jelaskan pembagian kekuasaan menurut montesquieu –
Kekuasaan menurut Montesquieu adalah salah satu konsep yang paling penting dari teori politiknya. Ia membela hak-hak individu dan menekankan pemisahan kekuasaan, yang disebut sebagai Trias Politica. Trias Politica adalah pembagian kekuasaan antara tiga pihak berbeda: eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
Eksekutif adalah kekuasaan yang menjalankan hukum yang dibuat oleh legislatif. Ini termasuk presiden, perdana menteri, dan pemerintah lainnya. Mereka menjalankan hukum yang telah dibuat oleh legislatif dan membuat keputusan mengenai bagaimana hukum tersebut diimplementasikan.
Yudikatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk mengadili dan menghukum. Ini termasuk hakim dan pengadilan. Hakim dan pengadilan ini bertanggung jawab untuk melaksanakan hukum dan memastikan bahwa hak-hak individu dihormati.
Legislatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk membuat hukum. Ini termasuk para anggota parlemen dan Dewan Legislatif. Mereka bertanggung jawab untuk membuat hukum yang sesuai dengan keinginan rakyat dan mengontrol eksekutif.
Montesquieu berpendapat bahwa melalui pembagian kekuasaan, para pembuat kebijakan dapat diatur oleh mekanisme kendali dan balasan. Dengan memisahkan kekuasaan antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif, Montesquieu berpendapat bahwa kekuasaan akan dibatasi dan manusia akan memiliki kebebasan.
Konsep Trias Politica telah menjadi pilar dasar untuk sistem politik di seluruh dunia. Banyak negara telah mengadopsi Trias Politica sebagai salah satu dari sistem pemerintahannya. Ini menekankan pentingnya keseimbangan kekuasaan dan menjamin bahwa hak-hak individu dihormati.
Konsep Trias Politica telah menjadi dasar dari banyak sistem politik modern. Ini menjadi dasar bagi sistem politik di seluruh dunia dan menunjukkan pentingnya memisahkan kekuasaan yang ada. Dengan melakukan ini, Montesquieu berpendapat bahwa keseimbangan kekuasaan dapat dicapai, manusia dapat hidup secara bebas, dan hak-hak individu akan dihormati.
Rangkuman:
Penjelasan Lengkap: jelaskan pembagian kekuasaan menurut montesquieu
1. Montesquieu berpendapat bahwa melalui pembagian kekuasaan, para pembuat kebijakan dapat diatur oleh mekanisme kendali dan balasan.
Pembagian kekuasaan adalah mekanisme yang digunakan oleh sebuah pemerintahan untuk mengatur kekuasaan dan mengontrolnya. Pembagian kekuasaan diciptakan dengan tujuan untuk mencegah satu orang atau satu kelompok orang yang tidak memiliki kekuasaan berlebih. Pembagian kekuasaan ini berfungsi untuk membagi kekuasaan antara pemerintah, legislatif, dan yudikatif.
Pembagian kekuasaan ini pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Prancis bernama Charles de Montesquieu. Montesquieu percaya bahwa pembagian kekuasaan adalah kunci untuk mencegah bentuk absolutisme dan untuk menjaga kebebasan. Ia memiliki teori bahwa pemerintah harus memiliki tiga cabang yang berbeda dan independen, yang disebut sebagai pembagian kekuasaan.
Montesquieu berpendapat bahwa melalui pembagian kekuasaan, para pembuat kebijakan dapat diatur oleh mekanisme kendali dan balasan. Di dalamnya, Montesquieu menjelaskan bahwa setiap cabang pemerintahan harusnya dilindungi oleh mekanisme yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mencegah satu cabang pemerintahan dari mengambil alih kekuasaan yang lain. Dengan ini, Montesquieu berpendapat bahwa pembagian kekuasaan akan menjaga kebebasan masyarakat dan mencegah satu kelompok atau individu dari mendominasi pemerintahan.
Dengan pembagian kekuasaan, Montesquieu mengajarkan bahwa setiap cabang pemerintahan harus memiliki kendali dan kekuasaan yang tidak dapat dibatasi oleh cabang lain. Untuk itu, Montesquieu menyarankan untuk membuat tiga cabang pemerintahan yang berbeda, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Eksekutif adalah cabang pemerintahan yang bertanggung jawab untuk mengesahkan dan menegakkan undang-undang, serta melaksanakan kebijakan pemerintah. Legislatif adalah cabang pemerintahan yang bertanggung jawab untuk mengatur, mengubah, dan mengesahkan undang-undang. Yudikatif adalah cabang pemerintahan yang bertanggung jawab untuk mengadili, menilai, dan mengambil keputusan hukum.
Di bawah sistem pembagian kekuasaan, salah satu cabang pemerintahan tidak dapat mengontrol cabang lain. Dengan cara ini, Montesquieu berpendapat bahwa setiap cabang pemerintahan akan menjaga kebebasan masyarakat. Setiap cabang pemerintahan akan bertanggung jawab untuk menjaga kekuasaannya dan melindungi hak-hak rakyat.
Dengan menggunakan teori pembagian kekuasaan, Montesquieu menciptakan dasar untuk sistem pemerintahan modern yang kita kenal sebagai sistem demokrasi. Ia memahami bahwa pembagian kekuasaan adalah kunci untuk mencegah pemerintah dari menjadi absolut dan memelihara kebebasan rakyat.
Konsep pembagian kekuasaan yang diciptakan oleh Montesquieu telah mempengaruhi pemerintahan di seluruh dunia. Di hampir semua negara, konsep ini digunakan sebagai landasan dasar untuk membentuk sistem pemerintahan. Dengan pembagian kekuasaan, pemerintah dapat dikendalikan oleh mekanisme kendali dan balasan yang akan memastikan bahwa kekuasaan tidak berada di tangan satu orang atau satu kelompok.
2. Konsep Trias Politica adalah pembagian kekuasaan antara tiga pihak berbeda: eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
Konsep Trias Politica, yang juga dikenal sebagai Prinsip Separasi Kekuasaan, adalah model pembagian kekuasaan antara tiga pihak berbeda: eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Konsep ini dikembangkan oleh Charles-Louis de Secondat, Baron de Montesquieu, seorang filsuf Perancis pada abad ke-18. Konsep ini menekankan bahwa tiap pihak harus memiliki kekuasaan yang berbeda dari pihak lain, sehingga tidak ada satu pihak yang dapat mendominasi yang lain. Dengan cara ini, Montesquieu memperkenalkan ide-ide demokrasi yang menekankan perlindungan hak asasi manusia, mengurangi risiko korupsi, dan mencegah pemerintah dari menjadi otoriter.
Konsep Trias Politika menekankan bahwa masing-masing dari ketiga pihak yang berbeda harus memiliki kekuasaan yang berbeda. Eksekutif adalah pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan undang-undang. Yudikatif adalah pihak yang bertanggung jawab atas penegakan hukum, sedangkan legislatif adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembuatan undang-undang. Konsep ini memastikan bahwa setiap pihak memiliki hak untuk melakukan tugasnya masing-masing, sehingga tidak ada satu pihak yang dapat mengendalikan pihak lain.
Konsep Trias Politika juga menekankan bahwa kekuasaan harus dibagi secara merata untuk memastikan bahwa tidak ada satu pihak yang mendominasi yang lain. Dengan cara ini, Montesquieu bercita-cita untuk mencegah pemerintah dari menjadi otoriter dan mematuhi hak asasi manusia. Konsep ini juga memungkinkan adanya kontrol antara pihak-pihak yang berbeda, sehingga mencegah korupsi dan memastikan bahwa undang-undang diterapkan secara adil.
Konsep Trias Politika adalah salah satu konsep penting dari demokrasi, dan telah menginspirasi berbagai sistem pemerintahan di seluruh dunia. Sistem ini telah digunakan di Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara lain untuk menciptakan sistem pemerintahan yang adil dan berkeadilan bagi semua orang. Konsep ini juga telah membantu mencegah adanya korupsi dan menjaga hak asasi manusia.
3. Eksekutif adalah kekuasaan yang menjalankan hukum yang dibuat oleh legislatif.
Pembagian kekuasaan adalah suatu konsep dasar yang diajukan oleh Montesquieu dan disebut sebagai Trias Politica. Trias Politica adalah suatu sistem pemerintahan yang memisahkan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Tujuan utama pembagian kekuasaan adalah meminimalkan kemungkinan kekuasaan yang berlebihan, menjamin kesetaraan hak-hak setiap individu, dan mencegah korupsi.
Eksekutif adalah salah satu dari tiga kekuasaan yang dibahas oleh Montesquieu. Eksekutif adalah kekuasaan yang menjalankan hukum yang dibuat oleh legislatif. Dengan kata lain, kekuasaan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan hukum yang diterbitkan oleh parlemen. Kekuasaan eksekutif di tangan pemerintah dan berhak mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menerapkan hukum yang telah dibuat.
Kekuasaan eksekutif juga bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengawasi administrasi pemerintahan. Ini termasuk mengatur sistem pemerintah, mengawasi proses pembuatan kebijakan, mengatur kebijakan fiskal dan moneter, mengontrol administrasi pemerintahan, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak-hak masyarakat. Kekuasaan eksekutif juga dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menegakkan hukum, mengawasi pelaksanaan hukum, dan mengambil tindakan untuk mencegah tindak kejahatan.
Kekuasaan eksekutif juga berhak mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional. Ini termasuk mengatur hubungan diplomatik dengan negara lain, mengatur kebijakan luar negeri, dan mengawasi keamanan internal. Kekuasaan eksekutif juga berhak untuk mengeluarkan kebijakan baru yang memungkinkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Kekuasaan eksekutif yang diatur oleh Montesquieu adalah penting untuk mencegah kekuasaan yang berlebihan. Dengan memisahkan kekuasaan eksekutif dari yudikatif dan legislatif, Montesquieu berupaya untuk memastikan bahwa satu pihak tidak memiliki kendali yang berlebihan atas pemerintahan. Dengan memisahkan kekuasaan, Montesquieu juga berupaya untuk mencegah korupsi dan memastikan bahwa hak-hak masyarakat terlindungi. Ini adalah alasan mengapa pembagian kekuasaan menurut Montesquieu masih dipakai hingga saat ini.
4. Yudikatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk mengadili dan menghukum.
Konsep pembagian kekuasaan adalah salah satu konsep yang dianggap paling penting dalam hukum dan politik. Pembagian kekuasaan adalah konsep yang diperkenalkan oleh filsuf Prancis, Charles de Montesquieu, dalam bukunya yang berjudul The Spirit of the Laws. Pembagian kekuasaan menurut Montesquieu adalah sebuah sistem yang membagi kekuasaan pemerintah dalam tiga bagian yang berbeda: kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Kekuasaan yudikatif adalah salah satu dari tiga bagian yang membentuk pembagian kekuasaan menurut Montesquieu.
Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk mengadili dan menghukum. Kekuasaan ini bertanggung jawab untuk menjalankan hukum yang telah ditetapkan oleh kekuasaan legislatif dan yang diterapkan oleh kekuasaan eksekutif. Kekuasaan yudikatif adalah bagian yang paling penting dari pembagian kekuasaan menurut Montesquieu, karena ia menjamin bahwa hukum yang telah diputuskan oleh kekuasaan legislatif atau yang dijalankan oleh kekuasaan eksekutif berlaku bagi semua orang dengan tidak diskriminatif.
Kekuasaan yudikatif menjamin bahwa hukum yang telah diputuskan oleh kekuasaan legislatif dan yang dijalankan oleh kekuasaan eksekutif berlaku bagi semua orang dengan tidak diskriminatif. Kekuasaan yudikatif ditugaskan untuk membuat keputusan hukum yang adil dan berlaku bagi semua orang.
Kekuasaan yudikatif juga ditugaskan untuk memastikan bahwa setiap orang diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang masalah hukum yang berkaitan dengan dia. Oleh karena itu, ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya tentang masalah hukum yang berkaitan dengan dia.
Kekuasaan yudikatif juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap orang yang melanggar hukum akan mendapatkan hukumannya sesuai dengan hukum yang berlaku. Jadi, salah satu tujuan utama dari kekuasaan yudikatif adalah untuk memastikan bahwa hukum yang ditetapkan oleh kekuasaan legislatif dan yang dijalankan oleh kekuasaan eksekutif diterapkan secara adil dan tidak diskriminatif.
Kekuasaan yudikatif juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap orang yang melanggar hukum mendapatkan hukumannya sesuai dengan hukum yang berlaku. Kekuasaan yudikatif juga bertanggung jawab untuk menjamin bahwa setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk membela diri mereka dalam sidang pengadilan.
Kekuasaan yudikatif adalah salah satu komponen penting dari pembagian kekuasaan menurut Montesquieu. Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk mengadili dan menghukum, memastikan bahwa setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk membela diri mereka dalam sidang pengadilan, dan memastikan bahwa hukum yang telah diputuskan oleh kekuasaan legislatif dan yang dijalankan oleh kekuasaan eksekutif berlaku bagi semua orang dengan tidak diskriminatif. Kekuasaan yudikatif adalah bagian yang paling penting dari pembagian kekuasaan menurut Montesquieu, karena ia memastikan bahwa hukum berlaku bagi semua orang dengan adil dan tanpa diskriminasi.
5. Legislatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk membuat hukum.
Pembagian kekuasaan menurut Montesquieu adalah cara terbaik untuk menjamin kebebasan warga negara. Teori ini didasarkan pada paham bahwa kekuasaan harus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Eksekutif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan hukum. Ini termasuk kekuasaan yang akan mengambil keputusan yang penting, seperti mengambil tindakan hukum untuk melindungi hak warga negara.
Legislatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk membuat hukum. Ini adalah kekuasaan yang akan membuat dan mengesahkan hukum yang akan menjadi acuan bagi para pembuat kebijakan. Legislatif bertanggung jawab untuk mengontrol kekuasaan eksekutif dan memastikan bahwa pemerintah tetap sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Yudikatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk menafsirkan hukum dan mengadili para pelanggar hukum. Ini adalah kekuasaan yang akan mengambil tindakan hukum yang sesuai dengan hukum yang telah dibuat oleh kekuasaan legislatif.
Konsep pembagian kekuasaan menurut Montesquieu ini memungkinkan adanya sistem yang seimbang yang dapat mencegah tindakan otoriter yang tidak diinginkan. Karena kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif saling terhubung dan saling mengontrol, maka tidak ada satu kekuasaan yang bisa mengambil alih pemerintahan.
Dengan demikian, pembagian kekuasaan menurut Montesquieu adalah prinsip penting yang harus dihormati dan diikuti oleh setiap pemerintah. Dengan adanya pembagian kekuasaan ini, maka warga negara dapat merasa aman karena mereka tahu bahwa hak-hak mereka akan dihormati oleh pemerintah. Legislatif adalah salah satu kekuasaan yang penting yang bertanggung jawab untuk membuat hukum yang akan menjamin keamanan dan keadilan bagi semua orang.
6. Konsep Trias Politica telah menjadi dasar dari banyak sistem politik modern.
Konsep Trias Politica atau Tiga Kekuasaan adalah konsep yang diajukan oleh pemikir Prancis abad ke-18, Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brède dan de Montesquieu (1689-1755). Konsep ini beranggapan bahwa kekuasaan dalam sebuah sistem politik harus dibagi menjadi tiga bagian yang saling berkontrol dan melengkapi satu sama lain. Pembagian ini disebut “Separation of Powers” (pemisahan kekuasaan).
Menurut konsep Trias Politica, kekuasaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu kekuasaan legislatif (yang bertanggung jawab untuk membuat undang-undang), kekuasaan eksekutif (yang bertanggung jawab untuk melaksanakan undang-undang) dan kekuasaan yudikatif (yang bertanggung jawab untuk memutuskan perkara). Dengan demikian, kekuasaan yang ada dalam sistem politik dibagi menjadi tiga bagian yang tidak saling berkuasa. Dengan demikian, tiap bagian kekuasaan dapat melindungi rakyat dari kekuasaan yang lain.
Konsep Trias Politica telah menjadi dasar dari banyak sistem politik modern. Konsep ini telah menjadi bagian dari hukum dan konstitusi di seluruh dunia. Misalnya, di Amerika Serikat, Presiden bertanggung jawab untuk melaksanakan undang-undang, Kongres bertanggung jawab untuk membuat undang-undang dan Mahkamah Agung bertanggung jawab untuk memutuskan perkara. Konsep ini juga digunakan dalam sistem politik di banyak negara lain, misalnya, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Konsep Trias Politica juga memiliki beberapa manfaat penting. Salah satunya adalah menjamin bahwa kekuasaan yang ada dalam sebuah sistem politik dibagi dengan cara yang efisien. Hal ini memungkinkan setiap bagian kekuasaan untuk bekerja secara efisien tanpa adanya gangguan dari bagian kekuasaan lain. Selain itu, konsep ini juga memungkinkan rakyat untuk memonitor tindakan para pejabat secara lebih baik karena setiap bagian kekuasaan saling berkontrol. Dengan demikian, konsep Trias Politica menyediakan mekanisme yang efektif bagi rakyat untuk mengawasi para pejabat dan memastikan bahwa kekuasaan tidak berada di tangan satu orang atau kelompok saja.
Konsep Trias Politica telah menjadi dasar dari banyak sistem politik modern. Konsep ini memungkinkan setiap bagian kekuasaan untuk berfungsi dengan baik dan memonitor aktivitas para pejabat secara efisien. Dengan demikian, konsep ini menciptakan sebuah sistem politik yang efisien dan menjamin perlindungan hak-hak rakyat. Ini adalah salah satu alasan mengapa konsep Trias Politica telah menjadi pilar dari banyak sistem politik modern.
7. Konsep Trias Politica telah menjadi pilar dasar untuk sistem politik di seluruh dunia.
Konsep Trias Politica diciptakan oleh Charles-Louis de Secondat, Baron de Montesquieu, yang juga merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia politik. Trias Politica adalah konsep yang menekankan pada pembagi kekuasaan antara pemerintah, legislatif, dan yudikatif. Konsep ini telah menjadi dasar sistem politik di seluruh dunia, dan telah menjadi landasan bagi sistem kepemerintahan modern.
Konsep Trias Politica menekankan pada pemisahan kekuasaan di antara tiga pilar pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif adalah yang paling menonjol dalam sistem politik modern. Kekuasaan eksekutif meliputi pejabat-pejabat pemerintah, seperti Presiden atau Perdana Menteri, yang bertanggung jawab untuk mengatur, mengawasi, dan mengeksekusi kebijakan-kebijakan pemerintah.
Kekuasaan legislatif adalah pilar pemerintahan yang bertanggung jawab untuk membuat undang-undang. Kekuasaan ini terutama berada di tangan parlemen atau legislatif, yang terdiri dari anggota-anggota parlemen yang dipilih oleh rakyat. Parlemen bertanggung jawab untuk membuat undang-undang yang akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengatur masyarakat.
Kekuasaan yudikatif adalah pilar pemerintahan yang bertanggung jawab untuk menegakkan hukum. Kekuasaan ini terletak di tangan hakim yang dipilih oleh pemerintah. Hakim bertanggung jawab untuk menangani kasus-kasus yang terkait dengan hukum dan untuk mengadili para pelanggar hukum.
Konsep Trias Politica telah menjadi pilar dasar untuk sistem politik di seluruh dunia. Konsep ini telah menjadi landasan bagi pemerintahan modern, yang menekankan pada pemisahan kekuasaan antara tiga pilar pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan ini memastikan bahwa tidak ada satu kekuasaan yang mendominasi, melainkan bahwa setiap pilar memiliki hak dan kewajiban yang jelas. Konsep Trias Politica telah terbukti berfungsi dengan baik dan telah menjadi dasar untuk pemerintahan modern.
8. Dengan memisahkan kekuasaan antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif, Montesquieu berpendapat bahwa kekuasaan akan dibatasi dan manusia akan memiliki kebebasan.
Pembagian kekuasaan menurut Montesquieu adalah konsep politik yang dicetuskan oleh filsuf Prancis, Charles de Secondat Montesquieu, pada tahun 1748 di dalam bukunya, Spirit of the Laws. Pembagian kekuasaan ini menekankan bahwa ada tiga cabang yang berbeda dari pemerintah – eksekutif, yudikatif, dan legislatif – yang masing-masing memiliki kekuasaan sendiri dan saling bertentangan. Setiap cabang memiliki tugas dan wewenang yang berbeda dan saling bertentangan, yang memungkinkan satu cabang untuk mengontrol dan mengawasi cabang lain. Dengan demikian, kekuasaan akan dibatasi dan manusia akan memiliki kebebasan.
Montesquieu berpendapat bahwa dengan memisahkan kekuasaan antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif, pemerintah akan lebih tahan lama dan efisien dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, jika kekuasaan tidak dipisahkan, pemerintah akan berfokus pada satu cabang saja, yang pada akhirnya akan menyebabkan kekuasaan yang berlebihan dan penindasan. Dengan memisahkan kekuasaan antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif, pemerintah akan lebih bertanggung jawab dan efektif dalam menjalankan tugasnya.
Cabang eksekutif bertanggung jawab atas pelaksanaan undang-undang dan peraturan yang telah dibuat oleh cabang legislatif. Cabang eksekutif juga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditentukan oleh cabang legislatif. Cabang eksekutif berhubungan langsung dengan warga negara dan bertanggung jawab atas pelaksanaan undang-undang dan peraturan yang dibuat oleh cabang legislatif. Ini berarti bahwa cabang eksekutif memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada cabang legislatif.
Cabang yudikatif adalah cabang pemerintah yang bertanggung jawab untuk memeriksa, mengadili, dan mengadili pelanggaran undang-undang. Cabang yudikatif juga bertanggung jawab untuk memutuskan apakah tindakan yang dilakukan oleh cabang eksekutif, atau peraturan yang dibuat oleh cabang legislatif, telah melanggar undang-undang. Dengan memisahkan cabang yudikatif dari cabang eksekutif dan legislatif, pemerintah melindungi hak-hak warga negara dan mengawasi agar undang-undang tetap dijalankan dengan benar.
Cabang legislatif bertanggung jawab untuk menetapkan undang-undang dan peraturan yang berlaku di sebuah negara. Cabang legislatif juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas cabang eksekutif dan yudikatif. Melalui pengawasan ini, cabang legislatif akan memastikan bahwa cabang eksekutif dan yudikatif beroperasi sesuai dengan undang-undang yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kekuasaan akan terbatas dan manusia akan memiliki hak untuk mempertahankan kebebasan mereka.
Kesimpulannya, dengan memisahkan kekuasaan antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif, Montesquieu berpendapat bahwa kekuasaan akan dibatasi dan manusia akan memiliki kebebasan. Ini akan memastikan bahwa pemerintah lebih bertanggung jawab dan efektif dalam menjalankan tugas. Dengan demikian, hak-hak warga negara akan terlindungi dan undang-undang akan tetap dijalankan dengan benar.