Bagaimana Bentuk Persamaan Kuadrat Yang Akar Akarnya 2 Dan 5

bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang akar akarnya 2 dan 5 – Persamaan kuadrat adalah salah satu jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua. Persamaan ini sangat penting dalam matematika dan sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk sains, teknik, dan ekonomi. Salah satu hal yang menarik dari persamaan kuadrat adalah bahwa kita dapat mengetahui akar-akarnya dengan mudah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5. Untuk memulai pembahasan ini, kita perlu mengingat kembali konsep dasar dalam persamaan kuadrat.

Sebuah persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel. Dalam bentuk ini, a disebut sebagai koefisien kuadrat, b sebagai koefisien linear, dan c sebagai konstanta.

Untuk menemukan bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita perlu mengingat kembali rumus diskriminan. Rumus diskriminan adalah rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat.

Rumus diskriminan adalah D = b² – 4ac. Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda, jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar yang sama, dan jika D < 0, maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar real. Dalam kasus ini, kita sudah mengetahui dua akar persamaan kuadrat, yaitu 2 dan 5. Oleh karena itu, kita dapat menulis persamaan kuadrat dalam bentuk faktor, yaitu (x - 2)(x - 5) = 0. Namun, untuk menemukan bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya, kita perlu mengalikan kedua faktor tersebut dan menyederhanakannya. (x - 2)(x - 5) = 0 x² - 5x - 2x + 10 = 0 x² - 7x + 10 = 0 Dalam bentuk ini, kita dapat mengidentifikasi bahwa a = 1, b = -7, dan c = 10. Oleh karena itu, rumus diskriminan dapat dituliskan sebagai D = (-7)² - 4(1)(10) = 9. Karena D > 0, maka persamaan kuadrat ini memiliki dua akar berbeda. Kita dapat menemukan akar-akar persamaan tersebut dengan menggunakan rumus kuadratik, yaitu x = (-b ± √D) / 2a.

Dalam kasus ini, kita dapat menuliskan rumus kuadratik sebagai x = (7 ± √9) / 2 = 5 dan 2.

Dengan demikian, bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 adalah x² – 7x + 10 = 0.

Kesimpulan

Persamaan kuadrat adalah salah satu jenis persamaan matematika yang sangat penting dalam berbagai bidang ilmu. Untuk menemukan bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar tertentu, kita dapat menggunakan rumus diskriminan dan rumus kuadratik. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita dapat menuliskannya dalam bentuk x² – 7x + 10 = 0.

Penjelasan: bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang akar akarnya 2 dan 5

1. Persamaan kuadrat adalah jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua.

Persamaan kuadrat adalah jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua. Dalam bentuk umumnya, persamaan kuadrat dituliskan sebagai y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta, dan x adalah variabel.

Untuk menentukan bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita perlu mengingat kembali konsep dasar dalam persamaan kuadrat. Karena kita sudah mengetahui dua akar persamaan kuadrat, yaitu 2 dan 5, maka kita dapat menuliskan persamaan kuadrat dalam bentuk faktor, yaitu (x – 2)(x – 5) = 0.

Namun, untuk menemukan bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya, kita perlu mengalikan kedua faktor tersebut dan menyederhanakannya. Setelah dikalikan dan disederhanakan, persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 adalah x² – 7x + 10 = 0.

Dalam bentuk ini, kita dapat mengidentifikasi bahwa a = 1, b = -7, dan c = 10. Oleh karena itu, rumus diskriminan dapat dituliskan sebagai D = (-7)² – 4(1)(10) = 9. Karena D > 0, maka persamaan kuadrat ini memiliki dua akar berbeda.

Kita dapat menemukan akar-akar persamaan tersebut dengan menggunakan rumus kuadratik, yaitu x = (-b ± √D) / 2a. Dalam kasus ini, kita dapat menuliskan rumus kuadratik sebagai x = (7 ± √9) / 2 = 5 dan 2.

Dengan demikian, kita telah menemukan bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, yaitu x² – 7x + 10 = 0. Persamaan kuadrat ini dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah matematika yang memerlukan penggunaan persamaan kuadrat.

2. Persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel.

Poin kedua menyatakan bahwa persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel. Persamaan kuadrat ini mengandung variabel dengan pangkat dua, sehingga membentuk kurva parabola jika digambarkan dalam koordinat kartesius.

Dalam kasus pencarian bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita dapat menggunakan bentuk umum persamaan kuadrat tersebut. Karena kita sudah mengetahui akar-akar persamaan kuadrat, yaitu 2 dan 5, kita dapat menuliskan persamaan kuadrat dalam bentuk faktor (x – 2)(x – 5) = 0.

Namun, untuk menemukan bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya, kita perlu mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor tersebut. Dalam hal ini, kita dapat mengalikan kedua faktor dan menyederhanakan persamaan menjadi x² – 7x + 10 = 0.

Dalam bentuk ini, variabel x memiliki pangkat dua, sehingga membentuk kurva parabola jika digambarkan dalam koordinat kartesius. Konstanta a pada persamaan kuadrat tersebut adalah 1, karena variabel x memiliki pangkat dua yang hanya dapat diperoleh dari perkalian x dengan x. Konstanta b adalah -7, dan konstanta c adalah 10.

Bentuk umum persamaan kuadrat y = ax² + bx + c memberikan informasi tentang bentuk kurva parabola yang dihasilkan oleh persamaan tersebut. Konstanta a menentukan arah pembukaan kurva parabola (ke atas atau ke bawah), sedangkan konstanta c menentukan titik potong kurva parabola dengan sumbu y. Konstanta b menentukan posisi vertex (titik puncak) kurva parabola.

Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita dapat menentukan bentuk persamaan kuadratnya dengan menggunakan rumus diskriminan dan rumus kuadratik. Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar persamaan kuadrat, sedangkan rumus kuadratik digunakan untuk menemukan nilai akar-akar persamaan kuadrat. Dalam bentuk umum persamaan kuadrat y = ax² + bx + c, nilai a, b, dan c dapat ditentukan berdasarkan akar-akar persamaan kuadrat tersebut.

3. Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat.

Poin ke-3 pada penjelasan mengenai bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang akar akarnya 2 dan 5 adalah rumus diskriminan. Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat.

Rumus diskriminan adalah D = b² – 4ac. Dalam rumus ini, a, b, dan c adalah koefisien pada persamaan kuadrat umum y = ax² + bx + c. Jika nilai diskriminan (D) lebih besar dari 0, maka persamaan kuadrat akan memiliki dua akar yang berbeda, jika nilai diskriminan sama dengan 0, maka persamaan kuadrat akan memiliki dua akar yang sama, dan jika nilai diskriminan kurang dari 0, maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar real.

Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita sudah mengetahui dua akar tersebut, sehingga kita dapat menuliskan persamaan kuadrat dalam bentuk faktor (x-2)(x-5) = 0. Dalam bentuk ini, kita dapat mengidentifikasi bahwa nilai a = 1, b = -7, dan c = 10.

Selanjutnya, kita dapat menghitung nilai diskriminan dengan menggunakan rumus diskriminan D = b² – 4ac. Dalam kasus ini, kita dapat menuliskan rumus diskriminan sebagai D = (-7)² – 4(1)(10) = 9.

Karena nilai diskriminan lebih besar dari 0, maka persamaan kuadrat akan memiliki dua akar yang berbeda, seperti yang telah kita ketahui sebelumnya. Untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat, kita dapat menggunakan rumus kuadratik, yaitu x = (-b ± √D) / 2a.

Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita sudah mengetahui dua akar tersebut, sehingga kita dapat menggunakan rumus kuadratik untuk memverifikasi kembali apakah nilai a, b, dan c yang kita gunakan benar. Dalam kasus ini, kita dapat menuliskan rumus kuadratik sebagai x = (7 ± √9) / 2 = 5 dan 2.

Dengan demikian, rumus kuadratik yang kita gunakan, yaitu x = (-b ± √D) / 2a, sesuai dengan persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, dan nilai a, b, dan c yang kita gunakan benar.

4. Bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 dapat dituliskan dalam bentuk faktor, yaitu (x – 2)(x – 5) = 0.

Penjelasan mengenai bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 dapat dituliskan dalam bentuk faktor, yaitu (x – 2)(x – 5) = 0 adalah sebagai berikut:

Persamaan kuadrat adalah jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua. Persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel.

Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat. Untuk menemukan bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar tertentu, kita dapat menggunakan rumus diskriminan. Dalam hal ini, kita sudah mengetahui dua akar persamaan kuadrat, yaitu 2 dan 5. Oleh karena itu, kita dapat menulis persamaan kuadrat dalam bentuk faktor, yaitu (x – 2)(x – 5) = 0.

Bentuk ini didapatkan dengan mengasumsikan bahwa jika persamaan kuadrat memiliki akar-akar tertentu, maka persamaan kuadrat tersebut harus dapat difaktorkan menjadi (x – a)(x – b) = 0, di mana a dan b adalah akar-akar persamaan kuadrat tersebut. Dalam hal ini, a dan b sama dengan 2 dan 5.

Dalam faktorisasi persamaan kuadrat (x – 2)(x – 5) = 0, kita dapat menggunakan hukum distributif dengan mengalikan kedua faktor tersebut, sehingga didapatkan x² – 7x + 10 = 0. Dalam bentuk ini, kita dapat mengidentifikasi bahwa a = 1, b = -7, dan c = 10. Oleh karena itu, rumus diskriminan dapat dituliskan sebagai D = (-7)² – 4(1)(10) = 9.

Karena D > 0, maka persamaan kuadrat ini memiliki dua akar berbeda. Dengan menggunakan rumus kuadratik, yaitu x = (-b ± √D) / 2a, kita dapat menemukan akar-akar persamaan tersebut. Dalam kasus ini, kita dapat menuliskan rumus kuadratik sebagai x = (7 ± √9) / 2 = 5 dan 2.

Dengan demikian, bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 adalah x² – 7x + 10 = 0. Meskipun faktorisasi persamaan kuadrat (x – 2)(x – 5) = 0 dapat memberikan bentuk persamaan kuadrat yang sama, namun faktorisasi tersebut hanya berlaku dalam kasus tertentu dan tidak selalu memberikan bentuk persamaan kuadrat yang sama dalam semua kasus.

5. Bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya dapat ditemukan dengan mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor tersebut.

Poin ke-5 dari tema “bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang akar akarnya 2 dan 5” menjelaskan bahwa bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 dapat ditemukan dengan mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor (x – 2) dan (x – 5) yang telah diberikan sebelumnya.

Faktor (x – 2) dan (x – 5) masing-masing mewakili akar-akar persamaan kuadrat tersebut. Jika kita mengalikan kedua faktor tersebut, maka akan diperoleh bentuk persamaan kuadrat yang asli.

Dalam hal ini, jika kita mengalikan (x – 2) dan (x – 5), maka akan diperoleh x² – 7x + 10. Bentuk ini telah menyederhanakan faktor-faktor tersebut dari bentuk awal (x – 2)(x – 5) = 0.

Perlu diketahui bahwa bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya haruslah dituliskan dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel. Dalam kasus persamaan kuadrat ini, bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya adalah x² – 7x + 10.

Dalam rumus ini, a = 1, b = -7, dan c = 10. Dalam hal ini, koefisien kuadrat (a) adalah 1, karena tidak ada angka lain yang mengalikan x². Koefisien linear (b) adalah -7, karena x merupakan variabel pangkat pertama. Konstanta (c) adalah 10.

Dengan mengetahui nilai a, b, dan c, kita dapat menentukan nilai diskriminan dan mengetahui jumlah dan jenis akar dari persamaan kuadrat tersebut.

6. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, bentuk persamaan kuadratnya adalah x² – 7x + 10 = 0.

Penjelasan lengkap mengenai bagaimana bentuk persamaan kuadrat yang akar akarnya 2 dan 5 dengan poin 1-6 adalah sebagai berikut:

1. Persamaan kuadrat adalah jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua. Persamaan ini sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk sains, teknik, dan ekonomi. Persamaan kuadrat dapat membantu kita dalam menghitung atau memodelkan suatu fenomena.

2. Persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel. Variabel x pada persamaan ini memiliki pangkat dua atau dikenal dengan istilah kuadrat. Konstanta a, b, dan c memiliki peran masing-masing dalam menentukan bentuk dan sifat dari persamaan kuadrat.

3. Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat. Rumus diskriminan adalah D = b² – 4ac. Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda, jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar yang sama, dan jika D < 0, maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar real. 4. Bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 dapat dituliskan dalam bentuk faktor, yaitu (x - 2)(x - 5) = 0. Faktor ini didapat dari akar-akar persamaan kuadrat yang telah diketahui, yaitu 2 dan 5. Faktor (x - 2) dan (x - 5) masing-masing mewakili perbedaan antara variabel x dengan akar pertama dan akar kedua. 5. Bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya dapat ditemukan dengan mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor tersebut. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, faktor (x - 2)(x - 5) dapat disederhanakan menjadi x² - 7x + 10. Dalam bentuk ini, konstanta a, b, dan c sudah dapat diidentifikasi, yaitu a = 1, b = -7, dan c = 10. 6. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, bentuk persamaan kuadratnya adalah x² - 7x + 10 = 0. Dalam bentuk ini, variabel x memiliki pangkat dua, konstanta a, b, dan c sudah teridentifikasi, dan rumus diskriminan dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari persamaan kuadrat tersebut. Akar-akar persamaan kuadrat ini dapat ditemukan dengan menggunakan rumus kuadratik, yaitu x = (-b ± √D) / 2a, dengan D = b² - 4ac.

7. Rumus kuadratik digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat.

Persamaan kuadrat adalah jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua. Persamaan kuadrat ini sangat penting dalam berbagai bidang ilmu, karena sering digunakan untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan hubungan antara variabel. Sebagai contoh, persamaan kuadrat dapat digunakan untuk memodelkan pola pertumbuhan populasi dan pergerakan benda di ruang.

Persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel. Dalam bentuk ini, a disebut sebagai koefisien kuadrat, b sebagai koefisien linear, dan c sebagai konstanta. Bentuk umum ini dapat digunakan untuk menentukan bentuk persamaan kuadrat dari akar-akar yang diketahui.

Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat. Rumus diskriminan adalah D = b² – 4ac. Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda, jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar yang sama, dan jika D < 0, maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar real. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita dapat menuliskannya dalam bentuk faktor, yaitu (x - 2)(x - 5) = 0. Bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya dapat ditemukan dengan mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor tersebut. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, bentuk persamaan kuadratnya adalah x² - 7x + 10 = 0. Hal ini didapatkan dengan mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor (x - 2)(x - 5) = 0. Rumus kuadratik digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat. Rumus kuadratik adalah x = (-b ± √D) / 2a. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, kita dapat menuliskan rumus kuadratik sebagai x = (7 ± √9) / 2 = 5 dan 2. Dengan demikian, kita dapat menemukan akar-akar dari persamaan kuadrat x² - 7x + 10 = 0. Dalam kesimpulan, persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar tertentu dapat ditentukan dengan menggunakan rumus diskriminan dan rumus kuadratik. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, bentuk persamaan kuadratnya adalah x² - 7x + 10 = 0 dan akar-akarnya adalah 2 dan 5.

8. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, akar-akarnya adalah 2 dan 5.

1. Persamaan kuadrat adalah jenis persamaan matematika yang mengandung variabel dengan pangkat dua.
Persamaan kuadrat adalah salah satu jenis persamaan matematika yang banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti matematika, fisika, dan ekonomi. Persamaan ini mengandung variabel dengan pangkat dua, sehingga bentuk umumnya adalah y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel.

2. Persamaan kuadrat dapat ditulis dalam bentuk umum y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah konstanta dan x adalah variabel.
Bentuk umum persamaan kuadrat adalah y = ax² + bx + c, di mana a, b, dan c adalah koefisien yang merupakan konstanta dan x adalah variabel. Koefisien a disebut koefisien kuadrat, b disebut koefisien linear, dan c adalah konstanta.

3. Rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat.
Rumus diskriminan adalah D = b² – 4ac, di mana b, a, dan c adalah koefisien dalam persamaan kuadrat. Dalam matematika, rumus diskriminan digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis akar dari sebuah persamaan kuadrat. Jika diskriminan positif, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda, jika diskriminan nol, maka persamaan kuadrat memiliki satu akar ganda, dan jika diskriminan negatif, maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar real.

4. Bentuk persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5 dapat dituliskan dalam bentuk faktor, yaitu (x – 2)(x – 5) = 0.
Jika sebuah persamaan kuadrat memiliki akar-akar tertentu, kita dapat menuliskannya dalam bentuk faktor. Untuk kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, faktornya adalah (x – 2)(x – 5) = 0. Ini terjadi karena jika x = 2 atau x = 5, maka faktor pertama atau kedua akan sama dengan nol, sehingga hasil perkalian kedua faktor akan sama dengan nol.

5. Bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya dapat ditemukan dengan mengalikan dan menyederhanakan faktor-faktor tersebut.
Setelah mendapatkan faktor dari sebuah persamaan kuadrat, kita dapat mengalikannya dan menyederhanakannya untuk mendapatkan bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, faktornya adalah (x – 2)(x – 5) = 0. Jika kita mengalikannya, kita akan mendapatkan x² – 7x + 10 = 0 sebagai bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya.

6. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, bentuk persamaan kuadratnya adalah x² – 7x + 10 = 0.
Setelah mengetahui faktor dari persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar tertentu, kita dapat mengalikannya dan menyederhanakannya untuk mendapatkan bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, faktornya adalah (x – 2)(x – 5) = 0. Setelah mengalikannya, kita dapat menyederhanakannya menjadi x² – 7x + 10 = 0 sebagai bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya.

7. Rumus kuadratik digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat.
Rumus kuadratik adalah rumus yang digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat. Rumus ini ditulis sebagai x = (-b ± √D) / 2a, di mana x adalah akar persamaan kuadrat, a, b, dan c adalah koefisien dalam persamaan kuadrat, dan D adalah diskriminan.

8. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, akar-akarnya adalah 2 dan 5.
Setelah mendapatkan bentuk persamaan kuadrat yang sebenarnya, kita dapat menggunakan rumus kuadratik untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat tersebut. Dalam kasus persamaan kuadrat yang memiliki akar-akar 2 dan 5, bentuk persamaan kuadratnya adalah x² – 7x + 10 = 0. Dengan menggunakan rumus kuadratik, kita dapat menemukan akar-akar persamaan kuadrat tersebut, yaitu 2 dan 5.