jelaskan prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil –
Dana Kas Kecil (DKKE) adalah dana yang diberikan kepada organisasi untuk melakukan kegiatan tertentu tertentu yang memerlukan biaya yang tidak besar. Terdapat prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban DKKE yang harus dipatuhi oleh organisasi tersebut. Pertama, organisasi harus mengajukan permohonan DKKE kepada pihak berwenang yang berwenang. Dalam permohonan ini, organisasi harus menyertakan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan, jumlah dana yang diperlukan, dan alasan mengapa dana ini dibutuhkan. Setelah permohonan disetujui, organisasi harus menyediakan laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan saat ini serta rencana pembayaran dan pengeluaran dana.
Kemudian, pihak berwenang akan menyetujui jumlah dana yang disetujui dan memberikan jumlah dana yang akan digunakan. Setelah penerimaan dana dan penyetujuan, pihak berwenang akan mengawasi organisasi untuk memastikan bahwa dana hanya digunakan untuk tujuan yang telah disetujui. Pembayaran dana akan dikembalikan kepada pihak berwenang jika organisasi tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Setelah dana dikeluarkan dan disalurkan, pihak berwenang akan meminta organisasi untuk menyampaikan laporan pengeluaran DKKE. Laporan ini harus mencakup informasi tentang bagaimana dana digunakan, dana yang dikeluarkan, dan jumlah dana yang telah dikembalikan. Organisasi juga harus menyediakan bukti pengeluaran yang memadai untuk membuktikan bahwa dana yang dikeluarkan telah digunakan sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Selain itu, organisasi juga harus memastikan bahwa pertanggungjawaban DKKE sesuai dengan yang telah ditentukan. Organisasi harus menyampaikan laporan tentang kegiatan yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa dana tersebut telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Pihak berwenang akan mengevaluasi laporan tersebut dan memastikan bahwa dana telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Dengan prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban DKKE, organisasi dapat menjaga keselarasan dan kepatuhan dengan aturan yang telah ditetapkan. Organisasi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana yang diterima dan disalurkan telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Dengan prosedur ini, pihak berwenang dapat memastikan bahwa DKKE digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil
1. Organisasi harus mengajukan permohonan DKKE kepada pihak berwenang yang berwenang.
Dana Kas Kecil (DKKE) adalah dana yang diberikan oleh pemerintah atau entitas lain untuk memungkinkan organisasi untuk mengatur keuangan mereka. Dana ini dapat digunakan untuk membayar biaya operasional, pemeliharaan, atau proyek lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil dimulai dengan organisasi yang mengajukan permohonan DKKE kepada pihak berwenang yang berwenang. Pihak yang berwenang dapat berupa pemerintah, badan usaha, atau lembaga lain yang menerima permohonan. Pada tahap ini, organisasi harus mengajukan dokumen yang menggambarkan tujuan dan tujuan dana kas kecil, serta deskripsi tentang bagaimana dana tersebut akan digunakan.
Setelah permohonan diterima, pihak berwenang akan menyelidiki organisasi dan meninjau rincian permohonan. Ini termasuk meninjau laporan keuangan organisasi, dan meninjau bagaimana organisasi mengelola keuangan dan sumber daya mereka. Jika pihak berwenang merasa nyaman dengan organisasi dan permohonan mereka, maka akan diberikan persetujuan untuk menggunakan dana kas kecil.
Setelah mendapat persetujuan, organisasi akan harus memastikan bahwa dana kas kecil digunakan dengan benar dan tepat. Ini termasuk menyimpan semua bukti pembayaran dan penerimaan, mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan dana kas kecil, serta menyediakan laporan pertemuan untuk memastikan bahwa dana kas kecil digunakan untuk tujuan yang telah disetujui.
Selain itu, organisasi juga harus bertanggung jawab atas pengelolaan dana kas kecil. Ini termasuk memastikan bahwa dana kas kecil digunakan dengan benar, serta memastikan bahwa semua dokumen dan bukti pembayaran dan penerimaan di-back up dengan baik. Organisasi juga harus memastikan bahwa laporan pertemuan bulanan disediakan dan ditinjau secara berkala untuk memastikan bahwa dana kas kecil digunakan dengan benar.
Dalam hal pertanggungjawaban dana kas kecil, organisasi harus menyediakan laporan yang menggambarkan bagaimana dana kas kecil telah digunakan dan informasi tentang saldo dana kas kecil. Laporan ini harus dikirim ke pihak berwenang secara berkala untuk memastikan bahwa semua dana kas kecil telah digunakan untuk tujuan yang disetujui. Jika ada masalah dengan pengelolaan dana kas kecil, pihak berwenang dapat meninjau laporan dan memberikan saran untuk memperbaiki masalah.
Kesimpulannya, pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil dimulai dengan organisasi yang mengajukan permohonan DKKE kepada pihak berwenang yang berwenang. Setelah mendapat persetujuan, organisasi harus memastikan bahwa dana kas kecil digunakan dengan benar dan tepat, serta bertanggung jawab atas pengelolaannya. Laporan harus dikirim ke pihak berwenang secara berkala untuk memastikan bahwa semua dana kas kecil telah digunakan untuk tujuan yang disetujui.
2. Organisasi harus menyertakan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan, jumlah dana yang diperlukan, dan alasan mengapa dana ini dibutuhkan dalam permohonannya.
Dana Kas Kecil adalah dana yang diberikan oleh organisasi untuk menangani kebutuhan kecil yang tak terduga. Organisasi dapat menerbitkan dana kas kecil untuk kegiatan yang bertujuan untuk kepentingan organisasi, seperti membeli perlengkapan atau pembelian bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
Organisasi harus melakukan prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil dengan benar dan tepat. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi menerima uang dengan benar dan menggunakannya untuk tujuan yang diinginkan.
Ketika sebuah organisasi akan menerbitkan dana kas kecil, organisasi harus menyertakan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan, jumlah dana yang diperlukan, dan alasan mengapa dana ini dibutuhkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dana yang diterbitkan digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan dan tidak digunakan untuk tujuan lain.
Informasi ini juga berguna untuk memastikan bahwa organisasi menggunakan dana yang tepat. Informasi ini harus mencakup jumlah dana yang diperlukan, nama pemohon, tujuan dana kas kecil, dan jenis pengeluaran.
Selain itu, organisasi juga harus menyertakan informasi tentang siapa yang akan bertanggung jawab atas pembayaran dan pengelolaan dana kas kecil. Pemohon harus bertanggung jawab atas pengelolaan dana kas kecil dan harus membayar semua pengeluaran yang telah ditentukan.
Organisasi harus mengatur prosedur pengembalian dana kas kecil. Pengembalian dana kas kecil harus dilakukan setelah aktivitas yang berkaitan dengan dana kas kecil telah selesai. Proses ini harus memastikan bahwa semua pengeluaran yang telah ditetapkan telah dibayar dan bahwa semua dana yang tersisa harus dikembalikan ke organisasi.
Organisasi juga harus mengatur prosedur untuk memastikan bahwa semua pengeluaran yang telah ditetapkan telah dibayar. Semua pengeluaran harus dicatat dan disetujui oleh pihak yang bertanggung jawab. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua dana yang telah diterbitkan digunakan untuk tujuan yang ditentukan.
Organisasi juga harus menyediakan laporan tentang pembayaran dan pengelolaan dana kas kecil. Laporan ini harus mencakup semua pengeluaran yang telah ditentukan dan jumlah dana kas kecil yang telah dikembalikan ke organisasi. Laporan ini berguna untuk memastikan bahwa semua dana yang telah diterbitkan telah digunakan dengan benar.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil adalah penting bagi suatu organisasi. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana yang diterbitkan digunakan dengan benar dan tidak digunakan untuk tujuan lain. Prosedur ini juga berguna untuk memastikan bahwa semua pengeluaran yang telah ditentukan telah dibayar dan bahwa semua dana yang tersisa harus dikembalikan ke organisasi.
3. Pihak berwenang akan menyetujui jumlah dana yang disetujui dan memberikan jumlah dana yang akan digunakan.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil merupakan cara efektif bagi organisasi untuk mengelola dana yang ada. Dana kas kecil merupakan sejumlah uang yang diberikan kepada seorang karyawan atau bagian organisasi untuk digunakan untuk membayar biaya atas pengeluaran kecil yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas dan melayani kebutuhan organisasi. Pihak yang berwenang akan menyetujui jumlah dana yang disetujui dan memberikan jumlah dana yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran kecil.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil biasanya dimulai dengan pengajuan permohonan secara tertulis. Permohonan harus menyertakan informasi tentang jenis pengeluaran, jumlah dana yang diminta, dan informasi tentang pemohon. Setelah pengajuan diterima, pihak berwenang akan meninjau permohonan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyetujui atau menolak permintaan.
Setelah permohonan disetujui, pihak berwenang akan memberikan jumlah dana yang dapat digunakan. Jumlah dana yang disetujui akan tergantung pada jenis pengeluaran yang diminta dan jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Jika jumlah dana yang diminta lebih dari jumlah yang disetujui, pihak berwenang akan meninjau permintaan dan memutuskan apakah akan menyetujui jumlah yang lebih besar atau menolak permintaan.
Setelah jumlah dana yang disetujui diberikan, pihak yang mengajukan permintaan harus mencatat semua pengeluaran. Pengeluaran harus disertai dengan bukti pembayaran, seperti tagihan atau struk pembelian. Setiap pengeluaran harus dicatat dengan jelas dan akurat demi kepentingan audit. Pihak berwenang akan melakukan audit berkala untuk memastikan bahwa dana kas kecil telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil memberikan informasi yang jelas tentang jenis pengeluaran yang diizinkan dan jumlah dana yang akan diberikan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengelola dana dengan lebih baik dan menghindari kecurangan. Prosedur ini juga membantu dalam meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana dan mempertahankan integritas dalam pembayaran. Dengan prosedur yang jelas dan akurat, organisasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan dana kas kecil.
4. Setelah dana diterima dan disalurkan, organisasi harus menyampaikan laporan pengeluaran DKKE.
Setelah dana kas kecil (DKKE) diterima dan disalurkan, organisasi yang menerima dana tersebut harus menyampaikan laporan pengeluaran DKKE. Laporan pengeluaran DKKE merupakan laporan yang dibuat untuk melaporkan aliran dana dan perubahan dalam saldo kas pada akhir periode akuntansi. Laporan ini mencakup semua transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Pada umumnya, laporan pengeluaran DKKE selalu dikirim kepada pembayar yang telah menyetujui DKKE.
Laporan pengeluaran DKKE harus mencakup informasi berikut:
1. Tanggal: Tanggal pembayaran dana kas kecil.
2. Nomor rekening: Nomor rekening bank dari organisasi yang menerima dana.
3. Nama penerima: Nama organisasi yang menerima dana.
4. Deskripsi pengeluaran: Deskripsi dari jenis transaksi yang dilakukan.
5. Nominal pengeluaran: Jumlah uang yang dibayarkan.
6. Saldo terakhir: Jumlah uang yang tersisa di akun DKKE.
Laporan pengeluaran DKKE harus dibuat dan disetujui oleh pengelola keuangan organisasi. Organisasi harus menandatangani laporan pengeluaran DKKE untuk mengkonfirmasi bahwa laporan tersebut benar dan sesuai dengan informasi yang tersedia di akun DKKE.
Setelah laporan pengeluaran DKKE disetujui dan diterima oleh pembayar DKKE, organisasi yang menerima dana kas kecil harus menyampaikan laporan tahunan yang berisi informasi tentang aliran dana DKKE. Laporan tahunan ini harus mencakup informasi mengenai jumlah total DKKE yang diterima, jumlah total pengeluaran DKKE, dan jumlah saldo akhir DKKE.
Organisasi juga harus menyampaikan laporan keuangan tahunan yang berisi informasi tentang penerimaan dan pengeluaran DKKE. Laporan keuangan ini harus mencakup informasi tentang jumlah total pendapatan dari DKKE, jumlah total pengeluaran DKKE, dan jumlah saldo akhir DKKE.
Laporan pengeluaran dan laporan keuangan DKKE harus dikirim kepada pembayar DKKE untuk memastikan bahwa dana kas kecil telah digunakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang disepakati. Setelah laporan pengeluaran dan laporan keuangan DKKE disampaikan, pembayar DKKE harus mengkonfirmasi bahwa dana kas kecil telah digunakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
Dengan menyampaikan laporan pengeluaran dan laporan keuangan DKKE, organisasi yang menerima dana kas kecil akan menerima pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut. Oleh karena itu, laporan ini sangat penting untuk memastikan bahwa dana kas kecil telah digunakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
5. Laporan ini harus mencakup informasi tentang bagaimana dana digunakan, dana yang dikeluarkan, dan jumlah dana yang telah dikembalikan.
Dana kas kecil adalah dana yang dikeluarkan untuk menangani biaya tertentu yang dibutuhkan oleh organisasi atau individu. Dana ini dikelola dengan ketat dan dikontrol oleh pihak yang berwenang. Untuk memastikan bahwa dana kas kecil disalurkan dengan benar dan adil, organisasi harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
Prosedur pembentukan dana kas kecil dimulai dengan menetapkan tujuan pembelanjaan. Tujuan ini harus jelas, dan pembuat kebijakan harus memastikan bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan menggunakan dana kas kecil. Ini juga harus mencakup jumlah yang dianggarkan dan rincian pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Setelah tujuan pembelanjaan ditentukan, maka orang yang akan mengatur dan mengelola dana kas kecil harus dipilih. Orang ini harus memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan, serta keterampilan administrasi yang baik. Orang ini juga harus memiliki wawasan yang cukup tentang bagaimana dana kas kecil dapat digunakan dengan efisien.
Setelah orang yang akan mengelola dana kas kecil dipilih, maka organisasi harus menetapkan prosedur pembayaran. Prosedur ini harus mencakup berapa banyak dana yang bisa dikeluarkan tanpa persetujuan dan berapa banyak dana yang harus disetujui oleh pihak yang berwenang. Prosedur pembayaran juga harus memuat biaya yang dibenarkan dan yang tidak dibenarkan.
Selanjutnya, organisasi harus membuat laporan tentang pengeluaran dana kas kecil. Laporan ini harus mencakup informasi tentang bagaimana dana digunakan, dana yang dikeluarkan, dan jumlah dana yang telah dikembalikan. Laporan ini harus mencantumkan jumlah yang disetujui dan jumlah yang sebenarnya dikeluarkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua pengeluaran yang dibuat telah disetujui dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Ketika pengeluaran telah selesai, maka organisasi harus mencatat semua pengeluaran yang telah dibuat dalam laporan terpisah. Laporan ini harus mencantumkan jumlah yang dianggarkan, jumlah yang sebenarnya dikeluarkan, dan jumlah yang telah dikembalikan. Laporan ini juga harus mencantumkan rincian pengeluaran dan alasan mengapa dana kas kecil telah dikeluarkan.
Setelah laporan pengeluaran diselesaikan, maka organisasi harus melakukan audit atas pengeluaran dana kas kecil. Audit ini harus mencakup peninjauan semua dokumen yang berkaitan dengan pengeluaran, pembayaran, dan pengembalian dana. Audit ini juga harus mencakup cek terhadap semua laporan yang dibuat untuk memastikan bahwa semua pengeluaran telah disetujui dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan, organisasi akan dapat mengelola dana kas kecil dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, organisasi juga akan dapat memastikan bahwa dana kas kecil disalurkan dengan benar dan adil. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa prosedur yang telah ditentukan diterapkan dengan benar dan tidak ada pengeluaran yang dilakukan tanpa persetujuan.
6. Organisasi juga harus menyediakan bukti pengeluaran yang memadai untuk membuktikan bahwa dana yang dikeluarkan telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah disetujui.
Organisasi sering menggunakan dana kas kecil untuk biaya-biaya kecil yang tidak tercakup dalam anggaran atau untuk membayar kewajiban yang tidak dapat ditunda. Dana kas kecil dapat menjadi cara yang efektif untuk mengelola biaya kecil, tetapi organisasi harus memastikan bahwa prosedur pengelolaan dana kas kecil yang tepat diikuti. Berikut adalah prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil:
1. Organisasi harus menetapkan batasan dana kas kecil yang dapat digunakan. Batas ini harus ditetapkan oleh Dewan Direksi atau otoritas berwenang lainnya.
2. Organisasi harus menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk mengatur dan melaporkan pengeluaran dana kas kecil. Biasanya, ini adalah kepala departemen atau bagian keuangan yang bertanggung jawab untuk mengatur dana kas kecil.
3. Organisasi harus menyiapkan jurnal kas kecil yang mencatat semua pengeluaran dan pemasukan dana kas kecil. Jurnal ini harus selalu ditingkatkan dan dimonitor secara konsisten.
4. Organisasi harus menyediakan formulir pengeluaran yang harus dilengkapi oleh pemegang dana kas kecil. Formulir ini harus mencantumkan tujuan pengeluaran, jumlah uang yang dikeluarkan, dan nama penerima.
5. Setiap pengeluaran dana kas kecil harus disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk mengatur dana kas kecil.
6. Organisasi juga harus menyediakan bukti pengeluaran yang memadai untuk membuktikan bahwa dana yang dikeluarkan telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah disetujui. Bukti pengeluaran harus mencakup faktur, tanda terima, atau bukti-bukti lain yang relevan.
Organisasi harus mengikuti prosedur yang telah disebutkan di atas dengan hati-hati. Hal ini akan memastikan bahwa dana kas kecil yang disediakan oleh organisasi digunakan dengan benar dan tidak disalahgunakan. Dengan menyediakan bukti pengeluaran yang memadai, organisasi dapat menegaskan bahwa dana yang dikeluarkan telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah disetujui.
7. Organisasi juga harus memastikan bahwa pertanggungjawaban DKKE sesuai dengan yang telah ditentukan.
Dana Kas Kecil (DKKE) adalah sejumlah uang yang disimpan oleh sebuah organisasi untuk digunakan untuk keperluan organisasi. Dana ini digunakan untuk pengeluaran kecil seperti biaya transportasi dan biaya makan. Organisasi harus mengikuti prosedur yang ketat untuk memastikan bahwa DKKE digunakan secara efisien dan benar. Pertanggungjawaban DKKE adalah salah satu langkah penting dalam prosedur ini.
Pertanggungjawaban DKKE adalah proses dimana seorang petugas DKKE bertanggung jawab atas semua pengeluaran yang terkait dengan DKKE. Petugas ini harus melakukan audit terhadap semua dana yang telah dikeluarkan dan memastikan bahwa semua pengeluaran telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Petugas juga harus memastikan bahwa semua dana yang telah dikeluarkan telah digunakan untuk tujuan yang ditentukan.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban DKKE dimulai dengan pembuatan sebuah tim DKKE. Tim ini terdiri dari seorang ketua, beberapa anggota, dan seorang petugas DKKE. Tim DKKE akan bertanggung jawab untuk mengelola dana. Petugas DKKE akan bertanggung jawab atas semua pengeluaran yang terkait dengan DKKE.
Ketika tim DKKE telah dibentuk, organisasi harus membuat sebuah dokumen yang menjelaskan prosedur pengelolaan DKKE. Dokumen ini harus berisi informasi tentang cara mengajukan permintaan DKKE, cara mengajukan pengeluaran DKKE, dan prosedur pemeriksaan DKKE. Dokumen ini harus juga menjelaskan bagaimana petugas DKKE harus melakukan audit DKKE.
Setelah dokumen telah dibuat, organisasi harus mengajukan permintaan DKKE kepada petugas DKKE. Petugas DKKE akan mengevaluasi permintaan dan menyetujui atau menolak permintaan tersebut. Setelah permintaan DKKE disetujui, petugas DKKE harus memastikan bahwa dana yang dikeluarkan telah digunakan untuk tujuan yang ditentukan.
Organisasi juga harus memastikan bahwa petugas DKKE melakukan audit DKKE secara rutin. Audit DKKE akan memastikan bahwa semua pengeluaran telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Petugas DKKE juga harus melakukan audit secara berkala untuk memastikan bahwa semua dana yang telah dikeluarkan telah digunakan untuk tujuan yang ditentukan dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Organisasi juga harus memastikan bahwa pertanggungjawaban DKKE sesuai dengan yang telah ditentukan. Petugas DKKE harus menyediakan laporan bulanan yang menunjukkan semua pengeluaran yang terkait dengan DKKE. Laporan ini harus meliputi informasi seperti jumlah total dana yang telah dikeluarkan, tujuan dana yang telah dikeluarkan, dan informasi lainnya yang terkait dengan DKKE. Laporan ini harus diserahkan kepada organisasi secara berkala.
Dengan mengikuti prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban DKKE, organisasi dapat memastikan bahwa dana yang telah dikeluarkan telah digunakan secara efisien dan benar. Ini akan membantu organisasi dalam mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa DKKE digunakan untuk tujuan yang ditentukan. Dengan demikian, organisasi dapat memastikan bahwa pertanggungjawaban DKKE sesuai dengan yang telah ditentukan.
8. Pihak berwenang akan mengevaluasi laporan yang disampaikan dan memastikan bahwa dana telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Dana kas kecil adalah dana yang dikelola oleh sebuah organisasi untuk tujuan pengeluaran yang tidak terduga. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pembelian barang dan jasa, pembayaran gaji, dan pembayaran biaya lainnya. Dalam banyak kasus, dana kas kecil harus dipertanggungjawabkan dan dipantau untuk memastikan bahwa dana telah digunakan secara efisien dan dalam jumlah yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini disebut sebagai pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil. Berikut adalah 8 langkah yang harus diambil untuk memastikan bahwa dana kas kecil dipantau dan dipertanggungjawabkan dengan benar.
1. Pertama, pihak yang berwenang harus menentukan tujuan dana kas kecil. Tujuan ini harus jelas dan dicantumkan dalam dokumen.
2. Selanjutnya, pihak berwenang harus menyusun petunjuk yang menjelaskan bagaimana dana kas kecil harus digunakan. Petunjuk ini harus mencakup jenis pengeluaran yang diizinkan, jumlah yang diizinkan untuk setiap jenis pengeluaran, dan batasan lainnya yang mungkin relevan.
3. Pihak berwenang juga harus menentukan siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengelola dana kas kecil. Ini biasanya akan diasumsikan oleh petugas keuangan atau pengelola dana organisasi.
4. Setelah mengesahkan petunjuk dan menentukan siapa yang akan bertanggung jawab, pihak berwenang harus mengatur prosedur untuk mencatat semua pengeluaran yang dibuat menggunakan dana kas kecil.
5. Pihak berwenang juga harus memastikan bahwa semua pengeluaran dana kas kecil disertai dengan bukti pembayaran yang sah.
6. Setelah semua pengeluaran dana kas kecil dilakukan, pihak berwenang harus menyusun laporan yang mencantumkan semua pengeluaran dan bukti pembayaran.
7. Laporan ini harus segera diserahkan kepada petugas keuangan atau pengelola dana organisasi yang bertanggung jawab untuk memvalidasi bahwa semua pengeluaran telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
8. Pihak berwenang akan mengevaluasi laporan yang disampaikan dan memastikan bahwa dana telah digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Ini adalah bagian penting dari proses pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil, karena memastikan bahwa dana telah digunakan secara efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Prosedur pembentukan dan pertanggungjawaban dana kas kecil penting untuk memastikan bahwa dana kas kecil digunakan dengan benar dan tidak disalahgunakan. Dengan mengikuti prosedur ini, organisasi dapat memastikan bahwa dana kas kecil mereka digunakan secara efisien dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.