolak menyembah berhala yang dikerjakan oleh raja Nebukadnezar. Raja marah dan mengancam akan membakar mereka hidup-hidup di dalam api. Namun, tiga orang Yahudi tersebut tidak takut dan tetap setia pada Tuhan.

Keberanian mereka dalam mempertahankan iman mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat pada Tuhan. Mereka yakin bahwa Allah akan menyelamatkan mereka dari bahaya dan membuktikan bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka.

Dalam kisah ini, Allah mempertahankan ketiga orang Yahudi tersebut dari bahaya dan menunjukkan bahwa keberanian mereka merupakan bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah orang-orang yang setia pada-Nya. Allah selalu siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya dan memberikan keberanian dan kekuatan pada orang-orang yang percaya pada-Nya.

Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita untuk memiliki keberanian dan keyakinan yang kuat pada Tuhan. Allah selalu hadir di tengah-tengah kita dan siap untuk mempertahankan kita dari segala bahaya. Oleh karena itu, kita harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir untuk melindungi dan menyelamatkan kita dari segala ancaman.

7. Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Poin ke-7 dari tema “Bagaimana Cara Allah Bertindak untuk Menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego” adalah “Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah”. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya.

Banyak orang seringkali merasa putus asa ketika menghadapi masalah yang sulit dan tampaknya tidak memiliki jalan keluar. Namun, kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Allah memiliki kuasa untuk mengatasi segala sesuatunya dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya.

Dalam kisah ini, tiga orang Yahudi tersebut menunjukkan keberanian dan keteguhan iman yang luar biasa. Meskipun mereka dihadapkan pada ancaman yang besar, yaitu dibakar hidup-hidup, mereka tetap setia pada Tuhan mereka dan yakin bahwa Allah akan menyelamatkan mereka. Keberanian mereka tersebut menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya.

Kisah ini juga mengajarkan kita untuk tidak pernah meremehkan kekuatan Allah. Meskipun masalah yang kita hadapi tampaknya sangat sulit, kita harus selalu ingat bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk membantu kita. Oleh karena itu, sebagai manusia, kita harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita.

Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menjadi inspirasi bagi banyak orang hingga saat ini. Kisah ini mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah dan bahwa keberanian dan keteguhan iman selalu dihargai oleh Allah. Dengan percaya pada kuasa Allah, kita dapat mengatasi segala masalah dan menghadapi segala tantangan dalam hidup.

8. Kita sebagai manusia harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita.

Poin 1 – Allah memberikan keberanian pada tiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka.

Dalam kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Allah memberikan keberanian pada tiga orang tersebut untuk bertahan pada keyakinan mereka. Meskipun mereka dihadapkan pada ancaman kematian yang sangat nyata, mereka tetap teguh pada keyakinan bahwa hanya Allah yang layak disembah dan tidak ada yang lain. Keberanian mereka dalam mempertahankan iman mereka dihadapan raja Nebukadnezar menjadi bukti nyata bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah umat-Nya dan memberikan kekuatan pada saat dibutuhkan.

Poin 2 – Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani tiga orang Yahudi tersebut di dalam api.

Ketika Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dilemparkan ke dalam api, Allah mengirimkan Malaikat-Nya untuk menemani mereka di dalam api. Keberadaan Malaikat tersebut memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi tiga orang Yahudi tersebut meskipun mereka berada dalam situasi yang sangat berbahaya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah selalu siap untuk menyertai umat-Nya pada setiap saat dan memberikan perlindungan bagi mereka.

Poin 3 – Allah mengendalikan api sehingga tidak membakar tiga orang Yahudi tersebut.

Meskipun tiga orang Yahudi tersebut berada dalam api yang sangat panas dan mematikan, Allah mengendalikan api tersebut sehingga tidak membakar dan melukai mereka. Keajaiban tersebut menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas dan kemampuannya untuk mengatur segala sesuatu. Allah selalu hadir di tengah-tengah umat-Nya dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya.

Poin 4 – Allah mengubah hati raja Nebukadnezar sehingga ia mengakui kebesaran Tuhan.

Setelah melihat keajaiban yang terjadi pada tiga orang Yahudi tersebut, raja Nebukadnezar mengakui kebesaran Tuhan dan mengubah pandangannya tentang agama Yahudi. Ia bahkan memberikan perintah untuk tidak menghina Allah Yahudi dan mempromosikan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ke dalam jabatan tinggi di kerajaannya. Dari hal ini, kita dapat melihat bahwa Allah selalu memiliki rencana yang luar biasa dan dapat mengubah keadaan yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Poin 5 – Kisah ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan selalu siap untuk menyelamatkan orang yang setia pada-Nya.

Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas dan kemampuan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya dari bahaya apapun. Meskipun tiga orang Yahudi tersebut berada dalam situasi yang sangat berbahaya, Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan mempertahankan mereka dari segala bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang setia pada Tuhan, maka Allah selalu siap untuk menyelamatkannya.

Poin 6 – Keberanian tiga orang Yahudi tersebut menjadi bukti bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah mereka dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya.

Keberanian tiga orang Yahudi tersebut menjadi bukti nyata bahwa Allah selalu hadir di tengah-tengah umat-Nya dan siap untuk mempertahankan mereka dari segala bahaya. Dalam situasi yang sangat berbahaya, tiga orang Yahudi tersebut tetap teguh pada iman mereka dan tidak takut menghadapi ancaman kematian. Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki keyakinan yang kuat pada Tuhan, maka Allah selalu hadir untuk memberikan kekuatan dan perlindungan bagi mereka.

Poin 7 – Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Meskipun tiga orang Yahudi tersebut berada dalam situasi yang sangat berbahaya, Allah mampu menyelamatkan mereka dan memberikan keajaiban yang luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita memiliki keyakinan yang kuat pada Tuhan, maka tidak ada yang tidak mungkin terjadi.

Poin 8 – Kita sebagai manusia harus selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita.

Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengajarkan kita untuk selalu mengandalkan Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kita. Ketika kita menghadapi masalah atau situasi yang sulit, kita harus selalu percaya bahwa Allah akan memberikan kekuatan dan bantuan bagi kita. Dalam setiap situasi, Allah selalu memiliki rencana yang luar biasa dan siap untuk mempertahankan umat-Nya dari segala bahaya.