percakapan bahasa bali alus 2 orang tentang pendidikan –
“Apa kabar, kakak?” kata Dewi dengan senyum ramah.
Kakaknya, Putu, menoleh dan tersenyum. “Kabarku baik, Dewi. Bagaimana denganmu?”
Dewi menghela nafas. “Kabarku baik juga. Aku kangen berbincang denganmu, kakak.”
“Bicara apa, Dewi?”
“Bicara tentang pendidikan. Aku baru saja pulang dari sekolah. Aku mau cerita tentang kuliah yang aku ikuti.”
Putu tertawa. “Kuliah? Aku rasa kuliahmu akan menjadi menarik. Apa yang kamu pelajari?”
Dewi mengangguk. “Aku sedang belajar bahasa Bali. Aku ingin menguasainya sehingga aku bisa berbicara dan menulis dengan lancar.”
Putu terkejut. “Bagus sekali, Dewi. Apa yang membuatmu tertarik untuk belajar bahasa Bali?”
Dewi tersenyum. “Aku ingin mempelajari budaya dan tradisi Bali. Aku berpikir bahwa bahasa Bali adalah cara terbaik untuk mempelajarinya. Aku juga ingin bisa berbicara dengan keluarga di Bali.”
Putu tersenyum lebar. “Itu bagus sekali. Aku yakin kamu akan menguasainya dengan baik. Aku sangat bangga padamu.”
Dewi tersenyum gembira. “Terima kasih, Kakak. Aku yakin kuliah ini akan menjadi pengalaman yang berharga bagiku. Aku sangat bersemangat untuk mempelajarinya.”
Putu mengangguk setuju. “Aku juga bersemangat untuk melihatmu menguasai bahasa Bali. Aku pasti akan sangat senang jika kamu bisa berbicara dengan keluarga di Bali.”
“Aku juga, Kakak,” kata Dewi. “Aku berharap aku bisa menguasai bahasa Bali dengan lancar.”
Putu tersenyum. “Aku yakin kamu bisa. Aku akan mendukungmu selalu, Dewi. Aku yakin kamu bisa mencapai impianmu.”
Dewi tersenyum lebar. “Terima kasih, Kakak. Aku akan berusaha yang terbaik.”
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: percakapan bahasa bali alus 2 orang tentang pendidikan
1. Dewi memulai percakapan dengan menanyakan kabar kakaknya, Putu
Dewi memulai percakapan dengan menanyakan kabar Putu, kakaknya. Putu sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Bali. Putu adalah contoh nyata bagi Dewi tentang pentingnya mengambil pendidikan yang tinggi.
Mendengar pertanyaan Dewi, Putu tersenyum dan menjawab, “Terima kasih, aku baik-baik saja. Aku sedang sibuk belajar untuk menyelesaikan semester ini.” Putu menceritakan bagaimana dirinya bekerja keras untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
Dewi terkesan dengan pembicaraan Putu tentang pentingnya pendidikan. Dengan penuh antusias, Dewi berkata, “Kak, aku ingin belajar seperti kakakmu. Aku ingin mengambil pendidikan yang tinggi dan menjadi seperti kakakku.”
Putu tertawa dan menjawab, “Itu baik, tapi Anda harus memahami bahwa pendidikan tinggi itu tidak mudah. Anda harus belajar dengan giat dan juga bekerja keras untuk berhasil.” Putu juga mengingatkan Dewi untuk tidak melupakan ajaran dan nilai-nilai moral yang diajarkan di sekolah.
Dewi mengangguk dan berkata, “Aku akan ingat saran kakakku. Aku juga harus belajar fokus dan berusaha keras untuk mencapai tujuan pendidikan yang tinggi.”
Putu tersenyum dan memberikan semangat pada Dewi, “Itu benar, jangan lupa untuk selalu berusaha. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan berpikir kreatif. Pendidikan tinggi adalah kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri.”
Dewi pun berterima kasih pada Putu dan berkata, “Aku akan mengikuti saran kakakku. Aku yakin aku akan berhasil jika aku belajar dengan giat dan berusaha.”
Dengan begitu, Dewi telah mendapatkan dorongan untuk belajar dan mengambil pendidikan tinggi dari kakaknya, Putu. Putu juga berhasil memberikan motivasi pada Dewi untuk tidak takut mencoba hal baru dan berpikir kreatif. Dengan semangat, Dewi pun bersiap untuk menempuh pendidikan tinggi dan meraih impiannya.
2. Dewi ingin berbincang tentang pendidikan dengan Putu
Dewi dan Putu adalah dua orang yang saling berbincang tentang pendidikan dalam bahasa Bali alus. Dewi adalah seorang yang berminat untuk berbincang dengan Putu tentang topik ini. Dewi mengawali percakapan dengan menyapa Putu dengan menanyakan keadaannya sekarang.
Dewi: Putu, nggih anak pungkin nyeneng?
Putu: Iya, nggih Dewi, anak nyeneng. Kenken anak ngerausin apa?
Dewi: Anak nangisin ngenatin pendidikan.
Putu: Oh, pendidikan. Nggih apa anak wantah?
Dewi: Anak wantah sekedar ngobrol tentang pendidikan. Anak wantah ngerti apa yang saiki lagi diomongin kenken ing pendidikan?
Putu: Ah, nyeneng. Ing pendidikan saiki lagi ada banyak perubahan. Belajar jarak jauh adalah salah satu perubahan yang paling nyata.
Dewi: Ooh, anak ngerti. Apa sih keunggulan belajar jarak jauh?
Putu: Keunggulan belajar jarak jauh adalah fleksibilitas dan aksesibilitas. Akses untuk belajar bisa didapatkan dimanapun dan kapanpun. Selain itu, orang juga bisa menyesuaikan materi dan jadwal belajar dengan kebutuhan mereka.
Dewi: Ah, ternyata ada keunggulan belajar jarak jauh. Apa lagi sih yang saiki lagi diomongin ing pendidikan?
Putu: Selain belajar jarak jauh, saiki lagi juga ada berbagai teknologi pendidikan yang digunakan di sekolah. Mulai dari aplikasi belajar, video pembelajaran, dan lain-lain. Teknologi ini membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Dewi: Ooh, ternyata teknologi juga berperan penting dalam pendidikan. Apa lagi sih yang saiki lagi diomongin ing pendidikan?
Putu: Selain itu, saiki lagi juga ada berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Salah satunya adalah dengan mengadakan berbagai program kreatif untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Dewi: Ooh, nggih anak ngerti. Terima kasih ya atas penjelasanmu.
Putu: Sama-sama, Dewi.
3. Dewi sedang belajar bahasa Bali di kuliah
Percakapan bahasa Bali Alus antara dua orang tentang pendidikan adalah salah satu cara yang digunakan untuk membangun hubungan antar sesama penduduk Bali. Percakapan ini menggunakan bahasa Bali yang berbeda dengan bahasa Indonesia yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Bali alus juga menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada di Bali.
Percakapan ini dimulai dengan pertanyaan dari Dewi, “Ayah, apakah saya perlu belajar bahasa Bali?” Ayahnya menjawab, “Pasti, karena sebagai orang Bali, kita harus menghargai dan memelihara budaya kita. Melalui belajar bahasa Bali, kamu akan memahami dan menghargai budaya Bali.”
Dewi menjawab, “Tapi, saya tidak tahu bagaimana cara belajar bahasa Bali.” Ayahnya menjawab, “Kamu bisa belajar bahasa Bali di sekolah atau di kuliah.” Dewi menjawab, “Oh, benar. Saya sedang belajar bahasa Bali di kuliah.” Ayahnya menjawab, “Bagus. Pastikan kamu belajar dengan giat agar mendapatkan hasil yang optimal.”
Setelah itu, Dewi bertanya kepada ayahnya, “Ayah, apakah ada cara lain untuk belajar bahasa Bali?” Ayahnya menjawab, “Tentu saja, kamu bisa mendengarkan lagu atau cerita-cerita Bali dan melihat film-film Bali. Kamu juga bisa membaca buku-buku yang berisi tentang budaya Bali. Ini akan membantu kamu memahami bahasa Bali dan budaya Bali dengan lebih baik.”
Dewi menjawab, “Terima kasih, ayah. Ini membantu.” Ayahnya menjawab, “Kamu pasti bisa belajar bahasa Bali dengan baik. Jangan lupa untuk selalu menghargai dan menghormati budaya Bali.” Dewi menjawab, “Aku akan mencoba.”
Percakapan bahasa Bali alus ini mengajarkan kepada Dewi bahwa untuk memahami budaya Bali, ia harus belajar bahasa Bali. Ia juga belajar bahwa ada banyak cara lain untuk belajar bahasa Bali, seperti mendengarkan lagu, membaca buku, dan menonton film Bali. Percakapan ini juga mengajarkan kepada Dewi pentingnya menghargai dan menghormati budaya Bali. Dengan demikian, percakapan bahasa Bali alus ini sangat bermanfaat bagi Dewi untuk memahami budaya Bali.
4. Putu terkejut dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali
Percakapan bahasa Bali alus antara Putu dan Dewi tentang pendidikan adalah sebagai berikut.
Putu: “Hei Dewi, apa yang sedang kamu lakukan?”
Dewi: “Saya sedang memikirkan tentang pendidikan. Saya ingin mempelajari bahasa Bali.”
Putu: “Wow, menarik! Kenapa kamu ingin belajar bahasa Bali?”
Dewi: “Karena saya ingin mengenal budaya daerah saya lebih dalam. Saya juga ingin tahu cara berbicara dan berpikir orang-orang Bali.”
Putu: “Kamu benar-benar bersemangat tentang pendidikanmu. Apa yang kamu cari dalam pelajaranmu?”
Dewi: “Saya ingin belajar tentang budaya Bali, mulai dari bahasa, tarian, dan seni. Saya juga ingin belajar tentang adat dan kebiasaan yang berbeda.
Putu: “Kamu pasti akan menikmati pengalamanmu. Bagaimana kamu akan memulai belajar?”
Dewi: “Saya akan mencari guru yang akan mengajarkan bahasa Bali kepada saya. Saya juga akan mencari tarian, seni, dan cerita Bali. Saya juga akan mengunjungi tempat-tempat di Bali untuk mencari pengetahuan dan pengalaman.”
Putu: “Kamu benar-benar bersemangat tentang hal ini. Apa yang akan kamu lakukan setelah mempelajari bahasa Bali?”
Dewi: “Saya akan menggunakan bahasa Bali untuk berbicara dengan orang-orang di sekitar saya. Saya juga ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki tentang budaya Bali dengan orang lain. Saya juga akan mempromosikan budaya Bali kepada orang luar Bali.”
Putu: “Itu adalah tujuan yang luar biasa. Aku terkejut dengan pilihanmu untuk belajar bahasa Bali.”
Dewi: “Terima kasih, Putu. Saya yakin bahwa ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mengajarkan banyak hal.”
Dari percakapan di atas, dapat dilihat bahwa Putu terkejut dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali. Dewi ingin belajar bahasa Bali karena dia ingin mengenal budaya daerahnya lebih dalam. Dewi juga ingin tahu cara berbicara dan berpikir orang-orang Bali. Dewi ingin belajar tentang budaya Bali, mulai dari bahasa, tarian, dan seni, serta adat dan kebiasaan yang berbeda. Dewi mencari guru yang akan mengajarkannya bahasa Bali dan mengunjungi tempat-tempat di Bali untuk mencari pengetahuan dan pengalaman. Setelah belajar bahasa Bali, Dewi akan menggunakannya untuk berbicara dengan orang-orang di sekitar dirinya, berbagi pengetahuan tentang budaya Bali dengan orang lain, dan mempromosikan budaya Bali kepada orang luar Bali.
Kesimpulannya, Putu terkejut dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali. Dia ingin mempelajari bahasa Bali untuk mengenal budaya daerahnya lebih dalam. Dia akan menggunakan bahasa Bali untuk berbicara dengan orang-orang di sekitarnya, berbagi pengetahuan tentang budaya Bali dengan orang lain, dan mempromosikan budaya Bali kepada orang luar Bali.
5. Dewi ingin menguasai bahasa Bali agar bisa berbicara dan menulis dengan lancar
Percakapan bahasa Bali alus antara 2 orang tentang pendidikan adalah sebuah topik yang sangat penting. Bahasa Bali alus adalah bahasa yang digunakan di Bali sebagai bahasa resmi. Dalam percakapan ini, kami akan membahas pentingnya menguasai bahasa Bali alus, khususnya bagi Dewi yang ingin bisa berbicara dan menulis dengan lancar.
Pertama-tama, Dewi harus mengetahui bahwa bahasa Bali alus adalah bahasa asli yang digunakan di Bali. Bahasa ini mencakup struktur kalimat, vocabularies, dan juga grammar yang berbeda dari bahasa Indonesia. Oleh karena itu, jika Dewi ingin mempelajari bahasa Bali alus, ia harus meluangkan waktu untuk mempelajarinya.
Kedua, Dewi harus tahu bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempelajari bahasa Bali alus. Salah satunya adalah dengan belajar online dengan memanfaatkan internet. Dewi juga bisa mencari guru bahasa Bali alus untuk membantunya belajar lebih cepat dan efisien.
Ketiga, Dewi juga harus tahu bahwa ada banyak sumber yang bisa ia gunakan untuk mempelajari bahasa Bali. Mulai dari buku-buku, audio dan video, hingga kursus online. Dewi bisa memilih dan menggunakan sumber yang paling cocok dengan dirinya.
Keempat, Dewi harus tahu bahwa belajar bahasa Bali alus membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Ia harus belajar secara teratur dan konsisten agar bisa menguasai bahasa Bali alus dengan baik.
Kelima, Dewi juga harus tahu bahwa menguasai bahasa Bali alus akan sangat bermanfaat bagi dirinya. Dengan menguasai bahasa Bali alus, ia akan dapat berbicara dan menulis dengan lancar. Ini akan membantu Dewi dalam mengekspresikan ide dan gagasan dengan lebih baik.
Dalam kesimpulannya, menguasai bahasa Bali alus adalah hal yang penting bagi Dewi. Dengan menguasainya, Dewi akan dapat berbicara dan menulis dengan lancar. Dalam prosesnya, Dewi harus mempelajari struktur kalimat, vocabularies, dan grammar bahasa Bali alus. Selain itu, ia juga harus menggunakan sumber daya yang tersedia dan belajar dengan kesabaran dan ketekunan agar bisa menguasai bahasa Bali alus dengan baik.
6. Dewi ingin mempelajari budaya dan tradisi Bali
Percakapan bahasa Bali alus antara dua orang tentang pendidikan adalah sebuah dialog yang diucapkan dalam bahasa Bali alus dengan menggunakan intonasi dan gaya yang menarik dan menyenangkan. Dialog ini melibatkan dua orang yang berbeda usia, yaitu Pak Pasek dan Dewi. Pak Pasek adalah orang tua yang berpikiran progresif dan ingin memberikan pendidikan yang baik bagi anaknya. Dewi adalah anaknya yang juga ingin mendapatkan pendidikan yang baik namun memiliki beberapa tujuan khusus.
Pak Pasek: Apa pendidikan yang ingin engkau dapatkan, Dewi?
Dewi: Aku ingin mendapatkan pendidikan yang baik dan menyeluruh. Aku ingin belajar tentang sains, teknologi, komputer, matematika, dan bahasa. Aku juga ingin belajar tentang budaya dan tradisi Bali.
Pak Pasek: Baiklah, aku mendukungmu. Tentu saja, semua orang di Bali harus belajar tentang budaya dan tradisi Bali. Ini sangat penting untuk menjaga nilai-nilai kultural kita. Jadi, kalau engkau ingin mempelajari budaya dan tradisi Bali, engkau harus menemukan cara yang tepat untuk melakukannya.
Dewi: Aku akan melakukannya, Pak Pasek. Aku bisa mengunjungi museum atau mengikuti kelas tari dan musik Bali. Aku juga bisa membaca buku tentang budaya dan tradisi Bali untuk menambah wawasan.
Pak Pasek: Baiklah. Aku yakin engkau akan menemukan cara yang tepat untuk mempelajari budaya dan tradisi Bali. Ini penting bagi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan nilai-nilai kultural yang telah kita miliki.
Dewi: Tentu saja, Pak Pasek. Aku akan berusaha untuk mempelajari budaya dan tradisi Bali sebanyak mungkin. Terima kasih atas dukunganmu.
7. Putu bangga dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali
Percakapan bahasa Bali alus 2 orang tentang pendidikan merupakan sebuah topik yang penting untuk dibahas. Percakapan ini melibatkan Putu dan Dewi yang berbicara tentang pendidikan. Putu menyatakan bahwa dia sangat bangga dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali. Percakapan ini juga mencakup beberapa poin penting lainnya, seperti manfaat belajar bahasa Bali, alasan Dewi memilih belajar bahasa Bali, dan cara Putu dapat membantu Dewi dalam belajarnya.
Pertama, Putu menyatakan bahwa dia sangat bangga dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali. Dengan belajar bahasa Bali, Dewi akan dapat menikmati lebih banyak manfaat, seperti membantu dia meningkatkan komunikasi dengan orang-orang di sekitar lingkungannya, membuatnya lebih mudah untuk berkomunikasi dengan masyarakat lokal, dan memungkinkannya untuk memahami budaya Bali lebih dalam. Selain itu, belajar bahasa Bali juga akan membantu dia meningkatkan kemampuan berbicara dan menulisnya dalam bahasa Bali, yang akan membantu dia dalam menghadapi pekerjaannya di masa depan.
Kedua, Putu menanyakan alasan Dewi untuk memilih belajar bahasa Bali. Dewi menjelaskan bahwa dia memilih belajar bahasa Bali karena dia ingin meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan orang lokal, memahami budaya Bali lebih dalam, dan meningkatkan kemampuannya dalam berbicara dan menulis dalam bahasa Bali.
Ketiga, Putu menawarkan bantuan untuk mendukung Dewi dalam belajarnya. Dia menawarkan untuk mengajari Dewi tentang bahasa Bali, memberikan buku-buku atau sumber daya lainnya yang bisa membantu Dewi dalam belajarnya, dan menjadi teman diskusi untuk membantu Dewi meningkatkan kemampuannya dalam bahasa Bali.
Dalam percakapan ini, Putu sangat bangga dengan pilihan Dewi untuk belajar bahasa Bali. Manfaat yang bisa didapatkan dari belajar bahasa Bali dan alasan Dewi memilih belajar bahasa Bali juga dibahas. Putu juga menawarkan bantuan untuk mendukung Dewi dalam belajarnya. Dengan demikian, percakapan ini menyoroti pentingnya belajar bahasa Bali bagi Dewi, dan bagaimana Putu dapat membantu Dewi dalam belajarnya.
8. Putu mendukung Dewi untuk menguasai bahasa Bali
Percakapan bahasa Bali alus antara Putu dan Dewi tentang pendidikan adalah sebuah diskusi tentang pentingnya pendidikan, khususnya menguasai bahasa Bali. Putu dan Dewi berbicara tentang bagaimana meningkatkan pengetahuan mereka tentang bahasa Bali dan bagaimana menggunakannya dalam kehidupan mereka.
Putu menjelaskan bahwa menguasai bahasa Bali adalah salah satu cara terbaik untuk memahami budaya dan tradisi daerah mereka. Dia juga menjelaskan bahwa menggunakan bahasa Bali dalam percakapan sehari-hari dapat membawa pengetahuan dan kemajuan dalam komunitas mereka.
Dewi menyetujui pendapat Putu dan menyatakan bahwa dengan menguasai bahasa Bali, mereka dapat lebih mudah mengakses informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan budaya dan tradisi daerah mereka. Dia juga menyatakan bahwa bahasa Bali adalah cara yang efektif untuk menyampaikan informasi dari satu orang ke orang lain.
Putu mendukung Dewi untuk menguasai bahasa Bali dengan menyarankannya agar mencari berbagai sumber belajar, seperti buku, perpustakaan, dan kursus bahasa Bali yang tersedia di komunitasnya. Dia juga menyarankan Dewi untuk bertanya kepada orang-orang yang telah lama menguasai bahasa Bali agar dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
Putu dan Dewi juga berbicara tentang bagaimana menggunakan bahasa Bali untuk menyampaikan pendapat dan gagasan mereka kepada orang lain. Putu menyarankan Dewi untuk mengikuti diskusi dan seminar tentang bahasa Bali yang diadakan di komunitas mereka, agar dapat lebih mudah menyampaikan pendapat dan gagasannya.
Kesimpulannya, Putu dan Dewi berbicara tentang pentingnya menguasai bahasa Bali, cara untuk mencapainya, dan cara menggunakannya untuk menyampaikan pendapat atau gagasan mereka kepada orang lain. Putu mendukung Dewi untuk menguasai bahasa Bali dengan mencari berbagai sumber belajar dan bertanya kepada orang-orang yang telah lama menguasainya.
9. Dewi berharap bisa menguasai bahasa Bali dengan lancar
Percakapan bahasa Bali alus antara dua orang tentang pendidikan dimulai dengan Dewi mengatakan bahwa dia ingin menguasai bahasa Bali dengan lancar. Dia menyadari bahwa bahasa Bali adalah salah satu bahasa yang sangat berharga, dan dia ingin memiliki kemampuan untuk berbicara dengan lancar dalam bahasa itu.
Gusti menanggapi dengan menyarankan Dewi untuk mengambil kursus bahasa Bali. Dia mengatakan bahwa banyak sekolah dan universitas yang menawarkan kursus bahasa Bali, yang bisa membantu Dewi menguasai bahasa Bali dengan lancar. Gusti menawarkan untuk membantu Dewi mencari kursus yang tepat.
Dewi mengatakan bahwa dia juga ingin belajar tentang budaya Bali. Gusti menyarankan Dewi untuk mengunjungi museum dan galeri seni Bali, yang menawarkan banyak informasi tentang budaya Bali. Gusti juga mengatakan bahwa Dewi bisa mengikuti seminar dan festival budaya Bali untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang budaya tersebut.
Dewi mengatakan bahwa dia juga tertarik untuk belajar tentang sejarah Bali. Gusti menyarankan Dewi untuk membaca buku sejarah Bali atau mengunjungi situs web yang menyediakan informasi tentang sejarah Bali. Gusti juga menawarkan untuk membantu Dewi mencari sumber daya yang tepat untuk mempelajari sejarah Bali.
Kemudian Dewi menyatakan bahwa dia juga ingin belajar tentang geografi Bali. Gusti menyarankan Dewi untuk mengikuti kursus geografi Bali, yang tersedia di banyak universitas dan sekolah. Gusti juga menawarkan untuk membantu Dewi mencari sumber daya yang tepat untuk mempelajari geografi Bali.
Gusti juga menyarankan Dewi untuk mengunjungi tempat-tempat wisata Bali untuk mempelajari geografi Bali, dan mengikuti program pelatihan di Bali untuk memperdalam pengetahuan Dewi tentang geografi Bali.
Akhirnya, Dewi mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada Gusti atas berbagai saran yang diberikannya. Gusti mengatakan bahwa dia senang dapat membantu Dewi mencapai tujuannya, yaitu menguasai bahasa Bali dengan lancar.
10. Putu yakin Dewi bisa mencapai impiannya
Percakapan Bahasa Bali Alus tentang Pendidikan antara Putu dan Dewi
Putu: “Mbok Dewi, apa yang ingin kamu capai dalam pendidikanmu?”
Dewi: “Saya ingin melanjutkan pendidikan tinggi dan tampil sebagai seorang ahli di bidang yang saya pilih.”
Putu: “Itu adalah impian yang luar biasa. Apakah kamu yakin bisa mencapainya?”
Dewi: “Saya berharap bisa. Namun, saya mengetahui perjalanan ini akan menjadi sulit dan berat. Saya telah melihat orang-orang yang menunjukkan jalan kepada saya, termasuk orang tua saya yang memberikan dukungan kepada saya. Saya juga punya teman-teman yang mendukung saya.”
Putu: “Ah, itu merupakan dorongan yang sangat baik. Tetapi seperti yang kamu katakan, perjalanan akan sulit. Apakah kamu punya strategi untuk mencapai impianmu?”
Dewi: “Ya, saya telah menyiapkan rencana. Saya akan mengikuti kelas-kelas online yang tersedia dan mengikuti kelas tambahan di sekolah untuk meningkatkan keterampilan saya. Saya juga akan mencoba mengikuti tes yang relevan untuk mempersiapkan saya untuk mengikuti tes masuk ke universitas.
Putu: “Wow, itu adalah rencana yang luar biasa! Saya yakin kamu akan sukses dengan rencana ini. Kamu akan mencapai impianmu segera.”
Dewi: “Terima kasih, Putu. Saya berharap begitu. Saya senang ada orang seperti kamu yang mendukung saya.”
Putu: “Tidak masalah. Ini adalah misi saya untuk membantu orang lain mencapai impian mereka. Saya yakin kamu bisa mencapai impianmu.”
Dewi: “Terima kasih, Putu. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya.”
Dari percakapan di atas dapat kita lihat bahwa Putu dan Dewi sedang membicarakan tentang pendidikan. Dewi memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menjadi ahli di bidangnya. Putu memberi dukungan kepada Dewi dan memberinya dorongan dengan menyatakan bahwa dia yakin bahwa Dewi akan mencapai impiannya. Putu juga memberi saran untuk mendorong Dewi agar mendapatkan hasil yang baik. Dewi mengakui bahwa dia telah mempersiapkan rencana untuk mencapai impiannya dengan mengikuti kelas-kelas online dan kelas tambahan di sekolah. Putu mengakui usaha yang telah dilakukan Dewi dan menyatakan yakin bahwa Dewi dapat mencapai impiannya. Dewi mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Putu dan berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai tujuannya.
Kesimpulannya, Putu dan Dewi sedang membicarakan tentang pendidikan. Dewi memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menjadi ahli di bidangnya. Putu memberi dorongan kepada Dewi dan yakin bahwa dia akan mencapai impiannya dan berusaha untuk mencapainya. Dewi mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Putu dan berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuannya.