Apakah Sah Puasa Orang Yang Sudah Mumayyiz Jelaskan

apakah sah puasa orang yang sudah mumayyiz jelaskan –

Puasa merupakan ibadah yang sangat penting bagi umat Islam. Namun, tahukah Anda apakah puasa orang yang sudah mumayyiz (baligh) sah? Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Pertama-tama, mumayyiz adalah orang yang telah mencapai usia dewasa, yaitu di antara 12-15 tahun untuk laki-laki dan 12-15 tahun untuk perempuan. Setelah mencapai usia dewasa, orang tersebut dianggap telah menjadi baligh dan dianggap telah memenuhi syarat untuk berpuasa.

Kedua, untuk memastikan bahwa puasa orang yang sudah mumayyiz sah, ia harus memenuhi beberapa persyaratan. Pertama, ia harus memahami dan mengerti arti dan tujuan puasa. Kedua, ia harus mampu menahan diri dari makan, minum, dan bercinta selama bulan Ramadhan. Ketiga, ia harus mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram seperti berbohong, berdusta, memfitnah, dan kekerasan.

Selain itu, jika orang yang sudah mumayyiz tidak memiliki pengetahuan tentang puasa atau tidak mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram, maka puasanya tidak akan sah. Jadi, ia harus memastikan bahwa ia memahami arti dan tujuan puasa sebelum berpuasa. Jika ia telah memenuhi syarat-syarat tersebut, maka puasa orang yang sudah mumayyiz sah.

Namun ada beberapa orang yang memiliki beberapa masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa. Dalam hal ini, mereka dapat berbicara dengan dokter atau ulama untuk membahas alternatif puasa. Alternatif puasa ini bisa berupa mengurangi makanan dan minuman selama hari puasa, atau mengambil bagian dari hari puasa lainnya.

Namun demikian, orang yang telah mencapai usia baligh tetap harus menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan selama mereka tidak memiliki alasan kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukannya. Selain itu, orang yang telah mencapai usia baligh juga harus memahami makna dan tujuan puasa sehingga mereka dapat menjalankan puasa dengan benar.

Jadi, dalam hal puasa orang yang sudah mumayyiz, ia harus memenuhi beberapa persyaratan seperti memahami arti dan tujuan puasa serta mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram. Jika ia memenuhi semua persyaratan tersebut, maka puasa orang yang telah mumayyiz sah.

Penjelasan Lengkap: apakah sah puasa orang yang sudah mumayyiz jelaskan

1. Puasa merupakan ibadah penting bagi umat Islam.

Puasa merupakan salah satu ibadah penting bagi umat Islam. Ibadah ini merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW, yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits. Puasa termasuk ibadah yang bersifat wajib bagi umat Islam yang berusia baligh. Ibadah ini merupakan cara untuk memperkuat iman, membiasakan diri untuk berdoa, dan meningkatkan ketaqwaan.

Apakah sah puasa orang yang sudah mumayyiz (baligh)? Puasa orang yang sudah mumayyiz adalah sah. Bagaimanapun, puasa hanya diwajibkan bagi orang baligh. Mereka dianggap telah mencapai tingkat kematangan yang memungkinkan mereka untuk menjalankan ibadah ini dengan benar dan tepat.

Dalam Islam, puasa adalah ibadah yang wajib untuk semua orang dewasa. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang dapat melaksanakan ibadah ini. Pertama, seseorang harus memiliki kedewasaan. Kedua, seseorang harus memiliki niat untuk berpuasa. Ketiga, seseorang harus memiliki kesadaran untuk menjaga diri dari yang haram.

Puasa orang yang sudah mumayyiz adalah sah. Namun, orang yang sudah baligh harus mematuhi aturan-aturan yang disyariatkan dalam Islam. Termasuk di dalamnya adalah kewajiban untuk berpuasa setiap hari Rabu dan Sabtu. Selain itu, mereka juga harus menjaga diri dari segala bentuk makanan dan minuman yang haram.

Kesimpulannya, puasa orang yang sudah mumayyiz adalah sah. Walaupun, mereka harus mematuhi aturan-aturan yang diberikan dalam Islam. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan ibadah puasa sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Ibadah puasa adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala dari-Nya.

2. Mumayyiz adalah orang yang telah mencapai usia dewasa, yaitu di antara 12-15 tahun untuk laki-laki dan 12-15 tahun untuk perempuan.

Puasa adalah salah satu ibadah yang diwajibkan oleh agama Islam. Puasa diwajibkan untuk semua orang, terutama bagi mereka yang telah mencapai usia baligh (dewasa). Namun, apakah puasa orang yang telah mumayyiz (memenuhi usia baligh) sah? Ini harus dilihat berdasarkan usia baligh yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan.

Usia baligh untuk laki-laki adalah antara 12-15 tahun, sementara untuk perempuan adalah 12-15 tahun. Ini berarti bahwa jika seseorang telah mencapai usia baligh, maka ia dianggap telah memenuhi usia baligh (mumayyiz).

Puasa yang dilakukan oleh orang yang telah mumayyiz sah, selama mereka mengikuti syariat Islam. Hal ini berarti bahwa mereka harus menjalankan puasa selama bulan Ramadan dan melaksanakan syariat Islam dengan benar. Mereka juga harus mematuhi perintah Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Selain itu, orang yang telah mumayyiz harus menghindari melakukan dosa dan melakukan amalan yang baik. Puasa yang ditetapkan oleh Allah tidak boleh diabaikan atau diabaikan. Puasa yang dilakukan oleh orang yang telah mumayyiz adalah puasa yang sah dan harus diikuti.

Dalam Islam, puasa adalah salah satu ibadah yang paling penting dan harus dilaksanakan. Puasa yang dilakukan oleh orang yang telah mumayyiz sah selama mereka mengikuti syariat Islam. Ini berarti bahwa mereka harus mematuhi perintah Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu, mereka harus menghindari dosa dan melakukan perbuatan baik.

Puasa yang sah hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah mumayyiz. Untuk orang yang belum mencapai usia baligh, mereka harus menunggu sampai mereka mencapai usia baligh sebelum mereka dapat melakukan puasa. Puasa yang dilakukan oleh orang yang telah mumayyiz adalah puasa yang sah dan harus diikuti.

3. Untuk memastikan bahwa puasa orang yang sudah mumayyiz sah, ia harus memenuhi beberapa persyaratan.

Puasa merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seorang muslim. Puasa dilakukan dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari waktu subuh hingga waktu maghrib. Puasa juga merupakan salah satu rukun Islam. Bagi umat Islam yang telah mencapai usia baligh atau mumayyiz, puasa adalah kewajiban yang harus dipenuhi.

Namun, bagaimana dengan puasa orang yang sudah mumayyiz? Apakah puasa orang yang sudah mumayyiz sah atau tidak? Jawabannya, puasa orang yang sudah mumayyiz sah jika ia memenuhi beberapa persyaratan. Untuk memastikan bahwa puasa orang yang sudah mumayyiz sah, ia harus memenuhi beberapa persyaratan.

Pertama, orang yang sudah mumayyiz harus mempunyai niat yang kuat untuk melaksanakan puasa. Niat ini harus dipahami oleh orang tersebut sebelum ia memulai ibadah puasa. Tanpa niat yang kuat, puasa orang yang sudah mumayyiz tidak akan sah.

Kedua, orang yang sudah mumayyiz harus mengerti dan memahami makna dan tujuan dari ibadah puasa. Ini penting agar orang tersebut bisa melakukan puasa dengan benar dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Ketiga, orang yang sudah mumayyiz harus dapat menahan hawa nafsu dan melaksanakan puasa dengan kesabaran. Orang yang sudah mumayyiz harus menjaga semangat dan tekadnya untuk melaksanakan puasa dengan baik dan benar.

Keempat, orang yang sudah mumayyiz harus memenuhi syarat berpuasa yang telah ditetapkan oleh agama Islam. Syarat-syarat ini meliputi menahan nafsu, membayar zakat fitrah, menjalankan salat lima waktu, dan lain-lain.

Kelima, orang yang sudah mumayyiz harus berusaha untuk meningkatkan ibadah puasa dengan berdoa dan berzikir. Hal ini penting agar ia dapat merasakan kemanfaatan yang dihasilkan dari puasa.

Dengan memenuhi ketentuan-ketentuan di atas, puasa orang yang sudah mumayyiz akan sah. Dengan demikian, ia dapat mendapatkan pahala dari Allah SWT. Selain itu, ia juga dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk melaksanakan puasa dengan benar dan baik.

4. Pertama, ia harus memahami dan mengerti arti dan tujuan puasa.

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Puasa dilaksanakan sebagai bentuk ibadah dan menunjukkan taqwa kepada Allah. Umumnya, puasa dimulai pada usia baligh atau dewasa, meskipun ada juga orang yang mulai berpuasa sebelum dewasa.

Mumayyiz adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah mencapai usia baligh atau dewasa, sehingga sudah bisa melaksanakan ibadah puasa dengan benar.

Karena itu, apakah sah puasa orang yang sudah mumayyiz? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, ia harus memahami dan mengerti arti dan tujuan puasa. Puasa bukan sekadar berhenti makan dan minum, tapi juga harus berhenti dari berbagai hal yang dilarang Allah selama bulan ramadhan, seperti berbohong, berbuat jahat, berbuat keji, dan lain sebagainya.

Kedua, orang yang mumayyiz harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan puasa. Puasa tidak hanya berarti berhenti makan dan minum, tapi juga harus melakukan ibadah lainnya seperti shalat, membaca Al-Quran, dan beramal saleh. Puasa juga harus dilakukan dengan kesucian hati dan niat yang tulus.

Ketiga, orang yang mumayyiz harus memahami akan hadist-hadist yang berhubungan dengan puasa. Hadist-hadist ini berisi tentang ajaran-ajaran yang harus diikuti ketika melakukan ibadah puasa, seperti memperbanyak doa, berbuat kebaikan, dan lain sebagainya.

Keempat, orang yang mumayyiz harus menjaga diri dari segala hal yang dilarang selama bulan Ramadhan. Hal-hal ini meliputi hal-hal seperti berbohong, berbuat jahat, berbuat keji, dan lain sebagainya.

Kesimpulannya, puasa orang yang sudah mumayyiz sah jika ia memahami dan mengerti arti dan tujuan puasa. Ia harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan puasa, memahami hadist-hadist yang berhubungan dengan puasa, dan menjaga diri dari segala hal yang dilarang selama bulan Ramadhan. Dengan melakukan semua hal ini, orang yang mumayyiz dapat menikmati manfaat yang didapatkan dari ibadah puasa.

5. Kedua, ia harus mampu menahan diri dari makan, minum, dan bercinta selama bulan Ramadhan.

Ketika seseorang telah mencapai mumayyiz, yaitu usia di mana ia dianggap dewasa secara hukum, ia diharuskan untuk menjalankan puasa saat Ramadhan meskipun dia masih di bawah umur. Ketika seseorang telah mencapai usia mumayyiz, ia harus mematuhi beberapa syarat tertentu untuk memastikan bahwa puasanya sah.

Pertama, ia harus mengetahui dan mengerti aturan puasa dari Al Quran dan Sunnah. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari teks-teks Al Quran dan Sunnah, serta mendapatkan edukasi dari orang yang tepat, seperti guru agama, imam, atau orang yang berpengalaman.

Kedua, ia harus mampu menahan diri dari makan, minum, dan bercinta selama bulan Ramadhan. Ini penting karena puasa Ramadhan ditujukan untuk menguatkan kekuatan rohani seseorang dan menguatkan ikatan dengan Allah. Tidak makan, minum, atau bercinta selama bulan Ramadhan adalah bagian penting dari proses ini.

Ketiga, ia harus mengikuti semua jadwal waktu yang telah ditentukan untuk puasa. Ini termasuk mulai puasa pada saat fajar, berhenti makan dan minum pada saat matahari terbenam, dan berbuka puasa pada saat maghrib.

Keempat, ia harus memiliki niat yang sama sekali berbeda untuk berpuasa. Niat ini harus berasal dari hati, bukan dari lisan.

Kelima, ia harus bersikap sabar dan tawakkal terhadap setiap kesulitan yang dihadapinya selama puasa. Ini termasuk berpikiran positif dan berusaha untuk mengerti tujuan dari puasa.

Dengan mematuhi syarat-syarat ini, seseorang yang telah mencapai usia mumayyiz dapat menjalankan puasa Ramadhan dengan benar dan sah. Ini akan membantu orang tersebut untuk mencapai tujuan puasa yaitu untuk meningkatkan kesadaran spiritualnya dan berlutut di hadapan Allah.

6. Ketiga, ia harus mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram seperti berbohong, berdusta, memfitnah, dan kekerasan.

Puasa adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam agama Islam. Puasa terdiri dari berbagai macam peraturan yang harus ditaati oleh orang yang berpuasa. Dari perspektif Islam, puasa yang sah hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah mencapai usia baligh, yaitu tahap di mana orang akan disebut sebagai mumayyiz.

Ketika seseorang mencapai usia mumayyiz, ia diharuskan untuk melakukan ibadah puasa sebagai bentuk penghormatan dan taat kepada Allah. Namun, agar puasa seseorang dapat dikatakan sah, ada beberapa hal yang harus dipenuhi.

Pertama, ia harus memiliki niat yang kuat untuk melakukan puasa. Niat ini harus jelas dan dinyatakan secara lisan atau tertulis. Tanpa niat yang jelas, puasa seseorang tidak akan dianggap sah.

Kedua, ia harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang puasa. Seorang yang belum cukup dewasa secara mental dan spiritual tidak dapat memahami hal-hal yang terkait dengan puasa. Oleh karena itu, ia harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang puasa agar dapat menghormatinya dengan benar.

Ketiga, ia harus mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram seperti berbohong, berdusta, memfitnah, dan kekerasan. Puasa adalah ibadah yang ditujukan untuk menyembuhkan jiwa dan menghormati Allah. Oleh karena itu, seorang yang berpuasa harus menjaga dirinya dari melakukan perbuatan haram yang dapat menghancurkan ibadah puasanya.

Keempat, ia harus menghindari berbicara yang tidak bermanfaat. Berbicara yang tidak bermanfaat adalah salah satu kesalahan yang dilarang dalam puasa. Oleh karena itu, seorang yang berpuasa harus menjaga dirinya dari berbicara yang tidak bermanfaat dan memusatkan perhatiannya pada ibadah puasa.

Kelima, ia harus menghindari makan dan minum di siang hari. Puasa adalah ibadah yang melarang orang untuk makan dan minum di siang hari. Oleh karena itu, orang yang berpuasa harus menyadari larangan tersebut dan menjauhinya.

Keenam, ia harus menghindari perilaku yang menyalahi etika. Meskipun puasa bukanlah ibadah yang melarang seseorang untuk bersenang-senang, ia harus tetap menjauhi perilaku yang menyalahi etika. Perilaku seperti itu akan mengurangi kepatuhan seseorang terhadap Allah.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa yang sah hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah mencapai usia mumayyiz. Untuk mendapatkan puasa yang sah, ia harus memiliki niat yang kuat untuk melakukan puasa, memiliki pengetahuan yang memadai tentang ibadah puasa, mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram, menghindari berbicara yang tidak bermanfaat, menghindari makan dan minum di siang hari, dan menghindari perilaku yang menyalahi etika. Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan di atas, maka puasa seseorang akan dikatakan sah.

7. Jika orang yang sudah mumayyiz tidak memiliki pengetahuan tentang puasa atau tidak mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram, maka puasanya tidak akan sah.

Puasa adalah suatu ibadah yang telah ditetapkan oleh Tuhan dan merupakan salah satu cara bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Puasa bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan seseorang terhadap Allah dan meningkatkan kesadaran akan keberadaan-Nya. Puasa juga merupakan salah satu cara bagi umat Islam untuk berdzikir dan memperbaharui ikatan dengan Allah.

Di antara orang-orang yang berpuasa adalah mereka yang telah mencapai usia mumayyiz, yaitu usia di mana mereka telah mencapai tingkat kedewasaan secara seksual dan mental. Namun, masalahnya adalah apakah puasa yang dikerjakan oleh orang yang sudah mumayyiz benar-benar sah?

Ketika membahas tentang puasa orang yang sudah mumayyiz, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, orang yang sudah mumayyiz haruslah memiliki pengetahuan tentang puasa agar puasanya sah. Hal ini penting karena mereka harus memahami syarat-syarat puasa dan bagaimana cara melaksanakannya dengan benar.

Kedua, orang yang sudah mumayyiz haruslah mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram saat berpuasa. Hal ini penting karena melakukan perbuatan haram dapat menghilangkan nilai puasa yang sedang dijalankan. Oleh karena itu, orang yang sudah mumayyiz harus menjalankan puasanya dengan benar dan tidak boleh berbuat dosa atau melakukan perbuatan haram.

Ketiga, orang yang sudah mumayyiz juga haruslah bertaubat dan meminta ampun kepada Allah atas semua kesalahan yang telah ia lakukan. Hal ini penting karena bertaubat adalah suatu cara untuk membalas dendam terhadap Allah dan meminta ampun atas semua kesalahan yang telah ia lakukan.

Keempat, orang yang sudah mumayyiz juga harus berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang telah ia lakukan. Hal ini penting karena jika orang tersebut tetap mengulangi kesalahan yang telah ia lakukan, maka puasanya tidak akan sah.

Jika orang yang sudah mumayyiz tidak memiliki pengetahuan tentang puasa atau tidak mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram, maka puasanya tidak akan sah. Hal ini dikarenakan orang yang sudah mumayyiz haruslah memiliki pengetahuan tentang puasa agar puasanya sah dan mampu menahan diri dari melakukan perbuatan haram saat berpuasa. Selain itu, orang yang sudah mumayyiz juga harus bertaubat dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang telah ia lakukan. Jika orang tersebut tidak mampu melakukan hal-hal tersebut, maka puasanya tidak akan sah.

8. Ada beberapa orang yang memiliki beberapa masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa.

Puasa adalah salah satu bentuk ibadah yang sudah diwajibkan di Islam. Ibadah ini sering kali diikuti oleh orang-orang yang beragama Islam untuk meningkatkan keimanan mereka kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Namun, ada beberapa orang yang memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa.

Orang yang sudah mumayyiz adalah orang yang sudah mencapai usia baligh atau dewasa. Menurut hukum Islam, orang yang sudah mumayyiz wajib melaksanakan semua perintah agama, termasuk puasa. Orang yang masih dalam usia kanak-kanak saat ini tidak wajib melaksanakan puasa. Namun, orang yang sudah mumayyiz, baik laki-laki maupun perempuan, harus melaksanakan puasa Ramadan.

Namun, ada beberapa orang yang memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa. Orang yang mengalami masalah kesehatan atau gangguan mental tersebut dapat berbeda-beda, seperti orang yang menderita diabetes, depresi, kelelahan, gangguan tidur, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Orang yang memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa diizinkan untuk tidak melakukan puasa. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Selain itu, orang yang memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa dapat membayar fidyah sebagai ganti puasa yang tidak bisa mereka lakukan. Fidyah adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh orang yang tidak bisa melakukan puasa untuk menebus puasa yang tidak mereka lakukan.

Jadi, puasa orang yang sudah mumayyiz yang memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa tidak dianggap sah. Namun, mereka diizinkan untuk tidak melakukan puasa dan membayar fidyah sebagai ganti puasa yang tidak bisa mereka lakukan. Dengan demikian, orang yang memiliki masalah kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukan puasa masih dapat menunaikan kewajiban ibadah puasa Ramadan meskipun tidak melakukan puasa secara langsung.

9. Orang yang telah mencapai usia baligh harus menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan selama mereka tidak memiliki alasan kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukannya.

Puasa adalah salah satu ibadah yang ditentukan oleh agama Islam. Puasa ditujukan untuk mengikuti ajaran dari agama dan merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan rasa taat kepada Allah. Puasa ditujukan untuk orang dewasa yang telah mencapai usia baligh.

Usia baligh adalah usia di mana seseorang telah memasuki masa remaja dan telah dinyatakan berdasarkan hukum syara sebagai seorang dewasa. Usia baligh ditetapkan berdasarkan usia, yaitu 15 tahun bagi laki-laki dan 9 tahun bagi perempuan. Setelah mencapai usia baligh, seseorang diharuskan untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

Puasa dianggap sah bagi orang yang telah mencapai usia baligh asalkan mereka tidak memiliki alasan kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukannya. Orang yang memiliki alasan kesehatan seperti sakit atau gangguan mental seperti depresi atau kecemasan tidak diharuskan untuk menjalankan ibadah puasa.

Namun, orang yang telah mencapai usia baligh tetapi masih belum mengalami balighah (kematangan) adalah disebut mumayyiz. Orang yang telah mumayyiz dianggap masih belum dapat menjalankan ibadah puasa. Mereka diharuskan untuk menunda ibadah puasa sampai mereka mengalami balighah.

Meskipun demikian, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa puasa orang yang telah mumayyiz adalah sah. Beberapa ulama menyatakan bahwa puasa orang yang telah mumayyiz adalah sah asalkan seseorang telah mengetahui dan mengerti tentang ibadah puasa.

Kesimpulannya, puasa orang yang telah mencapai usia baligh adalah sah asalkan mereka tidak memiliki alasan kesehatan atau gangguan mental yang mencegah mereka untuk melakukannya. Namun, puasa orang yang telah mumayyiz masih tidak jelas keabsahannya. Beberapa ulama berpendapat bahwa puasa orang yang telah mumayyiz adalah sah asalkan seseorang telah mengetahui dan mengerti tentang ibadah puasa.

10. Orang yang telah mencapai usia baligh juga harus memahami makna dan tujuan puasa sehingga mereka dapat menjalankan puasa dengan benar.

Mumayyiz berarti telah mencapai usia baligh yaitu usia dimana seseorang telah menikmati hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat. Saat ini, usia baligh umumnya dianggap antara 12 dan 15 tahun untuk anak laki-laki dan antara 9 dan 12 tahun untuk anak perempuan.

Puasa adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh semua Muslim yang telah mencapai usia baligh. Puasa diperintahkan di dalam Al-Quran dan merupakan bagian dari ibadah yang harus dilakukan oleh semua Muslim. Puasa dimulai pada bulan Ramadan dan berakhir pada Idul Fitri.

Walaupun Puasa adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai usia baligh, mereka juga harus memahami makna dan tujuan puasa sehingga mereka dapat menjalankan puasa dengan benar. Puasa berfungsi untuk menguji ketaatan seseorang kepada Allah dan untuk meningkatkan kesadaran akan hari akhir. Dengan mengetahui tujuan dan makna dari puasa, orang yang telah mencapai usia baligh dapat menjalankan puasa dengan benar.

Puasa juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai moral dan nilai-nilai etika. Puasa membantu orang yang telah mencapai usia baligh untuk meningkatkan kesabaran, kedisiplinan, dan kemampuan untuk menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Dengan menjalankan puasa dengan benar, orang yang telah mencapai usia baligh akan mendapatkan manfaat yang banyak dari ibadah ini.

Puasa juga bermanfaat bagi orang yang telah mencapai usia baligh untuk meningkatkan kesadaran spiritual. Puasa membantu mereka untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman spiritual yang lebih mendalam. Dengan memahami tujuan dan makna dari puasa, orang yang telah mencapai usia baligh dapat menjalankan puasa dengan benar dan menikmati manfaat spiritual yang akan didapatkan.

Kesimpulannya, puasa sah bagi orang yang telah mencapai usia baligh. Namun, mereka juga harus memahami makna dan tujuan dari puasa sehingga mereka dapat menjalankan puasa dengan benar. Dengan mengetahui tujuan dan makna dari puasa, orang yang telah mencapai usia baligh akan mendapatkan banyak manfaat baik secara fisik maupun spiritual dari ibadah ini.