Bagaimana Bakteri Heterotrof Memperoleh Makanan

bagaimana bakteri heterotrof memperoleh makanan –

Bakteri heterotrof merupakan organisme yang dapat mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari sumber lain. Mereka dapat mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan, hewan, atau materi organik lainnya. Bakteri heterotrof memerlukan sumber makanan yang kaya akan karbon, nitrogen, dan mineral untuk hidup dan berkembang biak.

Bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum adalah melalui proses fotosintesis. Proses ini menggunakan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbon organik yang dapat dikonsumsi oleh organisme. Bakteri heterotrof juga dapat memperoleh makanan melalui proses konsumsi, di mana mereka mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan lainnya.

Selain itu, bakteri heterotrof juga dapat mengambil makanan dari lingkungan sekitarnya melalui proses penyerapan. Proses ini memungkinkan bakteri untuk menyerap zat makanan yang terlarut dalam air, seperti karbon dioksida, nitrogen, dan mineral. Proses ini merupakan cara yang efisien untuk memperoleh makanan yang diperlukan oleh bakteri.

Bakteri heterotrof juga dapat memperoleh makanan melalui proses fermentasi. Proses ini menggunakan enzim untuk mengubah karbon organik menjadi alkohol dan asam. Proses ini memungkinkan bakteri untuk memperoleh makanan dari bahan organik yang tersedia.

Bakteri heterotrof juga dapat memanfaatkan mikroorganisme lain untuk memperoleh makanan. Mereka dapat menggunakan mikroorganisme sebagai sumber makanan melalui proses simbiosis. Proses ini memungkinkan bakteri untuk menyerap mikroorganisme lain yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.

Bagaimana pun, bakteri heterotrof memerlukan makanan untuk tumbuh dan berkembang. Mereka dapat memperoleh makanan dengan berbagai cara, seperti melalui proses fotosintesis, konsumsi, penyerapan, fermentasi, dan simbiosis. Semuanya memungkinkan bakteri untuk memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk hidup dan berkembang biak. Dengan demikian, bakteri heterotrof memiliki beragam cara untuk memperoleh makanan yang diperlukan untuk hidup.

Penjelasan Lengkap: bagaimana bakteri heterotrof memperoleh makanan

1. Bakteri heterotrof merupakan organisme yang dapat mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari sumber lain.

Bakteri Heterotrof merupakan organisme yang dapat mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari sumber lain. Bakteri heterotrof adalah organisme yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis, sehingga mereka harus memanfaatkan makanan yang disediakan oleh organisme lain.

Bakteri heterotrof mengkonsumsi makanan dari berbagai sumber, seperti berbagai jenis makanan dan produk organik, bahan kimia, atau bahkan makanan yang dihasilkan oleh organisme lain. Beberapa bakteri heterotrof juga dapat mengkonsumsi bahan anorganik seperti karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor.

Bakteri heterotrof dapat berinteraksi dengan organisme lain melalui dua cara utama: konsumsi dan fermentasi. Konsumsi adalah proses dimana bakteri mengkonsumsi makanan yang disediakan oleh organisme lain. Bakteri dapat secara aktif mencari dan mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari sumber lain.

Fermentasi adalah proses dimana bakteri mengubah makanan yang diperoleh dari organisme lain menjadi zat yang dapat dikonsumsi. Proses ini memungkinkan bakteri untuk memperoleh nutrisi dan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi.

Selain itu, bakteri heterotrof juga dapat menggunakan teknik lain untuk memperoleh makanan. Salah satu teknik ini adalah dengan mengambil makanan dari lingkungan sekitarnya dengan melepaskan enzim yang bertindak sebagai pemecah molekul. Dengan cara ini, bakteri dapat memecah molekul yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yang dapat dikonsumsi.

Bakteri heterotrof juga dapat menggunakan mekanisme lain untuk memperoleh makanan, seperti menyerap nutrisi dari lingkungan sekitarnya, menggunakan pasangan kimiawi, atau bahkan menggunakan mekanisme predasi.

Mekanisme ini memungkinkan bakteri untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi. Dengan mekanisme ini, bakteri dapat secara aktif mencari dan mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari sumber lain.

Kesimpulannya, bakteri heterotrof merupakan organisme yang dapat mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari sumber lain, melalui berbagai metode, seperti konsumsi, fermentasi, enkapsulasi, pemecahan molekul, penyerapan nutrisi, pasangan kimiawi, dan predasi. Dengan mekanisme ini, bakteri dapat mendapatkan nutrisi dan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi.

2. Bakteri heterotrof memerlukan sumber makanan yang kaya akan karbon, nitrogen, dan mineral untuk hidup dan berkembang biak.

Bakteri heterotrof adalah jenis bakteri yang tidak dapat menghasilkan energi dari sumber karbon alami seperti karbondioksida. Mereka harus memperoleh energi dari makanan yang berasal dari sumber lain. Bakteri heterotrof memerlukan sumber makanan yang kaya akan karbon, nitrogen, dan mineral untuk hidup dan berkembang biak.

Karbon sangat penting bagi banyak jenis bakteri heterotrof dan merupakan sumber energi utama mereka. Bakteri ini menggunakan karbon sebagai sumber energi dan juga sebagai blok bangunan untuk molekul organik. Karbon dapat berasal dari bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, atau bahan buangan manusia. Karbon juga dapat berasal dari komponen dalam air seperti asam karboksilat, metanol, dan etanol.

Nitrogen juga penting bagi bakteri heterotrof. Nitrogen adalah komponen utama dari molekul protein, yang merupakan bahan penting dalam sel bakteri. Tanpa nitrogen, bakteri tidak dapat membuat protein yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan. Nitrogen dapat berasal dari udara, air, atau bahan organik seperti pupuk dan kotoran hewan.

Selain karbon dan nitrogen, mineral juga diperlukan oleh bakteri heterotrof. Mineral adalah bahan anorganik yang diperlukan oleh bakteri untuk berfungsi dengan benar. Beberapa mineral penting yang diperlukan oleh bakteri adalah kalsium, magnesium, fosfor, klorin, dan sulfur. Mineral ini dapat berasal dari air, tanah, atau bahan organik.

Bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan dari berbagai sumber. Mereka dapat menggunakan makanan yang berasal dari tanaman, hewan, atau bahan buangan manusia. Selain itu, bakteri heterotrof juga dapat menggunakan komponen dalam air seperti asam karboksilat, metanol, dan etanol. Mineral juga dapat berasal dari air, tanah, atau bahan organik.

Jadi, bakteri heterotrof memerlukan sumber makanan yang kaya akan karbon, nitrogen, dan mineral untuk hidup dan berkembang biak. Bakteri ini dapat memperoleh makanan dari berbagai sumber, termasuk tanaman, hewan, bahan buangan manusia, komponen dalam air, dan bahan organik. Untuk menyediakan nutrisi ini, bakteri heterotrof dapat menggunakan berbagai proses seperti dekomposisi, fermentasi, dan pemecahan senyawa kompleks.

3. Bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan dengan berbagai cara, seperti melalui proses fotosintesis, konsumsi, penyerapan, fermentasi, dan simbiosis.

Bakteri heterotrof adalah jenis bakteri yang tidak dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Mereka harus memperoleh makanan yang berasal dari sumber lain. Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh bakteri heterotrof untuk memperoleh makanan.

Pertama, bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan dengan melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses di mana organisme, seperti tumbuhan, mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang dapat digunakan untuk menghasilkan makanan. Bakteri heterotrof dapat memanfaatkan makanan yang dihasilkan oleh proses fotosintesis melalui proses penyerapan. Penyerapan adalah proses di mana bakteri menyerap makanan dari lingkungannya.

Kedua, bakteri heterotrof juga dapat memperoleh makanan dengan cara konsumsi. Konsumsi adalah proses di mana bakteri mengkonsumsi makanan yang tersedia di lingkungannya. Proses ini melibatkan bakteri yang memakan makanan yang ditemukan di lingkungannya.

Ketiga, bakteri heterotrof juga dapat memperoleh makanan dengan cara fermentasi. Fermentasi adalah proses di mana bakteri mengubah makanan menjadi senyawa yang lebih mudah dicerna dan diabsorpsi. Cara ini sering digunakan oleh bakteri untuk mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh bakteri.

Keempat, bakteri heterotrof juga dapat memperoleh makanan dengan cara simbiosis. Simbiosis adalah proses di mana dua organisme hidup bersama dalam hubungan yang saling menguntungkan. Dalam proses ini, organisme yang satu dapat membantu organisme lainnya memperoleh makanan.

Kesimpulan, bakteri heterotrof memiliki beberapa cara untuk memperoleh makanan. Cara-cara ini termasuk proses fotosintesis, konsumsi, penyerapan, fermentasi, dan simbiosis. Dengan menggunakan semua cara ini, bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan yang diperlukan untuk bertahan hidup.

4. Proses fotosintesis menggunakan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbon organik yang dapat dikonsumsi oleh organisme.

Fotosintesis adalah proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat dikonsumsi oleh organisme. Ini merupakan proses yang melibatkan karbon dioksida dan air menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan gula sederhana dan oksigen. Fotosintesis adalah proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat dikonsumsi oleh organisme. Fotosintesis menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbon organik.

Proses fotosintesis dimulai dengan sinar matahari yang menyinari klorofil dalam sel fotosintetik yang terdapat dalam organel sel yang disebut kloroplas. Klorofil adalah zat hijau yang menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel. Kloroplas mengandung enzim yang dapat mengubah karbon dioksida menjadi karbon organik. Molekul karbon dioksida berikatan dengan molekul air yang disebut foton untuk membentuk glukosa (sukrosa) sederhana. Glukosa ini disimpan dalam sel sebagai energi untuk berbagai aktivitas sel.

Selain membentuk glukosa, proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen sebagai hasil sampingan. Oksigen ini disebut produk sampingan karena dihasilkan sebagai akibat dari reaksi kimia yang terjadi dalam proses fotosintesis. Oksigen ini kemudian dilepaskan ke udara, yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Fotosintesis juga berperan dalam menjaga keseimbangan karbon di atmosfer.

Bakteri heterotrof merupakan organisme yang membutuhkan makanan yang dapat dikonsumsi untuk bertahan hidup. Namun, banyak bakteri heterotrof yang tidak dapat memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membentuk makanan. Untuk itu, bakteri heterotrof mengandalkan organisme lain yang melakukan fotosintesis untuk memproduksi karbon organik yang dapat mereka konsumsi. Dengan cara ini, bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan yang dihasilkan dari fotosintesis tanpa harus melakukannya sendiri.

Secara keseluruhan, fotosintesis merupakan proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi yang dapat dikonsumsi oleh organisme. Proses ini menggunakan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi karbon organik yang dapat dikonsumsi oleh organisme. Proses ini sangat penting bagi banyak organisme di Bumi, dan juga sangat penting bagi bakteri heterotrof yang tidak dapat melakukan fotosintesis sendiri.

5. Proses konsumsi mengizinkan bakteri untuk mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan lainnya.

Bakteri Heterotrof adalah mikroorganisme yang tidak dapat memproduksi nutrisi sendiri melalui fotosintesis. Mereka harus memperoleh energi dan nutrisi mereka dari makanan yang dikonsumsi dari sumber lain. Proses ini disebut heterotrofisme. Proses konsumsi memungkinkan bakteri untuk memanfaatkan sumber makanan dari tumbuhan dan hewan lain.

Konsumsi makanan oleh bakteri heterotrof dapat terjadi melalui beberapa cara. Bakteri heterotrof dapat mengkonsumsi makanan melalui fagositosis, endosimbiosis, atau fotosintesis. Fagositosis adalah proses di mana bakteri menelan makanan yang mereka inginkan. Bakteri akan memproduksi enzim untuk memecah makanan menjadi bentuk yang dapat diserap. Endosimbiosis adalah proses di mana bakteri tinggal di dalam membran sel tumbuhan atau hewan lain. Bakteri akan mengonsumsi makanan yang dikeluarkan oleh membran dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Fotosintesis adalah proses di mana bakteri memanfaatkan energi cahaya matahari untuk memproduksi makanan.

Selain cara-cara di atas, ada juga cara lain yang dapat digunakan oleh bakteri heterotrof untuk mendapatkan makanan. Bakteri dapat membentuk kompleks dengan bahan organik, misalnya protein, glikogen, atau lemak. Kompleks ini dapat diserap oleh bakteri. Bakteri juga dapat menghasilkan enzim yang membantu mereka mencerna bahan organik.

Konsumsi makanan oleh bakteri heterotrof adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa bakteri dapat mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Proses ini juga mengizinkan bakteri untuk mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan lain. Dengan demikian, bakteri heterotrof dapat memanfaatkan berbagai jenis makanan untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

6. Proses penyerapan memungkinkan bakteri untuk menyerap zat makanan yang terlarut dalam air, seperti karbon dioksida, nitrogen, dan mineral.

Bakteri heterotrof adalah jenis bakteri yang tidak dapat menghasilkan nutrisi sendiri melalui proses fotosintesis, tetapi harus mengambil nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Bakteri ini bervariasi secara luas dalam jenis makanan yang dapat mereka gunakan, tetapi semua membutuhkan sumber makanan yang kaya akan nitrogen, karbon, dan mineral untuk tumbuh dan berkembang.

Mekanisme yang digunakan bakteri heterotrof untuk memperoleh makanan dapat dibagi menjadi enam cara utama. Pertama, sebagian besar bakteri heterotrof dapat mengambil makanan dari partikel yang terlarut dalam air. Kedua, bakteri dapat menyerap zat makanan yang larut dalam air melalui proses penyerapan. Ketiga, ada beberapa bakteri yang dapat mengambil makanan dengan proses fagositosis, yang melibatkan penjerapan partikel yang lebih besar ke dalam sel. Keempat, bakteri dapat menyerap makanan melalui proses endosimbiosis, yang melibatkan bakteri yang bersarang dalam sel lain. Kelima, bakteri dapat menyerap nutrisi dari sumber makanan yang berbeda dengan proses sintesis. Terakhir, bakteri dapat menyerap nutrisi dari lingkungan dengan proses osmosis.

Proses penyerapan memungkinkan bakteri untuk menyerap zat makanan yang terlarut dalam air, seperti karbon dioksida, nitrogen, dan mineral. Sel bakteri memiliki membran sel yang bersifat semipermeabel, yang memungkinkan zat-zat terpilih untuk dapat masuk ke dalam sel. Bakteri menggunakan proses ini untuk menyerap nutrisi yang diperlukan dari lingkungan sekitarnya. Proses ini juga memungkinkan bakteri untuk menyerap air, senyawa organik, dan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh.

Selain melalui proses penyerapan, bakteri juga dapat menyerap nutrisi dengan proses fagositosis. Proses ini memungkinkan bakteri untuk menyerap partikel yang lebih besar, seperti bakteri lain, sel tumbuhan, dan sel hewan. Selama proses fagositosis, partikel makanan akan diserap oleh sel bakteri melalui mekanisme fagositosis. Mekanisme ini melibatkan pembentukan vakuola yang disebut fagosom, yang menyelimuti partikel makanan dan mengambilnya ke dalam sel.

Endosimbiosis adalah proses di mana bakteri bersarang dalam sel lain. Proses ini dapat terjadi antara bakteri dan sel eukariotik atau antara bakteri dan bakteri lain. Saat bakteri bersarang dalam sel lain, ia dapat menyerap nutrisi dari sel itu. Proses ini memberikan sumber makanan yang berkelanjutan bagi bakteri yang bersarang, yang dapat membantu bakteri tersebut untuk tumbuh dan berkembang.

Selain proses penyerapan, fagositosis, dan endosimbiosis, bakteri juga dapat menyerap nutrisi dari sumber makanan yang berbeda dengan proses sintesis. Bakteri dapat menggunakan reaksi kimia untuk mengubah zat yang terdapat dalam lingkungannya menjadi nutrisi yang dapat diserap. Proses ini memungkinkan bakteri untuk tetap hidup di lingkungan yang kurang menguntungkan.

Terakhir, bakteri heterotrof dapat menyerap nutrisi dari lingkungannya dengan proses osmosis. Proses ini memungkinkan bakteri untuk menyerap nutrisi dari cairan di sekitarnya melalui membran selnya. Proses ini meningkatkan kemampuan bakteri untuk tetap hidup di lingkungan yang kurang menguntungkan.

Kesimpulannya, bakteri heterotrof memperoleh makanan dengan berbagai cara. Proses yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis bakteri dan lingkungan tempat ia tinggal. Proses penyerapan memungkinkan bakteri untuk menyerap zat makanan yang terlarut dalam air, seperti karbon dioksida, nitrogen, dan mineral.

7. Proses fermentasi menggunakan enzim untuk mengubah karbon organik menjadi alkohol dan asam.

Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak mampu menghasilkan energi dari cahaya matahari dan memerlukan nutrisi organik dari lingkungannya untuk bertahan hidup. Bakteri heterotrof menggunakan berbagai cara untuk memperoleh makanan. Berikut adalah tujuh cara yang digunakan oleh bakteri heterotrof untuk memperoleh makanan.

1. Fotosintesis: Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi dalam bentuk glikogen. Glikogen ini kemudian digunakan oleh bakteri untuk memperoleh makanan.

2. Respirasi: Respirasi adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk memecah senyawa organik menjadi asam karboksilat, seperti asam laktat. Asam karboksilat ini kemudian digunakan oleh bakteri untuk menghasilkan energi.

3. Sintesis Protein: Sintesis protein adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk membangun protein dari asam amino yang disediakan oleh lingkungannya. Protein yang dihasilkan oleh bakteri ini kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk bertahan hidup.

4. Metabolisme Asam Organik: Metabolisme asam organik adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk mengubah senyawa organik menjadi asam karboksilat. Asam karboksilat ini kemudian digunakan oleh bakteri untuk menghasilkan energi.

5. Penyerapan Nutrisi: Penyerapan nutrisi adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk menyerap nutrisi dari lingkungannya. Nutrisi yang diserap oleh bakteri ini kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk bertahan hidup.

6. Fagositosis: Fagositosis adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk memakan mikroorganisme lain. Mikroorganisme ini kemudian dipecah menjadi asam amino yang kemudian digunakan oleh bakteri untuk membangun protein dan menghasilkan energi.

7. Proses Fermentasi: Proses fermentasi adalah proses yang digunakan oleh bakteri untuk mengubah karbon organik menjadi alkohol dan asam. Proses ini dimulai dengan pemecahan senyawa karbon organik menjadi glukosa, glukosa kemudian diubah menjadi alkohol dan asam melalui proses fermentasi dengan bantuan enzim.

Enzim yang digunakan dalam proses fermentasi berfungsi sebagai katalis yang mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam proses. Enzim juga membantu bakteri untuk menghasilkan alkohol dan asam dari karbon organik. Tanpa enzim, proses ini tidak dapat berjalan dengan lancar.

Pada umumnya, bakteri heterotrof memerlukan berbagai macam nutrisi dan energi untuk mempertahankan kehidupan mereka. Berbagai cara yang ditunjukkan di atas merupakan metode yang digunakan oleh bakteri heterotrof untuk memperoleh makanan. Proses fermentasi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh bakteri untuk mengubah karbon organik menjadi alkohol dan asam dengan bantuan enzim. Proses ini membantu bakteri untuk memperoleh energi dari lingkungannya.

8. Proses simbiosis memungkinkan bakteri untuk menyerap mikroorganisme lain yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.

Bakteri heterotrof adalah organisme yang tidak mampu menghasilkan nutrisi dari sumber abiotik seperti cahaya matahari atau karbon dioksida. Mereka harus memperoleh makanan dari sumber organik, biasanya dari sumber makanan hidup. Proses ini dikenal sebagai nutrisi heterotrof. Bakteri heterotrof dapat menyerap makanan melalui berbagai proses, termasuk fagositosis, pinositosis, dan endositosis.

Fagositosis adalah proses di mana bakteri menyerap makanan melalui suatu membran yang dikenal sebagai fagosom. Dalam fagositosis, bakteri bersekat dengan makanan dan kemudian menelannya. Pinositosis adalah proses di mana bakteri menyerap makanan dengan menggunakan suatu membran yang dikenal sebagai pinosom. Dalam pinositosis, bakteri tidak bersekat dengan makanan, melainkan menarik makanan ke dalam membran dan kemudian menelannya. Endositosis adalah proses di mana bakteri menyerap makanan melalui endosom. Dalam endositosis, makanan diperluas ke dalam membran dan kemudian ditolak ke dalam cytoplasma.

Selain proses fagositosis, pinositosis dan endositosis, bakteri heterotrof juga dapat memperoleh nutrisi melalui proses simbiosis. Simbiosis adalah suatu hubungan antara dua organisme yang saling menguntungkan. Dalam proses simbiosis, bakteri dapat menyerap mikroorganisme lain yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Ini dapat terjadi melalui proses komensalisme, mutualisme, atau parasitisme. Dalam komensalisme, salah satu organisme mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut, sementara organisme lain tidak terpengaruh. Dalam mutualisme, kedua organisme mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut. Dalam parasitisme, salah satu organisme mendapatkan manfaat dan organisme lain menderita kerugian.

Kesimpulannya, bakteri heterotrof dapat memperoleh makanan melalui berbagai proses, termasuk fagositosis, pinositosis, endositosis, dan simbiosis. Proses simbiosis memungkinkan bakteri untuk menyerap mikroorganisme lain yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Proses simbiosis dapat berupa komensalisme, mutualisme, atau parasitisme. Dengan memahami proses ini, kita akan lebih mengerti tentang bagaimana bakteri heterotrof memperoleh makanan.