Jelaskan Sistematika Umum Dalam Menyusun Pesan Untuk Presentasi

jelaskan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi –

Sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi merupakan salah satu hal penting yang harus anda perhatikan ketika membuat sebuah presentasi. Bagi para presenter, memiliki struktur yang tepat untuk membuat pesan lebih efektif, efisien, dan menarik adalah hal yang wajib. Dengan menggunakan sistematika umum dalam menyusun pesan, anda dapat menyampaikan materi yang anda miliki secara lebih terarah dan efektif.

Dalam sistematika umum ini, anda akan mulai dengan menentukan tujuan anda dalam membuat presentasi. Apakah anda ingin menyampaikan informasi tertentu, atau ingin mengajak orang lain untuk bertindak? Setelah itu, anda harus menentukan hal-hal yang akan anda sampaikan, lalu membuat struktur presentasi anda.

Berikutnya, anda harus menyusun pesan anda dengan menggunakan sistematika yang tepat. Sistematika dalam menyusun pesan bisa berupa sistematika argumentasi, sistematika kronologis, atau sistematika topik. Sistematika argumentasi adalah cara yang baik untuk menyusun pesan yang berfokus pada menyampaikan argumentasi dan alasan untuk mencapai tujuan anda. Sistematika kronologis adalah cara yang baik untuk menyampaikan informasi dalam urutan waktu, sedangkan sistematika topik adalah cara yang baik untuk menyampaikan informasi berdasarkan tema tertentu.

Selanjutnya, anda harus menentukan materi yang akan anda sampaikan. Pastikan bahwa anda menyampaikan materi yang relevan dengan tujuan anda, dan yang tidak mengganggu keseluruhan pesan yang ingin anda sampaikan. Setelah itu, anda harus menyusun materi anda sesuai dengan sistematika yang telah anda buat.

Terakhir, anda harus menyesuaikan presentasi anda dengan audiens anda. Pastikan bahwa anda menyampaikan materi anda dengan bahasa yang mudah dipahami dan bahwa anda menggunakan gambar atau ilustrasi untuk membuat pesan anda lebih mudah dipahami. Hal ini akan memastikan bahwa audiens anda akan mendapatkan pesan yang anda sampaikan.

Sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa anda dapat menyampaikan materi dengan benar. Dengan menggunakan sistematika yang tepat, anda dapat menyampaikan pesan anda secara efektif dan efisien. Jadi, pastikan bahwa anda menggunakan sistematika yang tepat dalam menyusun pesan untuk presentasi anda.

Penjelasan Lengkap: jelaskan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi

POIN-POIN:

Presentasi adalah salah satu cara terbaik untuk menyampaikan informasi kepada audiens. Jika Anda ingin membuat presentasi yang menarik, Anda harus menyusun pesan Anda dengan sistematika yang tepat. Sistematika adalah cara yang digunakan untuk menyusun informasi agar mudah dipahami oleh audiens. Berikut ini adalah beberapa poin yang perlu Anda perhatikan ketika menyusun pesan untuk presentasi:

1. Tentukan tujuan presentasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang Anda sampaikan dapat mencapai tujuan Anda. Tujuan presentasi juga dapat menentukan tipe pesan yang harus Anda sampaikan.

2. Tentukan jenis pesan. Setelah Anda menentukan tujuan presentasi, Anda harus memutuskan jenis pesan yang akan Anda sampaikan. Ini dapat berupa informasi, pandangan, pendapat atau pandangan lainnya.

3. Pilih sistematika yang tepat. Anda harus memilih sistematika yang tepat agar pesan Anda mudah dipahami audiens. Sistematika yang tepat biasanya mengikuti urutan sebagai berikut: rincian, alasan, contoh, dan solusi.

4. Tentukan waktu. Waktu yang tepat dapat membantu Anda menyampaikan pesan Anda dengan jelas. Waktu yang terlalu lama dapat menyebabkan audiens kehilangan minat, sedangkan waktu yang terlalu singkat mungkin tidak cukup untuk menyampaikan pesan Anda dengan jelas.

5. Sesuaikan dengan audiens. Anda harus menyesuaikan pesan Anda dengan audiens yang akan Anda hadapi. Ini berarti Anda harus mempertimbangkan tingkat pemahaman, minat, dan latar belakang audiens Anda.

6. Pilih media yang tepat. Media yang tepat akan membuat pesan Anda lebih efektif. Contohnya, jika Anda ingin menyampaikan informasi yang rumit, maka Anda harus memilih media visual seperti grafik, gambar, atau diagram.

7. Gunakan kalimat yang singkat dan jelas. Menggunakan kalimat yang singkat dan jelas dapat membantu Anda menyampaikan pesan Anda dengan jelas. Ini akan membantu audiens mengerti pesan Anda dengan cepat.

8. Sertakan contoh. Contoh akan membantu audiens memahami pesan Anda dengan lebih baik. Ini juga dapat membantu Anda menjelaskan ide Anda dengan lebih baik.

9. Tunjukkan emosi. Anda harus menunjukkan emosi dalam presentasi Anda untuk membuat pesan Anda lebih menarik. Ini juga akan membantu audiens mengingat pesan Anda dengan lebih mudah.

10. Buatlah kesimpulan. Anda harus menyimpulkan presentasi Anda dengan jelas. Ini akan membantu audiens menyimpulkan pesan Anda dengan mudah dan memastikan bahwa mereka memahami pesan Anda dengan benar.

Jadi, dalam menyusun pesan untuk presentasi, Anda harus memperhatikan beberapa poin penting. Anda harus menentukan tujuan presentasi, jenis pesan, sistematika, waktu, audiens, media, kalimat, contoh, dan emosi. Anda juga harus menyimpulkan presentasi Anda dengan jelas agar audiens dapat mengingat pesan Anda dengan benar. Dengan mengikuti sistematika yang tepat, Anda dapat membuat presentasi yang menarik dan efektif.

1. Pentingnya menggunakan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi.

Ketika mendesain sebuah presentasi, penting bagi penyusun untuk menggunakan sistematika umum dalam menyusun pesan. Sistematika umum adalah cara untuk menyusun pesan agar mudah untuk diikuti oleh orang lain. Hal ini memastikan bahwa presentasi tersebut efektif dan informatif.

Pentingnya menggunakan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi dapat dilihat dari beberapa alasan. Pertama, sistematika umum membantu penyusun dalam menyampaikan materi secara jelas dan efektif. Dengan menggunakan sistematika yang benar, penyusun dapat menyusun pesan dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Sistematika umum juga membantu penyusun untuk menghubungkan berbagai gagasan yang terkait, dan menyusun materi presentasi secara logis.

Kedua, sistematika umum membantu penyusun untuk menghindari informasi yang berlebihan atau tidak perlu. Dengan menggunakan sistematika yang tepat, penyusun dapat memastikan bahwa materi presentasi yang disampaikan hanya informasi yang relevan dan penting. Hal ini penting untuk menghindari menyampaikan informasi yang tidak diperlukan dan membuat presentasi menjadi membosankan.

Ketiga, dengan menggunakan sistematika umum, penyusun dapat menyusun pesan dengan cara yang menarik dan menarik. Sistematika umum membantu penyusun untuk menciptakan sebuah presentasi yang visual yang dapat membantu audiens untuk dengan mudah memahami pesan yang disampaikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa presentasi tersebut menarik dan menarik bagi audiens.

Keempat, sistematika umum juga membantu penyusun untuk menyusun pesan dengan cara yang efektif. Dengan menggunakan sistematika yang tepat, penyusun dapat menyusun pesan presentasi dengan cara yang efektif dan mudah dipahami oleh audiens. Hal ini penting untuk memastikan bahwa audiens dapat mengikuti presentasi dengan mudah dan dengan lebih baik memahami pesan yang disampaikan.

Dari alasan-alasan di atas, dapat dilihat bahwa pentingnya menggunakan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi. Dengan menggunakan sistematika yang tepat, penyusun dapat menyusun pesan presentasi dengan cara yang jelas, efektif, mudah dimengerti, dan menarik bagi audiens. Hal ini penting untuk memastikan bahwa presentasi tersebut informatif dan menarik untuk diikuti oleh audiens.

2. Menentukan tujuan dalam membuat presentasi.

Ketika seseorang mempersiapkan untuk membuat presentasi, ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk memastikan bahwa presentasi tersebut sukses. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan dalam membuat presentasi. Tujuan presentasi yang jelas akan membantu para penyaji dalam menyusun pesan yang tepat sehingga mereka dapat mencapai tujuan itu dengan efektif.

Pertama, para penyaji harus menentukan sasaran audiens untuk presentasinya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan sesuai dengan audiens yang dihadapi. Apabila pedagang menyusun presentasi tentang produknya, maka ia harus menentukan target audiensnya, seperti pembeli, pelanggan, distributor, investor, atau pemasok. Dengan mengetahui audiens ini, ia akan dapat menyusun pesan yang tepat untuk presentasinya.

Kedua, para penyaji harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan presentasi tersebut. Tujuan ini dapat bervariasi tergantung pada audiens yang dihadapi. Sebagai contoh, jika tujuan presentasi adalah untuk menarik investor, maka pesan yang disampaikan harus mencakup prospek keuangan dan nilai investasi dari produk tersebut. Jika tujuan presentasi adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, maka pesan yang disampaikan harus mencakup manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pelanggan.

Ketiga, para penyaji harus menentukan tema atau isi dari presentasi tersebut. Tema ini harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai contoh, jika tujuan presentasi adalah untuk menarik investor, maka temanya harus mencakup prospek keuangan dan nilai investasi dari produk tersebut. Jika tujuan presentasi adalah untuk mempromosikan produk, maka temanya harus mencakup manfaat, fungsi, dan keunggulan dari produk tersebut.

Keempat, para penyaji harus menentukan struktur presentasi. Struktur ini harus didasarkan pada tujuan dan tema presentasinya. Sebagai contoh, jika tujuan presentasi adalah untuk menarik investor, maka struktur presentasinya harus mencakup informasi tentang prospek keuangan, nilai investasi, dan manfaat yang diperoleh investor. Jika tujuan presentasi adalah untuk mempromosikan produk, maka struktur presentasinya harus mencakup informasi tentang manfaat, fungsi, dan keunggulan dari produk tersebut.

Kelima, para penyaji harus menentukan pendekatan dan gaya presentasi yang akan digunakan. Pendekatan ini harus sesuai dengan tujuan dan tema presentasinya. Sebagai contoh, jika tujuan presentasi adalah untuk menarik investor, maka pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan yang menekankan nilai investasi dan prospek keuangan produk tersebut. Jika tujuan presentasi adalah untuk mempromosikan produk, maka pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan yang menekankan manfaat, fungsi, dan keunggulan dari produk tersebut.

Menentukan tujuan dalam membuat presentasi adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan ketika seseorang mempersiapkan presentasi. Dengan menentukan tujuan, para penyaji akan dapat menentukan audiens yang akan dihadapi, menetapkan tujuan untuk presentasi, menentukan tema dan isi presentasi, menentukan struktur presentasi, dan menentukan pendekatan dan gaya presentasi yang akan digunakan. Dengan demikian, para penyaji akan dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan akan sesuai dengan tujuan presentasi yang telah ditentukan sehingga presentasi tersebut akan sukses.

3. Menggunakan sistematika yang tepat, seperti sistematika argumentasi, kronologis, dan topik.

Sistematika umum adalah strategi yang digunakan untuk menyusun pesan dalam presentasi. Sistematika ini bertujuan untuk membantu penyaji untuk menjelaskan informasi kepada audiens. Sistematika umum ini juga membantu audiens untuk mengikuti presentasi dan memahami informasi yang disampaikan.

Salah satu sistematika umum yang sering digunakan untuk menyusun pesan adalah sistematika argumentasi. Sistematika ini dapat digunakan untuk menyusun argumen untuk membuktikan pendapat atau teori tertentu. Sistematika argumentasi ini biasanya terdiri dari pendahuluan, argumen utama, dan kesimpulan. Pendahuluan berfungsi untuk membangun latar belakang dan memberikan gambaran umum mengenai topik yang akan dibahas. Argumen utama harus menjelaskan secara jelas pendapat atau teori yang akan dibuktikan. Dan kesimpulan adalah bagian yang menyimpulkan semua argumen yang telah disampaikan dan dapat mencakup kesimpulan yang sesuai dengan argumen yang disampaikan.

Sistematika kronologis juga dapat digunakan untuk menyusun pesan. Sistematika ini bertujuan untuk menyusun informasi secara berurutan berdasarkan waktu atau proses. Sistem ini bisa digunakan untuk menceritakan cerita, menjelaskan proses, atau menyajikan informasi sejarah. Sistematika kronologis ini biasanya terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. Pendahuluan berisi tentang latar belakang, inti menyajikan informasi secara berurutan, dan penutup menutup presentasi dengan kesimpulan.

Kemudian, sistematika topik adalah sistematika yang digunakan untuk menyusun informasi menurut topik. Sistematika ini dapat digunakan untuk menyajikan informasi mengenai berbagai topik. Sistematika topik ini terdiri dari pendahuluan, sub-topik, dan penutup. Pendahuluan memberikan gambaran umum mengenai topik yang akan dibahas, sub-topik menyajikan informasi mengenai sub-topik yang disampaikan, dan penutup menyimpulkan semua informasi yang telah disampaikan.

Sistematika umum adalah strategi yang digunakan untuk menyusun pesan dalam presentasi. Sistematika ini bertujuan untuk membantu penyaji untuk menjelaskan informasi kepada audiens. Beberapa sistematika yang dapat digunakan untuk menyusun pesan adalah sistematika argumentasi, kronologis, dan topik. Sistematika argumentasi digunakan untuk membuktikan pendapat atau teori tertentu, sistematika kronologis digunakan untuk menceritakan cerita atau menyajikan informasi sejarah, dan sistematika topik digunakan untuk menyajikan informasi mengenai berbagai topik. Semua sistematika ini membantu audiens untuk mengikuti presentasi dan memahami informasi yang disampaikan.

4. Menyusun materi sesuai sistematika yang telah dibuat.

Setelah merencanakan tujuan dan pendekatan presentasi, langkah selanjutnya adalah menyusun materi presentasi. Menyusun materi presentasi adalah proses memilih materi yang akan disampaikan, mengurutkannya sesuai dengan sistematika yang telah dibuat, dan menyusun materi tersebut agar dapat didesain secara efektif.

Sistematika umum yang digunakan dalam menyusun pesan untuk presentasi adalah sistematika berdasarkan kronologi. Dengan menggunakan sistematika ini, presentasi dapat disusun dengan urutan waktu yang logis untuk mencapai tujuan presentasi. Hal ini sangat membantu untuk menjelaskan kronologi peristiwa atau memandu audiens dari satu topik ke topik lainnya. Contoh, jika Anda akan menyampaikan presentasi yang berkaitan dengan sejarah suatu daerah, Anda dapat menggunakan sistematika berdasarkan kronologi untuk menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi di daerah tersebut secara berurutan.

Selain itu, sistematika berdasarkan kategori adalah sistematika yang banyak digunakan untuk presentasi. Dalam sistematika ini, materi presentasi dapat dikelompokkan berdasarkan topik, tema, atau kategori tertentu. Sistematika berdasarkan kategori dapat menyederhanakan penyampaian materi dan memungkinkan audiens untuk memahami topik dengan lebih baik. Contohnya, jika Anda akan menyampaikan presentasi tentang krisis lingkungan, Anda dapat menggunakan sistematika berdasarkan kategori untuk membagi materi menjadi beberapa bagian, misalnya aspek lingkungan, dampaknya, dan solusi yang tersedia.

Setelah menentukan sistematika presentasi, langkah berikutnya adalah menyusun materi sesuai sistematika yang telah dibuat. Anda dapat memulainya dengan mengumpulkan semua materi yang akan disampaikan dan mengurutkannya berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan. Jika Anda menggunakan sistematika berdasarkan kronologi, Anda harus memastikan bahwa materi disusun secara logis dan urut waktu. Jika Anda menggunakan sistematika berdasarkan kategori, pastikan bahwa materi-materi yang relevan disusun dalam kategori yang sesuai.

Selain itu, penting untuk menyertakan informasi yang tepat dalam setiap bagian, sehingga presentasi dapat berjalan dengan lancar. Jika Anda memiliki banyak materi, pastikan untuk hanya menyertakan yang relevan dan menghindari menyertakan informasi yang tidak perlu. Ini akan membuat presentasi lebih efektif dan mudah dipahami.

Ketika menyusun materi, pastikan untuk menyertakan kesimpulan dan mengakhiri presentasi dengan menarik. Ini akan membuat audiens lebih mudah mengingat pesan yang disampaikan. Dengan demikian, Anda dapat menyusun materi presentasi sesuai sistematika yang telah dibuat dan mencapai tujuan presentasi dengan lebih efektif.

5. Menyesuaikan presentasi dengan audiens.

Menyesuaikan Presentasi dengan Audiens adalah bagian penting dari sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi. Ini mengarahkan pendengar untuk mengambil tindakan yang tepat dan menyampaikan informasi yang relevan dan bermanfaat untuk audiens.

Pertama-tama, seorang pembicara harus mengetahui informasi tentang audiens sebelum memulai presentasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan berguna bagi audiens dan menyampaikan informasi yang relevan. Karena itu, pembicara harus mencari tahu tentang latar belakang audiens, minat dan harapan mereka, dan bahkan tentang usia mereka. Dengan informasi ini, pembicara dapat memastikan bahwa presentasi mereka selaras dengan kebutuhan audiens.

Selain itu, pembicara juga harus mempertimbangkan tingkat keahlian audiens tentang topik. Misalnya, jika audiens adalah ahli yang berpengalaman dalam topik, maka pembicara harus menyediakan informasi yang lebih mendalam. Namun, jika audiens adalah orang-orang yang sedang belajar, maka pembicara harus menyampaikan informasi dengan cara yang lebih sederhana.

Pembicara juga harus menyesuaikan presentasi mereka dengan jumlah waktu yang tersedia. Misalnya, jika waktunya sangat terbatas, maka pembicara harus menggunakan strategi yang berbeda dalam menyampaikan informasi. Mereka harus mempersingkat materi mereka dan memfokuskan presentasi pada informasi yang paling penting.

Lebih lanjut, pembicara juga harus menyesuaikan presentasi mereka dengan konteks dan lingkungan. Misalnya, jika presentasi disampaikan dalam suasana santai, maka pembicara harus bersikap lebih santai dan menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Namun, jika presentasi disampaikan di hadapan para ahli, maka pembicara harus menggunakan bahasa yang lebih teknis dan akurat.

Akhirnya, pembicara harus memastikan bahwa mereka memberikan informasi yang relevan bagi audiens. Mereka harus menyesuaikan materi mereka dan meyakinkan audiens bahwa informasi yang disampaikan bermanfaat bagi mereka. Dengan begitu, audiens akan menyimpan informasi yang disampaikan dan mengambil tindakan yang tepat.

Dengan demikian, Menyesuaikan Presentasi dengan Audiens adalah bagian penting dari sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi. Pembicara harus menyesuaikan presentasi mereka dengan informasi tentang audiens, tingkat keahlian audiens, waktu yang tersedia, konteks dan lingkungan, dan bahkan informasi yang relevan bagi audiens. Dengan demikian, presentasi dapat disampaikan dengan lebih efektif dan bermanfaat bagi audiens.

6. Menggunakan bahasa dan gambar yang mudah dipahami.

Presentasi merupakan bagian penting dalam komunikasi. Hal ini karena presentasi dapat membantu menyampaikan pesan dengan efektif dan menarik. Untuk itu, penting bagi Anda untuk menyusun pesan untuk presentasi dengan sistematika yang tepat. Berikut adalah sistematika umum yang harus diikuti saat menyusun pesan untuk presentasi.

Pertama, tentukan tujuan presentasi Anda. Tujuan ini akan menentukan isi dan alur presentasi Anda. Tujuan presentasi juga akan membantu Anda menentukan jenis konten dan teknik komunikasi yang tepat.

Kedua, buat garis besar dari isi presentasi Anda. Anda bisa menggunakan berbagai cara untuk menyusun garis besar contohnya dengan membuat daftar poin, flowchart, atau diagram. Dengan menyusun garis besar, Anda dapat mengidentifikasi materi yang akan disampaikan, membuat struktur presentasi, dan membantu Anda menyusun presentasi dengan lebih mudah.

Ketiga, temukan konten yang diperlukan untuk membuat presentasi Anda. Pastikan konten yang Anda gunakan relevan dengan tujuan presentasi Anda.

Keempat, tambahkan data yang bisa membuat presentasi Anda lebih menarik. Anda dapat menggunakan grafik, foto, video, atau animasi untuk menunjukkan data dalam presentasi Anda.

Kelima, pastikan bahwa Anda menggunakan bahasa dan gambar yang mudah dimengerti. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana, serta gambar yang bisa menjelaskan pesan yang Anda sampaikan. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami sehingga audiens dapat dengan mudah menangkap maksud dari pesan Anda. Buat gambar yang bisa menarik perhatian audiens dan membuat presentasi Anda menarik.

Keenam, pastikan bahwa presentasi Anda memiliki alur yang jelas. Mulai dengan membuat intro yang menarik, lalu lanjutkan dengan menggunakan bahasa sederhana dan gambar yang mudah dipahami. Akhiri dengan kesimpulan yang jelas dan tepat.

Dengan menyusun pesan untuk presentasi dengan sistematika umum ini, Anda dapat memastikan bahwa presentasi Anda menarik dan menyampaikan pesan yang tepat. Pastikan Anda menggunakan bahasa dan gambar yang mudah dimengerti agar audiens dapat dengan mudah menangkap maksud dari pesan Anda.

7. Memastikan bahwa audiens mendapatkan pesan yang disampaikan.

Memastikan bahwa audiens mendapatkan pesan yang disampaikan adalah salah satu aspek yang paling penting dalam menyusun presentasi. Ini memastikan bahwa tujuan presentasi ini tercapai. Ketika menyusun pesan untuk presentasi, ada beberapa sistematika umum yang harus diikuti untuk memastikan bahwa audiens menerima pesan dengan benar.

Pertama, pastikan bahwa Anda memulai dengan pendahuluan yang kuat. Pendahuluan ini harus membuat audiens terlibat dengan presentasi dan memberi tahu mereka tentang topik yang akan Anda bahas. Ini juga harus menguraikan tujuan presentasi dan bagaimana pesan ini akan membantu audiens.

Kedua, pastikan bahwa Anda menyusun konten Anda dengan baik. Konten ini harus dibagi menjadi beberapa bagian yang mengikuti alur logis. Ini harus membuat audiens memahami pesan yang Anda sampaikan. Pastikan bahwa konten juga informatif dan bermanfaat bagi audiens.

Ketiga, pastikan bahwa Anda menggunakan pendekatan yang tepat. Misalnya, gunakan pendekatan yang relevan dengan audiens dan pastikan bahwa Anda mengutamakan komunikasi yang efektif.

Keempat, pastikan bahwa Anda menggunakan banyak visual. Visual dapat membantu audiens memahami dengan lebih baik dan membuat presentasi lebih menarik. Gunakan gambar, grafik, tabel, dan lainnya untuk membantu Anda menyampaikan pesan dengan lebih baik.

Kelima, pastikan bahwa Anda menggunakan bahasa yang sesuai. Pastikan bahwa bahasa yang Anda gunakan mudah dimengerti oleh audiens. Jangan gunakan bahasa yang terlalu teknis atau teoritis.

Keenam, pastikan bahwa Anda menggunakan contoh dan analogi. Ini dapat membantu audiens memahami pesan Anda dengan lebih baik.

Ketujuh, pastikan bahwa Anda menggunakan akhir yang kuat. Ini harus berisi kesimpulan yang jelas tentang pesan yang Anda sampaikan dan harus meninggalkan audiens dengan sesuatu yang mereka bisa lakukan setelah menonton presentasi.

Dengan mengikuti sistematika umum ini, Anda dapat memastikan bahwa audiens mendapatkan pesan yang disampaikan dalam presentasi Anda. Ini akan memastikan bahwa tujuan presentasi ini tercapai dan Anda dapat memberikan presentasi yang memuaskan.